Anda di halaman 1dari 2

Dimas, Sidnan, dan Arvi merupakan tiga sekawan yang kerap kali menghabiskan

waktunya di sore hari untuk bermain sepeda.

Mereka ini selalu bepergian serta mencoba berbagai tempat baru untuk dijelajahi.

Jika kata Arvi, ini namanya adalah petualangan seperti yang ada di dalam televisi.

Pada suatu sore hari, mereka kebingungan dalam mencari rute baru yang hendak
mereka lewati. Karena, seluruh kompleks yang berada dekat di rumahnya telah
mereka telusuri.

Sidnan pun akhirnya memberi ide untuk menjelajahi kompleks pabrik tahu yang
berada di luar kompleks perumahan.

Pada mulanya, ide Sidnan tersebut tak disetujui oleh Dimas sebab ibunya selalu
berpesan supaya jangan main terlalu jauh.

Tetapi atas desakan dari Arvi dan Sidnan, Dimas pun akhirnya terpaksa untuk ikut.
Mereka bersepeda dengan gembira dan merasa tertantang sebab mereka pertama
kali pergi cukup jauh.

Pada waktu mereka sudah akan memasuki kompleks pabrik tahu, tiba – tiba mereka
mendengar ada suara gonggongan anjing yang amat nyaring.

Mereka kemudian berhenti serta melihat terdapat seekor anjing yang lehernya tak
terikat di pohon belakangnya.

Ternyata anjing tersebut merupakan anjing yang dipelihara di dekat pabrik guna
mengamankan pabrik di hari Minggu.

Dimas, Sidnan dan Arvi pun bergegas mengayuh sepeda dengan sekuat tenaga
sebab anjing itu langsung ikut berlari mengejar mereka.

Mereka bertiga akhirnya berteriak minta tolong dengan mengayuh sepeda


sekencang yang mereka mampu.

Hingga tiba di kawasan kompleks, untungnya anjing tersebut tak lagi mengejar
mereka. Dimas pun menyesal sebab tidak mematuhi kata – kata ibunya.

Dimas, Sidnan, dan Arvi merupakan tiga sekawan yang kerap kali menghabiskan
waktunya di sore hari untuk bermain sepeda.

Mereka ini selalu bepergian serta mencoba berbagai tempat baru untuk dijelajahi.

Jika kata Arvi, ini namanya adalah petualangan seperti yang ada di dalam televisi.

Pada suatu sore hari, mereka kebingungan dalam mencari rute baru yang hendak
mereka lewati. Karena, seluruh kompleks yang berada dekat di rumahnya telah
mereka telusuri.

Sidnan pun akhirnya memberi ide untuk menjelajahi kompleks pabrik tahu yang
berada di luar kompleks perumahan.
Pada mulanya, ide Sidnan tersebut tak disetujui oleh Dimas sebab ibunya selalu
berpesan supaya jangan main terlalu jauh.

Tetapi atas desakan dari Arvi dan Sidnan, Dimas pun akhirnya terpaksa untuk ikut.
Mereka bersepeda dengan gembira dan merasa tertantang sebab mereka pertama
kali pergi cukup jauh.

Pada waktu mereka sudah akan memasuki kompleks pabrik tahu, tiba – tiba mereka
mendengar ada suara gonggongan anjing yang amat nyaring.

Mereka kemudian berhenti serta melihat terdapat seekor anjing yang lehernya tak
terikat di pohon belakangnya.

Ternyata anjing tersebut merupakan anjing yang dipelihara di dekat pabrik guna
mengamankan pabrik di hari Minggu.

Dimas, Sidnan dan Arvi pun bergegas mengayuh sepeda dengan sekuat tenaga
sebab anjing itu langsung ikut berlari mengejar mereka.

Mereka bertiga akhirnya berteriak minta tolong dengan mengayuh sepeda


sekencang yang mereka mampu.

Hingga tiba di kawasan kompleks, untungnya anjing tersebut tak lagi mengejar
mereka. Dimas pun menyesal sebab tidak mematuhi kata – kata ibunya.

Anda mungkin juga menyukai