Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dilla Eka Putri

Npm : 2102040018

Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia

Kelas : IV-A / Pagi

Mata Kuliah : Kajian Sastra Anak Indonesia

Dosen Pengampu : M. Afiv Toni Suhendra S.Pd., M.Pd.


“Sandy Kucing Nakal”

Suatu hari, di sebuah desa kecil yang indah, hiduplah


Sebuah keluarga bahagia yang memilki seorang anak kecil
bernama Sarah. Sarah yang sangat menggemari kucing.

Di sore hari, sedang berjalan-jalan dengan ayahnya di


sekitar komplek rumahnya, tiba-tiba dia mendengar seekor
kucing yang mengeong-mengeong dengan kuat, sarah pun
bertanya kepada ayah “Ayah,apakah ayah mendengar suara
kucing itu?” lalu ayah pun mejawab “ iya sarah sepertinya
suara itu dibalik pohon besar disana”.

Lalu sarah pun mendatangi pohon besar itu dan


melihat seekor kucing yang kondisi kakinya luka. Tanpa pikir
panjang, Sarah pun mendekati kucing itu dan mencoba
menenangkannya dengan menggendongnya, dengan
maksud untuk menenangkan kucing tersebut.

“ya sudah sarah,ayo kita bawak kucing ini pulang


kerumah supaya bisa kita beri obat kaki yang luka” kata
ayah. Sarah pun merasa sangat gembira, karena dia akan
bisa merawat kucing itu. Sarah dan ayah pun bergegas balik
kerumah. Sesampainya dirumah sarah langsung memanggil-
manggil ibunya, “Ibu.. ibu.. kemari bu coba lihat apa yang
sarah bawa pulang bu..” ibu sarah pun langsung membuka
kan pintu rumahnya dan melihat sarah menggendong
kucing. “wahh Sarah, Dapat darimana kucing itu nak?” kata
ibu.

“tadi ketemu dibalik pohon dekat taman bu kasian


sekali kucing ini kesakitan akibat kakinya terluka, boleh ya bu
sarah rawat dia dan tinggal dengan kita?” jawab sarah.

Ibu pun menjawab “iya nak tentu saja boleh” Sarah


pun merasa sangat bahagia, sarah bergegas membersihkan
kaki kucing tersebut dan memberikan obat pada kaki nya
yang terluka. sambil sarah berkata “cepat sembuh yang
kucing,kamu jangan takut ya disini kamu sangat aman
bersama aku”

Sejak hari itu, si kucing dan Sarah menjadi teman yang


tak terpisahkan.dan sarah pun memberikan nama kucing itu
dengan sebutan “Sandy” karena kucing itu memiliki bulu
yang lebat dan panjang,juga ekor yang mekar seperti tupai.

Sarah merasa sangat bahagia bisa bertemu dengan


sandy. Sandy yang selalu aktif dan sudah merasa dekat
dengan sarah, membuat sarah makin gemas dengan sandy.
Di setiap pagi,dan sore Sarah selalu memberikan makan
sandy.

Sandy makan dengan lahap,kebiasaan sandy setelah


makan selalu saja tidur, terkadang pun Sarah membawa
Sandy untuk tidur dikamar bersama dengan Sarah tetapi ibu
sarah selalu saja marah dan berkata “kucing nya jangan
dibawa ke kamar ya sayang, tidak boleh kita tidur dengan
kucing”. Dengan begitu pun Sarah tetap membawa sandy
kekamar dan tidur dengannya.

Sandy pun tentu tidak tidur dengan pulas dan


tenang,tetapi malah berjalan kesana kemari mengelilingi
kamar sarah, hingga sandy pun lelah lalu ia tertidur di
samping badan Sarah hingga pagi.

Sarah merasa sangat senang karena kucing


kesayangannya bisa tidur dengan tenang disamping nya.
Setiap pagi Sarah harus pergi kesekolah yang diantar dan
dijemput dengan ayahnya, sebelum pergi ke sekolah sarah
selalu sarapan pagi dengan nasi dan susu.
selalu tak lupa dengan kucing gemasnya sarah makan
pun selalu disamping sandy jika makanan sarah sisa pasti
sarah memberikan nya dengan sandy.

Setibanya sarah waktunya pulang sekolah, yang


pertama kali ditanya kepada ibu yaitu “ibu dimana sandy
bu?” tetapi sandy tidak ada dirumah, sarah pun langsung
berfikir dalam hatinya “emm mungkin sandy lagi
bermain,nanti juga pasti pulang”

Tak lama kemudian pun sandy kembali pulang


kerumah, Sarah pun bergegas lari menemui sandy dan
langsung memberi makan. Sandy makan dengan lahap sekali
seperti lelah bermain sehingga kelaparan, selepas makan
pun sarah langsung mengajak sandy bermain dengan bola
kecil dan juga sarah menggendong sandy sehingga sandy
menggigit rambut sarah sampai terjambak.

Dengan begitupun sarah tetap menyanyangi sandy


sepenuh hati dan merasa tidak jerah dengan perbuatan
sandy ke sarah, semua orang yang berada dirumah sangat
terhibur dengan adanya keberadaan sandy. Dengan tingkah
lakunya yang sangat lucu dan menggemaskan.
Tetapi Ibu sarah pun sangat peduli dengan makanan
sandy,walaupun ibu tidak gemar dengan hewan yang
bernama kucing, sangat lain dengan ayah yang sama dengan
sarah hobi dengan kucing.

Setiap sarah memandang sandy.sarah pun selalu


mengingat waktu pertama kali mereka bertemu, sejak hari
itu hingga sekarang sarah dan sandy menjadi teman sejati.
Kehadiran sandy memberikan keceriaan dalam keluarga
sarah dan banyak hal-hal indah yang telah mereka lalui di
tiap harinya.

Anda mungkin juga menyukai