Anda di halaman 1dari 5

PULANG

SCENE 1.INT.KAMAR WILDAN.PAGI


Cast : Wildan

Setelah menyelesaikan pendidikannya, wildan memutuskan pergi merantau untuk mencari pekerjaan, Ini
adalah hari pertama wildan bekerja diperusahaan impiannya. Suara Alrm membangunkan Wildan dipagi
hari yang sedang tertidur pulas. Wildan pun terbangun dan bergegas untuk mandi. setelah selesai mandi,
wildan mengenakan pakaiannya, dan bercermin sambil merapikan rambutnya. Tiba-tiba terdengar suara
handphone milik wildan berbunyi dan ternyata suara telpon dari ibunya, wildan pun segera mengakatnya

Wildan : "Assalamualaikum buk" (Sammbil keluar menuju dapur untuk mengambil roti)

Ibu Wildan : "Waalaikumsalam nak, Bagaimana kabarmu?" (Dengan nada yang lembut)

Wildan : "Alhamdulillah sehat buk, ibuk sehat?" (sambil memakan rotinya)

Ibu wildan : "Ibuk sehat nak, hari ini hari pertama kerja ya? jangan lupa sarapan ya nak, jaga

kesehatanmu" (Dengan penuh perhatian)

Wildan : "Iya buk, Wildan mau berangkat kerja dulu, Assalamualaikaum buk".

Ibu Wildan : "Waalaikumsalam nak, hati-ha ti"

Setelah selesai menghabiskan rotinya, Wildan pun mengambil tasnya dan segera berangkat kerja.

CUT TO :

SCENE 2 .INT.KANTOR.PAGI
Cast : Wildan, Beni

Sesampainya ditempat kerja ,ia merasa sangat nervous. Bagaimana tidak, itu adalah hari pertamanya dan
tak ada satupun yang ia kenal. Ada tiga orang melihatnya dengan tatapan yang sinis, wildan pun menyapa
mereka, tetapi tidak ada yang menjawab salamnya hanya melihatnya saja dan wildan pun hanya bisa
tersenyum lalu menghampiri meja kerjanya. Tak lama kemudian, datang salah satu orang yang
melihatnya dengan tatapan sinis tadi menghampiri mejannya

Beni : “haii, saya beni” ( Sambil menyodorkan tangan, hendak berjabat tangan)

Wildan : “hai ben, saya wildan, salam kenal ya” ( sambil menjabat tangannya)

Beni : “Selamat bergabung diperusahaan kami, kalau butuh bantuan, meja saya di sebelah meja

kamu” ( sambil menunjuk kearah meja samping)

Wildan : “Iya ben Terimakasih”

Beni : “Oh iya, Istirahat nanti, kita makan siang bareng ya, nanti saya kenalkan dengan yang lain”.

Wildan : “Oke Ben”


CUT TO :

SCENE 3. INT.RUANG KERJA.SIANG

Waktu istirahat pun tiba mereka kemudian menuju kantin untuk mencari makan siang, saat perjalanan
menuju kantin, Wildan tidak sengaja melihat salah satu meja temannya yang terdapat pigura foto
keluarga kecil yang tampak bahagia.

(Wildan menghampiri meja tersebut, ia mengambil pigura foto temannya, memperhatikan pigura foto
tersebut sambil mungusapnya, tanpa sadar ia pun mengenang dimana dulu ia sering melihat ibunya selalu
membersihkan pigura foto keluarga mereka di ruang tamu)

DIP TO :

Wildan memperhatikan ibunya yang sedang membersihkan pigura foto keluarga di meja sambil
tersenyum

CUT TO :

SCENE 4. INT.KANTIN.SIANG
Cast : Wildan, Beni, Fajar, Doni

Wildan dan Beni sampai di kantin dan tampak beberapa karyawan sedang beristirahat sambil menikmati
makan siang mereka. Beni mengajak Wildan menuju salah satu meja yang terdapat dua orang laki-laki.

Beni : “Hai Jar, Don udah lama?” ( sambil HiFive dengan Fajar dan Doni)

Fajar : “Enggak, baru aja kok. Oh ini ya yang anak baru itu?” ( sambil bangun dari duduknya

dan menunjuk kearah Wildan)

Wildan : “Saya Wildan (sambil menyodorkaan tangan untuk bersalaman) salam kenal ya”

Fajar : “Saya Fajar, kenalin juga ini Doni” (Sambil menyalami, dan menunjuk kearah Doni)

Doni : “Sini gabung”

Mereka ber-empat berbincang-bincang, Wildan pun mudah akrab dengan mereka bertiga.

Di tengah perbincangan mereka, Doni mengeluarkan bekal makan siang yang dibawakan istrinya,
Wildan yang melihat hal tersebut seketika kembali teringat dulu ia sering dibawakan bekal oleh ibunya

DIP TO :

Menggambarkan saat Wildan masih SMA. Wildan selalu disiapkan makan oleh ibunya. Hal yang tak
pernah terlewatkan, mereka pun selalu makan bersama di meja makan. Saat SMA pun ibunya sering
membawakannya bekal untuk sekolah.

CUT TO :
SCENE 5. INT.RUANG KERJA.SORE

Cast : Wildan, Ibu Wildan

Diruang kerjanya, Wildan sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Sedangkan dirumah ibunya sedang gundah memikirkan anaknya yang sudah lama tidak mengabarinya,
selalu menunggu telepon dari anaknya dengan cemas. Ia sempat ragu dan tidak jadi menelpon anaknya,
namun akhirnya ia pun memberanikan diri untuk menelponnya tetapi tidak ada jawaban.

Saat Wildan sedang fokus dengan pekerjaannya, hp Wildan berdering panggilan masuk dari ibunya, tetapi
ia tidak mengangkatnya dan tetap fokus untuk mengejar deadline.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Wildan menghela nafas panjang,ia melihat hpnya ada panggilan tak
terjawab dari ibunya. Karna ia merasa lelah, ia memutuskan untuk kembali kerumah saja.

CUT TO :

SCENE 6. INT. RUMAH.PAGI

Cast : Wildan, Ibu Wildan, Ayah Wildan

Pagi ini ada yang berbeda, Wildan merasa sangat lelah dengan segala rutinitasnya, ia tidak bersemangat
untuk berangkat kerja hari ini. Diperjalanan ia menuju kantor, ia tidak sengaja melihat orang tua yang
sedang mengantarkan anaknya. Ia kembali teringat saat ayahnya berpamitan untuk bertugas ke luar kota.

DIP TO :

Ibu Wildan : “Jaga diri baik-baik ya yah, ingat pesan ibu, sejauh apapun ayah melangkah, sekencang

apapun ayah berlari, sepelan apapun ayah berjalan. Jangan lupa pulang”

Ayah Wildan : “Wildan, jaga diri baik-baik ya nak, jangan lupa jaga juga ibumu, Ayah berangkat dulu”

Ibu Wildan : “Jangan lupa berkabar”

CUT TO :

SCENE 7. EXT JALAN.PAGI

Cast : Wildan

Ketika memori itu kembali, wildan pun memberhentikan kendaraannya. Dan memori-memori pun
kembali teringat. Ia termenung dan merasakan jawaban dari yang ia cari selama ini. Dan ia memutuskan
untuk memutar balik kendaraan dan memilih untuk pulang kerumah ibunya.

CUT TO :
SCENE 8. EXT RUMAH IBU.PAGI

Cast : Wildan, Ibu Wildan

Saat wildan sampai dirumah ibunya, ia melihat ibunya sedang menyapu halaman rumah. Ibu Wildan
terlihat terkejut melihat anaknya sampai dirumah

Ibu Wilda : “Loh nak, ini kan bukan hari libur”

Wildan : “Assalamualaikum buk” ( ia bergegas menghampiri ibunya, mencium tangan dan

memeluknya)

Ibu Wildan : “Ada apa nak, kok tiba-tiba pulang?”

Wildan : “Bu, maafkan wildan selama ini ya. Wildan sudah menghiraukan telepon dari ibu.

Mungkin saat itu ibu sangat khawatir dengan wildan, tapi taka da niatan sedikitpun dari

wildan untuk mengabaikan ibu”.

Ibu Wildan : “Iya nak, ibu sangat paham, tidak apa apa”. (sambil tersenyum dan sedikit

menenangkan anaknya)

Wildan : “Wildan merasa sangat bersalah bu. Saat diperantauan, wildan tak menemukan rasa

tenang, selalu gundah dan merasa masih saja ada yang kurang. Selama ini wildan

mencari jawaban itu dan akhirnya wildan menemukannya bahwa apapun yang Wildan

kerjakan apa yang Wildan raih disini tidak ada artinya apa apa jika Wildan tidak pulang

atau sekedar meluangkan waktu untuk ibu”.

Ibu Wildan : “Nak, apapun yang kamu lakukan, ibu selalu berdoa untuk kamu, untuk keberhasilan

kamu. Ibu juga minta maaf ya jika ibu sering menggangu waktu mu hanya sekedar ingin

tau kabarmu”.

Wildan : “Iya bu, tidak apa apa, Wildan cukup mengerti apa yang ibu rasakan pada saat itu.

Mulai saat ini Wildan akan lebih sering mengabari ibu ya bu. Terima kasih atas segala

Doa-doa ibu selama ini. Doa kan wildan baik baik diperantauan ya bu”. (sambil

memeluk ibunya)

Ibu Wildan : “Iya nak”. (sambil tersenyum pula dan mengelus kepala wildan)

THE END.
PULANG
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Wildan memutuskan untuk mencari apa yang belum ia
dapatkan selama ini. Kehidupan yang ia jalani saat ini pun sudah sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Tetapi selalu saja ia merasa ada yang belum ia temukan. Di setiap kejadian, ia merasa diingatkan pada
suatu memori. Kejadian demi kejadian pun membawanya pada satu jawaban yaitu Pulang.

pemain :

1. Wildan = Tegas, berani mengambil resiko


2. Ayah wildan = tegas, berwibawa
3. Ibu wildan = lemah lembut
4. Beni = humble
5. Fajar = peduli
6. Doni = cuek, emosian

Anda mungkin juga menyukai