Anda di halaman 1dari 9

Makalah Cerpen

Putri Salsa Anggini

IX-D

SMPN 42 JAKARTA
Di sebuah kota, ada seorang gadis bernama Erlina Candra Wijaya. Ia adalah anak dari CEO
di Perusahaan besar yang letaknya berada di Kota Jakarta. Karena banyaknya jadwal
pekerjaan yang membuat kedua orang tua Erlina sering kali keluar kota bahkan keluar negri.
Yang membuat Erlina terpaksa tinggal sendiri di rumah yang sangat luas ini.

Walaupun di rumah nya mempunyai Asisten Rumah Tangga, tetap saja Erlina sering kali
merasa kesepian karna kedua orang tuanya yang sangat sibuk dengan pekerjaannya. Tepat
pada hari sabtu, Erlina mendapat kabar bahwa hari ini kedua orang tua nya akan segera
pulang. Dan akan mengambil cuti selama satu minggu untuk beristirahat.

Tiba dirumah, “Akhh akhirnya aku bisa istirahat” Ucap bunda erlina. Dan kedua nya pun
memasuki kamar untuk membersihkan tubuh. Setelah bebersih tubuh, Bunda Erlina yang
bernama Dewi Wijaya memutuskan untuk menonton televisi. Sedangkan Ayah Erlina yang
bernama Candra Wijaya memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Waktu menunjukan pukul 19.00, Waktunya untuk makan malam. Semua sudah berkumpul di
meja makan, “Wahhh ayahh bundaa udah pulang? Ko aku gatau kalian udah sampe?” Ucap
Erlina dengan raut wajah gembira. “Waktu ayahh dan bunda sampai, kamu lagi asik
bernyanyi di kamar mu nak. Jadi ayah dan bunda tidak mau mengganggu” Ucap Dewi pada
anak semata wayang nya.
Suasana hening sejenak dan hanya ada suara alat makan yang beradu dengan piring saja yang
terdengar. Setelah makan malem selesai, semua kembali ke kamar masing masing. Namun
Erlina merasa ada yang aneh, mengapa kedua orang tua nya tidak saling sapa dan tegur.
Bahkan Ayah nya pun tidur di Kamar Tamu, Tidak sekamar dengan Bunda nya.

Pagi ini terasa begitu cerah, Namun tidak dengan suasana rumah Erlina. Pagi ini dirumah
yang sangat luas ini, di awali dengan suara keras yang saling beradu. “Kan aku udah bilang,
Kita harus menambah karyawan agar perusahaan kita melonjak lagi. Tetapi kamu malah
kekeh dengan pendirian mu yang enggan untuk menambah karyawan” Ucap Dewi.

“Halahh kamu Cuma buat aku pusing saja, waktu aku memintamu untuk mencari jalan
keluar bersama saja. Kamu malah memilih untuk shopping shopping gajelas bersama
temanmu itu” Ucap Candra. Sarah Lesmana adalah Teman Dewi sejak SMA, Bisa dibilang
mereka Bestie. Benar adanya, waktu Candra mengajak mencari jalan keluar bersama, Dewi
malah asik shopping bersama Sarah.

Bukan jawaban yang di dapat oleh Candra, Dewi berlalu begitu saja meninggalkan Candra
yang telihat dari wajahnya masih sangat kesal dengannya. “Sar keluar yu, bete gua dirumah”
pesan yang dikirim oleh Dewi untuk Sarah. Memang biasanya jika sedang ada masalah
dengan Candra, Dewi selalu mengajak Sarah untuk shopping ke mall agar mood nya kembali
membaik.
“oke, 15 menit gua sampe rumah lu” isi balasan pesan dari Sarah. Dan Dewi pun segera
bergegas untuk make up tipis tipis agar tetap tampil Cantik. Setelah 15 menit berlalu, Dewi
pun segera menuju gerbang rumahnya untuk menemui Sarah yang sepertinya sudah
menunggu dari tadi. “Bi saya keluar dulu ya, tolong beri tahu Erlina” Ucap Dewi pada
Asisten Rumah Tangga nya yang hanya di jawab dengan anggukan

Terlihat dari pintu rumah Dewi sepertinya Sarah tengah menunggu Dewi di dalam Mobilnya.
“Hai sarr, Sorry ya buat lo nunggu lama” kata dewi. “Ah engga ko, gue baru aja sampe.
Galama lo keluar” balas Sarah. “Mall mana ya yang seruu, GI aja apa ya?” saran Sarah, Dewi
pun mengangguk setuju.

Tiba di Sebuah Mall yang terletak Di tengah tengah Ibu Kota, Dewi dibuat kagum dengan
pemandangan yang sangat indah. Dewi sering kali mengucap Wow tiap kali melihat sudut
Mall besar yang tepat berada di depannya saat ini. “Kita awali dengan makan ya? Laper bgt
gue soalnya” ucap Dewi. “wah gila, lo ga di kasih makan sama bapak CEO??” kata sarah
sembarang.

Wajah Dewi mendadak murung, Sarah yang menyadari itu langsung meminta maaf. “Sorry
sorry, kaya biasa ya?” Ucap Sarah yang sudah tau apa permasalahan nya. “Iya, Masalah
kerjaan” Jawab Dewi memperjelas.

Sarah pun langsung mengganti topik pembicaraan. “Ke Solaria aja ya, gue lagi pengen banget
Chichken Cordon Blue” Pinta Sarah dengan antusias. Berhubung Dewi sudah tidak tahan
karna perutnya yang sejak tadi berisik sekali, Dewi pun mengangguk dan langsung membawa
Sarah untuk masuk ke sebuah Restaurant yang isinya ada beraneka ragam makanan.
Sementara itu Erlina sangat bingung, Kini Hari Minggu. Dimana biasanya Ia, ayah, dan
bunda nya menghabiskan waktu bersama dengan Liburan ke tempat yang Erlina mau, Tetapi
sepertinya sang bunda sedang tidak berada dirumah. “Bi, Bunda kemana ya?” Tanya Erlina.
“Anu non, Tadi nyonya Cuma bilang mau keluar saja.” Jawab Asisten Rumah Tangga
Keluarga Erlina Yang bernama Bi Eem.

“Yaah, aku liburan sendiri lagi dong. Kemarin karna mereka sibuk kerja, sekarang karna
mereka gak ada dirumah” Ucap Erlina sambil menatap teduh bi Eem. “Tuan ada dirumah ko
non, Apa non mau liburan sama tuan? Bibi panggilin ya?” Tawar Bi Eem yang melihat wajah
Cantik majikannya yang sedikit menampilkan raut wajah sedih.

“Gapapa bi, gausah. Aku mau ke kamar aja, nonton drakor.” Jawab Erlina dengan jujur
sembari memberi senyum kepada bi Eem. “Baik non” kata bi Eem. Sebelum Erlina kembali
ke kamar nya, Erlina memesan sesuatu kepada bi Eem. “bii aku mau nasi goreng sama susu
ya”. “baik non” jawab bi Eem. Lalu Erlina kembali ke kamar, Dan bi Eem pun bergegas
untuk membuat pesanan sang majikan nya.

Bi Eem yang sedang membuat nasi goreng dibuat terkejut oleh suara seseorang, yang
sepertinha suara Bos nya. “Iya tuan ada apa?” tanya bi Eem dengan gugup. Sebab bi Eem
takut salah jawab dan berakhir kena omel oleh Bos nya. “Dewi kemana bi? Erlina?” Tanya
Candra Sambil mengotak atik ponsel nya.
“Anu tuan, Kalo nyonya tadi bilang mau keluar. Kalo non Erlina ada di kamar” Jawab bi Eem
sopan. Dan Candra berlalu begitu saja setelah mendengar jawaban dari Asisten Rumah
Tangga nya. Setelah siap membuat pesenan Erlina, Bi Eem siap untuk mengantar ke kamar
Erlina. *tok tok tok* “Permisi non, ini pesenan non” ucap bi Eem.

“Aaaah iyaa bi, Sebentar” Jawab Erlina sedikit teriak. Erlina pun keluar dari kamarnya untuk
mengambil pesenan yang tadi ia pesen kepada bi Eem. “Makasih yaa bii, ohiya ayah udah
keluar dari kamar belom bi? Tolong buatin nasi goreng ya buat ayah, nanti bi Eem taro kamar
ayah aja”. Ucap Erlina kepada Asisten Rumah Tangga nya.

“Baik non, nanti bibi buatin” jawab bi Eem, setelah pintu tertutup. Bi Eem pun langsung
membuatkan pesenannya. Tiba tiba pintu rumah terbuka dan menampakan wajah Dewi yang
sepertinya kelelahan. Lalu Candra pun keluar dari kamar nya, “Tau kamu hanya shopping aja.
Buang buang duit” Ucap Candra dengan penuh penekanan pada kata Buang Buang Duit.

“Duit duit aku, Kenapa kamu emosi” Jawab Dewi tidak mau kalah. “Duit mu dari mana ku
tanya?” Kata Candra. Makanan yang sudah siap di sajikan diberikan kepada Candra oleh Bi
Eem. 1 Menit setelah berada di tangan Candra, Terdengar bunyi keras yang sepertinya barang
di banting oleh Candra. Waktu Bi Eem menoleh, Ternyata nasi goreng yang dibuatnya tadi
sudah berserakan di bawah lantai.

“Mau kamu apasi? Tiap hari cari ribut mulu, apa yang aku lakukan selalu saja salah
dimatamu” Ucap dewi dengan raut wajahnya yang sangat lelah. “Aku mau Cerai, Nanti aku
yang urus. Kamu terima beres aja” Perkataan Candra di dengar oleh Erlina. Erlina yang
bingung harus apa, Hanya bisa menangis di ambang pintu. Candra menoleh ke arah Erlina,
Erlina yang sadar di tatap oleh Candra pun langsung membanting pintu dan bersandar di balik
pintu.
“Erlina, Tolong buka dulu” Ucap Candra sedikit teriak agar Erlina mendengar. Tetapi tidak
ada jawaban apapun dari dalam sana, “Ayah dobrak ya kalau kamu ga jawab” Ancem Candra
pada anak semata wayangnya. 30 menit di tunggu, tidak ada tanda tanda pintu terbuka juga.
Candra pun memutuskan untuk mendobrak pintu, Tetapi Dewi menahan nya dan berkata
“Mungkin lagi istirahat, Udah gausah ganggu”.

Malam pun tiba, tetapi kali ini tidak ada makan malam. Dikarenakan Candra yang belum
pulang sejak tadi berdebat dengan Dewi, Dan Erlina yang belum juga kelihatan sejak
kejadian tadi Sore.

Pagi telah tiba, Rupanya Candra sedang asik dengan ponsel nya di Ruang Keluarga. Saat
Candra melihat Dewi yang keluar dari kamar nya, Candra berdiri dan langsung menghamipir
Dewi. “Nih kamu tinggal tanda tangan.” Dengan raut wajah yang sangat malas. “Baik,
Dengan senang hati.” Jawab Dewi dengan mantap.

Candra yang merasa aneh sebab Erlina dari kemarin sore tidak menampakan dirinya sama
sekali. Candra pun memutuskan untuk mendobrak pintu kamar Erlina, Setelah berhasil
terbuka Candra dibuat terkejut dengan apa yang baru saja Candra lihat. Tali yang
menggantung dan Erlina yang melayang di atas sana dengan leher yang tersangkut di tali
tersebut. Ya, bunuh diri.

Candra dengan terburu buru menurunkan Erlina yang wajah nya sudah memar memar,
Sewaktu sudah diturunkan Candra pun mengecek pernapasan Erlina. Dan sudah tidak ada
suara deru nafasnya, Bahkan denyut nadi nya pun sudah tidak bergerak. Tepat pada 08.00
Erlina di kabarkan meninggal dunia.

Kedua orang tua nya sangat menyesal, Karna jarang berada dirumah. Sekalinya ada dirumah
hanya membuat keributan yang membuat Erlina merasa stres dan pusing. Apalagi kedua
orang tua nya baru saja di nyatakan bercerai.
Kesimpulannya: Apapun kondisi rumah tangga, Sebisa mungkin untuk jangan pernah
bertengkar di hadapan anak. Karena, kericuhan dalam rumah tangga bisa menyebabkan anak
menjadi kepikiran bahkan Stres dan Depresi. Yang membuat ia menjadi kepikiran hal hal
negatif, Contohnya seperti Bunuh diri, Melukai diri, bahkan memilih Pergaulan bebas sebagai
pelampiasannya.

Anda mungkin juga menyukai