Anda di halaman 1dari 97

SKRIPSI

ANALISIS POWER LENGAN DAN POWER TUNGKAI


TERHADAP KEMAMPUAN RENANG GAYA BEBAS PADA
ATLET GARUDA LAUT MAKASSAR

ANALYSIS OF ARMS POWER AND LEG POWER TOWARDS


SWIM FREESTYLE IN ATHLETES GARUDA LAUT
MAKASSAR

SYAMSINAR MUSTAFA

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
SKRIPSI

ANALISIS POWER LENGAN DAN POWER TUNGKAI


TERHADAP KEMAMPUAN RENANG GAYA BEBAS PADA
ATLET GARUDA LAUT MAKASSAR

Diajukan Kepada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga


Fakultas Ilmu Keolahragan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

SYAMSINAR MUSTAFA
1632040016

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi ini diajukan oleh

Nama/NIM : Syamsinar Mustafa / 1632040016


Judul :Analisis Power Lengan dan Power Tungkai Terhadap
Kemampuan Renang Gaya Bebas pada Atlet Garuda Laut
Makassar

Nomor SK : 5627UN36.3/TU/2020
telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji pada hari Selasa, 27 Oktober 2020
dan dinyatakan dapat diterima sebagai bagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas
Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Makassar.

Disahkan Oleh:
Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Makassar

Prof. Dr. Hj. Hasmyati, M.Kes.


NIP 19680905 199303 2001

Panitia Ujian

Ketua Penguji : Dr. Hikmad Hakim, M.Kes, AIFO (……………….)

Sekertaris Penguji : Dr. Sahabuddin, M.Pd (……………….)

Pembimbing I : Dr. Nukrawi Nawir, M.Kes.,AIFO (……………….)

Pembimbing II : Dahlan, S.Pd.,M.Pd (……………….)


Penguji I : Dr. Ahmad Rum Bismar, M.Pd (……………….)

Penguji II : Dr. Rahyuddin JS, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D (……………….)

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil

karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya

nyatakan dengan benar. Bila dikemudian hari ternyata pernyataan saya terbukti

tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar

Yang Membuat Pernyataan

Nama : Syamsinar Mustafa


NIM : 1632040016
Tanggal : 25 November 2020
PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai sivitas akademika Universitas Negeri Makassar, saya yang bertanda


tangan di bawah ini

Nama : Syamsinar Mustafa


NIM : 1632040016
Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas : Ilmu Keolahragaan

Demi pengambangan ilmu pengetahuan, saya meneyetujui untuk membrikan


kepada Universitas Negeri Makassar Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
exclisive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:

Analisis Power Lengan dan Power Tungkai Terhadap Kemampuan Renang


Gaya Bebas pada Atlet Garuda Laut Makassar.

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
eksekutif ini Universitas Negeri Makassar berhak menyimpan,mengali-
media/formatkan, mengolah dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasiakan skripsi saya selama tetap mencamtumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta, serta tidak
direkomendasikan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di : Makassar
Pada Tanggal : 25 November 2020

Yang Menyatakan,

Syamsinar Mustafa
NIM 1632040016

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Dr.H. Nukrawi Nawir, M.Kes AIFO Dahlan, S.Pd.,M.Pd


NIP.19620610 198702 1 001 NIP.19770607 200604 1 001

Motto
 Kegagalan merupakan awal dari sebuah kesuksesan (penulis)

Persembahan:

 Kedua Orang tua tercinta Bapak Mustafa dan Ibu Sumiati yang telah
berjuang agar saya dapat menyelesaikan kuliah
 Rekan-rekan ku Kelas B ,Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ang.2016
yang telah memberikan semangat.
 Dosen Pembimbing dan Para Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga
 Seluruh warga Fakultas Ilmu Keolahragaan terkhusus warga Pendidikan
Kepelatihan Olahraga
 Almamater UNM tercinta
ABSTRAK

Syamsinar Mustafa, 2020. Analisis Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap
Kemampuan Renang Gaya Bebas Pada Atlet Garuda Laut Makassar. Skripsi
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “seberapa besar pengaruh power
lengan dan power tungkai terhadap kemampuan renang gaya bebas”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh power lengan dan power tungkai
terhadap kemampuan renang gaya bebas
Populasi penelitian ini adalah atlet renang garuda laut Makassar.
Pengambilan sampel dengan cara purposive-sampling. Metode pengumpulan data
menggunakan metode teknik tes dan pengukuran. Instrument tes yang digunakan :
1)Medicine Ball Push untuk mengukur power lengan, 2) vertical jump untuk
mengukur power tungkai, 3) stopwatch untuk mengukur kecepatan renang gaya
bebas. Variabel penelitian ini meliputi power lengan dan power tungkai sebagai
variable bebas, serta kemampuan renang gaya bebas sebagai variable terikat.
Teknik analisis datanya menggunakan uji regresi dan korelasi dengan melalui
program SPSS.22 dengan tingkat signifikansi 95% (α= 0,05)
Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada
pengaruh yang signifikan power lengan terhadap kemapuan renang gaya bebas
pada atlet garuda laut Makassar dilihat dari r/R hitung = 0,623, tingkat
signifikansi 0,00 (0,00< 0,05), dan kontribusi sebesar 38,8% (2) ada pengaruh
yang signifikan power tungkai terhadap kemapuan renang gaya bebas pada atlet
garuda laut Makassar dilihat dari r/R hitung = 0,777, tingkat signifikansi 0,000
( 0,00< 0,05) , dan kontribusi sebesar 60,4% (3) ada pengaruh yang signifikan
power lengan dan power tungkai bersama-sama terhadap kemapuan renang gaya
bebas pada atlet garuda laut Makassar dilihat dari r/R hitung = 0,784, tingkat
signifikansi 0,00 ( 0,00< 0,05), dan kontribusi sebesar 61,4%
Kata kunci : power lengan, power tungkai, kemampuan renang gaya bebas.
ABSTRACT

Syamsinar Mustafa, 2020. Analysis of arm power and leg power towards ability
to swim freestyle at athletes Garuda Laut Makassar. Thesis Faculty of Sport
Sciences
The problem in this research is "how much influence arm power and leg
power on the ability to swim freestyle". This study aims to determine the
influence of arm power and leg power on freestyle swimming ability.
The population of this research is swimming athlete of Makassar sea
garuda. The sample was taken by purposive sampling. data collection methods
using test and measurement techniques. The test instruments used were: 1)
Medicine Ball Push to measure arm power, 2) vertical jump to measure leg power,
3) stopwatch to measure freestyle swimming speed. The variables of this research
include arm power and leg power as independent variables, and swimming ability
as the dependent variable. The data analysis technique used regression and
correlation tests through the SPSS.22 program with a significance level of
95% (α = 0.05)
Based on the results of the data analysis, this study shows that: (1) there is
a significant effect of arm power on freestyle swimming ability in athletes
Garuda laut Makassar seen from r / R count = 0.623, a significance level of
0.00 (0.00 <0.05) , and a contribution of 38,8% (2) there is a significant effect of
leg power on freestyle swimming skills in athletes Garuda laut Makassar seen
from r / R count = 0.777, a significance level of 0.00 (0.00 <0.05), and a
contribution of 60,4% (3) There is a significant effect of arm power and leg power
together on freestyle swimming skills in athletes Garuda laut Makassar seen from
r / R count = 0.784, a significance level of 0.00 (0.00 <0.05), and a contribution of
61,4%
Keywords: arm power,leg power , and freestyle swimming ability
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya

Skripsi yang berjudul “Analisis Kekuatan Tungkai Dan Kelentukan Togok

Terhadap Kemampuan Renang Gaya Dada Pada Atlet Garuda Laut Makassar”ini

dapat terselesaikan

Dalam menyusun ini penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak, oleh karenanya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP, selaku Rektor UNM.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Hasmyati, M.Kes, selaku Dekan FIK UNM yang telah

memberikan izin dan kesempatan kepadan saya untuk menyelesaikan skripsi

ini.

3. Bapak Dr. Anto Sukamto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga FIK UNM dan Bapak Dr. Sahabuddin, M.Pd , selaku

sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM yang telah

memberikan masukan serta kemudahan dalam menjalani prosedur penelitian.


4. Bapak Dr. Nukrawi Nawir, M.Kes.,AIFO selaku pembimbing I dan Bapak

Dahlan, S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing II, yang telah memberikan

bimbingan,pengarahan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak dan Ibu dosen serta semua staf tata usaha FIK UNM yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan dan layanan serta informasi kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat terselasaikan.

6. Bapak Nadewi Syam M.Kes.,AIFO ,Bapak Drs. Hasyim ,dan Bapak Agus

Ismail, S.Pd.,M.Pd ,selaku pelatih di PR. Garuda Laut Makassar yang telah

memberikan izin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian

skripsi.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua saya Bapak Mustafa, S.Pd dan Ibu

Sumiati atas doa dan dorongan serta pengorbanan sehinggan penulis mampu

menyelsaikan skripsi ini dan menyelesaiakan studi di FIK UNM.

8. Kepada seluruh rekan-rekan yang terlibat langsung maupun tidak langsung

sehingga pelaksanaan penelitian dan penyelesaian skripsi dapat berjalan

lancar.

9. Kepada seluruh keluarga mahasiswa FIK UNM terkhusus rekan-rekan

mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga Angkatan 2016.

Penulis hanya dapat memanjatkan doa untuk bapak,ibu serta rekan-rekan

sekalian yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama pendidikan sampai

penyelesain studi. Penulis juga menyadari dalam skripsi ini banyak terdapat

kekurangan. Hal ini tidak lain karena keterbatasan waktu dan sumber yang saya
miliki. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk berbagai kepentingan terutama

bagi pendidikan.

Makassar , 2020

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
PERNYATAAN KEASLIAN iii
PERSETUJUAN PUBLIKASI iv
MOTTO v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR,& HIPOTESIS 8
A. Tinjauan Umum Renang 8
B. Tinjauan Umum Power Lengan 24
C. Tinjauan Umum Power Tungkai 26
D. Kerangka Berpikir 29
E. Hipotesis 30
BAB III METODE PENELITIAN 31
A. Jenis penelitian 31
B. Desain Penelitian 31
C. Waktu dan tempat penelitian 32
D. Populasi dan sampel 32
E. Variabel Penelitian 33
F. Teknik Pengumpulan Data 34
G. Teknik Pengolahan Data 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39
A. Hasil Penelitian 39
B. Pembahasan 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
A. Kesimpulan 55
B. Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 57
LAMPIRAN 59
RIWAYAT HIDUP 86

DAFTAR TABEL
Tabel Judul Hal.

4.1 Hasil analisis deskriptif tiap variabel. 41


4.2 Hasil uji normalitas tiap variabel. 42
4.3 Hasil analisis korelasi dan regresi untuk hipotesis pertama 44
4.4 Hasil analisis korelasi dan regresi untuk hipotesis kedua 46
4.5 Hasil analisis regresi untuk hipotesis ketiga 47
DAFTAR GAMBAR
Gambar. Judul Hal.

2.1 Posisi badan saat melakukan renang gaya bebas 10

2.2 Gerakan kaki saat melakukan renang gaya bebas 11

2.3 Gerakan tangan saat melakukan renang gaya bebas 14

2.4 Penambilan napas saat melakukan renang gaya bebas 16

2.5 Koordinasi gerakan saat melakukan renang gaya bebas 17


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat-Surat Keterangan 59


1.1 Undangan Seminar Proposal 59
1.2 Surat Keterangan Telah Seminar 60
1.3 Surat Keterangan Lulus Seminar 61
1.4 Surat Pembimbingan Skripsi 62
1.5 Surat Permohonan Penelitian 63
1.6 Surat Izin Penelitian 64
1.7 Surat Tugas Pendampingan Penelitian 65
1.8 Surat Telah Penelitian 66
1.9 Bukti Pembayaran Lab, Perpustakaan Dan Kelakuan Baik 67
1.10 Surat Keterangan Bebas Pustaka Fakultas 68
1.11 Surat Keterangan Bebas Pustaka Universitas 69
1.12 Surat Keterangan Bebas Laboratorium 70
1.13 Surat Keterangan Bebas Peralatan 71
Lampiran 2 Tabulasi Data 72
Lampiran 3 Hasil Analisis Deskriptif 73
Lampiran 4 Hasil Analisis Normalitas 77
Lampiran 5 Hasil Analisis Korelasi 78
Lampiran 6 Hasil Analisis Regresi Tunggal X1 ke Y 79
Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi Tunggal X2 ke Y 80
Lampiran 8 Hasil Analisis Regresi Ganda X1 dan X2 ke Y 81
Lampiran 9 Dokumentasi Kegiatan Penelitian 82

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Renang merupakan cabang olahraga yang berbeda jika dibandingkan

dengan cabang olahraga pada umumnya. Olahraga renang dilakukan di air,

sehingga selain faktor gravitasi bumi juga dipengaruhi oleh daya tekan air ke atas.

Dalam keadaan normal (di darat) tubuh manusia dapat bergerak bebas di bawah

pengaruh gravitasi, sedangkan di air kita harus belajar menyesuaikan gerakan

dengan air. Hal tersebut menimbulkan gerakan-gerakan yang kelihatan aneh,

kemudian tercipta gerakan yang dianggap paling menguntungkan. Gerakan

tersebut kemudian menjadi gaya-gaya dalam renang. Adapun gaya-gaya pada

olahraga renang adalah gaya bebas (crawl), gaya dada (breast stroke), gaya kupu-

kupu (butterfly stroke), dan gaya punggung (back stroke) (Kasiyo, 1980: 11 dalam

Medyantara, 2013). Dalam olahraga renang terdapat berbagai macam gaya

renang, salah satunya adalah gaya bebas. Gaya bebas merupakan gaya renang

yang tercepat dibandingkan gaya renang yang lainnya, karena gaya renang ini
mempunyai koordinasi yang baik dan hambatannya paling minim. Ciri khas dari

gaya bebas adalah gerakan lengannya berputar mirip dengan baling-baling

pesawat udara, dan gerakan tungkainya turun naik secara menyilang.

Di kota Makassar terdapat banyak tempat untuk berenang dan banyak pula

perkumpulan-perkumpulan yang melakukan pelatihan intensif bagi yang ingin

menjadi seorang atlet. Di Makassar sendiri terdapat 2 perkumpulan renang yang

cukup terkenal di Sulawesi Selatan yaitu Perkumpulan Renang Paotere yang

bertempat di Kolam renang andi mattalatta dan Perkumpulan Renang Garuda Laut

yang bertempat di Kolam Renang UNHAS. Di beberapa PORDA Terakhir kedua

perkumpulan renang ini menyumbang banyak atlet untuk turun di PORDA. Di

PORDA tahun 2018 Perkumpulan Renang Garuda Laut menurunkan semua

atletnya tetapi melihat hasil dari PORDA tersebut PR. Garuda Laut tidak

mencapai target yang di tetapkan. Hal itu lah yang menjadi dorongan kepada

peneliti untuk melakukan penelitian terhadap atlet garuda laut Makassar

Teknik renang gaya bebas, pada prinsipnya dapat dipandang sebagai

output dari kesatuan proses yang terdiri dari proporsi tubuh dan biomotorik.

Perenang dengan proporsi tubuh bagus, memiliki potensi biomotorik bagus

kemudian dengan sumber daya strength, explosive power, kecepatan, kelentukan,

kelincahan, waktu reaksi, hip balance, dan koordinasi yang ketat, jumlah kayuhan

dapat dipengaruhi. Stefanon (2005) menyatakan, 15%-25% kecepatan perenang

gaya bebas 50 meter diberikan oleh body fitness, sisanya 75%-85% diberikan oleh

teknik renang dan efisiensi gerak. Selain proporsi tubuh dan biomotorik beserta

aspeknya, status gizi, volume paru-paru, dan daya tahan juga memberikan
pengaruh terhadap teknik renang gaya bebas 50 meter. Hal ini dikarenakan teknik

renang adalah akibat dari proporsi tubuh dan biomotorik yang pelatihannya

mutlak memerlukan asupan gizi, dan persediaan oksigen yang cukup oleh paru-

paru. pentingnya gizi dalam dunia olahraga telah dibuktikan oleh Burke (2006).

Untuk mencapai suatu prestasi dalam tiap-tiap olahraga maka harus berdasarkan

prinsip-prinsip modern dan pendekatan ilmiah.

Kondisi fisik seperti kekuatan, kelentukan, kecepatan, koordinasi,

keseimbangan, daya ledak otot, dan komposisi tubuh harus diperhatikan oleh

setiap atlet. Sama halnya dalam renang, kondisi fisik juga menjadi bagian yang

sangat penting dalam mencapai suatu prestasi. Demi mencapai kondisi fisik yang

baik maka diperlukan latihan yang baik pula. Program latihan ini merupakan

acuan kegiatan yang harus dilaksanakan secara konsekuen. Program direncanakan

mulai dari kegiatan yang besar, yang makro lalu disusun dengan kegiatan yang

semakin kecil, yang semakin lama semakin mendetail dan terinci, atau sering

disebut dengan rencana mikro. Upaya pencapaian prestasi atau hasil dalam setiap

cabang olahraga (termasuk renang), memerlukan beberapa macam penerapan

unsur pendukung keberhasilan seperti kecepatan. Kecepatan merupakan waktu

yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan suatu kerja fisik tertentu. Kecepatan

adalah kualitas yang memungkinkan untuk melaksanakan suatu gerakan dalam

waktu sesingkat-singkatnya (Mukholid: 2006).

Pentingnya peranan gerakan lengan dan tungkai pada olahraga renang,

maka selain teknik gerakan renang yang benar, dan perlu juga dibutuhkan latihan

untuk meningkatkan power otot tungkai yang berperan penting dalam


menciptakan daya dorong. Otot-otot yang berperan menjadi penggerak utama dari

gerakan renang yang menggerakan tungkai dan ekstensor pergelangan kaki adalah

quadriceps, gastrocnemius dan gluteus maximus. Beberapa ahli menyatakan

bahwa renang merupakan olahraga aquatic dengan gerakan utama lengan dan

tungkai untuk menghasilkan tenaga dorong supaya tubuh secara keseluruhan

bergerak atau meluncur maju. Saat melakukan gerakan tangan masuk melakukan

gerakan pelurusan dalam air atau entry otot yang bekerja adalah ekstensor elbow

yaitu otot trisep, sedangkan untuk menggerakan otot pergerakan tangan ialah

dengan otot fleksor carpi ulnaris dan Palmaris longus. Untuk menggerakan lengan

sebagai pendayung adalah latisimus dorsi, pectoralis major, teres minor. Pada

saat melakukan gerakan recovery otot yang bekerja adalah otot latisimus dorsi,

teres major, subscapularis dan pectoralis major.

Pada cabang olahraga renang, kekuatan dominan pada gerakan tungkai dan

gerakan lengan. Maka kondisi fisik pada tungkai dan lengan seperti power lengan

dan power tungkai harus diperhatikan. Power otot tungkai diperlukan pada saat

melakukan gerakan menendang garis start dan saat memberikan daya dorong saat

mulai melakukan gerakan renang gaya bebas. Sedangkan power lengan

dibutuhkan saat gerakan push dan gerakan recovery. Khusus gerakan recovery

sangat membutuhkan power lengan bagi perenang jarak dekat atau sprinter

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Lekso (2013) mengenai pengaruh

metode latihan dan power tungkai terhadap kecepatan berenang 50 meter gaya

dada pada atlet kelompok umur IV perkumpulan renang Spectum Semarang

bahwa terdapat hubungan antara daya ledak (power) tungkai terhadap kecepatan
renang. Dalam penelitiannya ditunjukkan bahwa atlet yang memiliki power

tungkai mendapatkan hasil yang lebih baik di bandingkan dengan atlet dengan

power rendah. Dalam renang gaya bebas, power tungkai dan power lengan dapat

mempengaruhi hasil kecepatan berenang gaya bebas, terutama power tungkai

karena membantu memberi dorongan atau perlajuan pada saat melakukan

tendangan tungkai gaya bebas. Dengan demikian atlet renang dengan power

lengan dan power tungkai yang tinggi memiliki kemampuan yang lebih baik

dibandingkan dengan atlet renang dengan power lengan dan power tungkai yang

rendah, karena atlet dengan power lengan dan power tungkai tinggi dapat

menghasilkan dorongan yang maksimal pada saat melakukan renang gaya bebas.

Menyimak uraian di atas, sehingga diduga bahwa power lengan dan power

tungkai yang dimiliki seseorang mempunyai kontribusi yang sangat besar dengan

kemampuannya dalam renang gaya bebas. Hal inilah yang melatar belakangi

penulis untuk melakukan penelitian guna dapat mengetahui secara pasti tentang

adanya kontribusi tersebut dengan mengangkat judul penelitian “ANALISIS

POWER LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN

RENANG GAYA BEBAS PADA ATLET GARUDA LAUT MAKASSAR”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada kontribusi power lengan terhadap kemampuan renang gaya bebas

pada Atlet renang Garuda Laut Makassar ?


2. Apakah ada kontribusi power tungkai terhadap kemampuan renang gaya

bebas pada Atlet renang Garuda Laut Makassar ?

3. Apakah ada kontribusi power lengan dan power tungkai terhadap

kemampuan renang gaya bebas pada Atlet renang Garuda Laut Makassar ?

C. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada kontribusi power lengan terhadap kemampuan

renang gaya bebas pada Atlet renang Garuda Laut Makassar.

2. Untuk mengetahui apakah ada kontribusi power tungkai terhadap kemampuan

renang gaya bebas pada Atlet renang Garuda Laut Makassar .

3. Untuk mengetahui apakah ada kontribusi power lengan dan power tungkai

terhadap kemampuan renang gaya bebas pada Atlet renang Garuda Laut

Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikaan manfaat bagi berbagai,

yaitu :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memicu munculnya ide-ide khususnya

bagi pelatih dalam penigkatan kemampuan renang gaya bebas pada atletnya.

2. Menambah ilmu pengetahuan dalam perkembangan renang, terutama pada

renang gaya bebas

3. Dari segi praktis hasil penelitian ini dapat menjadi bahan diskusi oleh para

pelatih dalam memberikan komposisi latihan berdasarkan struktur tubuh yang

menunjang kemampuan renang gaya bebas.


4. Dari segi pengembangan penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan

acuan bagi penelitian berikutnya khususnya yang berkaitan dengan factor-

faktor yang mempengaruhi kemampuan renang gaya bebas.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN


HIPOTESIS PENELITIAN

A. Tinjauan Umum Tentang Renang

1. Pengertian Renang

Renang merupakan cabang olahraga yang berbeda jika dibandingkan

dengan cabang olahraga pada umumnya. Olahraga renang dilakukan di air,

sehingga selain faktor gravitasi bumi juga dipengaruhi oleh daya tekan air ke atas.

Dalam keadaan normal (di darat) tubuh manusia dapat bergerak bebas di bawah

pengaruh gravitasi, sedangkan di air kita harus belajar menyesuaikan gerakan

dengan air. Hal tersebut menimbulkan gerakan-gerakan yang kelihatan aneh,

kemudian tercipta gerakan yang dianggap paling menguntungkan. Gerakan

tersebut kemudian menjadi gaya-gaya dalam renang (Roeswan dan Soekarno,

1979: 37 dalam Medyantara, 2013). Adapun gaya-gaya pada olahraga renang

adalah gaya bebas (craw), gaya dada (breaststroke), gaya kupu-kupu (butterfly

stroke), dan gaya punggung (back stroke) (Kasiyo, 1980: 11 dalam Medyantara,

2013).
Renang secara umum menurut Badruzaman (2007:13 ) “ the floation of an

object in a liquid due to it’s buoyancy or lift”, yang lebih kurang maknanya adalah

“ upaya mengapungkan atau mengangkat tubuh ke atas permukaan air”. Secara

lebih rinci menurut Badruzaman (2007:13) berpendapat bahwa” Swimming is the

method bby which humans ( or other animals) move them selves through water”,

yang memiliki arti “suatu cara dilakukan orang atau binatang untuk

menggerakkan tubuhnya di air”. Sedangkan menurut Annayati Budiningsih

(2010:2) yang dimaksud renang adalah salah satu olahraga air yang dilakukan

dengan menggerakan badan di air, seperti menggunakan kaki dan tangan sehingga

badan terapung di permukaan air. Dalam kajian pustaka ini kami hanya

menjelaskan lebih dalam tentang gaya bebas karena itu merupakan variabel dalam

penelitian ini.

2. Macam-macam gaya renang

a. Gaya bebas

Gaya bebas (crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke

permukaan air. Gaya bebas merupakan gaya berenang yang menciptakan gerakan

tubuh melaju dipermukaan air dengan cepat (Nenggala, 2006). Kedua belah

lengan secara bergantian digerakkan jauh kedepan dengan gerakan mengayuh,

sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas

dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke

permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan keluar dari air, saat

tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil

napas, perenang biasa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan.


Dibandingkan gaya renang yang lain, gaya bebas merupakan gaya renang yang

bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Ada lima hal yang perlu diperhatikan, dalam gaya bebas yakni:

1) Posisi Badan

Perenang dalam posisi mendatar telungkup dengan tubuh rata. Kepala

lurus dengan badan. Posisi kepala, punggung, tungkai harus sedatar mungkin

dengan permukaan air dan dalam keadaan rileks. Sebagian anggota badan dahi,

bahu, pantat dan tumit berada di atas permukaan air. Kedua tangan dan kaki lurus.

Posisi keseluruhan anggota badan yang mendatar dengan permukaan air banyak

membantu kecepatan renang, karena tahanan air kecil. Bila posisi kedua tangan,

punggung, dan kaki lurus sedang posisinya tidak mendatar di permukaan air,

misalkan kedua kaki lebih jauh dari permukaan air, maka hambatannya akan lebih

besar untuk maju.( lihat gambar 2.1)

Gambar 2.1. Posisi badan saat melakukan renang gaya bebas


Sumber: Direktori File UPI

2) Gerakan Kaki
Gerakan kaki seperti telah diutarakan pada gerakan teknik dasar renang

yang lalu mempunyai peran sangat penting, karena memiliki daya gerak maju

paling besar. Bagi anda yang sedang belajar renang tempat dan bentuk latihannya

hendaknya disesuaikan dengan tingkat kemampuan anda. Latihan dapat dilakukan

pada kedalaman air selutut, dalam sikap telungkup kedua tangan bertumpu pada

dasar kolam, juga dapat dilakukan dengan berpegangan di tepi kolam.

Bagi perenang yang lebih maju, gerakan kaki dapat dengan lutut sedikit

bengkok dan sewaktu lecutan serongkanlah kedua jari kaki mengarah ke dalam,

sehingga antara tungkai kaki bawah satu dan lainnya sedikit menyilang. Dalam

latihan gerakan dapat pula digunakan papan latihan dengan dipegang kedua

tangan, dan posisi badan diusahakan sejajar dengan permukaan air (lihat gambar

2.2).

Gambar 2.2 Gerakan kaki saat melakukan renang gaya bebas


Sumber: Direktori File UPI

Berikut Otot-otot yang bekerja dalam gerakan kaki pada renang gaya bebas

1. Otot yang terlihat pada daerah samping dan gluteus

a) M. Gluteus Maximum

b) M. Biceps Femoris, Caput Longum


c) M. Rectus Femoris

d) M. Vastus Lateralis

2. Otot yang terlihat pada daerah femoris anterior

a) M. Rectus Femoris

b) M. Vastus Lateralis

c) M. Sartorius

d) M. Vastus medialis

3. Otot yang terlibat pada daerah tibialis anterior, dan tibialis posterior

a) M. Tibialis Anterior

b) M. Extensorhallucis Longus

c) M. Extensor Digitorum Longus

d) M. Soleus

e) M. Gastrocnemius , Caput Mediale

f) M. Gastrocnemius, Caput lateral

3) Gerakan Tangan

Pengertian gerakan tangan sama pengertiannya dengan gerakan lengan.

Dua istilah digunakan saling berganti dan mempunyai pengertian sama.

Pelaksanaannya saat lengan masuk air, jari-jari tangan masuk lebih dahulu dan

tangan masuknya ke air di depan bahu. Siku/lengan dibengkokkan ke depan dan

ke bawah, jari-jari tangan rapat, pergelangan tangan sedikit ditekuk, posisi telapak

tangan menghadap ke belakang. Selanjutnya tangan ditarik ke belakang menuju ke

pusat atau pusar. Gerakan ini dinamakan menarik (pull). Setelah tangan melalui
pusat, dorong ke belakang dan siku mendekat pada togok badan. Gerakan dorong

diteruskan sampai lengan lurus dan menyentuh paha. Gerakan ini dinamakan

mendorong (push). Gerakan diteruskan lagi dan lengan diayun ke atas keluar dari

permukaan air, dengan gerak memutar digerakkan ke muka dekat di atas

permukaan air pula dekat dengan badan. Kemudian lengan masuk air, dimulai

jari-jari tangan masuk air dahulu di muka dan di depan bahu. Gerakan saat

lengan/tangan melewati paha dan keluar dari air dinamakan gerak kembali

(recovery). Dengan demikian dalam gerakan tangan ada tiga tahapan gerak, yaitu:

pertama, mulai jari-jari tangan masuk ke dalam air sampai tangan tiba di

pusat/pusar yang dinamakan gerakan menarik; kedua, gerakan mulai dari pusat

sampai tangan menyentuh paha yang dinamakan gerakan mendorong; dan ketiga,

gerakan sejak tangan menyentuh paha dan keluar dari permukaan air sampai

tangan akan masuk ke dalam air kembali yang dinamakan gerakan kembali atau

pull , push, dan recovery (lihat gambar 2.3).


Gambar 2.3. Gerakan tangan saat melakukan renang gaya bebas
Sumber: Direktori File UPI

Berikut otot-otot yang bekerja dalam gerakan tangan pada renang gaya bebas

a. M. Stemocloidomastoideus

b. M. Deltoideus

c. M. Pectorarils Major

d. M. Serratus anterior

e. M. Triceps brachii

f. M. Biceps brachii

g. M. Branchialis

h. M. Extensor digitorum

i. M. Extensor carpi radialisbrevis

j. M. flexor carpi radialis

k. M. branchioradialis

l. M. flexor carpi ulnaris

m. M. extensor carpi ulnaris

n. M. extensores digitorum et digiti minimi

o. M. extensor carpi radialis brevis

p. M. branchioradialis

q. M. flexor capri ulnaris

r. M.Palmaris longus

s. M.Fleksor capri radialis

t. M.fleksor digitorumsuperficialis
4) Pengambilan Napas

Pengambilan napas hendaknya dilakukan dengan seefektif mungkin, agar

hambatan yang terjadi dalam gerak maju lebih kecil. Dalam pengambilan napas

dapat dilakukan dengan cara memalingkan ke muka ke kanan atau ke kiri. Hal ini

tergantung kebiasaan setiap individu. Pada waktu memutar kepala atau

memalingkan kepala, mengikuti sumbu panjang badan. Pemalingan muka

sesedikit mungkin, asal mulut berada di atas permukaan air. Pengambilan napas

dilakukan pada saat berakhirnya gerakan tangan kanan mendorong ke belakang,

sedang lengan/tangan kiri tepat memasuki air, saat itu kepala berpaling ke kanan

dan mulut di atas permukaan air dengan cepat ambil napas melalui mulut.

Pengeluaran nafas dilakukan sedikit demi sedikit melalui mulut atau mulut dan

hidung dan berakhir tepat pada saat kepala dipalingkan ke kanan lagi untuk setiap

mengambil nafas saat mulut di atas permukaan air.

Gambar 2.4. Penambilan napas saat melakukan renang gaya bebas


Sumber: Direktori File UPI

Berikut otot-otot yang bekerja dalam gerakan pengambilan napas


1. Otot yang terlibatpadadaerah mm colli

a) M. trapezius

b) M. stermocleidomastoideus

5) Koordinasi Gerakan

Dengan menguasai posisi badan dan gerakan-gerakan kaki, tangan, dan

cara pernafasan, langkah yang penting adalah mengkoordinasikan gerakan-

gerakan tersebut menjadi suatu gerakan gaya bebas atau krol dan merupakan

gerakan yang menyatu dan bulat. Koordinasi gerakan kaki, tangan, dan pernafasan

yang terbaik adalah yang dapat mengembangkan tantangan seseorang untuk mau

belajar renang. Koordinasi dikatakan baik, apabila menghasilkan gerakan maju ke

depan dengan lancar. Koordinasi yang baik dapat dijelaskan dengan kata-kata

sebagai berikut: Lengan kanan masuk, kaki kanan ke atas; lengan kiri masuk, kaki

kiri ke atas. Dengan kata lain selagi lengan kanan masuk ke dalam air, kaki kanan

menendang ke atas (pukulan pertama), dan bila lengan kiri masuk ke dalam air,

kaki kiri menendang ke atas (pukulan keempat). Jumlah ada enam pukulan: tiga

gerakan ke atas untuk tiap kaki dalam suatu siklus gerakan lengan yang lengkap

(lihat gambar 2.5).


Gambar 2.5. Koordinasi gerakan saat melakukan renang gaya bebas
Sumber: Direktori File UPI

b. Gaya Punggung

Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam gaya punggung, hampir sama dengan

renang gaya krol. Perbedaannya pada posisi tubuh dan arah gerakan lengan.

Dalam renang gaya punggung, posisi tubuh telentang, dataran punggung

mengapung lebih luas, karena itu kemampuan mengapung tubuh lebih besar

dibanding dengan gaya bebas dalam gaya punggung, pengambilan nafas bukan

masalah, karena muka menghadap ke atas, sehingga pengambilan nafas lebih

leluasa. Akan tetapi pandangan ke arah tujuan terhalang dan bagi perenang

pemula hal ini akan menimbulkan rasa takut.

c. Gaya Dada

Gaya dada disebut juga gaya katak. Karena berenangnya meniru gerakan katak.

Perbedaannya, pada manusia sewaktu sikap meluncur kedua kaki dan lengan

lurus, sedangkan pada gerakan katak sikap seperti ini tidak dijumpai. Dalam abad

ke-19, yang diajarkan di sekolah sekolah termasuk di kalangan militer juga yang

dilombakan hanya gaya katak saja, sehingga pada waktu itu gaya tersebut disebut

schoolsiag (renang yang diajarkan di sekolah) yang diambil dari bahasa belanda.

Bagi seseorang yang menguasai gaya ini dia dapat berenang dalam jarak jauh atau

pada waktu lama.

d. Gaya Kupu-kupu
Gaya Kupu-kupu dalam perkembangan berasal dari gaya dada. Gaya kupu-kupu

dinamakan pula gaya dolphin, karena kedua kaki seperti gerakan ikan dolphin

atau lumba-lumba. Gaya kupu-kupu atau butterfly karena gerakan kedua lengan

pada waktu keluar dari dalam air diayunkan ke muka. Dahulu gaya ini kurang

disenangi orang, karena adanya faktor-faktor yang merugikan.

Gerakan lengan menekan dan menarik sampai belakang, menimbulkan perubahan

sikap badan dan merupakan kerugian bagi perenang. Di samping itu ada pula

keuntungannya, yaitu kekuatan mendorong dan menarik lengan sampai belakang

sangat besar dan gerakan kedua lengan mengayun ke muka melalui udara, tahanan

muka sangat kecil.

2. Kesalahan-Kesalahan pada Renang Gaya Bebas 

a. Wajah berada diatas air. Jika anda melakukan hal ini, maka bagian bawah

badan anda akan cenderung untuk turun ke bawah, sehingga tahanan air akan

membesar. Akibatnya, kecepatan anda akan berkurang. Solusinya,

benamkanlah wajah anda kedalam air, dengan wajah menghadap ke bawah

agak ke depan (membentuk sudut 45 derajat, menyerupai lampu senter yang

sedang menyorot). Dengan wajah menghadap agak ke depan, Anda akan

memiliki pandangan yang baik. Sebaliknya, jika wajah Anda menghadap

tegak lurus ke dasar kolam, Anda akan berenang seperti kuda bendi yang

mengenakan kacamata kuda.


b. kepala terangkat dari permukaan air ketika mengambil nafas. Ini akan

merusak keseimbangan dan irama anda. Solusinya, cukup tolehkan kepala

anda ke samping, dengan satu telinga Anda tetap tercelup didalam air. Namun

anda jangan semata-mata menolehkan kepala Anda saja. Miringkanlah tubuh

anda, maka dengan sendirinya kepala anda akan menoleh dan anda bisa

menghirup nafas dengan mudah dan leluasa.

c. Lutut tertekuk ketika kedua kaki mengayun. Akibatnya, tubuh anda tidak lagi

streamline alias lurus sejajar permukaan air. Tahanan air pun akan membesar

dan kecepatan anda akan berkurang. Solusinya, ayunkan kaki mulai dari paha.

Jangan tekuk lutut anda. Fungsikan lutut hanya untuk menjaga kelenturan

ayunan kaki anda.

d. kesalahan gerakan tangan. Perlu diketahui, gerakan tangan inilah sumber gaya

dorong yang paling utama, bukan gerakan kaki anda. Gerakan kaki, meski

juga menimbulkan gaya dorong, pada dasarnya hanyalah untuk menjaga agar

tubuh bagian bawah tidak jatuh kebawah, atau dengan kata lain tetap lurus

dengan tubuh bagian atas, dan juga untuk menjaga keseimbangan tubuh

selama berenang. Karena gerakan tangan adalah sumber utama gaya dorong,

maka gerakan tangan yang benar akan menciptakan gaya dorong yang besar

sehingga laju anda akan semakin cepat. Mengayuh yang benar dilakukan

dengan tangan dikayuh sampai tangan lurus dan ibu jari menyentuh paha.
Adalah sebuah kesalahan jika tangan kita mengayuh hanya sampai sejajar

dada. Jika ini terjadi, gaya dorong yang ditimbulkan pun tidak akan optimal.

e. Tangan kita turun sesudah masuk kembali kedalam air (yakni pada fase

ekstensi). Hal ini akan menghambat laju kita. Disamping itu, jika kesalahan

ini kita lakukan bersamaan dengan mengambil nafas, maka wajah kita tidak

akan bisa muncul dari permukaan air dengan optimal sehingga kita menjadi

kurang nyaman dalam mengambil nafas. Yang benar, begitu tangan anda

masuk kembali kedalam air, sorongkanlah lurus kedepan sejajar permukaan

air, seolah-olah hendak meraih benda terapung yang terletak jauh di depan

anda. Inilah fase ekstensi yang benar.

3. Tips-Tips Renang Gaya Bebas

a. Kaki terus bergerak (tidak boleh berhenti), walau ketika sedang mengambil

nafas.

b. Tangan kanan dan kiri bergerak terus secara bergantian (tanpa jeda/istirahat).

c. Posisi telapak tangan agak menghadap keluar ketika akan menyentuh

permukaan air. Jadi seolah-olah ujung ibu jari tangan yang menyentuh

permukaan air lebih dulu.

d. Ketika kepala menoleh ke kanan (atau ke kiri) untuk mengambil nafas,

kemudian langsung secepatnya gerakkan kembali kepala ke dalam air. Jangan

menunggu gerakan tangan kanan (tangan kiri) selesai.


e. Agar gaya bebas ini bisa lebih cepat dan gerakannya lebih stabil,

pengambilan nafas dilakukan setelah 2-3 set gerakan tangan. Jadi jangan

sekali gerakan tangan langsung mengambil nafas.

4. Kecepatan Renang

Definisi kecepatan menurut Bompa & Haff (2009:315) adalah kemampuan

untuk menempuh jarak dengan cepat. Kemampuan untuk pergerakan cepat dalam

garis lurus merupakan komponen integral dari kesuksesan untuk kinerja dalam

berbagai macam olahraga. Tujuan dari pelatihan kecepatan adalah kemampuan

pemain untuk bertindak cepat dalam situasi dimana kecepatan sangat penting.

Menurut Sukadiyanto (2005:106) kecepatan adalah kemampuan otot atau

sekelompok otot untuk menjawab rangsangan dalam waktu secepat atau sesingkat

mungkin. Kecepatan sebagai hasil perpaduan dari panjang ayunan tungkai dan

jumlah langkah. Dengan bertambahnya panjang ayunan dan jumlah langkah akan

meningkatkan kecepatan bergerak.

Secara konsep dasar kecepatan adalah perbandingan antara waktu dan jarak,

sehingga unsur kecepatan selalu berkaitan dengan waktu reaksi, frekuensi gerak

per unit waktu, dan kecepatan menempuh jarak tertentu atau kecepatan gerak.

Dalam olahraga renang, kecepatan menjadi suatu hal yang tak terlepaskan.

Dalam setiap kompetisi kecepatan renang menjadi sangat penting. Banyak hal

yang menjadi faktor yang mempengaruhi kecepatan dalam renang, termasuk gaya

renang. Dalam setiap kompetisi renang gaya renang yang biasa dipakai adalah

gaya bebas. Hal ini karena gaya bebas merupakan gaya renang yang paling cepat.
Kecepatan renang diukur melewati menggunakan stopwatch. Hasil dilihat ketika

perenang sudah mencapai titik finish.

Dalam kecepatan renang ini dibutuhkan power lengan dan power tungkai

yang besar dimana power lengan dibuthkan pada saat gerakan push di dalam air

dan pada saat gerakan recovery. Pada saat gerakan push sangat diperlukan power

lengan karena dapat menghasilkan luncuran lebih besar dibangdingkan melakukan

push tanpa power atau hanya mengandalkan kekuatan. Gerakan recovery juga

sangat memerlukan power lengan apalagi bagi perenang jarak pendek atau

sprinter karena pada saat gerekan recovery harus dilakukan dengan cepat dan kuat

agar menghasilkan daya dorong kedepan olehnya itu di butuhkan power lengan

pada gerakan recovery. Disisi lain power lengan juga biasa di abaikan oleh

perenang terutama bagi perenang jarak jauh. Perenang jarang jauh tidak

membutuhkan power pada saat gerakan recovery, tetapi tetap membutuhkan

power pada gerakan push. Power tungkai juga dibuthkan pada gerakan atau

ayunan kaki perenang gaya bebas terutama perenang jarak pendek atau sprinter.

Mereka harus memiliki kekuatan dan kecepatan dalam mengayun kaki agar

menghasilkan daya dorong yang besar dan bisa berenang dengan maksimal. Sama

halnya power lengan, power tungkai juga dapat diabaikan oleh perenang jarak

jauh dimana perenang jarak jauh hanya mengandalkan kekuatan.


B. Tinjauan Umum Tentang Power Lengan

1. Pengertian power lengan

Power atau disebut juga daya ledak merupakan salah satu komponen fisik

yang harus dimiliki seorang atlet. Power merupakan hasil dari kekuatan X

kecepatan. Kekuatan adalah energy untuk melawan suatu tahanan atau

kemampuan untuk membangkitkan tegangan atau tension (Harsono 1988:47).

Sedangkan kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang

sejenis secara berturut-turt dalam waktu sesingkat-singkatnya atau kemampuan

utnuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat. (Harsono 2001:36).

Menurut M. Sajoto (1988: 55) daya ledak atau power adalah “kemampuan

melakukan gerakan eksplosif”. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa, daya

ledak atau power = kekuatan atau force X kecepatan atau velocity (P = F x T)

seperti dalam tolak peluru, lompat tinggi dan gerakan lainnya yang bersifat

eksplosif. Sajoto (1995: 9) “power adalah kemampuan seseorang untuk

mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang

sependek-pendeknya”. Ismaryati (2009: 59)“power menyangkut kekuatan dan

kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran

kekuatan otot yang maksimal dan secepat-cepatnya”.


Hampir senadadengan Witarsa yang dikutip oleh Argubi Silwan (2009: 7)

berpendapat bahwa: “power atau daya ledak adalah kemampuan otot untuk

mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang cepat, oleh karena itu power

adalah tingkat kondisi fisik yang lebih tinggi dari pada kekuatan. Power

merupakan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan. Power otot atau muscular

power menurut Sajoto (1998: 58) adalah: “kemampuan seseorang untuk

melakukan kekuatan maksimum,dengan usaha yang dikerahkan sependek-

pendeknya”. Menurut Bompa (1990) mengatakan bahwa power seorang individu

terdiri dari kecepatan dan strength yang efisien, koordinasi dan keterampilan.

Selanjutnya dikatakan pula bahwa seorang individu yang mempunyai power

adalah seorang yang mempunyai; 1) Kekuatan tingkat tinggi, 2) Kecepatan yang

tinggi, 3) Tingkat keterampilan yang tinggi dalam gabungan kecepatan dan

kekuatan otot.

Jadi power otot lengan adalah kemampuan otot-otot di daerah lengan

untuk mengerahkan kekuatan maksimum dalam waktu yang sangat cepat dan

maksimal.

2. Otot penunjang power lengan

Otot merupakan alat penggerak tubuh manusia dan sebagai otot tubuh

melekat pada kerangka yang dapat bergera secara aktif sehingga otot dapat

menggerakan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu. Evelyn

Pearce (2008: 15) menyatakan otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan

khusus yaitu berkontraksi. Berikut otot-otot yang terdapat pada lengan:


a. Biceps: Sebuah otot besar lengan atas, otot biceps tertekuk sering dipandang,

sebagai tanda kekuatan seseorang. Secara resmi dikenal sebagai otot biceps

brachii, biceps yang terletak di atas tulang humerus. Berputar lengan serta

fleksi siku.

b. Triceps: Otot besar ini di belakang lengan atas membantu meluruskan lengan.

Hal ini secara resmi dikenal sebagai triceps brachii otot.

c. Brakioradialis: Otot ini tertelak di bagian atas lengan bawah dekat siku,

membantu memutar lengn bawah lahir dan batin.

d. Ekstensor karpi radialis longus: Otot ini sebelah brakioradialis adalah salah

satu dari lima otot utama yang membantu memindahkan pergelangan tangan.

Bila anda mengepalkan tinju, otot ini tonjolan keluar dari kulit

e. Deltoid: Meskipun secara teknis bagian dari bahu, otot deltoid mengontrol

sebagian besar gerakan bahu dan dengan demikian memberikan lengan lebih

rentang gerak.

Latihan kekuatan adalah cara umum untuk meningkatkan ukuran dan

kekuatan keseluruhan otot-otot besar di lengan. Latihan umum untuk membangun

otot lengan termasuk ikal, menekan, pushdowns, dan ekstensi menggunakan

bobot.

C. Tinjauan Umum Tentang Power Tungkai

1. Pengertian power tungkai

Power merupakan unsur kondisi fisik yang dibutuhkan hampir semua

cabang olahraga. Menurut Harsono (1988: 200) mengartikan power sebagai


kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang cepat.

Kualitas power akan tercermin dari unsur kekuatan otot dan kecepatan otot dalam

mengerakan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan. Menurut Rusli Lutan

(2000: 171) “power didefinisikan output kerja perunit waktu”. Sedangkan

Sukadiyanto (2002: 96) berpendapat, “power adalah hasil kali kekuatan dengan

kecepatan”. Menutut Sajoto (1988: 55) “power adalah kemampuan kerja otot

(usaha) dalam satuan waktu (detik) (Tjaliek Soegiardo, 1992: 79). Menurut

Ismaryati (2008: 59), power atau daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan

kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan

otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Kekuatan adalah

kemampuan sekelompok otot dalam menahan beban secara maksimal, (Nurhasan,

2005: 3). Sedangkan kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-

gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

(Harsono, 1988: 216).

Karena power berbanding lurus dengan kekuatan otot, maka besar

kecilnya power antara lain juga ditentukan oleh besar kecilnya kekuatan otot.

Menurut Sajoto (1998: 45) “Kekuatan otot didefinisikan sebagai kemampuan otot

atau sekelompok otot untuk melakukan kerja, dengan menahan beban yang

diangkatnya”. Kekuatan setiap kontraksi otot tergantung pada beberapa faktor,

antara lain: masa otot, tingkat keterlatihan, tingkat kelelahan, otot yang

diperpanjang. Sebelum kontraksi, otot diberi beban sebelum kontraksi dan suhu

otot (Tjaliek Soegiardo, 1992: 77). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa power merupakan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis
serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang

singkat. Dengan demikian power sangat dibutuhkan hampir semua cabang

olahraga, terutama untuk gerakan melompat, menendang dan gerakan-gerakan

lain yang melibatkan kerja otot yang ikerahkan secara maksimal dalam waktu

yang singkat.

2. Otot-otot Penunjang Power tungkai

Otot merupakan alat penggerak tubuh manusia dan sebagai otot tubuh

melekat pada kerangka yang dapat bergera secara aktif sehingga otot dapat

menggerakan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yangtertentu. Evelyn

Pearce (2008: 15) menyatakan otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan

khusus yaitu berkontraksi. Sedangkan Syaifuddin (1997: 35) menyatakan otot

merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak dan

berkontraksi karena adanya rangsangan, otot dalam berkontraksi menurut atau

perintah yang

datang dari susunan syaraf motoris.Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa otot merupakan sebuah organ atau alat penggerak tubuh

manusia, dalam aktifitas sehari-hari otot melakukan gerak atau berkontraksi

karena adanya rangsangan, dan perintah dari susunan syaraf motoris.

Menurut Syaifuddin (1997: 44) otot tungkai dibagi menjadi dua bagian

yaitu otot tungkai bawah dan otot tungkai atas.

a. Otot tungkai atas terdiri dari: abductor maldanus, abductor brevis, abductor

longus, rektur femoris, vastus lateralis eksternal, vestus medialis internal,


vastus inter medial, bisep femoris, semi membranosus, semi tendinosus,

Sartorius.

b. Otot tungkai bawah terdiri dari: tibialis anterior, ekstensor tangles longus,

popliteus, falangus longus, tibialis posterior, ekstensor falangus.

Pada dasarnya unsur penentu baik dan tidaknya power tungkai yang

dimiliki seseorang bergantung pada intensitas kontraksi otot. Kemampuan otot

untuk berkontraksi menggerakkan, meledakkan keseluruhan dari paha sampai

bawah secara maksimal dalam waktu yang singkat setelah menerima rangsangan.

D. Kerangka Berpikir

Renang gayadada
Renang Renang gaya punggung
Renang gaya kupu-kupu

Renang gaya bebas

Kemampuan renang

Power lengan Power tungkai

 Umur
 Jenis kelamin
 Latihan
E. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang,rumusan masalah, dan landasan teori maka

diajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Ada kontribusi power lengan terhadap kemampuan renang gaya bebas

pada Atlet renang PR.Garuda Laut Makassar

2. Ada kontribusi power tungkai terhadap kemampuan renang gaya bebas

pada Atlet renang PR.Garuda Laut Makassar

3. Ada kontribusi power lengan dan power tungkai terhadap kemampuan

renang gaya bebas pada Atlet renang PR.Garuda Laut Makassar


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis penelitian yaitu Deskriptif dan

Korelasi. Jenis penelitian deskriptif di maksudkan untuk memberikan gambaran

atau deskripsi tentang variabel yang diteliti sedangkan jenis penelitian

korelasional di maksudkan untuk melihat hubungan dan kontribusi antara variabel

bebas dan variabel terikat.

B. Desain Penelitian

power lengan Power tungkai

Kemampuan renang gaya bebas

Berdasarkan desain penelitian diatas maka dapat dijelaskan bahwa Power

lengan memberikan kontribusi terhadap kemampuan renang gaya bebas, power


tungkai memberikan kontribusi terhadap kemampuan renang gaya bebas, dan

power lengan dan power tungkai secara bersama-sama memberikan kontribusi

terhadap kemampuan renang gaya bebas.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2020

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kolam renang Mattoanging Makassar

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek yang akan menjadi sasaran penelitian.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh atlet renang putra PR.Garuda Laut

Makassar

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan menjadi sasaran penelitian.

Sampel penelitian ini diperoleh dari sebagian atau semua jumlah populasi dari

atlet renang putra PR.Garuda Laut Makassar

3. Teknik pengambilan Sampel

Untuk menentukan sampel penelitian maka digunakan teknik purposive-

sampling yaitu dengan cara memilih sampel berdasarkan kriteria yang telah di

tentukan.

E. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 3 varibel, yaitu 2 variabel variabel

bebas dan 1 variabel terikat, sebagai berikut :

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah power lengan dan power tungkai

b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan renang gaya bebas

2. Definisi Oprasional variabel

a. Power lengan yang dimaksud adalah kemampuan lengan dalam melakukan

suatu gerakan hentakan ayunan didalam air guna membawa tubuhh didalam

menyikapi teknik-teknik yang ada pada gaya bebas. Power lengan seseorang

dapat diketahui melalui tes Medicine Ball Push


b. Power tungkai adalah komponen kondisi fisik seseoang tentang

kemampuannya dalam mempergunakan otot tungkai untuk menahan beban

sewaktu bekerja. Power otot tungkai seseorang dapat di ketahui melalui tes

vertical jump

c. Kemampuan renang gaya bebas dalam hal ini kecepatan adalah kemampuan

seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan secara maksimal

dan dengan waktu secepat mungkin dalam bentuk yang sama dengan jarak 20

meter. Kecepatan renang dapat diukur dengan menggunakan stopwatch.

F. Istrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

informasi kuantitatf tentang variasi karakteristik variable secara menyeluruh (Ibnu

hajar, 1999: 160). Peranan instrumen dalam penelitian akan banyak menentukan

kualitas dari data yang diperoleh. Oleh karena itu penentuan instrumen penelitian

hendaknya disesuaikan dengan permasalahan, tujuan penelitian sehingga

instrumen itu harus valid.

Data yang perlu dikumpulkan adalah data dari power lengan, power

tungkai dan kemampuan renang 20 meter gaya bebas. Data yang dikumpulkan ini

adalah hasil tes dan pengukuran yang dilakukan peneliti di lapangan. Tes dan

pengukuran yang dilakukan meliputi :


a. Tes Medicine Ball Push

Tes Medicine Ball Push ini digunakan untuk mengukur power lengan

dengan menggunakan alat bola Medicine 6 pound (2,7217 kg ), kursi, meteran,

tali, formulir tes, dan alat tulis. Tes Medicine Ball Push ini memiliki skala meter

(m). Pelaksanaan pertama peserta tes duduk di atas kursi sambil kedua tangan

memegang bola medicine depan dada dibwah dagu, kemudian kedua tangan

mendorong bola ke depan sejauh mungkin. Sebelum peserta tes mendorong bola

medicine, seutas tali dilingkarkan pada dadanya oleh pemandu tes dan ditarik dari

belakang sehingga bersandar pada kursi hal ini untuk mencegah agar peserta pada

waktu mendorong bola tidak dibantu gerakan badan ke depan. Hasil tolakan

diukur mulai dari tepi luar kaki kursi yang telah diberi garis batas sampai tanda

dimana bola tersebut jatuh. Kesempatan diberikan 3 kali. Jarak dorongan

medicine kedepan tidak diukur apabila, pada saat peserta tes mendorong bola

dibantu oleh gerakan badan. Nilai yang diperoleh adalah jarak yang terjauh dari

ketiga ulangan yang dilakukan

b. Tes Vertical jump

Tes Vertical jump ini digunakan untuk mengukur Power tungkai dengan

menggunakan alat papan Vertical jump yang memiliki skala centimeter (cm),

dengan jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada skala yaitu 150 cm, bubuk

kapur dan dinding sedikitnya setinggi 365 cm. Tes ini mengukur raihan tegak dan

raihan loncat tegak, penilaian dalam tes ini adalah hasil dari raihan loncat tegak

dikurangi raihan tegak. Pelaksanaan yang pertama mengukur raihan tegak dengan
cara terlebih dahulu ujung jari tangan diolesin serbuk kapur. Peserta berdiri tegak

dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada di samping kiri atau kanannya.

Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan

ditempelkan pada papan yang berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan, dan

catat hasil raihannya. Nilai yang diperoleh testi atau sampel adala selisih tinggi

raihan dan tinggi loncatan dari ketiga ulangan, kemudian hitung dengan rumus

berikut :

P = { 4,9 ( W ) D” }

P = Power
W = Berat badan dalam kg
D “ = Jarak selisih antara tinggi raihan
tinggi loncatan

c. Tes kemampuan renang

Tes kemampuan berenang ini dipergunakan untuk mengukur atau

mengelompokkan tingkat kecakapannya sehingga mempunyai dasar untuk

pemberian nilai materi renang dalam mata pelajaran pendidikan jasmani maupun

dalam kepentingan penelitian. Tes renang ini berjarak 20 meter. Tes ini bertujuan

untuk mengetahui tingkat ketangkasan renang. Adapun perlengkapan dan fasilitas

yang dibtuhkan yaitu: Kolam renang dengan panjang minimal 20 meter

stopwatch, sempritan, formulir tes, dan alat tulis menulis. Pada tes renang ini

dibutuhkan petugas yaitu: starter, timer dan pencatat waktu. Berikut tata cara

pelaksanaannya:
a. Setelah testi dipanggil gilirannya, maka segera masuk ke tepi kolam

tempat start.

b. Testi Berdiri di balok star atau di pinggir kolam

c. Setelah semua lintasan terisi oleh para testi, maka starter memberi aba-aba

“siap”, para perenang dan timer siap untuk memulai. Setelah aba-aba

“ya”,atau bunyi sempritan maka para testi segera melompat dan berenang

sejauh 20 meter

d. Penilaian dari tes ini adalah catatan waktu tempuh saat start sampai finish

dicatat sampai dengan sepersepuluh detik.

G. Teknik pengolahaan data

Bentuk data dalam penelitian ini adalah bentuk angka, yaitu angka dari

hasil pengukuran power lengan, power tungkai dan kemampuan renang 20 meter

gaya bebas. Data yang melalui tes ini masih merupakan data kasar. Data tersebut

selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasional dengan

menggunakan aplikasi SPSS.22.

Analisis inferensial digunakan juga dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis

dengan menggunakan analisis korelasi sederhana dan korelasi ganda. Langkah-

langkah dalam analisis data penelitian sebagai berikut :

1. Analisis statistik deskriptif menggambarkan data secara umum tentang data

yang meliputi rata-rata dan standar deviasi

2. Uji persyaratan analisis


3. Analisis kofisien korelasi dan analisis kofisien korelasi ganda.

Dari keseluruhan langkah-langkah analisis data tersebut semuanya akan

dianalisis menggunakan program SPSS.22 dengan tingkat singnifikansi 95% ( α

= 0,05 )

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian yang telah

diuraikan sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

power lengan dan power tungkai terhadap kemampuan renang gaya bebas pada

atlet garuda laut Makassar untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka dalam

melaksanakan penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif korelasional.

Pada bab ini akan dikemukakan penyajian hasil analisis data dan

pembahasan. Penyajian hasil analisis data meliputi analisis statistik deskriptif dan

inferensial. Kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis dan kaitannya dengan

teori yang mendasari penelitian ini untuk memberi interpretasi dari hasil analisis

data.

A. Hasil Penelitian

Data empiris yang diperoleh di lapangan berupa hasil tes dan pengukuran

yang terdiri atas data analisis power lengan dan power tungkai terhadap

kemampuan renang gaya bebas pada atlet garuda laut Makassar terlebih dahulu

diadakan tabulasi data untuk memudahkan pengujian selanjutnya. Analisis data


yang digunakan dalam penelitian ini adalah dianalisis dengan teknik statistik

infrensial. Analisis data secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan

gambaran umum data meliputi rata-rata, standar deviasi, data maximum, dan data

minimum.

Sebelum diadakan uji hipotesis, maka dilakukan pengujian persyaratan

analisis yaitu uji normalitas data. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji

regresi parametrik jika data dalam kondisi berdistribusi normal atau uji regresi

non-parametrik jika data dalam kondisi tidak berdistribusi normal.

1. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

(Sugiyono 2016:147). Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti

status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir 1988:63). Jadi

dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau

masalah actual. Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan

gambaran umum data penelitian. Analisis deskriptif dilakukan terhadap data

analisis power lengan dan power tungkai terhadap kemampuan renang gaya bebas

pada atlet garuda laut Makassar. Analisis deskrtiptif meliputi; total nilai, rata-rata,

range, maksimal dan minimum. Dari nilai-nilai statistik ini diharapkan dapat
memberi gambaran umum tentang keadaan data analisis power lengan dan power

tungkai terhadap kemampuan renang gaya bebas pada atlet garuda laut Makassar.

Hasil analisis deskriptif setiap variabel penelitian dapat dilihat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil analisis deskriptif tiap variabel.

Variabel N Mean Stdv. Max Min


Power lengan (X1) 20 400,25 30,585 460 355
Power tungkai (X2) 20 33,15 7,220 45 20
Kemampuan renang (Y) 20 13,9850 1,66521 16,20 10,40

Sumber: Hasil analisis deskriptif data pada lampiran 3 halaman 69

Hasil dari tabel 1 di atas yang merupakan gambaran data analisis power lengan

dan power tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet garuda laut

makassar. dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Untuk data power lengan dari 20 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata sebesar

400,25 dengan standar deviasi 30,585 dan nilai minimum 355 serta untuk nilai

maksimal sebesar 460

b. Untuk data power tungkai dari 20 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata

sebesar 33,15 dengan standar deviasi 7,220 dan nilai minimum 20 serta untuk

nilai maksimal sebesar 45

c. Untuk data kemampuan renang dari 20 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata

sebesar 13,9850 dengan standar deviasi 1,66521 dan nilai minimum 10,40 serta

untuk nilai maksimal sebesar 16,20

Hasil analisis data deskriptif tersebut di atas baru merupakan gambaran

power lengan dan power tungkai terhadap kemampuan renang gaya bebas. Data

tersebut di atas belum menggambarkan bagaimana keterkaitan atau saling


berhubungan antara variabel bebas yang terdiri dari power lengan dan power

tungkai terhadap variabel terikat berupa kemampuan renang. Untuk

membuktikan apakah ada hubungan yang signifikan variabel bebas terhadap

variabel terikat, maka diperlukan pengujian lebih lanjut yaitu dengan melakukan

uji regresi dan korelasi, namun sebelumnya data harus normal yaitu dengan uji

normalitas data.

a. Pengujian normalitas data

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah pada suatu model regresi,

suatu varibel independen dan variabel dependen ataupun keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidka normal (Ghozali 2016). Salah satu asumsi yang harus

dipenuhi agar statistik parametrik dapat digunakan pada penelitian adalah data

harus mengikuti sebaran normal. Untuk mengetahui sebaran data power lengan

dan power tungkai maka dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan Uji

Kolmogorov Smirnov (KS-Z). Hasil analisis normalitas data dapat dilihat dalam

rangkuman tabel 2 berikut:

Tabel 4.2. Hasil uji normalitas tiap variabel.

Variabel KS - Z P Α Keterangan
Power lengan (X1) 0,146 0,20 0,05 Normal
Power tungkai (X2) 0,197 0,41 0,05 Normal
Kemampuan renang (Y) 0,188 0,63 0,05 Normal

Sumber: Hasil analisis normalitas data pada lampiran 4 halaman 73

Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari hasil analisi uji normalitas

data power lengan, power tungkai dan kemampuan renang menggunakan Uji

Kolmogorov Smimov menunjukkan hasil sebagai berikut:


a. Dalam pengujian normalitas data power lengan diperoleh nilai uji Kolmogorov-

Smirnov Test 0,146 dengan tingkat probabilitas (P) 0,20 lebih besar dari pada

nilai α:0,05 atau (0,0>0,05) Dengan demikian data power lengan yang

diperoleh mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.

b. Dalam pengujian normalitas data power tungkai diperoleh nilai uji

Kolmogorov-Smirnov Test 0,197 dengan tingkat probabilitas (P) 0,41 lebih

besar dari pada nilai α:0,05 atau (0,41>0,05) Dengan demikian data power

tungkai yang diperoleh mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.

c. Dalam pengujian normalitas data kemampuan renang diperoleh nilai uji

Kolmogorov-Smirnov Test 0,188 dengan tingkat probabilitas (P) 0,63 lebih

besar dari pada nilai α:0,05 atau (0,63>0,05) Dengan demikian data

kemampuan renang yang diperoleh mengikuti sebaran normal atau

berdistribusi normal.

Oleh karena data penelitian berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis akan

digunakan uji statistik parametrik.

b. Analisis Inferensial

Analisis inferensial yaitu teknik statistic yang digunakan untuk menganalisa

data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas dan teknik

pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. (Sugiyono 2012:

207). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini perlu diuji dan dibuktikan

melalui data empiris yang diperoleh di lapangan melalui tes dan pengukuran

terhadap variabel yang diteliti, selanjutnya data tersebut akan diolah secara
statistik. Karena data penelitian mengikuti sebaran normal, maka untuk menguji

hipotesis penelitian ini digunakan analisis statistik parameterik.

Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji korelasi dan regresi

data power lengan, power tungkai, dan kemampuan renang pada 20 orang atlet.

1. Ada kontribusi power lengan terhadap kemampuan renang

Hasil data yang diperoleh dari penelitian bertujuan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat serta membuktikan hipotesis

yang ada. Oleh karena itu hasil pengujian hipotesis berdasarkan pengolahan data

melalui analisis korelasi dan regresi dari program SPSS tentang pengaruh power

lengan terhadap kemampuan renang diperoleh sesuai rangkuman tabel 3 berikut:

Tabel 4.3. Hasil analisis korelasi dan regresi untuk hipotesis pertama

Variabel r/R Rs F t Sig


Power lengan (X1)
Kemampuan renang (Y) 0,623 0,388 11,421 6,842 0,00

Sumber: Hasil analisis Regresi dan korelasi sederhana pada lampiran 6 halaman

75

Hipotesis statistik yang akan di uji:

H0 :rx1.y = 0

H1 : rx1.y ≠ 0

Hasil pengujian:
Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi dan regresi data antara power lengan

dan kemampuan renang Diperoleh nilai korelasi 0,623 dengan tingkat probabilitas

(0,00< α:0,05, untuk nilai R kuadrat (koefesien determinasi) 0,388. Hal ini berarti

38,8% kemampuan renang dijelaskan oleh power lengan Dari uji Anova atau t

test, didapat t hitung adalah 6,842 dengan tingkat signifikansi 0,00 Oleh karena

probabilitas (0,00) jauh lebih kecil dari α:0,05, maka model regresi dapat dipakai

untuk memprediksi kemampuan renang (dapat diberlakukan untuk populasi dimna

sampel diambil). Dari uji t diperoleh 6,842 dengan tingkat signifikansi 0,00. Oleh

karena probabilitas (0,00) jauh lebih kecil dari α:0,05 Maka Ho ditolak dan H1

diterima atau koefesien regresi signifikan, atau power lengan benar benar

berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan renang

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan power

lengan (X1) dengan kemampuan renang (Y) terbukti nilai korelasi observasi (ro)

0.623 dengan tingkat probabilitas (0,00) < α:0,05 denagn persentase sebesar

38,8%

2. Ada kontribusi power tungkai terhadap kemampuan renang

Hasil data yang diperoleh dari penelitian bertujuan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat serta membuktikan hipotesis

yang ada. Oleh karena itu hasil pengujian hipotesis berdasarkan pengolahan data
melalui analisis korelasi dan regresi dari program SPSS tentang pengaruh power

tungkai terhadap kemampuan renang diperoleh sesuai rangkuman tabel 3 berikut:

Tabel 4.4. Hasil analisis korelasi dan regresi untuk hipotesis pertama

Variabel r/R Rs F T Sig


Power tungkai (X2)
Kemampuan renang (Y) 0,777 0,604 27,464 17,192 0,00

Sumber: Hasil analisis Regresi dan korelasi sederhana pada lampiran 7 halaman

76

Hipotesis statistik yang akan di uji:

H0 :rx1.y = 0

H1 : rx1.y ≠ 0

Hasil pengujian:

Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi dan regresi data antara power

tungkai dan kemampuan renang diperoleh nilai korelasi 0,777 dengan tingkat

probabilitas (0,00)< α:0,05, untuk nilai R kuadrat (koefesien determinasi) 0,604.

Hal ini berarti 60,4% kemampuan renang dijelaskan oleh power lengan Dari uji

Anova atau t test, didapat t hitung adalah 17,192 dengan tingkat signifikansi 0,00

Oleh karena probabilitas (0,00) jauh lebih kecil dari α:0,05, maka model regresi

dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan renang (dapat diberlakukan untuk

populasi dimna sampel diambil). Dari uji t diperoleh 17,192 dengan tingkat

signifikansi 0,00. Oleh karena probabilitas (0,00) jauh lebih kecil dari α:0,05

Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau power

tungkai benar benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan renang


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan power

tungkai (X2) dengan kemampuan renang (Y) terbukti nilai korelasi observasi (ro)

0.777 dengan tingkat probabilitas (0,00) < α:0,05 denagn persentase sebesar

60,4%.

3. Ada kontribusi power lengan dan power tungkai terhadap kemampuan


renang

Hasil data yang diperoleh dari penelitian bertujuan untuk mengetahui antara

variabel bebas dan variabel terikat serta membuktikan hipotesis yang ada. Oleh

karena itu hasil pengujian hipotesis berdasarkan pengolahan data melalui analisis

korelasi dari program SPSS tentang hubungan antara power lengan dan power

tungkai terhadap kemampuan renang diperoleh sesuai dari rangkuman tabel 6

berikut:

Tabel 4.5. Hasil analisis regresi untuk hipotesis keempat

Variabel r/R Rs F T sig


Power lengan (X1)
Power tungkai (X2) 0,784 0,614 13.525 6,018 0,00
Kemampuan renang (Y)

Sumber: Hasil analisis regresi dan korelasi ganda data pada lampiran 8 halaman

77

Hipotesis statistik yang akan di uji:

Ho : Rx1.2. y = 0

H1 : Rx1.2.y ≠ 0

Hasil pengujian:
Berdasarkan hasil pengujian regresi dan korelasi data antara power lengan dan

power tungkai terhadap kemampuan renang. Diperoleh nilai regresi 0,784 dengan

tingkat probabilitas (0,00) < α:0,05, untuk nilai R kuadrat (koefesien determinasi)

0,614 Hal ini berarti 61,4 % kemampuan renang dijelaskan oleh power lengan

dan power tungkai. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 13,525

dengan tingkat signifikansi 0,00 Oleh karena probabilitas (0,006) jauh lebih kecil

dari α:0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan

renang (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Dari uji t

diperoleh 6,018 dengan tingkat signifikansi 0,00 Oleh karena probabilitas (0,00)

jauh lebih kecil dari α:0,05. Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien

regresi signifikan, atau power lengan dan power tungkai benar-benar berpengaruh

secara signifikan dengan kemampuan renang gaya bebas. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan power lengan dan power

tungkai terhadap kemampuan renang gaya bebas , terbukti nilai koefisien korelasi

observasi (Ro) 0,784 dengan tingkat probabilitas (0,00) < α:0,05 dengan

persentase sebesar 61,4%

B. Pembahasan

Hasil analisis data melalui teknik statistik diperlukan pembahasan teoritis yang

bersandar pada teori dan kerangka berpikir yang mendasari penelitian.

1. Ada kontribusi power lengan terhadap kemampuan renang gaya bebas


Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

power lengan dengan kemampuan renang gaya bebas. Apabila hasil penelitian

dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka dalam

dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil

penelitian terdahulu yang sudah ada. Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila atlet

memiliki power lengan yang baik maka atlet dapat melakukan tarikan tangan yang

baik dan menghasilkan luncuran yang bagus pada gaya renang gaya bebas. Degan

demikian power lengan memberi pengaruh terhadap kemampuan renang gaya

bebas.

Penelitian yang dilakukan oleh Yustinus Laia (2017) “Hubungan Power

Otot Lengan Dan Power Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Renang 50m Gaya

Bebas Pada Atlet Putri Kelompok Umur 12 Tahun Sampai 15 Tahun Tirta Prima

Swimming” Skripsi Universitas Negeri Medan. Sampel yang digunakan sebanyak

15 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah medicine ball

throw untuk power otot lengan, standing broad jump untuk power otot tungkai

dan instrumen tes renang gaya bebas 50M. Hasil analisis statistik pertama

menunjukkan koefisien korelasi -0,5386. Koefisien determinasi menjelaskan

bahwa power otot lengan memberikan pengaruh sebesar 29% terhadap

kemampuan renang gaya bebas 50M sedangkan 71% dipengaruhi oleh variable

lain. Berdasarakn hasil uji signifikan yaitu uji-t satu arah diketahui bahwa tHitung

> tTabel dimana (-2,30 > 1,77) sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang

signifikan dan bersifat negatif dari pada power otot lengan terhadap kemampuan
renang gaya bebas 50M pada atlet putri kelompok umur 12 sampai 15 tahun Tirta

Prima Swimming Klub Kota Medan Tahun 2017.

Menurut Dedy Sumiyarsono (2002: 77) menyatakan bahwa power adalah

hasil kali kekuatan dan kecepatan. Pengaruh power lengan terhadap renang

menurut Sani (2016) bila perenang memiliki panjang lengan dan power lengan

maka akan memperluas daerah kayuhan dan akan mempercepat laju kedepan.

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan

sementara bahwa power lengan berpengarauh terhadap kemampuan renang gaya

bebas, karena dalam melakukan renang gaya bebas atlet menggunakan power

lengan dalam meluncurkan badan ke depan sehingga kemampuan renang gaya

bebas dapat lebih baik atau lebih cepat.

2. Ada kontribusi power tungkai terhadap kemampuan renang gaya bebas

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

power tungkai dengan kemampuan renang gaya bebas. Apabila hasil penelitian ini

dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka dalam

dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil

penelitian terdahulu yang sudah ada Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila atlet

memiliki power tungkai yang baik maka atlet dapat melakukan ayunan kaki yang

baik dan menghasilkan luncuran yang bagus pada gaya renang gaya bebas. Degan

demikian power tungkai memberi kontribusi terhadap kemampuan renang gaya

bebas.
Penelitian yang dilakukan oleh Subhan, Sukardi Putra, dan Abdurrahman

(2016) yang berjudul “Hubungan Power Otot Tungkai Dengan Kecepatan Renang

Gaya Bebas Pada Mahasiswa Program Studi Penjaskesrek FKIP UNSYIAH”.

Skripsi Penjaskesrek FKIP Unsyiah angkatan 2011. Sampel yang digunakan

sebanyak 20 orang mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan pengukuran

power otot tungkai dan tes kecepatan renang gaya bebas. Hasil korelasi power otot

tungkai (X) dan kecepatan renang (Y) sebanyak 0,57. Hasil pengujian hipotesis

tersebut dapat diuraikan bahwa hasil diperoleh t-hitung sebesar 3,55 dan t-tabel pada

taraf signifikan 95% adalah 1,73 (t-hitung = 3,55>t-tabel = 1,73). Hipotesis yang

diajukan diterima kebenarannya. Artinya terdapat hubungan antara power otot

tungkai dan kecepatan renang gaya bebas pada mahasiswa penjaskesrek FKIP

Unsyiah angkatan 2011.

Dalam mengayuh, jika power otot tungkai kurang kuat maka tidak dapat

memberikan bantuan tenaga sehingga kecepatan yang dihasilkan tidak akan cepat

dan hasilnya tidak baik. Perenang yang memiliki power tungkai yang baik akan

mendukung kecepatan yang baik pula serta dapat memacu kecepatan dalam

renang. Harsono(1988) menyatakan “power adalah hasil dari kekuatan dan

kecepatan” jadi dengan adanya kekuatan dan kecepatan yang dimiliki dalam otot

tungkai mempermudah bagi perenang dalam memperoleh kecepatan renang gaya

bebas.

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan

sementara bahwa power tungkai berpengarauh terhadap kemampuan renang gaya

bebas, karena dalam melakukan renang gaya bebas atlet menggunakan power
tungkai dalam meluncurkan badan ke depan sehingga kemampuan renang gaya

bebas dapat lebih baik atau lebih cepat.

3. Ada kontribusi power lengan dan power tungkai terhadap kemampuan

renang gaya bebas

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

power lengan dan power tungkai terhadap kemampuan renang gaya bebas.

Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang

mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat

teori yang sudah ada. Seorang atlet membutuhkan kedua unsur fisik tersebut,

yaitu power lengan dan power tungkai. Power lengan tungkai memberikan

dorongan untuk melaju lebih cepat pada saat berenang begitu juga dengan power

tungkai yang juga memberikan dorogan terhadap tubuh untuk meluncur lebih

cepat. Jadi kedua kompenen fisik ini memberikan kontribusi terhadap kempuan

renang gaya bebas.

Penelitian yang dilakukan oleh Yustinus Laia (2017) “Hubungan Power

Otot Lengan Dan Power Otot Tungkai Terhadap Kecepatan Renang 50m Gaya

Bebas Pada Atlet Putri Kelompok Umur 12 Tahun Sampai 15 Tahun Tirta Prima

Swimming” Skripsi Universitas Negeri Medan. Sampel yang digunakan sebanyak

15 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah medicine ball

throw untuk power otot lengan, standing broad jump untuk power otot tungkai

dan instrumen tes renang gaya bebas 50M. Hasil analisis statistik pertama

menunjukkan koefisien korelasi -0,5386. Koefisien determinasi menjelaskan


bahwa power otot lengan memberikan pengaruh sebesar 29% terhadap

kemampuan renang gaya bebas 50M sedangkan 71% dipengaruhi oleh variable

lain. Berdasarakn hasil uji signifikan yaitu uji-t satu arah diketahui bahwa tHitung

> tTabel dimana (-2,30 > 1,77) sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang

signifikan dan bersifat negatif dari pada power otot lengan terhadap kemampuan

renang gaya bebas 50M pada atlet putri kelompok umur 12 sampai 15 tahun Tirta

Prima Swimming Klub Kota Medan Tahun 2017. Hasil analisis statistik kedua

menunjukkan koefisien korelasi -0,4906. Koefisien determinasi menjelaskan

bahwa power otot tungkai memberikan pengaruh sebesar 24,07% terhadap

kemampuan renang gaya bebas 50M sedangkan 75,93% dipengaruhi oleh variabel

lain. Berdasarkan hasil uji signifikan yaitu uji-t satu arah diketahui bahwa tHitung

> tTabel (-2,03 > 1,77) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan dan bersifat negatif dari pada power otot tungkai terhadap

kemampuan renang gaya bebas 50M pada atlet putrid kelompok umur 12 sampai

15 tahun Tirta Prima Swimming Klub Kota Medan Tahun 2017. Hasil analisis

statistik ketiga menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,6564. Koefisien

determinasi menjelaskan bahwa secara simultan power otot lengan dan power otot

tungkai mempunyai hubungan yang signifikan sebesar 43,09% terhadap

kemampuan renang gaya bebas 50M sedangkan 56,91% dipengaruhi oleh variabel

lain. Berdasarkan hasil signifikan yaitu uji F diketahui bahwa Fhitung = 4,54 >

Ftabel 3,88 pada taraf signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara

simultan terdapat korelasi atau hubungan yang signifikan antara power otot lengan

dan power otot tungkai terhadap kemampuan renang gaya bebas 50M pada atlet
putrid kelompok umur 12 sampai 15 tahun Tirta Prima Swimming Klub Kota

Medan Tahun 2017.

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa power lengan dan

power tungkai memiliki kontribusi atau memiliki peran penting dalam renang

gaya bebas.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dengan berdasarkan

pada masalah yang diajukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada kontribusi yang signifikan power lengan terhadap kemampuan renang

gaya bebas pada Atlet Garuda Laut Makassar.

2. Ada kontribusi yang signifikan power tungkai terhadap kemampuan renang

gaya bebas pada Atlet Garuda Laut Makassar.

3. Ada kontribusi yang signifikan power lengan dan power tungkai secara

bersama terhadap kemampuan renang gaya bebas pada Atlet Garuda Laut

Makassar.

B. Saran

Dari kesimpulan penelitian di atas ,penulis mengajukan saran-saran yang

berhubungan dengan power lengan dan power tungkai dalam kemampuan renang

gaya bebas pada atlet garuda laut Makassar

1. Bagi para atlet, pembina maupun pelatih olahraga renang, bahwa kiranya dalam

upaya untuk meningkatkan kemampuan renang gaya bebas pada atlet yang

dibina, hendaknya perlu memperhatikan unsur kemampuan fisik yang dapat

menunjang, seperti power lengan dan power tungkai.


2. Bagi mahasiswa yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan

agara melibatkan variabel-variabel lain yang relevan dengan penelitian ini serta

dengan populasi dan sampel yang lebih luas.


DAFTAR PUSTAKA

Aribinuko T. (2000). Teknik Dasar Renang. Jakarta: Intan Pariwara

Boyke, Mulyana (2011). Aktifitas Akuatik. Bahan Belajar, Jakarta : Depdikbud

Darmawansyah, 2016. Hubungan Antara Daya Ledak Otot Tungkai Dengan


Kecepatan Renang Gaya Bebas Pada Atlet Renang Garuda Laut Makassar..
Skripsi. Makassar: Universitas Negeri Makassar

Fenanlampir, Albertus dan M.M. Faruq. 2015. Tes dan Pengukuran dalam
Olahraga. Yogyakarta:Andi Ofset

David Haller. (2007). Renang Tingkat Mahir. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivarietw Dengan Program IBM SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim Nur Ichsan.2011. Tes dan pengukuran kesegaran jasmani Makassar: badan
penerbit UNM
Harsono.1988.Coaching dan aspek – aspek psikologis dalam coaching.Jakarta

Laia, Yustinus (2017). Hubungan power otot lengan dan power otot tungkai
terhadap kecepatan renang 50 meter gaya bebas pada atlet putrid kelompok
umur 12 tahun sampai 15 tahun tirta proma swimming.Skirpsi Medan
Universitas Negeri Medan.
Nazir. (1988),Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Saleh , Agung Purwandono. 2008. Olahraga Renang. Yogyakarta : Universitas
Pembangunan Nasional. Yogyakarta
Syam Nadwi.dkk.2000. pedoman Mengajar Dan Melatih Renang. Universitas
Negeri Makassar
Rahayu, Kaswarganti. 2012. Hubungan Tingkat Kesegaran Jasmani Terhadap
Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Dada Pada Atlet Renang Serasi
Swimming Club (S2C) Kabupaten Semarang. Skripsi Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Rahman, J.A. 2013. Sumbangan Kekuatan Otot Tungkai Dan Daya Ledak Otot
Lengan Terhadap Kecepatan Renang Gaya Dada 50 Meter. Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Setiawan, Tri Tunggal. 2004. Buku ajar renang I, Semarang: FIK UNNES

Sugiyanto, FX. 2010. Peningkatan Pembelajaran Dasar Gerak Renang Melalui


Pendekatan Penggunaan Alat Bagi Mahasiswa PKO Pemula Tahun Ajaran
2010. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono (2012). Memahami penelitian kualitatif. Bandung : ALFABETA

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek..


Jakarta: Rineka Cipta

Thomas, G. David, 2000. Renang Tingkat Mahir. Diterjemahkan oleh Alfons


Palangkaraya. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
Lampiran 1 : Surat-surat keterangan
Lampiran 2 : Tabulasi Data Power Lengan, Power Tungkai , Dan Kecepatan
Renang

Power Power Kecepatan


NO NAMA
Lengan Tungkai Renang

1 RENDY 380 34 15.4

2 AYYUB 425 34 15.6

3 HENDRIK 410 32 15.2

4 AAN 450 40 12.4

5 FITRA 365 21 16.2

6 FADIL 415 30 14.8

7 TAUFIK 400 35 15.4

8 ADE 355 22 16

9 GOZAL 385 40 12.2

10 NAUVAL 460 45 10.4

11 ELDIN 380 20 15.2

12 FADEL 430 39 13.1

13 FAUZI 390 37 13

14 REZKI 370 35 13.2

15 FADLI 380 31 13

16 IAN 430 38 12.8

17 REZA 435 38 12.2

18 CORNELI 380 37 15

19 AGUNG 360 20 16

20 TAQWA 405 35 12.6


Lampiran 3 : Hasil Analisis Deskriptif Power Lengan dan Power Tungkai
Terhadap Kemampuan Renang Gaya Bebas Pada Atlet Garuda Laut
Makassar

Descriptive Statistics

Minimu Maximu Std. Varianc


N Range m m Sum Mean Deviation e

Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic

power lengan 935.46


20 105 355 460 8005 400.25 6.839 30.585
1
power tungkai
20 25 20 45 663 33.15 1.615 7.220 52.134

kemampuan
20 5.8 10.4 16.2 279.7 13.985 .3724 1.6652 2.773
renang
Valid N (listwise)
20

power lengan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 355 1 5.0 5.0 5.0

360 1 5.0 5.0 10.0

365 1 5.0 5.0 15.0

370 1 5.0 5.0 20.0

380 4 20.0 20.0 40.0

385 1 5.0 5.0 45.0

390 1 5.0 5.0 50.0

400 1 5.0 5.0 55.0

405 1 5.0 5.0 60.0

410 1 5.0 5.0 65.0

415 1 5.0 5.0 70.0

425 1 5.0 5.0 75.0

430 2 10.0 10.0 85.0

435 1 5.0 5.0 90.0


450 1 5.0 5.0 95.0

460 1 5.0 5.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

power tungkai

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20 2 10.0 10.0 10.0

21 1 5.0 5.0 15.0

22 1 5.0 5.0 20.0

30 1 5.0 5.0 25.0

31 1 5.0 5.0 30.0

32 1 5.0 5.0 35.0

34 2 10.0 10.0 45.0

35 3 15.0 15.0 60.0

37 2 10.0 10.0 70.0

38 2 10.0 10.0 80.0

39 1 5.0 5.0 85.0

40 2 10.0 10.0 95.0

45 1 5.0 5.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

kemampuan renang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 10.4 1 5.0 5.0 5.0

12.2 2 10.0 10.0 15.0

12.4 1 5.0 5.0 20.0

12.6 1 5.0 5.0 25.0

12.8 1 5.0 5.0 30.0

13.0 2 10.0 10.0 40.0


13.1 1 5.0 5.0 45.0

13.2 1 5.0 5.0 50.0

14.8 1 5.0 5.0 55.0

15.0 1 5.0 5.0 60.0

15.2 2 10.0 10.0 70.0

15.4 2 10.0 10.0 80.0

15.6 1 5.0 5.0 85.0

16.0 2 10.0 10.0 95.0

16.2 1 5.0 5.0 100.0

Total 20 100.0 100.0


Lampiran 4 : Hasil Analisis Normalitas Power Lengan dan Power Tungkai
Terhadap Kemampuan Renang Gaya Bebas Pada Atlet Garuda Laut
Makassar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kemampuan
power lengan power tungkai renang

N 20 20 20
a,b
Normal Parameters Mean 400.25 33.15 13.985
Std. Deviation 30.585 7.220 1.6652
Most Extreme Differences Absolute .146 .197 .188
Positive .146 .139 .181
Negative -.091 -.197 -.188
Test Statistic .146 .197 .188
c,d c
Asymp. Sig. (2-tailed) .200 .041 .063c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Lampiran 5 : Hasil Analisis Korelasi Power Lengan dan Power Tungkai
Terhadap Kemampuan Renang Gaya Bebas Pada Atlet Garuda Laut
Makassar

Correlations

power lengan kemampuan renang

power lengan Pearson Correlation 1 -.623**

Sig. (2-tailed) .003

N 20 20
**
kemampuan renang Pearson Correlation -.623 1

Sig. (2-tailed) .003

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

power tungkai kemampuan renang

power tungkai Pearson Correlation 1 -.777**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20
**
kemampuan renang Pearson Correlation -.777 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

kemampuan
power lengan power tungkai renang
**
power lengan Pearson Correlation 1 .711 -.623**

Sig. (2-tailed) .000 .003

N 20 20 20
power tungkai Pearson Correlation .711** 1 -.777**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
** **
kemampuan renang Pearson Correlation -.623 -.777 1

Sig. (2-tailed) .003 .000

N 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Lampiran 6 : Hasil Analisis Regresi Tunggal Power Lengan Terhadap
Kemampuan Renang Gaya Bebas Pada Atlet Garuda Laut
Makassar ( X1 Ke Y)

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method
b
1 power lengan . Enter

a. Dependent Variable: kemampuan renang


b. All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .623a .388 .354 1.3382

a. Predictors: (Constant), power lengan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 20.453 1 20.453 11.421 .003b


Residual 32.233 18 1.791

Total 52.686 19

a. Dependent Variable: kemampuan renang


b. Predictors: (Constant), power lengan

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 27.562 4.029 6.842 .000

power lengan -.034 .010 -.623 -3.380 .003

a. Dependent Variable: kemampuan renang


Lampiran 7 : Hasil Analisis Regresi Tunggal Power Tungkai Terhadap
Kemampuan Renang Gaya Bebas Pada Atlet Garuda Laut Makassar (
X2 Ke Y)

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 power tungkaib . Enter

a. Dependent Variable: kemampuan renang


b. All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .777 .604 .582 1.0765

a. Predictors: (Constant), power tungkai

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 31.827 1 31.827 27.464 .000b

Residual 20.859 18 1.159

Total 52.686 19

a. Dependent Variable: kemampuan renang


b. Predictors: (Constant), power tungkai

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 19.927 1.159 17.192 .000

power tungkai -.179 .034 -.777 -5.241 .000

a. Dependent Variable: kemampuan renang


Lampiran 8 : Hasil Analisis Regresi Ganda Power Lengan dan Power
Tungkai Terhadap Kemampuan Renang Gaya Bebas Pada Atlet
Garuda Laut Makassar ( X1 dan X2 Ke Y)

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 power lengan,
. Enter
power tungkaib

a. Dependent Variable: kemampuan renang


b. All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .784a .614 .569 1.0936

a. Predictors: (Constant), power tungkai, power lengan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 32.353 2 16.177 13.525 .000b

Residual 20.332 17 1.196


Total 52.685 19

a. Dependent Variable: kemampuan renang


b. Predictors: (Constant), power tungkai, power lengan

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 22.253 3.698 6.018 .000

power lengan -.008 .012 -.142 -.663 .516

power tungkai -.156 .049 -.676 -3.154 .006

a. Dependent Variable: kemampuan renang


Lampiran 9: Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Pemberian Arahan Dan Pemanasan


Pelaksanaan Tes Power Lengan
(Tes Medecine Ball Push)
Pelaksanaan tes power tungkai
(Vertical Jump)
Pelaksanaan Tes Renang 20 Meter
RIWAYAT HIDUP

Nama : RESKI PURNAMA


Nim : 1632040036
Tempat / Tgl Lahir : Masumpu, 11 Mei 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak : Ke-1
Agama : Islam
Nama Orang Tua
Ayah : Raguddin
Ibu : Hasnaini
Alamat :Masumpu Desa Watu Toa Kec
Marioriwawo Kab soppeng
A. Riwayat Pendidikan
SD : SDN 234 Watu 2004-2010
SMP : SMP Negeri 1 Marioriwawo 2010-2013
SMA : SMK Negeri 1 Watansoppeng 2013-2016
B. JenjangPrestasi
Peserta POMNAS 2017
C. RiwayatOrganisasi
BKMF HANDBALL UNM

Anda mungkin juga menyukai