K11114043
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
i
ii
iii
RINGKASAN
Universitas Hasanuddin
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Makassar, Mei 2018
iv
SUMMARY
Hasanuddin University
Public Health Faculty
Occupational Health and Safety
Makassar, May 2018
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
kepada ALLAH SWT atas segala rahmat, berkah dan karunia-Nya sehingga
skripsi dengan judul “Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri Otot
Soekarno Hatta Makassar Tahun 2018” dapat terselesaikan dengan baik. Teriring
salam serta sholawat kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya yang telah membawa kita ke alam penuh dengan ilmu pengetahuan
Proses penyusunan skripsi ini tentunya tidak luput dari peran orang-orang
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada orang tua saya tercinta,
Ayahanda Abdul Azis dan Ibunda Andi Yanti yang jasa-jasanya tidak akan pernah
bisa terbalaskan oleh apapun, kepada kakak serta adik tersayang Ardiansyah Azis
1. Ibu Dr. dr. Syamsiar S. Russeng, MS selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr.
vi
waktu tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi
2. Bapak Prof. Dr. drg. Zulkifli, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
3. Bapak dr. M. Furqaan Naiem, M.Sc, Ph.D selaku ketua jurusan Departemen
4. Dosen Penguji, Ibu Andi Wahyuni, SKM., M.Kes., Bapak Muh. Yusri Abadi,
SKM., M.Kes dan Ibu Dr. Suriah, SKM., M.Kes., yang telah memberikan
dapat terselesaikan.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Kesehatan Mayarakat atas bekal ilmu
administratif.
dan seluruh staff Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat yang telah
berlangsung.
8. Seluruh tenaga kerja bongkar muat Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar yang
telah bersedia menjadi responden atas kerja samanya selama proses penelitian
ini berlangsung
vii
9. Teman-teman “Perkumpulan”, “Keep Istiqamah” serta Tri dan Feby yang
10. Ulfah, Suri, Fachreza, Andis, Dhila, Suryaman yang senantiasa menemani dan
12. Rekan-rekan seperjuangan teman PBL Posko Balang Baru, Teman KKN Desa
ini.
Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan guna
penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, segala puji bagi Allah dan semoga Allah
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
RINGKASAN ...................................................................................................... iv
SUMMARY ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Muculoskeletal Disorders ................................................ 11
B. Tinjauan Umum Umur ................................................................................. 26
C. Tinjauan Umum Masa Kerja ....................................................................... 27
D. Tinjauan Umum Berat Beban ...................................................................... 28
E. Tinjauan Umum Sikap Kerja ....................................................................... 29
F. Tinjauan Umum Tenaga Kerja Bongkar muat (TKBM) .............................. 34
G. Kerangka Teori ............................................................................................ 35
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti ...................................................... 37
B. Kerangka Konsep ........................................................................................ 39
C. Hipotesis ..................................................................................................... 39
D. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif ................................................ 40
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 43
ix
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 43
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 43
D. Pengumpulan Data....................................................................................... 45
E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 46
F. Pengolahan dan Penyajian Data ................................................................... 48
G. Analisis Data ............................................................................................... 49
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi ............................................................................ 50
B. Hasil Penelitian ............................................................................................ 52
C. Pembahasan ................................................................................................. 65
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 79
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 81
B. Saran ............................................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Klasifikasi Tingkat Risiko MSDs Berdasarkan Total Skor Individu .....16
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Umur, Masa Kerja, Berat
beban, Sikap Kerja dan Keluhan MSDS ................................................................55
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Teori ...................................................................................36
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian dari Kepala UPT P2T BKPMD Provinsi Sulsel
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang semakin meningkat. Hal ini didukung oleh semakin banyak industri
Negara Indonesia sebagai salah satu negara yang padat karya pun tak lepas
industri di Indonesia itu saja tidak cukup. Tidak dapat dipungkiri bahwa
material secara manual dan perlu untuk diperhatikan salah satunya adalah
1
2
oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dam
namun ada sebagian yang berasal dari tempat kerja dan penyakit gaya hidup
yang disebabkan oleh satu atau beberapa faktor risiko gaya hidup. Selain itu
pekerja juga berisiko terkena cidera akibat kecelakaan kerja (Anies, 2005).
Salah satu tempat kerja yang memiliki potensi besar untuk pekerjanya
besar terkena PAK ialah kegiatan bongkar muat barang yang dilakukan oleh
tenaga kerja bongkar muat dengan cara manual handling. PAK yang
mungkin dapat dirasakan oleh para tenaga kerja bongkar muat ialah keluhan
nyaman, nyeri, gatal serta pelemahan fungsi. Keluhan ini dipicu oleh
peregangan otot yang berlebih, postur tubuh pada saat bekerja yang tidak
telah banyak dilakukan dan dari hasil studi yang didapatkan menunjukkan
bahwa keluhan otot skeletal yang paling banyak dialami oleh para pekerja
ialah pada bagian pinggang dan bahu. Aktivitas kerja yang berulang dan
berlangsung secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama. Hal ini
bisa terjadi dalam hitungan hari, bulan bahkan tahun tergantung dari berat
ringannya trauma sehingga akan terbentuk cidera yang cukup besar yang
jaringan anggota tubuh yang terkena trauma. Trauma jaringan dapat timbul
oleh beberapa faktor seperti umur, sikap kerja, masa kerja, lama kerja, berat
beban dan juga faktor lingkungan. Lebih dari 60% pekerja merasakan
yang lebih dari 15 tahun bekerja mempunyai keluhan pada tangan dan
pergelangan tangan baik kiri maupun kanan sebesar 33,3%, pada siku kiri
dan kanan sebesar 33,3% pada kiri dan kanan sebesar 66,7% (Octarisya,
2009). The National Institute for Occupational Safety and Health di tahun
otot skeletal biasanya dialami pada usia 35 tahun serta tingkat keluhan akan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dan keluhan
dimaksud antara lain fisik, mental ataupun sosial. Seorang pekerja, seperti
para pekerja bongkar muat barang pelabuhan, mempunyai beban fisik lebih
lebih fokus pada kegiatan bongkar muat suatu barang yang diimpor dari luar
yang mengalami MSDs dengan berat beban (>40 kg) yaitu 41 orang (89,1%)
Proses kerja bongkar muat barang dari dan ke kapal yang dilakukan oleh
tenaga kerja bongkar muat semua dilakukan secara manual mulai dari
7
dari kantong diangkat kembali oleh tenaga kerja bongkar muat ke atas kapal
dan disusun diatas palka. Pada saat mengangkat barang, para pekerja tidak
mengambil barang, biasanya ada yang tidak memakai alas kaki, tidak
bongkar muat di dermaga terbuka dan banyak dari mereka yang tidak
muat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara umur dengan keluhan nyeri otot skeletal
2. Apakah ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan nyeri otot
3. Apakah ada hubungan antara berat beban dengan keluhan nyeri otot
4. Apakah ada hubungan antara sikap kerja dengan keluhan nyeri otot
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
(OSHA, 2000).
11
12
tubuhnya yang apabila tidak segera diobati dan tidak dicegah dapat
pekerja menjadi tidak poduktif sehingga tidak dapat bekerja serta tidak
proses kerja adan terhambat dan menjadi tidak maksimal, selain itu
2011), yaitu:
13
saraf yang mempengaruhi saraf tengah, salah satu dari tiga saraf
yang tebentuk oleh carpal, tulang pada tiga sisi dan ligamen yang
melintanginya.
pembuluh darah dan saraf pada jari yang disebabkan oleh getaran
(tulang belakang).
a. Tahap pertama
kerja
b. Tahap kedua
waktu istirahat
c. Tahap ketiga
f. disertai bengkak.
kekuatan
tergantung dari kondisi dan situasi yang dialami pekerja pada saat
Kuesioner Nordic Body Map ini telah secara luas digunakan oleh para
(Tarwaka, 2010).
Tabel 1.1
Klasifikasi Tingkat Risiko MSDs Berdasarkan Total Skor Individu
Total Skor Individu Tingkat Risiko MSDs
28-49 Rendah
50-70 Sedang
71-91 Tinggi
92-112 Sangat Tinggi
Sumber: Tarwaka (2010)
MSDs belum diketahui secara pasti dan sulit untuk dijelaskan, karena
a. Faktor Pekerjaan
1) Beban
2) Lama Kerja
3) Masa Kerja
b. Faktor Individu
a) Statis
2010)
b) Dinamis
Handayani 2011).
2) Usia
(Karuniasih, 2009).
21
3) Jenis Kelamin
4) Kebiasaan Merokok
(Tarwaka, 2004).
6) Kekuatan Fisik
2010).
24
c. Faktor Lingkungan
2) Getaran
1997):
pekerjaan, maka ada beberapa hal yang harus dihindari. Hal tersebut
adalah :
melanjutkan.
lanjut kemampuan fisiknya juga menurun. Proses menjadi tua akan disertai
menurun. Hal ini pula yang menyebabkan terjadinya perubahan pada fungsi
Pada umumnya pada usia lanjut, kemampuan kerja otot semakin menurun
menurun sesudah usia 40 tahun. Makin tua usia, makin sukar seseorang
untuk beradaptasi dan makin cepat menjadi lelah, demikian pula makin
usia 25-65 tahun. Keluhan biasanya akan mulai dirasakan pada usia 35 tahun
dan akan semakin meningkat semakin bertambahnya usia. Hal ini terjadi
karena pada usia setengah baya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun
2004).
Masa kerja adalah lama seseorang bekerja dihitung dari pertama masuk
semakin lama terkena paparan ditempat kerja sehingga semakin tinggi risiko
lama masa kerja dapat dikatakan semakin tinggi pula kemampuan kerja yang
dimiliki, semakin efisien badan dan jiwa bekerja, sehingga beban kerja
lamanya tenaga kerja bekerja disuatu tempat. Masa kerja dapat memberikan
pengaruh positif pada kinerja apabila dengan semakin lamanya masa kerja
lama masa kerja akan timbul perasaan terbiasa dengan keadaan dan
dalam bekerja. Masa kerja yang lebih lama cenderung lebih mampu
dimiliki, emosi yang ebih stabil sehingga lancer dan mantap dalam bekerja.
Namun masa kerja yang semakin lama juga dapat memberikan pengaruh
gangguan otot rangka. Berat beban yang direkomendasikan adalah 23-25 kg,
sebaiknya tidak melebihi dari aturan yaitu laki-laki dewasa sebesar 15-20 kg
Disorders terhadap 235 juta pekerja di beberapa negara Eropa pada tahun
29
Posisi kerja dengan sikap yang salah dapat meningkatkan energi yang
dibutuhkan, sehingga sikap kerja harus sesuai dengan posisi kerja. Posisi
kerja yang kurang benar ini dapat menyebabkan perpindahan dari otot ke
bahu, punggung dan lutut karena daerah tersebut yang rentan mengalami
lama dan sikap kerja yang salah dapat mengakibatkan otot rangka
kerugian-kerugian,yaitu:
b. Melengkungnya punggung
Sikap kerja berdiri merupakan sikap siaga baik dalam hal fisik
dan mental, sehingga aktivitas kerja yang dilakukan lebih cepat, kuat
dan teliti namun bekerja dengan sikap kerja berdiri secara terus
Dipandang dari segi otot, sikap kerja duduk yang paling baik
penentuan sikap yang baik adalah sikap kerja duduk yang agak tegak
agar punggung tidak bungkuk sehingga otot perut tidak selalu berada
pada keadaan yang lemas. Oleh karena itu, sangat dianjurkan dalam
bekerja menerapkan sikap kerja duduk yang tegak dan harus diselingi
seperti duduk, berdiri, membungkuk, tegap dalam satu waktu pada saat
bekerja. Sikap kerja dinamis dianggap lebih baik dari pada sikap statis
otot rangka (skeletal) dan nyeri pada bagian tulang belakang juga
pada anggota tubuh bagian atas (upper limb disorders). Metode RULA
cepat untuk menilai posisi kerja atau postur leher, punggung, lengan,
pergelangan tangan, dan kaki seorang operator. Selain itu metode ini
Dr. Sue Hignett dan Dr. Lynn McAtamney melalui tahapan – tahapan
sebagai berikut:
33
dari hasil rekaman dan hasil foto bisa didapatkan data akurat
masing tabel.
34
Tabel 1.2
Tabel level risiko dan tindakan
Action
REBA Score Risk Level Action
Level
0 1 Negligible Non necessary
1 2-3 Low Maybe necessary
2 4-7 Medium Necessary
3 8-10 High Necessary soon
4 11-15 Very high Necessary now
Sumber: Jurnal Applied Ergonomics 2000
Tentang Perhitungan Tarif pelayanan jasa bongkar muat barang dari dan ke
kapal di pelabuhan “Tenaga Kerja Bongkar Muat adalah semua tenaga kerja
muat di pelabuhan.”
menyerahkan.
pekerjaan “muat barang” dari pelabuhan ke atas kapal dengan cara manual
handling yang dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat semua memiliki
G. Kerangka Teori
punggung bawah pada pekerja terbagi atas faktor risiko indivu, faktor
berikut:
36
Gambar 1.1
Kerangka Teori
Faktor Pekerjaan:
Lama Kerja
Masa Kerja
Beban
Faktor Individu:
Jenis Kelamin
Umur
Kebiasaan Merokok Keluhan Musculoskeletal
Indeks Massa Tubuh Disorders
Sikap Kerja
Kekuatan Fisik
Faktor Lingkungan:
Getaran
Suhu dan Kelembaban
KERANGKA KONSEP
disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik atau tidak sesuai prosedur
terjadi diakibatkan oleh sikap kerja yang salah seperti mengangkat, posisi
tubuh membungkuk, dan getaran seluruh tubuh yang dirasakan oleh pekerja.
berikut:
1. Umur
40 tahun. Makin tua usia, makin sukar seseorang untuk beradaptasi dan
2. Masa kerja
37
38
dikatakan, semakin lama masa kerja seseorang maka semakin lama pula
3. Berat beban
4. Sikap kerja
saat bekerja posisi tubuh (sikap) tiap pekerja berbeda yaitu sikap kerja
(OSHA, 2000).
B. Kerangka Konsep
ini terdiri dari variabel independer (umur, masa kerja, berat beban dan sikap
Gambar 1.2
Kerangka Konsep
UMUR
: Variabel Dependen
: Arah Hubungan
C. Hipotesis
disorders (MSDs).
40
disorders (MSDs).
disorders (MSDs).
disorders (MSDs).
disorders (MSDs).
1. Umur
Umur dalam penelitian ini adalah usia pekerja yang dihitung dari
dalam tahun.
2. Masa kerja
3. Berat beban
Berat beban adalah besarnya massa dari beban yang dibawa oleh
Tarwaka, 2004
4. Sikap kerja
Sikap kerja dalam penelitian ini adalah posisi tubuh saat pekerja
penelitian ini adalah keluhan gerak atau fungsi gerak pada bagian otot-
otot skeletal, berupa rasa sakit atau nyeri di otot, pegal-pegal dan kram
yang dirasakan oleh responden yang dapat diukur dengan alat ukur
penelitian dilakukan.
ada bagian tubuh yang dikeluhkan tetapi tidak dalam kurun waktu
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
melakukan pengukuran variabel pada saat itu juga atau satu saat tertentu
saja.
1. Populasi
2. Sampel
penelitian ini adalah tenaga kerja bongkar muat regu laut di Pelabuhan
43
44
Keterangan:
n = Besar sampel
=1 0,025
= 0,975
sebagai berikut :
n = 75
45
D. Pengumpulan Data
1. Data Primer
melalui:
Assessment).
Map (NBM).
2. Data Sekunder
Hatta Makassar.
E. Instrumen Penelitian
nama, umur, masa kerja, berat beban dan keluhan MSDs pada tenaga
kamera digital dan sikap kerja yang telah ditentukan kemudian diukur
check list dengan metode NBM, yaitu mendeteksi nyeri pada 28 daerah
5. Alat Tulis
Alat tulis adalah alat untuk mencatat hasil dari pengukuran selama
penelitian.
48
1. Pengolahan Data
2. Penyajian Data
Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel dan narasi
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
umur, sikap kerja, masa kerja, berat beban dengan keluhan MSDs pada
Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar pun telah menjadi pusat kolektor dan
Bongkar muat barang dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat yang
dikelola oleh koperasi tenaga kerja bongkar muat. Sesuai aturan yang
Pelabuhan Soekarno Hatta harus ditangani oleh para tenaga kerja bongkar
muat yang terdaftar di koperasi tenaga kerja bongkar muat. Barang yang
biasanya ditangani oleh tenaga kerja bongkar muat ini adalah semen, beras,
serta berbagai hasil bumi seperti coklat, jagung, cengkeh dan lain-lain.
Koperasi tenaga kerja bongkar muat membagi shift kerja menjadi tiga
08.00) serta untuk menjaga para pekerjanya dari kecelakaan akibat kerja
50
51
koperasi tenaga kerja bongkar muat menyediakan alat pelindung diri (APD)
bagi para tenaga kerja bongkar muat, namun masih banyak pekerja yang
muat barang.
Proses bongkar muat yang dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat
tenaga kerja bongkar muat masuk ke dalam palka kapal untuk mengangkat
menjauhi tubuh dan pinggang memutar tetapi tetap dalam keadaan setengah
dilakukan selama beberapa lama hingga kantong terisi penuh dan kemudian
diangkat oleh crane ke darat kemudian dibongkar lagi oleh tenaga kerja
bongkar muat yang berada didarat untuk kemudian diatur di atas truk. Posisi
pekerja didarat tidak jauh berbeda dengan yang diatas kapal, yaitu posisi
mengambil barang dari kantong kemudian diatur diatas truk. Proses muat
barang dari darat ke atas kapal pun mempunyai proses kerja yang sama
dengan proses bongkar barang dari kapal ke darat. Proses ini juga dilakukan
oleh tenaga kerja bongkar muat secara manual handling. Selama proses
bongkar muat tersebut terdapat potensi bahaya yaitu postur tubuh dari
52
B. Hasil Penelitian
masa kerja, berat beban, sikap kerja dengan menggunakan Rapid Entire
frekuensi dan tabulasi silang (crosstab) sesuai dengan tujuan penelitian yang
responden. Adapun hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi
sebagai berikut.
1. Karakteristik Responden
a. Umur
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur pada Tenaga
Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar Tahun
2018
Frekuensi
Umur (Tahun)
Jumlah (n) Persentase (%)
21-25 4 5.1
26-30 4 5.1
31-35 14 17.9
36-40 15 19.2
41-45 15 19.2
46-50 10 12.8
51-55 7 8.9
56-60 6 7.6
61-65 2 2.9
66-70 1 1.3
Total 78 100.0
Sumber: Data Primer, 2018
terbanyak terdapat pada kategori umur 36-40 dan 41-45 tahun yaitu
b. Pendidikan Terakhir
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir pada
Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Soekarno Hatta
Makassar Tahun 2018
Frekuensi Persentase
Pendidikan Terakhir
(n) (%)
SD 29 37.2
SMP 22 28.2
SMA 27 34.6
Total 78 100.0
Sumber: Data Primer, 2018
2. Analisis Univariat
masa kerja, berat beban dan sikap kerja serta variabel dependen yaitu
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Umur, Masa
Kerja, Berat Beban dan Sikap Kerja pada Tenaga Kerja
Bongkar Muat Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar Tahun
2018
Variabel N %
Umur
Pekerja tua 45 57.7
Pekerja muda 33 42.3
Masa Kerja
Lama 63 80.8
Baru 15 19.2
Berat Beban
Berisiko 57 73.1
Tidak Berisiko 21 26.9
Sikap Kerja
Tidak Ergonomis 66 84.6
Ergonomis 21 15.4
Keluhan MSDs
Ada Keluhan 51 65.4
Tidak Ada 27 34.6
Keluhan
Sumber: Data primer, 2018
(dalam satuan tahun) mulai sejak lahir sampai ulang tahun terakhir
ditentukan bahwa pada penelitian ini kategori usia terbagi dua yaitu
kategorikan menjadi dua yaitu berisiko (≥40 Kg) dan tidak berisiko
(<40 Kg) dan responden sebagian besar berada pada kategori berat
Sikap kerja pada penelitian ini iaalah postur tubuh pekerja pada
orang (84,6%).
keram, gatal dan sakit selama 7 hari terakhir pada saat penelitian
57
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Keluhan MSDs pada
Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Soekarno Hatta
Makassar Tahun 2018
Jenis Keluhan Frekuensi Persen
(n) (%)
Pegal 51 65.4
Kesemutan 22 28.2
Nyeri 46 59.0
Mati rasa 11 14.1
Kaku 17 21.8
Keram 39 50.0
Gatal 10 12.8
Sakit 33 42.3
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kesakitan MSDs pada Tenaga
Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar Tahun 2018
Bagian Tubuh Tingkat Kesakitan Frekuensi Persen
A B C D (n) (%)
Leher Atas 50 11 17 0 78 100
Leher Bawah (Tengkuk) 51 12 15 0 78 100
Bahu Kiri 44 15 16 3 78 100
Bahu Kanan 45 14 16 3 78 100
Lengan Atas Kiri 44 16 14 4 78 100
Punggung 28 10 35 5 78 100
Lengan Atas Kanan 35 16 23 4 78 100
Pinggang 27 15 30 6 78 100
Pinggul 30 10 34 4 78 100
Bokong 52 5 19 2 78 100
Siku Kiri 66 8 1 3 78 100
Siku Kanan 67 8 0 3 78 100
Lengan Kiri Bawah 55 12 9 2 78 100
Lengan Kanan Bawah 56 11 9 2 78 100
Pergelangan Tangan Kiri 68 5 4 1 78 100
Pergelangan Tangan Kanan 68 6 3 1 78 100
Tangan Kiri 55 14 6 3 78 100
Tangan Kanan 53 15 7 3 78 100
Paha Kiri 58 8 11 1 78 100
Paha Kanan 59 7 11 1 78 100
Lutut Kiri 64 6 7 1 78 100
Lutut Kanan 63 4 7 4 78 100
Betis Kiri 47 12 15 4 78 100
Betis Kanan 43 15 16 4 78 100
Pergelangan Kaki Kiri 64 9 3 2 78 100
Pergelangan Kaki Kanan 67 7 3 1 78 100
Kaki Kiri 57 15 6 0 78 100
Kaki Kanan 58 15 5 0 78 100
Sumber: Data Primer, 2018
B = Agak Sakit
C = Sakit
D = Sakit Sekali
59
siku kanan tidak yang ada merasakan sakit. Bagian tubuh yang
leher atas, leher bawah, kaki kiri dan kaki kanan tidak ada yang
3. Analisis Bivariat
berat beban dan sikap kerja dengan variabel dependen yaitu keluhan
Tabel 5.6
Hubungan Umur dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorders pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan
Soekarno Hatta Makassar Tahun 2018
Keluhan Musculoskeletal
Disorders
Total Hasil Uji
Umur Ada Tidak Ada
Statistik
Keluhan Keluhan
N % n % n %
Tua 37 82.2 8 17.8 45 100.0
p=0.001
Muda 14 42.2 19 57.6 33 100.0
Total 51 27 78 100.0
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 5.7
Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorders pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan
Soekarno Hatta Makassar Tahun 2018
Keluhan Musculoskeletal
Disorders
Masa Total Hasil Uji
Ada Tidak Ada
Kerja Statistik
Keluhan Keluhan
N % n % n %
Lama 47 74.6 16 25.4 63 100.0
p=0.001
Baru 4 26.7 11 73.3 15 100.0
Total 51 27 78 100.0
Sumber: Data Primer, 2018
Disorders
Tabel 5.8
Hubungan Berat Beban dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorders pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan
Soekarno Hatta Makassar Tahun 2018
Keluhan Musculoskeletal
Disorders
Berat Total Hasil Uji
Ada Tidak Ada
Beban Statistik
Keluhan Keluhan
N % N % n %
Berisiko 42 73.3 15 26.3 57 100.0
Tidak p=0.023
9 42.9 12 57.1 21 100.0
Berisiko
Total 51 27 78 100.0
Sumber: Data Primer, 2018
63
Tabel 5.9
Hubungan Sikap Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders
pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Soekarno Hatta
Makassar Tahun 2018
Keluhan Musculoskeletal
Disorders
Sikap Total Hasil Uji
Ada Tidak Ada
Kerja Statistik
Keluhan Keluhan
N % n % n %
Tidak
50 75.8 16 24.2 66 100.0
Ergonomis p=0.000
Ergonomis 1 8.3 11 91.7 12 100.0
Total 51 27 78 100.0
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
Tahun 2018.
65
C. Pembahasan
berat beban dan sikap kerja dengan keluhan musculoskeletal disorders pada
ini ditinjau dari adanya keluhan yang dirasakan oleh pekerja dan
bagian otot rangka yang dirasakan oleh seseorang dari mulai keluhan
ringan hingga keluhan yang terasa sangat sakit. Hal tersebut dapat
terjadi apabila otot secara terus menerus menerima beban statis dan
menyebabkan timbulnya rasa sakit atau nyeri, keluhan ini biasa disebut
bagian tubuhnya, ada juga yang merasakan nyeri, keram dan sakit.
dibeberapa bagian tubuh lainnya seperti lengan atas kanan dan kiri,
bahu kanan dan kiri, serta betis kanan dan kiri juga banyak yang
atau suplemen.
tua. Hal ini sejalan dengan teori yang mengatakan kemampuan kerja
Semakin lama masa kerja seseorang maka akan semakin lama juga
Selain itu, berat beban yang diangkat oleh para tenaga kerja bongkar
disorders. Hal ini dikarenakan apabila bekerja dengan sikap yang salah
terjadi pada pinggang atau biasa disebut low back pain dapat muncul
1997).
atas. Hal ini disebabkan secara alamiah pada usia paruh baya kekuatan
(82,2%) dan pada kelompok usia muda (<40 tahun) yaitu sebanyak 14
bertambahnya usia.
dengan jumlah pekerja muda (<40 tahun). Hal ini dikarenakan tidak
ada batasan umur bagi para tenaga kerja bongkar muat untuk berhenti
tenaga kerja unit produksi paving block CV. Sumber Galian Makassar,
oleh Paulina (2014) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang
70
musculoskeletal disorders jika faktor lain seperti sikap kerja yang tidak
dengan masa kerja. Masa kerja pada penelitian ini adalah keseluruhan
masa kerja pekerja dimulai dari awal bekerja sebagai tenaga kerja
(Budiono, 2003).
yaitu masa kerja lama apabila pekerja telah bekerja selama ≥ 5 tahun
dan masa kerja baru apabila pekerja telah bekerja selama < 5 tahun.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara masa kerja
dialaminya.
Rata-rata masa kerja dari para pekerja bongkar muat sekitar kurang
lebih 15 tahun. Masa kerja dari responden yang paling lama ialah 40
sebagai tenaga kerja bongkar muat. Hal ini dikarenakan para tenaga
kerja bongkar muat dengan masa kerja yang sudah lama lebih lama
oleh Rahman (2017) mengenai analisis postur kerja dan faktor yang
hasil uji statistic Chi-square diperoleh nilai p=0,021 yang berarti ada
musculoskeletal disorders.
oleh Sari (2017) mengenai hubungan antara umur dan masa kerja
memiliki masa kerja tidak berisiko. Nilai p=0,630 > α= 0,05 yang
berarti bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan
Disorders
hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan antara berat beban
beban barang yang diangkat oleh para tenaga kerja bongkar muat
biasanya diangkat oleh tenaga kerja bongkar muat berupa beras (10-20
Kg), semen (40–50 Kg) dan hasil bumi (60-100 Kg). Barang-barang
para tenaga kerja bongkar muat dan juga tidak sesuai dengan berat
karena apabila otot terus menerus dibebankan berat beban yang statis
musculoskeletal disorders.
Sikap kerja dalam penelitian ini adalah posisi tubuh (kepala, badan,
Menurut Grandjean (1993) sikap kerja yang tidak alamiah adalah sikap
melakukan pekerjaannya.
ergonomis dan tidak ergonomis. Sikap kerja yang ergonomis jika hasil
kalkulasi lembar penilaian REBA berada pada level aksi 0,1 dan2,
sedangkan sikap kerja yang tidak ergonomis jika hasil kalkulasi lembar
untuk jangka waktu yang lama. Kemudian sikap kerja yang salah,
canggung dan diluar dari kebiasaan akan menambah risiko cidera pada
musculoskeletal disorders.
kerja para tenaga kerja bongkar muat pada saat melakukan bongkar
muat barang tidak ergonomis seperti posisi leher yang menekuk sekitar
pada kedua kaki namun lutut sedikit menekuk, serta posisi lengan yang
kantong dan pada saat menyusun barang dalam palka juga posisi
78
uji statistic diperoleh p=0,940 > p=0,05 maka tidak terdapat hubungan
Makassar.
postur janggal. Selain itu, tenaga kerja bongkar muat dapat melakukan
tegang.
D. Keterbatasan Penelitian
yang dirasakan oleh responden, tanpa didukung oleh data medis yang
disorders.
metode REBA tidak dari segala arah tapi hanya yang memungkinkan
dapat dinilai dari sisi yang dapat terlihat ketika melakukan penelitian.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
81
82
B. Saran
yang tegang.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, dkk. 2017. Hubungan Masa Kerja, Sikap Kerja Dan Indeks Massa Tubuh
Dengan Kejadian Low Back Pain Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat.
Universitas Muhammadiyah Semarang: Semarang.
Ahmad, dkk. 2014. Hubungan Posisi Duduk dengan Nyeri Punggung Bawah Pada
Penjahit Vermak Levis di Pasar Tanah Pasir Kelurahan Penjaringan Jakarta
Utara Tahun 2014. Universitas Esa Unggul: Jakarta.
Anies, 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo
Budiono, dkk. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamtan Kerja. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Grandjean, E. 1993. 4th edition. Fitting The Task to The Man. Taylor & Francis.
Inc: London.
Handayani, W. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan
Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di bagian Polishing PT Surya
Toto Indonesia Tbk Tangerang. [Skripsi Ilmiah]. Jurusan Kesehatan
Masyarakat. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Neila, dkk.2016. Hubungan Bebang Angkut, Posisi Angkut, Masa Kerja dan
Umur dengan Keluhan Musculoskeletal pada Pekerja Bongkar Muat di
Pelabuhan Muara Padang. Journal Endurance 1(2) June 2016 (63-74).
Bukittinggi: Stikes Fort De Kock.
NIOSH.1997.Musculoskeletal Disorders and Workplace Factors: A Critical
Reviewof Epidemiologic Evidence for Work Related Musculoskeletal
Disorders.NIOSH: Centers for Disease Control and Prevention.
Oktaria, S. 2015. Posisi Duduk Yang Sehat dan Benar Saat Bekerja (Online).
(http://www.klikdokter.com) diakses 14 Januari 2018.
Pratiwi, dkk. 2009. Beberapa Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri
Punggung Bawah pada Penjual Jamu Gendong. Jurnal promosi kesehatan
Indonesia. Volume 4. Nomor:1. Januari 2009. Hal 63-66. Universitas
Diponegoro: Semarang.
Rahman, A. 2017. Analisis Postur Kerja dan Faktor yang Berhubungan dengan
Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja Beton Sektor Informal di
Kelurahan Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Tahun 2017.
Skripsi. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Randang, M.J. 2017. Hubungan Antara Umur, Masa Kerja dan Lama Kerja
dengan Keluhan Muculoskeletal pada Nelayan di Desa Talikuran
Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Rotulung, T.O. 20105. Hubungan Antara Masa Kerja dan Sikap Kerja dengan
Keluhan Musculoskeletal pada Petani di Desa Tolombukan Barat
Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara. Manado: Universitas Sam
Ratulangi.
Sari, E.N. 2017. Hubungan Antara Umur dan Masa Kerja dengan Keluhan
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Laundry.Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan
Suma’mur. 1982. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Gunung Agung.
Jakarta.
Suma’mur. 1996. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Gunung Agung,,
Jakarta.
Suma’mur. 2014. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto.
Wulandari. 2016. Hubungan Sikap Kerja Duduk dan Masa Kerja dengan Keluhan
Low Back Pain Bagian Administrasi PT. Telkom Solo. Universitas Negeri
Surakarta: Surakarta.
KUESIONER PENELITIAN
Hari/Tanggal :
No. Responden :
Saya adalah mahasiswi Program Studi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat
jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Saat ini saya sedang melakukan
penelitian yang berjudul “Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan
Musculoskeletal Disorders pada Pekerja Bongkar Muat di Pelabuhan Soekarno
Hatta Makassar. Oleh sebab itu, saya memohon kesediaan anda untuk mengisi
kuesioner ini sesuai dengan kondisi sebenarnya. Data dalam kuesioner ini akan
dijaga kerahasiannya dan hanya akan digunakan dalam penelitian ini, Atas
bantuan dan kerjasama anda, saya ucapkan terima kasih
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Tanggal lahir :
3. Umur :
4. Alamat :
5. No. Hp :
6. Riwayat Pendidikan :
B. Masa Kerja
Berapa tahun anda telah bekerja di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar
sebagai tenaga kerja bongkar muat?
= ……………….
C. Beban Kerja
Berapa rata-rata berat barang yang anda bawa dalam satu kali angkut ?
= ……………….
D. Sikap Kerja
(Lampiran pengukuran REBA)
E. Keluhan MSDs
1. Apakah selama 7 hari terakhir anda pernah mengalami gejala seperti
dibawah ini pada bagian anggota tubuh anda:
a. Pegal
b. Kesemutan
c. Nyeri
d. Mati rasa
e. Kaku
f. Keram
g. Gatal
h. Sakit
2. Sebutkan bagian apa saja?
(Lampiran Nordic Body Map)
Berikan tanda (✓) pada bagian tubuh yang sudah diberikan nomor
denganketentuan :
1. Tidak Sakit (pilih A)
2. Agak Sakit (pilih B),
3. Sakit (pilih C)
4. Sangat Sakit (pilih D)
Lampiran Pengukuran REBA
Lampiran 2
Master Tabel
Berat Sikap
Nama Umur Pend. Terakhir Masa Kerja Beban Kerja Keluhan MSDs
Rasman 37 SMP 15 100 2 Ada Keluhan
Ismail 39 SMP 4 20 2 Tidak Ada Keluhan
Asdar 32 SD 3 50 2 Tidak Ada Keluhan
Herul 36 SD 25 20 2 Tidak Ada Keluhan
Hasan 46 SD 30 50 2 Tidak Ada Keluhan
Basri 36 SD 30 20 2 Tidak Ada Keluhan
Suherman 55 SMP 10 20 2 Tidak Ada Keluhan
Fadli D 33 SMA 18 20 2 Tidak Ada Keluhan
H. Sakka 57 SMP 20 50 2 Tidak Ada Keluhan
Darmawan 25 SMA 1 20 2 Tidak Ada Keluhan
Rahman 43 SMA 20 50 2 Tidak Ada Keluhan
Nasir 38 SMP 20 20 2 Tidak Ada Keluhan
Sapri 44 SMA 27 50 3 Tidak Ada Keluhan
M. Ansar 34 SD 10 50 3 Ada Keluhan
Bakri 25 SMP 4 20 3 Tidak Ada Keluhan
M. Yahya 29 SMA 20 50 3 Ada Keluhan
Mustafa 49 SD 21 40 3 Ada Keluhan
Saleh 40 SMP 10 40 3 Ada Keluhan
M. Rahim 39 SMP 29 20 3 Tidak Ada Keluhan
Basri Ab 34 SMA 19 20 3 Tidak Ada Keluhan
Bundu 52 SD 25 50 3 Tidak Ada Keluhan
Abd.Azis 38 SMA 10 20 3 Tidak Ada Keluhan
Fandi 42 SMA 20 20 3 Tidak Ada Keluhan
Syakir 49 SMA 25 50 3 Ada Keluhan
Haris 45 SMP 25 50 3 Ada Keluhan
Colleng 55 SMP 30 50 3 Ada Keluhan
Colesese 62 SMP 30 50 3 Ada Keluhan
Hamsah 65 SD 35 50 3 Ada Keluhan
Ansar 44 SD 20 50 3 Ada Keluhan
Budi 43 SMA 4 50 3 Tidak Ada Keluhan
Hermin 27 SMP 4 50 3 Tidak Ada Keluhan
Amir 43 SMA 23 50 3 Ada Keluhan
Muha 44 SD 10 50 3 Ada Keluhan
Ramli 45 SMP 20 20 3 Ada Keluhan
Ngoyo 45 SD 20 50 3 Ada Keluhan
Abd.Rauf 54 SMA 35 50 3 Ada Keluhan
Isbar 34 SMP 18 20 3 Ada Keluhan
Aspar 34 SD 10 50 3 Ada Keluhan
Asdar 41 SMA 10 50 3 Ada Keluhan
Nurdin 56 SMA 39 50 3 Ada Keluhan
Saparudi 53 SMA 38 50 3 Ada Keluhan
Yusran 40 SMP 25 50 3 Ada Keluhan
Majid 45 SD 25 50 3 Ada Keluhan
Yanto 29 SMP 4 10 3 Tidak Ada Keluhan
Jumadil 35 SMP 2 40 3 Tidak Ada Keluhan
Tajrin 23 SMA 1 40 3 Tidak Ada Keluhan
Fahmi 47 SMA 13 20 3 Ada Keluhan
Rahman 40 SD 24 20 3 Ada Keluhan
Ismail 54 SMA 28 20 3 Ada Keluhan
Leo 47 SMA 15 20 3 Ada Keluhan
Ibrahim 38 SMA 10 20 3 Ada Keluhan
Arsyad 47 SMP 26 50 3 Ada Keluhan
Taufik 43 SMA 10 20 3 Ada Keluhan
Abdullah 48 SD 36 40 3 Ada Keluhan
Beta 58 SD 20 50 3 Ada Keluhan
Guntur 56 SD 35 50 3 Ada Keluhan
Mindong 67 SD 38 50 3 Ada Keluhan
Khaerudi 47 SMP 30 50 3 Ada Keluhan
Karim 56 SD 40 50 3 Ada Keluhan
Sangkala 59 SD 43 50 3 Ada Keluhan
Sapri 31 SMP 4 50 3 Tidak Ada Keluhan
Sahrir 32 SMP 4 50 3 Tidak Ada Keluhan
Baso K 54 SMA 20 50 3 Ada Keluhan
Arifuddi 50 SMA 32 100 4 Ada Keluhan
Makmur 36 SD 20 50 4 Tidak Ada Keluhan
Buyung 31 SD 10 50 4 Tidak Ada Keluhan
Ansar 33 SMA 18 50 4 Ada Keluhan
Buhari 45 SD 15 50 4 Ada Keluhan
Alimudin 32 SMA 3 50 4 Ada Keluhan
Rahmat 41 SD 2 50 4 Ada Keluhan
Nasir 33 SD 4 50 4 Ada Keluhan
Sadi 46 SD 10 50 4 Ada Keluhan
Ilyas 38 SMA 10 50 4 Ada Keluhan
Ardiadi 39 SMP 10 50 4 Ada Keluhan
Saripudi 40 SD 10 50 4 Ada Keluhan
Gaffar 33 SD 10 50 4 Ada Keluhan
Syahrul 30 SMA 10 40 4 Ada Keluhan
Ahmad 22 SD 4 40 4 Ada Keluhan
Lampiran 3
A. Analisis Univariat
Kategori Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kategori Keluhan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Keluhan pegal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Keluhan kesemutan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Keluhan kaku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Keluhan keram
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Keluhan gatal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
B. Analisis Bivariat
Kategori Keluhan
TIdak Ada
Ada Keluhan Keluhan Total
Muda Count 19 14 33
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.42.
b. Computed only for a 2x2 table
Kategori Masa Kerja * Kategori Keluhan
Crosstab
Kategori Keluhan
Tidak Ada
Ada Keluhan Keluhan Total
Baru Count 4 11 15
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.19.
b. Computed only for a 2x2 table
Kategori Berat Beban * Kategori Keluhan
Crosstab
Kategori Keluhan
Tidak Ada
Ada Keluhan Keluhan Total
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.27.
b. Computed only for a 2x2 table
Kategori Sikap Kerja * Kategori Keluhan
Crosstab
Kategori Keluhan
Tidak Ada
Keluhan Ada Keluhan Total
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.15.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran 4
Dokumentasi
Gambar 1.
Wawancara dengan pekerja
Gambar 2.
Wawancara dengan pekerja
Gambar 3.
Gambar pengukuran REBA pada TKBM
Gambar 4.
Gambar pengukuran REBA pada TKBM
Gambar 5.
Gambar pengukuran REBA pada TKBM
Gambar 6.
Gambar pengukuran REBA pada TKBM
Lampiran 5
Surat Izin Penelitian dari Kepala UPT P2T BKPMD Provinsi Sulsel
Lampiran 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Suku : Bugis
Bangsa : Indonesia