Universitas Hasanuddin
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Salah satu tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah menciptakan
kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat sehingga produktivitas meningkat. Suhu
yang nyaman untuk lingkungan kerja berkisar 20 oC hingga 27oC dan apabila melebihi akan
membuat pekerja merasa tidak nyaman. Tekanan panas merupakan gabungan dari iklim
kerja dengan panas metabolisme tubuh. Salah satu pekerja yang berisiko terkena tekanan
panas adalah mereka yang bekerja di dapur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor yang berhubungan dengan tekanan darah di lingkungan kerja panas pada pekerja
dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan
desain penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional
study. Jumlah populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh pekerja sebanyak 38 orang.
Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis data yang
dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian
menunjukkan hubungan antara tekanan panas (p=0,026), usia (p=0,031), lama kerja
(p=0,017), masa kerja (p=0,033), dan status gizi (p=0,03) dengan tekanan darah sistol
pekerja. Sedangkan hubungan antara tekanan panas (p=0,077), usia (p=0,646), lama kerja
(p=0,47), masa kerja (p=0,957), dan status gizi (p=0,632) dengan tekanan darah diastol
pekerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tekanan panas, usia, lama
kerja, masa kerja, dan status gizi dengan tekanan darah sistol serta tidak ada hubungan
antara tekanan panas, usia, lama kerja, masa kerja, dan status gizi dengan tekanan darah
diastol pekerja di dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Kota Makassar. Adapun saran
yang dapat peneliti berikan kepada perusahaan khususnya pihak manajemen sebaiknya
memperbaiki ventilasi udara di dapur, merotasi pekerja usia tua, dan memfasilitasi
makanan yang bernutrisi.
v
SUMMARY
Hasanuddin University
Public Health Faculty
Occupational Health and Safety
One of goals of Occupational Safety and Health is to create a safe and health
working environment so the producticity increases. The comfortable temperature for work
environment ranges from 20oC to 27oC. Heat stress is combination of work climate and
metabolism. This study aims to determine factors lead to blood preasure in hot work
environmental of Catering Seruni Bonto Duri Makassar City’s kitchen workers. The type
of this research is observational analysic with cross-sectional study approach. This
research against 38 kitchen workers as samples as taken with total sampling technic. Data
analysis performed is univariate and bivariate with chi-square test. The result showed the
correlation between heat stress (p=0,026), age (p=0,031), length of work (p=0,017), work
of period (p=0,033), and nutrient status (p=0,03) with sistole blood preasure of workers.
In the other side, the correlation between heat stress (p=0,077), age (p=0,646), length of
work (p=0,47), work of period (p=0,957), and nutrient status (p=0,632) with diastole
blood preasure of workers. The conclution of this research is there is correlation between
heat stress, age, length of work, work of period, and nutrient status with sistole blood
preasure and the other side there is no correlation between heat stress, age, length of work,
work of period, and nutrient status with diastole blood preasure of Catering Seruni Bonto
Duri Makassar City’s kitchen workers. This research is suggest to the management of
catering to fixed the air ventilation at the kitchen, rotating the older worker, and facilitate
nutrition foods for workers.
vi
KATA PENGANTAR
kepada ALLAH SWT atas segala rahmat, berkah dan karunia-Nya sehingga skripsi
Lingkungan Kerja Panas pada Pekerja Dapur Catering Seruni Pusat Bonto
Duri Kota Makassar Tahun 2018” dapat terselesaikan dengan baik. Teriring
salam serta sholawat kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya yang telah membawa kita ke alam penuh dengan ilmu pengetahuan
Proses penyusunan skripsi ini tentunya tidak luput dari peran orang-orang
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada orang tua saya tercinta,
Ayahanda Ilham Abba, Ibunda Leni Marliani serta Ibunda Nurfadhillah yang
jasa-jasanya tidak akan pernah bisa terbalaskan oleh apapun, kepada adik-adikku
Qurrata A’yun serta Keluarga Besar yang tak henti-hentinya mendoakan penulis
vii
1. Bapak Muhammad Rahmat, S.KM, M.Kes selaku pembimbing akademik yang
2. Ibu Dr. dr. Masyita Muis, MS., selaku dosen pembimbing I dan Bapak dr. Muh.
Rum Rahim, M.Kes., selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak
4. Bapak Prof. Dr. drg. Zulkifli, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
5. Dosen Penguji Bapak Dr. Atjo Wahyu, SKM., M.Kes., Bapak Dian Saputra
Marzuki, SKM., M.Kes., dan Bapak Indra Dwinata, SKM., MPH., yang telah
6. Bapak Dr. Lalu Muhammad Saleh, S.KM, M.Kes yang telah memberikan
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Kesehatan Mayarakat atas bekal ilmu
viii
8. Kak Fatma, Pak Rahmat dan Kak Nita yang telah membantu penulis dalam hal
9. Kakak Rahma selaku bagian dari Manajemen Catering Seruni Pusat Bonto Duri
atas ijin penelitian, bantuan, bimbingan serta dukungan yang telah diberikan
10. Para pegawai dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri yang telah bersedia
dengan ikhlas membantu menjadi responden dalam penelitian ini. Semoga kita
11. Sahabat-sahabatku Indah Andriani, Meli Amanda, dan Refa Adinna yang selalu
memberi saran, masukan, dan motivasi kepada penulis dari Sekolah Dasar
hingga saat ini walaupun jauh berbeda pulau. Semoga sehat dan sukses selalu.
12. Tria Fardela teman seperjuangan dalam dosen pembimbing dan penelitian,
terima kasih atas bantuan, saran, dan telah sama-sama berjuang untuk
13. Keluarga Besar KM FKM Unhas yang telah membesarkan penulis semenjak
menjadi mahasiswa baru hingga menjadi sekarang ini, mengajarkan arti senior-
14. Keluarga besar Ikatan Senat Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) yang
Nasional, memiliki banyak saudara baru dari Sabang hingga Merauke, dan
mulia.
ix
15. Maperwa FKM Unhas Periode 2014-2016, BEM FKM Unhas Periode 2016-
16. Teman-teman Keep Istiqomah Asti Hardianti Azis, Faradiba, Nur Qalbi
Ramlan, Sarina, dan Widia Astuti Nur yang telah menemani penulis sejak
17. Rekan-rekan seperjuangan teman PBL Posko Balang Baru, terima kasih atas
kesedihan dan kejenuhan yang penulis rasakan hilang ketika PBL hingga
18. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik DSM Bantaeng Desa Bonto
Lojong, terima kasih atas kerjasamanya semasa KKN, menjadi keluarga baru
20. Keluarga besar UKM Sepak Bola Unhas yang telah memberikan penulis
akan kepedulian serta kekeluargaan itu merupakan hak untuk setiap manusia.
21. Keluarga besar Wardah Beauty Agent Makassar yang telah memberikan
x
public speaking, beauty skills, create events, membangun jaringan,
22. Coffee Crime Cafe yang telah memberikan ruang, inspirasi, dan kenyamanan
23. Teman-teman seperantauan Astiana dan Rhangga Buana yang telah menemani,
24. Semua pihak saudara, teman, rekan yang mungkin penulis tidak sebut namanya
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan guna penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, segala puji bagi Allah dan
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
RINGKASAN ........................................................................................................ v
SUMMARY .......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10
A. Tinjuan Umum tentang Tekanan Panas ..................................................... 10
B. Tinjauan Umum tentang Tekanan Darah ................................................... 16
C. Tinjauan Umum tentang Usia .................................................................... 21
D. Tinjauan Umum tentang Lama Kerja ......................................................... 22
E. Tinjauan Umum tentang Masa Kerja ......................................................... 22
F. Tinjauan Umum tentang Status Gizi .......................................................... 23
G. Kerangka Teori........................................................................................... 24
BAB III KERANGKA KONSEP ....................................................................... 25
A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian ......................................................... 25
B. Kerangka Konsep ....................................................................................... 26
C. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 27
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ................................................ 28
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 31
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 31
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 31
xii
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 32
E. Langkah-Langkah Pengumpulan Data ....................................................... 35
F. Pengolahan dan Analisis Data .................................................................... 37
G. Penyajian Data ........................................................................................... 38
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 39
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 39
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 40
C. Pembahasan ................................................................................................ 56
D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 68
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 70
A. Kesimpulan ................................................................................................ 70
B. Saran........................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Nilai Ambang Batas (NAB) Iklim Kerja Indeks Basah dan Bola
(ISBB) ......................................................................................................15
Tabel 2. Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Manusia ...............................................15
Tabel 3. Klasifikasi Tekanan Darah ......................................................................17
Tabel 4. Indeks Masa Tubuh Orang Indonesia .....................................................24
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia pada Pekerja Dapur di
Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 ......................................41
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja pada Pekerja
Dapurdi Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 ........................42
Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja pada Pekerja Dapur
di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 ..................................42
Tabel 8. Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pekerja Dapur di Catering Seruni
Pusat Bonto Duri Tahun 2018 Kerja .......................................................43
Tabel 9. Distribusi Responden Berdasarkan Tekanan Panas pada Pekerja Dapur di
Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 .......................................45
Tabel 10. Distribusi Responden Berdasarkan Usia pada Pekerja Dapur di Catering
Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 ....................................................45
Tabel 11. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kerja pada Pekerja Dapur di
Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 .....................................46
Tabel 12. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja pada Pekerja Dapur di
Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 .....................................47
Tabel 13. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi pada Pekerja Dapur di
Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 .....................................47
Tabel 14. Hubungan antara Tekanan Panas dengan Tekanan Darah Sistol pada
Pekerja Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 ........48
Tabel 15. Hubungan antara Tekanan Panas dengan Tekanan Darah Diastol pada
Pekerja Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 .........49
Tabel 16. Hubungan antara Usia dengan Tekanan Darah Sistol pada Pekerja
Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 ......................50
xiv
Tabel 17. Hubungan antara Usia dengan Tekanan Darah Diastol pada Pekerja
Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 ......................51
Tabel 18. Hubungan antara Lama Kerja dengan Tekanan Darah Sistol pada
Pekerja Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 .........52
Tabel 19. Hubungan antara Lama Kerja dengan Tekanan Darah Diastol pada
Pekerja Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 .........53
Tabel 20. Hubungan antara Masa Kerja dengan Tekanan Darah Sistol pada
Pekerja Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 .........53
Tabel 21. Hubungan antara Masa Kerja dengan Tekanan Darah Diastol pada
Pekerja Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 .........54
Tabel 22. Hubungan antara Status Gizi dengan Tekanan Darah Sistol pada Pekerja
Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 ......................55
Tabel 23. Hubungan antara Status Gizi dengan Tekanan Darah Diasol pada
Pekerja Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018 .........56
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Teoritis ................................................................................ 24
Gambar 2. Skema Kerangka Konsep Penelitian ................................................... 26
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penggunaan bahan dan peralatan yang semakin rumit dan kompleks. Namun
penyakit akibat kerja (PAK) merupakan kejadian yang biasa terjadi akibat
jiwa dan material, baik bagi tenaga kerja, pengusaha, masyarakat luas dan
tenaga kerja dan masyarakat di sekitar industri atau perusahaan dari cacat,
kesehatan pekerja baik secara fisik, mental, dan sosial. Selain itu,
1
2
lingkungan tempat kerja yang aman, sehat, dan proses produksi menjadi
produktivitas.
kerja terdiri dua yaitu iklim kerja panas dan iklim kerja dingin. Apabila
kondisi iklim kerja terlalu panas atau dingin, maka akan memberikan
dengan iklim kerja dingin. Iklim kerja panas dapat menyebabkan tekanan
(2014), gangguan kesehatan terkait tekanan panas antara lain heat rash, heat
cramps, fainting, heat exhaustion, dan heat stroke. Hal tersebut menjadi
Pekerja yang berisiko terkena tekanan panas adalah mereka yang bekerja
bekerja pada hari pertama (ISHN, 2013). Selain itu, di tahun yang sama
telah meninggal salah satu buruh kerja di perusahaan Cooper Tank &
ban berjalan dan lingkungan kerja sangat tinggi sehingga pekerja tersebut
2022 terancam hidupnya akibat dari cuaca yang panas. Pada kampanye yang
dilakukan oleh Human Right Watch (HRW) menyatakan dengan kuat bahwa
setiap tahunnya ratusan pekerja meninggal, akan tetapi pihak Qatar menolak
memiliki temperatur sekitar 20oC sampai 27oC apabila melebihi dari suhu
tersebut maka akan membuat orang merasa tidak nyaman. Selama tubuh
tubuh dengan kehilangan panas dari dalam tubuh apabila aktivitas dilakukan
darah. Pada saat pekerja melakukan kegiatan fisik yang berat di lingkungan
kerja panas, maka darah harus membawa oksigen ke bagian tubuh yang
sedang bekerja. Di sisi lain, darah juga harus membawa panas dari dalam
diupayakan oleh darah untuk melalui setiap unit dinding pembuluh darah.
stres, dan emosi. Apabila tekanan darah meningkat maka akan berisiko
dengan suhu diatas 280 C, rata-rata tekanan darah sebelum bekerja sebesar
133/89 mmHg. Hal ini menunjukkan ada hubungan tekanan panas dengan
tekanan darah sistol sebelum dan setelah terpapar panas dengan nilai
probabilitas (p) 0,000 (p<0,05) selain itu tekanan darah diastol juga
besaran tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan setelah terpapar panas
Notaris Catering Seruni berdiri sejak tanggal 18 Juni 2001 dengan memiliki
6
motto “We Serve You Every Moment With a Good Taste Food”. Perusahaan
pelayanan, dan mutu harga. Mutu makanan yaitu higienis, cita rasa, dan
kompor dan oven dimana menghasilkan suhu yang panas sehingga membuat
menurun.
pekerja dapur Catering Seruni Pusat Bonto Durui Kota Makassar Tahun
2018.
B. Rumusan Masalah
akan diteliti adalah “bagaimana hubungan usia, lama kerja, masa kerja, dan
status gizi dengan tekanan darah di lingkungan kerja panas pada pekerja
dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Kota Makassar tahun 2018?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tahun 2018.
tahun 2018.
8
tahun 2018.
2018.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut
selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
radiasi. Iklim kerja terbagi menjadi dua yaitu iklim kerja panas dan
(Siswanto, 1987). Tekanan panas dapat terjadi pada saat tubuh sudah
2. Sumber Panas
a. Panas Metabolisme
10
11
sekitar.
tubuh.
cahaya matahari.
oleh tubuh melalui kulit apabila udara di luar tubuh tinggi dan ada
aliran udara sehingga terjadi panas keluar dari permukaan kulit dan
c. Vasodilatasi.
tinggi.
a. Dehidrasi
lain.
13
c. Heat Cramps
d. Heat Rash
e. Heat Syncope
f. Kelelahan
(Siswantiningsih, 2010).
radiasi:
ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 x suku kering
b. Suhu Efektif
matahari.
Tabel 1
Nilai Ambang Batas (NAB) Iklim Kerja Indeks Bola Basah
(ISBB)
ISBB
Pengaturan waktu kerja setiap
Beban Kerja
jam
Ringan Sedang Berat
75% - 100% 31,0 28,0 -
50% - 75% 31,0 29,0 27,5
25% - 50% 32,0 30,0 29,0
0% - 25% 32,2 31,1 30,5
Sumber: Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.13/MEN/X/20112011
Catatan:
kalori/jam.
kilo kalori/jam.
kilo kalori/jam
kemampuan mental dan fisik manusia. Berikut efek panas terhadap tubuh
Tabel 2.
Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Manusia
Tingkat
No Efek Terhadap Tubuh
Temperatur (ºC)
1. ± 49ºC Temperatur yang dapat ditahan sekitar 1 jam,
tetapi jauh di atas kemampuan fisik dan mental
2. ± 30ºC Aktivitas mental dan daya tangkap mulai menurun
dan cenderung untuk membuat kesalahan dalam
pekerjaan
3. ± 24ºC Kondisi optimum
4. ± 10ºC Kelakuan fisik yang ekstrim mulai muncul
Sumber: Nyoman, 2004 dalam Kurniawan, 2010
16
untuk melalui setiap unit dinding pembuluh darah. Secara umum siklus
Selain itu ada juga yang disebut sebagai tekanan nadi yaitu perbedaan
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat
tenaga kerja istrahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Tekanan
fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristrahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,
paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam
hari. Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara terus
(Kurniawan, 2010)
17
Tabel 3
Klasifikasi Tekanan Darah
Kategori Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Normal < 120 < 80
Pre Hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi Tahap I 140-159 90-99
Hipertensi Tahap II >160 >100
Sumber: JNC 8, 2014 dalam (Bell et al., 2015)
dipengaruhi oleh:
a. Aktivitas Fisik
b. Jenis Kelamin
c. Umur
d. Stres
e. Status Gizi
Tubuh (IMT) lebih dari 27,5 atau dalam kategori obesitas maka
f. Faktor Eksternal
Selain faktor internal yang berasal dari diri sendiri ada juga
1) Masa Kerja
2) Lama Kerja
3) Tekanan Panas
4) Kebisingan
Manometer yang berarti alat untuk mengukur tekanan cairan dan dalam
bahasa latin syhymos berarti pulsa atau denyut nadi, akan tetapi
bola kater dan dihubungkan dengan tabung panjang berisi air raksa.
hasil dari pengukuran tekanan darah bisa dilihat pada meteran yang
(Pahri, 2015). Pada umumnya semakin tua usia, maka kemampuan fisik
lebih keras dan tebal. Hal ini dapat mengganggu sirkulasi darah dalam
selaras dengan bertambahnya usia, selain itu juga mengalai regurtasi aorta
tinggi biasa disebut juga sebagai the silent disease karena penyakit ini tidak
darahnya.
2003 waktu kerja seorang tenaga kerja selama sehari adalah 8 jam dan 40
jam dalam satu minggu berlaku untuk 5 hari kerja dan 2 hari libur. Apabila
pekerja melakukan perkerjaan selama 6 hari dan 1 hari libur dalam satu
minggu maka waktu kerjanya adalah 7 jam perhari atau total 40 perminggu.
Masa kerja adalah waktu yang dilalui oleh pekerja semenjak pertama
kali masuk hingga sekarang. Selain itu, masa kerja dapat diartikan sebagai
waktu yang lama dimana tenaga kerja masuk dalam suatu wilayah tempat
kerja sampai waktu tertentu. Semakin lama masa kerja seorang pekerja
2004).
kerja.
23
maka suatu saat akan memberikan efek kronis maupun akut terhadap
status gizi yaitu kondisi yang dihasilkan dari keseimbangan antara masuk
dan keluarnya makanan serta penggunaan zat gizi yang dikonsumsi tersebut
diantaranya adalah tinggi badan dan berat badan. Salah satu cara untuk
(IMT).
Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah satu cara untuk menilai status gizi
tersebut tergolong dalam gizi lebih, gizi normal, atau gizi kurang. Adapun
Tabel 4
Indeks Masa Tubuh Orang Indonesia
Kategori IMT
Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kurus Kekurangan berat badan tingkat
17,0 – 18,4
ringan
Normal 18,5 – 25,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
Sumber: Depkes, 2011
G. Kerangka Teori
KERANGKA KONSEP
tekanan panas, usia, lama kerja, masa kerja, dan status gizi.
1. Tekanan Panas
2. Usia
3. Lama Kerja
4. Masa Kerja
kerja.
25
26
5. Status Gizi
Status gizi pekerja dapat dilihat dari berat badan dan tinggi badannya
(Vita, 2006)
B. Kerangka Konsep
Tekanan Panas
Usia
Tekanan
Lama Kerja Darah
Masa Kerja
Status Gizi
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
27
C. Hipotesis Penelitian
a. Tidak ada hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah pada
tahun 2018.
b. Tidak ada hubungan antara usia dengan tekanan darah pekerja dapur
c. Tidak ada hubungan antara lama kerja dengan tekanan darah pada
tahun 2018.
d. Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan tekanan darah pada
tahun 2018.
e. Tidak ada hubungan antara status gizi dengan tekanan darah pada
tahun 2018.
tahun 2018.
e. Ada hubungan antara status gizi dengan tekanan darah pekerja dapur
1. Tekanan Darah
panas.
Kriteria Objektif :
sebelum bekerja.
29
2. Tekanan Panas
celcius oC.
Kriteria Objektif :
3. Usia
Kriteria Objektif :
(Bustan, 1997)
30
4. Lama Kerja
Kriteria Objektif :
5. Masa Kerja
di tempat kerja.
Kriteria Objektif :
6. Status Gizi
Status Gizi adalah kondisi gizi normal atau tidak normal pada
kilogram (kg) dan tinggi badan dalam satuan meter persegi (m2):
Kriteria Objektif :
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
total sampling.
31
32
D. Instrumen Penelitian
melakukan pengukuran.
tekanan panas.
darah.
b. Balut manset pada lengan atas dan pastikan manset tidak terisi udara.
(arteri brakialis).
e. Pompa balon dan dengar denyut arteri pada stetoskop hingga manset
dapat menahan aliran darah dan denyut arteri sudah tidak terdengar
5. Microtoise
b. Pekerja yang ingin diukur tinggi badannya dalam posisi berdiri tegak
tanpa alas kaki dengan posisi badan menempel pada dinding yang
c. Letakkan penggaris siku pada ujung kepala tegak lurus dengan alat
6. Kuesioner
karakteristik pekerja.
7. Alat tulis
Alat tulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis untuk
8. Kamera
1. Data Primer
2. Data Sekunder
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
2
(𝑂 − 𝐸)2
𝑥 =∑
𝐸
Keterangan:
df = (b-1)(k-1)
Jika terdapat sel yang memiliki nilai harapan sebesar < 5, maka
digunakan rumus Fisher Exact. Uji ini reliable terhapat jumlah sampel
(𝑎+𝑏)!(𝑐+𝑑)!(𝑎+𝑐)!(𝑏+𝑑)!
P= 𝑁!𝑎!𝑏!𝑐!𝑑!
Keterangan :
! = Faktorial
(nilai α) sebesar 95%. Jika Pvalue > 0,05, maka hipotesis penelitian
diterima.
G. Penyajian Data
Data yang telah diteliti dan diolah sehingga diperoleh hasil akhir
Juni 2001 dengan memiliki motto “We Serve You Every Moment With a
Good Taste Food”. Perusahaan ini juga mempunyai tiga konsep diantaranya
mutu makanan, mutu pelayanan, dan mutu harga. Mutu makanan yaitu
Catering Seruni Pusat berada di Jalan Bonto Duri Kota Makassar, di mana
memiliki dua buah dapur besar untuk memproduksi pesanan dari konsumen.
menggunakan alat atau mesin seperti 8 buah kompor di setiap dapur, satu
buah oven, dan satu buah alat untuk membakar makanan. Alat-alat tersebut
39
40
menghasilkan panas yang membuat suhu pada ruang kerja meningkat dan
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini telah yang telah dilakukan di Catering Seruni Pusat Bonto
merupakan tenaga kerja di dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri sebagai
sampel yang diambil dengan Teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui data responden diantaranya yaitu usia, lama kerja, masa
kerja, berat badan, tinggi badan, serta tekanan darah sebelum dan sesudah
1. Karakteristik Responden
a. Usia
sebagai berikut.
Tabel 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia pada Pekerja
Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Frekuensi Persen
Usia
(n) (%)
18-19 tahun 1 2,6
20-29 tahun 14 36,8
30-39 tahun 7 18,4
40-49 tahun 14 36,8
50-59 tahun 0 0
60-69 tahun 0 0
70-79 tahun 2 5,3
Total 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2018
b. Lama Kerja
Tabel 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja pada
Pekerja Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri
Tahun 2018
Frekuensi Persen
Lama Kerja
(n) (%)
5-6 jam 6 15,8
7-8 jam 5 13,2
> 8 jam 27 71,1
Total 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2018
c. Masa Kerja
Tabel 7
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja pada
Pekerja Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri
Tahun 2018
Frekuensi Persen
Masa Kerja
(n) (%)
< 1 tahun 18 47,4
1-10 tahun 18 47,4
> 10 tahun 2 5,3
Total 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2018
43
masa kerja kurang dari 1 tahun dan kelompok masa kerja 1-10
d. Tekanan Darah
Tabel 8
Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pekerja Dapur di Catering
Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistol Selisih Diastol Selisih
No.
(mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg)
Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum
1 130 110 20 90 80 10
2 110 90 20 80 70 10
3 120 110 10 90 90 0
4 120 110 10 90 80 10
5 130 120 10 100 70 30
6 130 120 10 80 80 0
7 110 110 0 80 80 0
8 120 120 0 80 80 0
9 130 140 -10 100 110 -10
10 150 140 10 100 100 0
11 100 100 0 70 80 -10
12 160 150 10 100 100 0
13 150 140 10 90 80 10
14 120 110 10 80 80 0
15 120 110 10 90 80 10
44
16 120 110 10 80 80 0
17 130 120 10 90 80 10
18 110 100 10 80 70 10
19 100 90 10 80 70 10
20 110 110 0 70 70 0
21 110 110 0 80 70 10
22 90 100 -10 80 80 0
23 120 120 0 90 90 0
24 140 130 10 90 90 0
25 140 130 10 100 90 10
26 120 110 10 80 80 0
27 120 110 10 80 90 -10
28 110 120 -10 80 80 0
29 120 110 10 80 80 0
30 170 160 10 100 100 0
31 130 120 10 80 80 0
32 120 110 10 80 70 10
33 120 120 0 80 80 0
34 140 130 10 90 80 10
35 140 130 10 100 90 10
36 120 120 0 80 80 0
37 110 110 0 70 70 0
38 130 120 10 80 70 10
Sumber: Data Primer, 2018
2. Analisis Univariat
kerja, status gizi, dan tekanan darah responden yang dapat dilihat pada
berikut.
Tabel 9
Distribusi Responden Berdasarkan Tekanan Panas pada
Pekerja Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri
Tahun 2018
Frekuensi Persen
Tekanan Panas
(n) (%)
Tidak Memenuhi Standar 27 65,8
Memenuhi Standar 11 34,2
Total 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2018
usia pada pekerja dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun
2018.
Tabel 10
Distribusi Responden Berdasarkan Usia pada Pekerja Dapur
di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Frekuensi Persen
Usia
(n) (%)
Tua 16 42,1
Muda 22 57,9
Total 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2018
46
sebagai berikut.
Tabel 11
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kerja pada Pekerja
Dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Frekuensi Persen
Lama Kerja
(n) (%)
Tidak Memenuhi Standar 27 71,1
Memenuhi Standar 11 28,9
Total 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2018
(28,9%).
d. Masa Kerja
Tahun 2018.
47
Tabel 12
Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja pada Pekerja
di Dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Frekuensi Persen
Masa Kerja
(n) (%)
Lama 23 60,5
Baru 15 39,5
Total 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
jumlah pekerja yang memiliki masa kerja lama atau lebih dari 6
e. Status Gizi
sebagai berikut.
Tabel 13
Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi pada Pekerja
di Dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Frekuensi Persen
Status Gizi
(n) (%)
Gemuk 21 55,3
Normal 12 31,6
Kurus 5 13,2
Total 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
3. Analisis Bivariat
tekanan darah sistol terhadap responden dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 14
Hubungan antara Tekanan Panas dengan Tekanan Darah Sistol pada
Pekerja di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Tekanan Darah Sistol
Hasil Uji
Tidak Total
Tekanan Panas Meningkat Statistik
Meningkat
n % n % n %
Tidak Memenuhi
21 80,8 5 19,2 26 100
Standar p=0,026
Memenuhi Standar 5 41,7 7 58,3 12 100
Total 26 12 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
panas dengan tekanan darah sistol pekerja di dapur Catering Seruni Pusat
Tabel 15
Hubungan antara Tekanan Panas dengan Tekanan Darah Diastol pada
Pekerja di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Tekanan Darah Diastol
Hasil Uji
Tidak Total
Tekanan Panas Meningkat Statistik
Meningkat
n % n % n %
Tidak Memenuhi
13 50,0 13 50,0 26 100
Standar p=0,077
Memenuhi Standar 2 16,7 10 83,3 12 100
Total 15 23 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 16
Hubungan antara Usia dengan Tekanan Darah Sistol Pekerja
di Dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Tekanan Darah Sistol
Total Hasil Uji
Usia Meningkat Tidak Meningkat
Statistik
n % n % n %
Tua 14 87,5 2 12,5 16 100
p=0,031
Muda 12 54,5 10 45,4 22 100
Total 26 12 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
darah sistol paling banyak dialami oleh responden berusia muda sebanyak
dengan tekanan darah sistol pekerja di dapur Catering Seruni Pusat Bonto
Tabel 17
Hubungan antara Usia dengan Tekanan Darah Diastol pada Pekerja
di Dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Tekanan Darah Diastol
Total Hasil Uji
Usia Meningkat Tidak Meningkat
Statistik
n % n % n %
Tua 7 43,8 9 56,3 16 100
p=0,646
Muda 8 36,4 14 63,6 22 100
Total 15 23 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
darah diastole tetap paling banyak dialami oleh responden berusia muda
Tabel 18
Hubungan antara Lama Kerja dengan Tekanan Darah Sistol pada
Pekerja di Dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Tekanan Darah Sistol
Tidak Total Hasil Uji
Lama Kerja Meningkat
Meningkat Statistik
n % n % n %
Tidak Memenuhi
22 81,5 5 18,5 27 100
Standar p=0,017
Memenuhi Standar 4 36,4 7 63,6 11 100
Total 26 12 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
(63,6%) dari total responden sebanyak 11 orang. Hasil analisis data dengan
tekanan darah sistol pekerja di dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri
Kota Makassar.
bahwa tidak ada hubungan antara lama kerja dengan tekanan darah diastol
Tabel 19
Hubungan antara Lama Kerja dengan Tekanan Darah Diastol pada
Pekerja di Dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Tekanan Darah Diastol
Tidak Total Hasil Uji
Lama Kerja Meningkat
Meningkat Statistik
n % n % n %
Tidak Memenuhi
12 44,4 15 55,6 27 100
Standar p=0,470
Memenuhi Standar 3 27,3 8 72,7 11 100
Total 15 23 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 20
Hubungan antara Masa Kerja dengan Tekanan Darah Sistol pada
Pekerja di Dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Tekanan Darah Sistol
Masa Total Hasil Uji
Meningkat Tidak Meningkat
Kerja Statistik
n % n % n %
Lama 19 82,6 4 17,4 23 100
p=0,033
Baru 7 46,7 8 53,3 15 100
Total 26 12 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
oleh pekerja dengan masa kerja lama sebanyak 19 responden (82,6%) dari
54
tekanan darah sistol paling banyak dialami oleh responden dengan lama
darah sistol pekerja di dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Kota
Makassar.
Tabel 21
Hubungan antara Masa Kerja dengan Tekanan Darah Diastol pada
Pekerja di Dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Tekanan Darah Diastol
Masa Total Hasil Uji
Meningkat Tidak Meningkat
Kerja Statistik
n % n % n %
Lama 9 39,1 14 60,9 23 100
p=0,957
Baru 6 40,0 9 60,0 15 100
Total 15 23 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
oleh pekerja dengan masa kerja lama sebanyak 9 responden (39,1%) dari
tekanan darah sistol tetap paling banyak dialami oleh responden dengan
antara masa kerja dengan tekanan darah diastol pekerja di dapur Catering
Tabel 22
Hubungan antara Status Gizi dengan Tekanan Darah Sistol pada
Pekerja di Dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018
Tekanan Darah Sistol
Status Total Hasil Uji
Meningkat Tidak Meningkat
Gizi Statistik
n % n % n %
Gemuk 18 85,7 3 14,3 21 100
Normal 5 41,7 7 58,3 12 100 p=0,030
Kurus 3 60,0 2 40,0 5 100
Total 26 12 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
darah sistol pekerja di dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Kota
Makassar.
56
Tabel 23
Hubungan antara Status Gizi dengan Tekanan Darah Diastol pada
Pekerja di Dapur Catering Seruni Pusat Bonto DuriTahun 2018
Tekanan Darah Diastol
Status Total Hasil Uji
Meningkat Tidak Meningkat
Gizi Statistik
n % n % n %
Gemuk 9 42,9 12 57,1 21 100
Normal 5 41,7 7 58,3 12 100 p=0,632
Kurus 1 20,0 4 80,0 5 100
Total 15 23 38 100
Sumber: Data Primer, 2018
oleh pekerja dengan status gizi gemuk sebanyak 9 responden (42,9%) dari
tekanan darah sistol tetap paling banyak dialami oleh responden dengan
gizi dengan tekanan darah diastol pekerja di dapur Catering Seruni Pusat
C. Pembahasan
dengan tekanan darah pada pekerja di dapur Catering Seruni Pusat Bonto
Duri Kota Makassar. Adapun pembahasan dari hasil analisis data setiap
udara, kecepatan gerakan dan suhu radiasi. Sumber tekanan panas berasal
dari iklim, alat atau mesin produksi dan kerja otot manusia. Tekanan
tekanan darah pada pekerja lebih banyak pada pekerja yang bekerja di
tempat kerja yang memiliki besar tekanan panas tidak memuhi syarat
tekanan darah lebih banyak dialami oleh pekerja yang bekerja di tempat
13 responden.
keja memiliki jendela terbuka akan tetapi ada juga dapur yang minim
sekali akan jendela sehingga pada saat peroses pemasakan suhu tinggi
yang dihasilkan oleh alat produksi yakni kompor dan oven tidak
tekanan darah pekerja. Di sisi lain, kejadian pada responden yang tidak
oleh tubuh akibat suhu lingkungan yang tinggi yaitu adanya peningkatan
PT. Dan Liris Sukoharjo Tahun 2011. Hasil penelitian lain yang
tekanan panas dengan tekanan darah sistol dan diastol pada tenaga kerja
Tahun 2012.
ini. Menurut Hartono (2004), usia merupakan salah satu faktor yang
cenderung ditemukan pada usia > 40 tahun yang disebabkan oleh tekanan
selain itu juga mengalami regurtasi aorta dan adanya generatif (Bustan,
1997).
yang memiliki usia tua 40 tahun atau lebih sebanyak 16 responden dan
Hasil tabulasi silang antara usia dengan tekanan darah sistol bahwa 27
usia muda.
sedangkan tidak ada hubungan antara usia dengan tekanan darah diastol
semakin tua usia seseorang maka tekanan sistoliknya semakin tinggi dan
Hall, 2009). Selain itu, kejadian pada responden yang tidak mengalami
peningkatan tekanan darah dengan kategori usia tua dan kejadian pada
muda hal ini dapat terjadi dikarenakan perbedaan aktivitas fisik yang
usia dengan tekanan darah sistol pada pekerja di bagian Weaving (Tenun)
62
shift pagi “Agung Saputra Tex” Piyungan Bantul Yogyakarta dan salah
tahun. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Musthofa (2013)
Jaya Klaten dengan rata-rata usia 41,9 tahun yang terpapar tekanan
panas.
merotasi tenaga kerja yang berusia tua di bagian dapur ke bagian lain
tekanan darah.
panas dalam tubuh. Apabila pekerja terpapar terus menerus, maka akan
2017).
responden bekerja dengan lama kerja tidak memenuhi standar atau di atas
8 jam kerja, sedangkan yang memenuhi standar atau < 8 jam kerja
63
terjadi pada pekerja dengan lama kerja memenuhi standar. Hasil tabulasi
silang antara lama kerja dengan tekanan darah diastol baik kejadian
paling banyak dialami oleh pekerja dengan lama kerja tidak memenuhi
standar.
p<0,05) sedangkan tidak ada hubungan antara lama kerja dengan tekanan
Bonto Duri rata-rata bekerja selama 9,14 jam dalam satu hari. Hal ini
pekerja yang bekerja melebihi 8 jam kerja. Hal tersebut tidak sesuai
Pekerja yang bekerja melebihi jam kerja atau lama kerja tidak memenuhi
standar, maka pekerja tersebut terpapar dengan tekanan panas lebih lama
itu juga banyak pekerja yang tidak memaksimalkan waktu istirahat yang
darah responden.
kerja dengan tekanan darah sistol, akan tetapi tidak sejalan dengan hasil
bekerja.
lingkungan kerja.
terjadi pada kategori lama kerja lama sedangkan yang tidak mengalami
masa kerja baru. Hasil tabulasi silang antara masa kerja dengan tekanan
darah diastol keduanya paling banyak dialami oleh pekerja dengan masa
kerja lama.
p<0,05) sedangkan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan tekanan
yang tidak sesuai dengan standar atau Nilai Ambang Batas (NAB) >29 oC
peningkatan tekanan darah dan yang lebih parah lagi bisa mengalami
tekanan darah baik sistol dan diastol dapat terjadi didukung dengan faktor
lain usia, status gizi, hingga stres yang dialami oleh pekerja.
dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi oleh tubuh
(Supariasa, 2001). Dalam hal ini status gizi dilihat dari gemuk, normal
Tubuh (IMT) dalam satuan kilogram (kg) dan tinggi badan dalam satuan
meter (m).
67
antara status gizi dengan tekanan darah sistol dari 38 responden yang
dialami oleh pekerja dengan status gizi normal. Hasil tabulasi silang
antara status gizi dengan tekanan darah diastol baik kejadian meningkat
p<0,05) sedangkan tidak ada hubungan antara status gizi dengan tekanan
gemuk dan bekerja pada tempat kerja yang terpapar dengan tekanan
panas tidak memenuhi syarat atau melewati Nilai Ambang Batas (NAB)
> 29o C. Menurut Hull (1986), orang yang mengalami kelebihan berat
Adanya peningkatan maupun tidak pada setiap kategori status gizi ini
68
identik dengan tekanan darah sistol yang lebih tinggi dibanding dengan
tekanan darah diastol. Selain itu, jugaada penelitian yang dilakukan oleh
gemuk.
D. Keterbatasan Penelitian
PENUTUP
A. Kesimpulan
hubungan tekanan panas dengan tekanan darah pada pekerja dapur Catering
Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
(p=0,026) dan tidak ada hubungan antara tekanan panas tekanan darah
2. Ada hubungan antara usia dengan tekanan darah sistol (p=0,031) dan
tidak ada hubungan antara usia dengan tekanan darah diastol (p=0,646)
pada pekerja dapur di Catering Seruni Pusat Bonto Duri Tahun 2018.
3. Ada hubungan antara lama kerja dengan tekanan darah sistol (p=0,017)
dan tidak ada hubungan antara lama kerja dengan tekanan darah diastol
Tahun 2018.
4. Ada hubungan antara masa kerja dengan tekanan darah sistol (p=0,033)
dan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan tekanan darah diastol
Tahun 2018.
70
71
5. Ada hubungan antara status gizi dengan tekanan darah sistol (p=0,03)
dan tidak ada hubungan antara status gizi dengan tekanan darah diastol
Tahun 2018.
B. Saran
minimal satu kali dalam seminggu demi terjaganya berat badan yang
ideal.
2. Pekerja
KUESIONER PENELITIAN
Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :L/P
Umur : ………… tahun
Berat Badan : ……….... Kg
Tinggi Badan : ……….... Cm
Tekanan Darah
Sebelum Bekerja
Jam : ……......….... WITA
Tekanan Darah : ………......... / mmHg
Sesudah Bekerja
Jam : ……......….... WITA
Tekanan Darah : ………......... / mmHg
TABEL INDUK
1. Analisis Univariat
Statistics
TEKANAN_
TEKANAN_ DARAH_DIAST MASA LAMA_ TEKANAN_
DARAH_SISTOL OL USIA IMT _KERJA KERJA PANAS
N Valid 38 38 38 38 38 38 38
Missing 0 0 0 0 0 0 0
a. Tekanan Darah
TEKANAN_DARAH_SISTOL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
b. Tekanan Panas
TEKANAN_PANAS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
d. Lama Kerja
LAMA_KERJA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
e. Masa Kerja
MASA_KERJA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
f. Status Gizi
STATUS_GIZI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Cases
Crosstab
TEKANAN_DARAH_SISTOL
memenuhi Count 5 6 11
standar % within TEKANAN_PANAS 45.5% 54.5% 100.0%
Total Count 26 12 38
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.47.
b. Computed only for a 2x2 table
b. Hubungan Tekanan Panas dengan Tekanan Darah Diastol
Crosstab
TEKANAN_DARAH_DIASTOL
memenuhi Count 2 9 11
standar % within TEKANAN_PANAS 18.2% 81.8% 100.0%
Total Count 15 23 38
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.34.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
TEKANAN_DARAH_SISTOL
muda Count 12 10 22
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.05.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
TEKANAN_DARAH_DIASTOL
muda Count 8 14 22
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.32.
b. Computed only for a 2x2 table
e. Hubungan Lama Kerja dengan Tekanan Darah Sistol
Crosstab
TEKANAN_DARAH_SISTOL Total
memenuhi Count 4 7 11
standar % within LAMA_KERJA 36.4% 63.6% 100.0%
Total Count 26 12 38
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.47.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
TEKANAN_DARAH_DIASTOL Total
meningkat tidak meningkat
memenuhi Count 3 8 11
standar % within LAMA_KERJA 27.3% 72.7% 100.0%
Total Count 15 23 38
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.34.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
TEKANAN_DARAH_SISTOL
baru Count 7 8 15
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.74.
b. Computed only for a 2x2 table
h. Hubungan Masa Kerja dengan Tekanan Darah Diastol
Crosstab
TEKANAN_DARAH_DIASTOL
baru Count 6 9 15
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.92.
b. Computed only for a 2x2 table
i. Hubungan Status Gizi dengan Tekanan Darah Sistol
Crosstab
TEKANAN_DARAH_SISTOL
normal Count 5 7 12
kurus Count 3 2 5
Crosstab
TEKANAN_DARAH_DIASTOL
meningkat tidak meningkat Total
normal Count 5 7 12
kurus Count 1 4 5
DOKUMENTASI PENELITIAN
14220
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia