Anda di halaman 1dari 156

25/03/2021

TUJUAN
ANATOMI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini • Sistem Genitourinaria adalah sistem
SISTEM diharapkan mahasiswa mampu
mamahami:
organ yang memproduksi, menyimpan,
dan mengalirkan urin. Pada manusia,
GENITOURINARIA • Pengertian sistem Genitourinaria sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua
• Anatomi ginjal ureter, kandung kemih, dua otot
Kodefikasi Terkait Sistem Genitourinaria • Anatomi ureter sphincter, dan uretra.
dan Sistem Reproduksi • Anatomi uretrha
Program D3 RMIK Semester IV
Universitas Imelda Medan
• Anatomi vesica urinaria
Tahun 2021

Susunan Sistem Genitourinaria GINJAL


PENGERTIAN
• TERLETAK DI BELAKANG KAVUM
• 2 ginjal (ren) yang menghasilkan urin, ABDOMINALIS PADA KEDUA SISI VERTEBRA
• Suatu sistem terjadinya proses penyaringan darah dari T12 HINGGA LUMBALIS 3
• 2 ureter yang membawa urin dari ginjal ke
zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
vesika urinaria (kandung kemih), BELAKANG RONGGA ABDOMEN
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. (PERITONEUM)
• 1 vesika urinaria (VU), tempat urin
dikumpulkan,
• FUNGSI GINJAL
• 1 urethra, urin dikeluarkan dari vesika • Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh - MENGELUARKAN ZAT TOKSIK/ RACUN
urinaria. dikeluarkan berupa urin (air kemih). - KESEIMBANGAN CAIRAN
- KESEIMBANGAN ASAM BASA (PH)
-MENGELUARKAN SISA
METABOLISME (UREUM,
KREATIN DLL)

1
25/03/2021

• Manusia memiliki sepasang ginjal terletak di


belakang perut atau abdomen. Ginjal kanan
Struktur Ginjal
biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri • Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang
untuk memberi tempat untuk hati. disebut Kapsula Renalis
• Lapisan luar terdapat Lapisan Korteks (substansia
• Di bagian atas (superior) ginjal terdapat koertekalis)
kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar • Lapisan dalam disebut Medula (substansia medularis)
suprarenal). • Berbentuk kerucut yang disebut Renal Piramid
• Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti
• Puncak kerucut menghadap kaliks yang terdiri dari
terletak di belakang peritoneum yang melapisi lubang kecil disebut Papilla Renalis
rongga abdomen. • Tiap piramid dilapisi satu dengan lain oleh Columna
Renalis
• Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak • Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus
(lemak perirenal dan lemak pararenal) yang
membantu meredam goncangan.

• Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks,


LAPISAN GINJAL • bagian lebih dalam lagi disebut medulla.
• Bagian paling dalam disebut pelvis.
• SETIAP GINJAL TERBUNGKUS SELAPUT TIPIS
• Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula
(KAPSULA RENALIS) BERUPA JARINGAN FIBRUS dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan
BERWARNA UNGU TUA saluran pengumpul.
• LAPISAN GINJAL TERBAGI ATAS : • Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar
-LAPISAN LUAR (YAITU LAPISAN KORTEKS / yang disebut kapsula.
SUBSTANTIA KORTEKALIS) • Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang
- LAPISAN DALAM (YAITU MEDULLA (SUBSTANTIA dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu
MEDULLARIS)
ginjal normal manusia dewasa.
• Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat
terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan
cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi
cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh.
Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Hasil
akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.

2
25/03/2021

URETER
• TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-
MASING BERSAMBUNG DARI GINJAL KE
KANDUNG KEMIH
• LAPISAN DINDING URETER TERDIRI DARI :
- LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA)
- LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS)
• LAPISAN DINDING URETER TERJADI GERAKAN
PERISTALTIK TIAP 5 MENIT SEKALI YANG
MENDORONG URINE MELALUI URETER

VESIKA URINARIA
• SEBUAH KANTUNG DENGAN OTOT YANG MULUS
DAN BERFUNGSI SEBAGAI PENAMPUNG AIR SENI
YANG BERUBAH- UBAH JUMLAHNYA KARENA
KANDUNG KEMIH DAPAT MENGEMBANG DAN
• MENGEMPIS
PROSES MIKSI
-DISTENSI KANDUNG KEMIH ( 250 CC)  REFLEK
KONTRAKSI DINDING KANDUNG KEMIH 
RELAKSASI SPINKTER INTERNUS  RELAKSASI
SPINKTER EKSTERNUS  PENGOSONGAN
KANDUNG KEMIH
-KONTRAKSI KANDUNG KEMIH DAN RELAKSASAI
SPINKTER DIHANTARAKAN MELALUI SERABUT
SARAF SIMPATIS
-PERSARAFAN VESIKA URINARIA DIATUR
TORAKOLUMBAL & KRANIAL DARI SISTEM SARAF
OTONOM

3
25/03/2021

LAPISAN KANDUNG URETRA


KEMIH •
• Lapisan sebelah luar MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG
BERPANGKAL PADA KANDUNG KEMIH
(peritonium) • BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH
• Tunika muskularis (lapisan KELUAR Dalam anatomi, uretra adalah
otot) saluran yang
menghubungkan kantung kemih ke lingkungan
• Tunika sub mukosa luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran
• Lapisan mukosa (bagian pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi
dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga
dalam) dalam sistem reproduksi sebagai saluran
pengeluaran air mani.

Uretra pada wanita


• Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan
terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.
• Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya,
wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau
sistitis dan infeksi saluran kemih.
Uretra pada pria
• Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada
akhir penis.
• Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai
dengan letaknya:
• pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
• pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan
Terima kasih
kecil, dimana terletak muara vas deferens.
• pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral
….
terdapat kelenjar bulbouretralis.
• pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di
corpus spongiosum penis.

4
25/03/2021

TUGAS
MANDIRI

5
25/03/2021

GINJAL
FISIOLOGI Ginjal adalah organ ekskresi dalam
SISTEM URINARIA vertebrata yang berbentuk mirip
kacang merah. Dalam manusia dewasa,
ukuran ginjal sekitar 10 sentimeter
panjangnya. ginjal tersusun dari kulit
Kodefikasi Terkait Sistem Genitourinaria dan Sistem Reproduksi ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
Program D3 RMIK Semester IV
Universitas Imelda Medan
Tahun 2021

Nefron
Nefron adalah bagian anatomi ginjal yang
bertanggung jawab untuk mengambil
Tahap Penyaringan Darah
darah, memetabolisme nutrisi, dan 1. Filtrasi
membantu mengedarkan produk limbah 2. Reabsorpsi
hasil penyaringan. 3. Augmentasi
4. Pengeluaran Urin

Filtrasi Ginjal
Filtrasi
Darah sisa metabolisme Darah yang mengandung banyak zat sisa disaring di glomerus. Darah yang disaring
masuk ke dalam ginjal akan menjadi urin primer, urin primer mengandung zat-zat seperti berikut :

melalui pembuluh arteri ● Asam Amino


ginjal(arteri renalis).Cairan ● Glukosa

tubuh keluar dari pembuluh ●



Urea
Asam Urat
arteri dan masuk ke dalam ● Air
badan malphigi. ● Garam Mineral
● Air

1
25/03/2021

Penyerapan kembali
(reabsorpsi)
Reabsobsi adalah cara dimana
tubuh menyerap kembali
kandungan yang diperlukan oleh
tubuh misalnya garam protein
Reabsorpsi
yang masih dalam bentuk Reabsorpsi terjadi di tubulus kontoltus proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam
amino, ion,dan air diserap kembali. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urine
albumin menjadi amonia + sekunder. Urine sekunder mengandung:
protein dan cairan lain yang
diperlukan badan malphigi. Urine ● Air
sekunder mengandung air, ● Garam

garam, urea, dan pigmen empedu Urea
● Pigmen empedu
yang memberi warna dan bau
pada urine.

Augmentasi
Di Tubulus kontortus
distal,beberapa zat sisa,seperti
asam urat,ion hidrogen, amonia, Augmentasi
dan kreatinin ditambahkan ke
dalam urine sekunder sehingga Di tubulus kontortus, Zat sisa seperti asam urat, ion, hidrogen, amonia, daj
kreatinin ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-
tubuh terbebas dari zat-zat
zat berbahaya. Ini akan menjadi urine yang biasanya dikeluarkan manusia. Urine
berbahaya.Urine sekunder yang ini mengandung zat berikut :.
telah ditambahkan dengan
berbagai zat tersebut yang ● Urea
disebut urine.Urine disalurkan ● Air
melalui tubulus kolektivus ke ● Garam Mineral
rongga ginjal.

Proses Pengeluaran urine


Proses Pengeluaran Urine
Apabila kandung kemih Apabila kandung kemih penuh dengan urine, dinding kandung kemih akan
tertekan. Kemudian, dinding otot kandung kemih meregang sehingga timbul rasa
penuh dengan urine, ingin buang air kecil. Urine keluar melalui saluran kencing (uretra). Urine 95%
dindingnya akan tertekan terdiri dari air dan zat yang tak terlarut. Zat yang tak terlarut:

sehingga timbul rasa ingin ● Hormon



buang air kecil.
Obat-obatan
● Urea
pengeluaran air melalui ● Asam urat

urine berkaitan dengan


● Amonia
● NaCl
pengeluaran keringat pada ● Empedu

kulit juga.
Vit B
● Vit c

2
25/03/2021

Hal- hal yang mempengaruhi


produksi urine
Setiap hari ±1500 liter darah melewati ginjal untuk disaring dan membentuk 150-
170 liter urine primer , tapi hanya 1,5 liter yang kita keluarkan.
Zat- zat yang mempengaruhi pengeluaran urine:
1. zat- zat diuretik, misalnya: kopi, teh, alkohol, dll.
2. Suhu
3. Volume larutan
4. Emosi

GANGGUAN PADA GINJAL


Contoh kelainan fungsi ginjal, antara lain:
● Nefritis: kerusakan pada glomerulus akibat alergi racun, kuman.
● Batu ginjal: terbentuk karena pengendapan garam kalsium di rongga ginjal,
saluran kemih, dan kandung kemih.
● Albuminuria: ditemukannya albumin pada urine
● Glikosuria: ditemukannya glukosa pada urine
● Hematuria: ditemukannya darah merah dalam urine
● Ketonuria : ditemukannya senyawa keton dalam urine
● Diabetes Insipidus: penyakit karena mengeluarkan urine terlalu banyak

3
25/03/2021

TERMINOLOGI MEDIS PADA


PENYAKIT SISTEM
GENITOURINARIA

Kodefikasi Terkait Sistem Genitourinaria dan


Sistem Reproduksi
Program D3 RMIK Semester IV
Universitas Imelda Medan
Tahun 2021
1 2

DESKRIPSI
KOMPETENSI
Pembahasan materi mencakup pengetahuan MAMPU:
tentang ejaan struktur anatomis dan fungsi, Mendefinisikan, mengeja dan menuliskan istilah
susunan kata istilah sistem kemih dalam Inggris, medis dan gangguan terkait sistem kemih
Latin, Yunani Kuno dan padanannya dalam ejaan dengan benar, meningkatkan kemampuan
bahasa kedokteran Indonesia, ejaan unsur kata berkomunikasi di antara tenaga profesi
istilah gangguan/ penyakit dan prosedur kesehatan dalam mempersiapkan dan mengolah
pemeriksaan, terapi, dan cara menganalisisnya data masukan ke sistem informasi statistis
berserta berbagai abbreviation terkait sistem kemih kesehatan, morbiditas dan mortalitas.

3 4

SISTEM KEMIH (URINARY SYSTEM) AKAR KATA terkait SISTEM KEMIH


Akar kata/ Definisi
• Sistem kemih tersusun dari:
b. penggabung
- 2 (dua) ginjal (kidneys)
Cyst/o- = bladder; kantung, kantung kemih
- 2 (dua) ureter
Glomerul/o- = glomerulus ginjal
- 1 kandung kemih (urinary bladder) (vesica urinaria)
Meat/o- = meatus (opening)(lobang)
Nephr/o- = nephron (kidney) (ginjal)
• Sistem kemih berfungsi:
Pyel/o- = pelvis renis
(1) menyaring (filter) darah
Ren/o- = ginjal
(2) mempertahankan kesetimbangan air, garam, dan
Ur/o- = urine (urin)
substansi lain-lain yang ada di dalam darah
Ureter/o- = ureter (saluran ke luar ginjal)
(3) mengeluarkan produk sampah tubuh, cairan yang
Vesic/o- = kandung kemih
berlebih dari tubuh.
Urethr/o- = uretra
5
(urina [L] = urination, berkemih) 6

1
25/03/2021

Glomerular Diseases
Terminology Medis Pada Penyakit Renal Tubulo-Interstitial Disease
Sistem Genitourinaria Other disorders of kidney and Ureter

• Glomerular Diseases Nefron adalah unit penyaring di ginjal dan


bertangungjawab:
• Renal Tubulo-Interstitial Disease - memfilter darah dan
• Hydrocele - membentuk
urin (air seni, air kemih)
• Other disorders of kidney and Ureter
• Atrhophy of testis Nefron terdiri dari 2 (dua) bagian utama:

(1) glomerulus (pl. glomeruli) yang merupakan


cluster bulat pembuluh kapiler darah.

7
(2) tubulus (pl. tubuli) yang merupakan rangkaian 8
lekukan saluran yang berkelok-kelok.

• Glomerulus: bekerja sebagai filter, menyaring sejumlah


zat yang larut dari aliran darah masuk ke tubuli, namun • Ureter: Cairan sampah (urine) meninggalkan ginjal
mencegah sel-sel dan protein ukuran besar untuk bisa melalui tubuli ke dalam calyces ginjal dan masuk ke
melewatinya. ureter, dua saluran pengeluaran air seni dari ginjal
menujuk ke kantung kemih (vesica urinaria).
Pengeluaran normal urine adalah: 1 -2 liter/hari.
• Tubuli: Kira-kira 140 liter cairan lewat dari glomeruli ke
dalam tubuli/hari. 90% solution garam dan air
direabsorbsi ke dalam kapiler darah sekitarnya. • Arterioles: saluran pengangkut darah ke dalam dan dari
Tubuli juga mereclaim substansi esensial lain ( asam masing glomeruli dan mengelilingi masing tubuli.
amino, glucose, bicarbonate, calcium dan fosfor, dan bila
diperlukan juga kalium dan hydrogen kedalam cairan
tubuli.
9 10

Renal Failure (Gagal Ginjal)


Ureter, Urinary Bladder dan Urethra
• Berkurangnya kemampuan ginjal untuk mengfilter
Merupakan bagian sistem kemih yang produk sampah tubuh yang dihasilkan dari darah untuk
bertanggung-jawab mendorong urin ke dibuang melalui urine, untuk mengontrol keseimbangan
luar tubuh. air dan garam dalam tubuh serta meregulasi tekanan
darah.
(1) Ureter: saluran sempit, panjang kira-2 10-12 inc
(25-30 cm), bagian atas ada di ginjal disebut: • Kombinasi simtoma yang timbul adalah yang biasanya
disebut uremia.
(2) Renal pelvis: bagian yang menyempit dan
menjadi saluran ureter yang akan bermuara
di: • Tipe dan causa:
(3) Vesica urinaria (kandung kemih). Bisa akut atau kronik. Yang akut umumnya bisa
kembali normal setelah penyebabnya bisa diatasi.
11 12

2
25/03/2021

(Lanjutan) (Lanjutan)

Yang kronik biasanya tidak dapat disembuhkan. • Obstruksi aliran urine (akibat batu atua tumor, pembe-
saran prostate) pada pria juga bisa menjadi penyebab
Penyebab gagal ginjal akut (acute renal failure):
acute renal failure, juga glomerulonephritis dan
- cedera berat hemolytic uremic synrome.
- saki berat dengan penyakit lain dan shok
fisiologik.
• Pada yang kronik bisa akibat suatu penyakit yang
- cedera perdarahan berat/ kebakaran bisa menim- menimbulkan kerusakan progresif ginjal, antaranya:
bulkan volume darah dan tekanan suplei hipertensi, DM, polycystic kidney, amyloidosis, pema-
darah ke ginjal sangat menurun. kaian analgetika terlalu banyak selama bertahun-
- infark miokard atau perikarditis akut juga menim- tahun.
bulkian efek sama. Bisa bertahan bertahun-tahun dan berakhir sebagai
- aliran darah ke ginjal yang kurang  merusak end-stage renal failure.
kemampuan ginjal mengfilter cairan.
13 14

(Lanjutan) (Lanjutan)

• Produksi urine kurang dari 600cc/hari = oliguria • Gejala gagal ginjal kronik:
• Produksi kurang dari 50cc (1/9 oliguria) = anuria Nausea, tidak nafsu makan, lemah, lethargi berat, sakit
kepala, muntah, lidah merah, nafas berbau, gatal pada
• Gejala gagal ginjal akut: drowsiness, nausea, vomitting kulit, pingsan, koma, dan kematian.
dan napas pendek (breathlessness), umumnya didahului
oleh: pucat, pols lemah, shock. • Komplikasi: tensi darah naik, anemia, osteomalacia,
hyperparathyroidism, neuropathy, atau myopathy
Komplikasi: infeksi, pneumonia, perdarahan lambung,
• Semua terjadi akibat gangguan dari kimia darahnya.
thrombosis vena dalam.

• Pada kronik: ada yang bisa bertahan sampai > 5


Bisa sembuh dengan baik. Terkadang ada yang perlu tahunan melalui dialysis. Transplantasi ginjal juga bisa
transplantasi ginjal atau dialysis. memperpanjang usia.

15 16

TERMINOLOGY MEDIS terkait SISTEM PERKEMIHAN SUFFIXES

ISITILAH UMUM • Suffix Arti


-cele hernia (burut); protrusion (tonjolan)
-gram  lihat pelajaran yang lalu-lalu)
Akar kata/ Arti Prefix Arti
-graph idem dito
B.Penggabung
-graphy idem dito
-ptosis idem dito
hemat/o darah an- tanpa -scope idem dito
lith/o stone (batu) dys- abnormal -scopy idem dito
noct/o night painful (sakit) -(o)stomy creation of a new or artificial opening (kreasi,
olig/o few; diminished difficult (sulit) pembuatan lubang/pintu baru)
(sedikit; poly- many (banyak) -(o)tomy incision into (insisi ke dalam)
mengurang) -pexy surgical fixation (operasi mengfiksasi)
py/o pus (nanah) -tripsy crushing (menghancurkan)
17 18

3
25/03/2021

ISTILAH MEDIS UMUM terkait SISTEM KEMIH ISTILAH PENYAKIT & GANGGUAN SISTEM KEMIH (Lanjutan-1)

Istilah; Arti:
Istilah Arti
meatal = terkait meatus
diuresis = mengeluarkan urine banyak
urine = produk sampah cair dari ginjal
diuretic = obat meningkatkan sekresi urine
urologist = ahli sistem perkemihan dan
dysuria = sakit/sulit buang air seni
sistem reproduktif pria enuresis = ngompol
urology = ilmu tractus urinaria epispadia = gangguan kongenital, meatus tumbuh
di permukaan atas penis
ISTILAH PENYAKIT & GANGGUAN SISTEM KEMIH hypospadias = gangguan kongenital, meatus tumbuh
Istilah Arti di permukaan bawah penis
anuria = tidak ada urine hematuria = ada darah di air seni
azoturia = kadar urea urine meningkat glucosuria = gula dalam urine meningkat
cystitis = radang kandung kemih incontinence = kehilangan kontrol menahan urine
cystocele = hernia kandung kemih ke dinding vagina 19 20

ISTILAH PENYAKIT & GANGGUAN SISTEM KEMIH (Lanjutan-2) ISTILAH PENYAKIT & GANGGUAN SISTEM KEMIH (Lanjutan-3)

Istilah Arti Istilah Arti


glomerulonrphritis = radang glomeruli ginjal polycystic kidney = gangguan ginjal herediter
hydronephrosis = distensi pelvis renis adanya kantung-2 (rongga-2)
disebabkan tertahannya berisi cairan mengganti struktur
urine di ginjal. normal ginjal
nephritis = radang pada ginjal polyuria = banyak buang air seni
nephrolithiasis = ada batu di ginjal (renal calculi) pyelonephritis = radang pada pelvis renis
nephroma = tumor ginjal pyuria = ada pus di air seni
nephromegaly = pembesaran satu atau kedua renal hypertension = hipertensi darah akibat
ginjal ` gangguan ginjal
nephroptosis = keadaan ginjal turun uremia = adanya urea dan produk
nocturia = > pengeluaran urine malam hari sampah lain di darah
oliguria = tidak ada sekresi urin ureteritis = radang pada ureter
pyelitis = radang pyelum (pelvis) ginjal uretrocele = hernia ureter ke kandung kemih
21 22

ISTILAH PENYAKIT & GANGGUAN SISTEM KEMIH (Lanjutan-4) ISTILAH DIAGNOSTIK


Istilah Arti Istilah Arti
ureterolithiasis = ada batu di ureter blood urea nitrogen = test darah untuk mengukur ka-
ureterostenosis = ada striktura (penyempitan) (BUN) dar urea dan nitrogen di darah;
ureter urea dan nitrogen secara nor-
urethrocystitis = radang ureter dan kandung mal diangkat/dibersihkan ginjal
kemih creatinine clearance = test darah untuk mengukur
urinary retention = tidak bisa buang air seni test kadar creatinie darah; creatinine
urinary tract infection = infeksi tractus urinaria, bisa secara normal dibersihkan ginjal
(UTI) meliputi infeksi pada urehtra, cystography = proses pembuatan gambar
kandung kemih dan kedua
ureter x-ray kandung kemih
oliguria = kekurang-mampuan mempro- cystometrography = proses pengukuran dan rekaman
duksi dan membuang air seni tekanan kandung kemih saat
Wilm’s tumor = tumor ganas ginjal (cancerous) mengisi dan membuang urine
75% di bawah usia 5 tahun 23 24

4
25/03/2021

ISTILAH DIAGNOSTIK (Lanjutan-1) ISTILAH DIAGNOSTIK (Lanjutan-2)

Istilah Arti Istilah Arti


cystoscopy = pemeriksaan secara visual kidneys, ureters = X-ray abdomen bawah
bagian interior kandung kemih dengan and bladder (KUB) yang menyajikan gambar
menggunakan cystoscope. = [scout film] tentang ukuran, bentuk dan
lokasi ginjal, ureter dan
hemodialysis = prosedur pengobatan untuk menya- kandung kemih.
ring darah saat ginjal tidak berfungsi; peritoneal dialysis = dialisis yang menggunakan
darah dialirkan mesin dialisis, disaring, peritoneum sebagai filter (pada
dan dikembalikan ke dalam tubuh. metode ini darah tidak keluar
Intravenous pyelogram dari tubuh)
(IVP) = proses merekam struktur internal retrograde pyelography = proses perekaman struktur
(= intravenous ginjal, ureter, vesica urinaria, dan internal ureter, dan pelvis renis
urography) urethra (KUB) setelah diberi dengan kontrast yang disunti-
intravenous zat/media kontrast. kan ke dalam ureter dan jalan
ke atas sampai pelvis renis.
25 26

ISTILAH DIAGNOSTIK & TERAPI (Lanjutan-3) ISTILAH TERAPI MEDIS & BEDAH
Istilah Arti Istilah Arti
urinary catherization = insersi kateter (selang kecil) cystorrhapy = menjahit kandung kemih
ke dalam kandung kemih untuk cystostomy = mengkreasi lobang artifisial
mengumpulkan urine. baru antara kandung kemih dan
voiding cystourethrography = merekam aktivitas dan permukaan tubuh.
(VCUG) kondisi internal kandung kemih kidney transplant = transplantasi ginjal
dan urethra saat buang air seni. lithotripsy = memecah/menghancurkan
_____________________________________________ batu untuk bisa diangkat.
cystectomy = operasi pengangkatan (eksisi) meatotomy = insisi ke dalam meatus untuk
kandung kemih melebarkan lubang
cystolithrotomy = insisi ke dalam kandung nephrectomy = pengangkatan ginjal (eksisi)
kemih untuk mengambil batu nephrolithotomy = insisi ke dalam ginjal untuk
cystopexy = operasi fiksasi kandung kemih mengambil batu.
cystoplasty = operasi perbaikan (plastik) nephropexy = operasi memfiksasi ginjal
kandung kemih. yang prolaps atau jatuh.
27 28

ISTILAH TERAPI MEDIS & BEDAH (Lanjutan)

Istilah Arti
pyelolithotomy = insisi ke dalam pelvis renis
untuk mengangkat batu.
ureterectomy = pengangkatan ureter (eksisi)
urethropexy = memfiksasi urethra
urethroplasty = operasi perbaikan urehra
(operasi plastik)
urethrostomy = kreasi pintu baru/artifisial
antara urethra dan permukaan
badan.
vesicourethral suspension = suspensi (menyangga)
kandung kemih dan urethra
yang proplapsed
29

5
31/03/2021

GANGGUAN FUNGSI MATERI


BERBAGAI PENYAKIT PADA
SISTEM GENITOURINARIA BESERTA • PATOFISIOLOGI PENYAKIT SISTEM
GENITOURINARIA
TERMINOLOGI DAN TINDAKAN
• PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA
MEDIS • ISTILAH MEDIS DAN TINDAKAN TERKAIT
KODEFIKASI TERKAIT SISTEM GENITOURINARIA &
PENYAKIT SISTEM GENITOURINARI
SISTEM REPRODUKSI
PRODI D3 RMIK
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
2021

PATOFISIOLOGI PENYAKIT SISTEM PATOFISIOLOGI PENYAKIT SISTEM


GENITOURINARIA GENITOURINARIA
• Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari • Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh akan larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih). Dan zat
gangguan fungsi pada organisme yang sakit yang masih diperlukan tubuh akan beredar kembali
tmeliputi asal penyakit, permulaan perjalanan kedalam tubuh melalui pembulu kapiler darah ginjal, masuk
dan akibat. kedalam pembulu darah dan selanjutnya beredar ke
seluruh tubuh.
• Sistem Genitorinaria merupakan suatu sistem • Sistem urinaria ini merupakan suatu rangkaian organ yang
tubuh dalam tubuh manusia yang melibatkan terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra, dengan
proses penyaringan darah oleh ginjal, sehingga fungsi :
– Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan – Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih.
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih – Kandung kemih (vesika urinaria), yang bekerja sebagai
dipergunakan oleh tubuh. penampung urine.
– Uretra, yang mengeluarkan urine dari kandung kemih.

PENYAKIT PADA SISTEM PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


GENITOURINARIA Glomerular Diseases
Dalam PPT ini akan dibahas penyakit pada sistem genitourinaria, • Merupakan kelainan atau gangguan yang terjadi pada
sebagai berikut : Glomerulus (nefron) ginjal.
• Glomerular Diseases (N00–N08)
• Renal Tubulo-Interstitial Disease (N10–N16) • Glomerulonefritis Akut
• Renal Failure (N17–N19) – Glomerulonefritis adalah salah satu jenis penyakit ginjal di mana
terjadi peradangan pada glomerulus. Kerusakan pada
• Urolithiasis (N20–N23) glomelurus akan menyebabkan terbuangnya darah serta protein
• Other disorders of kidney and Ureter (N25–N29) melalui urine.
• Other diseases of urinary system (N30-N39) – Ada yang mengalaminya dalam waktu singkat (akut) dan ada
yang jangka panjang (kronis). Penyakit ini juga bisa berkembang
• Diseases of male genital organs (N40–N51) pesat sehingga mengakibatkan kerusakan ginjal dalam beberapa
– Hydrocele minggu atau bulan, keadaan ini disebut rapidly progressive
glomerulonephritis (RPGN).
– Atrhophy of testis

1
31/03/2021

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Glomerular Diseases Glomerular Diseases
• Glomerulonefritis Akut • Glomerulonefritis Akut
– Glomerulonefritis adalah salah satu jenis penyakit ginjal di mana – Gejala yang umumnya muncul :
terjadi peradangan pada glomerulus. Kerusakan pada • Urine yang berbuih dan berwarna kemerahan.
glomelurus akan menyebabkan terbuangnya darah serta protein • Hipertensi.
• Pembengkakan pada wajah, tangan, kaki, dan perut.
melalui urine.
• Kelelahan.
– Glomerulonefritis akut biasanya merupakan respons tubuh • Frekuensi buang air kecil berkurang.
terhadap infeksi yang sedang terjadi pada tubuh. Sedangkan • Munculnya cairan di paru-paru yang menyebabkan batuk.
glomerulonefritis kronis seringkali tidak diketahui penyebabnya Glomerulonefritis kronis seringkali sulit terdeteksi karena dapat
dan tidak bergejala, sehingga dapat menyebabkan kerusakan berkembang tanpa menimbulkan gejala. Apabila muncul gejala, gejalanya
ginjal yang tidak dapat diperbaiki kembali. Glomerulonefritis dapat serupa dengan gejala yang ada pada glomerulonefritis akut. Namun,
kronis yang ditemukan awal, dapat dicegah perkembangannya. berbeda dengan glomerulonefritis akut, pada glomerulonefritis kronik dapat
terjadi frekuensi buang air kecil yang meningkat di malam hari.

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Glomerular Diseases Renal Tubulo-Interstitial Disease
• Penyebab Glomerulonefritis Akut :
– Infeksi. Glomerfulonefritis dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau virus. • Pyelonephritis adalah infeksi yang melibatkan ginjal.
Contoh : infeksi bakteri Streptococcus pada tenggorokan, infeksi
gigi, endokarditis bakteri, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C. Pembengkakan jaringan menyertai proses infeksi.
– Kelainan sistem imun. Contohnya adalah penyakit lupus yang menyebabkan
peradangan pada berbagai organ tubuh, termasuk ginjal. Selain itu Bakteri yang paling umum adalah Escherichia coli,
glomerulonefritis juga dapat disebabkan oleh kelainan sistem imun lainnya,
seperti sindrom Goodpasture yang menyerupai pneumonia dan menyebabkan Klebsiella, Enterobacter, Proteus, Pseudomonas dan
perdarahan di paru-paru dan ginjal, serta nefropati IgA yang menyebabkan
endapan salah satu protein sistem pertahanan tubuh (IgA) pada glomerulus Staphylococcus saprophyticus. Biasanya infeksi
ginjal, seperti pada Henoch-schonlein purpura. dimulai pada saluran kemih bagian bawah dan naik
– Vaskulitis. Vaskulitis dapat terjadi pada berbagai organ, termasuk ginjal.
Contoh penyakit vaskulitis yang menyerang pembuluh darah ginjal dan ke atas. Identifikasi infeksi dan inisiasi pengobatan
mengakibatkan glomerulonefritis adalah poliarteritis dan granulomatosis
Wegener. penting untuk mencegah infeksi semakin memburuk.
– Nephritis.
Nephritis adalah kerusakan pada bagian glomerulus ginjal akibat infeksi kuman
umumnya bakteri streptococcus.

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Renal Tubulo-Interstitial Disease Renal Failure = Gagal Ginjal (N17–N19)
• Nefritis interstisial adalah infeksi yang menyebabkan peradangan • Penyakil ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis
dan pembengkakan di ruang sekitar nefron. Setiap ginjal memiliki
1 juta nefron. Penyakit ini dapat berupa akut atau kronis. dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan
• Nefritis interstisial adalah kondisi yang memiliki beberapa gejala fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir
tertentu. Gejala utamanya : demam dan ruam. Urin mungkin dengan gagal ginjal.
mengandung sel-sel eosinofil, sejenis sel darah putih. Sering kali,
penderita mungkin tidak merasakan gejala apapun sampai fungsi • Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
ginjal sudah sangat terganggu. Jika sudah mencapai tahap ini, gejala penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat
gagal ginjal (kelemahan, mual, gatal-gatal, muntah, pembengkakan yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa
kaki, dan rasa logam di mulut) sudah dapat terjadi. Ketika infeksi
sudah menyebabkan nefritis, penderita akan mengalami demam, dialisis atau transplantasi ginjal.
menggigil, nyeri punggung, dan gangguan kencing (rasa terbakar, • Uremia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik yang
frekuensi terganggu, anyang-anyangan, dan kencing berdarah).
Tekanan darah mungkin menjadi tinggi dan kadang-kadang sulit terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal
untuk dikendalikan. pada penyakit ginjal kronik.

2
31/03/2021

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Renal Failure = Gagal Ginjal (N17–N19) Renal Failure = Gagal Ginjal (N17–N19)

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Renal Failure = Gagal Ginjal (N17–N19) Renal Failure = Gagal Ginjal (N17–N19)
• Gambaran klinis pasien penyakit ginjal kronik :
– a). Sesuai dengan penyakit yang mendasari seperti DM,
infeksi traktus urinarius, batu traktus urinarius, hipertensi,
– b).Sindrom uremia :
• Lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia, kelebihan
volume cairan (volume overloud), neuropati perifer, pruritus,
uremic frost, perikarditis, kejang-kejang sampai koma.
• c).Gejala komplikasi :
• Hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung,
asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit
(Natrium, Kalium, Klorida).

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Urolithiasis = Batu Ginjal (N20–N23) Urolithiasis (N20–N23)
• Ada batu ginjal dan batu saluran kemih.
• 80% batu ginjal  batu kalsium (terutama kalsium oksalat)
• Batu ginjal lain :
– Batu Sistein (asam amino)
– Batu Asam Urat
– Batu Struvit
• Pengobatan batu ginjal :
– Mengatasi gejala – Gejala darurat apabila batu turun dalam
sistem kolektivus ginjal  Kolik Ginjal dan Infeksi pada saluran
kemih
– Pengambilan batu :
• Batu dapat keluar spontan, ukuran < 6mm
• Pengambilan batu dengan berbagai teknik : gelombang kejut dan
pembedahan

3
31/03/2021

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Other disorders of kidney and Ureter Diseases of male genital organs (N40–N51)
• Hidrokel
• Ginjal normal pada umumnya seukuran kepalan tangan.
Sedangkan atrofi ginjal merupakan suatu keadaan di mana – Penumpukan cairan di dalam lapisan pembungkus testis,
ukuran ginjal menyusut ke ukuran abnormal dengan fungsi penumpukan cairan  pembengkakan  nyeri pada kantung
yang abnormal. buah zakar (skrotum). Hidrokel biasanya terjadi pada bayi laki-
• Atrofi ginjal tidak sama dengan hipoplasia ginjal, hipoplasia laki yang baru lahir, tetapi juga bisa dialami oleh pria dewasa.
ginjal merupakan suatu kondisi di mana ginjal berukuran lebih
kecil saat proses perkembangan di dalam rahim dan pada saat • Jenis Hidrokel
kelahiran. – Hidrokel non komunikan
• Dan pada renal sclerosis, pengerasan pada ginjal dibagi 3: • Hidrokel ini terjadi ketika celah di antara rongga perut dan
1. Unilateral, 2. Bilateral, 3. unspecified skrotum (kanal inguinal) menutup, tetapi cairan di dalam skrotum
• Ginjal berukuran kecil, bisa dari congenital hypoplasia atau tidak terserap tubuh.
peyusutan pyelonephritik ataupun kombinasi dari keduanya. • Hidrokel komunikan
Jika Dari hipoplastik, biasanya faktor predisposisi adalah – Hidrokel ini terjadi ketika kanal inguinal tidak menutup sehingga
infeksi. Tetapi ada 2 jenis ginjal kecil, 1 dari perkembangan cairan dari rongga perut terus mengalir ke dalam skrotum dan
embrionik ataupun yang tidak dari perkembangan embrionik. dapat naik kembali ke perut. Hidrokel komunikan dapat
disertai hernia inguinalis.

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Diseases of male genital organs (N40–N51) Diseases of male genital organs (N40–N51)
• Gejala dan Tanda Hidrokel : Pencegahan Hidrokel
– Pada bayi, hidrokel ditandai dengan pembengkakan pada • Hidrokel pada bayi akibat kelainan perkembangan janin tidak
salah satu atau kedua sisi skrotum. dapat dicegah. Namun, pada pria dewasa, hidrokel bisa
– Jika diraba, skrotum akan terasa lunak seperti balon yang dihindari. Langkah yang bisa dilakukan, meliputi:
berisi air. • Mencegah penyakit kaki gajah (filariasis) dengan
– Pembengkakan ini biasanya tidak disertai nyeri dan akan menghindari bepergian ke tempat yang mengalami
mengempis dengan sendirinya. wabah filariasis serta menjaga kebersihan diri dan
– Pada pria dewasa, selain pembengkakan pada skrotum, lingkungan
hidrokel yang membengkak akan terasa tidak nyaman atau • Menghindari aktivitas yang menyebabkan skrotum cedera
berat. Terkadang pembengkakan skrotum lebih terlihat di • Memakai pelindung khusus di area selangkangan saat
pagi hari. melakukan olahraga yang melibatkan benturan.

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Diseases of male genital organs (N40–N51) Diseases of male genital organs (N40–N51)
Atrophy of Testis • Selain volume, struktur testis juga harus bagus (saluran testis,
• Atrofi : Pembuangan sebagian atau seluruh struktur tubuh, pembuluh darah di sekitarnya juga bagus agar menghasilkan
dapat terjadi karena berbagai hal seperti:Pasokan pembuluh sperma dalam jumlah yang cukup. Kelainan ini bisa berupa :
darah yang jelek, infeksi, trauma, kurangnya hormon, radiasi, • Kelaianan prostat dengan penyakit penyerta: Prostatitis
ganggguan metabolisme. (gonokokal, trikomonal, tuberkulosis)
• Kelaianan testis dan epididimis dengan penyakit penyerta:
• Penyebab paling sering terjadi atrofi testis adalah gangguan
Klamidia (epididimis, orchitis), gonokokal ( epididimis, orchitis),
hormonal, dapat disebabkan tumor otak, penggunaan steroid mumps orchitis, tuberkulosis (epididimis, testis).
untuk mempercepat pertumbuhan otot, dsb.
• Balanitis di penyakit terklasifikasi lainnya: Balanitis (oleh
• Ukuran testis normal bervariasi sesuai usia. Ukuran testis bayi infeksi amuba, atau infeksi candida)
akan membesar hingga mencapai puber. Saat dewasa, ukuran • Kelanian organ genital pria dengan penyakit lainnya: Sikokel
testis cenderung tidak berubah. Dokter umumnya mengukur filarial, tunika vaginalis, herpes viral dari traktus genital pria,
volume testis normal sekitar 12 - 30 cm3. tuberkulosis dari vesika seminalis

4
31/03/2021

ISTILAH MEDIS DAN TINDAKAN TERKAIT ISTILAH MEDIS DAN TINDAKAN TERKAIT
PENYAKIT SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT SISTEM GENITOURINARIA
Penyakit, Gangguan dan Istilah Diagnosik Penyakit, Gangguan dan Istilah Diagnosik
• Anuria (an : tanpa, +uria : urine)  < 100 ml urine/hari • Nephromegaly  terjadi perbesaran ginjal
Tidak mengeluarkan urin. • Nephroptosis  posisi ginjal turun
Terjadi penurunan volume urine < 100 ml/hari • Nephrosis  kerusakan pada ginjal, gangguan ginjal bukan
Normal urin sekitar 1,5 L/hari disebabkan oleh inflamasi
• Oliguria (oligos : sedikit)  Terjadi penurunan volume urin 100- • Pyelitis (pyel/o : pelvis ginjal)  inflamasi pd pelvis
300 ml/hari
• Cystisis (cyst/o : kandung kemih)  Inflamasi pada kandung kemih • Pyuria (py/o : pus/nanah, +uria : urine)
 ditemukan pus dalam urin
• Cystocele hernia pada kandung kemih (penurunan posisi kandung kemih)
• Urinary incontinence (in : tidak) 
• Cystoscopy  pemeriksaan visual pada kandung kemih ketidakmampuan untuk menahan urin di kandung kemih
• Glomerulonephritis (glomerul/o : glomerulus, nephr/o : ginjal  Terjadi pada geriatrik
inflamasi pada glomerulus ginjal Terjadi kemunduran fungsi otototot di kandung kemih
• Neprolithiasis (lith/o : batu, +iasis : keadaan)  terdapat batu ginjal • Urinary retention 
• Nephromalacia (malacia : pelunakan)  pelunakan pada ginjal ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih

5
31/03/2021

GANGGUAN FUNGSI MATERI


BERBAGAI PENYAKIT PADA
SISTEM GENITOURINARIA BESERTA • PATOFISIOLOGI PENYAKIT SISTEM
GENITOURINARIA
TERMINOLOGI DAN TINDAKAN
• PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA
MEDIS • ISTILAH MEDIS DAN TINDAKAN TERKAIT
KODEFIKASI TERKAIT SISTEM GENITOURINARIA &
PENYAKIT SISTEM GENITOURINARI
SISTEM REPRODUKSI
PRODI D3 RMIK
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
2021

PATOFISIOLOGI PENYAKIT SISTEM PATOFISIOLOGI PENYAKIT SISTEM


GENITOURINARIA GENITOURINARIA
• Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari • Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh akan larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih). Dan zat
gangguan fungsi pada organisme yang sakit yang masih diperlukan tubuh akan beredar kembali
tmeliputi asal penyakit, permulaan perjalanan kedalam tubuh melalui pembulu kapiler darah ginjal, masuk
dan akibat. kedalam pembulu darah dan selanjutnya beredar ke
seluruh tubuh.
• Sistem Genitorinaria merupakan suatu sistem • Sistem urinaria ini merupakan suatu rangkaian organ yang
tubuh dalam tubuh manusia yang melibatkan terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra, dengan
proses penyaringan darah oleh ginjal, sehingga fungsi :
– Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan – Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih.
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih – Kandung kemih (vesika urinaria), yang bekerja sebagai
dipergunakan oleh tubuh. penampung urine.
– Uretra, yang mengeluarkan urine dari kandung kemih.

PENYAKIT PADA SISTEM PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


GENITOURINARIA Glomerular Diseases
Dalam PPT ini akan dibahas penyakit pada sistem genitourinaria, • Merupakan kelainan atau gangguan yang terjadi pada
sebagai berikut : Glomerulus (nefron) ginjal.
• Glomerular Diseases (N00–N08)
• Renal Tubulo-Interstitial Disease (N10–N16) • Glomerulonefritis Akut
• Renal Failure (N17–N19) – Glomerulonefritis adalah salah satu jenis penyakit ginjal di mana
terjadi peradangan pada glomerulus. Kerusakan pada
• Urolithiasis (N20–N23) glomelurus akan menyebabkan terbuangnya darah serta protein
• Other disorders of kidney and Ureter (N25–N29) melalui urine.
• Other diseases of urinary system (N30-N39) – Ada yang mengalaminya dalam waktu singkat (akut) dan ada
yang jangka panjang (kronis). Penyakit ini juga bisa berkembang
• Diseases of male genital organs (N40–N51) pesat sehingga mengakibatkan kerusakan ginjal dalam beberapa
– Hydrocele minggu atau bulan, keadaan ini disebut rapidly progressive
glomerulonephritis (RPGN).
– Atrhophy of testis

1
31/03/2021

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Glomerular Diseases Glomerular Diseases
• Glomerulonefritis Akut • Glomerulonefritis Akut
– Glomerulonefritis adalah salah satu jenis penyakit ginjal di mana – Gejala yang umumnya muncul :
terjadi peradangan pada glomerulus. Kerusakan pada • Urine yang berbuih dan berwarna kemerahan.
glomelurus akan menyebabkan terbuangnya darah serta protein • Hipertensi.
• Pembengkakan pada wajah, tangan, kaki, dan perut.
melalui urine.
• Kelelahan.
– Glomerulonefritis akut biasanya merupakan respons tubuh • Frekuensi buang air kecil berkurang.
terhadap infeksi yang sedang terjadi pada tubuh. Sedangkan • Munculnya cairan di paru-paru yang menyebabkan batuk.
glomerulonefritis kronis seringkali tidak diketahui penyebabnya Glomerulonefritis kronis seringkali sulit terdeteksi karena dapat
dan tidak bergejala, sehingga dapat menyebabkan kerusakan berkembang tanpa menimbulkan gejala. Apabila muncul gejala, gejalanya
ginjal yang tidak dapat diperbaiki kembali. Glomerulonefritis dapat serupa dengan gejala yang ada pada glomerulonefritis akut. Namun,
kronis yang ditemukan awal, dapat dicegah perkembangannya. berbeda dengan glomerulonefritis akut, pada glomerulonefritis kronik dapat
terjadi frekuensi buang air kecil yang meningkat di malam hari.

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Glomerular Diseases Renal Tubulo-Interstitial Disease
• Penyebab Glomerulonefritis Akut :
– Infeksi. Glomerfulonefritis dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau virus. • Pyelonephritis adalah infeksi yang melibatkan ginjal.
Contoh : infeksi bakteri Streptococcus pada tenggorokan, infeksi
gigi, endokarditis bakteri, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C. Pembengkakan jaringan menyertai proses infeksi.
– Kelainan sistem imun. Contohnya adalah penyakit lupus yang menyebabkan
peradangan pada berbagai organ tubuh, termasuk ginjal. Selain itu Bakteri yang paling umum adalah Escherichia coli,
glomerulonefritis juga dapat disebabkan oleh kelainan sistem imun lainnya,
seperti sindrom Goodpasture yang menyerupai pneumonia dan menyebabkan Klebsiella, Enterobacter, Proteus, Pseudomonas dan
perdarahan di paru-paru dan ginjal, serta nefropati IgA yang menyebabkan
endapan salah satu protein sistem pertahanan tubuh (IgA) pada glomerulus Staphylococcus saprophyticus. Biasanya infeksi
ginjal, seperti pada Henoch-schonlein purpura. dimulai pada saluran kemih bagian bawah dan naik
– Vaskulitis. Vaskulitis dapat terjadi pada berbagai organ, termasuk ginjal.
Contoh penyakit vaskulitis yang menyerang pembuluh darah ginjal dan ke atas. Identifikasi infeksi dan inisiasi pengobatan
mengakibatkan glomerulonefritis adalah poliarteritis dan granulomatosis
Wegener. penting untuk mencegah infeksi semakin memburuk.
– Nephritis.
Nephritis adalah kerusakan pada bagian glomerulus ginjal akibat infeksi kuman
umumnya bakteri streptococcus.

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Renal Tubulo-Interstitial Disease Renal Failure = Gagal Ginjal (N17–N19)
• Nefritis interstisial adalah infeksi yang menyebabkan peradangan • Penyakil ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis
dan pembengkakan di ruang sekitar nefron. Setiap ginjal memiliki
1 juta nefron. Penyakit ini dapat berupa akut atau kronis. dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan
• Nefritis interstisial adalah kondisi yang memiliki beberapa gejala fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir
tertentu. Gejala utamanya : demam dan ruam. Urin mungkin dengan gagal ginjal.
mengandung sel-sel eosinofil, sejenis sel darah putih. Sering kali,
penderita mungkin tidak merasakan gejala apapun sampai fungsi • Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
ginjal sudah sangat terganggu. Jika sudah mencapai tahap ini, gejala penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat
gagal ginjal (kelemahan, mual, gatal-gatal, muntah, pembengkakan yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa
kaki, dan rasa logam di mulut) sudah dapat terjadi. Ketika infeksi
sudah menyebabkan nefritis, penderita akan mengalami demam, dialisis atau transplantasi ginjal.
menggigil, nyeri punggung, dan gangguan kencing (rasa terbakar, • Uremia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik yang
frekuensi terganggu, anyang-anyangan, dan kencing berdarah).
Tekanan darah mungkin menjadi tinggi dan kadang-kadang sulit terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal
untuk dikendalikan. pada penyakit ginjal kronik.

2
31/03/2021

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Renal Failure = Gagal Ginjal (N17–N19) Renal Failure = Gagal Ginjal (N17–N19)

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Renal Failure = Gagal Ginjal (N17–N19) Renal Failure = Gagal Ginjal (N17–N19)
• Gambaran klinis pasien penyakit ginjal kronik :
– a). Sesuai dengan penyakit yang mendasari seperti DM,
infeksi traktus urinarius, batu traktus urinarius, hipertensi,
– b).Sindrom uremia :
• Lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia, kelebihan
volume cairan (volume overloud), neuropati perifer, pruritus,
uremic frost, perikarditis, kejang-kejang sampai koma.
• c).Gejala komplikasi :
• Hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung,
asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit
(Natrium, Kalium, Klorida).

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Urolithiasis = Batu Ginjal (N20–N23) Urolithiasis (N20–N23)
• Ada batu ginjal dan batu saluran kemih.
• 80% batu ginjal  batu kalsium (terutama kalsium oksalat)
• Batu ginjal lain :
– Batu Sistein (asam amino)
– Batu Asam Urat
– Batu Struvit
• Pengobatan batu ginjal :
– Mengatasi gejala – Gejala darurat apabila batu turun dalam
sistem kolektivus ginjal  Kolik Ginjal dan Infeksi pada saluran
kemih
– Pengambilan batu :
• Batu dapat keluar spontan, ukuran < 6mm
• Pengambilan batu dengan berbagai teknik : gelombang kejut dan
pembedahan

3
31/03/2021

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Other disorders of kidney and Ureter Diseases of male genital organs (N40–N51)
• Hidrokel
• Ginjal normal pada umumnya seukuran kepalan tangan.
Sedangkan atrofi ginjal merupakan suatu keadaan di mana – Penumpukan cairan di dalam lapisan pembungkus testis,
ukuran ginjal menyusut ke ukuran abnormal dengan fungsi penumpukan cairan  pembengkakan  nyeri pada kantung
yang abnormal. buah zakar (skrotum). Hidrokel biasanya terjadi pada bayi laki-
• Atrofi ginjal tidak sama dengan hipoplasia ginjal, hipoplasia laki yang baru lahir, tetapi juga bisa dialami oleh pria dewasa.
ginjal merupakan suatu kondisi di mana ginjal berukuran lebih
kecil saat proses perkembangan di dalam rahim dan pada saat • Jenis Hidrokel
kelahiran. – Hidrokel non komunikan
• Dan pada renal sclerosis, pengerasan pada ginjal dibagi 3: • Hidrokel ini terjadi ketika celah di antara rongga perut dan
1. Unilateral, 2. Bilateral, 3. unspecified skrotum (kanal inguinal) menutup, tetapi cairan di dalam skrotum
• Ginjal berukuran kecil, bisa dari congenital hypoplasia atau tidak terserap tubuh.
peyusutan pyelonephritik ataupun kombinasi dari keduanya. • Hidrokel komunikan
Jika Dari hipoplastik, biasanya faktor predisposisi adalah – Hidrokel ini terjadi ketika kanal inguinal tidak menutup sehingga
infeksi. Tetapi ada 2 jenis ginjal kecil, 1 dari perkembangan cairan dari rongga perut terus mengalir ke dalam skrotum dan
embrionik ataupun yang tidak dari perkembangan embrionik. dapat naik kembali ke perut. Hidrokel komunikan dapat
disertai hernia inguinalis.

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Diseases of male genital organs (N40–N51) Diseases of male genital organs (N40–N51)
• Gejala dan Tanda Hidrokel : Pencegahan Hidrokel
– Pada bayi, hidrokel ditandai dengan pembengkakan pada • Hidrokel pada bayi akibat kelainan perkembangan janin tidak
salah satu atau kedua sisi skrotum. dapat dicegah. Namun, pada pria dewasa, hidrokel bisa
– Jika diraba, skrotum akan terasa lunak seperti balon yang dihindari. Langkah yang bisa dilakukan, meliputi:
berisi air. • Mencegah penyakit kaki gajah (filariasis) dengan
– Pembengkakan ini biasanya tidak disertai nyeri dan akan menghindari bepergian ke tempat yang mengalami
mengempis dengan sendirinya. wabah filariasis serta menjaga kebersihan diri dan
– Pada pria dewasa, selain pembengkakan pada skrotum, lingkungan
hidrokel yang membengkak akan terasa tidak nyaman atau • Menghindari aktivitas yang menyebabkan skrotum cedera
berat. Terkadang pembengkakan skrotum lebih terlihat di • Memakai pelindung khusus di area selangkangan saat
pagi hari. melakukan olahraga yang melibatkan benturan.

PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT PADA SISTEM GENITOURINARIA


Diseases of male genital organs (N40–N51) Diseases of male genital organs (N40–N51)
Atrophy of Testis • Selain volume, struktur testis juga harus bagus (saluran testis,
• Atrofi : Pembuangan sebagian atau seluruh struktur tubuh, pembuluh darah di sekitarnya juga bagus agar menghasilkan
dapat terjadi karena berbagai hal seperti:Pasokan pembuluh sperma dalam jumlah yang cukup. Kelainan ini bisa berupa :
darah yang jelek, infeksi, trauma, kurangnya hormon, radiasi, • Kelaianan prostat dengan penyakit penyerta: Prostatitis
ganggguan metabolisme. (gonokokal, trikomonal, tuberkulosis)
• Kelaianan testis dan epididimis dengan penyakit penyerta:
• Penyebab paling sering terjadi atrofi testis adalah gangguan
Klamidia (epididimis, orchitis), gonokokal ( epididimis, orchitis),
hormonal, dapat disebabkan tumor otak, penggunaan steroid mumps orchitis, tuberkulosis (epididimis, testis).
untuk mempercepat pertumbuhan otot, dsb.
• Balanitis di penyakit terklasifikasi lainnya: Balanitis (oleh
• Ukuran testis normal bervariasi sesuai usia. Ukuran testis bayi infeksi amuba, atau infeksi candida)
akan membesar hingga mencapai puber. Saat dewasa, ukuran • Kelanian organ genital pria dengan penyakit lainnya: Sikokel
testis cenderung tidak berubah. Dokter umumnya mengukur filarial, tunika vaginalis, herpes viral dari traktus genital pria,
volume testis normal sekitar 12 - 30 cm3. tuberkulosis dari vesika seminalis

4
31/03/2021

ISTILAH MEDIS DAN TINDAKAN TERKAIT ISTILAH MEDIS DAN TINDAKAN TERKAIT
PENYAKIT SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT SISTEM GENITOURINARIA
Penyakit, Gangguan dan Istilah Diagnosik Penyakit, Gangguan dan Istilah Diagnosik
• Anuria (an : tanpa, +uria : urine)  < 100 ml urine/hari • Nephromegaly  terjadi perbesaran ginjal
Tidak mengeluarkan urin. • Nephroptosis  posisi ginjal turun
Terjadi penurunan volume urine < 100 ml/hari • Nephrosis  kerusakan pada ginjal, gangguan ginjal bukan
Normal urin sekitar 1,5 L/hari disebabkan oleh inflamasi
• Oliguria (oligos : sedikit)  Terjadi penurunan volume urin 100- • Pyelitis (pyel/o : pelvis ginjal)  inflamasi pd pelvis
300 ml/hari
• Cystisis (cyst/o : kandung kemih)  Inflamasi pada kandung kemih • Pyuria (py/o : pus/nanah, +uria : urine)
 ditemukan pus dalam urin
• Cystocele hernia pada kandung kemih (penurunan posisi kandung kemih)
• Urinary incontinence (in : tidak) 
• Cystoscopy  pemeriksaan visual pada kandung kemih ketidakmampuan untuk menahan urin di kandung kemih
• Glomerulonephritis (glomerul/o : glomerulus, nephr/o : ginjal  Terjadi pada geriatrik
inflamasi pada glomerulus ginjal Terjadi kemunduran fungsi otototot di kandung kemih
• Neprolithiasis (lith/o : batu, +iasis : keadaan)  terdapat batu ginjal • Urinary retention 
• Nephromalacia (malacia : pelunakan)  pelunakan pada ginjal ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih

5
Aturan dan tatacara kodefikasi
penyakit dan tindakan pada sistem
genitourinary

Melisa.Amd.Pk., SKM
TOPIK
• Defenisi Koding
• Blok Kategori yang meliputi Penyakit Genital
dan Sistem Urinaria
• Kategori Asterisk
• Catatan Khusus bab sistem urinaria
• Catatan lain bab sistem urinaria
Defenisi Koding
• Koding klinis atau koding medis adalah suatu kegiatan yang
mentransformasikan diagnosis penyakit, prosedur medis dan
masalah kesehatan lainnya dari kata-kata menjadi suatu bentuk
kode, baik numerik atau alfanumerik, untuk memudahkan
penyimpanan, retrieval dan analisis data. Koding merupakan
suatu proses yang kompleks dan membutuhkan pengetahuan
tentang aturan koding sesuai perangkat yang digunakan,
anatomi, patofisiologi, persyaratan dokumentasi kinis, kebijakan
dan regulasi serta standar. Dalam mempelajari koding diagnosis
penyakit sistem urinary, maka kita harus mengenal terlebih
dahulu struktur bab XIV tentang Penyakit Sistem Genitourinary
dan kekhususannya. Penyakit-penyakit Sistem Urinary
merupakan sebagian dari isi Bab XIV.
• Sebagaimana bab yang lain juga, maka di bawah judul bab
senantiasa terdapat Exclusion (Pengecualian), termasuk dalam
Bab XIV ini.
Pengecualian:
• Kondisi Tertentu Yang Berawal Pada Periode Perinatal
(P00-P96)
• Penyakit Infeksi Dan Parasitik Tertentu (A00-B99)
• Komplikasi Kehamilan, Persalinan Dan Nifas (O00-O99)
• Malformasi, Deformasi Kongenital & Abnormalitas
Kromosom (Q00-Q99)
• Penyakit Endokrin, Nutrisional dan Metabolik (E00-E90)
• Cedera, Keracunan Dan Akibat Dari Sebab Luar Lainnya
(S00-T98)
• Neoplasma (C00-D48)
• Gejala, Tanda, Dan Temuan Abnormal Klinis Dan
Laboratorik, Tak Terklasifikasi Di Tempat Lain (R00-R99)
II. Blok Kategori yang meliputi
Penyakit Genital dan Sistem Urinaria
• Bab IV terdiri dari Blok Kategori yang meliputi Penyakit Genital dan
Sistem Urinaria sebagai berikut:
• N00-N08 Penyakit Glomerulus
• N10-N16 Penyakit Tubulo-interstisialis Ginjal
• N17-N19 Gagal Ginjal
• N20-N23 Urolithiasis
• N25-N29 Penyakit Ginjal Dan Ureter Lainnya
• N30-N39 Penyakit Sistem Urinaria Lain
• N40-N51 Penyakit Organ Genital Pria
• N60-N64 Penyakit Pada Payudara
• N70-N77 Penyakit Peradangan Pada Organ Panggul Wanita
• N80-N98 Penyakit Non- Peradangan Pada Traktus Genitalia Wanita
• N99 Penyakit Traktus Urogenitalia lainnya.
Kategori Asterisk
• Pada Bab ini terdapat cukup banyak, yaitu 8 (delapan) buah kode asterisk.
Ingat, kode asterisk tidak pernah berdiri sendiri. Harus disertai kode dagger
dari bab lain.
• N16* Gangguan Tubulo-interstisialis Ginjal Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di
Bagian Lain
• N22* Batu Saluran Kemih Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di Bagian Lain
• N29* Gangguan Ginjal Dan Ureter Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di Bagian
Lain
• N33* Gangguan Kandung Kemih Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di Bagian
Lain
• N37* Gangguan Urethral Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di Bagian Lain
• N51* Gangguan Organ Genitalia Pria Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di
Bagian Lain
• N74* Gangguan Peradangan Organ Panggul Wanita Pada Penyakit Yang
Terklasifikasi Di Bagian Lain
• N77* Ulserasi dan Peradangan Vulvo-vaginal Pada Penyakit Yang Terklasifikasi
Di Bagian Lain
• Catatan Khusus Bab Sistem Urinaria
• Untuk Bab XIV tidak terdapat Catatan Khusus
Bab (Chapter Specific Note) seperti bab
sebelumnya.
• Catatan Lain Bab Sistem Urinaria
• Beberapa catatan dalam Bab ini adalah:
• 1. Penyakit Glomerulus (N00-N08)
• Gambar Catatan Untuk Blok Kategori N00-N08
• (Sumber: ICD-10, Volume 1, Bab XIV)
• Kategori N00 – N08 Dapat disertai kode
tambahan, jika diinginkan, untuk:
• a. Chronic Kidney Disease yg berkaitan (N18.-)
• b. kode dari Bab XX untuk sebab luar atau
• c. tambahan kode gagal ginjal akut atau tak
spesifik (N17 atau N19)
• d. Dan terdapat Pengecualian: hypertensi
renal disease (I12.-)
• Gambar Subkategori 4 karakter untuk Kategori
N00-N08
• (Sumber: ICD-10, Volume 1, Bab XIV)
• Kategori 3-karakter (N00-N07) adalah utk syndroma klinik,
sedangkan subdivisi
• karakter ke-4 untuk perubahan morfologi, karakter 4 ini
sebaiknya tdk digunakan kecuali telah spesifik dengan
pemeriksaan PA/biopsi/autopsi)
• E00 Congenital iodine-deficiency syndrome
• Mencakup: kondisi endemik yang berkaitan dengan
defisiensi iodine pengaruh lingkungan, baik secara
langsung atau akibat maternal defisiensi. Beberapa kondisi
pada saat diperiksa tidak menunjukkan hypothyroidisme
namun merupakan akibat sekresi hormon thyroid yang
tidak adekuat sepanjang pembentukan fetus. Dapat
dikaitkan dengan adanya goitrogen dari lingkungan.

• Gunakan kode tambahan (F70-F79), jika diperlukan, untuk
identifikasi gangguan mental retardasi yang berhubungan.
2. Penyakit Tubulo-interstisial Ginjal
(N10-N16)
• Gambar Catatan untuk Kategori N10-N16
• (Sumber: ICD-10, Volume 1, Bab XIV)
• a. Terdapat catatan Inclusion (Termasuk): pyelonephritis,
dan
• b. Exclusion (Pengecualian), yaitu: pyeloureteritis cystica
(N28.8)
• c. Boleh gunakan kode opsional tambahan, jika diinginkan,
utk Chronic Kidney Disease yg berkaitan (N18.-)
• d. Beberapa kategori (N10, N13, dll) dapat diberi kode
tambahan B95-B97 untuk agen penyebab infeksi
• e. Kategori N14 dapat diberi kode tambahan bab XX utk
agen toksiknya
3. Penyakit Gagal Ginjal (N17-N19)

• Gambar Pengecualian untuk N17 – N19


• (Sumber: ICD-10, Volume 1, Bab XIV)

• Pada kelompok N17-N19 → tdp kode tambahan Bab XX


untuk sebab luar (agen eksternal). Perhatikan juga
exclusion yg cukup luas pd blok kategori ini.

• Kategori Chronic Kidney Disease (N18)


• Kategori ini telah banyak mengalami perubahan sejak
ICD-10 edisi 2005 hingga kini.
4. Penyakit Sistem Urinary Lainnya
(N30-N39)
Pengecualian pada Blok N30-N39 (Sumber: ICD-
10, Volume 1, Bab XIV) Perhatikan terdapat
beberapa exclusion / pengecualian (termasuk
pada kehamilan).Jika terdapat batu/calculus
akan masuk ke dalam kategori lain (N20-N23).
KONSEP DASAR KEHAMILAN,

ERLINDAI, AMKeb, SKM, M.KES


Pengertian
▪ Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan adalah pertumbuhan
dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan. (Saifuddin, 2010).
 Antenatal Care adalah perawatan yang diberikan pada ibu selama
masa kahamilan, dimulai dari masa konsepsi sampai lahirnya
janin.
 Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.
Sehingga menghadapi persalinan dan kala nifas, persiapan
pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar.(Prawiharjo 2008)
Kunjungan selama kehamilan
1. Kunjungan pertama (K1)
KI adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komperhensif sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini
mungkin pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke-8
2. Kunjungan ke-4 (K4)
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan
terpada dan komprensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai
berikut : sekali pada trimester 1 (kehamilan hingga 12 minggu) dan
trimester 2(>12-24 minggu), minimal 2 kali, trimester 3 minimal 2 kali
kontak yang dilakukan setelah minggu ke-24 sampai dengan minggu ke 36
Perkembangan janin berdasarkam kehamilan:
❑Perkembangan janin pada kehamilan minggu ke-4-8:
pembentukan awal embrio (manusia dini) yang
sudah memiliki vaskuler (peredaran darah)
❑Jantung janin mulai berdetak, dan semua organ
tubuh lainnya mulai terbentuk
❑Muncul tulang-tulang wajah, mata,jari, kaki dan
tanagan
❑Pada fase ini juga sudah terbentuk kantung ketubha
Perkembangan janin pada kehamilan minggu ke-8-12
❑Bentuk kepalanya kini lebih besar
❑Dapat menampung otak yang terus berkembang
dengan pesat
❑Memiliki dagu, hidung dan kelompak mata yang jelas
❑Dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan
lembut
Perkembangan janin pada kehamilan minggu ke 12-16
❑Dimatanya mulai tumbuh alis dan bulu mata
❑Dapat memetar kepalanya dan membuka mulut
❑Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna
❑Kakinya sudah tumbuh lebih panjang dari tangannya
Perkembangan janin pada kehamilan minggu ke 16-20
❑ Hidung dan telinga tampak jelas, kulit merah
❑ Rambut mulai tumbuh, dan semua bagian sudah terbentuk lengkap
❑ Pembuluh darah terlihat dengan jelas
Perkembangan janin pada kehamilan minggu ke 20-24
❑ Alat kelaminnya mulai terbentuk, kuping hidungnya terbuka, dan ia mulai
melakukan gerakan pernafasan
❑ Memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur

Perkembangan janin pada kehamilan minggu ke 24-28


❑ Lemak sudah mulai menumpuk
❑ Kelopak mata membuka
❑ Otaknya mulai aktif
❑ Sudah dapat mendengar baik suara dari dalam maupun dari luar
(lingkungan)
Perkembangan janin pada kehamilan minggu ke 28-32
❑ Gelar mulai terbatas karena berat badan bertambah
❑ Mata mulai bisa berkedip
❑ Kepalanya sudah mulai mengarah kebawah
❑ Paru-parunya belum sempurna tapi sudah berbentuk sempurna

Perkembangan janin pada kehamilan minggu ke 36


❑ Mulai berlatih bernafas, menghisap, dan enelan
❑ Rambut-rambut halus disekujur tubuhnya telah menghilang dan
badannya menjadi lebih bulat
Perkembangan janin pada kehamilan minggu ke-38
❑ Kepalanya telah berada dirongga panggul, siap untuk dilahirkan
❑ Sudah siap lahir
Tanda pasti dan tidak pasti hamil
1.Tanda pasti (tanda positif)
 Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian
janin.
 Denyut jantung janin: didengar dengan stetoskop-monoral laennec,
dicatat dan didengar dengan alat Doppler, dicatat dengan feto-elektro
kardiogram, dilihat pada ultrasonografi, terlihat tulang-tulang janin
dalam foto-rontgen.

2. Tanda-tanda presumtif (tidak pasti)


 Amenore (tidak dapat haid)
 Mual dan muntah
 Mengidam
 Pingsan
 Tidak ada selera makan
 Payudara membesar, tegang
 Sering kencing
Tanda-tanda mungkin
 Perut membesar.
 Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, konsistensi
dari rahim.
 Tanda Hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah
dan karena terjadinya oedema dari cervix dan hiperplasia
kelenjar-kelenjar cervix, sehingga cervix menjadi lunak.
 Tanda Chadwick, yaitu pembuluh darah dinding vagina
bertambah hingga warna selaput lendirnya biru.
 Tanda Piscaseek, yaitu pertumbuhan uterus tidak rata, uterus
lebih cepat tumbuh di daerah inplantasi dan di daerah insersi
plasenta.
 Tanda Ballottement, yaitu teraba benjolan keras.
(Prawiharjo 2008)
Pengertian Persalinan

 Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat


hidup di dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
 Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dgn pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari tubuh ibu. Cunningham, dkk (2014)
 Macam-macam persalinan
1. MENURUT CARA PERSALINAN
- Partus biasa ( normal / spontan )
- Partus luar biasa ( abnormal )

2. MENURUT TUA KEHAMILAN


▪ Abortus
▪ Partus immatur
▪ Partus prematurus
▪ Partus maturus / aterm
▪ Partus postmaturus ( serotinus )
TANDA – TANDA INPARTU
 His yang lebih kuat, sering dan teratur
 Keluar lendir bercampur darah
 VT : serviks mendatar dan membuka

6. Tahap dalam persalinan


 Kala I ( pembukaan )
 Kala II ( pengeluaran )
 Kala III ( Uri )
 Kala IV ( pengawasan )
Fisiologi Nifas
 Post Partum / Nifas / Puerperium
Adalah Dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau
puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6
minggu (42 hari) setelah itu. (Vivian nany, 2011)
Tujuan asuhan dan masa nifas
sebagai Peran dan tanggung jawab bidan

A. Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan )


Tujuan :
1. Mencegah perdarahan masa nifas kerena atonia uteri
2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika
perdarahan berlanjut
3. Memberikan konseling pada ibu atau salahsatu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
4. Pemberian ASI awal
5. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah terjadinya
hipotermi
B. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan )
Tujuan :
 Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi
dengan baik, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan
abnormal atau tidak bau.
 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan
abnormal
 Memastikan ibu cukup mendaptkan makanan, cairan dan istirahat
 Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit
 Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
Kebijakan program nasional masa nifas :
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat
kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :
1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi
2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan –kemungkinan
adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang timbul dan
mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal (2015), Jakarta.Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
 Legawati (2018) . Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Wineka Media
 Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2018, Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Masternal dan Neonatal,Yayasan Bidan Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Perubahan anatomi dan fisiologi
kehamilan
By: Erlindai, M.Kes
Konsepsi, Implantasi, dan Perubahan Maternal pada Masa
Kehamilan Normal
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama kehamilan normal kira-kira 280
hari atau 40 minggu dihitung sejak hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan.
Triwulan I dimulai sejak konsepsi hingga kehamilan 3 bulan; triwulan II mulai dari bulan keempat
hingga 6 bulan; dan Triwulan III dari bulan ke ketujuh hingga sembilan bulan (Saifuddin, 2010).

Fertilisasi
• Konsepsi merupakan peristiwa penyatuan ovum dengan spermatozoa. Peristiwa ini umumnya terjadi
di daerah ampula tuba uterina, sebagai tempat terluas dari tuba dan dekat dengan ovarium.
• Pembuahan terjadi umumnya di ampula tuba.
• Ovum dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi, atau bila tidak akan segera mati dalam 24 jam.
• Dalam saluran reproduksi wanita, spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum membuahi ovum
• dilepaskan enzim Corona Penetrating Enzyme (CPE) untuk mencerna korona radiata dan hialuronidase
untuk mencerna zona pellusida. (Sadler, 2014).
Implantasi
• Perubahan dari fase proliferatif ke fase sekresi
endometrium merupakan bagian yang penting dalam
menyiapkan kondisi reseptif untuk terjadinya implantasi.
• Ketebalan endometrium pada fase midluteal berkisar 10-14
mm. Pada saat ini aktivitas sekresi mencapai puncaknya.
• Implantasi didefinisikan sebagai proses melekatnya embrio
pada dinding uterus dan menembus epitel serta sistem
sirkulasi ibu untuk membentuk plasenta.
• Implantasi terjadi 5-7 hari sesudah terjadinya fertilisasi.
• Tempat terjadinya implantasi biasanya pada fundus uteri
bagian posterior. (Sadler, 2014).
• Sirkulasi plasenta
- Darah venosa (tanpa oksigen) meninggalkan janin melalui arteri
umbilikalis dan masuk ke dalam plasenta
- Darah arteri (teroksigenasi) masuk ke dalam janin melalui vena
umbilikalis.
-Tidak terdapat percampuran darah antara darah ibu dan janin. Terdapat
barrier plasenta yang terdiri dari 4 lapisan: sinsitiotrofoblas, sitotrofoblas,
jaringan ikat dalam core, dan endothelium kapiler janin.
• Fungsi plasenta
• Alat metabolisme → pada kehamilan muda mensintesis glikogen,
kolesterol, dan asam lemak sebagai persediaan nutrien dan energi embrio.
• Adaptasi ibu terhadap kehamilan.
✓ Adaptasi secara anatomi, fisiologi dan biokimia.
✓ Perubahan terjadi oleh karena perubahan fungsi endokrin maternal.
✓ Beberapa perubahan terjadi segera sesudah terjadinya fertilisasi
dan berlanjut selama kehamilan. (Sadler, 2014).
• Traktus genitalis
— Uterus
— Peningkatan progresif terjadi pada aliran darah uteroplasenter,
berkisar antara 450-650 mL/menit pada kehamilan akhir
(kira-kira 10% cardiac output).
• Uterus membesar memberikan penekanan terhadap alat-alat
disekitarnya sehingga memberikan pula keluhan-keluhan
gastrointestinal, respirasi, kardiovaskuler, dan sistem urinaria.
• Serviks terjadi pelunakan dan sianosis pada serviks. Kelenjar
pada servik mengalami proliferasi. Segera setelah terjadi
konsepsi mucus yang kental akan diproduksi dan menutup
kanalis servikalis. Pada onset persalinan akan dihasilkan mucus
plug yang ditandai dengan adanya bloody show. (Sadler, 2014).
• Ovarium Biasanya hanya korpus luteum tunggal akan
ditemukan pada ovarium ibu hamil. Berfungsi maksimal pada
usia kehamilan 6-7 minggu (4-5 minggu pasca ovulasi),
memberikan konstribusi terhadap produksi progesteron. korpus
luteum mengalami regresi pada minggu ke-8.
• Vagina dan perineum
terjadi peningkatan vaskularitas dan hiperemia pada kulit dan
otot pada perineum dan vulva.
• Jaringan ikat mengalami perlunakan.
• Chadwick sign disebabkan oleh hiperemia.
adanya keputihan oleh karena sekresi serviks yang meningkat
sebagai akibat stimulasi estrogen.
— Kulit
muncul striae gravidarum, linea nigra, chloasma gravidarum.
• Perubahan metabolisme
- Sebagai respon terhadap pertumbuhan janin dan plasenta yang pesat.
- kenaikan berat badan rata-rata berkisar 12,5 kg, berasal dari
pertambahan ukuran uterus dan isinya, payudara, volume darah, cairan
ekstravaskuler ekstraseluler.
• Air
Menjelang aterm akumulasi air dalam darah, uterus dan payudara
sekitar 3 L. Janin, plasenta dan air ketuban mengandung ± 3,5 L air.
Tekanan venosa yang meningkat menyebabkan terjadi pitting edema di
kaki/tungkai bawah.

• Protein
Penambahan protein sekitar 500 g dideposisikan di uterus sebagai
miometrium, ke kelenjar susu, dan di dalam darah sebagai hemoglobin
dan protein plasma. Janin dan plasenta aterm mengandung ±500 g
protein. Dalam darah ibu, albumin dan fibrinogen mengalami kenaikan
tetapi IgG, IgA, IgM sedikit menurun.
• Karbohidrat
Kehamilan bersifat diabetogenik → diabetes yang tadinya belum
muncul menjadi manifes selama kehamilan. HPL melawan kerja insulin
sehingga dibutuhkan lebih banyak insulin. Glukosuria dijumpai karena
naiknya kecepatan filtrasi glomerulus dan menurunnya reabsorbsi oleh
tubulus
• Lemak
Semua fraksi lemak mengalami kenaikan, yaitu lipid total, kolesterol,
fosfolipid, lemak netral, lipoprotein, dan asam lemak bebas.

• Mineral
kebutuhan besi meningkat banyak. Kebutuhan total selama kehamilan 1
g, dan paling banyak pada separoh akhir kehamilan, yakni 6-17 mg/hari.
• Perubahan hematologi
Peningkatan volume darah maternal mulai terjadi pada trimester I, meningkat dengan
cepat pada trimester II, dan mendatar pada akhir kehamilan.
• Manfaatnya:
- memenuhi kebutuhan pembesaran uterus dengan adanya hipertrofi sistem vaskuler A
- melindungi ibu dan janin dari penurunan venous return pada posisi supine
- melindungi ibu terhadap adanya kehilangan darah pada persalinan.
Terjadi penurunan Hb dan hematokrit selama kehamilan.1,2
— Angka lekosit berkisar 5000-12000/µL, meningkat selama persalinan dan masa purpuralis
awal hingga rata-rata mencapai 14000-16000/µL.
—Terjadi peningkatan konsentrasi pada hampir seluruh faktor pembekuan.
• Sistem kardiovaskuler
— Perubahan dasar:
1. kenaikan sirkulasi volume darah hingga 50% dan cardiac output 30-40%.
2. Detak jantung meningkat 10 detak/menit.

3. Tekanan darah arterial dan resistensi vaskuler menurun saat volume darah, berat ibu,
basal metabolisme meningkat.
• Traktus respiratorius
— Frekuensi pernafasan meningkat.
— Dyspneu terjadi oleh karena peningkatan tidal volume yang menurunkan
Pco secara ringan.
- Peningkatan volume tidal dan hiperventilasi terjadi karena pengaruh
progesteron atau kebutuhan metabolisme yang meningkat.
• Sistem urinaria
— Peningkatan filtrasi glomerular dan aliran darah renal hingga 50%
sebagai akibat kenaikan cardiac output.
— Secara normal bisa terjadi glukosuria.
— Hidronefrosis/hidroureter ringan karena menurunnya tonus otot atau
karena penekanan uterus.
— Stress inkontinensia karena perubahan posisi angulus vesikouretralis
sebagai akibat naiknya kandung kencing
• Gastrointestinal
— Pengosongan lambung dan peristaltik usus melambat karena faktor hormonal maupun mekanik.
— Perasaan tidak enak di uluhati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran balik
asam lambung ke esofagus bagian bawah.
— Nausea dan muntah pada trimester I karena pengaruh HCG.
— Kadang ditemukan adanya hemoroid. Konstipasi karena pengaruh progesteron.
• Sistem endokrin
— Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan
progesteron plasenta, dan hormon yang dikeluarkan oleh janin.
— Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir kehamilan kadarnya
kira-kira 100x sebelum hamil.
— Progesteron tonus otot polos menurun dan diuresis.
— HCG dapat dideteksi beberapa hari pasca pembuahan dan merupakan dasar tes kehamilan.
Puncak sekresinya terjadi ±60 hari setelah konsepsi. Fungsi utamanya mempertahankan korpus
luteum.
— Human Placental Lactogen (HPL) efeknya mirip hormon pertumbuhan, dan bersifat diabetogenik
sehingga kebutuhan insulin wanita hamil meningkat.
— FSH dan LH sangat rendah selama kehamilan karena ditekan estrogen dan progesteron plasenta.
— Prolaktin produksinya terus meningkat sampai aterm.
• Sistem muskuloskeletal
— Sebagai kompensasi pembesaran uterus di antaranya,
terjadi lordosis.
— Terdapat peningkatan mobilitas pada sakroiliaka,
sakrokoksigeal, dan simfisis pubis selama kehamilan
sebagai respon perubahan hormonal. (Sadler, 2014).
Anatomi DAfisiologi organ reproduksi wanita

Sistem reproduksi perempuan tersusun atas


genetalia eksterna, genetalia interna dan panggul.
Genetalia interna terletak di dalam rongga panggul
minor, sedangkan genetalia eksterna menempel
pada panggul minor, sehingga menutupi bagian
anterior panggul.
Gambar 4.5
Sistem reproduksi perempuan
(Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004)
Sistem reproduksi perempuan tersusun atas genetalia eksterna, genetalia
interna dan panggul. Genetalia interna terletak di dalam rongga panggul minor,
sedangkan genetalia eksterna menempel pada panggul minor, sehingga menutupi
bagian anterior panggul.

GENETALIA EKSTERNA
Organ genetalia eksterna disebut pula vulva (Wiknjosastro, dkk., 2009).
1. Mons pubis / mons Veneris
Bagian yang menonjol di atas simfisis dan ditutupi rambut pada wanita setelah
pubertas.
2.Labia mayora
Organ ini merupakan dua lipatan membulat besar, terdapat pada sisi kiri dan kanan.
Daerah ini mengandung banyak jaringan lemak dan sebasea, kelenjar keringat dan
kelenjar bau.
3. Labia minora
Labia minora merupakan dua lipatan tipis dari kulit yang berwarna
merah muda, terletak di sebelah dalam labia mayor pada sisi kiri dan
kanan.

Gambar 4.6
Labia minor dan organ genetalia disekitarnya
(Sumber : Hart,et.al., 2000)
4. Klitoris
Klitoris analog dengan penis, merupakan bagian kecil yang sangat
sensitive dan erektil yang juga disebut tunggul erektil.
5. Vestibulum
Organ ini berbentuk lonjong, mengecil ke bawah. Vestibulum merupakan
tempat bermuaranya enam lubang alamiah, yaitu oifisium urethra,
kelenjar skene (± 2,5 cm di bawah klitoris), introitus vagina, dan kelenjar
bartolini.
6. Bulbus Vestibuli
Bulbus vestibule terletak di bawah selaput lendir vulva dekat ramus ossis
pubis, pada sisi kiri dan kanan. Organ ini mengandung banyak pembuluh
darah, sebagian tertutup oleh muskulus ischio kavernosa
dan muskulus konstriktor vagina. (Sumber : Hart,et.al.,
2000)
7. Kelenjar skene
Organ ini terdiri-dari dua buah, terletak di kiri & kanan bawah orifisium uretra.
Kedua tubuli skene berjalan sejajar uretra sepanjang ± 6 mm dan
bermuara pada kedua sisi orifisium uretra (ostium uretra eksterna).
8. Kelenjar bartholini
Kelenjar bartholini terdiri-dari dua buah, terletak di kedua sisi vagina, yaitu
pada ligamentum triangulare dan bermuara di kiri & kanan dekat fossa
navikulare.
9. Introitus/Ostium vagina
Introitus vagina menempati dua per tiga bagian bawah vestibulum, ditutupi oleh
labia minora. Pada gadis, introitus vagina ditutupi hymen.
10. Perineum
Perineum terletak di antara vestibulum dengan anus. Organ ini memiliki
konsistensi dari kaku sampai elastis. Rata-rata panjang perineum adalah empat
cm.
11. Vaskularisasi dan Drainase genetalia eksterna
Vaskularisasi genetalia ekterna berasal dari arteria pudendi
yang merupakan cabang arteri femoralis.
12.Inervasi / persarafan genetalia eksterna
Inervasi organ genetalia eksternal adalah aabang-cabang
nervus pudendus (berasal dari nervus S2-S4).
B. GENETALIA INTERNA
1. Vagina/liang senggama/liang kemaluan
Organ ini merupakan saluran penghubung dari introitus vagina ke
uterus. Terletak di antara vesika urinaria (depan) dan rectum
(belakang).
2. Uterus
Organ ini berbentuk seperti buah peer atau advokat, dan berongga.
Pada keadaan tidak hamil, organ ini sebesar telor ayam kampung.
Ukuran uterus : panjang 7-7,5 cm; lebar di atas 5,25 cm; tebal dinding
1,25 cm; berat 57 gram.
3. Tuba Uterina/Tuba falopii
Terdapat dua buah tuba (kiri dan kanan). Masing-masing tuba berasal
dari cornu uteri, berjalan ke kedua sisi dinding pelvis, kemudian
membelok ke bawah dan ke belakang sebelum mencapai dinding
lateral pelvis.
Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Laki-laki
A. ORGAN GENETALIA EKSTERNA
Organ genetalia eksterna laki-laki merupakan organ yang memungkinkan terjadinya hubungan seksual,
meliputi penis dan scrotum (Faller, dkk., 2004).
1. Penis
Penis terdiri dari batang otot jaringan, yang terpancang dengan kuat di dasar panggul dan di antara dua ramus
pubis (ramus superior dan ramus inferior), dan badannya bergerak secara bebas (poros) berakhir di glans penis.
2. Scrotum
Scrotum adalah bangunan seperti kantong yang tertutup oleh kulit. Scrotum dibagi oleh septum yang terdiri dari
jaringan fibrosa menjadi dua ruangan yang masing-masing berisi satu testis, satu epididymis, dan bagian permulaan
vas deferens.
B. GENETALIA INTERNA
Genetalia interna laki-laki terdiri-dari testis, epididimis, vas deferen.
1. Testis
Testis dibentuk di dalam abdomen fetus kira-kira 28 minggu kehidupan intrauteri, dan turun ke dalam scrotum dan
ditopang oleh funiculus spermaticus sebelum lahir.
2. Epididymis
Epididymis merupakan pipa halus yang berkelok-kelok, masing-masing panjangnya 6 meter, yang menghubungkan
testis dengan vas deferens.
3. Vas deferen
Vas deferen berbentuk tabung yang masing-masing panjangnya 45 cm, yang mengangkut spermatozoa
dari epididymis ke urethra pars prostatica.
4. Vesica seminalis
Vesica seminalis merupakan kantong-kantong kecil yang berbentuk
tidak teratur, panjangnya 5 cm dan terletak di antara dasar vesica
urinaria dan rectum.
5. Ductus ejaculatorius
Masing-masing ductus ejaculatorius dibentuk dari persatuan vas
deferens dengan ductus seminalis.
6. Prostat
Prostat merupakan bangunan yang berbentuk kerucut yang
panjangnya 4 cm, lebarnya 3 cm, dan tebalnya 2 cm dengan berat
kira-kira 8 g.
7. Glandula bulbourethralis (Cowper)
Organ ini merupakan kelenjar kecil berwarna kuning kira-kira
sebesar kacang kapri, terletak tepat di bawah prostat.
4. Ovarium
Ovarium berasal dari struktur embrional yang sama dengan
glandula suprarenalis dan testis, tetapi kedua ovarium terletak di
atas pintu masuk pelvis pada saat bayi lahir, dan baru turun ke
kavum pelvis setelah tempat tersebut menjadi lebih dalam selama
masa kanak- kanak.
Struktur anatomi payudara
• Payudara perempuan disebut juga glandula mammaria, organ seks asesoris.
Bentuknya tonjolan ½ bola dan mempunyai ekor dari jaringan yang meluas keketiak
atau aksila (cauda axillaris spence). Berat payudara 200 g; saat hamil beratnya
600 g, sedangkan saat menyusui 800 g. Secara makroskopis, payudara dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu corpus payudara, areola, dan papilla (puting susu).
Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004 )
• Papilla mammae terletak di pusat areola setinggi costa ke-4. Panjangnya ± 6
mm. Daerah ini tersusun atas jaringan erektil berpigmen.
• Areola mammae merupakan daerah berbentuk lingkaran yang terdiri-dari kulit
yang longgar dan mengalami pigmentasi dengan diameter ± 2,5 cm. Didalamnya
terdapat ± 20 glandula sebacea.
• Struktur mikroskopis menunjukkan, payudara tersusun atas jaringan lemak,
dan jaringan kelenjar. Jaringan kelenjar terdiri-dari 15-20 lobus yang dipisahkan
secara sempurna oleh lembaran jaringan fibrosa. Setiap lobus merupakan satu
unit fungsional yang menghasilkan susu, terdiri-dari alveolus, duktulus, dan duktus
laktiferus.
• Alveolus disusun oleh sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos,
dan pembuluh darah.
• Vaskularisasi payudara berasal dari arteria mammaria interna, mammaria
eksterna,
• dan arteria interkostal superior. Drainase venanya melalui intercostal, internal
toracis, dan aksilaris. Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004)

Anatomi dan fisiologi panggul wanita


Panggul (Pelvis)
Pelvis bersendi dengan vertebra lumbalis ke-5 di bagian atas dan dengan caput
femoris kanan dan kiri pada acetabulum yang sesuai. Panggul terdiri-dari bagian
lunak dan keras. Bagian keras panggul disusun oleh tulang, sedangkan bagian lunak
disusun oleh ligamentum dan otot.
Panggul (pelvis) dibagi juga menjadi panggul mayor yang berfungsi
menyangga/mendukung isi perut, dan panggul minor berfungsi untuk wadah
dan tempat melekatnya organ genetalia.
a. Bagian keras (tulang penyusun panggul)
Tulang panggul terdiri-dari dua buah tulang pangkal paha (ossa coxae), sebuah tulang kelangkang (os
sacrum), dan sebuah tulang tungging (os coccygeus).
1) Tulang pangkal paha (os coxae)

Gambar 4.21
Panggul
(Sumber : Drake, et.al, 2007)
2) Os Sakrum
Tulang ini berbentuk segitiga, terdiri-dari lima ruas tulang yang bersatu. Permukaan depan cekung, kiri dan
kanan dari garis tengah terdapat lubang disebut foramina sacralia anteriora. Lubang-lubang ini tempat
masuknya fleksus sakralis. Perhubungan os sakrum dengan L5 disebut promontorium.
3) Os coccygeus
Tulang ini berbentuk segitiga, terdiri-dari 3-5 ruas tulang bersatu, dapat digerakkan. Saat persalinan
dapat ditolak ke belakang 1-2 cm.
4) Bidang panggul
Panggul terdiri-dari empat bidang yaitu (1) Pintu atas panggul (PAP); (2) Bidang luas panggul; (3)
Bidang sempit panggul; (4) Pintu bawah panggul (PBP).
Sumber: Cunningham, 2010

Fisiologi Menstruasi
• Menstruasi merupakan pengeluaran darah secara periodik (rata-rata 28 hari) dari vagina karena
terlepasnya mukosa uterus. Peristiwa ini merupakan integrasi dari hipotalamus, hipofisis, ovarium,
dan uterus.
• Hipotalamus menyekresi hormon gonadotropin realising hormone (GnRH). Hipofisis menyekresi Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Ovarium mengalami dua fase, yaitu fase folikuler dan
fase luteal. Uterus mengalami tiga fase, yaitu proliferasi, sekretorik, dan menstruasi (Guiton dan Hall,2014).
Perubahan anatomi dan fisiologi Persalinan
A. Perubahan Fisiologi
1. Perubahan fisiologi pada kala I Persalinan
a. Perubahan Tekanan Darah
b. Perubahan Metabolisme
c. Perubahan suhu tubuh
d. Denyut jantung
e. Pernafasan
f. Perubahan Renal
g. Perubahan Gastro Intestinal
h. Perubahan Hematologis
i. Perubahan Uterus
j. perubahan-perubahan pada serviks
k. Show
l. Tonjolan kantong ketuban
m. Perubahan pada vagina dan dasar panggul
n. Perubahan ligamentum rotundum

2. Perubahan Fisiologi pada Persalinan Kala II


a. Kontraksi
b. Dorongan Otot-otot dinding uterus
c. Pergeseran organ dasar panggul
3. Perubahan Fisiologi persalinan Kala III
Penyusutan volume rongga uterus karena tempat perlengkapan
menjadi kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka
plasenta jadi berlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding
uterus
Perubahan Psikologi
• Perubahan psikologi kala 1
Fase laten:
iasanya ibu merasa lega dan bahagia karena masa kehamilannya
akan segera berakhir. Namun pada awal persalinan wanita
biasanya gelisah, gugup, cemas dan kwatir berhubungan dengan
rasa tidak nyaman karena kontraksi
Fase Aktif :
saat kemajuan persalinan sampai pada fase kecepatan
maksimum, rasa kwatir ibu meningkat
Perubahan psikologi kala II dan III
Tergantung pada persiapan dan bimbingan antisipasi yang
diterima selama persiapan menghadapi persalinan, dukungan
yang diterima wanita dari pasangannya, orang terdekat lain,
keluarga dan pemberi perawatan, lingkungan tempat wanita
tersebut berada dan apakah bayi yang dikandungnya merupakan
bayi yang diinginkan atau tidak
Perubahan anatomi dan fisiologi Nifas
• perubahan sistem reproduksi
• perubahan tanda-tanda vital
• perubahan sistim kardiovaskuler
• perubahan pencernaan
• perubahan sistem perkemihan
Perubahan anatomi dan fisiologi Nifas
1. Perubahan pada uterus /sistem reproduksi
— Involusi uteri
— Lochia
— Kembalinya siklus menstruasi
— Ovulasi
— Perubahan pada cervix, vagina dan perineum
Perubahan pada sistem urinaria
— Edema bladder, uretra dan meatus urinarius;
retensi urine – inkontinensia urine
— Elevasi atau uterus tidak pada midline/lokasi pada
- lateral sebagai tanda distensi bladder setelah persalinan
• Fungsi ginjal :
- Proteinuria ringan,acetonuria/ketonuria, lactosuria
- Diuresis, mulai dalam 12 jam PP dan berlanjut sampai
selama minggu pertama
- Fungsi normal kembali dalam 4 minggu setelah persalinan

• Perubahan pada sistem musculoskeletal & integumen


— Otot dan persendian
— Ekstremitas bawah
— Diaphoresis
Sirkulasi dan vital sign
• Nilai darah
• Coagulasi darah
• Post partum diaphoresis
• Vital sign

Perubahan pada sistem gastrointestinal


• Rasa haus & lapar
• Konstipasi
• Kehilangan BB dan kebutuhan kalori
• ASI & Fisiologi Laktasi
— Anatomi payudara
— Endokrinologi laktasi
— Letdown refleks
— Kolostrum
— Inhibisi laktasi
— Obat-obat yg disekresi dalam ASI
• Adaptasi psikologis
— Perubahan peran
— Tahapan adaptasi psikologis menurut Rubin,
1975 : - dependent / taking in
- dependent-independent / taking hold
- interdependent / letting go
— Attachment
— Baby blues
— Depresi post partum
(Saifuddin, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

– Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal (2015), Jakarta. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
– Legawati (2018) . Asuhan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Jakarta: Wineka Media
– Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2018, Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Masternal dan
Neonatal, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta
DESKRIPSI POKOK & SUBPOKOK BAHASAN
TERMINOLOGI MEDIS,
KONSEP DASAR PEMBENTUKAN
ISTILAH MEDIS PADA KEHAMILAN Pembahasan meliput definisi, ejaan akar kata - Akar kata terkait obstetrik
terkait obstetrik, struktur dasar terkait istilah - Struktur kata terkait obstetrik dan persalinan
DAN PERSALINAN kehamilan, fungsi sistem reproduktif wanita
semasa kehamilan, ejaan tepat dan arti istilah
- Istilah medis terkait obstetrik dan persalinan
obstetrik, cara menganalisis istilah obstetrik, - Istilah penyakit kehamilan dan persalinan
gangguan obstetrik, tindakan obstetrik menjadi
KODEFIKASI TERKAIT SISTEM GENITOURINARIA & unsur kata pembentuknya,
SISTEM REPRODUKSI
PRODI D3 RMIK
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
2021

1 2 3

OBSTETRIK OBSTETRIK (Lanjutan)


(Lanjutan)

• Obstetrik adalah cabang studi ilmu dan terapi • Dari usia ovum terfertilsasi 2 minggu sampai
terkait kondisi kehamilan. 8 minggu kehamilan, telur terfertilisasi • Kehamilan terbagi jadi 3 trimester x 3 bulan.
disebut: embryo, setelah masa embryo Waktu antara fertilisasi (konsepsi) dengan
Kehamilan terjadi apabila ada ovum yang tersebut lewat ia menjadi fetus. persalinan = masa gestasi (gestation).
telah terfertilisasi sperm dan tertanam di
dalam lapisan uterus.
• Masa kehamilan berlangsung 40 minggu • Pregnant = gravide = hamil
atau 280 hari yang kira-kira 9 bulan kalender • Pregancy = kehamilan
• Sel kelamin wanita dan pria disebut sel gamet.
Ovum yang telah terfertilisasi di tuba falopii atau 10 kalender bulan (1 bulan = 28 hari)
disebut zygote.

4 5 6

1
AKAR KATA TERKAIT OBSTETRIK STRUKTUR TERKAIT STRUKTUR TERKAIT OBSTETRIK DAN KEHAMILAN (Lanjutan-1)
• Amni/o; amnion/o amion OBSTETRIK DAN KEHAMILAN
• Chori/o chorion (lapisan terluar
kantung ketuban) • Lapisan terluar adalah chorion dan lapisan
• Cys/o kehamilan • Sebagai tambahan dari struktur genital wanita, dalam adalah amnion.
• Embry/o- janin struktur obstetrik dan kehamilan ditambah
• Episi/o-; vulv/o- vulva
dengan amniotic sac, placenta, umbilicus and • Umbilicus = umbilicus cord = tali pusat.
• Fet/o; fet/- fetus
• Gravid/o- pregnancy cairan ketuban = amniotic fluid. Menghubungkan fetus dengan placenta.
• Lact/o- milk
• Nat/o- birth • Kantung ketuban = fetal membrane, tempat
• Par/o-, part/o bear, give birth to; labor;
children tinggal janin, terisi cairan amnion yang
• Puerper/o- children (nifas) menjadi bantalan janin dan melindunginya.
• Salping/o- fallopien tube
• Vagin/o- vagina
7 8 9

ISTILAH UMUM TERKAIT KEHAMILAN DAN OBSTETERIK (Lanjutan)


ISTILAH MEDIS TERKAIT KEHAMILAN
STRUKTUR TERKAIT OBSTETRIK DAN KEHAMILAN (Lanjutan-2) dan OBSTETRIK •Istilah Arti
antepartum = sebelum persalinan
• Prefix Arti Suffix Arti Braxton Hicks contraction = kontraksi otot uterus yang
• Plasenta = organ temporer menempel ke
ante- before -centesis surgical puncture iregular dan non-produktif yang
dinding uterius memungkinkan zat nutrisi, timbul selama suatu kehamilan.
micro- small -graphy process of recording
oksigen dan zat sisa tubuh saling bertukaran multi many -(o)logy study of
effacement = penipisan dan pelebaran
normal cervix yang terjadi
antara ibu dan janin. nuli- none -metry to measure selama proses persalinan
post- after -(o)tomy incision into embryologist = dokter spesialis studi dan
• Plasenta menghasilkan hormon yang diperlukan primi- first; -(r)rhexis rupture penanganan pertumbuhan dan
perkembangan organisme
untuk pertumbuhan kehamilan, yaitu HCG one -scopy visualization with a manusia
(Human Chorinic Gonadotropin), Estrogen dan scope
embriology = ilmu dan penanganan per-
Progesteron dan Lactogen plasenta. -tocia labor; birth tumbuhan dan perkembangan
organism manusia
10 11 12

2
Istilah Arti Istilah Arti ISTILAH PENYAKIT KEHAMILAN dan PERSALINAN

lochia = pengeluaran cairan lendir dari uterus obstretician = dokter spesialis di bidang studi dan Istilah Definisi
penanganan kehamilan dan persalinan
melalui vagina yang terjadi pada minggu
pertama atau dua setelah kelahiran bayi obstetrics = spesialis medis terkait kehamilan dan abortion terminasi spontan/induced suatu
persalinan. kehamilan.
meconium = feces yang pertama keluar dari bayi
parturition = bersalin, melahirkan, dan kelahiran bayi abruptio placentae separasi prematur plasenta dari
neonatus
postpartum = setelah melahirkan bayi dinding uterus
multigravida = wanita yang telah beberapa kali hamil
primigravida = wanita yang hamil untuk pertama kali amnionitis radang amnion
(>2 x) kehamilan pertama amniorrhae kebocoran cairan kantung amnion
multipara = wanita yang telah bebrapa kali melahirkan primipara = wanita yang pertamakali melahirkan (kantung ketuban
bayi hidup (>2x) bayi setelah masa gestasi 20 minggu. dystocia kesulitan, sakit saat bersalin
nulligravida = wanita yang belum pernah hamil puerperium = periode setelah melahirkan bayi, 3-6 eclampsia hipertensi kehamilan yang berat
nullipara = wanita yang belum pernah melahirkan bayi minggu (42 hari) (masa nifas post disertai kejang-2
hidup melahirkan)
13 14 15

Istilah Definisi Istilah Definisi Istilah Definisi

ectopic pregnancy kehamilan di luar rahim, pre-eclampsia hipertensi gestational dengan


hyperemesis gravidarum keadaan abnormal dengan
kehamilan tubal (KET) muntah-2 yang berlebih gejala khas: edem dan
gestational diabetes diabetes yang timbul saat suatu sehingga dapat menimbulkan proteinuiria.
kehamilan dehidrasi dan BB turun, dalam tubal pregnancy implantasi telur terbuahi di
masa kehamilan. (ectopic pregnancy) dalam tuba falopii, di luar uterus
gestational hypertension hipertensi yang timbul saat ke-
hysterorrhexis ruptur uterin
hamilan (sebelum hamil pasien
incompetent cervix servik uteri tidak mampu/kuat Rh incompatabilitas reaksi antara darah ibu Rh-
tidak hipertensi) disebut : (PIH)
mempertahankan isi uterus,
Pregnancy Induced Hypertension sehingga timbul abortus negatif (RH-) dengan darah
spontan. janin RH+ yang pertama 
hydatidiform mole Kehamilan molar, yaitu placenta previa implantasi plasenta di rongga terbentuknya antibodi darah ibu
tumbuhnya suatu massa kistik uterus terlalu rendah, sehingga yang akan menyerang darah
bisa mendahului janin pada RH+ janin.
mirip serumpun buah anggur
proses kelahiran.
(Molar Pregnancy) yang tumbuh di rahim/ tempat 16 17 18
umumnya janin tumbuh.

3
Complications of Prematurity ISTILAH MEDIS DIAGNOSTIK DAN TERAPI terkait
Physical Features of Prematurity KEHAMILAN DAN PERSALINAN
- Low birth weight (< 2,225 kg) - Small size - Increased risk of birth injury
Istilah Arti
- Relatively large head and hands - Short toenails - Respiratory distress syndrome
amniocentesis = … cari !
- Thin, smooth, shinny skin, - Downy hair (lanugo) - Recurrent bouts of breathing arrest
amniography = … cari !
- Veins visible under the skin - Enlarged clitoris - Jaundice. - Infection. - Anemia
amnioscopy = … cari !
- Wizened, wrinkle features - Small scrotum - Poor temperature control amniotomy = … cari !
- Soft flexible ear cartilage - Feebly, whining cry - Hypoglycemia and other disturbances of body cerclage = menjahit lubang pintu cervical (leher
- Reduced vernix (greasy chemicals rahim) untuk mencegah terjadinya
substance that cover newborn) - Rickets abortus spontan.
- Protuberant abdomen - Increased bleeding tendency cesarean section = operasi sesaria, insisi dinding
- Irregular breathing abdomen untk melahirkan bayi
- Brain hemorrhage
- Poor sucking and swallowing ability contraction stress = test evaluasi kemampuan janin
- Necrotizing enterocolitis (severe intestinal
- Tendency to regurgitate, test (CST) untuk mengatasi stres persalinan dan
inflammation).
kelahiran = oxytocin challenge test
19 20 21

Istilah Arti Istilah Arti LATIHAN -1


fetography = … cari ! Uraikan istilah di bawah ini menjadi unsur kata
electronic fetal monitoring = penggunaan alat elektronik
eksternal untuk memonitor pembentuknya dan jelaskan artinya:
frekuensi detak jantung dan fetometry = … cari ! Istilah  Unsur kata =
kontraksi uterus maternal 1. Amniocentesis  =
2. Episiotomy  =
pelvimetry = pengukuran pintu keluar pelvic untuk
3. Fetometry  =
episiotomy = insisi ke dalam perineum memperkirakan bisa tidaknya janin
4. Hysterorrhexis  =
untuk memfasilitasi kelahiran lewat melaluinya
5. Hyperemisis  =
dan mencegah laserasi (robek)
6. Dystocia  =
perineum. pregnancy testing = test darah dan urin untuk 7. Puerperium  =
menentukan ada tidaknya kehamilan 8. Meconium  =
fetal ultrasonography pemeriksaan non-invasif janin 9. Nullipara  =
dengan menggunakan alat 10. Multipravida  =
ultrasound (gelombang suara 11. Lactorrhea  =
berfrekuensi tinggi) 22 23 12. Chorionitis  = 24

4
LATIHAN -2 LATIHAN -3 LATIHAN -4

Pilih istilah yang tepat: Cocokan istilah di lajur kiri dengan definisi di kanan: Tulis arti kata/istilah dengan huruf miring pada
Keterangan Istilah: 1. tubal pregnancy (a) vaginal discharge dari uterus resume medis di bawah ini
1. Operasi menusuk untuk amniotomy atau 2. Braxton’s Hicks (b) menjahit lobang servik uteri Pasien masuk ruang rawat obstetrical (1) dengan
tanda-2 kontraksi uterus setiap 5 menit, ia hamil
mengeluarkan cairan amniocentesis 3. hydatidiform mola (c) air ketuban bocor keluar primigravida (2) dan nulliparitas (3). Pasien telah
2. Memperkirakan ukuran fetograpy atau
4. lochia (d) penipisan + dilatasi servik uteri merasakan Braxton Hick’s contraction (4) sejak
fetus sebelum kelahiran fetometry usia kehamilan lewat 6 minggu. Saat ini nampak ada
5. plasenta previa (e) hipertensi getational + proteinuira
3. Endoscopy untuk fetus USG fetus atau amnioscopy amniorrhea (5) tanpa meconium (6). Telah ada
4. Pengukuran pintu keluar pelvis pelvimetry atau CST 6. abruptio plasenta (f) feces janin yang keluar pertama effacement (7) pada saat masuk rawat. Pada pasien
5. Test persalinan dan fetal distress
electronic fetal monitoring 7. Rh-incompatability (g) kehamilan ektra uterin dipasang electronic fetal monitoring (8) yang tetap
atau CST 8. pre-eklampsia (h) masa kistik pada uterus tidak mengganggu geraknya.
6. Insisi perineum cerclage atau episiotomy
9. cerclage (i) implantasi plasenta dekat servik (1) … (2) …
7. Menjahit lobang keluar serviks CST atau cerclage (3) … (4) …
8. Pemeriksaan X-ray fetus fetography atau fetoscopy 10. meconium (j) pelepasan dini plasenta
(5) … (6) …
9. Memecah selaput kantung ketuban aminotomy atau C-section 11. amniorrhea (k) darah ibu-janin inkompatabilitas
(7) … (8) …
10. Insisi untuk melahirkan bayi C-section atau amniotomy 25 12. effacement (m) kontraki iregular dan nonproduktif 26 27

READING: AMNIOCENTESIS HOW IT IS DONE RESULTS


• A diagnostic procedure in which a small amount of • Genetic amniocentesis is usually performed between the • The amniotic may be analyzed biochemically and
amniotic fluid is withdrawn from the amniotic sac, the
sixteenth and eighteenth week of gestation. US-scanning chromosome culture performed to test for fetal
membrane that surrounds the fetus in the uterus.
is used to estimate the age and position of the fetus, the abnormalities such as Down’s syndrome and spina
placental site, and the amount of amniotic fluid.
• Why it is done? bifida.
A needle is then inserted through the abdomen and
The amniotic fluid contains cells and chemicals from the
fetus that can be analyzed to detect fetal abnormalities, uterine wall into the amniotic sac, avoiding the fetus
• Chromosome culture take up to four weeks, so any
such as Down’s syndrome. Which is a chromosomal and placenta.
abnormality. A syringe is attached to the needle and about 20 to results may not be available until about 20 weeks’
Amniocentesis can also help detect other chromosomal 30 ml of fluid is removed. gestation. The sex of the fetus is also determined by the
abnormalities, sex-linked disorders (such as Tay-Sachs A local anesthetic is occasionally used. The woman can chromosome analysis and the woman should indicate
disease), or developmental disorders (such as spina whether or not she wishes to receive this information.
bifida). It is also used to assess fetal disorders such as usually go home soon after the procedure but is advised
hemolytic disease of the newborn and RDS. to rest for 24 hours.
28 29 30

5
COMPLICATION LATIHAN - 5 LATIHAN 6

• There is a slight increased incidence of threatened • Jelaskan: Pilih butir jawaban yang tepat:
`miscarriage and early rupture of the membranes after 1. Tindakan amniocentesis: 1. Istilah yang menunjukan pengeluaran normal
dari uterus post natal …
amniocentesis (older studies show a risk of 1 to 2 a. lochia, b. amniorrhea,
percent more recent studies show risk of about 0.5 2. Apa yang dapat terjelaskan melalui amniocentesis? c. meconum, d. leukorrhea
percent.
For these reasons, amniocentesis is usually 3. Bilamana amniocentesis perlu dilaksanakan? 2. Istilah melahirkan adalah …
recommended only for women over the age of 35 (who a. postpartum b. effacement
are more likely to have a child with Down’s syndrome) 4. Apa risiko suatu prosedur amniocentesis? c. parturition d. puerperium
or when there are other compelling medical reasons,
such as a family history of a chromosomal abnormality. 5. Apa contra-indication amniocentesis? 3. Muntah-2 akibat ngidam …
a. hyperemesis b. hyperemesis gravidarum
c. emesis d, vomitas
31 32 33

LATIHAN -6 (Lanjutan-3)
LATIHAN -6 (Lanjutan-1) LATIHAN -6 (Lanjutan-2)
10. Istilah yang berarti uterus tidak bisa mempertahankan
4. Periode minggu ke 3 s/d 6 sehabis melahirkan adalah . 7. Prosedur untuk mencegah laserasi perineum hasil konsepsi
a. masa gestation b. masa postpartum a. peritoneostomy b. periotomy a. Hyterorrhexis b. abortion
c. masa parturition d. masa puerperium c. episiotomy d. amniotomy c. KET d. KPD

11. PIH adalah singkatan …


5. Hipertensi gestational yang paling severe adalah … 8. Reaksi antara darah ibu dan janin yang menimbulkan
hemolysis a. Pregnancy induced hysterorrhexis
a. Hipertensi gravidarum b. eclampsia
b. Pregnancy induced hyperemia
c. pre-eclampsia d. PIH a. abruptio plasenta b. Rh-incompatabilitas
c. Pregnancy induced hydatidiform
c. solutio plasenta d. eklampsia
d. Pregnancy induced hypertension
6. Istilah sebutan menipisan dan pelebaran serviks uteri
a. Cerlage b. effacement 9. Istilah pemecahan ketuban adalah 12. Letak ari-2 rendah disebut …
c. CST d. parturition a. C-section b. Amniocentesis a. solutio plasenta b. abruptio plasenta
c. Amniotomy d. Cerlage c. plasenta previa d. mola hidatidiform
34 35 36

6
ISTILAH TERKAIT PERIODE ANTENATAL
C. ISTILAH DIAGNOSTIK
A. Asal Istilah
1. amnion [Y] = membrane pembungkus janin 1. Abortus
2. antigen [Y] (L) = melawan 2. Fetal anomaly, preventable - malformasi janin akibat
3. chorion [Y] = membrane pembungkus janin ibu meminum obat tetratogenic. Contoh, di antaranya:
4. fetus (L) = turunan - anticarcinogens: cytoxin, methotrexate, dsb.
ANTENATAL & NEONATAL 5. teras [Y] = monster - ovarian/testicular steroids: androgen, estrogen, pro-
6. toxico [Y] = racun gesteron
- thalidomide, dsb.
B. Istilah Anatomi 3. Fetal anoxia, intrauterin asphyxia = kurang oksigen
1. amnion = lapisan dalam membrane kantung pada janin bisa akibat: prolaps tali pusat, ablatio
(kt) ketuban placenta, kompresi vena umbilicalis dsb.  dapat
` 2. amniotic fluid = fluid di dalam kt. amniotic menimbulkan kematian.
3. chorion = lapisan luar membrane kt. ketuban 4. Fetal distress = kondisi mengancam jiwa janin akibat
4. embryo = produk hasil konsepsi janin anoxia.
5. fetus = janin, embryo di atas usia 3 bulan sampai
37 lahir. 38 39

C. ISTILAH DIAGNOSTIK (Lanjutan-1) D. Istilah terkait Prosedur Khusus


C. ISTILAH DIAGNOSTIK (Lanjutan-2)
5. fetal hemolytic disease = gangguan darah akibat
reaksi antigen-antibodi pada ABO, Rh atau 1. Amniocentesis
golongan darah incompabilitas. Di antara gangguan asal fetotoxity adalah: a. Untuk aspirasi cairan ketuban
- material immunization: b. Untuk penyuntikan substansi radioopaque untuk
6. fetotoxicity = efek racun medikasi maternal pada - (Sabin) untuk poliomyelitis, amniography
janin atau bayi neonatal. - smallpox vaccination dan c. Untuk memasukkan transfusions intrauterine ke
Contoh jenis obat: - nicotine perokok. fetus penderita penyakit hemolitik.
a. analgetika
d. Untuk menentukan perubahan tekanan cairan
b. antianxietas ketuban yang memungkinkan monitoring
7. Prolapse tali pusat (cord) = turunnya talipusat
c. anticoagulants (courmarin) kontraktibilitas uterus secara continuous
premature  kematian janin.
d. hypnotics sedatives e. Untuk memonitor detak denyut jantung fetus
e. narcotics (heroin, demerol, methadone).
f. Untuk identifikadi kemungkinan adanya
gangguan genetik antenatal.
40 41 42

7
D. Istilah terkait Prosedur Khusus (Lanjutan-1) D. Istilah terkait Prosedur Khusus (Lanjutan-2) D. Istilah terkait Prosedur Khusus (Lanjutan-1)

2. anti-D antibody injection 4. Fetal monitoring 7. Intrauterine transfusion


Untuk imunisasi pasif ibu Rh-neg dari bayi Dengan electrode FECG merekam FHR dan
Penyuntikan darah (eritrosit concentrated) yang
D-positif, diberi secara i.m. atau i.v. dalam kontraksi uterus secara kontinue dengan
menggunakan transcervical catheter, adanya disiapkan dari whole blood (packed erythrocytes)
waktu 72 jam setelah partus. Tujuan untuk
perubahan FHR suspek cephalopelvic disproportion Rh (-) ke dalam cavitas peritoneal fetus:
mencegah terjadinya Rh-isoiimmunization &
dan high risk pregnancy. - untuk mencegah anemia hemolitik fetal
penyakit hemolitik janin pada persalinan berikutnya.
5. Fetal phonocardiography - dan mencegah kematian fetus.
Untuk deteksi suara jantung fetus dengan alat
3. Fetal electrocardiography phonocardiography/echocardiography
Metode mendeteksi dan merekam impuls 6. Fetela telemerty
listrik jantung janin.
Radiotransmisi tanpa kabel (wireless) untuk
Fetal distress terbukti dari terlambatnya waktu merekam data ECG atau data lain
konduksi.
43 44 45

ISTILAH PERIODE NEONATAL C. Istilah Diagnostik C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-1)

A. Asal Istilah 6. cord hemorrhage = perdarahan dari tali pusat.


1. asphyxia neonatorium = kekurangan O2 dalam
1. natus (L) = birth (kelahiran) darah janin
7. Down’s syndrome, mongolism, trisomy G21
2. neo [Y] = new, recent (baru) 2. atelectasia neonatorum = kegagalan
= aberasi kromosome ditandai dengan retardasi
3. neonate (L) = newborn (bayi baru lahir) pengembangan paru saat lahir
mental, tampak fisik yang khusus (mongoloid), lidah
4. umbilicus (L) = naval (pusar) 3. caput succedaneum = benjolan edem pada berfisura terjulur ke luar mulut, pudgy, leher lebar,
B. Istilah Anatomik kepala akibat tekenan hypotonia dan kehilangan Moro reflex saat lahir.
1. fontanel, fontanella = titik temu sutura cranial 4. cerebral hemorrhage = perdarahan otak
yang tetap terbuka saat janin baru lahir (ubun-2) 8. drug addiction in neonate = simtoma withdrawal
2. umbilical cord = tali pusat penghubung plasenta 5. congenital stridors = gangguan napas berbunyi kecanduan alkohol saat setelah lahir: tangis
suara ngorok, saat dilahirkan sampai dengan melengking, tremor, kejang-kejang sama seperti
ke umbilicus fetus. Pada saat baru lahir; bangunan withdrawal sindrom alkoholisme, bisa mual, muntah
tali ini tersusun dari satu vena umbilicalis dan 2 1 minggu, akibat malformasi, malposisi atau
dan diare.
arteria umbilicalis terbungkus substansi gelatinous malfungsi glottis, trachea atau pita suara.
(mirip agar-2).
46 47 48

8
(Lanjutan) C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-2) C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-3)

11. hyperbillirubinemia neonatal = kadar 13. Infeksi pada neonatus


9. Erythroblastosis fetalis = penyakit hemolitik
bilirubin meninggi dalam darah 
neonatal
predisposisi terjadi kern-icteric akibat a. Congenital rubella syndrome
a. anemic type: kerusakan sumsum tulang.
konsentrasi bilirubin menumpuk di dalam b. Epidemic diarrhea dehydrasi dan acidosis,
b. hydrops type: edem berat, bisa lahir meninggal feses cair dan hijau
c. icteric type: jaundice diikuti kern-icterus. jaringan otak
c. Impetigo contagiosa: UKK dengan pelepuh,
12. idiopathic respiratory distress syndrome, pustular dan crusta (infeksi stafilokokal)
10. Hydrocephalus = koleksi cairan tubuh abnormal hyalin membrane disease = gangguan d. Neonatal chlamydial, cytomegaloviral,
di ventrikel otak mengakibatkan ukuran napas serius akibat material eksudat kental herpetic dan lain-lain
kepala membesar. hyalin mengisi saluran dan alveoli paru e. Ophthalmic neonatorum: conjunctivitis
purulent.
sehingga menutup jalan napas dan mence-
f. Thrush: infeksi fungal di selaput lendir mulut
gah oksigenasi. Utama pada bayi prematur membentuk bercak-bercak putih sariawan
dan bisa fatal
49 50 51

C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-4) C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-5)


D. Istilah Operasi
14. imperforated anus, atresia ani = lobang dubur
18. prematurity: bayi lahir belum cukup bulan, berat
tidak terbuka. 1. exchange transfusion: mengganti darah neonatus
badan di bawah 2500gr (WHO)
15. kernicterus, nuclear juandice, biliary yang memiliki reaksi antigen-antibody akibat
19. retrolental fibroplasia: gangguan pada bayi
encephalopathy: kerusakan otak tidak bisa disem- prematur yang menerima terapi oksigen penyakit hemolytic dengan darah bebas
buhkan sebagai komplikasi erythroblastosis antigen terkait.
terus-menerus (berkelanjutan)  retina
berat. Serum bilirubin asal eritrosit pecah edem dan lepas  kebutaan partial atau
membanjiri sel-sel otak menimbulkan total. 2. clipping of frenulum linguae: operasi minor untuk
retardasi mental dan cerebral palsy atau tuli.
20. tongue-tie, ankyloglossia: frenulum lidah pendek melepaskan perlengketan lidah
16. meningocele: hernia meninges menonjol ke spine
mengganggu bayi memperoleh feeding
(tulang punggung) atau tengkorak kepala
21. umbilical hernia, omphalocele: umbilicus ruptur 3. repair of imperforated anus: operasi membuat
17. phocomelia: deformitas kongenital (lahir tanpa disertai hernia intestine, (pada minggu lobang/jalan keluar baru
tungkai) akibat bumil minum thalidomide pada pertama lahir)
trimester I.
52 53 54

9
D. Istilah Simtomatik (Lanjutan)
ISTILAH RADIOLOGI TERKAIT OBSTETRIK
E. Istilah Simtomatik
5. meconium: kotoran hitam dari bayi neonatal A. Istilah terkait Radio-Diagnostik
1. amniography  evaluasi: janin, plasenta dan
1. Apgar score: menentukan kondisi fisik dengan
6. Moro reflex, startle reflex: reflex yang menunjukkan kantung ketuban.
evaluasi detak jantung, kesulitan napas, dan
adanya kesadaran terhadap keseimbangan 2. fetography  mempelajari keadaan fetus dalam
perubahan warna kulit (cyanosis) di banding- pada neonatal
kan batasan nilai sistem score. uterus dengan media lipid yang menutup
vernix
7. premature: sebelum waktu yang tepat, pada
2. Chvostek’s sign: iritabilitas facial pada tetani yang obstetrik diartikan lahir sebelum usia 3. hysterosalpingography, uterotubal radiography,
timbul karena rangsangan ringan pada kehamilan terpenuhi uterosalpingography  untuk menentukan
nervus fasialis  menimbulkan spasm kepatenan tuba pada kegagalan reprodutif.
unilateral.
8. pylorospasm: spasm otot sirkuler pylorus 4. neonatal radiography  menginvestigasi adanya
3. congenital: kongenital
gangguan kongenital jantung, besar ukuran
9. vernix caseosa: substansi lemak yang menutup kepala atau gangguan usus.
4. eructation: gumoh tubuh neonatus.
55 56 57

ISTILAH RADIOLOGI TERKAIT OBSTETRIK (Lanjutan)


B. Istilah Terkait Ultrasonic Diagnostik
A. (Lanjutan) 3. Obstetric echocardiography: evaluasi cardiac bumil
1. B-mode scan of fetus and placenta.  mendeteksi:
yang dengan pericardial effusion, penyakit
5. pelvimetry: pengukuran obstetrik untuk mengukur katub mitral, cardiomyopathy, dengan
diameter pelvic a. Pertumbuhan janin, maturitas atau kematian in- penggunaan ultrasound untuk menilai
6. pelvimetry & cephalometry  pengukuran utero atau bayi kembar/multiple pregnancy status cardiac dan memperkirakan overload
hubungan ukuran besar kepala janin dengan volume jantung
diameter pelvis bumil b. Lokasi plasenta, berbagai tingkat plasenta previa
serta adanya plasenta kembar/ganda. 4. Obstetric ultrasonography  untuk deteksi
7. placentography: untuk mempelajari uterus pada
suatu kehamilan. abnormalitas fetus. Ump: adanya hydrops,
2. B-mode time motion TM scan: tehnik ultrasonic anencephaly dan gangguan maternal: hydramion,
untuk menentukan detak jantung janin extra-ut, hydatidiform mole, fibroid atau cysta pada
kehamilan.

58 59 60

10
B. Istilah Terkait Ultrasonic Diagnostik (Lanjutan-1) B. Istilah Terkait Ultrasonic Diagnostik (Lanjutan-2)
ISTILAH LABORATORI KLINIK
5. Ultrasonic cephalometry: teknik kombinasi ultra-
7. ultrasonography in abortion: deteksi ultrasonic A. Istilah test kehamilan
sound untuk menentukan BPD (biparietal diameter)
terkait aborsi komplit atau inkomplit.
sebagai alat pengestimasi besar (ukuran), berat dan
usia janin. 1. immunologic pregnancy tests, immunoassays for
Apabila tidak ada echo mengidentifikasi pregnancy (HCG)
6. Ultrasonic placentography abortusnya komplit dan memerlukan tindakan a. Hemagglutination-inhibition test
curettage. (1) Pregnostican tube test
mendeteksi lokasi tepat plasenta untuk menyele-
seksi site punctur terbaik untuk amniocentesis dan Bila ada jaringan hasil konsepsi tertinggal maka (2) Pregnostican Accuspheres
letak/derajat plasenta previa. akan ada echo, namun karena gangguan b. Latex agglutination-inhibition test
intrauterine adalah senantiasa echogenic maka (1) Gravindex
8. Ultrasound monitoring of fetus: rekam continuous differensial diagnostik (diagnostik banding) (2) Placentex (tube test)
dengan instrument Doppler-ultrasound diperlukan. Positive for pregnancy
dengan transducer diletakkan di bagian area Negative for pregnancy
suara jantung janin ternyaring  signyal
audible. 61 62 63

Istilah test kehamilan (lanjutan-1) Istilah test kehamilan (lanjutan-2)


B. Istilah terkait Studi Fertilitas (Kesuburan)
2. Hormone test lain-lain d. oxytocin challenge test (OCT) 1. Biopsy
a. alpha fetoprotein (AFP) serum determination  untuk menginduksi stres kehamilan untuk a. endometrial biopsy & histological study
 abnormalitas fetus
memantau efeknya terhadap laju detak jantung janin  bukti ovulasi
b. alpha fetoprotein in amniotic fluid  indikasi: bila fetus dalam kehamilan risiko tinggi. Bila faktor ovarian negatif = ovaria sebagai
 indeks nonspesifik untuk mendeteksi kausa infertilitas.
gangguan defek neural tube (batang saraf): e. urinary estriol determination Biopsi tidak bisa membedakan apakah ovari
anencephaly, spina bifida dan lain-lain. terlibat primer atau sekunder
 pengukuran kadar estriol yang diekresi lebih
banyak dari 2 estrogen, estrone & estradiol.
c. human placental lactogen (HPL) b. ovarian biopsies, bilateral
determination serum assay menunjukkan  secara normal estriol meningkat saat kehamilan
 untuk mendeteksi kausa infertilitas,
kenaikan progresif HPL saat kehamilan, akan dan mencapai kadar tertinggi pada usia kehamilan evaluasi dan presumsi terkait fungsi ovaria.
sangat tinggi pada diabetes mellitus dan cukup bulan. Adanya penurunan mencolok estriol Melalui laparoscopic dengan Palmer biopsy
rendah pada insufiseinsi plasenta plasental pada trimester ke II dan III menandakan
forceps dapat dilakukan biopsi ovari luas
64
ada insufisiensy plasental 65 66

11
B. Istilah terkait Studi Fertilitas (Kesuburan) (Lanjutan) C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan
Neonatal dan Tindakan Tindakan (Lanjutan-1)
2. laparoscopy
 pemeriksaan endoskopik pelvis dan organ 4. Bilirubin  tinggi kadar bilirubin di dalam darah
1. ABO incompatability (umumnya apabila bumil O menunjukkan adanya eritrosit yang pecah/rusak
reproduksi untuk suatu diagnostik dan/atau dan bayi A atau B.  frekuensi trejadi eritroblastosis
tindakan dan hepar tidak mampu mengatasinya
fetalis kecil
2. amniotic fluid analysis  spectrophotometric, 5. Bilirubin determination using cord blood of
3. testicular biopsy
untuk manajemen Rh inkompatabilitas, diabetes neonate
 pemeriksaan sitologik sayatan jaringan testis dsb.
pada oligospermia dan azoospermia untuk deteksi Normal values:
dasar patologik infertilitas pada pria 3. antiglobine reaction (Coombs test), suatu test Full term newborn: 1.0 – 3.0 mg/dl
deteksi antibodi Increase inserum bilirubin:
a. direct Coombs test  Negative = tidak ada Fisiologis: 5.0 mg /dl atau >
4. tubal insufflation (Rubin test)
antibodi pada darah janin Hyperbilirubinaemia: 18.0 – 20.0 mg/dl
 test patensi tubal pada yang gagal reproduksi.
Kernicterus: 25.0 mg/dl atau lebih tinggi/kurang
Tuba yang tersumbat adalah satu di antara sebab Positive  hemolytic disease
Bayi prematur lebih rentan terhadap timbulnya kern-
sterilitas. b. Indirect Coombs test: adanya antibodi dalam icterus.
67 serum 68 69

C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan
Tindakan (Lanjutan-2) Tindakan (Lanjutan-2) Tindakan (Lanjutan-3)

6. Blood group analysis of prospective parents 11. phototherapy for neonate


10. phenylketonuria detection
 untuk deteksi: golongan maternal dan paternal a. Infants with physiologic jaundice
 deteksi PKU (inborn error of protein metabolism)
dan ibu-anak inkompatibilitas. Termasuk seteksi Diberi terapi sistem penyinaran fluorescent.
grup ABO, Rh dan skrining antibodi iregular a. Ferric chloride urine test bayi
b. Infants with hyperbiirubinemia
7. Blood group analyses for exclusion studies (1) diaper test
Dikhawatirkan akan timbul encephalopathy 
 test menentukan legalitas keturunan (2) tube test
diberi penyinaran intens di NICU untuk
8. Glucoronyl transferase (3) Phenistix reagent strip test. menurunkan kadar bilirubinnya.
 ensim yang menunjukkan kemampuan hati untuk b. Gurthrie test (darah dari tumit bayi) 12. Rh isoimmunizatin: sensitisasi yang terjadi apabila
mengurus sel eritrosit yang rusak. c. Serum phenylalanine test darah mengandung Rh antigen, masuk sirkulasi
9. Phenylalanine Normal level = 0.5 – 2.0 mg/dl darah resepient, yang tidak memilikinya.
 kadar asam amino esensial bertanggungjawab Increas = 60 mg/dl atau > Timbul umumnya pada bumil Rh-neg yang
terhadap pertumbuhan pengembangan otak  mengandung janin Rh-pos. atau menerima
agar tidak terjadi mental retardasi. 70 71 transfusi darah Rh-pos. 72

12
C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan ABBREVIATIONS ABBREVIATIONS (Lanjutan)
Tindakan (Lanjutan-4)
A. Umum HPL - human placental lactogen
13. Rubella, pada kehamilan trimester I:  deformitas AFP - alpha fetoprotein HSG - hysterosalpingography
janin.
BBT - basal body temperature IUP - intrauterin pressure
Upaya pencegahan melalui:
BPD - biparietal daimeter LBW - low birth weight
a. active immunization against rubella
b. hemagglutination (HI) test for rubella CDC - calculated day of confinement
LMP - last menstrual period
c. immune serum globin (ISG) CS - Cesarean section
NB - newborn
d. postpartum rubella immunization CWP - chilbirth without pain
EDC - estemated day of confinement OB - obstetrics
14. Sickle cell disease screening tests  skrining untuk FECG - fetal elctrocardiogram OGN - obstetric gynecologic-neonatal
HbS pada neonatal. FHR - fetal heart rate PPA pos. - phenylpyruvic acid positive
FHT - fetal heart tone PU - pregnancy urine
15. Spectrophotometry  untuk mengukur intensitas FTND - full term normal delivery RML - right mediolateral (episiotomy)
panjang gelombang sinar yang ditransmisi,
HCG - human chorionic gonadotropin Rh neg – rhesus factor (-) Rh pos – rhesus factor (+)
oleh suatu substansi, dalam kondisi standard.
73 HDN - hemolytic disease of newborn 74 UC 75

B. Vertex Presentation D. Breech Presentation


LATIHAN 1
LOA - left occipito anterior
LSA - left sacroanterior Uraikan istilah di bawah ini menjadi unsur kata
LOP - left occipito posterior
LSP - left sacroposterior pembentuknya:
LOT - left occipitotransverse
RSA - right sacroanterior 1. ultrasonography 
ROA - right occipitoanterior
RSP - right sacroposterior 2. cephalometry 
ROP - right occipitoposterior
E. Tranverse Presentation 3. placentography 
ROT - right occipitotransverse
LScA - left scapuloanterior 4. echocardiography 
C. Face Presentation
LScp - left scapuloposterior 5. phenylketonuria 
LMA - left mentoanterior
RScA - right scapuloanterior 6. hyperbilirubinaemia 
LMP - left mentoposterior
RScP - right scapuloposterior 7. spectrophotography 
LMT - left mentotransverse
Di Indonesia kita kenal singkatan GPA 8. pylorospasm 
RMA - right mentoanterior
G = gravida P = Partus A= abortus 9. hypersalpingography 
RMP - right mentoposterior
G1 P0 A0 = gravida pertama, belum pernah partus, 10. hypoprothrombinemia 
RMT - right mentotranverse 76 ataupun abortus 77 78

13
LATIHAN 2 LATIHAN 3
Latihan Pengkodean Istilah Tindakan
Tulis arti istilah medis di bawah ini: Tulis arti istilah tindakan di bawah ini:
1. meconium = 1. biosy =
2. pylorospam = 2. laparoscopy =
3. retrolental fibroplasia = 3. phototherapy = GUNAKAN ICD-10
4. ankyloglossia = 4. exchange transfusion = UNTUK MENCARI
5. meningocele = 5. aminocentesis = KODE TINDAKAN
6. atresia ani = 6. intrauterine transfusion = YANG TERTERA
7. hydrocephalus = 7. fetal electrocardiography =
DI MATERI KULIAH INI
8. atelectasis neonatorium = 8. fetal monitoring =
9. erythroblastosis fetalis = 9. fetal telemetry =
10. vernix caseosa = 10. asphyxia neonatorum =

79 80 81

14
18/04/2021

GANGGUAN FUNGSI DARI BERBAGAI MATERI


PENYAKIT PADA SISTEM TUBUH
MANUSIA BESERTA ISTILAH MEDIS DAN • Gangguan Kehamilan dengan Diabetes
Gestasional
TINDAKAN YANG TERKAIT MELIPUTI
KEHAMILAN DAN PERSALINAN • Gangguan Kehamilan Dengan Pre- Eklamsia
Dan Eklamsi
KODEFIKASI TERKAIT SISTEM GENITOURINARIA &
• Gangguan Persalinan dengan Janin Letak
SISTEM REPRODUKSI Sungsang dan Lintang
PRODI D3 RMIK
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN • Gangguan Persalinan dengan Fetal Distress
2021

PENDAHULUAN
• Diabetes Mellitus (DM) pd kehamilan memiliki
dampak serius bagi bayi & ibu, bila tidak diobati
dan dikontrol dengan baik.
• Prevalensi DM pada kehamilan 3-5% dari
kehamilan normal
• Wanita ras Asia lebih mudah terkena dibandingkan
wanita ras Kaukasian
GANGGUAN KEHAMILAN DENGAN • Studi di Makassar selama 6 bln pd 46 ♀ pasca
DIABETES GESTASIONAL DMG → angka DM tipe 2 & TGT(toleransi glukosa
terganggu) : 56.6%

PEMBAGIAN DM PADA KEHAMILAN PATOFISIOLOGI


• Seperti pd DM tipe 2, DMG terjadi
a. DM yg sudah diketahui sebelumnya &
kemudian jadi hamil (DM Pre-Gestasional)
Gangguan resistensi insulin & sekresi
insulin oleh sel beta pankreas 
Memacu produksi insulin oleh sel ß
b. DM yang baru ditemukan saat hamil
Pankreas untuk memenuhi kebutuhan
(DM Gestasional/DMG)
tubuh
- Pada kehamilan Normal, sel ß Pankreas
mampu memenuhi kebutuhan insulin,
sedang pd DMG terjadi gangguan
toleransi glukosa(hiperglikemia)

1
18/04/2021

PATOFISIOLOGI MASALAH PD DMG


• Mekanisme disfungsi sel B pankreas pada • MASALAH PD IBU
DMG, belum dapat dijelaskan sepenuhnya - DMG merupakan ggn metabolisme yang
• Terdapat 3 mekanisme yang mendasari DMG: ringan, tapi hiperglikemia ringan dapat
1. Autoimun memberikan penyulit pada ibu, berupa:
2. Kelainan Genetik Preeklampsia, Polihidroamnion, ISK, persalinan
SC,trauma persalinan akibat bayi besar
3. Resistensi insulin kronik :
- ±40 -60 %♀ yg pernah DMG pada
- Resistensi insulin fisiologis pengamatan lanjut pasca persalinan
- Resistensi insulin kronik akan mengidap DM.

MASALAH PD DMG MASALAH PD BAYI


• Makrosomia
• PERINATAL
• 20–50% bayi juga mengalami hipoglikemia (GD <30mg/dl)
Kematian perinatal bayi pada ibu pada 24 jam pertama setelah lahir.
dengan DMG tergantung pada keadaan • Hambatan pertumbuhan janin
hiperglikemia ibu . • Cacat bawaan(4,1%)
Angka kematiannya sebesar 3-5 %. • Hipoglikemia(25-50%)
• Hipokalsemia & hipomagnesemia

• Hiperbilirubinemia
• Polisitemia hematologis
• Asfiksia perinatal (Sindrom gawat nafas
neonatal)

PENILAIAN KLINIK PENILAIAN KLINIK


• Penapisan u/DMG harus dilakukan pada Riwayat kebidanan
semua wanita hamil • Pernah preeklamsia
Faktor risiko DMG • Polihidraamnion
Riwayat Obsteri : Riwayat Ibu
• Beberapa kali keguguran • Umur ibu hamil > 30 thn
• Riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa • Riwayat DM dalam keluarga
sebab yang jelas • Pernah DMG pd kehamilan sebelumnya
• Riwayat pernah melahirkan bayi dengan cacat • Infeksi saluran kemih berulang2 selama
bawaan hamil
• Pernah melahirkan bayi >4000 gr

2
18/04/2021

DIAGNOSIS PENANGANAN
♀ HAMIL DLM KEADAAN PUASA PENANGANAN UMUM
• Penatalaksanaan DMG dilakukan terpadu
PLASMA VENA 2 JAM
o/SPPD,SPOG,ahli gizi dan Sp.anak
NORMAL DMG • Tuj penanganan adlh : mencapai &
mempertahankan keadaan normoglikemia
sejak hamil hingga persalinan,y,I kadar GDP <
WANITA HAMIL Kadar Gula Kadar Gula > 140 mg/dl
PUASA Darah Darah 105 mg/dl & 2jam sesdh makan < 120 mg/dl
< 140 mg/dl < 140 mg/dl • U/mencapai sasaran tsb dilakukan :
GLUKOSA 75 140-199 mg/dl > 200 mg/dl > 200 mg/dl
GRAM - Perencanaan makan yg sesuai dgn kebutuhan
PLASMA 2 JAM
- Pemantauan glukosa darah sendiri di rumah
DIAGNOSIS Toleransi DM DMG - Pemberian insulin bila blm tercapai
Glukosa normoglikemia dgn perencanaan
Tergangg
u
makan

PENANGANAN PENANGANAN
PENANGANAN UMUM • PENANGANAN UMUM
• Segera setelah pasien di D/DMG pmrx • Monitor kesejahteraan janin
GDP & 2 jam sesdh makan u/menentukan • Saat melahirkan janin disesuaikan
penatalaksanaan Kontrol Gula Darah
• Bila kadar GDP > 130 mg/dl R/insulin di
samping perencanaan makan,T.U pd
penderita yg di D/ setelah Usia kehamilan
28 mgu
• Bila Kadar GDP <130 mg/dl dimulai
dgn Perencanaan makan saja dahulu

PENANGANAN PROGNOSIS
PRINSIP PENANGANAN  Prognosis tgtng dari :
• Kontrol secara ketat kadar gula darah,bila
kontrol kurang baik upayakan lahir lebih dini, • Perawatan antenatal
dgn pertimbangan kematangan paru janin. • Pertolongan persalinan
Dapat tjd kematian janin mendadak • Perawatan di bangsal neonatus
• Berikan insulin yang bekerja cepat , bila • Pemantauan jangka panjang
mungkin berikan dengan drip
 Prognosis umumnya baik
• Hindari adanya inf traktus urinarius a/ infeksi
lainnya.Lakukan pencegahan infeksi dgn baik Prognosis intelegensia yg N tgt dari
• Bayi baru lahir bisa tjd hipoglikemia yg cepat, lama & beratnya hipoglikemia dgn
perlu diatasi dgn memberi infus glukosa gejala

3
18/04/2021

PEMANTAUAN LANJUT
• Disarankan agar pada semua wanita
DMG
setelah persalinan dilakukan tes
toleransi glukosa setiap 6 bulan
sekali
• Perlindungan obstetri melalui
pemakaian kontrasepsi harus
diterapkan pd penderita DMG
GANGGUAN KEHAMILAN DENGAN
PRE- EKLAMSIA DAN EKLAMSI

Definisi
Pre Eklampsia adalah sekelompok penyulit yg
PRE-EKLAMPSIA & EKLAMPSIA timbul pada kehamilan, persalinan/nifas disebabkan
kehamilan itu sendiri, yg ditandai Hipertensi, oedem
dan protein uria.

Klasifikasi
1. Pre Eklampsia Ringan
2. Pre Eklampsia Berat
dr Damian Hamzah, MPH,AIFO-K

PRE EKLAMPSIA RINGAN


Pengelolaan
1. Prinsip

Diagnosa Mencegah menjadi PE berat/Eklampsia


2. Meliputi :
1. Hipertensi
a. Istirahat fisik/psikis
TD : 140/90 -160/110 mmHg atau terdapat ↑
b. Penderita harus istirahat baring (sebanyak mungkin
sistolik 30 mmHg dan diastolik 15 mmHg posisi miring) dan dpt diberikan sedativa, misal
2. Oedem (-) atau ringan luminal 3 x 30 mg atau valium 3x 2 mg sehari
3. Proteinuria ++ c. Pengaturan diit rendah garam, tinggi protein, besi

4. BB TM III ↑ ½ Kg/1 mgg atau 2 Kg/1 bulan dan vitamin


d. Diuretika (kalau perlu), misal hidroklortiazid 1x25
5. Tidak ada keluhan
mg

4
18/04/2021

PRE EKLAMPSIA BERAT Diagnosa banding


EKLAMPSIA PE Berat :
Disertai tanda : 1. Hipertensi
2. Penyakit Ginjal
1. Tekanan darah > 160/110 mmHg
Eklampsia :
2. Proteinuria 5 gr/hari (+3)
1. Hipertensi
3. Oliguria, volume urin < 500 cc/24 jam 2. Cerebrovasculer accident (CVA)
4. Adanya gangguan serebral, gangguan visus, 3. Comahepatikum/uremicum/diabetikum
dan rasa nyeri episgastrium 4. Intoksikasi (obat, dll)
5. Terdapat oedema paru dan siasonis Prinsip Pengelolaan PE Berat/Eklampsia
1. Mencegah memburuknya penyakit
Eklampsia → PE Berat disertai kejang 2. Mencegah sequelle
3. Melahirkan bayi pada saat optimum

Catatan ....... a. Persiapan


1. Rawat dikamar isolasi dan tenang.
 Persalinan dg PE Berat harus diselesaikan dengan Infus D5% 1000 cc diselingi RL 500 cc. Pemberian
cepat → m’peringan kala II agar klien tidak cairan dlm 24 jam tidak boleh >2000 cc.
mengejan sehingga mengurangi kemungkinan 2. Bila tjd kejang, mulut dan tenggorokan dibersihkan
dari lendir, pasang sudip lidah, DC dan O2.
perdarahan otak yg dapat menyebabkan timbul Awasi ketat :
kejang.  KU, kesadaran, TD, nadi dan suhu
 PE berat perlu perawatan khusus sebelum, selama  RR, reflek tenda lutut, diuresis
dan setelah persalinan (nifas) karena mempunyai  Jumlah kejang
resiko b’lanjut menjadi Eklampsia dan berakhir dg 3. Bila koma > 24 jam, diberi makanan per sonde.
4. Pada PE Berat bila keadaan baik (mjd PE Ringan).
kematian janin dan ibu. Lakukan USG/p’hitungan TBJ scr Johnson. Bila TBJ >
2000 gr lakukan induksi (terutama dg piton drip)

5. Syarat pemberian MgSO4 :  Dirawat di ICU bila :


 Reflek patella (+) 1. Pemberian diazepam 60 mg
 RR > 16x/mnt 2. HR > 120 x/mnt
 Tersedia gluconas calail 10 %/10 cc sebagai 3. RR > 36 x/mnt
antidotum 4. Kejang yg tak teratasi sesuai protocol pengobatan
 U/ pemberian selanjutnya diuiresis > 100 cc/4jam c. Pengobatan
b. Pengawasan 1. PE berat
Dilakukan terhadap :  Dg MgSO4 :
 Prognosa : meliputi kesadaran, kejang, oedem paru, MgSO4 40 % atau 25 cc (10 gr) IM, masing”
tensi, Ht (tiap 8 jam), kadar asam urat darah/hari. bokong kanan 12,5 cc, bokong kiri 12,5 cc. Bila
 Komplikasi :sianosis, oedem paru, masih diperlukan dan syarat memenuhi,
bronchopneumonia, decomp cordis, solusio plac, diberikan lagi MgSO4 40% atau 12,5 mg (5 gr)
CVA IM tiap 4-24 jam PP
 Pengobatan  Dg diazepam : 10 mg diazepam drip dalam D5%
Catat jumlah cairan masuk/keluar, obat anti HT, obat dg tetesan 20 tpm. Dalam 24 jam tdk melebihi
anti kejang, dieuresis, oedem paru, KPR, respirase 100-200 cc.
dan CVP.

5
18/04/2021

2. Eklampsia 3. Bila tensi > 160/110 mmHg, beri catapres


 Dg MgSO4 :
(clonidin) 150 mg IV pelan-pelan. Bila respon
MgSO4 20 % (4 gr) IV, pelan-pelan (selama > 3
menit) diikuti MgSO4 40 % 12,5 cc (5 gr) IM. (-), 6 jam kemudian ditambah 150 mg IV
Pada daerah glutea. Bila masih kejang, 20 menit pelan-pelan. Bila respon (+) 4 jam kemudian
kemudian ditambah MgSO4 20 %-10 cc IV secara diberi catapres tab 2x1/2 sehari.
pelan-pelan (selama > 3 menit). Bila dalam 20
menit masih kejang, ditambah MgSO4 20 %-20 Catatan : pada pemberian catapres, harus
cc IV pelan-pelan. diawasi tensinya secara intensif, yaitu menit
Bila setelah 30 menit masih kejang, beri dilantin ke-1, ke-3, ke-5, kemudian tiap 15 menit.
(divenil hidantonin) 100 mg IV pelan-pelan.
Untuk pemberian selanjutnya (bila perlu dan
memenuhi syarat) beri MgSO4 40 % 12,5 cc (5 d. Evaluasi
gr) IM tiap 4-24 jam PP.
 Prognosa
 Dengan diazepam :
20 mg diazepam IV pelan-pelan diikuti 10 mg  Komplikasi
diazepam dlm drip D5% 500 cc 30 tpm.  Pengobatan

KOMPLIKASI DAN PENYULIT KEHAMILAN


TRIMESTER III
(KELAINAN LETAK)

GANGGUAN PERSALINAN DENGAN


JANIN LETAK SUNGSANG & LINTANG

LETAK LINTANG
Ialah janin terletak melintang dalam ETIOLOGI
uterus, sumbu memanjang tubuh bayi
• Multiparitas (uterus kendor).
kira-kira tegak lurus dgn sumbu
memanjang tubuh ibu. • Gamelli, hidramnion.
• Keadaan yang menghalangi turunnya
kepala dan tumor jalan lahir, panggul
sempit, dan PP.
• Anensefalus.
• Tali pusat pendek/melilit.
• Janin kecil atau prematuritas.

6
18/04/2021

DIAGNOSIS
• Inspeksi terlihat uterus lebih • Auskultasi : DJJ disekitar pusat.
besar dari hamil biasa. • PD :
• LI: Pada letak lintang dorso anterior teraba tulang² iga,
 TFU tdk sesuai dg tua kehamilan. aksila atau skapula.
 Uterus kosong difundus & diatas simfisis.
• L II : Ballotement (+) & bokong Pada letak lintang dorso posterior teraba
disamping ka/ki.
lengan/siku.
• L III & IV : Saat kehamilan
hasilnya (-).

PENANGANAN Letak Sungsang


(pada kehamilan)
Janin terletak memanjang dengan kepala difundus
• Dicari penyebabnya. uteri, dan bokong menempati bagian bawah kavum
uteri.
• Lakukan versi luar tanpa paksaan,
kalau tidak ada kontraindikasi dan
syarat terpenuhi.

• Versi luar sebaiknya dilakukan setelah


kehamilan berusia 37 mg.

ETIOLOGI
2. keadaan plasenta
( IBU ) – Plasenta letak rendah
1. Keadaan rahim – Plasenta previa

– Rahim arkuatus 3. keadaan jalan lahir


– Septum pada rahim – Kesempitan panggulDeformitas tulang panggul
– Uterus dupleks – Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan
perputaran keposisi kepala.
– Mioma bersama kehamilan

7
18/04/2021

( JANIN ) Jenis-jenis Letak Sungsang


• L.Bokong kaki sempurna
• Tali pusat pendek atau lilitan tali
pusat. • L.Bokong murni
• Hidrosefalus atau ensefalus
• Kehamilan kembar • L.Bokong kaki tidak sempurna
• Hidramnion atau Oligohidramnion
• Prematuritas
• L.Kaki

• Pemeriksaan fisik :
Berdasarkan jenis letak sungsang saat PD akan
DIAGNOSIS teraba :
• Pada pemeriksaan luar (leopold) pada bagian bawah a. L.Bokong murni
uterus tidak teraba kepala yang keras dan bulat. Teraba bokong yang ditandai dengan adanya
sakrum, kedua tuba ossis iskii, dan anus.
• Terkadang bokong janin cukup bulan dapat b. L.Bokong kaki sempurna
memberi kesan seolah-olah kepala, akan tetapi Kedua kaki dapat diraba disamping bokong.
kepala tidak dapat digerakkan semudah kepala. c. L.Bokong kaki tidak sempurna
Satu kaki teraba disamping bokong
• Djj setinggi pusat atau sedikit diatas pusat. d. L.kaki
Terdapat tumit atau lutut.

PROGNOSIS PRINSIP DASAR PERSALINAN LETAK


1) Angka kematiannya lebih tinggi dari pada letak SUNGSANG
kepala.
2) Sebab utama kematian adalah prematuritas 1. Persalinan pervaginam
dan penanganan persalinan yang kurang
sempurna. Persalinan spontan; janin dilahirkan
3) Pada persalinan yang kurang sempurna dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri.
biasanya janin mengalami hipoksia atau Cara ini disebut Bracht.
perdarahan dalam tengkorak. 2. Manual aid (partial breech extraction);
4) Selain itu ada bahaya janin bernafas sebelum janin dilahirkan sebagian dengan tenaga
waktunya sehingga mukus terisap kedalam dan kekuatan ibu dan sebagian lagi
jalan pernapasan dan menyumbatnya. dengan tenaga penolong.
5) Asfiksia bisa terjadi kerena tali pusat yang 3. Ektraksi sungsang (total breech
menumbung, biasanya pada letak bokong-kaki
sempurna dan bokong-kaki tidak sempurna. extraction); janin dilahirkan seluruhnya
6) Janin besar dapat menyebabkan disproporsi dengan memakai tenaga penolong.
pada panggul normal. 4. Persalinan perabdominan (sectio
caesaria).

8
18/04/2021

Prosedur manual aid (partial breech extraction) :


Prosedur persalinan sungsang secara spontan :
Indikasi : jika persalinan secara bracht mengalami
• Tahap lambat : mulai lahirnya bokong sampai kegagalan misalnya terjadi kemacetan saat
pusar merupakan fase yang tidak berbahaya. melahirkan bahu atau kepala.
• Tahap cepat : dari lahirnya pusar sampai mulut, Tahapan :
pada fase ini kepala janin masuk PAP, sehingga
1. Lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan
kemungkinan tali pusat terjepit.
dengan tenaga ibu sendiri.
• Tahap lama : lahirnya mulut sampai seluruh
2. Lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga
bagian kepala, kepala keluar dari ruangan yang
penolong dengan cara klasik (Deventer), Mueller,
bertekanan tinggi (uterus) ke dunia luar yang
Louvset, Bickenbach.
tekanannya lebih rendah sehingga kepala harus
dilahirkan perlahan-lahan untuk menghindari 3. Lahirnya kepala dengan cara Mauriceau (Veit
pendarahan intrakranial (adanya tentorium Smellie), Wajouk, Wid and Martin Winctel, Prague
cerebellum). Terbalik, Cunan Piper.

Pengertian Fetal distres

• Kondisi hipoksia yang bila tidak dilakukan


penyelamatan akan berakibat buruk.
Hipoksia adalah keadaan jaringan yang
kurang oksigen, sedangkan hipoksemia
GANGGUAN PERSALINAN DENGAN adalah kadar oksigen dalam darah yang
FETAL DISTRESS
kurang .

Lanjutan… Etiologi
1. Etiologi fetal distress – Ibu
• Fetal Distres adalah keadaan ketidak  Penurunan kemampuan membawa
oksigen ibu
seimbangan antara kebutuhan oksigen dan  Anemia yang signifikan
nutrisi janin sehingga menimbulkan perubahan  Penurunan aliran darah uterin
 Posisi supine atau hipotensi lain,
metabolisme janin menuju metabolisme preeklampsia
 Kondisi ibu yang kronis
anaerob menyebabkan hasil akhir
 Hipertensi
metabolismenya terakhir bukan karbondioksida

9
18/04/2021

2. Etiologi – Faktor Janin : Patofisiologi


A. Kompresi tali pusat  Faktor ibu yang mengandung
 Oligohidramnion
 Anemi
 Prolaps tali pusat
 Puntiran tali pusat
 Hipertensi
B. Penurunan kemampuan janin  Diabetes militus
membawa oksigen  Faktor Uteroplasental
 anemia berat, misal :isoimunisasi,  Kelainan tali pusat
perdarahan feto-maternal
 Trauma
 Faktor pada janin

Klasifikasi Manifestasi Klinik


Gawat janin yang terjadi secara ilmiah • Hipoksia awal pada janin
Gawat janin iatrogenik
• Demam pada maternal

• Hipertensi pada ibu

• Saturasi oksigen, oksigen ibu berkurang

• Kelainan pasukan plasenta

Komplikasi Menejemen Diit


1. Asfiksia
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru Menghindari makanan yang mengandung
lahir tidak dapat bernapas secara spontan lemak jenuh (minyak goreng, santan,
dan teratur.
jeroan), makanan yang terlalu manis serta
2. Menyebabkan kematian janin jika tidak
harus mengkonsumsi banyak sayuran dan
segera ditangani dengan baik
buah

10
18/04/2021

Pemeriksaan Penunjang Lanjutan


• USG (Ultrasonographi) • Hipoksia berhubungan dengan
• Sinar X disfungsi plasenta, gangguan
• Pemeriksaan laboratorium pertukaran gas dan nutrisi ditandai
• Pengkajian vaginal dengan embolus (sumbatan).
• Isotop Scanning • Rasa nyeri berhubungan dengan
robeknya serviks ditandai dengan
trauma.

Kesimpulan

• Fetal Distres adalah keadaan ketidak seimbangan antara


kebutuhan oksigen dan nutrisi janin sehingga menimbulkan
perubahan metabolisme janin menuju metabolisme
anaerob menyebabkan hasil akhir metabolismenya terakhir
bukan karbondioksida
• Dalam pemeriksaan diperlukan pemeriksaan yang akurat
THANKS FOR YOUR
dari laboratorium untuk mendiagnosa penyakit fetal
distress. Keadaan janin sangat dipengaruhi oleh keadaan
ATTENTION
ibu yang mengandung. Ibu harus senantiasa menjaga
asupan nutrisi dan selalu memeriksakan kandungannya
secara rutin untuk menghindari terjadinya fetal distress dan
untuk mengantisipasi jika janin mengalami fetal distress
maka harus segera mendapat tindakan medis yang tepat
untuk menghindari kelahiran bayi yang cacat.

11
Aturan Dan Tatacara Kodefikasi
Penyakit Dan Tindakan Pada
Kehamilan Dan Persalinan (C3)
I. Filosofi Kodefikasi Terkait Kehamilan Dan
Persalinan
Untuk memahami keadaan ibu hamil,
perhatikan istilah GPA. G = Gravida, P = Partus,
A = Abortus. Misal G=1, P=0, A=0 artinya
kehamilan pertama, belum pernah melahirkan
dan belum pernah abortus. Bab ini berisi kode
yang menjelaskan semua kondisi obstetrik.
Masa obstetrik adalah dari konsepsi sampai
dengan 42 hari (6 minggu) setelah melahirkan.
Blok-blok kode tersusun menurut kemajuan
kehamilan, yaitu sejak pembentukan awal janin
sampai melahirkan dan selanjutnya masa nifas.
Penting bagi perekam medis untuk
mampu menentukan kode kasus
kehamilan, persalinan dan nifas dengan
– presisi, tepat dan benar sesuai kasus
yang ditangani dokter terkait. Kode
penyakit dan prosedur terkait
kehamilan, persalinan dan nifas ada
pada ada pada ICD-10 pada bab 21
(XXI).
Dalam bab tersebut ada keterangan sebagai berikut.
Kode O00-O99
Terbagi dlm 8 bloktiga karakter kategori :
–O00-O08Kehamilan yang berakhir dg keguguran
–O10-O16Gangguan Oedema ,Proteinuria dan
Hipertensi pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas
–O20-O29Gangguanmaternal lain yang terutama
berhubungan dengan kehamilan
–O30-O48Perawatan maternal terkait janin, kantung
ketuban, dan kemungkinan masalah persalinan
–O60-O75Komplikasi persalinandan kelahiran–O80-
O84Persalinan
–O85-O92Komplikasi yang terutama berkaitan dengan
nifas
–O95-O99Kondisi obstetrik lain, NEC
EXCLUDES (Tidak termasuk ke Bab ini) adalah
Penyakit dan Cedera tertentu yang mengakibatkan
komplikasi kehamilan, persalinan, melahirkan dan
masa nifas yang terklasifikasi di tempat lain-lain.
Gangguan mental dan prilaku berkaitan dengan
masa nifas (F23.-)
Obstetrical tetanus (A34)
Post partum necrosis of pituitary gland (E23.0)
Osteomalacia postpartum (M83.0)
Supervisi dari:
- Kehamilan berisiko tinggi (Z35-)
-Kehamilan normal (Z34.-)
II. Aturan dan Tata Cara kodefikasi ( general
coding ) terkait masa kehamilan, persalinan
dan nifas
Aturan Pertama
Kehamilan yang berakhir dengan
abortus(O00-O08)
Meliputi semua abortus
Excl : kehamilan berlanjut pada gestasi ganda
setelah abortus satu janin atau lebih (O31.1)
O00 Ectopic pregnancy
–Incl :ruptured ectopic pregnancy/kehamilan
ektopik terganggu (KET)
–Gunakan kode tambahan dari O08.
-kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.–Pada
O00.0 Kehamilan abdomen terdapat Excl : lahir
hidup pada kehamilan abdomen (O83.3) dan asuhan
ibu untuk janin hidup pada hamil abdomen (O36.7)
O01 Hydatidiform mole
–Gunakan kode tambahan dari O08.
-kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
–Excl :malignant hydatidiform mole (D39.2)
O02 Produk abnormal lain dari pembuahan–
Gunakan kode tambahan dari O08.
-kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
–Excl :Papyraceous fetus (O31.0)
O03Abortus spontan–Incl : keguguran
–Subdivisi 4 karakter kategori pd hal 642 vol 1 ICD
10 digunakan utk kategori O03-O06.
–Note: Abortus inkomplit meliputihasil konsepsi yang
tertinggal setelah abortus
Aturan Kedua
a. Kode O80 - O84
partus persalinan digunakan sebagai ko
ndisi utama jika pada kasus di
mana satu-satunya informasi yang
dicatat oleh dokter adalah
cara persalinan atau metode persalinan
saja tanpa ada penyulit persalinan.
b. Kode O80-O84 dapat
digunakan sebagai kode tambahan (opsiona
l /sekunder) untuk menunjukkan metode
atau jenis persalinan di mana
kondisi utamanya adalah penyulit
persalinannya. Kecuali jika penyulitnya
kode O42.0 (KPD sampai dg 24 jam) dan
O42.1 (KPD setelah 24 jam) maka O80-O84
digunakan sebagai diagnosis utama
c. Masa nifas adalah masa sesudah
persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan
kembali organ kandungan seperti sebelum
hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu
Note: Kategori O88. -, O91.-and
O92.melibatkan kondisi yang tercantum
walaupun kalau ini terjadi di waktu hamil
dan melahirkan..
Kecuali: kelainan jiwa dan tingkah-laku
yangberhubungan dengan nifas
(F53.),tetanus obstetri (A34), osteomalasia
nifas (M83.0)
d. O85 Puerperal sepsisèSepsispuerperalis
adalahinfeksi pada traktus genetilia yang
dapat terjadi setiap saat antara awitan
pecah ketuban (ruptur membran) atau
persalinan dan 42 hari setelah persalinan
atau abortus–Endometritis, demam,
peritonitis, atau septikemia pada masa
nifas
e. Gunakan kode tambahan dari (B95-B98),
kalau perlu, untuk identifikasi agen
menular
f. Excl : septikaemia selama persalinan
(O75.3),emboli obstetrik bersifat pyaemik dan septik
(O88.3)
g. O86. Infeksi nifas lainnya–Gunakan kode
tambahan dari (B95-B98), kalau perlu, untuk
identifikasi agen menular.
h. –Excl :infeksi selama persalinan (O75.3)
i. •O87. Komplikasi vena di saat nifas–Incl : pada
saat persalinan, melahirkan dan nifas–Excl
:komplikasi vena pada kehamilan (O22.-), embolisme
obstetrik (O88.-)
j. •O88 Obstetric embolism–Incl :emboli paru
k. -paru pada kehamilan, melahirkan dan nifas
l. –Excl :embolisme pada abortus, kehamilan
ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
m. O89 Komplikasi anestesia pada waktu nifas–
Incl : Komplikasi maternal akibat anestetik umum
atau lokal, analgesik atau sedasi lain yang diberikan
pada waktu nifas
n. •O90 Komplikasi nifas, not elsewhere classified
o. •O91 Infeksi mammae sehubungan dengan
melahirkan–Incl :kondisi berikut ini sewaktu
kehamilan, nifas, atau laktasi
p. •O92 Kelainan lain mammae dan laktasi
sehubungan dengan melahirkan
q. Incl :kondisi yang tercantum selama
kehamilan, nifas, atau laktasi
3. Aturan Ketiga
Sub kategori yg tersedia harus
diutamakan untuk kondisi utama drpd
kategori diluar Bab XV, jika pd kondisi
ini dinyatakan mempersulit kehamilan
atau mrp alasan perawatan obstetri.
Kode yg relevan dg bab-bab lain
digunakan sbg diagnosa sekunder.
III. Klasifikasi dan Kodefikasi terkait
penyakit kehamilan dan persalinan
Cara lain untuk mengingat urutan adalah
menurut pembagian periode antenatal,
kelahiran, dan postnatal.
Lead term yang dipakai adalah
–abortion(terdapat Tabel untuk membantu
menentukan kode komplikasi)
–pregnancy(terutama pada „complicated by‟
dan „management affected by‟)
–labour(usaha melahirkan)
–delivery(persalinan)
–puerperal(nifas).
Contoh :
Perhatikan sub group O30-O48. Bila
diminta mencari Placenta Previa maka
ada beberapa cara yaitu:
cara 1 adalah sebagai berikut. Buka
buku vol 3 → Leadterm Placenta,
Placental
Cross check → buku Vol 1 → O44.1
(Placenta Previa dengan perdarahan)
Cara ke 2 adalah perhatikan kembali
sub group O30-O48, bila diminta mencari
Placenta Previa maka langkah lain adalah
sebagai berikut.
- Buka buku vol 3 → Leadterm Placenta,
Placental: (ada perintah ‘see also condition’)
harus mencari ke ‘condition’ → cari alphabet
C yakni Condition — ‘see Disease’ → ada
perintah lagi ‘lihat disease’ → alphabet D cari
‘disease’ → Placenta telusur lagi → Placenta
tidak ada perdarahan -→ (complicating
pregnancy or childbirth O43.9)
18/04/2021

MATERI
• Definisi Malformasi Kongenital
MALFORMASI KONGENITAL
• Mengenal Kelainan Kongenital
• Faktor Penyebab Terjadinya Penyakit
Malformasi Kongenital
KODEFIKASI TERKAIT SISTEM GENITOURINARIA & • Jenis - Jenis Penyakit Malformasi Kongenital
SISTEM REPRODUKSI
PRODI D3 RMIK
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
2021

Definisi Malformasi

• Kelainan kongenital (kelainan bawaan)


adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi
maupun metabolisme tubuh yang telah ada
sejak lahir dan dapat ditemukan segera
setelah bayi dilahirkan maupun dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan awal
kehidupannya
DEFINISI MALFORMASI
KONGENITAL

• Terdapat lebih dari 4.000 jenis kelainan


bawaan, mulai dari yang ringan sampai yang
serius, dan meskipun banyak diantaranya yang
dapat diobati maupun disembuhkan, tetapi
kelainan bawaan tetap merupakan penyebab
utama dari kematian pada tahun pertama
MENGENAL KELAINAN kehidupan bayi.
MALFORMASI KONGENITAL

1
18/04/2021

Gambaran Umum
Kelainan struktur utama yang paling sering ditemukan
adalah kelainan jantung bawaan (Q20-28), diikuti • Anomali kongenital adalah abnormalitas bawaan yang
oleh spina bifida (Q05) dan hipospadia (Q54). ditemui saat lahir.
Kelainan metabolisme biasanya berupa hilangnya enzim • Terdapat berbagai jenis malformasi dalam struktur,
atau tidak sempurnanya pembentukan enzim. Kelainan posisi atau fungsi dari suatu organ atau sistem.
ini berbahaya bahkan bisa berakibat fatal.
Contoh dari kelainan metabolisme : penyakit Tay- • Anomali kongenital merupakan penyebab umum
Sachs (penyakit fatal pada sistem saraf pusat) mortalitas dan disabilitas pada awal kehidupan.
dan Fenilketonuria dll.
• Penyebabnya berkisar dari kelainan genetik yang
diturunkan hingga gangguan teratogenik terhadap fetus
yang sedang berkembang.

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Kelainan Genetik dan Kromosom
• Bisa resesif /dominan
• Kelainan kromosom autosomal trisomi 21 (Sindroma Down/ mongolism)
• kromosom kelamin (Sindroma Turner)

2. Faktor mekanik
• Tekanan mekanik pada janin intrauterin kelainan bentuk organ tubuh 
deformitas organ. Misal : talipes varus, talipes valgus, talipes equinus dan
talipes equinovarus (clubfoot)

3. Faktor infeksi.
• Infeksi pada periode organogenesis (trimester pertama) gangguan dalam pertumbuhan
organ rubuh
FAKTOR PENYEBAB • Infeksi virus Rubella pd ibu hamil trimester I (bayi dg kelainan kongenital katarak, tuli dan
kelainan jantung bawaan), infeksi sitomegalovirus, infeksi toksoplasmosis (gangguan
pertumbuhan pd SSP spt hidrosefalus, mikrosefalus, atau mikroftalmia)
MALFORMASI KONGENITAL 4. Teratogenik
• Jamu, obat (misal : Thalidomide fokomelia atau mikromelia)
• Radiasi  dapat mengakibatkan mutasi pada gen yg dapat menyebabkan
kelainan kongenital

FAKTOR PREDISPOSISI
5.Umur ibu
• MongoIisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yg dilahirkan oleh ibu yang
mendekati masa menopause.

6.Hormonal
• Ibu hipotiroidisme /penderita DM kemungkinan mempunyai bayi dg gangguan
pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dg ibu yg normal

7.Gizi
• Kekurangan asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida atau
kelainan tabung saraf lainnya

8.Faktor lain
• Faktor janinnya sendiri dan faktor lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi
MACAM – MACAM PENYAKIT
faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga
dapat menjadi faktor penyebabnya.
MALFORMASI KONGENITAL

2
18/04/2021

Cleft lip and cleft palate(Q35-Q37)


LABIOPALATOSCHIZIS adalah cacat bawaan (Q05)SPINA BIFIDA
akibat gangguan proses penyatuan bibir atas
Spina bifida : gagal menutupnya
dan prosesus palatina sehingga membentuk
columna vertebralis pada masa
celah sampai lubang hidung dan langit-langit.
perkembangan fetus, berhubugan
dg herniasi jaringan dan gangguan
fusi tuba neural.
Q66 Ensefalokel : kelainan tabung saraf
A CLUB FOOT , dikenal juga Congenital yg ditandai dg adanya penonjolan
Talipes Equinovarus (CTEV), merupakan meningens (selaput otak) dan otak
kelainan kongenital ditandai adanya yg berbentuk seperti kantung
deformitas mengenai 1 kaki atau ke2 kaki. melalui suatu lubang pd tulang
Kaki yang terkena akan tampak tengkorak.
melengkung ke dalam pada bagian tumit Meningokel : meningens yg
kaki. Tanpa pengobatan/ operasi, pasien menonjol melalui vertebrat yg
dengan kelainan kaki ini akan berjalan tidak utuh dan teraba sebagai suatu
dengan tumitnya atau sisi samping kakinya benjolan berisi cairan dibawah kulit.
(seperti pada gambar di sebelah).

Congenital Malformations of the Circulatory System CONGENITAL MALFORMATIONS AND DEFORMATIONS OF THE
(Q20-Q28) MUSCULOSKELETAL SYSTEM (Q65-Q79)
1. Penyakit Jantung Bawaan Sianotik
- Tetralogi Fallot (Q21.3): Kombinasi
dari 4 macam kelainan, yaitu :
Ventrikular Septal Defect (VSD) Q21,
Kelainan katup pulmoner (stenosis
pulmonalis), Aorta overriding,
Penebalan otot dinding bilik kanan. 2. Penyakit Jantung
- Transpotition of the great artery Bawaan Non Sianotik
(Q20): tertukarnya posisi aorta - Atrial septal defect
(pembuluh darah yg kerjanya - Stenosis pulmonal  Dislokasi pada panggul karena acetabulum dan caput
memompa dan mengalirkan darah - Ventricular septal femur tidak berada pada tempat seharusnya.
bersih ke seluruh tubuh) dengan defect  Kelainan bentuk pada persendian pinggul yang
pembuluh darah ke paru (arteri
- Coartatio aorta ditemukan pada bayi baru lahir atau pada awal masa
pulmonalis) yg tugasnya memompa
darah kotor untuk dibersihkan di - Patent ductus kanak-kanak.
paru arteriosus

OTHER CONGENITAL MALFORMATIONS OF 2. Hirschsprung's disease(Q43) is also


THE DIGESTIVE SYSTEM sometimes
(Q38-Q45) called congenital aganglionic megacolon
karena adanya kegagalan sel-sel “neural
crest” embrional yang bermigrasi ke dalam
1. Esophageal atresia (Q39), merupakan dinding usus atau kegagalan pleksus
kelainan kongenital yang jarang, dimana mesenterikus dan submukosa untuk
esofagus tidak berkembang dengan baik berkembang ke arah kraniokaudal di dalam
(esofagus tidak terbuka) kerongkongan dinding usus sehingga terjadi permasalahan
menyempit / buntu, tidak tersambung dg pada persarafan usus besar paling bawah
lambung sebagaimana mestinya.
3. Atresia Ani (Q42)= Imperforated Anal =
Malformasi Anorektal = Anorektal Anomali.
Atresia anorektal terjadi karena
ketidaksempurnaan dalam proses pemisahan,
pd pemeriksaan colok dubur, jari tidak dpt
masuk lebih dari 1-2 cm

3
18/04/2021

A 20-year-old woman with left-sided


phocomelia. (Q73)

SINDROMA DOWN / MONGOLOISME(Q90)


• Kelainan kromosom autosomal trisomi 21 yang
berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan
fisik dan mental.
• Down's syndrome adalah suatu sindroma klinik
akibat kelainan genetika yang paling sering terjadi.
Pada awal kelahiran, secara fisik sangat sulit
dikenali. Namun bayi etnis hispanik, memiliki ciri
wajah yang khas : Mongoloid Faces, yaitu : palpebra
bergaris, ada lipatan pada regio epikantus, dasar
hidung yang datar.

4
18/04/2021

TERMINOLOGI MEDIS & MATERI


KONSEP DASAR PEMBENTUKAN • Konsep Terminologi Medis pada Malformasi
ISTILAH MEDIS PADA Kongenital
MALFORMASI KONGENITAL • Istilah Medis Terkait Malformasi Kongenital,
Deformitas dan Kelainan kromosom
KODEFIKASI TERKAIT SISTEM GENITOURINARIA &
• Macam – Macam Kelainan Malformasi
SISTEM REPRODUKSI Kongenital
PRODI D3 RMIK
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
2021

KONSEP TERMINOLOGI MEDIS PADA • Kelainan ini dapat dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu malformasi kongenital yang timbul sejak periode
MALFORMASI KONGENITAL embrional sebagai gangguan primer morfogenesis atau
organogenesis, dan deformitas kongenital yang timbul
• Istilah kelainan kongenital adalah untuk pada kehidupan fetus akibat mengalami perubahan
menggambarkan kelainan morfologik dalam morfologik dan struktur, seperti perubahan posisi,
pertumbuhan struktur bayi yang dijumpai maupun bentuk dan ukuran organ tubuh yang semula
sejak bayi lahir. tumbuh normal.
• Istilah lain untuk kelainan sejak lahir ini adalah • Kongenital dapat menyebabkan terjadinya abortus,
lahir mati, atau kematian segera setelah lahir.
defek lahir, yang dapat berbentuk berbagai
gangguan tumbuh kembang bayi baru lahir, • Kematian bayi dalam bulan pertama kehidupan sering
diakibatkan oleh kelainan kongenital besar, karena
yang mencakup aspek fisis, intelektual dan umumnya terjadi bayi tersebut adalah bayi berat lahir
kepribadian. rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk
masa kehamilannya.

ISTILAH MEDIS TERKAIT


• Bayi yang mengalami berat bayi lahir rendah MALFORMASI KONGENITAL, DEFORMITAS DAN
dengan kelainan kongenital berat, kira-kira KELAINAN KROMOSOM
20% meninggal dalam minggu pertama
kehidupannya.
• Disamping pemeriksaan fisik, radiologik, dan
laboratorium untuk menegakkan diagnosis
kelainan kongenital setelah bayi lahir, dikenal
pula adanya diagnosis pra/antenatal dengan
beberapa cara pemeriksaan tertentu misalnya
pemeriksaan ultrasonografi, fetoskopi,
pemeriksaan air ketuban, biopsi vilus korionik,
dan pemeriksaan darah janin.

1
18/04/2021

ISTILAH MEDIS TERKAIT ISTILAH MEDIS TERKAIT


MALFORMASI KONGENITAL, DEFORMITAS DAN MALFORMASI KONGENITAL, DEFORMITAS DAN
KELAINAN KROMOSOM KELAINAN KROMOSOM

ISTILAH MEDIS TERKAIT ISTILAH MEDIS TERKAIT


MALFORMASI KONGENITAL, DEFORMITAS DAN MALFORMASI KONGENITAL, DEFORMITAS DAN
KELAINAN KROMOSOM KELAINAN KROMOSOM

ISTILAH MEDIS TERKAIT ISTILAH MEDIS TERKAIT


MALFORMASI KONGENITAL, DEFORMITAS DAN MALFORMASI KONGENITAL, DEFORMITAS DAN
KELAINAN KROMOSOM KELAINAN KROMOSOM

2
18/04/2021

ISTILAH MEDIS TERKAIT


MALFORMASI KONGENITAL, DEFORMITAS DAN Istilah Medis Terkait Kongenital, malformasi, deformitas
KELAINAN KROMOSOM dan kelainan kromosom
No Istilah Prefix Root Root Suffix
congenital

1 Anophthalmos An Ophtalm os Kelainan berupa tidak


ditemukannya bola mata,
kecacatan sekunder dari
orbita, kelopak mata dan
rongga mata

2 Achondro- A chondro genesis Kelainan herediter yang


genesis dicirikan dengan adanya
hipoplasia tulang, yang
menyebabkan anggota
badan menjadi pendek.

6 Ankylo ankylo gloss ia cacat lahir yang mempengaruhi 4-


3 Acrania A crania Organisme makhluk Acrania glossia 11% dari bayi yang baru lahir.
hidup yang tidak 7 Arhinenc Archin malformasi struktural otak yang
memiliki tengkorak ephaly cephali dihasilkan dari nonseparasi lengkap
atau kepala. atau tidak lengkap dari
prosencephalon (otak depan)
4 Acrocephaly Acro cephaly kepala berbentuk Acrocephaly 8 Cheilo- cheil/o schisis suatu kelainan bawaan yang terjadi
kerucut) yang schisis pada bibir bagian atas serta langit-
memiliki keterkaitan langit lunak dan langit-langit keras
mulut
dengan atau yang
9 Chondro dys Chondro sekelompok penyakit yang ditandai
ditandai dengan dystrophy trophy dengan gangguan pertumbuhan dan
adanya oxycephaly. osifikasi tulang rawan berikutnya
5 Alopecia alopec ia istilah medis yang Alopecia
digunakan untuk
mengungkapkan
kerontokan rambut
atau kebotakan

10 Congenital a phak ia anomali


aphakia langka yang
dapat dibagi
Macam – Macam Kelainan Kongenital
menjadi 2
bentuk:
primer dan 1. Sirenomelia atau Sindrom Mermaid
sekunder.
11 Congenital laryng/o malacia pelunakan bawaan Congenital 2. Kembar Siam
laryngomalacia jaringan laring (kotak laryngo
suara) di atas pita malacia 3. Hidrosefalus
suara.
12 Conjoined twins Conjoined Bayi Conjoined twins Conjoined 4. Spina Bifida
twins kembar twins
siam 5. Meromelia
13 Craniofacial crani/o al istilah yang diterapkan Craniofacial
dysostosis facta pada bentuk familial dysostosis
dari craniosynostosis di
mana keterlibatan
sutural umumnya
termasuk kranial
tengkorak, dasar

3
18/04/2021

Sirenomelia atau Sindrom Mermaid Sirenomelia atau Sindrom Mermaid

• Sirenomelia, juga dikenal sebagai


sindrom putri duyung, yaitu kelainan
bawaan langka di mana kaki menyatu
mirip ekor putri duyung.
• Kondisi ini ditemukan pada sekitar satu
dari setiap 100.000 kelahiran hidup dan
biasanya berakibat fatal dalam satu atau
dua hari setelah lahir

Kembar Siam. Kembar Siam.


• Kembar siam adalah bayi kembar yang
tubuhnya tetap bersatu setelah lahir.
• Kelainan ini biasanya terjadi pada satu dari
setiap 200.000 kelahiran, 50% dari kelainan ini
mati dan 75% memiliki jenis kelamin
perempuan.
• Tingkat kelangsungan hidup kembar siam
adalah antara 5 - 25%

Hidrosefalus Hidrosefalus
• Istilah Hidrosefalus ini berasal dari kata Yunani
“hydro” berarti air dan “cephalus” berarti
kepala.
• Seperti namanya, ini adalah suatu kondisi di
mana terjadi akumulasi cairan yang berlebihan
di otak

4
18/04/2021

Spina Bifida Meromelia


• Spina bifida adalah kelainan bawaan tabung • Meromelia artinya tidak adanya satu
saraf, dengan ciri satu atau lebih posterior /beberapa anggota badan, mungkin tidak ada,
lengkungan tulang belakang belum menyatu contohnya lengan, jari, atau mungkin tidak
dengan baik selama kehamilan dan sumsum utuh
tulang belakang tanpa perlindungan tulang.
• Penyebab utama dari spina bifida dicurigai
adalah defisiensi asam folat pada ibu sebelum
kehamilan dan meskipun ada 5% dari kasus
penyebabnya tidak diketahui

Down Syndrome • Penderita syndrome down biasanya mempunyai


tubuh pendek dan puntung, lengan atau kaki
kadang-kadang bengkok, kepala lebar, wajah
• Ciri-ciri yang pada anak yang mengalami down
membulat, mulut selalu terbuka, ujung lidah
syndrome dapat bervariasi, mulai dari yang
besar, hidung lebar dan datar, kedua lubang
tidak nampak sama sekali, tampak minimal, hidung terpisah lebar, jarak yang lebar antar
hingga muncul tanda yang khas. kedua mata, kelopak mata mempunyai lipatan
• Tanda yang paling khas pada anak yang epikantus, sehingga mirip dengan orang oriental,
mengalami down syndrome adalah adanya iris mata kadang-kadang berbintik, yang disebut
keterbelakangan perkembangan mental dan bintik “Brushfield”.
fisik (Olds, London, & Ladewing, 1996) • Berdasarkan tanda-tanda yang mencolok itu,
biasanya dengan mudah kita dapat mengenalnya
pada pandangan pertama.

• Tangan dan kaki kelihatan lebar dan tumpul, Down Syndrome


telapak tangan kerap kali memiliki garis tangan
yang khas abnormal, yaitu hanya mempunyai
sebuah garis mendatar saja. Ibu jari kaki dan jari
kedua adakalanya tidak rapat.
• Mata, hidung, dan mulut biasanya tampak kotor
serta gigi rusak.
• Hal ini disebabkan karena ia tidak sadar untuk
menjaga kebersihan dirinya sendiri (Suryo, 2001).
• Down Syndrome itu terjadi karena kelainan
kromosom nomor 21. Jika menyerang kromosom
lain, maka syndrome yang diderita akan berbeda
lagi dari Down Syndrome

5
18/04/2021

Turner Syndrome Turner Syndrome


• Turner Syndrome adalah syndrome dengan kariotipe (22AA • Kelainan tulang seperti skoliosis danosteoporosis, dan
+ X0). Jumlah kromosom 45 dan kehilangan satu kromosom obesitas serta gangguan pendengaran dan penglihatan
seks pada kromosom.
Sebagian besar penderita sindrom ini tidak memiliki
• Turner Syndrome rata-rata menyerang wanita, ciri
penderita Turner Syndrome ini apabila wanita ovumnya tak keterbelakangan intelektual, tapi dibandingkan wanita
akan berkembang (disgenesis ovaricular). normal, penderita sindrom ini memiliki kemungkinan
• Kelainan genetis ini cenderung memiliki ciri-ciri fisik lebih besar untuk menderita keterbelakangan
tertentu seperti bertubuh pendek, kehilangan lipatan kulit intelektual karena memiliki kesulitan untuk menghapal,
disekitar leher, pembengkakan pada tangan dan kaki, wajah mempelajari matematika, serta kemampuan visual dan
seperti anak kecil, dan dada berukuran kecil. Beberapa pemahaman ruangnya lebih rendah.
penyakit lebih cenderung menyerang penderita sindrom ini
seperti penyakit kardiovaskular (jantung), penyakit ginjal, • Selain itu, akibat perbedaan fisik dengan wanita normal
dan tiroid. membuat penderita ini cenderung sulit bersosialisasi

Turner Syndrome Klinefelter Syndrome


• Syndrome ini adalah syndrome dengan kariotipe
(22 AA + XXY), telah trisomik pada gonosom
kromosom nomor 23 dan 24.
• Ciri-ciri penderita syndrome ini adalah
perkembangan seksual yang abnormal seperti
testis kecil dan aspermatogenesis (kegagalan
dalam memproduksi sperma).
• Testis kecil disebabkan oleh sel germinal dan sel
selitan gagal berkembang dengan normal.
• Sel selitan adalah sel yang terdapat di antara sel
gonad dan dapat menentukan hormon seks pria.

• Selain itu penderita syndrome ini juga Klinefelter Syndrome


mengalami defisiensi atau kekurangan
hormon androgen, badan tinggi, peningkatan
level gonadotropin, danginekomastia.
• Penderita akan mengalami gangguan
koordinasi gerak badan, seperti kesulitan
mengatur keseimbangan badan, melompat,
dan gerakan motorik tubuh melambat. Jika
dilihat dari ciri-ciri fisik, penderita memiliki
otot yang kecil namun mengalami
perpanjangan kaki dan tangan

6
18/04/2021

• Perkembangannya normal, di mana organ seksual dan


Jacob Syndrome ciri seksual sekundernya berjalan normal juga pubertas
terjadi tepat waktunya.
• Dan pria XYY ini tidak mandul, mereka memiliki testis
• Jacob Syndrome adalan syndrome dengan kariotipe (22AA yang berkembang normal dengan gairah seksual yang
+ XYY), mengalami kelainan pada kromosom nomer 13 normal.
berupa trisomik.
• Ketika lahir, bayi biasanya akan tampak normal, lahir • Namun penderita syndrome ini umumnya memiliki
dengan panjang dan berat badan yang normal, dan organ wajah kriminal.
seksual normal. • Suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam seperti
• Namun ketika masa-masa kanak, penderita memiliki pensil, dan lain-lain dan juga sering berbuat kriminal.
pertumbuhan yang pesat, rata-rata mereka memiliki tinggi • Anak laki-laki XYY ini jauh lebih aktif jika dibandingkan
7 cm diatas normal, postur tubuh normal namun berat saudaranya. Jika aktivitasnya ditanggapi dan disalurkan
badannya relatif rendah jika dibandingkan dengan tinggi dengan baik, maka tak akan terjadi masalah.
badannya.
• Penderita ini mengalami kelambatan dalam
• Pada masa kanak-kanak, mereka lebih aktif dan cenderung perkembangan kematangan emosi dan cenderung
penundaan kematangan mental, meskipun fisiknya
berkembang normal dan tingkat kecerdasannya berada mengalami kesulitan belajar, sehingga perlu dirangsang
dalam kisaran normal. secara dini dan kuat

Jacob Syndrome Patau Syndrome


• Patau Syndrome adalah Syndrome dengan
kariotipe (45A + XX / XY), trisomik pada
kromosom autosom.
• Kelainan kromosom pada kromosom nomor 13,
14, atau 15.
• Nama lain dari kelaianan janin ini adalah trisomi
13.
• Hal ini karena terjadi kelainan pada kromosom ke
13 dari penderita tersebut, yaitu memiliki tiga
untai kromosom 13.

• Ciri dari kelainan ini adalah bibirnya Patau Syndrome


sumbing, gangguan berat pada
perkembangan otak, jantung, ginjal,
tangan dan kaki.
• Jika gejalanya sangat berat maka bayi
akan mati beberapa saat setelah
kelahiran

7
18/04/2021

Edward Syndrome Edward Syndrome


• Syndrome dengan kariotipe (45A + XX / XY), trisomik
pada autosom.
• Autosomal kelainan pada kromosom nomor 16, 17,
atau 18.
• Ciri-ciri penderita ini adalah kepala berukuran kecil
(mikrosefali) dengan bagian belakang menonjol dari
kepala, telinga cacat, abnormal rahang kecil, sempitnya
kelopak mata (fisura falpebra), luasnya spasi mata
(hypertelorism okular), melorot dari atas kelopak mata
(ptosis).
• Salah satu tulang dada pendek, tangan terkepal, jempol
terbelakang atau kuku jari tidak ada

Cri du Chat Syndrome • Mereka lahir dengan berat badan di bawah


normal. Selama masa pertumbuhan pun,
• Sindrom tangisan kucing, disebut juga Sindrom
Cri du Chat atau Sindrom Lejeune, adalah suatu tubuh penderita kecil dengan tinggi badan di
kelainan genetik akibat adanya delesi (hilangnya bawah rata-rata.
sedikit bagian) pada lengan pendek kromosom
nomor 5 manusia. • Kira-kira 98% penderita memiliki otak yang
• Manusia yang lahir dengan sindrom ini akan kecil (mikrochepal) sehingga bentuk kepala
mengalami keterbelakangan mental dengan ciri juga kecil saat lahir.
khas suara tangis yang menyerupai tangisan
kucing. • Ciri fisik lain meliputi bentuk wajah bulat
• Individu dengan sindrom ini bisanya meninggal dengan pipi besar, jari-jari yang pendek, dan
ketika masih bayi atau anak-anak. bentuk kuping yang rendah letaknya.

Cri du Chat Syndrome Super Female Syndrome


• Sindrom Triple-X adalah satu jenis variasi kromosom
disebabkan oleh perwujudan 3 kromosom X (trisomi) dalam
gamet.
• Penderita mempunyai fenotip perempuan.
• Sindrom Triple-X terjadi terjadi akibat abnormalitas
pembelahan kromosom menjadi gamet semasa meiosis.
• Kariotip penderita sindrom Triple-X mempunyai 47
kromosom.
• Individu ini jelas mempunyai fenotip perempuan, tetapi
pada umur 22 ia mempunyai alat kelamin luar seperti
kepunyaan bayi.
• Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang dan ia
sedikit mendapat gangguan mental.

8
18/04/2021

• Menstruasi sangat tidak teratur. Stickler Syndrome


• Penelitian Jacobs pada seorang pasien
perempuan berusia 37 tahun menyatakan adanya • Syndrome Stickler adalah sekelompok kelainan
menstruasi yang sangat tak teratur, ovarium genetik yang mempengaruhi jaringan ikat,
dalam keadaan seperti menopause. khususnya kolagen.
• Pemeriksaan mikroskopis dari ovarium • Orang dengan sindrom ini memiliki masalah yang
menunjukkan kelainan pada pembentukan folikel mempengaruhi hal-hal lain selain mata dan
ovarium dan dari 63 sel yang diperiksa maka 51 telinga.
sel memiliki 47 kromosom, sedang kromosom • Arthritis, kelainan untuk ujung tulang panjang,
tambahannya ialah kromosom-X. kelainan tulang belakang, kelengkungan tulang
• Umumnya penderita lebih tinggi dari perempuan belakang, scoliosis, nyeri sendi, dan jointedness
umumya tetapi berat badan penderita tersebut ganda, semua masalah yang dapat terjadi di
tidak sebanding dengan tingginya tulang dan sendi.

• Karakteristik fisik orang dengan Stickler dapat Stickler Syndrome


mencakup pipi datar, jembatan hidung datar,
rahang atas kecil, rahang bawah kecil, dan
kelainan langit-langit.
• Keadaan ini cenderung untuk berkurang
dengan pertambahan usia dan pertumbuhan
normal dan kelainan langit-langit dapat
diobati dengan operasi rutin

ACA Syndrome (Hughes Syndrome) • Angka ACA sering dipakai untuk mengindikasikan
adanya sindrom ini ketika dilakukan pemeriksaan
• Penyakit darah kental atau ACA Syndrome atau sering serologi darah.
juga dikenal dengan Hughes Syndrome sesuai dengan • Seseorang dikatakan terkena ACA positif pada
nama penemunya, merupakan sebuah penyakit saat nilai ACA > 20 MPL.
autoimun di mana tubuh memproduksi antibodi yang
menyerang bagian tubuh sendiri. • Ciri-ciri penderita Syndrome ini adalah pusing
yang berlebihan, migrain yang berulang, vertigo,
• ACA Syndrome sendiri merupakan indikasi dari APS
(antibody antiphospholipid syndrome) yaitu biru-biru pada kulit dan ujung jari, penurunan
kekurangan cairan dalam darah yang menyebabkan daya ingat, tuli sesaat.
mudahnya terjadi perlekatan antar trombosit yang • Pada ibu hamil, terjadi mual dan pusing yang
menyebabkan darah membeku (thrombosis). berlebihan, dan gejala ekstrimnya adalah
mengalami keguguran berulang.

9
18/04/2021

ACA Syndrome (Hughes Syndrome)

10
ATURAN DAN TATACARA
KODIFIKASI PENYAKIT
DAN TINDAKAN PADA
MALFORMASI (C3)
I. Klasifikasi dan kodefikasi Aturan dan tata cara kodefikasi
diagnosis (general coding) untuk malformasi kongenital
Congenital malformations, deformations and chromosomal
abnormalities (Q00–Q99) This chapter, XVII (ICD 10) contains the
following blocks:
a. Q00–Q07 Congenital malformations of the nervous system
b. Q10–Q18 Congenital malformations of eye, ear, face and neck
c. Q20–Q28 Congenital malformations of the circulatory system
d. Q30–Q34 Congenital malformations of the respiratory system
e. Q35–Q37 Cleft lip and cleft palate Use additional code
f. (Q30.2), if desired, to identify associated
malformations of the nose
g. Q38–Q45 Other congenital malformations of the
digestive system
h. Q50–Q56 Congenital malformations of genital
organs
i. Q60–Q64 Congenital malformations of the urinary
system
j. Q65–Q79 Congenital malformations and
deformations of the musculoskeletal system
k. Q80–Q89 Other congenital malformations
l. Q90–Q99 Chromosomal abnormalities, not
elsewhere classified
Tata Cara Dan Aturan Melakukan Kodefikasi Terkait
Kelainan Kongenital
Contoh Kasus 1: Anak usia 2 tahun, dengan kelainan bibir
sumbing satu sisi ditengah (cleft lip uniletaral media)
Buka vol 3 → cari Cleft sebagai lead term atau see also
Imperfect, closure Cleft → telusur lip (unilateral) → median
→ Q 36.1 → check ke buku 1 Tabulasi Ada perintah lagi:
gunakan kode Q 30.
jika diperlukan untuk mengidentifikasi kelainan berkaitan
dengan hidung. Hal ini harus ditulis dan dibuat keterangan
dokter.
Jika mencari dengan imperfecta → hanya mendapatkan Cleft
lip unilateral, tidak ada keterangan posisi sumbing (median)
III. Macam – Macam Kelainan Kongenital
Cleft lip and cleft palate(Q35-Q37)
LABIOPALATOSCHIZIS adalah cacat bawaan akibat
gangguan proses penyatuan bibir atas dan prosesus
palatina sehingga membentuk celah sampai lubang
hidung dan langit-langit.
a. (Q66) A CLUB FOOT , also called Congenital
Talipes Equinovarus (CTEV), is a congenital deformity
involving one foot or both. The affected foot looks like it
has been rotated internally at the ankle. Without
treatment, people with club feet often appear to walk on
their ankles or on the sides of their feet
b. (Q05) Spina bifida : gagal menutupnya
columna vertebralis pada masa perkembangan
fetus,berhubugan dg herniasi jaringan dan
gangguan fusi tuba neural.
Ensefalokel : kelainan tabung saraf yg ditandai
dg adanya penonjolan meningens (selaput
otak) dan otak yg berbentuk seperti kantung
melalui suatu lubang pd tulang tengkorak.
Meningokel : meningens yg menonjol melalui
vertebrat yg tidak utuh dan teraba sebagai
suatu benjolan berisi cairan dibawah kulit.
c. PJB Sianotik Tetralogi Fallot(Q21.3) : kombinasi dari 4
macam kelainan yaitu Ventrikular Septal Defect (VSD)Q21 ,
Kelainan katup pulmoner (stenosis pulmonalis), Aorta overriding,
Penebalan otot dinding bilik kanan
d. Transpotition of the great artery (Q20): tertukarnya posisi
aorta (pembuluh darah yg kerjanya memompa dan mengalirkan
darah bersih ke seluruh tubuh) dg pembuluh darah ke paru (arteri
pulmonalis) yg tugasnya memompa darah kotor untuk
dibersihkan
e. PJB Non Sianotik, Atrial septal defect(Q21.2)Stenosis
pulmonal, Ventricular septal defect, Coartatio aorta, Patent ductus
f. Congenital malformations and deformations of the
musculoskeletal system (Q65-Q79)
g. A 20-year-old woman with left-sided phocomelia. (Q73)
h. Sindroma Down / Mongoloisme(Q90

Anda mungkin juga menyukai