Anatomi Sistem Genitourinaria: Tujuan Pembelajaran
Anatomi Sistem Genitourinaria: Tujuan Pembelajaran
TUJUAN
ANATOMI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini • Sistem Genitourinaria adalah sistem
SISTEM diharapkan mahasiswa mampu
mamahami:
organ yang memproduksi, menyimpan,
dan mengalirkan urin. Pada manusia,
GENITOURINARIA • Pengertian sistem Genitourinaria sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua
• Anatomi ginjal ureter, kandung kemih, dua otot
Kodefikasi Terkait Sistem Genitourinaria • Anatomi ureter sphincter, dan uretra.
dan Sistem Reproduksi • Anatomi uretrha
Program D3 RMIK Semester IV
Universitas Imelda Medan
• Anatomi vesica urinaria
Tahun 2021
1
25/03/2021
2
25/03/2021
URETER
• TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-
MASING BERSAMBUNG DARI GINJAL KE
KANDUNG KEMIH
• LAPISAN DINDING URETER TERDIRI DARI :
- LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA)
- LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS)
• LAPISAN DINDING URETER TERJADI GERAKAN
PERISTALTIK TIAP 5 MENIT SEKALI YANG
MENDORONG URINE MELALUI URETER
VESIKA URINARIA
• SEBUAH KANTUNG DENGAN OTOT YANG MULUS
DAN BERFUNGSI SEBAGAI PENAMPUNG AIR SENI
YANG BERUBAH- UBAH JUMLAHNYA KARENA
KANDUNG KEMIH DAPAT MENGEMBANG DAN
• MENGEMPIS
PROSES MIKSI
-DISTENSI KANDUNG KEMIH ( 250 CC) REFLEK
KONTRAKSI DINDING KANDUNG KEMIH
RELAKSASI SPINKTER INTERNUS RELAKSASI
SPINKTER EKSTERNUS PENGOSONGAN
KANDUNG KEMIH
-KONTRAKSI KANDUNG KEMIH DAN RELAKSASAI
SPINKTER DIHANTARAKAN MELALUI SERABUT
SARAF SIMPATIS
-PERSARAFAN VESIKA URINARIA DIATUR
TORAKOLUMBAL & KRANIAL DARI SISTEM SARAF
OTONOM
3
25/03/2021
4
25/03/2021
TUGAS
MANDIRI
5
25/03/2021
GINJAL
FISIOLOGI Ginjal adalah organ ekskresi dalam
SISTEM URINARIA vertebrata yang berbentuk mirip
kacang merah. Dalam manusia dewasa,
ukuran ginjal sekitar 10 sentimeter
panjangnya. ginjal tersusun dari kulit
Kodefikasi Terkait Sistem Genitourinaria dan Sistem Reproduksi ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
Program D3 RMIK Semester IV
Universitas Imelda Medan
Tahun 2021
Nefron
Nefron adalah bagian anatomi ginjal yang
bertanggung jawab untuk mengambil
Tahap Penyaringan Darah
darah, memetabolisme nutrisi, dan 1. Filtrasi
membantu mengedarkan produk limbah 2. Reabsorpsi
hasil penyaringan. 3. Augmentasi
4. Pengeluaran Urin
Filtrasi Ginjal
Filtrasi
Darah sisa metabolisme Darah yang mengandung banyak zat sisa disaring di glomerus. Darah yang disaring
masuk ke dalam ginjal akan menjadi urin primer, urin primer mengandung zat-zat seperti berikut :
1
25/03/2021
Penyerapan kembali
(reabsorpsi)
Reabsobsi adalah cara dimana
tubuh menyerap kembali
kandungan yang diperlukan oleh
tubuh misalnya garam protein
Reabsorpsi
yang masih dalam bentuk Reabsorpsi terjadi di tubulus kontoltus proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam
amino, ion,dan air diserap kembali. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urine
albumin menjadi amonia + sekunder. Urine sekunder mengandung:
protein dan cairan lain yang
diperlukan badan malphigi. Urine ● Air
sekunder mengandung air, ● Garam
●
garam, urea, dan pigmen empedu Urea
● Pigmen empedu
yang memberi warna dan bau
pada urine.
Augmentasi
Di Tubulus kontortus
distal,beberapa zat sisa,seperti
asam urat,ion hidrogen, amonia, Augmentasi
dan kreatinin ditambahkan ke
dalam urine sekunder sehingga Di tubulus kontortus, Zat sisa seperti asam urat, ion, hidrogen, amonia, daj
kreatinin ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-
tubuh terbebas dari zat-zat
zat berbahaya. Ini akan menjadi urine yang biasanya dikeluarkan manusia. Urine
berbahaya.Urine sekunder yang ini mengandung zat berikut :.
telah ditambahkan dengan
berbagai zat tersebut yang ● Urea
disebut urine.Urine disalurkan ● Air
melalui tubulus kolektivus ke ● Garam Mineral
rongga ginjal.
2
25/03/2021
3
25/03/2021
DESKRIPSI
KOMPETENSI
Pembahasan materi mencakup pengetahuan MAMPU:
tentang ejaan struktur anatomis dan fungsi, Mendefinisikan, mengeja dan menuliskan istilah
susunan kata istilah sistem kemih dalam Inggris, medis dan gangguan terkait sistem kemih
Latin, Yunani Kuno dan padanannya dalam ejaan dengan benar, meningkatkan kemampuan
bahasa kedokteran Indonesia, ejaan unsur kata berkomunikasi di antara tenaga profesi
istilah gangguan/ penyakit dan prosedur kesehatan dalam mempersiapkan dan mengolah
pemeriksaan, terapi, dan cara menganalisisnya data masukan ke sistem informasi statistis
berserta berbagai abbreviation terkait sistem kemih kesehatan, morbiditas dan mortalitas.
3 4
1
25/03/2021
Glomerular Diseases
Terminology Medis Pada Penyakit Renal Tubulo-Interstitial Disease
Sistem Genitourinaria Other disorders of kidney and Ureter
7
(2) tubulus (pl. tubuli) yang merupakan rangkaian 8
lekukan saluran yang berkelok-kelok.
2
25/03/2021
(Lanjutan) (Lanjutan)
Yang kronik biasanya tidak dapat disembuhkan. • Obstruksi aliran urine (akibat batu atua tumor, pembe-
saran prostate) pada pria juga bisa menjadi penyebab
Penyebab gagal ginjal akut (acute renal failure):
acute renal failure, juga glomerulonephritis dan
- cedera berat hemolytic uremic synrome.
- saki berat dengan penyakit lain dan shok
fisiologik.
• Pada yang kronik bisa akibat suatu penyakit yang
- cedera perdarahan berat/ kebakaran bisa menim- menimbulkan kerusakan progresif ginjal, antaranya:
bulkan volume darah dan tekanan suplei hipertensi, DM, polycystic kidney, amyloidosis, pema-
darah ke ginjal sangat menurun. kaian analgetika terlalu banyak selama bertahun-
- infark miokard atau perikarditis akut juga menim- tahun.
bulkian efek sama. Bisa bertahan bertahun-tahun dan berakhir sebagai
- aliran darah ke ginjal yang kurang merusak end-stage renal failure.
kemampuan ginjal mengfilter cairan.
13 14
(Lanjutan) (Lanjutan)
• Produksi urine kurang dari 600cc/hari = oliguria • Gejala gagal ginjal kronik:
• Produksi kurang dari 50cc (1/9 oliguria) = anuria Nausea, tidak nafsu makan, lemah, lethargi berat, sakit
kepala, muntah, lidah merah, nafas berbau, gatal pada
• Gejala gagal ginjal akut: drowsiness, nausea, vomitting kulit, pingsan, koma, dan kematian.
dan napas pendek (breathlessness), umumnya didahului
oleh: pucat, pols lemah, shock. • Komplikasi: tensi darah naik, anemia, osteomalacia,
hyperparathyroidism, neuropathy, atau myopathy
Komplikasi: infeksi, pneumonia, perdarahan lambung,
• Semua terjadi akibat gangguan dari kimia darahnya.
thrombosis vena dalam.
15 16
3
25/03/2021
ISTILAH MEDIS UMUM terkait SISTEM KEMIH ISTILAH PENYAKIT & GANGGUAN SISTEM KEMIH (Lanjutan-1)
Istilah; Arti:
Istilah Arti
meatal = terkait meatus
diuresis = mengeluarkan urine banyak
urine = produk sampah cair dari ginjal
diuretic = obat meningkatkan sekresi urine
urologist = ahli sistem perkemihan dan
dysuria = sakit/sulit buang air seni
sistem reproduktif pria enuresis = ngompol
urology = ilmu tractus urinaria epispadia = gangguan kongenital, meatus tumbuh
di permukaan atas penis
ISTILAH PENYAKIT & GANGGUAN SISTEM KEMIH hypospadias = gangguan kongenital, meatus tumbuh
Istilah Arti di permukaan bawah penis
anuria = tidak ada urine hematuria = ada darah di air seni
azoturia = kadar urea urine meningkat glucosuria = gula dalam urine meningkat
cystitis = radang kandung kemih incontinence = kehilangan kontrol menahan urine
cystocele = hernia kandung kemih ke dinding vagina 19 20
ISTILAH PENYAKIT & GANGGUAN SISTEM KEMIH (Lanjutan-2) ISTILAH PENYAKIT & GANGGUAN SISTEM KEMIH (Lanjutan-3)
4
25/03/2021
ISTILAH DIAGNOSTIK & TERAPI (Lanjutan-3) ISTILAH TERAPI MEDIS & BEDAH
Istilah Arti Istilah Arti
urinary catherization = insersi kateter (selang kecil) cystorrhapy = menjahit kandung kemih
ke dalam kandung kemih untuk cystostomy = mengkreasi lobang artifisial
mengumpulkan urine. baru antara kandung kemih dan
voiding cystourethrography = merekam aktivitas dan permukaan tubuh.
(VCUG) kondisi internal kandung kemih kidney transplant = transplantasi ginjal
dan urethra saat buang air seni. lithotripsy = memecah/menghancurkan
_____________________________________________ batu untuk bisa diangkat.
cystectomy = operasi pengangkatan (eksisi) meatotomy = insisi ke dalam meatus untuk
kandung kemih melebarkan lubang
cystolithrotomy = insisi ke dalam kandung nephrectomy = pengangkatan ginjal (eksisi)
kemih untuk mengambil batu nephrolithotomy = insisi ke dalam ginjal untuk
cystopexy = operasi fiksasi kandung kemih mengambil batu.
cystoplasty = operasi perbaikan (plastik) nephropexy = operasi memfiksasi ginjal
kandung kemih. yang prolaps atau jatuh.
27 28
Istilah Arti
pyelolithotomy = insisi ke dalam pelvis renis
untuk mengangkat batu.
ureterectomy = pengangkatan ureter (eksisi)
urethropexy = memfiksasi urethra
urethroplasty = operasi perbaikan urehra
(operasi plastik)
urethrostomy = kreasi pintu baru/artifisial
antara urethra dan permukaan
badan.
vesicourethral suspension = suspensi (menyangga)
kandung kemih dan urethra
yang proplapsed
29
5
31/03/2021
1
31/03/2021
2
31/03/2021
3
31/03/2021
4
31/03/2021
ISTILAH MEDIS DAN TINDAKAN TERKAIT ISTILAH MEDIS DAN TINDAKAN TERKAIT
PENYAKIT SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT SISTEM GENITOURINARIA
Penyakit, Gangguan dan Istilah Diagnosik Penyakit, Gangguan dan Istilah Diagnosik
• Anuria (an : tanpa, +uria : urine) < 100 ml urine/hari • Nephromegaly terjadi perbesaran ginjal
Tidak mengeluarkan urin. • Nephroptosis posisi ginjal turun
Terjadi penurunan volume urine < 100 ml/hari • Nephrosis kerusakan pada ginjal, gangguan ginjal bukan
Normal urin sekitar 1,5 L/hari disebabkan oleh inflamasi
• Oliguria (oligos : sedikit) Terjadi penurunan volume urin 100- • Pyelitis (pyel/o : pelvis ginjal) inflamasi pd pelvis
300 ml/hari
• Cystisis (cyst/o : kandung kemih) Inflamasi pada kandung kemih • Pyuria (py/o : pus/nanah, +uria : urine)
ditemukan pus dalam urin
• Cystocele hernia pada kandung kemih (penurunan posisi kandung kemih)
• Urinary incontinence (in : tidak)
• Cystoscopy pemeriksaan visual pada kandung kemih ketidakmampuan untuk menahan urin di kandung kemih
• Glomerulonephritis (glomerul/o : glomerulus, nephr/o : ginjal Terjadi pada geriatrik
inflamasi pada glomerulus ginjal Terjadi kemunduran fungsi otototot di kandung kemih
• Neprolithiasis (lith/o : batu, +iasis : keadaan) terdapat batu ginjal • Urinary retention
• Nephromalacia (malacia : pelunakan) pelunakan pada ginjal ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih
5
31/03/2021
1
31/03/2021
2
31/03/2021
3
31/03/2021
4
31/03/2021
ISTILAH MEDIS DAN TINDAKAN TERKAIT ISTILAH MEDIS DAN TINDAKAN TERKAIT
PENYAKIT SISTEM GENITOURINARIA PENYAKIT SISTEM GENITOURINARIA
Penyakit, Gangguan dan Istilah Diagnosik Penyakit, Gangguan dan Istilah Diagnosik
• Anuria (an : tanpa, +uria : urine) < 100 ml urine/hari • Nephromegaly terjadi perbesaran ginjal
Tidak mengeluarkan urin. • Nephroptosis posisi ginjal turun
Terjadi penurunan volume urine < 100 ml/hari • Nephrosis kerusakan pada ginjal, gangguan ginjal bukan
Normal urin sekitar 1,5 L/hari disebabkan oleh inflamasi
• Oliguria (oligos : sedikit) Terjadi penurunan volume urin 100- • Pyelitis (pyel/o : pelvis ginjal) inflamasi pd pelvis
300 ml/hari
• Cystisis (cyst/o : kandung kemih) Inflamasi pada kandung kemih • Pyuria (py/o : pus/nanah, +uria : urine)
ditemukan pus dalam urin
• Cystocele hernia pada kandung kemih (penurunan posisi kandung kemih)
• Urinary incontinence (in : tidak)
• Cystoscopy pemeriksaan visual pada kandung kemih ketidakmampuan untuk menahan urin di kandung kemih
• Glomerulonephritis (glomerul/o : glomerulus, nephr/o : ginjal Terjadi pada geriatrik
inflamasi pada glomerulus ginjal Terjadi kemunduran fungsi otototot di kandung kemih
• Neprolithiasis (lith/o : batu, +iasis : keadaan) terdapat batu ginjal • Urinary retention
• Nephromalacia (malacia : pelunakan) pelunakan pada ginjal ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih
5
Aturan dan tatacara kodefikasi
penyakit dan tindakan pada sistem
genitourinary
Melisa.Amd.Pk., SKM
TOPIK
• Defenisi Koding
• Blok Kategori yang meliputi Penyakit Genital
dan Sistem Urinaria
• Kategori Asterisk
• Catatan Khusus bab sistem urinaria
• Catatan lain bab sistem urinaria
Defenisi Koding
• Koding klinis atau koding medis adalah suatu kegiatan yang
mentransformasikan diagnosis penyakit, prosedur medis dan
masalah kesehatan lainnya dari kata-kata menjadi suatu bentuk
kode, baik numerik atau alfanumerik, untuk memudahkan
penyimpanan, retrieval dan analisis data. Koding merupakan
suatu proses yang kompleks dan membutuhkan pengetahuan
tentang aturan koding sesuai perangkat yang digunakan,
anatomi, patofisiologi, persyaratan dokumentasi kinis, kebijakan
dan regulasi serta standar. Dalam mempelajari koding diagnosis
penyakit sistem urinary, maka kita harus mengenal terlebih
dahulu struktur bab XIV tentang Penyakit Sistem Genitourinary
dan kekhususannya. Penyakit-penyakit Sistem Urinary
merupakan sebagian dari isi Bab XIV.
• Sebagaimana bab yang lain juga, maka di bawah judul bab
senantiasa terdapat Exclusion (Pengecualian), termasuk dalam
Bab XIV ini.
Pengecualian:
• Kondisi Tertentu Yang Berawal Pada Periode Perinatal
(P00-P96)
• Penyakit Infeksi Dan Parasitik Tertentu (A00-B99)
• Komplikasi Kehamilan, Persalinan Dan Nifas (O00-O99)
• Malformasi, Deformasi Kongenital & Abnormalitas
Kromosom (Q00-Q99)
• Penyakit Endokrin, Nutrisional dan Metabolik (E00-E90)
• Cedera, Keracunan Dan Akibat Dari Sebab Luar Lainnya
(S00-T98)
• Neoplasma (C00-D48)
• Gejala, Tanda, Dan Temuan Abnormal Klinis Dan
Laboratorik, Tak Terklasifikasi Di Tempat Lain (R00-R99)
II. Blok Kategori yang meliputi
Penyakit Genital dan Sistem Urinaria
• Bab IV terdiri dari Blok Kategori yang meliputi Penyakit Genital dan
Sistem Urinaria sebagai berikut:
• N00-N08 Penyakit Glomerulus
• N10-N16 Penyakit Tubulo-interstisialis Ginjal
• N17-N19 Gagal Ginjal
• N20-N23 Urolithiasis
• N25-N29 Penyakit Ginjal Dan Ureter Lainnya
• N30-N39 Penyakit Sistem Urinaria Lain
• N40-N51 Penyakit Organ Genital Pria
• N60-N64 Penyakit Pada Payudara
• N70-N77 Penyakit Peradangan Pada Organ Panggul Wanita
• N80-N98 Penyakit Non- Peradangan Pada Traktus Genitalia Wanita
• N99 Penyakit Traktus Urogenitalia lainnya.
Kategori Asterisk
• Pada Bab ini terdapat cukup banyak, yaitu 8 (delapan) buah kode asterisk.
Ingat, kode asterisk tidak pernah berdiri sendiri. Harus disertai kode dagger
dari bab lain.
• N16* Gangguan Tubulo-interstisialis Ginjal Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di
Bagian Lain
• N22* Batu Saluran Kemih Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di Bagian Lain
• N29* Gangguan Ginjal Dan Ureter Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di Bagian
Lain
• N33* Gangguan Kandung Kemih Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di Bagian
Lain
• N37* Gangguan Urethral Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di Bagian Lain
• N51* Gangguan Organ Genitalia Pria Pada Penyakit Yang Terklasifikasi Di
Bagian Lain
• N74* Gangguan Peradangan Organ Panggul Wanita Pada Penyakit Yang
Terklasifikasi Di Bagian Lain
• N77* Ulserasi dan Peradangan Vulvo-vaginal Pada Penyakit Yang Terklasifikasi
Di Bagian Lain
• Catatan Khusus Bab Sistem Urinaria
• Untuk Bab XIV tidak terdapat Catatan Khusus
Bab (Chapter Specific Note) seperti bab
sebelumnya.
• Catatan Lain Bab Sistem Urinaria
• Beberapa catatan dalam Bab ini adalah:
• 1. Penyakit Glomerulus (N00-N08)
• Gambar Catatan Untuk Blok Kategori N00-N08
• (Sumber: ICD-10, Volume 1, Bab XIV)
• Kategori N00 – N08 Dapat disertai kode
tambahan, jika diinginkan, untuk:
• a. Chronic Kidney Disease yg berkaitan (N18.-)
• b. kode dari Bab XX untuk sebab luar atau
• c. tambahan kode gagal ginjal akut atau tak
spesifik (N17 atau N19)
• d. Dan terdapat Pengecualian: hypertensi
renal disease (I12.-)
• Gambar Subkategori 4 karakter untuk Kategori
N00-N08
• (Sumber: ICD-10, Volume 1, Bab XIV)
• Kategori 3-karakter (N00-N07) adalah utk syndroma klinik,
sedangkan subdivisi
• karakter ke-4 untuk perubahan morfologi, karakter 4 ini
sebaiknya tdk digunakan kecuali telah spesifik dengan
pemeriksaan PA/biopsi/autopsi)
• E00 Congenital iodine-deficiency syndrome
• Mencakup: kondisi endemik yang berkaitan dengan
defisiensi iodine pengaruh lingkungan, baik secara
langsung atau akibat maternal defisiensi. Beberapa kondisi
pada saat diperiksa tidak menunjukkan hypothyroidisme
namun merupakan akibat sekresi hormon thyroid yang
tidak adekuat sepanjang pembentukan fetus. Dapat
dikaitkan dengan adanya goitrogen dari lingkungan.
•
• Gunakan kode tambahan (F70-F79), jika diperlukan, untuk
identifikasi gangguan mental retardasi yang berhubungan.
2. Penyakit Tubulo-interstisial Ginjal
(N10-N16)
• Gambar Catatan untuk Kategori N10-N16
• (Sumber: ICD-10, Volume 1, Bab XIV)
• a. Terdapat catatan Inclusion (Termasuk): pyelonephritis,
dan
• b. Exclusion (Pengecualian), yaitu: pyeloureteritis cystica
(N28.8)
• c. Boleh gunakan kode opsional tambahan, jika diinginkan,
utk Chronic Kidney Disease yg berkaitan (N18.-)
• d. Beberapa kategori (N10, N13, dll) dapat diberi kode
tambahan B95-B97 untuk agen penyebab infeksi
• e. Kategori N14 dapat diberi kode tambahan bab XX utk
agen toksiknya
3. Penyakit Gagal Ginjal (N17-N19)
Fertilisasi
• Konsepsi merupakan peristiwa penyatuan ovum dengan spermatozoa. Peristiwa ini umumnya terjadi
di daerah ampula tuba uterina, sebagai tempat terluas dari tuba dan dekat dengan ovarium.
• Pembuahan terjadi umumnya di ampula tuba.
• Ovum dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi, atau bila tidak akan segera mati dalam 24 jam.
• Dalam saluran reproduksi wanita, spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum membuahi ovum
• dilepaskan enzim Corona Penetrating Enzyme (CPE) untuk mencerna korona radiata dan hialuronidase
untuk mencerna zona pellusida. (Sadler, 2014).
Implantasi
• Perubahan dari fase proliferatif ke fase sekresi
endometrium merupakan bagian yang penting dalam
menyiapkan kondisi reseptif untuk terjadinya implantasi.
• Ketebalan endometrium pada fase midluteal berkisar 10-14
mm. Pada saat ini aktivitas sekresi mencapai puncaknya.
• Implantasi didefinisikan sebagai proses melekatnya embrio
pada dinding uterus dan menembus epitel serta sistem
sirkulasi ibu untuk membentuk plasenta.
• Implantasi terjadi 5-7 hari sesudah terjadinya fertilisasi.
• Tempat terjadinya implantasi biasanya pada fundus uteri
bagian posterior. (Sadler, 2014).
• Sirkulasi plasenta
- Darah venosa (tanpa oksigen) meninggalkan janin melalui arteri
umbilikalis dan masuk ke dalam plasenta
- Darah arteri (teroksigenasi) masuk ke dalam janin melalui vena
umbilikalis.
-Tidak terdapat percampuran darah antara darah ibu dan janin. Terdapat
barrier plasenta yang terdiri dari 4 lapisan: sinsitiotrofoblas, sitotrofoblas,
jaringan ikat dalam core, dan endothelium kapiler janin.
• Fungsi plasenta
• Alat metabolisme → pada kehamilan muda mensintesis glikogen,
kolesterol, dan asam lemak sebagai persediaan nutrien dan energi embrio.
• Adaptasi ibu terhadap kehamilan.
✓ Adaptasi secara anatomi, fisiologi dan biokimia.
✓ Perubahan terjadi oleh karena perubahan fungsi endokrin maternal.
✓ Beberapa perubahan terjadi segera sesudah terjadinya fertilisasi
dan berlanjut selama kehamilan. (Sadler, 2014).
• Traktus genitalis
— Uterus
— Peningkatan progresif terjadi pada aliran darah uteroplasenter,
berkisar antara 450-650 mL/menit pada kehamilan akhir
(kira-kira 10% cardiac output).
• Uterus membesar memberikan penekanan terhadap alat-alat
disekitarnya sehingga memberikan pula keluhan-keluhan
gastrointestinal, respirasi, kardiovaskuler, dan sistem urinaria.
• Serviks terjadi pelunakan dan sianosis pada serviks. Kelenjar
pada servik mengalami proliferasi. Segera setelah terjadi
konsepsi mucus yang kental akan diproduksi dan menutup
kanalis servikalis. Pada onset persalinan akan dihasilkan mucus
plug yang ditandai dengan adanya bloody show. (Sadler, 2014).
• Ovarium Biasanya hanya korpus luteum tunggal akan
ditemukan pada ovarium ibu hamil. Berfungsi maksimal pada
usia kehamilan 6-7 minggu (4-5 minggu pasca ovulasi),
memberikan konstribusi terhadap produksi progesteron. korpus
luteum mengalami regresi pada minggu ke-8.
• Vagina dan perineum
terjadi peningkatan vaskularitas dan hiperemia pada kulit dan
otot pada perineum dan vulva.
• Jaringan ikat mengalami perlunakan.
• Chadwick sign disebabkan oleh hiperemia.
adanya keputihan oleh karena sekresi serviks yang meningkat
sebagai akibat stimulasi estrogen.
— Kulit
muncul striae gravidarum, linea nigra, chloasma gravidarum.
• Perubahan metabolisme
- Sebagai respon terhadap pertumbuhan janin dan plasenta yang pesat.
- kenaikan berat badan rata-rata berkisar 12,5 kg, berasal dari
pertambahan ukuran uterus dan isinya, payudara, volume darah, cairan
ekstravaskuler ekstraseluler.
• Air
Menjelang aterm akumulasi air dalam darah, uterus dan payudara
sekitar 3 L. Janin, plasenta dan air ketuban mengandung ± 3,5 L air.
Tekanan venosa yang meningkat menyebabkan terjadi pitting edema di
kaki/tungkai bawah.
• Protein
Penambahan protein sekitar 500 g dideposisikan di uterus sebagai
miometrium, ke kelenjar susu, dan di dalam darah sebagai hemoglobin
dan protein plasma. Janin dan plasenta aterm mengandung ±500 g
protein. Dalam darah ibu, albumin dan fibrinogen mengalami kenaikan
tetapi IgG, IgA, IgM sedikit menurun.
• Karbohidrat
Kehamilan bersifat diabetogenik → diabetes yang tadinya belum
muncul menjadi manifes selama kehamilan. HPL melawan kerja insulin
sehingga dibutuhkan lebih banyak insulin. Glukosuria dijumpai karena
naiknya kecepatan filtrasi glomerulus dan menurunnya reabsorbsi oleh
tubulus
• Lemak
Semua fraksi lemak mengalami kenaikan, yaitu lipid total, kolesterol,
fosfolipid, lemak netral, lipoprotein, dan asam lemak bebas.
• Mineral
kebutuhan besi meningkat banyak. Kebutuhan total selama kehamilan 1
g, dan paling banyak pada separoh akhir kehamilan, yakni 6-17 mg/hari.
• Perubahan hematologi
Peningkatan volume darah maternal mulai terjadi pada trimester I, meningkat dengan
cepat pada trimester II, dan mendatar pada akhir kehamilan.
• Manfaatnya:
- memenuhi kebutuhan pembesaran uterus dengan adanya hipertrofi sistem vaskuler A
- melindungi ibu dan janin dari penurunan venous return pada posisi supine
- melindungi ibu terhadap adanya kehilangan darah pada persalinan.
Terjadi penurunan Hb dan hematokrit selama kehamilan.1,2
— Angka lekosit berkisar 5000-12000/µL, meningkat selama persalinan dan masa purpuralis
awal hingga rata-rata mencapai 14000-16000/µL.
—Terjadi peningkatan konsentrasi pada hampir seluruh faktor pembekuan.
• Sistem kardiovaskuler
— Perubahan dasar:
1. kenaikan sirkulasi volume darah hingga 50% dan cardiac output 30-40%.
2. Detak jantung meningkat 10 detak/menit.
3. Tekanan darah arterial dan resistensi vaskuler menurun saat volume darah, berat ibu,
basal metabolisme meningkat.
• Traktus respiratorius
— Frekuensi pernafasan meningkat.
— Dyspneu terjadi oleh karena peningkatan tidal volume yang menurunkan
Pco secara ringan.
- Peningkatan volume tidal dan hiperventilasi terjadi karena pengaruh
progesteron atau kebutuhan metabolisme yang meningkat.
• Sistem urinaria
— Peningkatan filtrasi glomerular dan aliran darah renal hingga 50%
sebagai akibat kenaikan cardiac output.
— Secara normal bisa terjadi glukosuria.
— Hidronefrosis/hidroureter ringan karena menurunnya tonus otot atau
karena penekanan uterus.
— Stress inkontinensia karena perubahan posisi angulus vesikouretralis
sebagai akibat naiknya kandung kencing
• Gastrointestinal
— Pengosongan lambung dan peristaltik usus melambat karena faktor hormonal maupun mekanik.
— Perasaan tidak enak di uluhati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran balik
asam lambung ke esofagus bagian bawah.
— Nausea dan muntah pada trimester I karena pengaruh HCG.
— Kadang ditemukan adanya hemoroid. Konstipasi karena pengaruh progesteron.
• Sistem endokrin
— Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan
progesteron plasenta, dan hormon yang dikeluarkan oleh janin.
— Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir kehamilan kadarnya
kira-kira 100x sebelum hamil.
— Progesteron tonus otot polos menurun dan diuresis.
— HCG dapat dideteksi beberapa hari pasca pembuahan dan merupakan dasar tes kehamilan.
Puncak sekresinya terjadi ±60 hari setelah konsepsi. Fungsi utamanya mempertahankan korpus
luteum.
— Human Placental Lactogen (HPL) efeknya mirip hormon pertumbuhan, dan bersifat diabetogenik
sehingga kebutuhan insulin wanita hamil meningkat.
— FSH dan LH sangat rendah selama kehamilan karena ditekan estrogen dan progesteron plasenta.
— Prolaktin produksinya terus meningkat sampai aterm.
• Sistem muskuloskeletal
— Sebagai kompensasi pembesaran uterus di antaranya,
terjadi lordosis.
— Terdapat peningkatan mobilitas pada sakroiliaka,
sakrokoksigeal, dan simfisis pubis selama kehamilan
sebagai respon perubahan hormonal. (Sadler, 2014).
Anatomi DAfisiologi organ reproduksi wanita
GENETALIA EKSTERNA
Organ genetalia eksterna disebut pula vulva (Wiknjosastro, dkk., 2009).
1. Mons pubis / mons Veneris
Bagian yang menonjol di atas simfisis dan ditutupi rambut pada wanita setelah
pubertas.
2.Labia mayora
Organ ini merupakan dua lipatan membulat besar, terdapat pada sisi kiri dan kanan.
Daerah ini mengandung banyak jaringan lemak dan sebasea, kelenjar keringat dan
kelenjar bau.
3. Labia minora
Labia minora merupakan dua lipatan tipis dari kulit yang berwarna
merah muda, terletak di sebelah dalam labia mayor pada sisi kiri dan
kanan.
Gambar 4.6
Labia minor dan organ genetalia disekitarnya
(Sumber : Hart,et.al., 2000)
4. Klitoris
Klitoris analog dengan penis, merupakan bagian kecil yang sangat
sensitive dan erektil yang juga disebut tunggul erektil.
5. Vestibulum
Organ ini berbentuk lonjong, mengecil ke bawah. Vestibulum merupakan
tempat bermuaranya enam lubang alamiah, yaitu oifisium urethra,
kelenjar skene (± 2,5 cm di bawah klitoris), introitus vagina, dan kelenjar
bartolini.
6. Bulbus Vestibuli
Bulbus vestibule terletak di bawah selaput lendir vulva dekat ramus ossis
pubis, pada sisi kiri dan kanan. Organ ini mengandung banyak pembuluh
darah, sebagian tertutup oleh muskulus ischio kavernosa
dan muskulus konstriktor vagina. (Sumber : Hart,et.al.,
2000)
7. Kelenjar skene
Organ ini terdiri-dari dua buah, terletak di kiri & kanan bawah orifisium uretra.
Kedua tubuli skene berjalan sejajar uretra sepanjang ± 6 mm dan
bermuara pada kedua sisi orifisium uretra (ostium uretra eksterna).
8. Kelenjar bartholini
Kelenjar bartholini terdiri-dari dua buah, terletak di kedua sisi vagina, yaitu
pada ligamentum triangulare dan bermuara di kiri & kanan dekat fossa
navikulare.
9. Introitus/Ostium vagina
Introitus vagina menempati dua per tiga bagian bawah vestibulum, ditutupi oleh
labia minora. Pada gadis, introitus vagina ditutupi hymen.
10. Perineum
Perineum terletak di antara vestibulum dengan anus. Organ ini memiliki
konsistensi dari kaku sampai elastis. Rata-rata panjang perineum adalah empat
cm.
11. Vaskularisasi dan Drainase genetalia eksterna
Vaskularisasi genetalia ekterna berasal dari arteria pudendi
yang merupakan cabang arteri femoralis.
12.Inervasi / persarafan genetalia eksterna
Inervasi organ genetalia eksternal adalah aabang-cabang
nervus pudendus (berasal dari nervus S2-S4).
B. GENETALIA INTERNA
1. Vagina/liang senggama/liang kemaluan
Organ ini merupakan saluran penghubung dari introitus vagina ke
uterus. Terletak di antara vesika urinaria (depan) dan rectum
(belakang).
2. Uterus
Organ ini berbentuk seperti buah peer atau advokat, dan berongga.
Pada keadaan tidak hamil, organ ini sebesar telor ayam kampung.
Ukuran uterus : panjang 7-7,5 cm; lebar di atas 5,25 cm; tebal dinding
1,25 cm; berat 57 gram.
3. Tuba Uterina/Tuba falopii
Terdapat dua buah tuba (kiri dan kanan). Masing-masing tuba berasal
dari cornu uteri, berjalan ke kedua sisi dinding pelvis, kemudian
membelok ke bawah dan ke belakang sebelum mencapai dinding
lateral pelvis.
Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Laki-laki
A. ORGAN GENETALIA EKSTERNA
Organ genetalia eksterna laki-laki merupakan organ yang memungkinkan terjadinya hubungan seksual,
meliputi penis dan scrotum (Faller, dkk., 2004).
1. Penis
Penis terdiri dari batang otot jaringan, yang terpancang dengan kuat di dasar panggul dan di antara dua ramus
pubis (ramus superior dan ramus inferior), dan badannya bergerak secara bebas (poros) berakhir di glans penis.
2. Scrotum
Scrotum adalah bangunan seperti kantong yang tertutup oleh kulit. Scrotum dibagi oleh septum yang terdiri dari
jaringan fibrosa menjadi dua ruangan yang masing-masing berisi satu testis, satu epididymis, dan bagian permulaan
vas deferens.
B. GENETALIA INTERNA
Genetalia interna laki-laki terdiri-dari testis, epididimis, vas deferen.
1. Testis
Testis dibentuk di dalam abdomen fetus kira-kira 28 minggu kehidupan intrauteri, dan turun ke dalam scrotum dan
ditopang oleh funiculus spermaticus sebelum lahir.
2. Epididymis
Epididymis merupakan pipa halus yang berkelok-kelok, masing-masing panjangnya 6 meter, yang menghubungkan
testis dengan vas deferens.
3. Vas deferen
Vas deferen berbentuk tabung yang masing-masing panjangnya 45 cm, yang mengangkut spermatozoa
dari epididymis ke urethra pars prostatica.
4. Vesica seminalis
Vesica seminalis merupakan kantong-kantong kecil yang berbentuk
tidak teratur, panjangnya 5 cm dan terletak di antara dasar vesica
urinaria dan rectum.
5. Ductus ejaculatorius
Masing-masing ductus ejaculatorius dibentuk dari persatuan vas
deferens dengan ductus seminalis.
6. Prostat
Prostat merupakan bangunan yang berbentuk kerucut yang
panjangnya 4 cm, lebarnya 3 cm, dan tebalnya 2 cm dengan berat
kira-kira 8 g.
7. Glandula bulbourethralis (Cowper)
Organ ini merupakan kelenjar kecil berwarna kuning kira-kira
sebesar kacang kapri, terletak tepat di bawah prostat.
4. Ovarium
Ovarium berasal dari struktur embrional yang sama dengan
glandula suprarenalis dan testis, tetapi kedua ovarium terletak di
atas pintu masuk pelvis pada saat bayi lahir, dan baru turun ke
kavum pelvis setelah tempat tersebut menjadi lebih dalam selama
masa kanak- kanak.
Struktur anatomi payudara
• Payudara perempuan disebut juga glandula mammaria, organ seks asesoris.
Bentuknya tonjolan ½ bola dan mempunyai ekor dari jaringan yang meluas keketiak
atau aksila (cauda axillaris spence). Berat payudara 200 g; saat hamil beratnya
600 g, sedangkan saat menyusui 800 g. Secara makroskopis, payudara dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu corpus payudara, areola, dan papilla (puting susu).
Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004 )
• Papilla mammae terletak di pusat areola setinggi costa ke-4. Panjangnya ± 6
mm. Daerah ini tersusun atas jaringan erektil berpigmen.
• Areola mammae merupakan daerah berbentuk lingkaran yang terdiri-dari kulit
yang longgar dan mengalami pigmentasi dengan diameter ± 2,5 cm. Didalamnya
terdapat ± 20 glandula sebacea.
• Struktur mikroskopis menunjukkan, payudara tersusun atas jaringan lemak,
dan jaringan kelenjar. Jaringan kelenjar terdiri-dari 15-20 lobus yang dipisahkan
secara sempurna oleh lembaran jaringan fibrosa. Setiap lobus merupakan satu
unit fungsional yang menghasilkan susu, terdiri-dari alveolus, duktulus, dan duktus
laktiferus.
• Alveolus disusun oleh sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos,
dan pembuluh darah.
• Vaskularisasi payudara berasal dari arteria mammaria interna, mammaria
eksterna,
• dan arteria interkostal superior. Drainase venanya melalui intercostal, internal
toracis, dan aksilaris. Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004)
Gambar 4.21
Panggul
(Sumber : Drake, et.al, 2007)
2) Os Sakrum
Tulang ini berbentuk segitiga, terdiri-dari lima ruas tulang yang bersatu. Permukaan depan cekung, kiri dan
kanan dari garis tengah terdapat lubang disebut foramina sacralia anteriora. Lubang-lubang ini tempat
masuknya fleksus sakralis. Perhubungan os sakrum dengan L5 disebut promontorium.
3) Os coccygeus
Tulang ini berbentuk segitiga, terdiri-dari 3-5 ruas tulang bersatu, dapat digerakkan. Saat persalinan
dapat ditolak ke belakang 1-2 cm.
4) Bidang panggul
Panggul terdiri-dari empat bidang yaitu (1) Pintu atas panggul (PAP); (2) Bidang luas panggul; (3)
Bidang sempit panggul; (4) Pintu bawah panggul (PBP).
Sumber: Cunningham, 2010
Fisiologi Menstruasi
• Menstruasi merupakan pengeluaran darah secara periodik (rata-rata 28 hari) dari vagina karena
terlepasnya mukosa uterus. Peristiwa ini merupakan integrasi dari hipotalamus, hipofisis, ovarium,
dan uterus.
• Hipotalamus menyekresi hormon gonadotropin realising hormone (GnRH). Hipofisis menyekresi Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Ovarium mengalami dua fase, yaitu fase folikuler dan
fase luteal. Uterus mengalami tiga fase, yaitu proliferasi, sekretorik, dan menstruasi (Guiton dan Hall,2014).
Perubahan anatomi dan fisiologi Persalinan
A. Perubahan Fisiologi
1. Perubahan fisiologi pada kala I Persalinan
a. Perubahan Tekanan Darah
b. Perubahan Metabolisme
c. Perubahan suhu tubuh
d. Denyut jantung
e. Pernafasan
f. Perubahan Renal
g. Perubahan Gastro Intestinal
h. Perubahan Hematologis
i. Perubahan Uterus
j. perubahan-perubahan pada serviks
k. Show
l. Tonjolan kantong ketuban
m. Perubahan pada vagina dan dasar panggul
n. Perubahan ligamentum rotundum
1 2 3
• Obstetrik adalah cabang studi ilmu dan terapi • Dari usia ovum terfertilsasi 2 minggu sampai
terkait kondisi kehamilan. 8 minggu kehamilan, telur terfertilisasi • Kehamilan terbagi jadi 3 trimester x 3 bulan.
disebut: embryo, setelah masa embryo Waktu antara fertilisasi (konsepsi) dengan
Kehamilan terjadi apabila ada ovum yang tersebut lewat ia menjadi fetus. persalinan = masa gestasi (gestation).
telah terfertilisasi sperm dan tertanam di
dalam lapisan uterus.
• Masa kehamilan berlangsung 40 minggu • Pregnant = gravide = hamil
atau 280 hari yang kira-kira 9 bulan kalender • Pregancy = kehamilan
• Sel kelamin wanita dan pria disebut sel gamet.
Ovum yang telah terfertilisasi di tuba falopii atau 10 kalender bulan (1 bulan = 28 hari)
disebut zygote.
4 5 6
1
AKAR KATA TERKAIT OBSTETRIK STRUKTUR TERKAIT STRUKTUR TERKAIT OBSTETRIK DAN KEHAMILAN (Lanjutan-1)
• Amni/o; amnion/o amion OBSTETRIK DAN KEHAMILAN
• Chori/o chorion (lapisan terluar
kantung ketuban) • Lapisan terluar adalah chorion dan lapisan
• Cys/o kehamilan • Sebagai tambahan dari struktur genital wanita, dalam adalah amnion.
• Embry/o- janin struktur obstetrik dan kehamilan ditambah
• Episi/o-; vulv/o- vulva
dengan amniotic sac, placenta, umbilicus and • Umbilicus = umbilicus cord = tali pusat.
• Fet/o; fet/- fetus
• Gravid/o- pregnancy cairan ketuban = amniotic fluid. Menghubungkan fetus dengan placenta.
• Lact/o- milk
• Nat/o- birth • Kantung ketuban = fetal membrane, tempat
• Par/o-, part/o bear, give birth to; labor;
children tinggal janin, terisi cairan amnion yang
• Puerper/o- children (nifas) menjadi bantalan janin dan melindunginya.
• Salping/o- fallopien tube
• Vagin/o- vagina
7 8 9
2
Istilah Arti Istilah Arti ISTILAH PENYAKIT KEHAMILAN dan PERSALINAN
lochia = pengeluaran cairan lendir dari uterus obstretician = dokter spesialis di bidang studi dan Istilah Definisi
penanganan kehamilan dan persalinan
melalui vagina yang terjadi pada minggu
pertama atau dua setelah kelahiran bayi obstetrics = spesialis medis terkait kehamilan dan abortion terminasi spontan/induced suatu
persalinan. kehamilan.
meconium = feces yang pertama keluar dari bayi
parturition = bersalin, melahirkan, dan kelahiran bayi abruptio placentae separasi prematur plasenta dari
neonatus
postpartum = setelah melahirkan bayi dinding uterus
multigravida = wanita yang telah beberapa kali hamil
primigravida = wanita yang hamil untuk pertama kali amnionitis radang amnion
(>2 x) kehamilan pertama amniorrhae kebocoran cairan kantung amnion
multipara = wanita yang telah bebrapa kali melahirkan primipara = wanita yang pertamakali melahirkan (kantung ketuban
bayi hidup (>2x) bayi setelah masa gestasi 20 minggu. dystocia kesulitan, sakit saat bersalin
nulligravida = wanita yang belum pernah hamil puerperium = periode setelah melahirkan bayi, 3-6 eclampsia hipertensi kehamilan yang berat
nullipara = wanita yang belum pernah melahirkan bayi minggu (42 hari) (masa nifas post disertai kejang-2
hidup melahirkan)
13 14 15
3
Complications of Prematurity ISTILAH MEDIS DIAGNOSTIK DAN TERAPI terkait
Physical Features of Prematurity KEHAMILAN DAN PERSALINAN
- Low birth weight (< 2,225 kg) - Small size - Increased risk of birth injury
Istilah Arti
- Relatively large head and hands - Short toenails - Respiratory distress syndrome
amniocentesis = … cari !
- Thin, smooth, shinny skin, - Downy hair (lanugo) - Recurrent bouts of breathing arrest
amniography = … cari !
- Veins visible under the skin - Enlarged clitoris - Jaundice. - Infection. - Anemia
amnioscopy = … cari !
- Wizened, wrinkle features - Small scrotum - Poor temperature control amniotomy = … cari !
- Soft flexible ear cartilage - Feebly, whining cry - Hypoglycemia and other disturbances of body cerclage = menjahit lubang pintu cervical (leher
- Reduced vernix (greasy chemicals rahim) untuk mencegah terjadinya
substance that cover newborn) - Rickets abortus spontan.
- Protuberant abdomen - Increased bleeding tendency cesarean section = operasi sesaria, insisi dinding
- Irregular breathing abdomen untk melahirkan bayi
- Brain hemorrhage
- Poor sucking and swallowing ability contraction stress = test evaluasi kemampuan janin
- Necrotizing enterocolitis (severe intestinal
- Tendency to regurgitate, test (CST) untuk mengatasi stres persalinan dan
inflammation).
kelahiran = oxytocin challenge test
19 20 21
4
LATIHAN -2 LATIHAN -3 LATIHAN -4
Pilih istilah yang tepat: Cocokan istilah di lajur kiri dengan definisi di kanan: Tulis arti kata/istilah dengan huruf miring pada
Keterangan Istilah: 1. tubal pregnancy (a) vaginal discharge dari uterus resume medis di bawah ini
1. Operasi menusuk untuk amniotomy atau 2. Braxton’s Hicks (b) menjahit lobang servik uteri Pasien masuk ruang rawat obstetrical (1) dengan
tanda-2 kontraksi uterus setiap 5 menit, ia hamil
mengeluarkan cairan amniocentesis 3. hydatidiform mola (c) air ketuban bocor keluar primigravida (2) dan nulliparitas (3). Pasien telah
2. Memperkirakan ukuran fetograpy atau
4. lochia (d) penipisan + dilatasi servik uteri merasakan Braxton Hick’s contraction (4) sejak
fetus sebelum kelahiran fetometry usia kehamilan lewat 6 minggu. Saat ini nampak ada
5. plasenta previa (e) hipertensi getational + proteinuira
3. Endoscopy untuk fetus USG fetus atau amnioscopy amniorrhea (5) tanpa meconium (6). Telah ada
4. Pengukuran pintu keluar pelvis pelvimetry atau CST 6. abruptio plasenta (f) feces janin yang keluar pertama effacement (7) pada saat masuk rawat. Pada pasien
5. Test persalinan dan fetal distress
electronic fetal monitoring 7. Rh-incompatability (g) kehamilan ektra uterin dipasang electronic fetal monitoring (8) yang tetap
atau CST 8. pre-eklampsia (h) masa kistik pada uterus tidak mengganggu geraknya.
6. Insisi perineum cerclage atau episiotomy
9. cerclage (i) implantasi plasenta dekat servik (1) … (2) …
7. Menjahit lobang keluar serviks CST atau cerclage (3) … (4) …
8. Pemeriksaan X-ray fetus fetography atau fetoscopy 10. meconium (j) pelepasan dini plasenta
(5) … (6) …
9. Memecah selaput kantung ketuban aminotomy atau C-section 11. amniorrhea (k) darah ibu-janin inkompatabilitas
(7) … (8) …
10. Insisi untuk melahirkan bayi C-section atau amniotomy 25 12. effacement (m) kontraki iregular dan nonproduktif 26 27
5
COMPLICATION LATIHAN - 5 LATIHAN 6
• There is a slight increased incidence of threatened • Jelaskan: Pilih butir jawaban yang tepat:
`miscarriage and early rupture of the membranes after 1. Tindakan amniocentesis: 1. Istilah yang menunjukan pengeluaran normal
dari uterus post natal …
amniocentesis (older studies show a risk of 1 to 2 a. lochia, b. amniorrhea,
percent more recent studies show risk of about 0.5 2. Apa yang dapat terjelaskan melalui amniocentesis? c. meconum, d. leukorrhea
percent.
For these reasons, amniocentesis is usually 3. Bilamana amniocentesis perlu dilaksanakan? 2. Istilah melahirkan adalah …
recommended only for women over the age of 35 (who a. postpartum b. effacement
are more likely to have a child with Down’s syndrome) 4. Apa risiko suatu prosedur amniocentesis? c. parturition d. puerperium
or when there are other compelling medical reasons,
such as a family history of a chromosomal abnormality. 5. Apa contra-indication amniocentesis? 3. Muntah-2 akibat ngidam …
a. hyperemesis b. hyperemesis gravidarum
c. emesis d, vomitas
31 32 33
LATIHAN -6 (Lanjutan-3)
LATIHAN -6 (Lanjutan-1) LATIHAN -6 (Lanjutan-2)
10. Istilah yang berarti uterus tidak bisa mempertahankan
4. Periode minggu ke 3 s/d 6 sehabis melahirkan adalah . 7. Prosedur untuk mencegah laserasi perineum hasil konsepsi
a. masa gestation b. masa postpartum a. peritoneostomy b. periotomy a. Hyterorrhexis b. abortion
c. masa parturition d. masa puerperium c. episiotomy d. amniotomy c. KET d. KPD
6
ISTILAH TERKAIT PERIODE ANTENATAL
C. ISTILAH DIAGNOSTIK
A. Asal Istilah
1. amnion [Y] = membrane pembungkus janin 1. Abortus
2. antigen [Y] (L) = melawan 2. Fetal anomaly, preventable - malformasi janin akibat
3. chorion [Y] = membrane pembungkus janin ibu meminum obat tetratogenic. Contoh, di antaranya:
4. fetus (L) = turunan - anticarcinogens: cytoxin, methotrexate, dsb.
ANTENATAL & NEONATAL 5. teras [Y] = monster - ovarian/testicular steroids: androgen, estrogen, pro-
6. toxico [Y] = racun gesteron
- thalidomide, dsb.
B. Istilah Anatomi 3. Fetal anoxia, intrauterin asphyxia = kurang oksigen
1. amnion = lapisan dalam membrane kantung pada janin bisa akibat: prolaps tali pusat, ablatio
(kt) ketuban placenta, kompresi vena umbilicalis dsb. dapat
` 2. amniotic fluid = fluid di dalam kt. amniotic menimbulkan kematian.
3. chorion = lapisan luar membrane kt. ketuban 4. Fetal distress = kondisi mengancam jiwa janin akibat
4. embryo = produk hasil konsepsi janin anoxia.
5. fetus = janin, embryo di atas usia 3 bulan sampai
37 lahir. 38 39
7
D. Istilah terkait Prosedur Khusus (Lanjutan-1) D. Istilah terkait Prosedur Khusus (Lanjutan-2) D. Istilah terkait Prosedur Khusus (Lanjutan-1)
8
(Lanjutan) C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-2) C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-3)
9
D. Istilah Simtomatik (Lanjutan)
ISTILAH RADIOLOGI TERKAIT OBSTETRIK
E. Istilah Simtomatik
5. meconium: kotoran hitam dari bayi neonatal A. Istilah terkait Radio-Diagnostik
1. amniography evaluasi: janin, plasenta dan
1. Apgar score: menentukan kondisi fisik dengan
6. Moro reflex, startle reflex: reflex yang menunjukkan kantung ketuban.
evaluasi detak jantung, kesulitan napas, dan
adanya kesadaran terhadap keseimbangan 2. fetography mempelajari keadaan fetus dalam
perubahan warna kulit (cyanosis) di banding- pada neonatal
kan batasan nilai sistem score. uterus dengan media lipid yang menutup
vernix
7. premature: sebelum waktu yang tepat, pada
2. Chvostek’s sign: iritabilitas facial pada tetani yang obstetrik diartikan lahir sebelum usia 3. hysterosalpingography, uterotubal radiography,
timbul karena rangsangan ringan pada kehamilan terpenuhi uterosalpingography untuk menentukan
nervus fasialis menimbulkan spasm kepatenan tuba pada kegagalan reprodutif.
unilateral.
8. pylorospasm: spasm otot sirkuler pylorus 4. neonatal radiography menginvestigasi adanya
3. congenital: kongenital
gangguan kongenital jantung, besar ukuran
9. vernix caseosa: substansi lemak yang menutup kepala atau gangguan usus.
4. eructation: gumoh tubuh neonatus.
55 56 57
58 59 60
10
B. Istilah Terkait Ultrasonic Diagnostik (Lanjutan-1) B. Istilah Terkait Ultrasonic Diagnostik (Lanjutan-2)
ISTILAH LABORATORI KLINIK
5. Ultrasonic cephalometry: teknik kombinasi ultra-
7. ultrasonography in abortion: deteksi ultrasonic A. Istilah test kehamilan
sound untuk menentukan BPD (biparietal diameter)
terkait aborsi komplit atau inkomplit.
sebagai alat pengestimasi besar (ukuran), berat dan
usia janin. 1. immunologic pregnancy tests, immunoassays for
Apabila tidak ada echo mengidentifikasi pregnancy (HCG)
6. Ultrasonic placentography abortusnya komplit dan memerlukan tindakan a. Hemagglutination-inhibition test
curettage. (1) Pregnostican tube test
mendeteksi lokasi tepat plasenta untuk menyele-
seksi site punctur terbaik untuk amniocentesis dan Bila ada jaringan hasil konsepsi tertinggal maka (2) Pregnostican Accuspheres
letak/derajat plasenta previa. akan ada echo, namun karena gangguan b. Latex agglutination-inhibition test
intrauterine adalah senantiasa echogenic maka (1) Gravindex
8. Ultrasound monitoring of fetus: rekam continuous differensial diagnostik (diagnostik banding) (2) Placentex (tube test)
dengan instrument Doppler-ultrasound diperlukan. Positive for pregnancy
dengan transducer diletakkan di bagian area Negative for pregnancy
suara jantung janin ternyaring signyal
audible. 61 62 63
11
B. Istilah terkait Studi Fertilitas (Kesuburan) (Lanjutan) C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan
Neonatal dan Tindakan Tindakan (Lanjutan-1)
2. laparoscopy
pemeriksaan endoskopik pelvis dan organ 4. Bilirubin tinggi kadar bilirubin di dalam darah
1. ABO incompatability (umumnya apabila bumil O menunjukkan adanya eritrosit yang pecah/rusak
reproduksi untuk suatu diagnostik dan/atau dan bayi A atau B. frekuensi trejadi eritroblastosis
tindakan dan hepar tidak mampu mengatasinya
fetalis kecil
2. amniotic fluid analysis spectrophotometric, 5. Bilirubin determination using cord blood of
3. testicular biopsy
untuk manajemen Rh inkompatabilitas, diabetes neonate
pemeriksaan sitologik sayatan jaringan testis dsb.
pada oligospermia dan azoospermia untuk deteksi Normal values:
dasar patologik infertilitas pada pria 3. antiglobine reaction (Coombs test), suatu test Full term newborn: 1.0 – 3.0 mg/dl
deteksi antibodi Increase inserum bilirubin:
a. direct Coombs test Negative = tidak ada Fisiologis: 5.0 mg /dl atau >
4. tubal insufflation (Rubin test)
antibodi pada darah janin Hyperbilirubinaemia: 18.0 – 20.0 mg/dl
test patensi tubal pada yang gagal reproduksi.
Kernicterus: 25.0 mg/dl atau lebih tinggi/kurang
Tuba yang tersumbat adalah satu di antara sebab Positive hemolytic disease
Bayi prematur lebih rentan terhadap timbulnya kern-
sterilitas. b. Indirect Coombs test: adanya antibodi dalam icterus.
67 serum 68 69
C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan
Tindakan (Lanjutan-2) Tindakan (Lanjutan-2) Tindakan (Lanjutan-3)
12
C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan ABBREVIATIONS ABBREVIATIONS (Lanjutan)
Tindakan (Lanjutan-4)
A. Umum HPL - human placental lactogen
13. Rubella, pada kehamilan trimester I: deformitas AFP - alpha fetoprotein HSG - hysterosalpingography
janin.
BBT - basal body temperature IUP - intrauterin pressure
Upaya pencegahan melalui:
BPD - biparietal daimeter LBW - low birth weight
a. active immunization against rubella
b. hemagglutination (HI) test for rubella CDC - calculated day of confinement
LMP - last menstrual period
c. immune serum globin (ISG) CS - Cesarean section
NB - newborn
d. postpartum rubella immunization CWP - chilbirth without pain
EDC - estemated day of confinement OB - obstetrics
14. Sickle cell disease screening tests skrining untuk FECG - fetal elctrocardiogram OGN - obstetric gynecologic-neonatal
HbS pada neonatal. FHR - fetal heart rate PPA pos. - phenylpyruvic acid positive
FHT - fetal heart tone PU - pregnancy urine
15. Spectrophotometry untuk mengukur intensitas FTND - full term normal delivery RML - right mediolateral (episiotomy)
panjang gelombang sinar yang ditransmisi,
HCG - human chorionic gonadotropin Rh neg – rhesus factor (-) Rh pos – rhesus factor (+)
oleh suatu substansi, dalam kondisi standard.
73 HDN - hemolytic disease of newborn 74 UC 75
13
LATIHAN 2 LATIHAN 3
Latihan Pengkodean Istilah Tindakan
Tulis arti istilah medis di bawah ini: Tulis arti istilah tindakan di bawah ini:
1. meconium = 1. biosy =
2. pylorospam = 2. laparoscopy =
3. retrolental fibroplasia = 3. phototherapy = GUNAKAN ICD-10
4. ankyloglossia = 4. exchange transfusion = UNTUK MENCARI
5. meningocele = 5. aminocentesis = KODE TINDAKAN
6. atresia ani = 6. intrauterine transfusion = YANG TERTERA
7. hydrocephalus = 7. fetal electrocardiography =
DI MATERI KULIAH INI
8. atelectasis neonatorium = 8. fetal monitoring =
9. erythroblastosis fetalis = 9. fetal telemetry =
10. vernix caseosa = 10. asphyxia neonatorum =
79 80 81
14
18/04/2021
PENDAHULUAN
• Diabetes Mellitus (DM) pd kehamilan memiliki
dampak serius bagi bayi & ibu, bila tidak diobati
dan dikontrol dengan baik.
• Prevalensi DM pada kehamilan 3-5% dari
kehamilan normal
• Wanita ras Asia lebih mudah terkena dibandingkan
wanita ras Kaukasian
GANGGUAN KEHAMILAN DENGAN • Studi di Makassar selama 6 bln pd 46 ♀ pasca
DIABETES GESTASIONAL DMG → angka DM tipe 2 & TGT(toleransi glukosa
terganggu) : 56.6%
1
18/04/2021
• Hiperbilirubinemia
• Polisitemia hematologis
• Asfiksia perinatal (Sindrom gawat nafas
neonatal)
2
18/04/2021
DIAGNOSIS PENANGANAN
♀ HAMIL DLM KEADAAN PUASA PENANGANAN UMUM
• Penatalaksanaan DMG dilakukan terpadu
PLASMA VENA 2 JAM
o/SPPD,SPOG,ahli gizi dan Sp.anak
NORMAL DMG • Tuj penanganan adlh : mencapai &
mempertahankan keadaan normoglikemia
sejak hamil hingga persalinan,y,I kadar GDP <
WANITA HAMIL Kadar Gula Kadar Gula > 140 mg/dl
PUASA Darah Darah 105 mg/dl & 2jam sesdh makan < 120 mg/dl
< 140 mg/dl < 140 mg/dl • U/mencapai sasaran tsb dilakukan :
GLUKOSA 75 140-199 mg/dl > 200 mg/dl > 200 mg/dl
GRAM - Perencanaan makan yg sesuai dgn kebutuhan
PLASMA 2 JAM
- Pemantauan glukosa darah sendiri di rumah
DIAGNOSIS Toleransi DM DMG - Pemberian insulin bila blm tercapai
Glukosa normoglikemia dgn perencanaan
Tergangg
u
makan
PENANGANAN PENANGANAN
PENANGANAN UMUM • PENANGANAN UMUM
• Segera setelah pasien di D/DMG pmrx • Monitor kesejahteraan janin
GDP & 2 jam sesdh makan u/menentukan • Saat melahirkan janin disesuaikan
penatalaksanaan Kontrol Gula Darah
• Bila kadar GDP > 130 mg/dl R/insulin di
samping perencanaan makan,T.U pd
penderita yg di D/ setelah Usia kehamilan
28 mgu
• Bila Kadar GDP <130 mg/dl dimulai
dgn Perencanaan makan saja dahulu
PENANGANAN PROGNOSIS
PRINSIP PENANGANAN Prognosis tgtng dari :
• Kontrol secara ketat kadar gula darah,bila
kontrol kurang baik upayakan lahir lebih dini, • Perawatan antenatal
dgn pertimbangan kematangan paru janin. • Pertolongan persalinan
Dapat tjd kematian janin mendadak • Perawatan di bangsal neonatus
• Berikan insulin yang bekerja cepat , bila • Pemantauan jangka panjang
mungkin berikan dengan drip
Prognosis umumnya baik
• Hindari adanya inf traktus urinarius a/ infeksi
lainnya.Lakukan pencegahan infeksi dgn baik Prognosis intelegensia yg N tgt dari
• Bayi baru lahir bisa tjd hipoglikemia yg cepat, lama & beratnya hipoglikemia dgn
perlu diatasi dgn memberi infus glukosa gejala
3
18/04/2021
PEMANTAUAN LANJUT
• Disarankan agar pada semua wanita
DMG
setelah persalinan dilakukan tes
toleransi glukosa setiap 6 bulan
sekali
• Perlindungan obstetri melalui
pemakaian kontrasepsi harus
diterapkan pd penderita DMG
GANGGUAN KEHAMILAN DENGAN
PRE- EKLAMSIA DAN EKLAMSI
Definisi
Pre Eklampsia adalah sekelompok penyulit yg
PRE-EKLAMPSIA & EKLAMPSIA timbul pada kehamilan, persalinan/nifas disebabkan
kehamilan itu sendiri, yg ditandai Hipertensi, oedem
dan protein uria.
Klasifikasi
1. Pre Eklampsia Ringan
2. Pre Eklampsia Berat
dr Damian Hamzah, MPH,AIFO-K
4
18/04/2021
5
18/04/2021
LETAK LINTANG
Ialah janin terletak melintang dalam ETIOLOGI
uterus, sumbu memanjang tubuh bayi
• Multiparitas (uterus kendor).
kira-kira tegak lurus dgn sumbu
memanjang tubuh ibu. • Gamelli, hidramnion.
• Keadaan yang menghalangi turunnya
kepala dan tumor jalan lahir, panggul
sempit, dan PP.
• Anensefalus.
• Tali pusat pendek/melilit.
• Janin kecil atau prematuritas.
6
18/04/2021
DIAGNOSIS
• Inspeksi terlihat uterus lebih • Auskultasi : DJJ disekitar pusat.
besar dari hamil biasa. • PD :
• LI: Pada letak lintang dorso anterior teraba tulang² iga,
TFU tdk sesuai dg tua kehamilan. aksila atau skapula.
Uterus kosong difundus & diatas simfisis.
• L II : Ballotement (+) & bokong Pada letak lintang dorso posterior teraba
disamping ka/ki.
lengan/siku.
• L III & IV : Saat kehamilan
hasilnya (-).
ETIOLOGI
2. keadaan plasenta
( IBU ) – Plasenta letak rendah
1. Keadaan rahim – Plasenta previa
7
18/04/2021
• Pemeriksaan fisik :
Berdasarkan jenis letak sungsang saat PD akan
DIAGNOSIS teraba :
• Pada pemeriksaan luar (leopold) pada bagian bawah a. L.Bokong murni
uterus tidak teraba kepala yang keras dan bulat. Teraba bokong yang ditandai dengan adanya
sakrum, kedua tuba ossis iskii, dan anus.
• Terkadang bokong janin cukup bulan dapat b. L.Bokong kaki sempurna
memberi kesan seolah-olah kepala, akan tetapi Kedua kaki dapat diraba disamping bokong.
kepala tidak dapat digerakkan semudah kepala. c. L.Bokong kaki tidak sempurna
Satu kaki teraba disamping bokong
• Djj setinggi pusat atau sedikit diatas pusat. d. L.kaki
Terdapat tumit atau lutut.
8
18/04/2021
Lanjutan… Etiologi
1. Etiologi fetal distress – Ibu
• Fetal Distres adalah keadaan ketidak Penurunan kemampuan membawa
oksigen ibu
seimbangan antara kebutuhan oksigen dan Anemia yang signifikan
nutrisi janin sehingga menimbulkan perubahan Penurunan aliran darah uterin
Posisi supine atau hipotensi lain,
metabolisme janin menuju metabolisme preeklampsia
Kondisi ibu yang kronis
anaerob menyebabkan hasil akhir
Hipertensi
metabolismenya terakhir bukan karbondioksida
9
18/04/2021
10
18/04/2021
Kesimpulan
11
Aturan Dan Tatacara Kodefikasi
Penyakit Dan Tindakan Pada
Kehamilan Dan Persalinan (C3)
I. Filosofi Kodefikasi Terkait Kehamilan Dan
Persalinan
Untuk memahami keadaan ibu hamil,
perhatikan istilah GPA. G = Gravida, P = Partus,
A = Abortus. Misal G=1, P=0, A=0 artinya
kehamilan pertama, belum pernah melahirkan
dan belum pernah abortus. Bab ini berisi kode
yang menjelaskan semua kondisi obstetrik.
Masa obstetrik adalah dari konsepsi sampai
dengan 42 hari (6 minggu) setelah melahirkan.
Blok-blok kode tersusun menurut kemajuan
kehamilan, yaitu sejak pembentukan awal janin
sampai melahirkan dan selanjutnya masa nifas.
Penting bagi perekam medis untuk
mampu menentukan kode kasus
kehamilan, persalinan dan nifas dengan
– presisi, tepat dan benar sesuai kasus
yang ditangani dokter terkait. Kode
penyakit dan prosedur terkait
kehamilan, persalinan dan nifas ada
pada ada pada ICD-10 pada bab 21
(XXI).
Dalam bab tersebut ada keterangan sebagai berikut.
Kode O00-O99
Terbagi dlm 8 bloktiga karakter kategori :
–O00-O08Kehamilan yang berakhir dg keguguran
–O10-O16Gangguan Oedema ,Proteinuria dan
Hipertensi pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas
–O20-O29Gangguanmaternal lain yang terutama
berhubungan dengan kehamilan
–O30-O48Perawatan maternal terkait janin, kantung
ketuban, dan kemungkinan masalah persalinan
–O60-O75Komplikasi persalinandan kelahiran–O80-
O84Persalinan
–O85-O92Komplikasi yang terutama berkaitan dengan
nifas
–O95-O99Kondisi obstetrik lain, NEC
EXCLUDES (Tidak termasuk ke Bab ini) adalah
Penyakit dan Cedera tertentu yang mengakibatkan
komplikasi kehamilan, persalinan, melahirkan dan
masa nifas yang terklasifikasi di tempat lain-lain.
Gangguan mental dan prilaku berkaitan dengan
masa nifas (F23.-)
Obstetrical tetanus (A34)
Post partum necrosis of pituitary gland (E23.0)
Osteomalacia postpartum (M83.0)
Supervisi dari:
- Kehamilan berisiko tinggi (Z35-)
-Kehamilan normal (Z34.-)
II. Aturan dan Tata Cara kodefikasi ( general
coding ) terkait masa kehamilan, persalinan
dan nifas
Aturan Pertama
Kehamilan yang berakhir dengan
abortus(O00-O08)
Meliputi semua abortus
Excl : kehamilan berlanjut pada gestasi ganda
setelah abortus satu janin atau lebih (O31.1)
O00 Ectopic pregnancy
–Incl :ruptured ectopic pregnancy/kehamilan
ektopik terganggu (KET)
–Gunakan kode tambahan dari O08.
-kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.–Pada
O00.0 Kehamilan abdomen terdapat Excl : lahir
hidup pada kehamilan abdomen (O83.3) dan asuhan
ibu untuk janin hidup pada hamil abdomen (O36.7)
O01 Hydatidiform mole
–Gunakan kode tambahan dari O08.
-kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
–Excl :malignant hydatidiform mole (D39.2)
O02 Produk abnormal lain dari pembuahan–
Gunakan kode tambahan dari O08.
-kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
–Excl :Papyraceous fetus (O31.0)
O03Abortus spontan–Incl : keguguran
–Subdivisi 4 karakter kategori pd hal 642 vol 1 ICD
10 digunakan utk kategori O03-O06.
–Note: Abortus inkomplit meliputihasil konsepsi yang
tertinggal setelah abortus
Aturan Kedua
a. Kode O80 - O84
partus persalinan digunakan sebagai ko
ndisi utama jika pada kasus di
mana satu-satunya informasi yang
dicatat oleh dokter adalah
cara persalinan atau metode persalinan
saja tanpa ada penyulit persalinan.
b. Kode O80-O84 dapat
digunakan sebagai kode tambahan (opsiona
l /sekunder) untuk menunjukkan metode
atau jenis persalinan di mana
kondisi utamanya adalah penyulit
persalinannya. Kecuali jika penyulitnya
kode O42.0 (KPD sampai dg 24 jam) dan
O42.1 (KPD setelah 24 jam) maka O80-O84
digunakan sebagai diagnosis utama
c. Masa nifas adalah masa sesudah
persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan
kembali organ kandungan seperti sebelum
hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu
Note: Kategori O88. -, O91.-and
O92.melibatkan kondisi yang tercantum
walaupun kalau ini terjadi di waktu hamil
dan melahirkan..
Kecuali: kelainan jiwa dan tingkah-laku
yangberhubungan dengan nifas
(F53.),tetanus obstetri (A34), osteomalasia
nifas (M83.0)
d. O85 Puerperal sepsisèSepsispuerperalis
adalahinfeksi pada traktus genetilia yang
dapat terjadi setiap saat antara awitan
pecah ketuban (ruptur membran) atau
persalinan dan 42 hari setelah persalinan
atau abortus–Endometritis, demam,
peritonitis, atau septikemia pada masa
nifas
e. Gunakan kode tambahan dari (B95-B98),
kalau perlu, untuk identifikasi agen
menular
f. Excl : septikaemia selama persalinan
(O75.3),emboli obstetrik bersifat pyaemik dan septik
(O88.3)
g. O86. Infeksi nifas lainnya–Gunakan kode
tambahan dari (B95-B98), kalau perlu, untuk
identifikasi agen menular.
h. –Excl :infeksi selama persalinan (O75.3)
i. •O87. Komplikasi vena di saat nifas–Incl : pada
saat persalinan, melahirkan dan nifas–Excl
:komplikasi vena pada kehamilan (O22.-), embolisme
obstetrik (O88.-)
j. •O88 Obstetric embolism–Incl :emboli paru
k. -paru pada kehamilan, melahirkan dan nifas
l. –Excl :embolisme pada abortus, kehamilan
ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
m. O89 Komplikasi anestesia pada waktu nifas–
Incl : Komplikasi maternal akibat anestetik umum
atau lokal, analgesik atau sedasi lain yang diberikan
pada waktu nifas
n. •O90 Komplikasi nifas, not elsewhere classified
o. •O91 Infeksi mammae sehubungan dengan
melahirkan–Incl :kondisi berikut ini sewaktu
kehamilan, nifas, atau laktasi
p. •O92 Kelainan lain mammae dan laktasi
sehubungan dengan melahirkan
q. Incl :kondisi yang tercantum selama
kehamilan, nifas, atau laktasi
3. Aturan Ketiga
Sub kategori yg tersedia harus
diutamakan untuk kondisi utama drpd
kategori diluar Bab XV, jika pd kondisi
ini dinyatakan mempersulit kehamilan
atau mrp alasan perawatan obstetri.
Kode yg relevan dg bab-bab lain
digunakan sbg diagnosa sekunder.
III. Klasifikasi dan Kodefikasi terkait
penyakit kehamilan dan persalinan
Cara lain untuk mengingat urutan adalah
menurut pembagian periode antenatal,
kelahiran, dan postnatal.
Lead term yang dipakai adalah
–abortion(terdapat Tabel untuk membantu
menentukan kode komplikasi)
–pregnancy(terutama pada „complicated by‟
dan „management affected by‟)
–labour(usaha melahirkan)
–delivery(persalinan)
–puerperal(nifas).
Contoh :
Perhatikan sub group O30-O48. Bila
diminta mencari Placenta Previa maka
ada beberapa cara yaitu:
cara 1 adalah sebagai berikut. Buka
buku vol 3 → Leadterm Placenta,
Placental
Cross check → buku Vol 1 → O44.1
(Placenta Previa dengan perdarahan)
Cara ke 2 adalah perhatikan kembali
sub group O30-O48, bila diminta mencari
Placenta Previa maka langkah lain adalah
sebagai berikut.
- Buka buku vol 3 → Leadterm Placenta,
Placental: (ada perintah ‘see also condition’)
harus mencari ke ‘condition’ → cari alphabet
C yakni Condition — ‘see Disease’ → ada
perintah lagi ‘lihat disease’ → alphabet D cari
‘disease’ → Placenta telusur lagi → Placenta
tidak ada perdarahan -→ (complicating
pregnancy or childbirth O43.9)
18/04/2021
MATERI
• Definisi Malformasi Kongenital
MALFORMASI KONGENITAL
• Mengenal Kelainan Kongenital
• Faktor Penyebab Terjadinya Penyakit
Malformasi Kongenital
KODEFIKASI TERKAIT SISTEM GENITOURINARIA & • Jenis - Jenis Penyakit Malformasi Kongenital
SISTEM REPRODUKSI
PRODI D3 RMIK
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
2021
Definisi Malformasi
1
18/04/2021
Gambaran Umum
Kelainan struktur utama yang paling sering ditemukan
adalah kelainan jantung bawaan (Q20-28), diikuti • Anomali kongenital adalah abnormalitas bawaan yang
oleh spina bifida (Q05) dan hipospadia (Q54). ditemui saat lahir.
Kelainan metabolisme biasanya berupa hilangnya enzim • Terdapat berbagai jenis malformasi dalam struktur,
atau tidak sempurnanya pembentukan enzim. Kelainan posisi atau fungsi dari suatu organ atau sistem.
ini berbahaya bahkan bisa berakibat fatal.
Contoh dari kelainan metabolisme : penyakit Tay- • Anomali kongenital merupakan penyebab umum
Sachs (penyakit fatal pada sistem saraf pusat) mortalitas dan disabilitas pada awal kehidupan.
dan Fenilketonuria dll.
• Penyebabnya berkisar dari kelainan genetik yang
diturunkan hingga gangguan teratogenik terhadap fetus
yang sedang berkembang.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Kelainan Genetik dan Kromosom
• Bisa resesif /dominan
• Kelainan kromosom autosomal trisomi 21 (Sindroma Down/ mongolism)
• kromosom kelamin (Sindroma Turner)
2. Faktor mekanik
• Tekanan mekanik pada janin intrauterin kelainan bentuk organ tubuh
deformitas organ. Misal : talipes varus, talipes valgus, talipes equinus dan
talipes equinovarus (clubfoot)
3. Faktor infeksi.
• Infeksi pada periode organogenesis (trimester pertama) gangguan dalam pertumbuhan
organ rubuh
FAKTOR PENYEBAB • Infeksi virus Rubella pd ibu hamil trimester I (bayi dg kelainan kongenital katarak, tuli dan
kelainan jantung bawaan), infeksi sitomegalovirus, infeksi toksoplasmosis (gangguan
pertumbuhan pd SSP spt hidrosefalus, mikrosefalus, atau mikroftalmia)
MALFORMASI KONGENITAL 4. Teratogenik
• Jamu, obat (misal : Thalidomide fokomelia atau mikromelia)
• Radiasi dapat mengakibatkan mutasi pada gen yg dapat menyebabkan
kelainan kongenital
FAKTOR PREDISPOSISI
5.Umur ibu
• MongoIisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yg dilahirkan oleh ibu yang
mendekati masa menopause.
6.Hormonal
• Ibu hipotiroidisme /penderita DM kemungkinan mempunyai bayi dg gangguan
pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dg ibu yg normal
7.Gizi
• Kekurangan asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida atau
kelainan tabung saraf lainnya
8.Faktor lain
• Faktor janinnya sendiri dan faktor lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi
MACAM – MACAM PENYAKIT
faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga
dapat menjadi faktor penyebabnya.
MALFORMASI KONGENITAL
2
18/04/2021
Congenital Malformations of the Circulatory System CONGENITAL MALFORMATIONS AND DEFORMATIONS OF THE
(Q20-Q28) MUSCULOSKELETAL SYSTEM (Q65-Q79)
1. Penyakit Jantung Bawaan Sianotik
- Tetralogi Fallot (Q21.3): Kombinasi
dari 4 macam kelainan, yaitu :
Ventrikular Septal Defect (VSD) Q21,
Kelainan katup pulmoner (stenosis
pulmonalis), Aorta overriding,
Penebalan otot dinding bilik kanan. 2. Penyakit Jantung
- Transpotition of the great artery Bawaan Non Sianotik
(Q20): tertukarnya posisi aorta - Atrial septal defect
(pembuluh darah yg kerjanya - Stenosis pulmonal Dislokasi pada panggul karena acetabulum dan caput
memompa dan mengalirkan darah - Ventricular septal femur tidak berada pada tempat seharusnya.
bersih ke seluruh tubuh) dengan defect Kelainan bentuk pada persendian pinggul yang
pembuluh darah ke paru (arteri
- Coartatio aorta ditemukan pada bayi baru lahir atau pada awal masa
pulmonalis) yg tugasnya memompa
darah kotor untuk dibersihkan di - Patent ductus kanak-kanak.
paru arteriosus
3
18/04/2021
4
18/04/2021
KONSEP TERMINOLOGI MEDIS PADA • Kelainan ini dapat dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu malformasi kongenital yang timbul sejak periode
MALFORMASI KONGENITAL embrional sebagai gangguan primer morfogenesis atau
organogenesis, dan deformitas kongenital yang timbul
• Istilah kelainan kongenital adalah untuk pada kehidupan fetus akibat mengalami perubahan
menggambarkan kelainan morfologik dalam morfologik dan struktur, seperti perubahan posisi,
pertumbuhan struktur bayi yang dijumpai maupun bentuk dan ukuran organ tubuh yang semula
sejak bayi lahir. tumbuh normal.
• Istilah lain untuk kelainan sejak lahir ini adalah • Kongenital dapat menyebabkan terjadinya abortus,
lahir mati, atau kematian segera setelah lahir.
defek lahir, yang dapat berbentuk berbagai
gangguan tumbuh kembang bayi baru lahir, • Kematian bayi dalam bulan pertama kehidupan sering
diakibatkan oleh kelainan kongenital besar, karena
yang mencakup aspek fisis, intelektual dan umumnya terjadi bayi tersebut adalah bayi berat lahir
kepribadian. rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk
masa kehamilannya.
1
18/04/2021
2
18/04/2021
3
18/04/2021
Hidrosefalus Hidrosefalus
• Istilah Hidrosefalus ini berasal dari kata Yunani
“hydro” berarti air dan “cephalus” berarti
kepala.
• Seperti namanya, ini adalah suatu kondisi di
mana terjadi akumulasi cairan yang berlebihan
di otak
4
18/04/2021
5
18/04/2021
6
18/04/2021
7
18/04/2021
8
18/04/2021
ACA Syndrome (Hughes Syndrome) • Angka ACA sering dipakai untuk mengindikasikan
adanya sindrom ini ketika dilakukan pemeriksaan
• Penyakit darah kental atau ACA Syndrome atau sering serologi darah.
juga dikenal dengan Hughes Syndrome sesuai dengan • Seseorang dikatakan terkena ACA positif pada
nama penemunya, merupakan sebuah penyakit saat nilai ACA > 20 MPL.
autoimun di mana tubuh memproduksi antibodi yang
menyerang bagian tubuh sendiri. • Ciri-ciri penderita Syndrome ini adalah pusing
yang berlebihan, migrain yang berulang, vertigo,
• ACA Syndrome sendiri merupakan indikasi dari APS
(antibody antiphospholipid syndrome) yaitu biru-biru pada kulit dan ujung jari, penurunan
kekurangan cairan dalam darah yang menyebabkan daya ingat, tuli sesaat.
mudahnya terjadi perlekatan antar trombosit yang • Pada ibu hamil, terjadi mual dan pusing yang
menyebabkan darah membeku (thrombosis). berlebihan, dan gejala ekstrimnya adalah
mengalami keguguran berulang.
9
18/04/2021
10
ATURAN DAN TATACARA
KODIFIKASI PENYAKIT
DAN TINDAKAN PADA
MALFORMASI (C3)
I. Klasifikasi dan kodefikasi Aturan dan tata cara kodefikasi
diagnosis (general coding) untuk malformasi kongenital
Congenital malformations, deformations and chromosomal
abnormalities (Q00–Q99) This chapter, XVII (ICD 10) contains the
following blocks:
a. Q00–Q07 Congenital malformations of the nervous system
b. Q10–Q18 Congenital malformations of eye, ear, face and neck
c. Q20–Q28 Congenital malformations of the circulatory system
d. Q30–Q34 Congenital malformations of the respiratory system
e. Q35–Q37 Cleft lip and cleft palate Use additional code
f. (Q30.2), if desired, to identify associated
malformations of the nose
g. Q38–Q45 Other congenital malformations of the
digestive system
h. Q50–Q56 Congenital malformations of genital
organs
i. Q60–Q64 Congenital malformations of the urinary
system
j. Q65–Q79 Congenital malformations and
deformations of the musculoskeletal system
k. Q80–Q89 Other congenital malformations
l. Q90–Q99 Chromosomal abnormalities, not
elsewhere classified
Tata Cara Dan Aturan Melakukan Kodefikasi Terkait
Kelainan Kongenital
Contoh Kasus 1: Anak usia 2 tahun, dengan kelainan bibir
sumbing satu sisi ditengah (cleft lip uniletaral media)
Buka vol 3 → cari Cleft sebagai lead term atau see also
Imperfect, closure Cleft → telusur lip (unilateral) → median
→ Q 36.1 → check ke buku 1 Tabulasi Ada perintah lagi:
gunakan kode Q 30.
jika diperlukan untuk mengidentifikasi kelainan berkaitan
dengan hidung. Hal ini harus ditulis dan dibuat keterangan
dokter.
Jika mencari dengan imperfecta → hanya mendapatkan Cleft
lip unilateral, tidak ada keterangan posisi sumbing (median)
III. Macam – Macam Kelainan Kongenital
Cleft lip and cleft palate(Q35-Q37)
LABIOPALATOSCHIZIS adalah cacat bawaan akibat
gangguan proses penyatuan bibir atas dan prosesus
palatina sehingga membentuk celah sampai lubang
hidung dan langit-langit.
a. (Q66) A CLUB FOOT , also called Congenital
Talipes Equinovarus (CTEV), is a congenital deformity
involving one foot or both. The affected foot looks like it
has been rotated internally at the ankle. Without
treatment, people with club feet often appear to walk on
their ankles or on the sides of their feet
b. (Q05) Spina bifida : gagal menutupnya
columna vertebralis pada masa perkembangan
fetus,berhubugan dg herniasi jaringan dan
gangguan fusi tuba neural.
Ensefalokel : kelainan tabung saraf yg ditandai
dg adanya penonjolan meningens (selaput
otak) dan otak yg berbentuk seperti kantung
melalui suatu lubang pd tulang tengkorak.
Meningokel : meningens yg menonjol melalui
vertebrat yg tidak utuh dan teraba sebagai
suatu benjolan berisi cairan dibawah kulit.
c. PJB Sianotik Tetralogi Fallot(Q21.3) : kombinasi dari 4
macam kelainan yaitu Ventrikular Septal Defect (VSD)Q21 ,
Kelainan katup pulmoner (stenosis pulmonalis), Aorta overriding,
Penebalan otot dinding bilik kanan
d. Transpotition of the great artery (Q20): tertukarnya posisi
aorta (pembuluh darah yg kerjanya memompa dan mengalirkan
darah bersih ke seluruh tubuh) dg pembuluh darah ke paru (arteri
pulmonalis) yg tugasnya memompa darah kotor untuk
dibersihkan
e. PJB Non Sianotik, Atrial septal defect(Q21.2)Stenosis
pulmonal, Ventricular septal defect, Coartatio aorta, Patent ductus
f. Congenital malformations and deformations of the
musculoskeletal system (Q65-Q79)
g. A 20-year-old woman with left-sided phocomelia. (Q73)
h. Sindroma Down / Mongoloisme(Q90