Anda di halaman 1dari 17

Mind Map

1. Ginjal Anatomy Externa


Interna
Histologi Renal Corpuscle
Renal Tubule

Vaskularisasi Ginjal

2. Fungsi ginjal
3. Urinary organs Ureter
Urinary Bladder
Urethra
4. Histologi Umum Saluran Kemih
5. Glomerular Filtration
6. Principle of tubular reabsorption and secretion
a. Reabsorpsi routes
b. Transport mecanism
c. Tubular reabsorpsi dan sekresi pada PCT
pada loop of Henle
pada DCT
7. Regulasi Hormonal
8. Proses Pembentukan Urin
9. Mekanisme Pengeluaran Urin
10. Urin Production Encer
Pekat
11. Micturition
12. Komposisi Urin
13. Kidney Stone
14. BHP
15. IIMC
16. PATMEK

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 1


GINJAL - Renal Sinus
- Renal Pyramid
 Anatomi - Renal Papila
 ginjal terletak di retroperitoneal (disebelah - Renal Lobe
posterior peritoneum). - Nephron
- Minor Calyx
 Ginjal pada umumnya pada orang dewasa yaitu - Major Calyx
panjangnya 10-12 cm , lebarnya 5-7 cm, - Pelvis Renalis
tebalnya 3 cm, dan memiiliki massa 135 sampai
150 gram.

 Ginjal dalam tubuh manusia berjumlah satu


pasang (kanan &kiri), ginjal kanan adalah pada
T12-L3, sementara posisi ginjal kiri adalah
pada T11-L2.

 Posisi ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri,


karena liver menempati ruang yang cukup besar
disisi kanan atas ginjal

 Secara topografi :
 Superior  Diafragma
 Inferior  Quadrates Limborum Muscle
 Anterior 
 Ginjal Kanan
Liver, Duodenum, Ascending Colon
 Ginjal Kiri
Lambung, Spleen, Pancreas, Jejenum, dan  Histologi
Ascending Colon  Setiap ginjal terdiri atas banyak unit fungsional
 Posterior  Subcostal Nerve, yang disebut nefron. Nefron terdiri atas dua
Iliohypogastric Nerve, Ilionguinal Nerve bagian yaitu :

 Secara anatomi ginjal dibagi menjadi 2 bagian  Setiap nefron terdiri dari :
: external & internal.  Renal corpuscle
 Proximal convoluted tubule (PCT)
 Loop of henle
 Bagian External
 Distal convoluted tubule (DCT)
 setiap ginjal dipertahankan bentuknya oleh
 Collecting tubule dan ducts.
lemak
 Bagian medial dari ginjal berbentuk cekung
 Renal Corpuscle
dan bagian lateral dari ginjal berbentuk
- Terdiri dari glomerulus kapiler yang dikelilingi
cembung
oleh kapsul epitel berdinding ganda, disebut
 Ada 3 lapisan yang mengelilingi ginjal:
capsula bowman’s
superficial layer, middle layer, dan deep
Layer - Lapisan internal nya disebut lapisan visceral,
 Setiap ginjal memiliki : yang menyelubungi glomerulus kapiler
o Anterior dan posterior surface
o Medial dan lateral margin - Lapisan external nya disebut lapisan parietal,
o Superior dam inferior pole yang menyelubungi capsula bowman’s dan
terdiri dari simple squamous epithelium.
 Bagian Internal
- Renal Cortex - Di lapisan internal terdapat sel Podosit, Sel
- Renal Medulla podosit mempunyai badan sel yang
menjulurkan beberapa cabang yang disebut
ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 2
prosesus primer. Setiap cabang primer - Collecting ducts, sel-sel nya berbentuk
menjulurkan beberapa cabang menjadi kolumnar dan berdiamter 200 mikrometer
prosesus sekunder yang disebut pedikel.

- Setiap renal corpucle memiliki kutub vascular,  Juxtaglomerular Apparatus


tempat masuknya afferent arteriole dan - Dekat renal corpuscle, tunika media arteriol
keluarnya efferent arteriole. aferen memilki sel-sel otot polos yang
termodifikasi
 Proximal Convoluted Tubus
- Terdiri dari sel-sel epitel yang berupa epitel
kuboid atau columnar selapis. - Sekret sel juxtaglomerular mempertahankan
tekanan darah dan juga menhasilkan enzim
- Sel tubulus proksimal memiliki sitoplasma renin
asidofilik karena sejumlah besar mitokondria.

- Sel tubulus proksimal memiliki sitoplasma


asidofilik karena sejumlah besar mitokondria. VASKULARISASI GINJAL
- Terdapat sel apeks yang memiliki banyak
mikrovili panjang , yang membentuk brush
border untuk reabsorpsi. Ginjal diperdarahi oleh renal arteri ( yang
merupakan cabang dari abdominal aorta). Renal arteri
 Loop of Henle
- Terdiri atas limb desendens dan segmen bercabang menjadi 2 yaitu left renal arteri dan right
asendens renal arteri. Di hilum renal arteri bercabang menjadi 5
- Limb desendens berada di daerah korteks, segmental arteri. Segmental arteri didistribusikan ke 2
epitel nya berupa selapis epitel kuboid cabang, yaitu cabang anterior dan posterior.
- Limb asendens berada di daerah medulla,
Masing-masing segmental arteri bercabang masuk
epitel nya berupa selapis epitel squamous.
ke parenchyma dan menembus renal column diantara
 Distal Convoluted Tubule
renal pyramid membentuk interlobar arteri. Interlobar
- Terdiri sel-sel epitel berupa epitel kuboid
selapis dan juga tidak memiliki brush border, arteri akan melengkung diantara renal medulla dan
sel nya lebih kecil daripada PCT.
cortex membentuk arcuate arteri. Arcuate arteri akan
- Bagian awal distal convoluted tubule yang bercaabang membentuk interlobular arteri. Interlobular
lurus berkontak dengan vaskular pole dan
arteri masuk ke renal cortex dan bercabang menjadi
membentuk struktur khusus, disebut
juxtaglomerular apparatus yang berfungsi afferent arteriol. Aferen arteriol akan membentuk
autoregulasi GFR dan pengaturan tekanan
glomerulus. Ujung glomerulus akan keluar membentuk
darah.
eferen arteriol, dimana eferen arteriol akan membawa
- Sel-sel distal convoluted tubule menjadi sel
darah keluar dari glomerulus. Eferen arteriol-eferen
kolumnar dan terdapat bagian tebal dinding nya
disebut macula densa. arteriol akan membentuk peritubular capillaries, yang
mengelilingi nephron di renal cortex. Beberapa eferen
- Tunica media afferent arteriole termodifikasi,
sel otot polos nya membentuk sel granular arteriol merupakan kapiler berbentuk loop yang panjang
juxtaglomerular.
disebut vasa recta yang mensuplai darah ke tubula-
 Collecting Tubules dan Ducts tubula nephron. Peritubular capillaries - peritubular
- Kelanjutan dari tubulus distal yang dilapisi oleh
capillaries akan membentuk peritubular venul,
epitel kuboid dan berdiameter 40 µm serta
terdiri atas principal cell dan intercalated cell kemudian membentuk interlobular vein, yang juga

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 3


menerima darah dari vasa recta. Kemudian darah URETER
didrainase ke arcuate vein kemudian ke interlobar vein
Ureter merupakan tabung muscular dengan
dan akhirnya darah keluar dari ginjal melalui renal vein. panjang 25-30 cm yang menstransport urin dari ginjal
ke urinary bladder

- Pada manusia masing-masing memiliki 2 ureter 


- Ureter ini letaknya pada retroperitoneal

- Ureter ini menyilang dengan common iliac artery


dan melewati pelvis brim dan masuk ke 
 lesser pelvis

- Ureter ini melengkung kebagian medial dan


melewati dinding posterior dari urinary baldder

URINARY BLADDER

 Lokasi

1. Pria :

Anterior rectum , superior prostat


FUNGSI UMUM GINJAL
2. Wanita :
 Regulation of blood ionic compotition
Anterior vagina , inferior uterus
 Regulation of blood pH
 Regulation of blood volume  Ketika :
 Regulation of blood pressure
1. Kosong : tetrahedral
 Maintenance of blood osmolarity
 Production of hormone 2. Penuh : spherical
 Regulation of blood glucose level
 Exretion of waste and foreign substance  Kapasitas :

1. Pria : 700-800 ml

2. Wanita : lebih kecil

 External :

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 4


Apex, fundus, body, neck  Urethra pada laki-laki

 Surface : Urethra pada laki-laki memiliki panjang 20cm;


mulai dari collum vesicae, memanjang melalui prostate,
1. Superior
diaphragma pelvis dan diaphragm urogenitalis, redix
2. 2 Inferolateral penis dan corpus penis sampai ujung glans penis.

3. posterior
Urethra pada laki laki dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
 Vaskularisasi :
1. Intramural (preprostatic) urethra
Internal illiac arteries dan Vesical venous plexus 2. Prostatic urethra
 Fungsi umum: 3. Intermediate (membranous) urethra
4. Spongy urethra
1.Menyimpan Urin

2. Berperan dalam proses mikturisi

HISTOLOGI URINARY BLADDER


histologi urinary bladder

 Transitional Epithelium
o penuh : Squamous epithelium
o Kosong : Cuboid Epithelium
 Lamina Propia
o mengandung pembuluh darah , saraf
 Muscular layer : smooth muscle ( detrusor
muscle )  Urethra pada Wanita
o Inner Longitudinal Urethra perempuan lebih pendek daripada laki-laki,
o Middle Circular
panjangnya hanya sekitar 4-5 cm dan berdiameter 6
o Outer Longitudinal
 Serosa / adventitia mm.
o Jaringan ikat

URETHRA
Uretra adalah saluran membranosa yang
mengalirkan urine keluar tubuh.

Lumen urethra akan tertutup bila tidak ada cairan


yang lewat. Urethra pada laki-laki dan perempuan
berbeda secara anatomis dalam hal ukuran panjang
urethra serta fungsinya. Pada laki-laki juga berfungsi  Berada pada posterior pubic symphysis
sebagai mengalirkan semen dan sperma selama  Lubang urethra exterior/ External urethral
ejakulasi sedangkan pada perempuan hanya orifice terletak antara clitoris & vaginal orifice
mengalirkan urin saja.
ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 5
Histologi Umum Saluran urin
Mukosa Sub Muskularis Adventitia Serosa
mukosa

Ginjal - - - - -

Ureter Transitional - Inner Areolar -


Epithelium longitudinal connecive
-Outer Circular tissue

Bladder -Transitional - Detrusor: Areolar Visceral


Epithelium -inner connecive peritoneu
-Lamina Longitudinal tissue m
Propria -middle circular
-outer
longitudinal
Urethra Pseudostratifed - Otot Polos Areolar -
Male: /Stratified Circular kecuali connecive
columnar Ext.Sphincter tissue
-Lamina
Propria

Female: Pseudostratifed Otot Polos Areolar


/Stratified - Circular connecive -
columnar tissue
-Lamina
Propria

 Daya Yang Mendorong Filtrasi (mmHg)


GLOMERULAR FILTRATION RATE
1. Tekanan Hidrostatik Glomerulus
(GFR) 2. Tekanan Osmotik Koloid di Kapsula Bowman

GFR adalah jumlah filtrat yang dibentuk dalam


 Daya Yang Melawan Filtrasi (mmHg)
renal corpuscle dari kedua ginjal dalam satu menit.
1. Tekanan Hidrostatik di Kapsula Bowman
Pada orang dewasa, rata-rata normal laki-laki adalah 2. Tekanan Osmotik Koloid di Kapiler Glomerulus
125 mL/menit. Pada perempuan 105 mL/menit.

 Mekanisme yang mengatur GFR :


1. Aliran darah yang masuk dan keluar dari Mekanisme kontrol GFR :
glomerulus
1. Renal Autoregulasi of GFR
2. Area permukaan kapiler glomerulus untuk filtrasi.
3. Tekanan darah. Ginjal sendiri membantu mempertahankan ke
4. Tekanan hidrostatik. konstanan aliran darah renal dan GFR meskipun
5. Tekanan osmotik. normal, perubahan tekanan darah terjadi selama
6. Diameter afferen dan efferen arteriol. exercise. Kemampuan ini disebut renal
autoragulation terdiri dari 2 mekanisme yaitu:

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 6


a. Myogenic Mechanism lebih lambat dibandingkan mekanisme myogenic.
Terjadi ketika kontraksi kuat di sek otot polos Ketika GFR dibawah normal yang seharusnya untuk
pada dinding arteriole afferent. Menormalkan meningkatkan tekanan darah, cairan yang di filter
renal blood flow dan GFR dalam detik setelah mengalir dengan cepat ke renal tubules. Sehingga,
terjadi perubahan di tekanan darah. proximal convoluted tubules dan loop of henle
mempunyai sedikit waktu untuk reabsorbsi Na+, Cl-,
Tekanan darah naik
dan air. Sel Macula Dense untuk mendeteksi
peningkatan pengiriman Na+, Cl-, dan air dan
GFR meningkat
menghambat pelepasan NO dari sel di juxtaglomerular

Tekanan darah arteriol naik apparatus (JGA), Karena NO menyebabkan


vasodilatasi, arteriole afferen berkonstriksi ketika level
NO berkurang. Sehingga aliran darah menurun dan
Peregangan dinding arteriole afferent
GFR menurun. Ketika pembuluh darah menurun
Menyebabkan fiber otot polos menyebabkan GFR turun, urutan kebalikannya pun
dalam dinding arteriole kontraksi terjadi, meskipun untuk derajat yang lebih rendah.

Vasokontiksi afferent arteriol Stimulus

GFR naik
Renal blood flow naik
Macula densa cell mendeteksi kenaikan Na+.
GFR normal Cl- dan H2O

Sebaliknya: Juxtagromerular cell menurunkan sekresi NO

Kontriksi afferent arteriol yang menurunkan


Tekanan darah aretiol turun aliran darah melalui golmerulus

Fiber otot polos meregang GFR turun


bahkan sampai berelaksasi

vasodilatasi

2. Neural Regulation of GFR


Renal blood flow naik
a. Saraf Simpatis

GFR naik Sympathetic ANS

Sekresi norephinephrin
b. Tubuloglomerular Feedback
Dinamakan demikian karena bagian renal Vasokontriksi arteriol
tubules yaitu macula densa memberikan feedback ke
glomerolus. Tubuloglomerular feed back beroperasi Blood flow turun

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE


GFR turun 7
3. Hormonal regulation of GFR reabsorpsi yang terjadi melewati membran luminal
a. Angiotensin II (apical) yang kemudian memasuki ke daerah sitosol
pada sel epitel dan kemudian masuk ke dareah
Angiotensisn interstitial fluid melalui membran basolateral yang
II nantinya akan masuk ke dalam peritubular kapiler.
vasokontriksi

Blood flow turun Mekanisme transport


Perpidahan suatu molekul dapat melalui beberapa
GFR turun
cara,yaitu:

Transpor aktif:
b. ANP
Perpindahan suatu zat atau konsentrasi zat dengan
Volume darah naik
menggunakan energy, ada dua macam:

Streching Atrium menstimulasi ANP  Primary active transport

Merupkan mekanisme transpor suatu zat atau ion


Relaksasi glomerular mesangeal cell dengan menggunakan energi dari hasil hidrolisis ATP
,contohnya adanya Na/K ATPase (yang terdapat pada
membran basolateral) yang dapat menyebabkan
terjadinya perpindahan antara natrium dan kalium pada
membran basolateral.
GFR naik  Secondary active transport

Merupakan mekanisme transpor suatu zat atau ion


dengan menggunakan energi yang disimpan karena
perbedaan gradient, contoh:
Tubular reabsorbtion and secretion
Reabsorpsi dan sekresi pada proximal 1. Simporter
Merupakan perpindahan atau
convulated tubule
 pertransporan dua atau lebih ion atau molekul yang satu
arah (one direction) contohnya pada saat terjadinya
Reabsorpsi (kedalam darah) : Water , Na, K, Glukosa, perpindahan Na ke bagian interstitial fluid melalui Na/k
Asam amino, Cl ,HCO3, Urea, Ca dan Mg ATP ase menyebabkan Na di bagian sel menjadi
menurun dan menyebakan terjadinya perbedaan
Sekresi (ke dalam urin)
: H, NH4, Urea dan Kreatinin gradient antara Na yang di lumen dengan Na yang ada
di dalam sel sehingga menyebabkan terjadinya
Prinsip – prinsip dalam sekresi dan absorpsi perpindahan Na dari lumen menuju daerah sel dengan
pada renal tubular membawa molekul lain seperti glukosa.

 Rute reabsorpsi: 2. Antiporter
Merupakan perpindahan dua atau


lebih molekul atau zat dengan arah yang berlawanan ,
1. Paracellular reabsorption
Merupakan proses
sebgai contoh yaitu antara Na yang masuk ke dalam sel
reabsorpsi yang terjadi melewati diantara sel epitel yang
epitel dan H keluar ke daerah lumen of tubule.
dihubungkan oleh tight junction dari daerah lumen of
tubule ke dareah interstitial fluid yang nantinya akan
masuk ke dalam peritubular kapiler

2. Transcellular reabsorption
Merupakan proses

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 8


Transpor pasif: + +
 Co-transport antara H dengan Na
+
Perpindahan suatu zat atau konsentrasi zat untuk mereabsorpsi Na dan sekresi
dari konsetrasi tinggi ke rendah tanpa menggunakan 
H+ 

energy, ada dua macam:
 Reabsorpsi 1 sodium, 2 klor, dan 1
+ + -
o Difusi: Contohnya yaitu pada Cl, K, Ca,Mg dan urea. potassium melalui Na - K - 2Cl
Symporter 

o Osmosis:Contohnya air (H2O)
b. Transport ion dari sel epitel pada ascending
loop ke interstitial

Reabsorbsi dan sekresi pada Loop of Henle + +


 Transpor aktif Na dan K melalui Na
Loop of henle merupakan tempat rabsorpsi pada nefron – K ATPase 

sesudan PCT yang mereabsorpsi sekitar 65% air (80 - +
 Cl dan K leakage 

mL/min), sedangkan debit pada loop of henle sekitar
40-45 mL/min dan tidak lagi ditemukan molekul-
c. Transport ion dari lumen ke interstitial 
melalui
molekul glukosa maupun asam amino.
jalur paraseluler 

Pada loop of henle, reabsorpsi dibagi menjadi dua
bagian, yaitu thin descending limb dan thick ascending + + 2+ 2+
 Ion Na , K , Mg dan Ca dapat
limb. Secara umum hasil reabsorpsi dari loop of henle direabsorpsi apabila terjadi gradien ion
adalah sebagai berikut: + + -
yang disebabkan oleh Na - K - 2Cl
+
 15% air yang telah difiltrasi Symporter yang menarik K kembali ke
+ + lumen akibat adanya leakage kembali ke
 20-30% Na dan K lumen hingga pada interstitial muatannya
-
 35% Cl 
 lebih negatif dan pada lumen lebih positif
- (+8 mV)
 10-20% HCO3
2+ 2+
 Berbagai macam ion Ca dan Mg
(konsentrasi tergantung kebutuhan tubuh)
Reabsorbsi pada Distal Convoluted
Thin Descending Loop Tubule (DCT)
Jaringan epitel pada thin descending loop Bagian yang direabsorbsi pada DCT terbagi pada
sangat impermeabel terhadap ion, namun permeabel bagian awal dan akhir saluran tersebut.
terhadap air, sehingga air akan tereabsorpsi hingga
a. Awal
tekanan di dalam descending loop sama dengan di
interstitial, hal ini menyebabkan urin menjadi pekat. Volume filtrasi yang lewat setelah melewati
PCT dan lengkung Henle adalah sekitar 25mL/menit.
Thick Ascending Loop Bagian awal DCT menyerap sekitar 10-15% air, 5%
Na+, dan 5% Cl- yang terfiltrasi. Apikal sel memiliki
Jaringan epitel pada thick ascending loop pintu symporter Na+-Cl- dan pada membran basolateral,
permeabel terhadap ion, namun imperabel terhadap air, Na+ masuk menggunakan pompa sodium-potassium
+ + - sedangkan Cl- masuk menggunakan gerbang biasa.
di tempat ini terjadi reabsorpsi ion-ion Na , K , Cl ,
2+ 2+ Awal DCT juga menjadi tempat utama bagi hormon
Ca , Mg ke vasa recta dengan mekanisme sebagai parathyroid dalam menyerap Ca2+ tergantung
berikut: kebutuhan tubuh.
a. Reabsorpsi dari lumen ke sel epitel pada
ascending loop

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 9


b. Akhir - Mekanisme transportnya menggunakan
Filtrat sudah sekitar 90-95% terreabsorbsi ke
dalam aliran darah ketika melewati bagian ini. Bagian
akhir DCT memiliki 2 sel khusus, yaitu principal cell
dan intercalated cell. Principal cell berfungsi untuk
reabsorbsi Na+ dan sekresi K+ sedangkan intercalated
cell berfungsi untuk reabsorbsi K+, HCO3- dan sekresi
H+.

SEKRESI DI DCT DAN COLLECTING


TUBULE
1. Sekresi ion hydrogen
- Berfungsi dalam mengatur keseimbangan asam
dan basa dalam tubuh. Apabila pH tubuh
menurun, sekresi akan meningkat dan apabila secondary active transport (Na-K antiporter
pH tubuh meningkat, sekresi akan menurun. pumps) kedalam principal cell. Kemudian
dikeluarkan ke lumen dengan transport pasif
Sekresi DCT melaui K channel.
- Terjadi di intercalated cell.
- Mekanisme transportnya menggunakan
primary active transport (ATPase pumps) dan
secondary active transport (K-H antiporter REGULASI HORMONAL
pumps).
- Ion H+ berasal dari pemecahan H2CO3. Ada 5 hormon unuk reabsorpsi NaCl dan air juga
sekresi k

1. Angiotensin2
2. Aldosteron
3. Antidiuretic hormone (ADH)
4. Atrial natriuretide peptide (ANP)
5. parathyroid hormone

Renin-Angiotensin-Aldosteron system

Ketika volume darah dan tekanan darah menurun


Sekresi Collecting Tubules
dinding arteriol afferent rengganganna menurun dan
- Mekanisme transportnya menggunakan
juxtraglomelular cell mensekresi enzim renin ke
perbedaan gradient konsentrasi H+.
- Proses ini menentukan keadaan pH urin. darah.stimulasi simpatis juga secara langsung
merangsang pelepasan renin dari juxtraglomerular
2. Sekresi ion kalium (potassium)
cell.renin mengumpulkan 10 asam amino peptid yang di
- Disekresikan oleh principal cell baik di DCT
maupun di Collecting tubule. sebut angiotensin 1 dari angiotensinogen yang disintesis
oleh hepatocytes.angiotensn converting enjim (ACE)

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 10


merubah angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 yang (diuresis) , dengan meningkatkan volume darah dan
merupakan hormone bentuk aktif. tekanan darah.

Angiotensin 2 mempengaruhi fisiologi ginjal dalam 3


cara utama.
Parathyroid hormone
1. meningkatnya filtrasi glomerulus
Rendahnya level calsium dalam darah merangsang
menyebabkan vaso contriksi dari arteriol arteri. kelenjar parathytoid untuk mengeluarkan parathormon
2. meningkatkan reabsorpsi dari Natrium ,clorida (PTH). PTH ini merangsang sel di awal distal
convulated tubule untuk mereabsorpsi calsium dalam
dan air di dalam proximal convoluted tubul
darah. PTH juga merangsang phospat mereabsorpsi di
dengan menstimulasi NA/H antiporters. proximal convulated tubule,sehingga mensekresi
3. merangsang adrenal cortex untuk pengeluaran phospat

mengeluarkan aldosteron.hormon yang


menstimulus principal cell pada collecting PROSES PEMBENTUKAN URIN
duct.untuk mereabsorpsi banyak natrium dan
clorida dan mensekresi banyak kalium.

Antidiuretic hormone (ADH)

Dikeluarkan posterior pituitary untuk mengatur


facultative reabsorpsi air dengan menambahkan
parmiabilitas air di principal cell,di bagian distal
convulated tubule dan melalui collecting duct.ADH
menurun maka parmeabilitas air menurun,di principal
cell ada veside yang mengandung banyak cannel air
yang disebut aquaporint 2.ketika ADH merosot
Aquaporint 2 dipindahkan dari apical membrane ke
cytosol mealui endocytosis.

Atrial Natriuretide peptide (ANP)

Meningkatnya volume darah,menstimulasi


pengeluaran ANP dari jantung,meskipun ANP ini
penting pada regulasi normal tubular Fungsinya
jelas,dapat menghalangi reabsorpsi dari natrium dan air
di dalam proximal convoluted tubule dan collecting
duct.ANP juga menekan sekresi aldosteron dan ADH,
efek ini meningkatkan pengeluaran natrium dalam urine
(natriuresis) dan meningkatkan pengeluaran urine

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 11


PENJELASAN Pada proses ini terjadi proses penyerapan
kembali zat-zat yang masih berguna bagi
Proses pembentukan urin terdiri atas 3 tubuh oleh dinding tubulus, lalu masuk ke
tahap, yaitu; Filtrasi, Reabsorpsi dan Augmentasi. pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.
Urin dibentuk di nefron, yaitu dengan menyaring Zat-zat yang diserap kembali oleh darah
darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam antara lain: glukosa, asam amino, dan ion-
darah bahan-bahan yang bermanfaat. Dengan ion anorganik (Na+, Ka+, Ca2+, Cl-,
demikian akan tersisa bahan tak berguna, yang HCO3-, HPO43-, SO43-)
nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk Hasil dari reabsorpsi urin primer adalah
suatu larutan yang disebut urin. urin sekunder yang mengandung sisa
limbah nitrogen dan urea.
1. FILTRASI
Filtrasi adalah proses penyaringan darah
yang mengandung zat-zat Urin sekunder masuk ke lengkung henle.

sisa metabolisme yang dapat menjadi racun Pada tahap ini terjadi osmosis air di

bagi tubuh. lengkung henle desenden sehingga volume

Filtrasi terjadi di glomerulus yang ada di urin sekunder berkurang dan menjadi pekat.

badan malpighi. Ketika urin sekunder mencapai lengkung

Hasil dari filtrasi di glomerulus, menuju henle asenden, garam Na+ dipompa keluar

kapsula bowman dan dihasilkan urin dari tubulus, sehingga urin menjadi lebih

primer. pekat dan volume urin tetap.

Urin primer terdiri dari: air, gula, asam Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih

amino, garam/ion anorganik, urea dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g
glukosa.

Faktor Yang Mempermudah Proses Penyaringan :


tekanan hidrolik Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua

permeabilitias yang tinggi pada glomerulus cara :


Gula dan asam mino meresap melalui

2. REABSORPSI peristiwa difusi

Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus sedangkan air melalui peristiwa osmosis.

proksimal yang nantinya akan


menghasilkan urin sekunder. 3. AUGMENTASI
Urin primer yang terkumpul di kapasula
Dari lengkung henle asenden, urin sekunder
Bowman masuk ke dalam tubulus kontortus
akan masuk ke tubulus distal untuk masuk
proksimal dan terjadi reabsorpsi.
ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 12
tahap augmentasi (pengumpulan zat-zat Mekanisme Transport Urin
yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh).
Transport urin adalah mekanisme pengeluaran urin
Zat sisa yang dikeluarkan oleh pembuluh melalui system organ urianari
kapiler adalah ion hidrogen (H+), ion Nephron

kalium (K+), NH3 dan kreatinin. Collecting duct

Pengeluaran ion H+ ini membantu menjaga Pappillary duct


pH yang tetap dalam darah. Minor calyx
Selama melewati tubulus distal, urin
Mayor calyx
banyak kehilangan air sehingga konsentrasi
Renal pelvis
urin makin pekat.
Ureter
Selanjutnya urin memasuki pelvis renalis
Urinary bladder
dan menuju ureter, kemudian dialirkan ke
Urethra
vesica urinaria, untuk ditampung sementara
Penis
waktu. Pengeluaran urin diatur oelh otot-
otot sfingter. Kandung kemih hanya
mampu menampung kurang lebih 300 ml.
MEKANISME KERJA ADH

ADH merupakan hormon yang mengatur


kadar air dalam tubuh
MEKANISME PENGELUARAN Cara kerja ADH dengan mengatur penyerapan
URINE kembali molekul yang berada pada ginjal
dengan mempengaruhi permeabilitas jaringan
Suatu sistem umpan balik kuat yang mengatur
dinding tubulus ginjal sehingga berfungsi
osmolaritas plasma dan konsentrasi natrium,
untuk mengatur pengeluaran urine.
yang bekerja dengan cara menghambat
Hormon ADH dikeluarkan oleh kelenjar
ekskresi air oleh ginjal, dan tidak bergantung
hipofisis
pada nilai ekskresi zat terlarut.
Pengeluaran hormon ini ditentukan oleh
Pelaku utama dari sistem umpan balik yaitu
reseptor khusus di otak yang secara terus
ADH ( Antidiuretik hormon) atau disebut juga
menerus mengendalikan tekanan osmotik
vassopresin.
darah (untuk kesetimbangan konsentrasi air)
Maka dari itu hormon ini berpengaruh pada
reabsorsi air di tubulus kontortus distal
sehingga permeabilitas sel terhadap air
meningkat.
Hal-hal yang menyebabkan ADH naik:

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 13


 Peningkatan osmolalitas plasma. MEKANISME URINE PEKAT
 Penurunan volume dan tekanan darah.
Hal-hal yang menyebabkan ADH turun: Kemampuan ginjal membentuk urin yang
 Penurunan osmolalitas plasma. pekat terjadi karena air secara terus menerus
 Peningkatan volume dan tekanan darah hilang dari tubuh melalui berbagai cara
,termasuk paru-paru melalui evaporasi ke
dalam udara ekspirasi, traktus gastrointestinal
MEKANISME URINE ENCER
melalui feses, dan ginjal melalui ekskresi urin.
Pengenceran urine dipengaruhi oleh ADH dan
Jika terjadi dehidrasi → maka tekanan osmotik
aldosteron, keduanya menyebabkan
meningkat → air dalam darah menurun →
meningkatnya permeabilitas tubulus, sehingga pengeluaran ADH akan meningkat → peningkatan
akan meningkatkan reabsorpsi air. sekresi ADH ini juga → akan meningkatkan
permeabilitas sel terhadap air dan permeabilitas
Hal ini akan menyebabkan volume urine
saluran pengumpul → sehingga memperbesar
menurun apabila ADH jumlahnya menurun, membran saluran pengumpul → air berdifusi
maka reabsorpsi air menurun, akibatnya jumah keluar pipa pengumpul → dan masuk ke darah
(memulihkan konsentrasi air di darah) → akibatnya
urine meningkat. urine menjadi pekat.
Bila terdapat kelebihan air dalam tubuh, ginjal
dapat mengeluarkan urin encer sebanyak 20
MICTURITION
liter/hari ,dengan konsentrasi serendah 50
Micturition merupakan proses pengosongan urinary
mOsm/liter.
bladder. Terdapat 2 mekanisme:
Pembentukan urin encer bila kadar ADH
 Reflex Micturition
sangat rendah. Pada cabang asenden ansa
- Saat urinary bladder terisi banyak urin, serat serat
henle →cairan tubulus menjadi sangat encer eferen dari reseptor sel di urinary bladder membawa
impuls ke medulla spinalis (lebih tepatnya di S3 & S4)
→ karena bagian segmen ini impermeable
- Kemudian saraf parasimpatis merangsang urinary
terhadap air .Pada tubulus distal dan bladder untuk berkontraksi & neuron motoric di
koligentes,cairan tubulus selanjutnya sphincter external untuk relaxasi

→diencerkan oleh reabsorpsi natrium klorida - Akibat perubahan bentuk urinary bladder karena
berkontraksi, akan menyebabkan terbukanya sphincter
→dan terjadi kegagalan mereabsorpsi natrium internal
klorida dan kegagalan mereabsorpsi air →saat - Secara bersamaan, sphincter external akan terbuka
karena ada hambatan pada neuron neuron motoric
kadar ADH sangat rendah →kegagalan ini
tersebut
menghasilkan volume urin yang encer dan
- Setelah kedua sphincter terbuka, urin akan keluar dari
besar. tubuh

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 14


 Contol Voluntary Peningkatan massa zat terlarut dibandingkan
pelarutnya
- Penuhnya urinary bladder sebelum sphincter external
b. Precipitation garam dari wujud cair ke wujud
relaksasi sepenuhnya akan memberikan rangsangan
bahwa micturition akan terjadi padat.
Disebabkan adanya interaksi zat bermuatan
- Akibat adanya control voluntary ini, dapat positive dan negative
mengalahkan reflex micturition, sehingga berkemih c. Crystalization & Agglomeration
dapat di control sesuai keinginan yang bersangkutan Peningkatan ukuran dari nidus / nucleus →
- Impuls akan disampaikan ke cortex cerebri, dan segera larger stone → Matrix
diproses dan menghantarkan sinyal yang sifatnya
eksitatorik yang dapat mengalahkan sinyal inhibitorik  Faktor resiko
dari reseptor pada reflex micturition  Umur
 Suku bangsa
#Berkemih tidak dapat ditahan selamanya. Karena
urinary bladder akan selalu terisi yang menyebabkan  Geographic Location
sinyal inhibitorik dari reseptor akan semakin bertambah  Seasonal Factor
dan akan mengalahkan control voluntary sehingga  Flid intake
micturition akan terjadi  Diet
 Occupation
 Genetic predispotition
KOMPOSISI URIN  Urinary track infection
 Hypertension
 Obesity

 Jenis Batu
1. Berdasarkan zat penyusun
- Calcium phosphate & Calcium oxalate
- Struvite (magnesium, ammonium, phosphate)
- Uric acid
- Sistin (asam amino)
2. Berdasarkan struktur
- Opaque
- Loosen
- Staghorn

 Treatment
 Managemen sakit akut (Analgesic)

KIDNEY STONE  Medical therapy untuk melancarkan saluran


Kidney stone adalah suatu kondisi kemih
terbentuknya batu yang diakibatkan karena terjadinya
kristalisasi garam. Kidney stone dapat terjadi di ginjal,  Menurunkan konsentrasi zat yang dapat
ureter, urinary bladder, maupun urethra. menyebabkan pembentukan batu (dengan
meningkatkan kadar pelarut)
 Proses
Pembentukannya disebut Urothiliasis, yaitu terdiri  Mencegah kondisi yang dapat mempercepat
dari: pembentukan batu (mengatur kondisi pH)

a. Supersaturasi garam pada urine

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 15


 Membuang batu (Nephrolithotomy,
Uteroscopy, Ultrasonic, Laser lithotripsy)

BHP
 Meningkatkan fluid intake untuk meningkatkan
kadar pelarut dalam urin. Sekitar 8-10 gelas
setiap hari
 Kontrol diet tubuh. Kurangi sodium, makanan
hijau tingi oxalate (soda), kopi instan, dark
green vegetables (bayam), coklat, sweet
potatos, dll
 Mengkonsumsi nutrisi pencegah pembentukan
batu ginjal (jeruk nipis)
 Memperbaiki pola hidup (jangan menahan
pipis)
 Konsultasi pada ahli urologi

IIMC
An-nisa: 79

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh datangnya dari


Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka
dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu
menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan
cukuplah Allah menjadi saksi.”

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 16


Mr.Danu 40 th

Faktor Resiko

Supersaturasi garam pada urin

Precipitation

Crystalization & Agglomeration

Terbentuk ginjal pada right


paraverterbral lumbal 2

Pain on right costovertebral Obstruksi pada renal pelvis Gradual onset of dull pain
angle, right flank atau midureter in the right

Pergerakan batu pada


saluran urin

Mengiritasi lapisan mukosa

Hematuria

Pendarahan

ZUTUL FUZOOL 2014 | KIDNEY STONE 17

Anda mungkin juga menyukai