Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan berupa diagram alir akan dilakukan pada penelitian ini:

Mulai

Studi Pustaka:
 Teori Jembatan
 Teori Defleksi & Rotasi
 Teori Regresi
 Penelitian Terdahulu

Analisa Struktur 2D Analisa Struktur 2D


 Input Geometri Jembatan  Input Geometri Jembatan
 Input Material  Input Material
 Pemodelan Struktur  Pemodelan Struktur
 Elemen Jembatan  Elemen Jembatan

Input Pembebanan Input Pembebanan

B Terpusat 2D B Truck 3D

Output Analisa Output Analisa

Defleksi () Rotasi () Defleksi () Rotasi ()

Analisa Regresi Ganda Analisa Regresi Ganda

A B

Gambar 3.1 Diagram Alir


38

A B

Analisa Regresi Ganda Analisa Regresi Ganda

Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik


 Uji Normalitas  Uji Normalitas
 Uji Heteroskedasitisitas  Uji Heteroskedasitisitas

 Evaluasi Koefisien Determinasi, R2  Evaluasi Koefisien Determinasi, R2


 Masukan Nilai Rotasi Ke Dalam  Masukan Nilai Rotasi Ke Dalam
Persamaan Regresi Dan Bandingkan Persamaan Regresi Dan Bandingkan
Nilai Defleksi Nilai Defleksi

Verifikasi Persamaan Rotasi Verifikasi Persamaan Rotasi


– Defleksi – Defleksi

Persamaan Regresi Defleksi-


Rotasi VS Hasil Analisa 3D

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian (Lanjutan)


39

3.2 Prosedur Penelitian


Tahap awal penelitian adalah mengkaji parameter - parameter apa saja yang
digunakan dalam proses analisa defleksi dan rotasi berikut beban rencana yang
digunakan pada jembatan tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan model persamaan defleksi dan rotasi
pada jembatan PCI girder pada studi kasus Jembatan di Kalimantan Selatan. Penelitian
diawali dengan analisis dua dimensi (2D) satu girder jembatan yang dimodelkan sebagai
balok (beam) dua tumpuan menerus, dengan jenis penampang girder non prismatis.
Analisis 2D merupakan analisis struktur yang berujuan memperoleh nilai
defleksi di tengah bentang dan rotasi di titik yang ditinjau untuk setiap posisi beban,
yang dijalankan dengan bantuan program SAP 2000. Langkah selanjutnya adalah
merumuskan hubungan antara defleksi dan rotasi dengan penerapan metode regresi
berganda.
Regresi berganda merupakan analisa untuk memperoleh persamaan defleksi
sebagai variabel tak bebas dan rotasi sebagai variabel bebas. Dalam peneltian ini jumlah
variabel bebas lebih dari satu sehingga dipilih analisa regresi berganda (multiple
regression). Parameter kecukupan defleksi dan rotasi terhadap data sample dipilih
koefisien R2 yang menunjukan seberapa erat korelasi diantara kedua variabel. Jenis
persamaan regresi adalah regresi berganda linear dan kuadratik.
Meskipun korelasi antara defleksi dan rotasi pada umumnya dikontrol melalui
persamaan koefisien determinasi, R2, verifikasi terhadap persamaan yang diperoleh dari
regresi tetap dilakukan dengan memasukan kembali nilai rotasi yang diperoleh dari
analisis 2D dengan tujuan memastikan nilai defleksi yang sesuai.
Verifikasi lainnya terhadap persamaan regresi yang sudah diperoleh yaitu
melalui analisis struktur 3D. dalam analisa struktur 3D, beban truk di tempatkan pada
beberapa posisi untuk mendapatkan nilai defleksi dan rotasi untuk setiap posisi beban.
Selanjutnya nilai rotasi dimasukan ke dalam persamaan regresi defleksi-rotasi sehingga
didapatkan nilai defleksi yang dibandingkan dengan nilai defleksi hasil analisis struktur
3D.

3.3 Objek Penelitian


Objek dari penelitian ini menggunakan desai jembatan gelagar prategang-I
dengan panjang bentang 50 m, lebar jembatan 10 meter, dan mempunyai 2 lajur dengan
40
2 jalur. Lokasi terletak pada Jembatan Sel. Tebing Rumbih. (15), Barito Kuala,
Kalimantan Selatan.

Gambar 3.3 Penampang Melintang Jembatan


(Sumber: PT. Panji Bangun Persada, 2020)

Gambar 3.4 Detail Penampang Gelagar Jembatan


(Sumber: PT. Panji Bangun Persada, 2020)
adapun spesifikasi jembatan secara umum adalah sebagai berikut:
a. Spesifikasi Umum
 Nama Struktur : Jembatan Sel Tebing Rumbih
 Lokasi/Rute : Barito Kuala, Kalsel.
 Panjang Jembatan L : 50 meter
 Lebar lajur lalu lintas B1 : 7,4 meter
41

 Lebar jembatan B : 10 meter


 Tebal sandaran B2 : 0,3 meter
 Tebal Pelat ts : 20 cm
 Jarak antar girder prategang dalam S1 : 1,85 meter
 Jarak antar girder prategang tepi S2 : 1,70 meter
 Lebar trotar S3 : 1,2 meter
b. Beton Prategang
 Mutu Beton : 49,8 MPa
 Modulus Elastisitas (4700f’c) : 33167,5 MPa
 Angka Poison : 0,2
c. Beton Slab
 Mutu Beton : 49,8 MPa
 Modulus Elastisitas (4700f’c) : 33167,5 MPa
 Angka Poison : 0,2

d. Penulangan
 Untuk baja diameter > 13 mm : U-39
 Tegangan leleh baja : 390 Mpa
 Untuk baja Diameter < 13 mm : U-24
 Tegangan leleh baja : 240 Mpa
 Selimut beton : 40 mm

3.4 Analisis Struktur Dua Dimensi


Analisis struktur tinjauan dua dimensi (2D) diperlukan untuk mendapatkan nilai
defleksi dan rotasi pada titik yang ditinjau dengan beberapa macam beban. Pemodelan
dua dimensi dengan mengambil satu girder yang dimodelkan sebagai balok (beam).

3.5 Analisis Regresi Berganda


Analisi regresi berganda adalah proses untuk menentukan model persamaan
hubungan defleksi-rotasi yang paling sesuai dari jumlah data sample. Dalam penelitian
ini, data sample berupa defleksi dan rotasi daru sejumlah beban yang diperoleh dari
analisis dua dimensi. Persamaan yang diharapkan berupa defleksi sebagai variabel tak
42
bebas dan rotasi sebagai variabel bebas. Untuk setiap persamaan defleksi dipengaruhi
oleh empat dan dua data rotasi. Sehingga terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk
satu variabel tidak bebas
Fungsi regresi sangat erat hubungannya dengan uji korelasi (person corellation)
karena uji regresi ini merupakan kelanjutan dari uji korelasi (KPM). Ketika nilai
variabel x ditambahkan beberapa kali maka uji korelasi berfungsi untuk mengevaluasi
atau memprediksi nilai variabel y. untuk dapat melakukan pengujian regresi harus
terlebih dahulu melakukan pengujian korelasi, namun jika melakukan pengujian
korelasi maka pengujian regresi tidak diperlukan.
Untuk mendapatkan nilai pemikiran yang tidak dapat dijelaskan dan efektif dari
persamaan regresi, analisis data harus memenuhi asumsi klasik berikut (menggunakan
program SPSS untuk pengolahan data komputer)
a. Uji Normalitas yaitu Uji tersebut diperoleh dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
 Entry data;
 Klik analyze, pilih non parametric test, legacy dialogs, selanjutnya klik
1-Sample K-S;
 Masukkan semua variabel kekotak test variabel list, kemudian pilih
normal pada menu test distribution, selanjutnya klik ok.
b. Uji Heteroskedastisitas, Uji tersebut diperoleh dari SPSS dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
 Entry data;
 Dar menu anlyze, pilih regression, selanjutnya klik linear;
 Masukkan variabel dependent dan independent, kemudian klik save
kemudian aktifkan unstandardized pada kolom residuals kemudian klik
continue;
 Selanjutnya dari menu analyze, correlate klik bivariate kemudian
masukkan semua variabel predictor dan unstandardized residual ke
kolom variabel dan selanjunya aktifkan spearman dan non aktifkan
pearson pada kolom correlation coefisien, kemudian klik ok.

Bentuk umum persamaan regresi berganda linear yang diharapkan pada


penelitian ini dapat dilihat pada persamaan 3.1 berikut ini:
 = 𝛽0 + 𝛽1 𝐴 + 𝛽2  𝐵……………………...……................................................(3.1)
43

Terlihat dalam persamaan di atas, bahwa defleksi () sebagai variabel tak bebas
sedangkan () berfungsi sebagai variabel bebas. Nilai  diperoleh dari proses regresi
berganda. Bentuk umum persamaan interaksi yang dihasilkan dari penelitian ini
diketahui pada persamaan 3.2 dibawah ini
 = 𝛽0 + 𝛽1 𝐴 + 𝛽2  𝐵 + 𝛽3 𝐴 𝐵 ………………………….…………………...(3.2)
Bentuk umum persamaan untuk interaksi – kuadratik penelitian ini diketahui
pada persamaan 3.3 dibawah ini:
 = 𝛽0 + 𝛽1 𝐴 + 𝛽2 𝐵 + 𝛽3 𝐴  𝐵 + 𝛽4 𝐴2 + 𝛽5  2𝐵…………….………………..(3.3)

3.6 Analisis Struktur Tiga Dimensi


Analisis struktur ditinjau tiga dimensi dimaksudkan sebagai verifikasi terhadap
hasil persamaan defleksi-rotasi yang diperoleh dari analisis struktur dua dimensi.
Struktur tiga dimensi dimodelkan semaksimal mungkin menyerupai kondisi
sesungguhnya. Sesuai dengan tujuan analisis struktur tiga dimensi. Bagian-bagian
jembatan yang di modelkan meliputi tumpuan jembatan, girder, diafragmanm dan pelat
lantai kendaraan.
44

Anda mungkin juga menyukai