Anda di halaman 1dari 16

ISSN 1693 – 4873

Volume 12, Nomor 1, April 2014

Makalah / Papers:
Penentuan spesies foraminifera bentonik kecil dominan
pada perairan Semarang, Provinsi Jawa Tengah
(Rina Nurani, Lia jurnaliah, & Winantris)

Keragaman foraminifera bentonik kecil Resen


pada core 01 di perairan Jepara, Provinsi Jawa Tengah
(Siti Mulia Nurul Aswad, Lia Jurnaliah, Winantris)

Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur


(Adi Hardiyono)

Geologi Teknik Jatinangor: Studi dayadukung tanah berdasarkan


prediksi kadar air tanah untuk menunjang geologi teknik
dan eco-campuss di Jatinangor
(Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, Yogi Prianda, & Rizky Narendra Utomo)

Lingkungan pembentukan dan diagenesis batugamping


daerah Kemang Baru dam sekitarnya, Kabupaten Sijunjung
(Aton Patonah, & Vijaya isnaniawardhani)

Koefisien air larian berdasarkan penutupan vegetasi dan pengukuran


debit aliran sungai Cekungan Pengaliran Sungai (CPS) Citarik Hulu
(Edi Tri Haryanto)

Perspektif:
“Save Water, Save Jakarta”
Campaign as Land Subsidence Mitigation in Jakarta
(Luthfan Harisan Jihadi, Abu Abdillah Ali, Zufialdi Zakaria,
& Muhammad Bey Anural)

Diterbitkan Oleh:
Published by:

Fakultas Teknik Geologi


UNIVERSITAS PADJADJARAN
Faculty of Geological Engineering
PADJADJARAN UNIVERSITY
ISSN 1693 - 4873

Terbit dua kali setahun


Published two times a year

Pembina/Patron : Gandjar Kurnia


(Rektor Universitas Padjadjaran)

Penanggung Jawab / : Hendarmawan


Advisory Board (Dekan Fakultas Teknik Geologi,
Universitas Padjadjaran)

DEWAN REDAKSI
Ketua Penyunting/ : Zufialdi Zakaria
Editor in-Chief

Dewan Penyunting/ : Undang Mardiana


Editor Board Ildrem Syafri
Lia Jurnaliah
Abdurokhim

Staf Editor/ : Irvan Sophian


Editorial Staff Faisal Helmi

Alamat Redaksi:
Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor
Telp/Fax: 022 7796545
e-mail: ken_zakaria@unpad.ac.id
ISSN 1693 - 4873

Volume 12, Nomor 1, April 2014

PENGANTAR

Edisi BSC volume 12, nomor 1, April tahun 2014, memuat kajian geologi
teknik dayadukung tanah untuk fondasi, petrologi mineral, hidrogeologi, serta
paleontologi & lingkungan.
Dewan Redaksi memohon maaf atas keterlambatan penerbitan edsi bulan
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas Teknik
Geologi, Universitas Padjadjaran atas dukungannya sehingga Bulletin of
Scientific Contribution dapat terbit kembali. Semoga bermanfaat.

Jatinangor, 3 Agustus 2014

Dewan Redaksi BSC

i
ISSN 1693 - 4873

Volume 12, Nomor 1, April 2014

DAFTAR ISI

Halaman

PENGANTAR ……………………………………………………………………….………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………… ii

Penentuan spesies foraminifera bentonik kecil dominan


pada perairan Semarang, Provinsi Jawa Tengah
(Rina Nurani, Lia jurnaliah, & Winantris)……………………………………………...….. 1-7

Keragaman foraminifera bentonik kecil Resen pada core 01


di perairan Jepara, Provinsi Jawa Tengah
(Siti Mulia Nurul Aswad, Lia Jurnaliah, Winantris) ……………..…….……………… 8 - 12

Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur


(Adi Hardiyono) ……………………………………………………………………………………….... 13 - 17

Geologi Teknik Jatinangor: Studi dayadukung tanah berdasarkan


prediksi kadar air tanah untuk menunjang geologi teknik
dan eco-campuss di Jatinangor
(Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, Yogi Prianda, & Rizky Narendra Utomo).. 18 - 28

Lingkungan pembentukan dan diagenesis batugamping


daerah Kemang Baru dan sekitarnya, Kabupaten Sijunjung
(Aton Patonah, & Vijaya isnaniawardhani)…………………………………………………… 29 - 39

Koefisien air larian berdasarkan penutupan vegetasi dan pengukuran


debit aliran sungai Cekungan Pengaliran Sungai (CPS) Citarik Hulu
(Edi Tri Haryanto) ………………………………………………………………………………………….. 40 - 53

Perspektif:
“Save Water, Save Jakarta”
Campaign as Land Subsidence Mitigation in Jakarta
(Luthfan Harisan Jihadi, Abu Abdillah Ali,
Zufialdi Zakaria, & Muhammad Bey Anural) ……………………………………….…….. 54 - 61

ii
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL

Bulletin of
Scientific Contribution

1. Karya ilmiah / artikel dapat berupa hasil penelitian (research article)


ataupun kupasan ilmiah (review article) dalam bidang geologi, baik sains
maupun terapan. Artikel belum pernah dimuat pada jurnal atau media
publikasi lainnya.
2. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
3. Penulisan artikel :
a) Format MS-word
b) Jenis huruf verdana ukuran 10
c) Diketik 1 ½ spasi
d) Batas kiri 3,2 cm, kanan, 3,2 cm, atas & bawah masing-masing 3,5 cm
e) Ukuran halaman A4
f) Panjang naskah maksimal 20 halaman
g) Dikirim dalam bentuk file dan print-out
4. Susunan penulisan artikel : Judul, Nama Penulis, Abstract, Abstrak
(maksimum 200 kata), Pendahuluan, Bahan dan Metoda Penelitian, Hasil
dan Pembahasan, Kesimpulan, Ucapan terima kasih, dan Daftar Pustaka.
5. Daftar Pustaka disusun menurut abjad dengan mengikuti aturan penulisan:
Nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, nama penerbit, edisi,
halaman
6. Gambar / peta / foto tidak melebihi ukuran halaman buletin, dicetak hitam
putih. Sebaiknya sertakan foto asli bukan hasil fotokopi.
7. Artikel diantarkan langsung ke alamat redaksi atau dikirim melalui pos / e-
mail ke alamat redaksi.

Dewan Redaksi BSC


Geologi Teknik Jatinangor: Studi dayadukung tanah berdasarkan prediksi kadar air tanah untuk menunjang geologi
teknik dan eco-campuss di Jatinangor (Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, Yogi Prianda, & Rizky Narendra Utomo)

GEOLOGI TEKNIK JATINANGOR:


STUDI DAYADUKUNG TANAH BERDASARKAN
PREDIKSI KADAR AIRTANAH UNTUK MENUNJANG
ECO-CAMPUSS DI JATINANGOR
Irvan Sophian1), Zufialdi Zakaria1), Yogi Prianda2), & Rizky Narendra Utomo2)
1)Stafpengajar Fakultas Teknik Geologi – Universitas Padjadjaran
2)Asisten Laboratorium Geologi Teknik, Fakultas Teknik Geologi – Universitas Padjadjaran

ABSTRACT
Research location at Rector Building area, Unpad Campus, Jatinangor. The study is a part of research of
Jatinangor engineering geology. Strength prediction of soil bearing capacity for shallow foundation is
performed by measuring the water content of the soil at four locations sampled. Based on the formula of
Hirnawan & Zakaria (1991), a variable value of unit weight () = 1.73 T/M3; cohesion (c ) = 7.80 T/M2;
and angle of friction= 13.69 degrees. The soil variables based on the value of water content by 43.85%.
The result of soil bearing capacity (in dry conditions) around the ground surface of the rector building
area is as follows: Type of foundations Square = 17,732 T/M2; Circular foundation type = 17,708 T/M2;
Continuous foundation type = 13.714 T/M2. In wet conditions, the value of carrying capacity must be
calculated again.
Keywords: Prediction, bearing capacity, soil

ABSTRAK
Lokasi penelitian di sekitar Gedung Rektorat, Kampus Unpad, Jatinangor. Studi ini merupakan bagian
dari penelitian geologi teknik Jatinangor. Prediksi kekuatan dayadukung tanah untuk fondasi dangkal
dilakukan dengan mengukur kadar air tanah di empat lokasi sampel. Berdasarkan rumus Hirnawan &
Zakaria (1991), didapatkan nilai variabel bobot satuan isi tanah () = 1,73 T/M3 kohesi, c = 7,80 T/M2;
dan sudut geser dalam sebesar 13,69 derajat, yang berdasarkan nilai kadar airtanah sebesar 43,85%.
Hasil dayadukung tanah (pada kondisi kering) di sekitar permukaan tanah lokasi sekitar gedung rektorat
adalah sebagai berikut: Jenis fondasi Square= 17,732 T/M2; Jenis fondasi Circular= 17,708 T/M2; Jenis
fondasi Continous= 13,714 T/M2. Pada kondisi basah, nilai dayadukung harus dihitung kembali.
Kata kunci: Prediksi, dayadukung, tanah

PENDAHULUAN ngenai aplikasi dari persamaan yang


telah dibuat oleh Hirnawan & Zakaria
Tulisan ini merupakan bagian dari (1991) di Kampus STPDN-Jatinangor,
penelitian yang berjudul “Geologi tek- dan akan dicoba diterapkan di wilayah
nik Kampus Unpad Jatinangor & seki- yang sama (Jatinangor) dengan tem-
tarnya untuk menunjang eco-campuss pat berbeda, yaitu di Kampus Unpad.
di Kawasan Pendidikan Tinggi Jatina- Pada kajian artikel-artikel selanjutnya
ngor”. akan dibuat kajian lainnya yang akan
Prediksi kekuatan dayadukung ta- mendukung penelitian geologi teknik
nah untuk fondasi dangkal di lereng Kampus Unpad Jatinangor. Lokasi pe-
sekitar Gedung Rektorat, Kampus Un- nelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
pad Jatinangor, dilakukan untuk me-
ngetahui perkiraan dayadukung tanah TINJAUAN PUSTAKA
secara cepat, yaitu dengan mengukur
kadar air tanah di empat lokasi sam- Litologi yang terdapat di wilayah
pel. Nilai variabel tanah lainnya dipre- Jatinangor dan sekitarnya pada u-
diksikan dengan menggunakan persa- mumnya merupakan batuan hasil gu-
maan hubungan antara kadar airtanah nungapi, terdiri atas breksi vulkanik
(, %) dengan variabel lainnya ber- (dengan lapukannya) dan lava (de-
dasarkan penelitian Hirnawan dan ngan lapukannya). Kawasan ini meru-
Zakaria (1991) di kawasan Jatina- pakan bagian dari kaki gunung Mang-
ngor. layang. Kawasan bagian utara G.
Artikel ini menyajikan tulisan me- Manglayang, merupakan wilayah yang

18
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 1, April 2014: 18-28

berdekatan dengan bagian timur dari sudut-geser dalam (, derajat) de-
sesar Lembang (Silitonga, 1973). Di- ngan kadar airtanah (, %) nyata,
tinjau dari geomorfologinya, bentuk dan hubungan antara variable bobot
bentangalamnya berupa perbukit- isi tanah (,g/cm3) dengan kadar
an vulkanik kuarter yang mempunyai airtanah (, %) sangat nyata, serta
kemiringan lereng landai sampai cu- memperlihatkan hubungan grafik pe-
ram. Kemiringan curam terutama ber- ningkatan kadar air tanah menurun-
ada pada lembah-lembah sungai. Pa- kan variablel, kohesi, sudut geser
da saat ini, sebagian besar bangunan dalam dan bobo saua isi tanah. Hasil
di kampus ini telah dibangun dengan persamaan ini akan dicoba dalam per-
mengam-bil tempat pada bagian-ba- hitungan prediksi daya dukung tanah.
gian pun-cak perbukitan maupun Dalam perhitungan lainnya akan
pada bagian lereng serta di bagian dicoba pada kondisi kadar airtanah
lembah di sekitarnya. tertinggi pada saat itu. Berdasarkan
Lembah-lembah yang berkembang hubungan kadar airtanah dengan va-
di kawasan ini memiliki beragam ke- riable lainnya, maka prediksi kekuat-
miringan sesuai sifat fisik batuan an dayadukung tanah untuk fondasi
penyusun yang relatif beragam dan dangkal dapat dilakukan.
tentu memberikan respons berbeda-
beda dalam perkembangan pemben- METODE PENELITIAN
tukan morfologinya selama proses
Penelitian dimulai dengan tahap
eksogen berlangsung.
persiapan melalui studi pustaka dari
Geologi teknik dan keteknikan ta-
beberapa peneliti terdahulu yang
nah di Kawasan Jatinangor pernah
membahas kawasan Jatinangor dan
diteliti untuk keperluan pengembang-
sekitarnya, terutama kajian mengenai
an Kampus Akademi Pendidikan Da-
geoteknik, geologi teknik dan pe-
lam Negeri (APDN) pada tahun 1988-
ngembangan wilayah (Gambar 2).
1990 (Hirnawan & Zakaria, 1991).
Tahap selanjutnya adalah inventa-
Hasil analisis keteknikan tanah, yaitu
risasi peralatan dan melaksanakan
sifat fisik dan mekanik tanahnya
survey lapangan untuk pengambilan
menghasilkan beberapa variable yang
data tanah, deskripsi tanah, dan des-
penting untuk perhitungan kekuatan
kripsi kondisi geomorfologi lapangan.
fondasi dan perhitungan Faktor Ke-
Pada tahap ini, sampel yang diambil
amanan lereng. Hubungan-hubungan
adalah sampel yang cukup untuk pe-
antar variable melalui analisis regresi-
nentuan kadar air tanah. Deskripsi
korelasi antar variabel tanah tersebut
tanah di lapangan dilakukan untuk
dilakukan untuk mengetahui sejauh-
mendapatkan data untuk menunjang
mana peran kadar airtanah dalam
pembuatan peta geologi teknik pada
menurunkan atau menaikkan nilai
tahap penelitian lanjut.
variable lainnya. Sampel tanah
Tahap selanjutnya adalah tahap
takterganggu telah diambil sebanyak
pengerjaan di laboratorium. Di sini
48 tabung undisturbed-samples.
dilakukan uji kadar air tanah.
Dari penelitian Hirnawan & Zakaria
Setelah mendapatkan nilai kadar
(1991) dihasil persamaan regresi an-
air tanah, nilai variable lainnya, yaitu
tar variabel yang dihubungkan dengan
kohesi (c, kg/cm2), sudut geser dalam
kadar airtanah sebagai berikut :
(, derajat), dan bobot satuan isi ta-
 wet = 2.128–0.009  (R=-0.907) nah (, g/cm3) akan dicari dengan
c = 2.097–0.030 (R=-0.625) persamaan yang didapatkan oleh
 = 23.728–0.229 (R=-0.302) Hirnawan & Zakaria (1991).
Selanjutnya prediksi nilai dayadu-
Hubungan antara variabel kohesi (c, kung tanah dihitung dengan melibat-
kg/cm2) dengan kadar airtanah (, kan variable yang diperlukan.
%) sangat nyata, hubungan variabel

19
Geologi Teknik Jatinangor: Studi dayadukung tanah berdasarkan prediksi kadar air tanah untuk menunjang geologi
teknik dan eco-campuss di Jatinangor (Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, Yogi Prianda, & Rizky Narendra Utomo)

Diagram alir penelitian, dapat diketahui tanah mengandung ba-


dilihat pada Gambar 2 pada halaman nyak butir lempung. Memiliki war-
selanjutnya. na cokelat kehitaman. Plastisitas
tanah agak plastis. Struktur tanah
Dayadukung tanah organik berserat. Ukuran partikel
kasar berbutir halus sampai
Dayadukung tanah untuk fondasi
sedang. Termasuk horizon tanah
dangkal dari jenis fondasi tapak/lang-
VI karena seluruh materialnya
sung didasarkan kepada persamaan
sudah menjadi tanah dan di-
Terzhagi (1948, dalam Bowles, 1989).
tumbuhi vegetasi. Kondisi tanah
Tipe atau bentuk fondasinya dibagi
agak kering (Gambar 4).
menjadi tiga, bentuk lajur (menerus),
bentuk melingkar, dan bentuk segi- 2) Stasiun Rektorat-2 (Koordinat 6°
empat. 55' 14.210076"LT dan 107° 46'
Persamaan Terzaghi untuk meng- 16.7502" BT)
hitung kapasitas dayadukung berbagai Deskripsi :
bentuk fondasi adalah : Pada saat pengambilan sampel
Menerus qult = c.Nc + q.Nq + 0,5  B N tanah tergolong non-kohesif, na-
Segiempat qult = 1,3 c.Nc +q.Nq + 0,4  B N mun saat uji plastisitas diketahui
tanah mengandung banyak butir
Lingkaran qult= 1,3 c.Nc +q.Nq + 0,3  B N
lempung. Memiliki warna cokelat
kehitaman sedikit lebih gelap dari
Nilai dayadukung tanah yang di- warna tanah sampel dilokasi Rek-
hasilkan dari persamaan Terzaghi torat-1. Plastisitas tanah termasuk
(Bowles, 1984) adalah lebih kecil sedang. Struktur tanahnya adalah
daripada nilai yang didapatkan dari tanah organik berserat. Ukuran
peneliti lainnya. Oleh sebab itu, per- partikel tanah kasar berbutir ha-
samaan Terzaghi (dalam Bowles lus sampai sedang. Termasuk ho-
1989) lebih baik digunakan, karena rizon tanah VI karena seluruh ma-
mencerminkan antisipasi yang lebih terialnya sudah menjadi tanah dan
besar dari yang lainnya. ditumbuhi vegetasi. Kondisi ta-
nah kering (Gambar 4).
HASIL DAN PEMBAHASAN
3) Stasiun Rektorat-3 (Koordinat 6°
Hasil lapangan 55' 11.790012"LT dan 107° 46'
Daerah yang akan diteliti meru- 20.12016"BT):
pakan bagian dari perbukitan landai Pada saat pengambilan sampel ta-
sampai curam dengan kemiringan nah tergolong non-kohesif. Saat
beragam, kemiringan yang curam ter- uji plastisitas diketahui tanah me-
utama akibat adanya pemotongan le- ngandung banyak butir lempung.
reng bagi keperluan pembangunan fi- Warna cokelat kehitaman sedikit
sik. Berdasarkan pengamatan sing- lebih gelap dari warna tanah sam-
kapan di lapangan di daerah sekitar pel rektorat-1 dan rektorat-2.
penelitian (Gambar 3) didapat data Plastisitas tanah plastis. Me-
dari stasiun pengamatan sebagai rupakan tanah organik berserat.
berikut: Ukuran partikel-nya berbutir se-
dang – halus. Termasuk horizon
1) Stasiun Rektorat-1 (Koordinat 6° tanah VI. Kondisi tanah kering
55' 16.420152"LT dan 107° 46' (Gambar 5).
15.15"BT): 4) Stasiun Rektorat-4 (Koordinat 6°
Pada saat pengambilan sampel 55' 12.590112"LT dan 107° 46'
kondisi cuaca cerah dan tanah 20.94024"BT):
agak kering. Tanah tergolong non- Pada saat pengambilan sampel ta-
kohesif, namun saat uji plastisitas nah tergolong non-kohesif, namun

20
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 1, April 2014: 18-28

saat uji plastisitas diketahui tanah tanah fondasi dangkal digunakan nilai
mengandung banyak butir lem- bobot satuan isi tanah () = 1,73
pung. Memiliki warna cokelat ke- T/M3; kohesi, c = 7,80 T/M2; sudut
merahan. Tanah termasuk plasti- geser dalam sebesar 13,69 derajat
sitas tinggi, merupakan tanah or- Untuk kondisi lokal di sekitar
ganik. Ukuran partikelnya adalah Rektorat, maka dayadukung tanah di
tanah berbutir sedang halus. Ter- sekitar permukaan tanah pada kondisi
masuk horizon tanah VI. Kondisi kering dihitung berdasarkan data di
tanah lembab (Gambar 5). atas dengan menggunakan software
sederhana (Zakaria, 1993), dan didapat-
Hasil uji kadar airtanah kan hasil sebagai berikut (Gambar 6):
Hasil uji kadar air tanah di labo- Jenis fondasi Square: 17,732 T/M2
ratorium mekanika tanah, didapatkan Jenis fondasi Circular: 17,708 T/M2
nilai berbeda-beda dari empat stasiun Jenis fondasi Contonous: 13,714 T/M2
pengambilan sampel (Tabel 1), seba- Semakin dalam fondasi, nilai da-
gai berikut: Rektorat-1, kadar air yadukung tanah akan semakin besar.
tanah sebesar 43,85%, Rektorat-2, Pada kondisi kering, nilai dayadukung
kadar air tanah sebesar 29,48%, Rek- tanah akan besar, sementara pada
torat-3, kadar air tanah sebesar kondisi basah, adar air tanah akan
33,16%, Rektorat-4, kadar air tanah meningkat sehingga nilai dayadukung
sebesar 42,88% (Tabel 1) tanah akan menjadi lebih kecil diban-
Berdasarkan hubungan regresi ko- dingkan dengan kondisi tanah kering.
relasi menurut Hirnawan dan Zakaria
(1991), maka didapatkan menurut KESIMPULAN
lokasi masing-masing singkapan be-
berapa variable tanah untuk prediksi Prediksi kekuatan dayadukung
perhitungan daya dukung tanah se- tanah untuk fondasi dangkal
bagai berikut (Tabel 2): dilakukan dengan mengukur kadar air
tanah di empat lokasi sampel
Singkapan Rektorat-1: berdasarkan rumus Hirnawan &
 = 1.73 g/cm3 (= 1,73 T/M3) Zakaria (1991), didapatkan nilai
c = 0.78 kg/cm2 (= 7,80 T/M2 ) variabel bobot satuan isi tanah (g) =
 =13.69 derajat (= 13,69 derajat) 1,73 T/M3 kohesi, c = 7,80 T/M2; dan
sudut geser dalam sebesar 13,69
Singkapan Rektorat-2:
derajat, yang berdasarkan nilai kadar
 = 1,86 g/cm3 (= 1,86 T/M3)
airtanah sebesar 43,85%. Hasil
c = 1,21 kg/cm2 (= 12,10 T/M2 ) dayadukung tanah (pada kondisi
 =16,98 derajat (= 16,98 derajat) kering) di sekitar permukaan tanah
Singkapan Rektorat-3: lokasi sekitar gedung rektorat adalah
 = 1,83 g/cm3 (= 1,73 T/M3) sebagai berikut: Jenis fondasi
c = 1,10 kg/cm2 (= 7,80 T/M2 ) Square= 17,732 T/M2; Jenis fondasi
Circular= 17,708 T/M2; Jenis fondasi
 =16,13 derajat (= 13,69 derajat)
Continous= 13,714 T/M2. Pada kondisi
Singkapan Rektorat-4: basah, nilai dayadukung harus
 = 1,74 g/cm3 (= 1,73 T/M3) dihitung kembali.
c = 0.81 kg/cm2 (= 7,80 T/M2 )
 =13.91 derajat (= 13,69 derajat) UCAPAN TERIMAKASIH

Prediksi nilai dayadukung tanah Terimakasih disampaikan kepada


Fakultas Teknik Geologi, Unpad, yang
Berdasarkan pengamatan dari em- mendanai penelitan ini.
pat sampel tersebut, kadar air terting-
gi adalah 43,85 %, sehingga variable
tanah untuk menghitung dayadukung

21
Geologi Teknik Jatinangor: Studi dayadukung tanah berdasarkan prediksi kadar air tanah untuk menunjang geologi
teknik dan eco-campuss di Jatinangor (Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, Yogi Prianda, & Rizky Narendra Utomo)

DAFTAR PUSTAKA

Bowles, J.E., 1984, Foundation


Analysis and Design, Mc. Graw-
Hill Int. Book Company, Singa-
pore, 3rd edition, p. 130-143
Bowles, J.E., 1989, Sifat-sifat Fisis
dan Geoteknis Tanah, Ed. 2,
Erlangga, Jakarta, 561 hal.
Hirnawan, F., & Zakaria, Z., 1991,
Sifat fisik tanah lapukan breksi
volkanik terhadap kadar airtanah
sebagai dasar simulasi geometris
lereng kupasan stabil di Jatinangor,
Kabupaten Sumedang Jawa Barat,
Makalah Ikatan Ahli Geologi
Indonesia, PIT IAGI 1991, hal.
553-571
Silitonga, P.H., 1973, Peta Geologi
Lembar Bandung, Jawa, Skala
1:100.000, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi.
Zakaria, Z., 1993, Dayadukung Tanah
(Terzaghi,1948) untuk jenis fon-
dasi square, round & continous
pada kondisi terendam atau di
bawah muka air tanah, Program
Komputer untuk menghitung
dayadukung tanah.

22
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 1, April 2014: 18-28

Gambar 1. Lokasi Jatinangor, Jawa Barat

Gambar 2. Bagan alir penelitian

23
Geologi Teknik Jatinangor: Studi dayadukung tanah berdasarkan prediksi kadar air tanah untuk menunjang geologi
teknik dan eco-campuss di Jatinangor (Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, Yogi Prianda, & Rizky Narendra Utomo)

Gambar 3. Lokasi singkapan tanah sebagai peta kerangka geologi teknik

24
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 1, April 2014: 18-28

A: ST Rektorat-2: Singkapan tanah OH


B: ST Rektorat-1: Singkapan tanah OL

Gambar 4. Singkapan tanah sekitar Gedung Rektorat

25
Geologi Teknik Jatinangor: Studi dayadukung tanah berdasarkan prediksi kadar air tanah untuk menunjang geologi
teknik dan eco-campuss di Jatinangor (Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, Yogi Prianda, & Rizky Narendra Utomo)

C: ST Rektorat-4: Singkapan tanah OH


D: ST Rektorat-3: Singkapan tanah OH

Gambar 5. Singkapan tanah sekitar Gedung Rektorat

26
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 1, April 2014: 18-28

Tabel 1. Nilai kadar air tanah dan lokasi sampel

Lokasi Sekitar Gedung Rektorat


No. Sampel Rektorat-1 Rektorat-2 Rektorat-3 Rektorat-4
6o55’16.92” 6o55’12.59” 6o55’11.70” 6o55’14.47”
Koordinat
107 o46’14.84” 107 o46’17.0” 107 o46’20.37” 107 o46’21.40”
Nomor Test 1 2 1 2 1 2 1 2
No. Tara 40 38 4 48 5 33 2 42
Berat tanah basah + Tara 65.91 65.15 58.40 57.83 64.91 65.20 60.00 60.52
Berat tanah kering + Tara 49.96 49.04 47.98 47.24 51.55 52.05 45.43 46.07
Berat tara 12.97 12.90 11.06 12.79 11.10 12.55 10.91 12.89
Berat tanah basah 52.94 52.25 47.34 45.04 53.81 52.65 49.09 47.63
Berat tanah kering 36.99 36.14 36.92 34.45 40.45 39.50 34.52 33.18
Berat air yang hilang 15.95 16.11 10.42 10.59 13.36 13.15 14.57 14.45
Kadar Airtanah 43.12 44.58 28.22 30.74 33.03 33.29 42.21 43.55
Rata-rata kadar air tanah 43.85 29.48 33.16 42.88

Tabel 2. Variabel c,,yang menggunakan persamaan Hirnawan & Zakaria (1991)

No. Sampel Sekitar Gedung Rektorat


Lokasi Rektorat-1 Rektorat-2 Rektorat-3 Rektorat-4
6 55 16.92 6 55 12.59 6 55 11.70 6 55 14.47
Koordinat
107 46 14.84 107 46 17.03 107 46 20.37 107 46 21.40
 1.73 g/cm3 1.86 g/cm3 1.83 g/cm3 1.74 g/cm3
c= 0.78 kg/cm2 1.21 kg/cm2 1.1 kg/cm2 0.81 kg/cm2
 13.69 derajat 16.98 derajat 16.13 derajat 13.91 derajat

27
Geologi Teknik Jatinangor: Studi dayadukung tanah berdasarkan prediksi kadar air tanah untuk menunjang geologi
teknik dan eco-campuss di Jatinangor (Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, Yogi Prianda, & Rizky Narendra Utomo)

Gambar 6. Hasil perhitungan dayadukung tanah berbagai tipe fondasi

28

Anda mungkin juga menyukai