PSIKOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN KIMIA
2017
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Tabel 1
Tahap Perkembangan Erickson
No Tahap Perkembangan Usia (tahun)
9 Masa Tua ¿ 65
Perkembangan pada masa bayi (infancy), yaitu usia 0-1 tahun. Krisis yang
timbul adalah kepecayaan vs. ketidakpercayaan, terutama dalam memnuhi
kebutuhan hidupnya. Secara deskriptif, pada awal tahun pertama kehidupan , bayi
sangat tergantung pada dunia luar terutama kepada orang tua (ibu) atau
pengasuhnya dalam memenuhi kebutuhannya, termasuk kebutuhan fisik,
kehangatan dan afeksi. Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat terpenuhi secara
konsisten, dan mendapat respon positif dari orang tua, bayi tidak hanya akan
mengalami perkembangan kelekatan secara aman (secure attachment) dengan
orang tuanya, tatapi juga memperoleh pengalaman belajar tentang kepercayaan
(trust) terhadap lingkunagn sekitarnya. Sebaliknya, jika kebutuhan fisik dan
psikologisnya tidak terpenuhi, maka terjadi perkembangan mistrust terhadap
orang-orang dan lingkungan sekitarnya secara keseluruhan.
Perkembangan pada masa remaja (usia 12-18 tahun). Krisis yang terjadi
adalah identitas vs. kebingungan peran (identitiy vs. role confusion). Secara
deskriptif, remaja terfokus pada pertanyaan “siapa saya”. Untuk sukses menjawab
pertanyaan itu Erickson menyatakan remaja mesti bebas dari rasa konflik dari
berbagai hal, adanya peluang untuk mengmbangkan kepercayaan diri,
independensi, kompetensi dan control diri. Jika remaja bebas atau sukses dalam
mengatasi konflik yang mungkin terjadi, maka mereka akan sukses dalam tahap
ini dan memperoleh identitas diri yang kukuh, dan siap membuat perencanaan
untuk masa depannya. Sebaliknya jika gagal mengatasi konflik dan identitas diri,
maka remaja akan tenggelam dalam kebingungan, tidak mampu membuat pilihan
dan keputusan, khususnya tentang pekerjaan , orientasi seksual, dan peran dalam
kehidupan secara keseluruhan.
Masa deasa (usia 19-40 tahun). Karakteristik pada periode ini adalah
keintiman vs. isolasi (intimacy vs. isolation). Secara deskriptif pada tahap ini,
factor penting adalah cintadan kasih saying dalam menjalani hubungan
persahabatan. Individu yang tidak sukses dalam mencapai keakraban cendrung
terisolir, diliputi kekhawatiran dalam melakukan suatu komitmen, dan
menunjukkan sifat tergantung.
Masa dewasa akhir (usia > 65 tahun). Krisis integrasi vs. rasa putus asa
(integrit vs.rsa putus asa (integrity vs. despair important). Menurut Erickson
pada usia ini seseorang akan mencapai integritas yang ditandai dengan
perannya dalam mewujudkan kehidupan bahagia dan sejahtera, ada perasaan
aman dan tentram. Individu yang sukses pada fase ini menunjukkan perasaan
menyatu dengan dirinya dan orang lain, dan tidak takut menghadapi kematian.
Selanjutnya, Erickson menekankan factor kesehatan sebagai salah satu factor
utama dalam fase ini.
Tabel 2
Tahap Perkembangan Individu Masa Bayi-Masa Tua Akhir
Perempuan 6 – 11 tahun
3 Masa kanak-kanak pertengahan
Laki-laki 6 – 13 tahun
Perempuan 11 – 13 tahun
4 Masa kanak-kanak akhir
Laki-laki 13 – 15 tahun
Perempuan 13 – 15 tahun
5 Masa remaja awal
Laki-laki 15 – 18 tahun
Perempuan 15 – 18 tahun
6 Masa remaja pertengahan
Laki-laki 17 – 19 tahun
Perempuan 18 – 21 tahun
7 Masa remaja akhir
Laki-laki 19 – 21 tahun
Anak- anak dapat di sebut juga prasekolah ketika mereka berumur antara
3-5 thun.ini merupakan perubahan pesat dalam semua bidang perkembangan.
Anak banyak menguasai kemampuan motorik pada akhir priode ini dan dapat
menggunakan kemampuan fisiknya untuk mencapai suatu tujuan .
Secara kognisi mereka mulai memahami tentang suatu kelompok dan
juga banyak menyerap tewentang dunia sosoial, pada tahap sosialanak mulai
mempelajari perilaku dan aturan yang tepat dan makin trampil berinteraksi
dengan anak lain.pada masa kanak –kanak, anak lebih bisa memahami tugas tugas
untuk diri sendiri.
Di antara tugas anak-anak adalah :
Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah dalam
membantu perkembagan peserta didik adalah :
1. Menciptakan iklim religus yang dapat memfasilitasi perkembangan
kesadaran beragama, akhlak mulia, etika atau karakter peserta didik.
2. Membangun suasana sosio-emosional yang kondusif bagi perkembangan
keterampilan sosial dan kematangan emosi peserta didik
3. Membangun iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berfikir,
nalar, dan kemampuan mengambil keputusan yang baik
4. Mengoptimalkan program bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik
KEPUSTAKAAN