Anda di halaman 1dari 22

http://reissyanna.blogspot.

com/2012/03/pertumbuhan-dan-perkembangan-
manusia.html

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia dari Bayi sampai Lanjut Usia

Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak bayi dalam rahim ibu sampai
lanjut usia melalui beberapa tahapan berikut ini. 1) Masa fetus, yaitu sejak terbentuk
zigot sampai bayi dalam rahim ibu. 2) Masa balita yaitu sejak bayi lahir sampai anak-
anak umur 5 tahun. 3) Masa anak-anak sekitar umur 5 tahun sampai 10 tahun. 4) Masa
remaja sekitar umur 10 tahun sampai 17 tahun. 5) Masa dewasa sekitar umur 17 tahun
sampai 20 tahun ke atas. 6) Masa tua sekitar umur 50 tahun ke atas.

Secara perlahan-lahan bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan,


misalnya bayi mulai memiliki kemampuan mengisap, menelan, merentangkan tangan,
dan memegang. Tahap perkembangan berikutnya seperti tengkurap, duduk, berbicara,
dan berjalan. Proses ini memakan waktu berbulan-bulan sampai umur 2 tahun.
Peristiwa ini terjadi disertai dengan pertambahan tinggi badan dan berat badan, juga
perubahan bentuk tubuh. Tubuh seseorang berubah dengan cepat pada masa anak-
anak dan remaja. Selanjutnya proses pertumbuhan dan perkembangan akan terus
berlangsung sampai masa remaja dan dewasa. Proses berikutnya adalah proses
penuaan. Kulit tubuh seorang anak tampak kencang dan licin, tetapi jika orang itu
sudah tua, otot-ototnya menjadi lemah dan kulitnya menjadi keriput.

Perubahan Fisik Manusia pada Masa Pubertas


Setelah masa bayi, manusia akan memasuki tahapan anak-anak, remaja,
dewasa, dan tua. Anak-anak akan berkembang menjadi dewasa. Masa peralihan dari
anak-anak menjadi dewasa dikenal dengan masa remaja atau masa pubertas.

Ciri-ciri pubertas dapat diamati dari perubahan fisik tubuh. Untuk mengetahui
perubahan fisik yang terjadi, lakukan kegiatan berikut ini.

Tanda-tanda masa remaja pada laki-laki, antara lain bahu menjadi bidang,
tumbuhnya jakun, kumis, dan jambang serta tumbuhnya rambut di ketiak dan betis.
Tanda-tanda pubertas pada perempuan, antara lain pinggul melebar, payudara
membesar, dan tumbuhnya rambut di ketiak. Anak-anak gadis tumbuh hampir
sempurna pada usia 16 atau 12 tahun meskipun dapat terus tumbuh sedikit sampai
usia 20 atau 21 tahun. Untuk anak laki-laki tumbuh hampir sempurna pada usia 17, 12
dan 23 atau 25 tahun. Dengan adanya perubahan fisik tersebut, kamu harus menjaga
kesehatan, antara lain menjaga kebersihan organ perkembangbiakan (organ
reproduksi).

Pada usia sebelum 20 tahun tersebut, pertumbuhan tinggi badan terjadi secara
alami yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan tersebut antara lain adalah faktor
keturunan, faktor asupan nutrisi harian, faktor aktifitas olahraga, dan beberapa faktor
penting lainnya.

Pertumbuhan tinggi badan manusia

Umumnya, pertambahan tinggi badan manusia dimulai sejak bayi sampai


dengan usia dewasa (kurang lebih 20 tahun). Namun tentu saja ada beberapa
perkecualian. Mereka yang mengalami kelainan kretinisme (kekerdilan) tidak bisa
bertambah tinggi badannya sejak usia tertentu. Sehingga tubuhnya sangat pendek,
seukuran anak usia Sekolah Dasar. Ada pula yang menderita kelainan gigantisme
(raksasa). Orang yang menderita kelainan gigantisme ini akan terus bertambah tinggi
meskipun telah berusia dewasa (lebih dari 20 tahun) oleh karena hormon
pertumbuhannya tidak berhenti sebagaimana mestinya. Sehingga orang tersebut
memiliki ukuran tubuh sangat besar bagaikan raksasa. Oleh karena itu bersyukurlah
kita semua yang mendapatkan ukuran tubuh yang relatif normal. Tidak kerdil. Tidak
pula raksasa.

Adapun, hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan antara lain


genetik, asupan nutrisi atau gizi makanan, kualitas tidur, serta olahraga atau rutinitas
tertentu.

Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan :

a) tinggi-badan Genetik (Keturunan)


b) tinggi-badan Asupan Nutrisi
c) tinggi-badan Tidur Berkualitas
d)` tinggi-badan Olahraga teratur
1. Tahap Bayi (Infancy): Sejak lahir hingga usia 18 bulan.

Periode ini disebut juga dengan tahapan sensorik oral, karena orang biasa
melihat bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya., dengan penekanan
pada kontak visual dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan baik, bayi akan
menumbuhkan perasaan perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa
dunia ini adalah tempat yang mengecewakan dan penuh frustrasi. Di awal kehidupan
ini begitu penting meletakkan dasar trust (percaya) pada lingkungan dan melihat
bahwa kehidupan ini pada dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di periode ini,
individu memiliki perasaan percaya dan keyakinan bahwa tiap manusia memiliki hak
untuk hidup di muka bumi, dan hal itu hanya bisa dilakukan oleh sosok Ibu, atau
siapapun yang dianggap signifikan dalam memberikan kasih sayang secara tetap.
2. Tahap Kanak-Kanak Awal (Early Childhood): 18 Bulan hingga
3 tahun

Selama tahapan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan
sekedar belajar berjalan, bicara, dan makan sendiri, melainkan juga mempelajari
perkembangan motorik yang lebih halus, termasuk latihan yang sangat dihargai: toilet
training. Di masa ini, individu berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan
otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh
dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah.
Di sisi lain, ada kerentanan yang bisa terjadi dalam periode ini, khususnya
berkenaan dengan kegagalan dalam proses toilet training atau mempelajari skill
lainnya, yang mengakibatkan munculnya rasa malu dan ragu-ragu. Lebih jauh, individu
akan kehilangan rasa percaya dirinya.

3. Tahap Usia Bermain (Play Age): 3 hingga 5 tahun

Pada periode ini, individu biasanya memasukkan gambaran tentang orang


dewasa di sekitarnya dan secara inisiatif dibawa dalam situasi bermain. Di masa ini,
muncul sebuah kata yang sering diucapkan seorang anak KENAPA?.

4. Tahap Usia Sekolah (School Age): Usia 6 12 tahun

Periode ini sering disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas
hanya menunjukkan pertumbuhan fisik tanpa perkembangan aspek mental yang
berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Kita bisa simak, dalam periode
sebelumnya pertumbuhan dan perkembangan berbilang bulan saja untuk manusia agar
bisa tumbuh dan berkembang.

Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini mengarah pada sikap
industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas, semangat, kerajinan, dsb), serta
berada di dalam konteks sosial. Bila individu gagal menempatkan diri secara normal
dalam konteks sosial, ia akan merasakan ketidak mampuan dan rendah diri.

5. Tahap Remaja (Adolescence): Usia 12 hingga 18 tahun

Bila sebelumnya perkembangan lebih berkisar pada apa yang dilakukan untuk
saya, sejak stage perkembangan ini perkembangan tergantung pada apa yang saya
kerjakan. Karena di periode ini individu bukan lagi anak tetapi belum menjadi
dewasa, hidup berubah sangat kompleks karena individu berusaha mencari
identitasnya, berjuang dalam interaksi sosial, dan bergulat dengan persoalan-
persoalan moral.
Tugas perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri sebagai individu
yang terpisah dari keluarga asal dan menjadi bagian dari lingkup sosial yang lebih
luas.

Hal utama yang perlu dikembangkan di sini adalah filosofi kehidupan. Di masa
ini, seseorang bersifat idealis dan mengharapkan bebas konflik, yang pada
kenyataannya tidak demikian. Wajar bila di periode ada kesetiaan dan ketergantungan
pada teman.

6. Tahap Dewasa Awal (Young Adulthood): Usia 18 hingga 35


Tahun

Langkah awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta. Hubungan yang
saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui perkawinan dan
persahabatan. Keberhasilan di stage ini memberikan keintiman di level yang dalam.

Kegagalan di level ini menjadikan orang mengisolasi diri, menjauh dari orang
lain, dunia terasa sempit, bahkan hingga bersikap superior kepada orang lain sebagai
bentuk pertahanan ego.

Hubungan yang signifikan adalah melalui perkawinan dan persahabatan.

7. Tahap Dewasa (Middle Adulthood): Usia 35 hingga 55 atau


65 tahun
Masa ini dianggap penting karena dalam periode inilah individu cenderung
penuh dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta berbagai permasalahan di
seputar keluarga. Selain itu adalah masa berwenang yang diidamkan sejak lama.

Tugas yang penting di sini adalah mengejawantahkan budaya dan meneruskan


nilai budaya pada keluarga (membentuk karakter anak) serta memantapkan
lingkungan yang stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian orang lain, dan karya yang
memberikan sumbangan pada kebaikan masyarakat, yang disebut dengan
generativitas.

Ada kehidupan yang berubah drastic, individu harus menetapkan makna dan
tujuan hidup yang baru. Bila tidak berhasil di stage ini, timbullah self-absorpsi atau
stagnasi. Yang memainkan peranan di sini adalh komunitas dan keluarga.

7. Tahap Dewasa Akhir (Late Adulthood): Usia 55 atau 65 tahun


hingga mati

Orang berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah
dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan
kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya yang
tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai kelengkapan
kehidupan.

Sebaliknya, orang yang menganggap masa lalu adalah kegagalan merasakan


keputus asaan, belum bisa menerima kematian karena belum menemukan makna
kehidupan. Atau bisa jadi, ia merasa telah menemukan jati diri dan meyakini sekali
bahwa dogma yang dianutnyalah yang paling benar.

1. Aspek-Aspek pertumbuhan dan Perkembangan

1) Pertumbuhan dan Perkembangan fisik yaitu perubahan dalam ukuran tubuh, proporsi
anggota badan, tampang, dan perubahan dalam fungsi-fungsi dari sistem tubuh seperti
perkembangan otak, persepsi dan gerak (motorik), serta kesehatan.
2) Pertumbuhan dan Perkembangan kognitif yaitu perubahan yang bervariasi dalam
proses berpikir dalam kecerdasan termasuk didalamnya rentang perhatian, daya ingat,
kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan dalam
menyatakan sesuatu dengan mengunakan bahasa.
3) Pertumbuhan yang seimbang dengan Perkembangan sosialemosional yaitu
perkembangan berkomunikasi secara emosional, memahami diri sendiri, kemampuan
untuk memahami perasaan orang lain, pengetahuan tentang orang lain, keterampilan
dalam berhubungan dengan orang lain, menjalin persahabatan, dan pengertian
tentang moral.

2. Periode pertumbuhan dan Perkembangan

Ketika anak mencapai pertumbuhan serta perkembangan pada periode tertentu


maka akan dipereroleh kemampuan dan pengalaman sosial-emosional yang
baru. Periode pra-lahir : sejak masa konsepsi sampai lahir. Pada periode ini terjadi
perubahan yang paling cepat.Periode masa bayi dan kanak-kanak: Sejak lahir sampai
usia 2 tahun. Pada periode ini terjadi perubahan badan dan pertumbuhan otak yang
dramatis, mendukung terjadinya saling berhubungan antara kemampuan gerak,
persepsi, kapasitas kecerdasan, bahasa dan terjadi untuk pertama kali berinteraksi
secara akrab dengan orang lain. Masa bayi dihabiskan pada tahun pertama sedangkan
masa kanak-anak dihabiskan pada tahun kedua.

Periode awal masa anak : dari usia 2 tahun sampai 6 tahun. Pada periode ini ukuran
badan menjadi lebih tinggi, keterampilan motorik menjadi lebih luwes, mulai dapat
mengontrol diri sendiri dan dapat memenuhi menjadi lebih luas. Pada masa ini anak
mulai bermain dengan membentuk kelompok teman sebaya. Periode masa anak-
anak : dari usia 6 sampai 11 tahun. Pada masa ini anak belajar tentang dunianya lebih
luas dan mulai dapat menguasai tanggung jawab, mulai memahami aturan, mulai
menguasai proes berpikir logis, mulai menguasai keterampilan baca tulis, dan lebih
maju dalam memahami diri sendiri, dan pertemanan. Periode masa remaja : dari usia
11-20 tahun. Periode ini adalah jembatan antara masa anak-anak dengan masa
dewasa. Terjadi kematangan seksual, berpikir menjadi lebih abstrak dan idealistik.
http://1l0v3y0us0much.blogspot.com/2010/02/fase-fase-perkembangan-
pada-manusia.html

fase fase perkembangan pada manusia


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada manusia Perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai kemetangan rejadi
pada waktu dan tempo yang berbeda.ada yang cepat dan ada yang lambat.setiap
individu yang normal akan mengalami tahapan atau pase perkembangan hala ini
berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu
akan mengalami pase pase perkembangan : bayi,kanak
kanak,anak,remaja,dewasa,dan masa tua.
Pase perkembangan dapat di artikan sebagai tenahapan atau pembatakan 6tentang
perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri khusus atau pola pola
tingkahlaku tertentu.

B. Tujuan
Dalam terselesaikanya makalah ini penulis bertujuan untuk mengatahui bagai mana
perkembangan manusia sejak di lahirkan hingga manusia itu menginjak masa
bayi,kanak kanak,anak,remaja,dewasa,dan masa tua.dan terselesaikanya makalah ini
kami penulis bertujuan untuk memenuhi tugas pelajaran pisikologi umum.

BAB II
PEMBAHASAN
Fase fase perkembangan pada manusia.
Perkembngan adalah pertumbuhan yang terjadi pada rentang kehidupan. Perubahan
itu dapat terjadi secara kuantitatif, dan kualitatif. Perkmbagan dalam kehidupan
manusia terjadi pada aspek aspek yang berbeda anatara lain.fase fase perkembangan
pada manusia adalah sebagai berikut.

A. FASE OROK
Fase orok merupakan masa perkembangan yang terpendek dalam kehidupan manusia.
Di mulai sejak lahir hingga usia 2 minggu. Pada fase orok biasanya terbagi 2dua yaitu :
a. Pertunte
Pada fase ini berlangsung sekitar 15 30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusat
di gunting.
b. Neonate
Pada masa ini yang berlangsung dari perguntingan tali pusat sampai usia 2 minggu.

B. FASE BAYI
Masa bayi di mulai sejak berakhirnya fase orok sampai akhir kedia tahun kehidupan
manusia. Pada masa ini bayi mempunyi ciri ciri perkembngan fisik, intelegensi, emosi,
bahasa, bermain, pengertian, kepibadian moral dan kesadaran beragama.

a. perkembangan fisik
1. pada usia pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan setahun ke dua mulai
mengendur.
2. pola perkembangan bayi peri dan wanita sama.
3. perkembangan otak tampak dan dengan bertambah besarny ukuran tengkork
kepala.
4. organ ke indraan berlangsung sangat cepat pada masa bayi dan sanggup berfungsi.
5. fungsi fungsi fisiologis
6. perkembangan penguasaan otot otot

b. perkambangan intelegansi
sejak usia pertama pada usia anak fungsi intelegensinya sudah tampak dalam tingkah
lakunya, umpamanya dalam tingkah laku motorik dalam berbicara.anak yang cerdas
menunjukkan gerkan yang lancar serasi dan koordissnasi. Sedangkan anak yang kurang
cerdas gerakannya kaku dan kurang berkoordinasi. Anak cardas cepat pula
perkembangan bahasa nya.

c. perkembangan emosi
1. usia 0,0 8 minggu
kehidupan bayi sangat di kuasai oleh emosi. Emosi anak sangat bertalian dengan
persasaan indrawi, dengan kualitas perasaan.
2. usia 8 minggu 1 tahun
Pada usia ini perasaan pisikis sudah mulai berkembang. Anak mulai senang dengan
tersenyum apabila meihat mainan yang di gantungkan di depanya, tidak merasa
senang dengan menangis terhadap benda dan orang yang di anggap asing.
3. usia 1 tahun 3 tahun
emosinya sudah mulai terarah
sejajar dengan perkembangan bahasa.
Sifat perasaan pada fase ini labil dan mudah tersulut

d. perkembangan bahasa
ada tiga bentuk bahasa yang muncul daam pola perkembangan bahasa yakni,
menangis, mengoceh, dan berisyarat.

e. Perkembangan bermain
Bermain atau setiap keiatang yang memunculkan kesenagan di mulai dalam bentuk
yang sederhana pada masa bayi.

f. Perkembangan pengertian
Dia memperoleh penertian dari apa yang di amatinya melalui kematangan dan belajar.
Pada awal tahun pertama tingkah laku bayi menunjukkan bahwa ia menafsirkan hala
hal yang baru berdasarkan yang ama. Mencapai usia dua tahun ia telah mampu
membuat kesimpulan sederhana berdasarkan yang sama.

g. Perkembangan kepribadian
Pada masa ini masih berkembang egosenti. Ini memandanga bahwa anak memandang
segala sesuatu dari diri sendiri dan untuk kepentingan sendieri.

h. Perkembangan moral
Seorang anak yang baru lahir belum memiliki pengertian apa yng baik dan apa yang
buruk.pada masa ini bayi tingkah laku anak hampir semuanya di dominasi oleh
dorongn naluri belaka. Pada masa ini anak cendrung suka mengulangi perbuatan yang
menyenangkan dan tidak mengulangi perbuatan yang menyakitkan. Dengan melihat
kecendrungan prilaku anak tersebut maka untuk menemukan konsep-konsep moral
pada anak sebaik nya di lakukan hal sebagai berikut
Berilah pujian,ganjaran atau sesuatu yang menyenangkan anak. Seperti di cium di
peluk dan di beri kata-kata pujian .
Berilah hukuman,

i. Perkembangan kesadaran beragama


Menurut areaold gessel, anak usia bayi sudah memiliki perasaan ketuhnan. Perasaan
ini memegang peranan penting dalam diri pribadi anak. Perasaan ketuhanan pada usia
ini merupakam fundamen bagi pengembangam perasaan ketuhanan periode
berikutnya, seiring dengan berkembanganya kogdisi, emoso dan bahasa maka untuk
membantu kesadaran beragamanya. Orang tua sebagai lingkungan pertama bagi anak
seyogianya melakuakan hal hal sebagai berikut :
1. mengenal nilai nilai dankonsep konsep kepada anak mealui bahasa.
2. memperlakuakan anak dengan penuh kasih sayang.
3. memberikan contoh dalam mengamalkan ajaran agam secara baik.

C. FASE SEKOLAH( USIA TAMAN KANAK KANAK)


Anak usia sekolah merupakan fase perkembagan individu sekitar 2-6 tahun. Ketika
anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai peria atau wanita.
1. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Pertumbuhan
otaknya pada usia 5 tahin sudah mencapai 75 % dari ukuran orang dewasa. Dan 90%
pada usia 6 tahun. Pada usia ini juga terjadinya pertumbuhan lapisan urat syaraf
dalam otak yang terdirio dari bahan penyekat berwarna putih dan secara sempurna.
Dan juga pada usia ini banyak terjadi perubahan secara fisiologis. Untuk
perkembangan otak anak di butuhkn gizi yang cukup dan protein untuk membangun
sel sel tubuh , vitamin dan mineral, untuk pertumbuhan setruktur tubuh.
Menurut penelitian Mederith ( ambron, 1981 : 259) anak anak yang hidupnya di timpa
kemiskinan atau kemelaratan baik di afrika, hindia, dan pakistan dan amerika selatan
tubuh nya pendek pendek dan kurus kurus apabila dibandingkan dengan yang lainya.
Impikasi perkembangan fisik ini di taman kanak kanak perlu di rancang lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi perkembangan fisik secara optimal.

2. perkembangan intlektual
Menurut piaget, perkembangan pinitif pada usia ini berada pada priode
preoperasioanal, yaitu tahapan di mana aknak belum meguasai mental secara logis.
Keterbatasan yang menandai atau yang menjadi karakteristik periode
preoperasionalini adalah sebagai berikut.
a. Egosentrisme, maksudnya bukan egois atau arogan tetapi menunjuk pada
defrensiasi diri, atau lingkungan orang lain yang tidak sempurna.
b. Kaku dalam berfikir,
c. Semi logikal seasoning, anak anak mulai menjelaskan peristiwa peristiwa yang
misterius.
d.
3. perkembangan emosional
Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya (dirinya ) tidak
sama dengan bukan aku( orang lain atau banda). Kesadaran ini di peroleh dari
pengalamaanya. Bahwa setiap keinginannya tidak di penuhi oleh orang lain atau
benda lain. Beberapa emosi yang berkembang pada anak usia ini adalah sebagi
berikut.
a. takut
b. cemas
c. marah
d. cemburu
e. kegembiraan
f. kasih sayanng
g. phobi
h. ingin tahu
perkembangan emosi yang sehat sangat membantu keberhasilan anak dalam belajar.

4. perkembangan bahasa
masa ke tiga 2 -2,6 tahun yang bercirikan :
anak sudah bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna
anak sudah mampu mengalami perbandingan
anak banyak menanyakan nama dan tempat.
Anak sudah banyak menggunakan kata yang berawalan dan berakhiran
Masa ke empat 2,6-6 tahun yang bercirikan :
Anak sudah bisa menggunakan kalimat majemuk dan anak kalimatnya.
Tingkat berfikir anak sudah mulai maju.

5. perkembangan sosial
Pada usia pra sekolah terutama usia 4 tahun, perkembanga sosial anak telah tampak
jelas,karena mereka sudah mulai aktif berhubungan dengan teman sebayanya. tanda
tanda perkembangan sosial pada tahap ini adalah :
Anak mulai mengetahui aturan aturan.
Sedikit demi sedikit anak anak sudah mulai tunduk dengan aturan aturan
Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain
Anak mulai bermain dengan anak anak lain
Perkembangan sosial anak sangat di pengaruhi oleh iklim sosial pisikologis
keluarganya.

6. perkembangan bermain
Permainan fungsi,
Permainan fiksi
Permainan reseptis
Permainan membentuk
Permainan prestasi

7. perkembangan kepribadian
masa ini lazim di sebut masa trotzalter, priode perlawanan atau masa kerisis pertama.
Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat pada dirinya. Yaitu dia mulai sadar
dengan akunya, dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan atau orang
lain . dia suka menyebut nama dirinya jika berbicara dengan orang lain.
Aspek aspek perkembangan kepribadian anak itu meliputi hal hal sebagai berikut:
Dependency dan self-image
Initiatife us guiit

8. perkembangan moral
pada masa ini anak sudah mulai memiliki dasar tentang moralitas terhadap kelompok
sosialnya ( orang tua, saudara, dan temen temannya) pada saat mengenal konsep baik
dan buruk, benar salah, atau menanamkan disiplin anak, orang tua atau guru
hendaknya memberikan penjelasan tentang alasannya. Penanaman disiplin dengan di
sertai alasanya ini di harapjkan akan mengembangkan self kontrol atau self disciplin.
Pada usia sekolah berkembang sosial anak yang meliputi sikap simpati genero sity
dan atruism yaitu keperdulian tehadap kesejahteraan orang lain.

9. perkembangan kesadaran beragama


kesadaran beragama pada masa ini di tandai dengan ciri ciri sebagai berikut :
Sikap ke agamaan nya bersikap sespektif
Pandanga ketuhanan nya bersikap antropormorh
Penghayatan rohannya masih superfisical
Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosincrintic
Pengetahuan anak tentang agama terus berkembang berkat :
Mendengar ucapan ucapan orang tua
Melihat sikap dan prilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah
Pengalaman dan meniri perbuatan orang tuanya
Mengajarkan shalat pada usia ini dalam rangka memenuhi tuntutan rasulullah, yaitu
bahwa orang tua harus menyuruh anaknya pada usia tujuh tahun.

D. FASE ANAK SEKOLAH (USIA SEKOLAH DASAR)


1. perkembangan intlektual
Pada usia sekolah dasar 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi rangsanan intlektual ,
atau melaksanakan tugas tugas belajar yang menuntut kemampuan intlektual atau
kemampuan kongnitif seperti membaca, menulis, menghitung.
Priode ini di tandai dengan tiga kemempuan atau kecakapan baru, seperti
mengklasisifikasikan, menyusun, dan mengasosiasikan anka angka atau bilanagan.
Dalam mengembangkan kemampuan anak maka sekolah dalam hal ini guru
seyogiyanya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan.
Memberi komentar atau memberi pendapat tentang pelajaran.

2. perkembagan bahasa
Usia sekolah dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan menuasai
dan mengenal pembendaharaan kata. Pada masa ini anak sudah menguasai seitar 2500
kata, dan pada masa akhir (usia 11-12 tahun) telah menguasai sekitar 50.000 kata.
Abin syamsudin M, 1991; nana syaodih S, 1990).

3. perkembangan sosial
Perkembangan anak anak pada usia sekolah dasar di tandai dengan adanya perluasan
hubungan di samping dengan keluarga juga menjalin ikatan baru dengan teman
sebayanya atau teman sekelas nya, dengan demikian maka ruang gerak sosialnya telah
bertambah luas.

4. perkembangan emosi
Menginjak usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengunkapan ungkapan secara
kasar tidaklah di terima dalam masyarakat. Oleh karena itu aak mulai mengendalikan
kontrol ekspresi emosi. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah
laku individu dalam hal ini termasuk pula prilaku belajar.

5. perkembangan penghayatan keagamaan


Senada dengan peparan tersebut zakiyah derajad 1986:58 mengemukakan bahwa
pendidikan agama disekolah dasar, merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif
terhadap agama dan berhasil dalam membentuk pribadi dan ahlak anak, maka untuk
mengembangkan sikap itu pada masa remaja akan mudah dan anak sudah mempunyai
perbekalan dalam menghadapi goncangan yang terjadi pada masa remaja.

6. perkembangan motorik
Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan
motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik setiap gerakannya sudah selaras
dengan kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini di tandai dengan aktivitas motorik
yang lincah. Oleh karena itu usia ini merupakan masa yang ideal untuk keterampilan
yang berkaitan dengan motorik seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik,
berenag, ateletik,dan main bola.

E. FASE REMAJA
1. makna remaja
fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang di
awali denga matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.
Menurut Konopoka (pikunas ;1976) masa remaja itu meliputi
Remaja awal 12-15 tahun
Remaja madya 15-18 tahun
Remaja akhir 19-22 tahun
Sementara Salzman mengemukakan bahwa remaja merupakan masa perkembangan
sikap tergantung terhadap orang tua ke arah kemandirian minat minat seksual,
perenungan diri, perhatian terhadap estestika dan isu isu moral.
Dalam budaya amerika, priode ini di pandang sebagai masa strom and strees
frustasi dan penderitaan , konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang
cinta, dan perasaan terealisasi dari kehidupan sosial budaya orang dewasa.(lustin
pikunas, 1976)

Presfektif biososial
Presfektif ini memfokuskan kajiannya kepada hubungan antara mekanisme biologis
dengan pengalaman sosial.
1. G. Stanley Hell
Ahli fisikologi dan pendidikn ini yang merupakansalah seoarang father of
adolesence.dia menyakini melalui mekanisme evaliasi,remaja dapat memproleh sipat-
sipat tertentu melalui pengalaman hidupnya yang kritis.sipat-sipat tersebut dapat di
transmisi ( di teruskan ) melalui keturunan pada masa konsepsi.apabila remaja
berkembang dalam lingkungan kondusif mereka akan memproleh sipat sipat positif
yang mengembangkan nilai nilai insaninya.
Hall berpendapat bahawa remaja merupakan masa strum and drang yaitu sebagai
preode yang berada dalam dua situasi atara kegoncangan, penderitaan, asamara,dan
pemberontakan, dan dengan potoritas orang dewasa.selanjutnya,dia
mengemukakanbahwa pengalaman sosial selama remaja dapat mengarahkannya untuk
menginternalisasi sipat sipat yang di wariskan oleh generasi sebelumnya.
2. Roger Barker
Berbeda dengan hall yang menentangkan orientasinya atas dasar genetika,barker
menekankan orientasi pada sosiopisikologi.karan masa remaja merupakan priode
pertumbuhan fisik yang cepat dan peningkatan dalam koordinasi, maka remaja
merupakan masa transsisi antara masa anak dan dewasa.

Prestektif Reakisasi Intertersonal


Remaja merupkan suatu priode yang mengalami perubahan dalam hubungan sosial
yang di tandai dengan berkembangnya minat terhadap lawan jenis.
1. George Levingel
Dia berpendapat bahwa remaja mulai mengenal minatnya terhadap lawan jenisnya
yang biasanya terjadi pada saat kontak dengan kelompok..
2. Ellen Berschheid And Elaine Walster
Mereka berpendapat bahwa hubungan di antara dua remaja yang berneda jenis
kelamin mendorong remaja kearah percintaan ( pacaran ).

Presfektif sosiologis dan antropologis


1. King sley davis
Konflik orang tua dengan remaja merupakan ilustrasi klasik dari teori terbesar
prespektif sosiologis . yang menjadi dasar pemikiran tersebut adalah perkembangan
masyarakat moderen yang berubah begitu cepat, dan setiap generasi di asuh dalam
situasi lingkungan sosial yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Karena seiap
generasi memiliki pengalaman yang berbeda.orang tua mengalami kesulitan untuk
membimbing anak anak nya. Sehingga menimbulkan konflik di antara mereka.
2. Ruth benedict
Sebagi sorang antropologis, beliau berpendapat bahwa upaya mengasuh remaja
sampai mampu menempati posisi dewasa secara penuh merupakan pokok dalam
masyarakat. Dia mengkaji implikasi diskontinuitas antara anak remaja. Dan remaja
remaja terhadap konflik dan penyesuaian.

Prespektif pisokologis
Teori teori pisikologis dan pisikososial mengkaji hubungan antara mekanisme
penyesuaian pisikologis dan kondisi kondisi sosial.yang memfasilitasinya.
Tokoh yang di pandang mewakili prespektif ini adalah Erik H. Erikson. Di berpendapat
bahwa remaja bukan sebagi priode konsuidasi kpribadian, tetapi merupakan tahapan
penting dalam siklus kehidupan.

Prespektif belajar sosial


1. boyd Mc Candless
dia mengemukakan bahwa perkembangan manusia merupakan dampak akumulatif dari
pengalaman belajar yang terintegrasi dalam kepribadian.
2. talcot parson
dia mengemukakan bahwa elemen elemen reinforcement dalam masyarakat yang
komleks memberikan dampak yang kuar terhadap tingkh laku remaja. Dia mencatat
suatu perkembangan yang menonjol dalam sikap ketergantungan anak , terutama
kepada ibunya.
3. albert bandura
Banduar berpendapat bahwa proses kongnitif yang mengantarai tingkah laku di
pengaruhi oleh pengalaman yang mengarahkan untuk menuntaskan ketrampilan
ketrampilan atau tugas tugas.

Prespektif pisiknalisis
Freund memandang bahwa anak lahir dan remaja awal merupakan periode yang lebih
tenang.
Anna freud, anak dari freud merujuk periode remaj ini sebagai masa internal
disharmony. Kondisi ini remaja di pandang sebagai strom and strees. Pada masa ini
(masa latency) konsolidasi egonya terancam olek orientaso genital baru yang dapat
meng hidupkan kembali dorongan pregenital yang di kontrol oleh pertahanan ego yang
di sebut represi. Selanjutnya Anna freud, anak dari freud mengemukakan bahwa
terdapat masalah pokok mekanisme pertahana ego pada masa remaja. Yaitu sebagi
berikut.
1. ego mencoba untuk mengganti konflik odipal dengan orang tua
2. ego gagal menolak regresif dengan kembali kepada dorongan seksual kekanak
kanakan
Diposkan oleh dwi prayitno di 00:14
http://www.anneahira.com/perubahan-fisik-dan-psikis.htm

Perubahan Fisik dan Psikis Pada Manusia


Manusia mengenal dua hal ini dalam hidupnya, fisik dan psikis. Manusia bahkan
tercipta dari dua komponen utama tersebut. Kedua komponen itu nantinya yang akan
berpengaruh dalam perkembangan manusia. Kedua komponen itu juga akan
berubah. Perubahan fisik dan psikis manusia adalah satu hal yang pasti diantara
banyaknya kepastian dalam hidup.

Perubahan fisik dan psikis tidak bisa dihindari oleh manusia hidup. Karena
pertumbuhan adalah pasti. Perubahan pun demikian. Sebagai makhluk yang tercipta
dengan banyak sel yang akan terus berkembang, perubahan fisik dan psikis adalah
"konsekuensi" yang harus diterima.

Perubahan fisik dan psikis yang dialami manusia bukan lagi hal yang aneh. Hal tersebut
bahkan tidak akan terasa sama sekali. Contoh perubahan fisik dan psikis yang paling
nyata adalah perubahan dari masa remaja menuju dewasa. Benar kan?

Perubahan fisik dan psikis dalam tubuh manusia berjalan beriringan. Berbeda jika
memang manusia tersebut mengalami gangguan kesehatan. Seperti misalnya orang
yang mengidap penyakit tertentu. Ada penyakit tertentu yang membuat manusia tidak
dapat berkembang baik secara fisik. Dan ada juga penyakit yang membuat manusia
mengalami masalah dalam perkembangan psikisnya.

Manusia hidup tumbuh dan berkembang sesuai metabolisme tubuh. Semuanya berjalan
seiring waktu, keadaan, dan sesuai dengan fasenya. Setiap manusia pasti mengalami
perubahan pada fisik maupun psikisnya. Perubahan fisik dan psikis itu bergantung
pada banyak hal.

Perubahan Fisik dan Psikis - Perubahan Fisik


Perubahan fisik dan psikis yang berkenaan dengan perubahan fisik dipengaruhi
asupan makanan sejak bayi hingga dewasa serta metabolisme tubuh lainnya yang
disebabkan faktor hormon dan usia. Masalah fisik dipengaruhi asupan gizi yang bisa
menimbulkan pertumbuhan kurang optimal.

Badan bisa tidak mencapai tinggi yang ideal atau bisa mengalami perubahan struktur
tulang karena kurangnya asupan zat yang diperlukan. Jika asupan zat tertentu berlebih,
bisa mengakibatkan pertumbuhan menjadi tidak terkontrol. Tubuh bisa terus tumbuh
meski sudah mencapai usia matang. Ini disebutgigantisme.

Perubahan Fisik dan Psikis - Perubahan Psikis


Perubahan fisik dan psikis memang umumnya terjadi bersamaan, tetapi penyebabnya
pastilah berbeda. Untuk masalah psikis misalnya, dipengaruhi oleh keadaan psikis ibu
saat hamil, pola asuh yang diterapkan orang tua, bentuk komunikasi keluarga,
lingkungan rumah dan sekolah, dan aktivitas yang dilakukan secara tidak langsung
mempengaruhi perkembangan psikis seseorang.

Perubahan Fisik dan Psikis - Perubahan Fisik Berdasarkan Usia


Perubahan fisik dan psikis selanjutnya berkenaan dengan faktor usia. Perubahan fisik
karena faktor usia tentu sangat mudah diketahui. Jelas berbeda manusia yang usianya
masih belia dan sudah renta. Kerutan di sekitar wajah dan bagian tubuh lainnya mulai
muncul; gigi tanggal satu per satu, terlebih jika asupan kalsium kurang; badan
cenderung menjadi bungkuk, apalagi jika kurang mengonsumsi makanan atau minuman
yang mengandung kalsium; rambut memutih dan terkadang disertai rontok yang dapat
menyebabkan kebotakan.

1. Perubahan Fisik dan Psikis - Perubahan Fisik Laki-laki

Pada fase remaja, perubahan fisik dan psikis terlihat jelas. Terlebih perubahan fisik.
Untuk anak lelaki akan mengalami mimpi basah, yakni bermimpi melakukan hubungan
seksual sehingga mengeluarkan sperma. Jika telah melewati mimpi basah, ia akan
mengalami perubahan suara. Pita suara akan melebar dan suaranya cenderung
menjadi lebih besar. Akan muncul jakun di sekitar tenggorokan.

Jika jakun ini terlihat jelas, itulah saat volume suara laki-laki sedang besar-besarnya.
Namun, jika jakun tidak sedang menonjol, suaranya biasa saja atau standar. Kemudian,
akan tumbuh kumis, jenggot, jambang, bulu ketiak, bulu di sekitar kelamin, di sekitar
lengan dan tangan juga di kakai. Bahkan, sebagian tumbuh buku di daerah dada hingga
perut. Perubahan fisik dan psikis yang berkenaan dengan perubahan fisik manusia
memang cenderung lebih mudah terlihat.

2. Perubahan Fisik dan Psikis - Perubahan Fisik Perempuan


Bagi perempuan, perubahan fisik dan psikis terutama berkenaan dengan perubahan
fisik ditandai dengan mulainya menstruasi atau keluarnya darah dari kelamin secara
berkala setiap bulannya. Masa menstruasi ini antara 6 hingga 10 hari. Kemudian,
payudara akan membesar. Suara pun membesar, namun tidak begitu signifikan seperti
lelaki. Pinggul dan pantat membesar. Bagi perempuan yang memiliki hormon lelaki, ada
pula yang tumbuh kumis tipis atau bulu di daerah kaki. Suara pun akan terdengar jauh
lebih merdu.

Perubahan Fisik dan Psikis - Korelasi Fisik dan Psikis


Semakin bertambahnya usia, perubahan fisik dan psikis juga terjadi. Anda yang sudah
mengalami fase-fase tersebut pasti memahami betul apa dan bagaiaman perubahan
fisik dan psikis tersebut.

Perubahan fisik dan psikis memang terkorelasi. Perubahan fisik kerap dibarengi dengan
perubahan psikis. Pada masa peralihan dari anak-anak menuju remaja, biasanya
keadaan psikis cenderung labil. Masih belum bisa mengontrol emosi dengan
baik. Cenderung sembrono dalam memutuskan sesuatu.

Perubahan fisik dan psikis dari remaja menuju dewasa ditandai perubahan bentuk
tubuh dan sikap serta pola pikir yang sedikit lebih matang. Mulai bisa mengambil
keputusan dan menentukan sesuatu dengan pertimbangan.

Orang dewasa cenderung memiliki perubahan psikis yang lebih kompleks. Perubahan
psikis itu, bahkan, dapat membuat seseorang menjadi berbeda dari sebelumnya.
Keadaan psikis seperti itu disebabkan banyak hal. Bisa karena kejadian yang sanggup
mengguncang jiwanya, stres, tekanan di tempat kerja, atau perasaan protes terhadap
keadaan yang dianggapnya tidak sesuai jalurnya. Perubahan fisik dan psikis
menawarkan fakta bahwa semakin berubah manusia menuju dewasa, maka persoalan
hidup yang dihadapi akan semakin kompleks.

Pada usia lanjut atau lansia, biasanya seseorang akan menjadi lebih sensitif, merasa
terasing dan sendiri. Terkadang, merasa hidup hanya menunggu kematian saja.
Menjalani hari-hari tanpa semangat dan kerap muncul perasaan sentimentil juga
kelakuan atau sikap yang seperti anak-anak walaupun masih tetap egois. Sebagai
manusia yang lebih muda, perubahan fisik dan psikis pada orang tua harus disikapi
dengan baik.

Perubahan Fisik dan Psikis - Pengaruh Terhadap Interaksi


Perubahan fisik dan psikis berpengaruh pada interaksi kita dengan orang dan
lingkungan. Para remaja yang baru mengalami masa perubahan atau akil balig,
cenderung merasa tidak percaya diri dan ada proses mencari-cari. Keadaan psikologis
seperti ini kadang diperparah dengan pola asuh maupun bentuk komunikasi di keluarga
sehingga berdampak pada karakternya saat dewasa.

Tidak jarang, kita temui orang dewasa memiliki masalah psikologis yang sesungguhnya
merupakan peristiwa di masa kecil atau remaja yang membuat trauma. Keadaan
lingkungan pun dapat membuat pengaruh pada psikis seseorang. Misalnya, bencana
alam atau kematian seseorang yang sangat disayangi. Perubahan fisik dan psikis yang
terjadi pun kadang terpengaruh oleh hal tersebut.

Akan tetapi, perubahan fisik dan psikis dapat berjalan secara wajar dan tidak
berpretensi negatif selama kita mampu menyelaraskan pikiran agar selalu berpikir
positif. Toh, perubahan fisik dan psikis adalah fase normal yang pasti dialami semua
manusia.

Percayalah, kita sebagai manusia pasti akan menikmati masa-masa perubahan fisik
dan psikis tersebut. Terutama saat kita tengah tumbuh menjadi seorang remaja.
Pemikiran konyol kadang sering menghinggapi pemikiran-pemikiran sebagian orang
saat merasakan kenikmatan pada satu fase tertentu. Bahwa alangkah indah
jika perubahan fisik dan psikis tidak pernah terjadi.
http://www.scribd.com/doc/52047920/Fase-fase-Perkembangan-Manusia

Prof Moore telah mengenal bahwa pembelahan versi Quran ini benar-benar berdasarkanpada
fase yang berbeda pada perkembangan prenatal. Beliau telah menggarisbawahi bahwadeskripsi
sains yang elegan ini lebih komprehensif dan praktis.Dalam salah satu konferensi yang beliau
hadiri, Prof Moore menyatakan berikut ini: Embrioberkembang di dalam rahim ibu atau uterus
dilindungi oleh tiga kegelapan atau 3 lapisan.Karena tahapan embrio manusia sangat kompleks,
yang memperlihatkan proses berkelanjutanperubahan selama perkembangan, perlu diusulkan
perkembangan sebuah sistem klasifikasiyang baru dengan menggunakan istilah-istilah yang disebutkan
al-Quran dan as-Sunnah.Sistem yang diusulkan sangat mudah, komprehensif dan sesuai dengan
pengetahuanembriologi saat ini.Studi intensif mengenai al-Quran dan al-Hadits 4 tahun
terakhir telah mengungkap sebuahsistem dalam mengklasifikasikan embrio manusia yang benar-
benar menakjubkan sejak halini diwahyukan pada abad ke-7 M. Walaupun Aristoteles, penemu
sains embriologi,menyadari bahwa embrio ayam berkembang secara bertahap dari studinya
mengenai telur ayam betina pada abad ke-4 sebelum Masehi, dia tidak memberikan detail apa
pun mengenaitahapan-tahapan embrio.Sepanjang sejarah embriologi, masih sedikit diketahui
mengenai tahapan dan klasifikasiembrio manusia hingga abad ke-20. Untuk alasan inilah, deskripsi
embrio manusia di al-Quran tidak bisa didasarkan kepada pengetahuan sains pada abad ke-7 M. Konklusi
yangpaling masuk akal adalah, penjelasan mengenai embriologi yang terdapat di al-
Quran inidinyatakan oleh Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dari Allah. Beliau
tidak mungkinmengetahui hal ini begitu mendetail dikarenakan beliau adalah orang yang
buta huruf dengantak ada sedikit pun pengetahuan sains.Kami berkata pada Dr. Moore, Apa
yang telah Anda katakan adalah benar adanya, namunini masih terlalu sedikit dengan kebenaran
dan bukti yang telah kami hadirkan pada Andadari al-Quran dan as-Sunnah dan yang berkaitan
dengan sains embriologi. Jadi, mengapaAnda tidak berlaku adil dan membawa cahaya dari ayat-
ayat al-Quran dan hadits secarakeseluruhan yang berhubungan dengan bidang spesialisasi
Anda?Prof Moore menjawab bahwa beliau telah memasukkan perujukan yang layak pada
beberapatempat yang cocok pada buku sains yang khusus. Biar bagaimanapun, beliau akanmengundang
kami untuk memberikan beberapa tambahan islami, menempatkan seluruh ayat-ayat al-Quran
dan hadits nabi yang relevan, dan menyoroti berbagai aspeknya yangmenakjubkan, untuk
ditempatkan pada tempat yang tepat di bukunya.Hal ini telah selesai dan dia menulis pengenalan
mengenai tambahan islami ini dan hasilnyaadalah apa yang telah Anda baca sebelumnya. Pada
tiap halaman yang memasukkan fakta-fakta mengenai sains embriologi, kami telah
menempatkan ayat-ayat al-Quran dan haditsnabi yang membuktikan ketiadabandingannya al-Quran
dan as-Sunnah. Apa yang kitasaksikan hari ini adalah Islam bergerak ke lahan baru di dalam
keadilan dan pengetahuanmanusia yang tidak bias.
Tahapan Embrionik
Kami hadirkan pada anda, Dr. GC. Goeringer, direktur mata kuliah dan profesor luar biasauntuk
Kesehatan Embriologi Jurusan Biologi Sel, Fakultas Kedokteran, Universitas

Georgetown, Washington DC. Kami pernah bertemu dengan beliau dan bertanya
kepadanyamengenai sejarah embriologi yang telah disebutkan perkembangan embrio pada
beberapatahapan yang berbeda dan bahwa telah ada buku lain mengenai embriologi pada zaman
nabiMuhammad shallallahu alaihi wa sallam atau berabad-abad setelah beliau yang
jugamenyebutkan tahapan-tahapan berbeda ini, atau juga pembelahan kepada tahapan
yangberbeda yang hanya bisa diketahui pada pertengahan abad ke-19. Dia
menyatakan bahwaorang Yunani kuno telah memperhatikan studi mengenai embriologi dan
banyak di antaramereka mencoba menjelaskan kejadian pada fetus dan bagaimana terbentuknya.
Kami setujudengan beliau bahwa Aristoteles adalah di antara mereka, yang berusaha
menguraikanbeberapa teori subjek ini, namun adakah penyebutan yang dibuatnya menjelaskan
tentangtahapan-tahapan embriologi?Kami mengetahui bahwa tahapan ini tidaklah diketahui
hingga pertengahan abad ke-19 danbelum dibuktikan hingga permulaan awal abad ke-20. Setelah
diskusi panjang, Prof Goeringer menyetujui bahwa tak ada penyebutan mengenai fase-fase ini.
Lantas kitamenanyai bagaimana jika ada istilah spesifik yang diterapkan pada fase-fase ini
sama denganyang ditemukan di al-Quran. Jawabannya adalah negatif.Kita menanyainya: Apa
pendapat anda mengenai istilah-istilah ini di mana al-Quranmenggunakannya untuk
menjelaskan fase-fase yang terjadi pada fetus? Setelah diskusipanjang, beliau mempresentasikan
sebuah studi pada Konferensi Medis Saudi ke-8. Beliaumenyebutkan di dalam studinya
mengenai dasar ketidaktahuan manusia terhadap fase-fase(yang terjadi pada embrio). Beliau
juga mendiskusikan kekomprehensivitasan dan kepresisianistilah al-Quran dalam menjelaskan
perkembangan fetus dengan pemaknaan istilah yangringkas dan komprehensif yang membawa kepada
pencapaian kebenaran lebih jauh. Mari kitamendengarkan Prof Goeringer yang beliau jelaskan dalam
opininya:Di dalam beberapa ayat yang berkaitan, mengandung deskripsi yang jauh
lebihkomprehensif mengenai perkembangan manusia semenjak masa percampuran gamet
hinggafase organogenesis. Tak ada yang seterang dan sekomplet riwayat mengenai
perkembanganmanusia dalam hal klasifikasi, terminologi dan deskripsi yang eksis
sebelumnya.Kebanyakan, jika bukan seluruhnya, misalnya, deskripsi ini mendahului berabad-
abadperiwayatan mengenai tahapan yang berbeda embrio manusia dan perkembangan fetus
yangdicatat di dalam literatur sains tradisional.Diskusi dengan Prof Goeringer mengajak kami
berbicara tentang fakta yang ditemukan akhir-akhir ini dan di mana akan mengeliminasi berbagai
bentuk kontroversi. Walaupun kelahiranIsa dari perawan telah menjadi keyakinan umat Kristen
selama berabad-abad, beberapa orangdi antara mereka memaksa bahwa Isa haruslah memiliki
ayah karena kelahiran dari perawanadalah mustahil secara sains. Mereka berargumen dengan hal
ini, dan mungkin mereka tidak paham, bahwa ada kemungkinan penciptaan makhluk tanpa ayah.
Al-Quran menjawabmereka dan telah menggunakan perumpamaan penciptaan Adam. Allah
berfirman:
Sesungguhnya perumpamaan penciptaan Isa di sisi
Allah adalah seperti penciptaan Adam.Allah menciptakannya dari tanah, kemudian
Allah berfirman kepadanya, Jadilah! makajadilah ia.(QS. Ali Imran [3]: 59).Ada 3 macam
penciptaan :1. Adam, yang diciptakan tanpa ayah dan ibu.

2. Hawa, yang diciptakan tanpa ibu.3. Isa al-Masih, yang diciptakan tanpa ayah.Oleh karena itu,
Allah yang mampu menciptakan Adam dari tanpa ayah dan ibu tentulah jugamampu
menciptakan Isa dari seorang ibu tanpa ayah. Kendati demikian, kaum
Kristen masihmendebatnya walaupun Allah telah mengirim kepada mereka petunjuk di atas
petunjuk danbukti di atas bukti.Dan, ketika mereka ditanya mengapa mereka masih
mempertahankan pendapatnya dalamkontroversi ini, mereka membantah bahwa mereka tidak
pernah melihat ataupun mendengar seseorang diciptakan tanpa ayah dan tanpa ibu. Namun,
sains modern sekarang mengungkapbahwa banyak hewan dan makhluk hidup di muka bumi ini
dilahirkan dan bereproduksi tanpafertilisasi dari spesies jantan. Sebagai contoh, lebah jantan tidaklah
lebih dari sebutir telur yang tidak difertilisasi oleh jantannya, karena mengingat telur yang telah
difertilisasi akanmenjadi lebah betina. Lebih jauh lagi, lebah-lebah jantan dihasilkan dari telur
ratu tanpafertilisasi jantan. Masih banyak lagi contoh yang demikian ini di dunia hewan. Lebih
jauh,manusia sekarang memiliki pemahaman sains menstimulasi telur betina pada
beberapaorganisme sehingga telur dapat berkembang tanpa fertilisasi dari jantan.Mari kita simak
kata-kata Prof. Goeringer, Pada beberapa tipe pendekatan, telur tak terfertilisasi pada beberapa
spesies amfibi dan mamalia tingkat rendah dapat diaktivasidengan cara mekanik (seperti
menusuknya dengan jarum), fisik (dengan sentuhan panas),ataupun dengan cara kimia dengan
cara memberikan sejumlah substansi kimia yang berbeda,dan berlanjut menuju ke tahapan
perkembangan. Pada beberapa spesies, tipe perkembanganpartenogenetik ini adalah alami.Allah
telah memberikan kepada kita jawaban yang pasti dan Ia menggunakan Adam yangmereka
mengimaninya, sebagai permisalan manusia yang tak memiliki ayah dan ibu. KaumKristen
menganggap penyimpangan realitas bahwa manusia dapat dilahirkan tanpa ayah.Jadi, Allah telah
menunjukkan kepada mereka analogi bahwa manusia ada yang tak memilikiayah dan ibu, dan ia
adalah Adam.Allah telah menghendaki bahwa akan ada kemajuan sains dan penemuan-penemuan
yangakan menyediakan bukti setelah bukti dari kebenaran yang melintasi waktu. Ayat-ayat al-
Quran menjadi dikenal di kalangan ilmuwan terkenal dan sains agama kita dan
generasiberikutnya. Sains takkan pernah kosong dari keajaiban al-Quran.Allah berfirman:
U ntuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu
akan mengetahui.(QS. al-Anaam [6]: 67).
Dan Orang-orang yang diberi ilmu ( Ahli K itab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu
dariTuhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepadajalanT uhan yang Maha P erkasa
lagiMahaP enyayang.(QS. Saba [34]: 6).K ami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) kami di seluruh ufuk dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-
Quran itu adalah benar.Dan, apakah T uhanmu tidak cukup (bagimu) bahwa sesungguhnya Ia
menyaksikansegala sesuatu?(QS. Fushilat [41]: 53).Penerjemah: Ibnu Burhan

Anda mungkin juga menyukai