Anda di halaman 1dari 4

Dewasa Dini

1. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik yang telah lengkap,pada masa dewasa muda tinggi badan naik sekitar 2-3
cm, kecuali dengan latihan yang luar biasa. berat badan juga terus bertambah secara tak beraturan
sesuai dengan kebiasaan hidup. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan
tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. la
dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun orang lain (termasuk keluarganya).

Pada masa dewasa awal inilah seluruh organ tubuh manusia akan mencapai puncak
pertumbuhan yang mana setelah itu akan mengalami penurunan secara perlahan dan terus-
menerus. Penurunan tersebut akan terjadi secara drastis pada usia empat puluhan, tak terkecuali
pada panca indera. Perubahan fungsional dan generatif pada mata berakibat mengecilnya bundaran
kecil pada anak mata, mengurangnya ketajaman mata dan akhirnya cenderung menjadi glukoma,
katarak dan tumor. Pada usia ini kebanyakan orang menderita presbiopi atau kesulitan melihat
sesuatu dari jarak jauh, yaitu kehilangan berangsur-angsur daya akomodasi lensa mata sebagai
akibat dari menurunnya elastisitas lensa mata.

2. Perkembangan motorik

Kemampuan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuataannya antara usia 20 tahun
sampai 30 tahun. Kecepatan respon maksimal terdapat antara usia 20 tahun Sampai 25 tahun,
setelah itu kemampuan ini sedikit demi sedikit menurun. Kemampuan Motorik ini mempunyai
hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang kuat dan Kesehatan yang baik. Kondisi fisik yang
kuat dan kesehatan yang baik memungkinkan Orang dewasa melatih keterampilan-keterampilannya
secara lebih baikdisamping itu, Orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik
cenderung akan dapat Menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemapuan fisik.

Dalam hal mempelajari keterampilan-keterampilan motorik baru orang dewasa yang berusia
20 tahun menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil meraka yang mempelajarinya
dalam mendekati usia setengah baya. Dengan bekal kemampuan motorik yang sangat baik, orang
dewasa dapat melaksanakan dengan baik kegiatan-kegiatan dalam lingkup tugas-tugas
perkembangannya. Orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan dengan
cepat menguasai ketrampilan-keterampilan dalam berolahraga dan berkarya hal ini memudahkan
mereka untuk bergaul dan berkomunikasi baik dilingkungan masyarakat maupun dilingkungan
pekerjaan.

3. Perkembangan sosial

Dalam masa dewasa dini, orang sering merasa kesepian. Havighurst telah menjelaskan bahwa
rasa kesepian pada masa dewasa dini terjadi karena periode itu merupakan periode yang kurang
teroganisir dalam kehidupna seseorang, yang menandai transisi, dari lingkungan yang terbagi
menurut umur ke lingkungan yang terbagi menurut status sosial. Dari sekian banyak pergeseran
minat, terdapat perubahan yang paling sulit dan banyak ditemui. Hal tersebut antara lain:
Perubahan dalam peran serta social, Beberapa faktor yang mempengaruhi pertisipasi sosial pada
masa dewasa dini yaitu: mobilitas sosial, status social ekonomi, lamanya tinggal.

4. Perkembangan emosi

Perkembangan emosi pada kelompok dewasa dini sekitar (18-40 tahun) terutama pada orang-
orang yang baru memasuki fase ini (18-25 tahunan) dimana mereka baru saja beranjak dari masa
remaja meraka, tentu saja perkembangan emosi mereka pun masih terbawa dari fase remaja
mereka yang dikenal memiliki emosi yang tidak stabil.

Pada beberapa orang, ada yang mampu menyesuaikan diri dengan cepat, sehingga Pada fase
awal dewasa dini mereka telah mampu menguasai stabilits emosi mereka. Namun ada pula
beberapa dari mereka yang tidak mampu menyesuaikan emosi mereka, Sehingga pada pertengahan
masa dewasa dini sekitar (30 tahunan) masih ada beberapa Diantara mereka yang memiliki ketidak
stabilan emosi, terutama dalam menjalani Masalah- masalah hidup yang mereka sulit untuk
dipecahkan. Terdapat keterkaitan antara Perkembangan emosi pada saat mereka kanak – kanak,
remaja dengan perkembangan Emosi mereka pada saat telah dewasa. Orang tua yang tidak
membiasakan sejak dini Anaknya untuk berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri dan terlalu
memanjakannya. Tentu saja akan membawa dampak terhadap perkembangan emosi orang–orang
ini pada Saat dewasa

5. Perkembangan kognitif

Tahap perkembangan kognitif pada dewasa awal ini termasuk rentang usia dari mulai 18
sampai 40 tahun yang ditandai oleh kegiatan yang sifatnya bereksperimen dan bereksplorasi.
Menurut Santrock, transisi dari masa remaja ke dewasa biasanya ditandai dengan perubahan yang
terus menerus dan berkelanjutan. Kemampuan kognitif pada masa dewasa awal sangat baik dan
menunjukkan adanya adaptasi dengan aspek – aspek yang pragmatis dan adaptasi dengan
keterampilan seseorang untuk berpikir logis. Menurut Gisella Labouvie-Vief (1986) pemikiran tahap
dewasa awal menunjukkan perubahan yang signifikan. Pemikiran individu dewasa muda akan
menjadi lebih konkrit dan pragmatis sebagai tanda kedewasaan.

6. Perkembangan moral

Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001) menyatakan bahwa golongan dewasa muda berkisar
antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang yang cukup panjang, yaitu dua puluh tahun.
Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di
atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah
Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi.

Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara
ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan
langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan
rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina,
dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai
kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerjasama dengan pasangan
hidup masing-masing.

Mereka juga harus dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam
keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-
saudara. Dalam kaitannya dengan kecerdasan emosional, Sesungguhnya otak juga sangat
mempengaruhi dalam emosi orang dewasa.

7. Perkembangan minat

Penampilan. Ketika orang tumbuh dewasa, pria dan wanita telah belajar untuk menerima
perubahan-perubahan fisik dan telah tahu pula memnfaatkannya. Dia sudah tahu bahwa
penampilan yang menarik adalah potensi kuat dalam pergaulan. Minat untukmeningkatkan
penampilan mulai berkurang menjelang umur tigapuluhan, ketika ketegangan dalam pekerjaan dan
rumah tangga terasa kuat. Namun minat akan penampilan muncul lagi jika mulai ada tanda-tanda
ketuaan. Pakaian dan perhiasan. Orang mengetahui bahwa penampilan itu penting bagi
keberhasilannya di semua bidang kehidupan, sehingga sering menghabiskan uang dan waktu untuk
pakaian dan perhiasan dalam penyesuaian pribadi maupun sosial.

Simbol status, Simbol status adalah tanda-tanda tertentu yang membedakan seseorang dengan
orang lain. Bentuknya bisa berupa mobil, rumah dalam lingkungan bergengsi, keanggotakan klub,
dan harga benda mewah lainnya. Rumah merupakan yang paling penting karena menentukan
prestisenya di mata orang lain. Uang, mereka tertarik pada uang karena dapat memnuhi kebutuhan
saat ini, daripada untuk hari depan. Ada anggapan jika ia memiliki atau mengerjakan hal-hal yang
ada dari kelompoknya, kepemilikan itu akan mempercepat penerimaan dalam kalangan itu serta
memantapkan kedudukannya.

8. Perkembangan seksual

Setelah masa remaja, golongan dewasa awal semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual)
sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual
dengan lawan jenisnya, asalkan adanya perkawinan yang sah.

9. Perkembangan bahasa

Perkembangan bahasa orang dewasa tidak lagi sepanjang atau sebanyak perkembangan
bahasa anak-anak yang mengalami 7 tahap perkembangan. Mungkin disini orang dewasa lebih
berperan sebagai orang yang mensukseskan perkembangan bahasa pada anak. Perkembangan yang
terjadi mungkin saja hanya terletak pembendaharaan kata-kata intelektual yang lebih banyak dari
pada anak-anak. Penggunaan bahasa yang baik dan benar disesuaikan dengan pengontrolan emosi
orang dewasa itu sendiri.

10. Perkembangan bermain

Orang dewasa tetap kekurangan waktu rekreasi dibanding saat masih remaja karena tanggung
jawab rumah tangga dan keluarga, kewajiban terhadap organisasi atau perkumpulan mereka, atau
keharusan untuk mencari pekerjaan tambahan supaya dapat memperoleh lambang status dianggap
penting. Jadi mereka milih rekreasi yang paling memuaskan, praktis dari segi waktu dan uang. Status
perkawinan, Bagi keluarga- keluarga besar kebanyakan rekreasi keluarga dilaksanakan di dalam
rumah, yaitu dengan menonton televisi, atau permainan-permainan lain yang melibatkan anggota-
anggota keluarga.

11. Perkembangan Kreativitas

Masa perkembangan dewasa muda (young adulthood) ditandai dengan keinginan


mengaktualisasikan segala ide-pemikiran yang dimatangkan selama mengikuti pendidikan tinggi
(universitas/akademi). Mereka bersemangat untuk meraih tingkat kehidupan ekonomi yang tinggi
(mapan). Karena itu, mereka berlomba dan bersaing dengan orang lain guna membuktikan
kemampuannya. Segala daya upaya yang berorientasi untuk mencapai keberhasilan akan selalu
ditempuh dan diikuti sebab dengan keberhasilan itu, ia akan meningkatkan harkat dan martabat
hidup di mata orang lain.

Ketika memasuki masa dewasa muda, biasanya individu telah mencapai penguasaan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang matang. Dengan modal itu, seorang individu akan siap untuk
menerapkan keahlian tersebut ke dalam dunia pekerjaan. Dengan demikian, individu akan mampu
memecahkan masalah secara sistematis dan mampu mengembangkan daya inisiatif-kreatifnya
sehingga ia akan memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Dengan pengalaman-pengalaman
tersebut, akan semakin mematangkan kualitas mentalnya.

12. Perkembangan Kepribadian

Keperibadian orang dewasa disini mengacu pada kualitas total perilaku orang dewasa yang
tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik (sifat khas yang
membedakan individu dewasa yang satu dengan yang lain), keunikannya itu didukung oleh struktur
organisasi ciri– ciri jiwa raganya yang terbentuk secara dinamis. Ciri– ciri jiwa raga (kondisi fisik,
penampilan, proporsi hormone, darah dan cairan tubuh lainnya, kognitif, afektif, dan konatif)
tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain sehingga mewujudkan suatu system
yang kesemuanya itu akan mewarnai dan menentukan kualitas tindakan atau perilaku orang dewasa
yang bersangkutan. Ciri – ciri kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksinya dengan
lingkungannya, antara lain sebagai berikut:

a. Karakter yang mengacu pada konsekuen tidakanya dalam melakukan aturan etika perilaku, atau
teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat, konsisten

b. tidaknya tindakan dalam menghadapi situasi lingkungan yang serupa atau berbeda-beda.

c. Temperamen yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap rangsangan
rangsangan yang datang dari lingkungannya.

d. Sikap, yang mengacu pada positif dan negatifnya atau ambivalensinya sambutannya terhadap
objek-objek (orang, benda, peristiwa, noram atau nilai etis, estetis, dan sebagai nya).

e. Stabilitas emosional, yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung, marah, menangis, atau
putus asa.

f. Tanggung jawab, yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau melarikan diri dari resiko
atas tindakan dan perbuatannya.

g. Sosialibilitas, yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya serta kemampuannya
berkomunikasi dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai