Anda di halaman 1dari 8

Tumbuh Dewasa

Transisi dari remaja ke dewasa kini disebut sebagai tumbuh dewasa (Emerging Adulthood)
(Arnett,2004,2006, 2007). Seperti masa muda, rentang usia bagi tumbuh dewasa awal kira – kira
di antara usia 18 hingga 25 dan berakhir 35 hingga 40 tahun. Pada dewasa madya berdadi usia
sekitar 35 hingga 40 dan berakhir sekitar 60 tahun. Menurut Hurlock (2002) tahap terakhir
dewasa berada di antara 65 tahun hingga75 tahun. Percobaan dan pecarian menandai seseorang
yang berada pada masa tumbuh dewasa. Pada titik perkembagan ini banyak individu masih
mecari jalur karir yang mereka inginkan, sepertia apa yang ingin mereka miliki dan gaya hidup
seperti apa yang mereka anut( misalnya hidup sendiri, tinggal bersama atau menikah).

Jeffrey Arnett (2006) menyimpulkan 5 hal yang menandai seseorang dewasa :

1. Pencaria identitas, terutama dalam asmara da pekerjaan : tumbuh dewasa adalah waktu kunci
perubahan identitas yang terjadi bagi kebanyaka idividu.

2. Ketidakstabilan : pada masa dewasa awal merupaka puncak masa seseorang pindah tempat
tinggal, suatu masa dimasa juga terdapat ketidakstabila dalam asmara, pekerjaan, dan
pendidikan.

3. Fokus diri : seseorang yang berada dalam masa tumbuh dewasa “ focus pada diri mereka
sendiri sehingga hanya sedikit mempertimbangkan kewajiban social dan sedikit
mempertimbangkan tugas da komitmen orang lain sehingga lebih banyak memiliki kemandirian
dalam menjalanka hidup mereka “ (2006, hlm 10).

4. Merasa “ditengah – tengah”: mereka yang berada dalam masa tumbuh dewasa merasa diri
mereka sudah buka remaja lagi, namun belum menjadi orang dewasa sepenuhnya.

5. Usia dengan segala kemungkinan, masa dimana individu memiliki kesempatan untuk
mengubah hidup mereka.
Perkembangan Fisik pada Masa Dewasa

1. Perubahan Fisik pada Masa Dewasa Awal

Kebanyakan orang dewasa awal berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan,
serta di puncak fungsi sensori dan motorik. Kesehatan pada sebagian orang dipengaruhi oleh
faktor perilaku, namun dapat juga dipengaruhi oleh faktor gen. Kesehatan yang dipengaruhi oleh
faktor periaku seperti aktifitas fisik, perilaku merokok, penggunaan alkohol dan obat obatan
terlarang, diet atau mengontrol berat badan akan berpengaruh besar terhadap kesehatan sekarang
dan masa yang akan datang. Kesehatan yang dipengaruhi oleh faktor gen seperti psoriarsis,
diabetes, anemia sicklecell ( sel darah merah yang berbentuk bulan sabit), dll. Pada masa dewasa
awal ini terdapat pula tiga masalah penting yang berkaitan dengan masalah reproduksi, seperti:

1) Premenstrual syndrome

Gangguan yang menyebabkan ketidak nyamanan fisik dan ketegangan emosi selama 2 minggu
sebelum menstruasi , seperti lelah, sakit kepala, keram, bertambahnya berat badan, cemas, dan
lain lain.

2) Sexually transmitted disease / penyakit menular sexual

Hal ini bisa disebabkan oleh seks bebas

3) Infertelitas

Ketidak mampuan untuk menghasilkan anak setelah 12 – 18 bulan berusaha melakukan


hubungan seksual secara rutin. Pada pria, umumya infertelitas disebabkan oleh produksi sperma
pria yang terlalu sedikit. Sedangkan pada wanita disebabkan oleh kegagalan untuk menghasilkan
sel telur atau sel telu yang normal, adanya lender di leher Rahim yang menghalangi sperma
untuk penetrasi atau endometriosis ( penyakit dalam kandungan yang menyebabkan terhalangnya
implantasi telur)
2. Perubahan Fisik pada Masa Dewasa tengah/madya

Menurut Hurlock (1980), baik pria maupun wanita selalu terdapat ketakutan, dimana
penampilannya pada masa ini akan menghambat kemampuannya untuk mempertahankan
pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan jenis.

Selain itu, sebuah penelitian dalam Nowark (1977) sebagaimana yang dikutip oleh Jhon F.
Santrock (1995), menemukan bahwa perempuan berusia dewasa madya lebih memfokuskan
perhatiannya pada daya tarik wajah dari pada perempuan yang lebih muda atau tua. Dalam
penelitian ini, wanita dewasa madya lebih mungkin menganggap tanda-tanda penuaan sebagai
pengaruh negatif terhadap penampilan fisiknya.

3. Perubahan Fisik pada Masa Dewasa Akhir

Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar
dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya. Kita akan mencatat rentetan perubahan
perubahan dalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan, dengan penekanan pentingnya
perkembangan perkembangan baru dalam penelitian proses penuaan yang mencatat bahwa
kekuatan tubuh perlahan lahan menurun dan hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki.

Dalam buku Psikologi Perkembangan Anak: Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak oleh
Reni Hawadi Akbar pada tahun 2001, berikut adalah beberapa penurunan dan hilangnya fungsi
tubuh dalam hal fisiologis masa perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut:

a. Otak dan sistem syaraf

b. Perkembangan Sensori

c. Sistem peredaran darah

d. Sistem pernafasan

e. Seksualitas
Perkembangan Kognitif pada masa dewasa

1. Kognisi pada dewasa awal

Schaie ( dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2007) melihat bahwa perkembangan kognitif dewasa
awal dengan memperhatikan perkembangan intelektual dalam konteks social. Menurutnya, pada
perkembangan kognitif dewasa awal, terjadi peralihan dari pendalaman informasi dan
keterampilan ( apa yang perlu saya tahu) ke integrasi praktis pengetahuan dan keterampilan
( bagaimana menerapkan apa yang saya tahu), hingga pencarian makna dan tujuan (mengapa
saya harus tahu). Terdapat 7 tahap perkembangan Sachie, yaitu:

1) Acquisitive stage ( kanak kanak dan remaja)

2) Achieving stage ( remaja akhir atau awal 20 tahun – awal 30 tahun)

3) Responsible stage ( akhir tahun 30 – awal 60 tahun)

4) Executive stage (30 – 40 tahun – paruh baya)

5) Reorganizational stage ( akhir paruh baya – awal lansia)

6) Reintegrative stage ( lansia)

7) Legacy creating stage ( di atas lansia)

2. Kognisi pada dewasa Tengah

Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya yang
sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda). Semua hal yang berikutnya
sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan penghalusan dari pola pemikiran ini.

Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara mutlak dan universal yaitu
dunia idealitas paling tinggi. Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah langsung
memasuki masalahnya. Ia mampu mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat
melihat akibat langsung dari usaha-usahanya guna menyelesaikan masalah tersebut.
Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada dirinya (baik fisik maupun
kognitif) maupun yang berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya.

Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya terlebih dahulu secara
teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada.
Atas dasar analisanya ini, orang dewasa lalu membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal.
Yang kemudian mengajukan pendapat- pendapat tertentu yang sering disebut sebagai proporsi,
kemudian mencari sintesa dan relasi antara proporsi yang berbeda-beda tadi.

3. Kognisi pada dewasa Akhir

Pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar, memori, dan intelegensi mengalami
kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia.

Kecepatan dalam memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Selain
itu, orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah
disimpan dalam ingatannya. Kecepatan memproses informasi secara pelan-pelan memang akan
mengalami penurunan pada masa dewasa akhir, namun factor individual differences juga
berperan dalam hal ini. Nancy Denney (1986) menyatakan bahwa kebanyakan tes kemampuan
mengingat dan memecahkan masalah mengukur bagaimana orang-orang dewasa lanjut
melakukan aktivitas-aktivitas yang abstrak atau sederhana.

Perkembangan Sosial - Emosional pada masa dewasa

1. Perkembangan Sosial - Emosional pada masa dewasa awal

Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa.
Masa dewasa awal terjadi peralihan padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa
ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting. Tugas perkembangan dewasa awal
diantaranya adalah menikah atau membangun suatu keluarga, mengelola rumah tangga,
mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai warga negara, membuat
hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan.

2. Perkembangan Sosial - Emosional pada masa dewasa tengah

a) Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.

b) Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri
jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-
ciri jasmani dan prilaku yang baru.

c) Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang
akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).

d) Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan
masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi
kebutuhan pribadi dan sosial.

3. Perkembangan Sosial - Emosional pada masa dewasa Akhir

Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua
tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan
memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa tersisih, tidak
dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung
sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak
enak yang harus dihadapi lanjut usia.

Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan
ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian suatu masalah.
Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi
semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang berusia
lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik, maupun sosial psikologis
yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri
dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme
psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa
menimbulkan masalah baru.

KESIMPULAN

Transisi dari remaja ke dewasa kini disebut sebagai tumbuh dewasa . Seperti masa muda, rentang
usia bagi tumbuh dewasa kira – kira di antara usia 18 hingga 25 tahun. Percobaan dan pecarian
menandai seseorang yang berada pada masa tumbuh dewasa.

Perkembangan fisik pada masa dewasa awal berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan
daya tahan, serta di puncak fungsi sensori dan motorik. Masa dewasa tengah baik pria maupun
wanita selalu terdapat ketakutan, dimana penampilannya pada masa ini akan menghambat
kemampuannya untuk mempertahankan pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan
jenis. Masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar
dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya.

Perkembangan kognitif pada masa dewasa awal terjadi peralihan dari pendalaman informasi dan
keterampilan ( apa yang perlu saya tahu) ke integrasi praktis pengetahuan dan keterampilan
( bagaimana menerapkan apa yang saya tahu), hingga pencarian makna dan tujuan (mengapa
saya harus tahu). Pada masa dewasa tengah perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai
titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda). Pada
masa dewasa akhir pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar, memori, dan intelegensi
mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia

Perkembangan sosial - emosianal pada masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan
sosial masa dewasa. Masa dewasa awal terjadi peralihan padangan egosentris menjadi sikap yang
empati. Masa dewasa tengah perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa
sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan
pribadi dan sosial. Masa dewasa akhir sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan
menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat
menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai