PDF Ruang Lingkup Pelayanan Anestesiologi Dan Intensif Di Rumah Sakit Bahteramas
PDF Ruang Lingkup Pelayanan Anestesiologi Dan Intensif Di Rumah Sakit Bahteramas
Status Triage ini akan dinilai ulang secara berkala karena kondisi pasien
dapat berubah sewaktu-waktu.
Ruangan Resusitasi & Ruang resusitasi berupa satu kamar khusus dan
tertutup dengan aneka peralatan medis berupa
Tindakan yang berisi :
1. Troli Emergensi
a. Penanganan Air way : goodle,
laringoskop, Endotracheal Tube
berbagai ukuran, stilet, plester, magill.
b. Penanganan Breathing : Ambu Bag
dewasa dan bayi, masker berbagai
ukuran,
c. Penanganan Circulation :
Spigmomanometer, stetoskop, abochet
berbagai ukuran, spoit berbagai ukuran,
transfuse set, infus set, cairan koloid
dan kristaloid.
2. Suction
3. Monitor pasien
4. Tabung Oksigen
5. Defibrilator
6. Tempat Tidur resusitasi
7. Lemari alat medis
Ruangan Observasi
Ruang observasi terdiri dari
ruang observasi penyakit
dalam dan ruang observasi
bedah yang masing-masing
mempunyai:
1. Tempat tidur pasien
2. Oksigen sentral
3. Troli Emergensi
4. Tiang infus
Kamar Operasi IGD
COVID & Non COVID
Kamar Operasi IGD terdiri dari
kamar operasi IGD COVID &
Non Covid yang masing-masing
memiliki dua ruang kamar
operasi. Kamar operasi IGD
COVID dikhususkan untuk
penanganan pasien emergensi
bedah, ortopedi dan obgin yang
terpapar COVID-19.
Alur Pelayanan Pasien
IGD
IGD
Ruang
ICU/ICCU Pulang
Perawatan
ICU adalah bagian dari pelayanan RS yang
terpisah, dengan staf & perlengkapan khusus
yang ditujukan untuk observasi, perawatan &
terapi pasien-pasien yang menderita penyakit
cedera atau penyulit yang mengancam jiwa/
potensial mengancam jiwa namun masih bisa
diharapkan sembuh.
● Sebuah ICU hendaknya memiliki kemampuan minimal
sebagai berikut:
● Kemampuan dalam RJP
● Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakea &
penggunaan ventilator sedehana
● Terapi oksigen
● Pemantauan EKG, pulse oksimetri
● Pemberian nutrisi enteral & parenteral
●Pem. lab. khusus dengan cepat dan menyeluruh
●Terapi titrasi
●Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai kondisi
pasien
●Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat-alat
portable selama transportasi pasien gawat
●Kemampuan melakukan fisioterapi dada
Pelayanan ICU primer (standar minimal)
Hendaknya mampu memberikan pengelolaan
resusitatif segera untuk pasien sakit gawat, tunjangan
kardiorespirasi jangka pendek dan memiliki peranan
penting dalam pemantauan dan pencegahan penyulit
pada pasien medik dan bedah yang beresiko. ICU
harus mampu melakukan ventilasi mekanik dan
pemantauan kardiovaskuler sederhana selama
beberapa jam.
Kekhususan yang harus dimiliki:
1. Ruangan tersendiri, letaknya dekat kamar bedah, ruang darurat dan memiliki
ruangan perawatan lain
2. Memiliki kebijaksanaan/ kritera penderita yang masuk, keluar serta rujukan
3. Memiliki seorang dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala
4. Ada dokter jaga 24 jam dgn kemampuan melakukan resusitasi jantung paru
5. Konsulen yang membantu harus selalu dapat dihubungi dan dipanggil tiap saat
6. Memiliki jumlah perawat yang cukup & terlatih
7. Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan lab tertentu (Hb, Hct, elektrolit,
gula darah & trombosit), rontgen, kemudahan diagnostik & fisioterapi
RS umum kelas C, B1 & RS lain yang setara memiliki minimal ICU primer
Pelayanan ICU sekunder
Pasien prioritas 3
• Pasien dengan pemulihan yang sulit
• Keuntungan terapi intensif yang tidak
banyak
● Penderita mati otak
● Menolak terapi bantuan hidup
● Koma non-traumatik dengan
“vegetative state permanent”
Kriteria Keluar ICU
• Ahli bedah & ass.baru memulai pembedahan bila scrub nurse telah siap
• Scrub nurse wajib memenuhi kebutuhan dlm pembedahan
• Dokter bedah tdk dianjurkan mengambil sendiri alat bedah dari meja alat
• Dokter bedah wajib memberi informasi kpd perawat bedah ttg pembedahan yang
akan dilakukan
• Dokter anestesi wajib memberitahu tim bedah dalam hal perubahan keadaan
pasien
• Sirculate nurse berada dlm kamar bedah selama berlangsung pembedahan
• Scrub nurse bertanggung jawab akan kelancaran jalannya pembedahan
alat-alat bedah
• Dokter bedah bertanggung jawab akan kelancaran teknik pembedahan, anestesi
bertanggung jwb dlm hal pembiusan
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR SATUAN
PELAYANAN BEDAH SENTRAL
UMUM
1. Mentaati pada peraturan umum kamar bedah
2. Diperkenankan memasuki daerah kamar operasi
3. Tidak dibenarkan masuk keluar kamar bedah tanpa ada tugas
4. Tidak dibenarkan masuk keluar kamar bedah yang tdk termasuk dalam jadwal
5. Tidak dibenarkan bergerombol dan bersantai yang dapat mengganggu proses
berjalannya pembedahan.
6. Tidak dibenarkan berkeliaran di kamar bedah bila tidak dijadwalkan
KHUSUS
1. Mentaati peraturan pada bagian masing-masing
2. Boleh hadir atau assistensi operasi kalau ditugaskan
3. Mendapat izin dari ahli bedah yang bekerja pada saat
itu
4. Ahli bedah berhak menolak kehadiran dokter muda
di luar jadwal
5. Tdk diperkenankan operasi sendiri kecuali ada
supervisor
6. Diperkenankan assistensi operasi sesuai jadwal
dan ada supervisor
TERIMA KASIH