Anda di halaman 1dari 62

RUANG LINGKUP PELAYANAN

ANESTESIOLOGI DAN INTENSIF DI


RUMAH SAKIT BAHTERAMAS

dr. Andi Hasnah, Sp. An


1. PELAYANAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT
DARURAT
2. PELAYANAN INSTENSIVE CARE UNIT DAN
ISOLASI
INTENSIVE CARE PADA PASIEN COVID-19
3. PELAYANAN ANASTESI KAMAR OPERASI
ELEKTIF DAN EMERGENSI
4. PENANGANAN PASIEN NYERI AKUT DAN
KRONIS
PELAYANAN PASIEN DI INSTALASI
GAWAT DARURAT
Pengertian IGD
IGD (Instalasi Gawat Darurat)
adalah unit pelayanan di Rumah
sakit yang memberikan pelayanan
pertama pada pasien dengan
ancaman kematian dan kecacatan
secara terpadu dengan
melibatkan dengan berbagai
multidisiplin.
Ruang Lingkup
Pelayanan
1. RuanganTriase
2. Ruangan Resusitasi
3. Ruangan Tindakan
4. Ruangan Observasi
5. Kamar Operasi IGD
Ruangan TRIAGE
1. Prioritas pertama adalah pasien dengan kategori merah (Area
resusitasi) yang butuh pertolongan segera. Kriteria ini adalah kategori
yang mnelgalami kondisi kritis yang membutuhkan pertolongan medis
segera
2. Prioritas kedua adalah pasien dengan kategori kuning (Area Tindakan)
yang juga membutuhkan pertolongan segera, hanya saja pasien yang
masuk dalam kategori ini tidak dalam kondisi kritis
3. Prioritas ketiga adalah pasien dengan kategori hijau (Area Observasi)
pasien dalam kategori ini umumnya masih cedera ringan dan biasanya
masih mampu berjalan dan mencari pertolongan sendiri.
4. Prioritas kempat adalah pasien dengan kategori hitam diperuntukkan
untuk pasien yang tidak dapat ditolong lagi atau meninggal.

Status Triage ini akan dinilai ulang secara berkala karena kondisi pasien
dapat berubah sewaktu-waktu.
Ruangan Resusitasi & Ruang resusitasi berupa satu kamar khusus dan
tertutup dengan aneka peralatan medis berupa
Tindakan yang berisi :
1. Troli Emergensi
a. Penanganan Air way : goodle,
laringoskop, Endotracheal Tube
berbagai ukuran, stilet, plester, magill.
b. Penanganan Breathing : Ambu Bag
dewasa dan bayi, masker berbagai
ukuran,
c. Penanganan Circulation :
Spigmomanometer, stetoskop, abochet
berbagai ukuran, spoit berbagai ukuran,
transfuse set, infus set, cairan koloid
dan kristaloid.
2. Suction
3. Monitor pasien
4. Tabung Oksigen
5. Defibrilator
6. Tempat Tidur resusitasi
7. Lemari alat medis
Ruangan Observasi
Ruang observasi terdiri dari
ruang observasi penyakit
dalam dan ruang observasi
bedah yang masing-masing
mempunyai:
1. Tempat tidur pasien
2. Oksigen sentral
3. Troli Emergensi
4. Tiang infus
Kamar Operasi IGD
COVID & Non COVID
Kamar Operasi IGD terdiri dari
kamar operasi IGD COVID &
Non Covid yang masing-masing
memiliki dua ruang kamar
operasi. Kamar operasi IGD
COVID dikhususkan untuk
penanganan pasien emergensi
bedah, ortopedi dan obgin yang
terpapar COVID-19.
Alur Pelayanan Pasien
IGD

IGD

Ruang
ICU/ICCU Pulang
Perawatan
ICU adalah bagian dari pelayanan RS yang
terpisah, dengan staf & perlengkapan khusus
yang ditujukan untuk observasi, perawatan &
terapi pasien-pasien yang menderita penyakit
cedera atau penyulit yang mengancam jiwa/
potensial mengancam jiwa namun masih bisa
diharapkan sembuh.
● Sebuah ICU hendaknya memiliki kemampuan minimal
sebagai berikut:
● Kemampuan dalam RJP
● Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakea &
penggunaan ventilator sedehana
● Terapi oksigen
● Pemantauan EKG, pulse oksimetri
● Pemberian nutrisi enteral & parenteral
●Pem. lab. khusus dengan cepat dan menyeluruh
●Terapi titrasi
●Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai kondisi
pasien
●Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat-alat
portable selama transportasi pasien gawat
●Kemampuan melakukan fisioterapi dada
Pelayanan ICU primer (standar minimal)
Hendaknya mampu memberikan pengelolaan
resusitatif segera untuk pasien sakit gawat, tunjangan
kardiorespirasi jangka pendek dan memiliki peranan
penting dalam pemantauan dan pencegahan penyulit
pada pasien medik dan bedah yang beresiko. ICU
harus mampu melakukan ventilasi mekanik dan
pemantauan kardiovaskuler sederhana selama
beberapa jam.
Kekhususan yang harus dimiliki:
1. Ruangan tersendiri, letaknya dekat kamar bedah, ruang darurat dan memiliki
ruangan perawatan lain
2. Memiliki kebijaksanaan/ kritera penderita yang masuk, keluar serta rujukan
3. Memiliki seorang dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala
4. Ada dokter jaga 24 jam dgn kemampuan melakukan resusitasi jantung paru
5. Konsulen yang membantu harus selalu dapat dihubungi dan dipanggil tiap saat
6. Memiliki jumlah perawat yang cukup & terlatih
7. Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan lab tertentu (Hb, Hct, elektrolit,
gula darah & trombosit), rontgen, kemudahan diagnostik & fisioterapi
RS umum kelas C, B1 & RS lain yang setara memiliki minimal ICU primer
Pelayanan ICU sekunder

Harus mampu memberikan standar ICU umum yang


tinggi, yang mendukung peran rumah sakit yang lain yang
telah digariskan, misalnya kedokteran umum, bedah,
pengelolaan trauma, bedah saraf, bedah vaskuler, dll.
Hendaknya mampu memberikan tunjangan ventilasi
mekanis lebih lama, melakukan tunjangan hidup lain
tetapi tidak terlalu kompleks .
Kekhususan yang harus dimiliki:
1. Ruangan tersendiri, letaknya dekat kamar bedah,
ruang darurat dan memiliki ruangan perawatan lain
2. Memiliki kebijaksanaan/ kritera penderita yang
masuk, keluar serta rujukan
3. Memiliki seorang konsultan yang dapat dihubungi &
datang tiap saat bila diperlukan
4. Memiliki seorang kepala ICU, seorang dokter
konsultan intensive care atau bila tidak tersedia oleh
dokter spesialis anestesiologi, yang bertanggung
jawab secara keseluruhan dan dokter jaga yang
minimal mampu melakukan RJP
5. Mampu menyediakan tenaga perawat dengan
perbandingan pasien:perawat 1:1 untuk pasien dengan
ventilator, renal replacement therapy dan 2:1 untuk
kasus lain
6. Memiliki perawat bersertifikat terlatih perawatan/ terapi
intensif atau minimal berpengalaman kerja 3 tahun di
ICU
7. Mampu memberikan tunjangan ventilasi mekanis
beberapa lama dan dalam batas tertentu melakukan
pemantauan invasif dan usaha-usaha penunjang hidup
8. Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
9. Memiliki ruang isolasi atau mampu melakukan prosedur
isolasi
Pelayanan ICU tersier (tertinggi)
Merupakan rujukan tertinggi ICU dan hendaknya mampu
memberikan pelayanan yang tertinggi termasuk tunjangan hidup
multisistem yang kompleks dalam jangka waktu yang tidak
terbatas.
Mampu melakukan ventilasi mekanis pelayanan tunjangan renal
ekstrakorporal & pemantauan kardiovaskuler invasif dalam
jangka waktu yang terbatas.
Hendaknya mempunyai dukungan laboratorium dan fasilitas
pelayanan klinis semua pasien yang masuk.
Kekhususan yang harus dimiliki:
1. Ruangan khusus tersendiri didalam rumah sakit
2. Memiliki kriteria penderita masuk, keluar dan rujukan
3. Memiliki dokter spesialis yang dapat dihubungi & datang
tiap saat bila diperlukan
4. Dikelola oleh seorang ahli anestesiologi konsultan
intensive care atau dokter konsultan intensive care yang
lain yang bertanggung jawab secara keseluruhan dan
dokter jaga yang minimal mampu melakukan RJP
5. Mampu menyediakan tenaga perawat dengan
perbandingan pasien:perawat 1:1 untuk pasien dengan
ventilator, renal replacement therapy dan 2:1 untuk kasus
lain
6. Memiliki lebih banyak perawat bersertifikat terlatih perawatan/
terapi intensif atau minimal berpengalaman kerja 3 tahun di ICU
7. Mampu melakukan semua bentuk pemantauan & perawatan/
terapi intensif baik non-invasif maupun invasif
8. Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
9. Memiliki peling sedikit seorang yang mampu mendidik tenaga
medik & paramedik agar dapat memberikan pelayanan yang
optimal pada pasien
10. Memiliki prosedur untuk pelaporan resmi & pengkajian
11. Memiliki staf tambahan yang lain (tenaga administrasi, rekam
medis, tenaga untuk kepentingan ilmiah dan penelitian)
Pasien prioritas 1 (memerlukan terapi intensif)
● Pasien sakit kritis
● Pasien tidak stabil
● Perlu bantuan ventilasi
● Infus kontinyu obat vasoaktif
Indikasi Masuk ICU

Pasien prioritas 2 (memerlukan pemantauan intensif)


• Pasien dengan kateter arteri, Swan-Ganz
• Pasien dengan komplikasi medis
• Post op. besar
Indikasi Masuk ICU

Pasien prioritas 3
• Pasien dengan pemulihan yang sulit
• Keuntungan terapi intensif yang tidak
banyak
● Penderita mati otak
● Menolak terapi bantuan hidup
● Koma non-traumatik dengan
“vegetative state permanent”
Kriteria Keluar ICU

• Jika tidak dibutuhkan lagi terapi intensif


• Terapi intensif gagal
• Kemungkinan untuk pulih sangat kecil/
keuntungan terapi intensif sangat sedikit
RUANG ICU
SITUASI DI RUANG ICU
PASIEN YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR
ALAT VENTILATOR
Pengenalan Instalasi
Kamar Operasi Sentral
Ruang Penerimaan
Pasien
Ruang Ganti Pasien
Ruang Ganti Petugas
Ruang Ganti Dokter
Ruang Persiapan
Pasien
Ruang Apotek IKOS
Ruang Peralatan IKOS
Ruang Peralatan
Steril
Troli Emergensi IKOS
Ruang Meja Tulis
Dokter
Tempat Cuci Tangan
Dokter
Kamar Operasi (8 ruangan)
Peralatan dalam
Kamar Operasi
Persiapan Anastesi
Pembagian Area
Ruang Pemulihan
Pasca Operasi
Ruang Resusitasi Bayi
SIPAKATAU
SENYUM
IKHLAS DAN HANGAT DLM BERKARYA
PROFESIONAL MANDIRI
AKTIF MENGEMBANGKAN DIRI
KOMUNIKATIF SANTUN DAN MANUSIAWI
AMAN DAN TERPERCAYA
TERTIB DAN TERENCANA
AWALI MISIMU DENGAN DOA
UTAMAKAN ETIKA DAN MORAL
PEMBAGIAN AREA IKOS

PUBLIK Umum tanpa syarat khusus

SEMI PUBLIK Orang tertentu syarat khusus

ASEPTIK Berhubungan langsung dengan


proses pembedahan
Aseptik 0 Area lapangan operasi
Aseptik 1 Area sekeliling lapangan operasi
Aseptik 2 Area dalam ruang bedah dan di
luar ruang bedah
KETENTUAN UMUM
• Wajib mentaati syarat-syarat dasar yang berlaku
di IKOS
• Membatasi diri untuk masuk di SPBS,
• Sedikit mungkin berbicara atau berbicara
seperlunya
• Penanggung jawab kamar bedah adalah Scrub
Nurse
• Kamar bedah bukan tempat biasa
ETIKA DALAM PEMBEDAHAN

• Ahli bedah & ass.baru memulai pembedahan bila scrub nurse telah siap
• Scrub nurse wajib memenuhi kebutuhan dlm pembedahan
• Dokter bedah tdk dianjurkan mengambil sendiri alat bedah dari meja alat
• Dokter bedah wajib memberi informasi kpd perawat bedah ttg pembedahan yang
akan dilakukan
• Dokter anestesi wajib memberitahu tim bedah dalam hal perubahan keadaan
pasien
• Sirculate nurse berada dlm kamar bedah selama berlangsung pembedahan
• Scrub nurse bertanggung jawab akan kelancaran jalannya pembedahan
alat-alat bedah
• Dokter bedah bertanggung jawab akan kelancaran teknik pembedahan, anestesi
bertanggung jwb dlm hal pembiusan
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR SATUAN
PELAYANAN BEDAH SENTRAL

• Penjadwalan operasi sehari sebelumnya oleh assisten/ dokter muda


• Operasi elektif Senin sampai dengan Sabtu
• Jam operasi dimulai jam 08.00 sampai selesai
• Tim bedah sudah siap 15 menit sebelum operasi dimulai
• Dokter konsulen anestesi sudah siap 15 menit sebelum operasi dilakukan
pada hari konsultasi dokter yg bersangkutan
* Scrub Nurse dan Sirculate sudah siap 15 menit sebelum operasi
dimulai

* Pasien yang rencana operasi sudah siap pemeriksaan medis,


penunjang konsul anestesi, dll

* Jadwal operasi dapat diambil jam 15.00 sehari sebelumnya


* Perlu pembatasan personil dalam kamar operasi
* Pasien diantar ke SPBS 30 menit sebelum operasi dimulai
TATALAKSANA KERJA DOKTER MUDA/
MAHASISWA

UMUM
1. Mentaati pada peraturan umum kamar bedah
2. Diperkenankan memasuki daerah kamar operasi
3. Tidak dibenarkan masuk keluar kamar bedah tanpa ada tugas
4. Tidak dibenarkan masuk keluar kamar bedah yang tdk termasuk dalam jadwal
5. Tidak dibenarkan bergerombol dan bersantai yang dapat mengganggu proses
berjalannya pembedahan.
6. Tidak dibenarkan berkeliaran di kamar bedah bila tidak dijadwalkan
KHUSUS
1. Mentaati peraturan pada bagian masing-masing
2. Boleh hadir atau assistensi operasi kalau ditugaskan
3. Mendapat izin dari ahli bedah yang bekerja pada saat
itu
4. Ahli bedah berhak menolak kehadiran dokter muda
di luar jadwal
5. Tdk diperkenankan operasi sendiri kecuali ada
supervisor
6. Diperkenankan assistensi operasi sesuai jadwal
dan ada supervisor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai