Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEMAM REUMATIK

A4-A

KELOMPOK

1. I GST. AYU YULIA PRATINI (10.321.0688)


2. I PT. GEDE ASTRA SUKADANA (10.321.0697)
3. KADEK INDAH OKTARINI (10.321.0702)
4. NI KADEK AYU SULIASTINI (10.321.0705)
5. NI KADEK DEWI ANTARI (10.321.0706)
6. NI MADE WIRA PUSPITA (10.321.0715)
7. NI PT. ARISTYAWATI (10.321.0717)
8. NI PUTU RYCA DEVIYANTI (10.321.0720)
9. NI WYN. EMY AMITHI (10.321.0721)
10. NI WYN SRI WIDYA DEWI (10.321.0723)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI


2011
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Sistem Kardiovaskuler


Sub Pokok Bahasan : Penyakit Demam Rematik
Sasaran : Masyarakat
Tempat : Wantilan Desa Adat Werdi Bhuana
Hari/Tanggal : 21 Desember 2011
Waktu : 30 Menit
Pemateri : Mahasiswa Program S1 Keperawatan STIkes Wira Medika
PPNI Bali

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit Demam
Rematik ,masyarakat mengerti mengenai penyakit Demam Rematik dan dapat
mengetahui penatalaksanaan yang perlu diberikan kepada penderita baik selama
di rumah sakit maupun di rumah.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit Demam
Rematik dan selama di rumah sakit maupun di rumah, diharapkan masyarakat
mengerti:
1. Menjelaskan pengertian Demam Rematik
2. Menjelaskan penyebab Demam Rematik
3. Menjelaskan tanda dan gejala Demam Rematik
4. Menjelaskan penatalaksanaan Demam Rematik

III.MATERI
1. Pengertian Demam Rematik
2. Penyebab Demam Rematik
3. Tanda dan gejala Demam Rematik
4. Penatalaksanaan Demam Rematik
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab/Diskusi

V. MEDIA
1. LCD, Laptop
2. Leaflet Demam Rematik
VI. PROSES PELAKSANAAN

No Kegiatan Respon pasien / Waktu


keluarga
1 Pendahuluan
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Menyampaikan pokok Menyimak 5 menit
bahasan Menyimak
c. Menyampaikan tujuan Menyimak
d. Melakukan apersepsi
2 Isi
Penyampaian materi tentang :
•Definisi Demam Memperhatikan 15 menit
Rematik
Memperhatikan
• Penyebab Demam
Rematik Memperhatikan
• Tanda dan gejala
Demam Rematik
3 Penutup
• Diskusi Aktif bertanya
• Kesimpulan
Memperhatikan 10 menit
• Evaluasi
• Memberikan salam Menjawab pertanyaan
penutup
Menjawab salam
VII. SETTING TEMPAT

MEDIA PENYULUHAN MEJA


PENYAJI
OBSERVER PINTU
MASUK
MODERA
TOR

PESERTA PENYULUHAN

VIII. STRUKTUR ORGANISASI


Ketua : Ni Wyn Emy Amithi
Sekretaris : Ni Pt. Ryca Deviyanti
Penyaji : I Pt. Gede Astra Sukadana
Moderator : Ni Wyn Sri Widya Dewi
Obsever : Ni Pt. Aristyawati
Fasilitator : Ni Kd. Ayu Suliastini
Ni Kd. Dewi Antari
Kd. Indah Oktarini
I Gst. Ayu Yulia Pratini
Ni Md. Wira Puspita

IX. ISI MATERI


1. Pengertian Penyakit
Demam reumatik merupakan penyakit vaskular kolagen multisistem yang
terjadi setelah infeksi streptokokus grup A pada individu yang mempunyai faktor
predisposisi. Penyakit ini masih merupakan penyebab terpenting penyakit
jantung didapat (acquired heart disease) pada anak dan dewasa muda di
banyak negara terutama negara sedang berkembang. Keterlibatan
kardiovaskular pada penyakit ini ditandai oleh inflamasi endokardium dan
miokardium melalui suatu proses autoimun yang menyebabkan kerusakan
jaringan.
Serangan pertama demam reumatik akut terjadi paling sering antara umur
5-15 tahun. Demam reumatik jarang ditemukan pada anak di bawah umur 5
tahun.
Demam reumatik akut menyertai faringitis Streptococcus beta hemolyticus
grup A yang tidak diobati. Pengobatan yang tuntas terhadap faringitis akut
hampir meniadakan resiko terjadinya demam reumatik. Diperkirakan hanya
sekitar 3 % dari individu yang belum pernah menderita demam reumatik akan
menderita komplikasi ini setelah menderita faringitis streptokokus yang tidak
diobati.

2. Etiologi
Demam reumatik, seperti halnya dengan penyakit lain merupakan akibat
interaksi individu, penyebab penyakit dan faktor lingkungan. Infeksi
Streptococcus beta hemolyticus grup A pada tenggorok selalu mendahului
terjadinya demam reumatik, baik pada serangan pertama maupun serangan
ulangan. Untuk menyebabkan serangan demam reumatik, Streptokokus grup A
harus menyebabkan infeksi pada faring, bukan hanya kolonisasi superficial.
Berbeda dengan glumeronefritis yang berhubungan dengan infeksi
Streptococcus di kulit maupun di saluran napas, demam reumatik agaknya tidak
berhubungan dengan infeksi Streptococcus di kulit.
Hubungan etiologis antara kuman Streptococcus dengan demam reumatik
diketahui dari data sebagai berikut:
1. Pada sebagian besar kasus demam reumatik akut terdapat peninggian
kadar antibodi terhadap Streptococcus atau dapat diisolasi kuman beta-
Streptococcus hemolyticus grup A, atau keduanya.
2. Insidens demam reumatik yang tinggi biasanya bersamaan dengan
insidens oleh beta-Streptococcus hemolyticus grup A yang tinggi pula.
Diperkirakan hanya  sekitar 3% dari individu yang belum pernah
menderita demam reumatik akan menderita komplikasi ini setelah
menderita faringitis Streptococcus yang tidak diobati.
3. Serangan ulang demam reumatik akan sangat menurun bila penderita
mendapat pencegahan yang teratur dengan antibiotika.

3. Patofisiologi
Demam reumatik adalah suatu hasil respon imunologi abnormal yang
disebabkan oleh kelompok kuman A beta-hemolitic treptococcus yang
menyerang pada pharynx.
Streptococcus diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari 20 prodak
ekstrasel; yang terpenting diantaranya ialah streptolisin O, streptolisin S,
hialuronidase, streptokinase, difosforidin nukleotidase, deoksiribonuklease serta
streptococca erythrogenic toxin. Produk-produk tersebut merangsang timbulnya
antibodi. Demam reumatik yang terjadi diduga akibat kepekaan tubuh yang
berlebihan terhadap beberapa produk tersebut.
Sensitivitas sel B antibodi memproduksi antistreptococcus yang
membentuk imun kompleks. Reaksi silang imun komleks tersebut dengan
sarcolema kardiak menimbulkan respon peradangan myocardial dan valvular.
Peradangan biasanya terjadi pada katup mitral, yang mana akan menjadi skar
dan kerusakan permanen.
Demam rematik terjadi 2-6 minggu setelah tidak ada pengobatan atau
pengobatan yang tidak tuntas karena infeksi saluran nafas atas oleh kelompok
kuman A betahemolytic.
Mungkin ada predisposisi genetik, dan ruangan yang sesak khususnya di
ruang kelas atau tempat tinggal yang dapat meningkatkan risiko. Penyebab
utama morbiditas dan mortalitas adalah fase akut dan kronik dengan karditis.
4. Manifestasi Klinis

Manifestasi mayor Manifestasi minor

 Cardistis (tidak berfungsinya  Demam


katup mitral dan aorta, pulse  Althralgia
meningkat waktu istirahat dan  Demam rematik atau penyakit
tidur). jantung rematik
 Polyarthritis (panas, merah,  LED meningkat
bengkak pada persendian).  C-reative protein (CRP) ++
 Erytema marginatum  Antistretolysin O meningkat
(kemerahan pada batang  Anemia
tubuh dan telapak tangan)
 Leukositosis.
 Nodula subcutaneous
 Perubahan rekaman ECG (PR
(terdapat pada permukaan
memanjang, interval QT).
ekstensor persendian).
 Khorea (kelainan neurologis
akibat perubahan vaskular
SSP)
Dengan adanya riwayat infeksi stretococcus.

X. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
• Kesiapan materi
• Kesiapan SAP
• Kesiapan media : LCD, Laptop, Leaflet
• Peserta hadir ditempat penyuluhan
• Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
• Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
• Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
• Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
• Suasana penyuluhan tertib
• Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
• Menjelaskan pengertian Demam Rematik
• Menjelaskan penyebab Demam Rematik
• Menjelaskan tanda dan gejala Demam Rematik
• Menjelaskan penatalaksanaan Demam Rematik

Anda mungkin juga menyukai