Oleh:
Ganjar Irfansyah
NIM A1F015037
Oleh:
Ganjar Irfansyah
NIM A1F015037
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
pada Pendidikan Strata Satu Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman
Oleh:
Ganjar Irfansyah
NIM A1F015037
Tanggal : ……………..
Mengetahui
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
Tangerang”.
Penulisan laporan praktek kerja lapangan ini tidak lepas dari bantuan
1. Dr. Ir. Heru Adi Djatmiko, M.P., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
lapangan.
3. Bapak Pulung Tri Wijaya, selaku manager PDQA yang telah memberikan izin
Mulia.
kerja lapangan.
6. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun secara tidak
Penulis menyadari bahwa laporan praktik kerja lapangan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
Ganjar Irfansyah
DAFTAR ISI
PRAKATA..............................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
A. Cokelat..........................................................................................................5
D. Pengawasan Mutu.......................................................................................15
VIII. PENUTUP.....................................................................................................71
A. Kesimpulan.................................................................................................71
B. Saran...........................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................73
LAMPIRAN...........................................................................................................75
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji
penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan, dan devisa negara. Selain itu, kakao
pada dunia industri khususnya industri makanan. Biji kakao dapat diolah menjadi
berbagai macam produk. Produk utama dari biji kakao adalah bubuk dan lemak
kakao yang kemudian dapat diolah menjadi beberapa produk baru yang bernilai
ekonomi tinggi. Hal ini dikarenakan biji kakao mengandung cita rasa dan warna
yang khas, sehingga sangat digemari dan banyak diminati. Produk olahan kakao
yang bermutu baik sangat dipengaruhi oleh mutu dari biji kakao yang digunakan.
Bila biji kakao yang digunakan bermutu rendah, maka hasil suatu produk yang
cokelat pasta, cokelat bubuk, cokelat batang, permen cokelat, dan bahan makanan
banyak diminati oleh masyarakat. Pada mulanya minuman cokelat dibuat dengan
cara yang sangat sederhana akan tetapi menghasilkan minuman yang sangat
powder, gula, dan penyedap yang dapat secara cepat larut dalam air atau susu
Sekawan Karsa Mulia yang beralamat di Jl. Raya Mauk KM 7 Karet IV No. 12,
ini bergerak dalam bidang bakery ingredients antara lain cake emulsifier, bread
improver, bread filling pasta, cokelat blok, bread filling powder, dan baking
powder yang proses produksinya dilakukan secara baik dan aman dikonsumsi,
oleh PT. Sekawan Karsa Mulia. Pencapaian kepercayaan tersebut tidak terlepas
dari proses pengolahan dan pengawasan mutu yang baik terhadap seluruh aspek
mulai dari penyediaan bahan baku hingga hasil akhir produk jadi.
Aspek yang akan dikaji pada Praktik Kerja Lapangan di PT. Sekawan
Karsa Mulia yaitu aspek proses pengolahan dan pengawasan mutu. Kedua aspek
tersebut memiliki peranan yang penting dalam menentukan kualitas produk yang
cukup intensif dan harus berada dalam keadaan terkendali, kurangnya pengawasan
pada tahap tersebut dapat menghasilkan produk yang kurang sesuai dengan
standar yang di tetapkan. Produk yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi
pengawasan mutu bahan baku hingga produk jadi minuman cokelat bubuk
sebelum dipasarkan.
4. Meningkatkan kerjasama antara pihak akademik (universitas) dengan pihak
instasi (perusahaan)
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Cokelat
biji kakao yang pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno.
Cokelat merupakan produk pangan olahan yang bahan komposisinya terdiri dari
pasta cokelat, gula, lemak kakao dan beberapa jenis tambahan citarasa (Kelishadi,
2005). Terdapat beberapa jenis produk cokelat. Yang pertama cokelat hitam (dark
chocolate) yang terbuat dari pasta kakao dengan penambahan sedikit gula, yang
kedua cokelat susu (milk chocolate) yang terbuat dari pasta kakao, lemak kakao,
gula dan susu bubuk, dan yang ketiga cokelat putih (white chocolate) yang terbuat
dari lemak kakao, gula dan susu bubuk (Rizza et. al., 2000).
Cokelat adalah makanan yang sarat dengan berbagai cita rasa dan disukai
banyak orang, selain itu cokelat adalah sumber energi instan karena kaya akan
cokelat (Sufy, 2000). Cokelat memiliki kandungan gizi yang beraneka ragam
antara lain energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin
A, vitamin B1, vitamin B12, vitamin C, dan vitamin E. Cokelat yang dihasilkan
dari tanaman kakao merupakan sumber pangan yang kaya lemak (30%) dan
besi, tembaga, dan fosfor, dan berbagai jenis flavonoid seperti epikatekin,
Cokelat dibuat dari biji buahnya yang berwarna ungu merah pucat dan
diproses menjadi pasta yang disebut cocoa liquor. Ada dua jenis cokelat yang
umum digunakan dalam proses pengolahan cokelat yaitu cokelat compound dan
sifatnya yang lebih kokoh, tidak mudah meleleh sehingga mengurangi resiko
beberapa atau seluruh komponen diantaranya kakao padat, gula, dan susu.
hitam, cokelat susu, dan cokelat putih. Cokelat batangan berkembang sekitar
bar tetapi gagasan untuk menciptakan sebuah cokelat batangan adalah untuk
menyediakan cara yang lebih nyaman ketika mengkonsumsi cokelat dan ketika
atau sari biji kakao yang berbentuk pasta (cairan berwarna cokelat pekat),
cocoa butter dan cocoa solid. Semakin tinggi kandungan cocoa liquor,
maka semakin terasa sensasi pahit dari cokelat tersebut. Cokelat dengan
2. Cokelat Couverture
yang membuat cokelat couverture lebih mengkilap dan rasanya lebih enak.
Couverture biasanya dikembangkan dengan cita rasa bitter sweet dan milk
3. Cokelat Compound
cukup dilelehkan dengan cara ditim sampai leleh dan siap untuk
kakao yaitu cocoa powder. Cocoa powder yaitu olahan biji kakao yang dibuat dari
proses pembuatannya terdapat dua jenis cocoa powder, yang pertama melalui
proses natural dan yang kedua melalui proses dutch atau alkalisasi. Natural cocoa
powder diperoleh dari biji kakao kering (setelah difermentasi) yang dihilangkan
tersisa sekitar 18-23% lemak dalam cocoa powder atau bubuk kakaonya. Natural
cocoa powder memiliki rasa pahit dan sedikit asam, berbentuk tepung, serta
Dutch cocoa powder adalah cokelat yang diproses secara alkali dan tidak
diberi pemanis. Dutch cocoa powder memiliki warna yang lebih gelap
dibandingkan dengan natural cocoa powder dan cita rasanya sangat kuat karna
diproses secara alkalis. Rasa yang kuat timbul akibat dari rasa pahit dan keasaman
(aroma asam alami cokelat) yang berkurang karena adanya garam alkali (Ide,
2008).
setengah jadi. Proses pengolahan buah kakao menentukan mutu produk kakao,
karena dalam proses ini terjadi pembentukan cita rasa khas dari kakao dan
pengurangan cita rasa yang tidak dikehendaki, misalnya rasa pahit dan sepat
1. Pemeraman buah
kematangan buah yan seragam dan memudahkan pengeluaran biji dan buah kakao
2. Pemecahan buah
menggunakan logam atau bersentuhan dengan logam maka warna biji buah kakao
3. Fermentasi
Tujuan fermentasi kakao adalah untuk mematikan lembaga biji agar tidak
keping biji, peningkatan aroma dan rasa, perbaikan konsistensi keping biji dan
untuk melepaskan lendir. Proses fermentasi sangat menentukan kualitas biji kakao
sebagian kulit biji kakao terlarut sehingga proses pengeringan menjadi lebih
cepat. Setelah perendaman, dilakukan pencucian untuk mengurangi sisa-sisa
lendir yang masih menempel pada biji dan mengurangi rasa asam pada biji.
5. Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air dalam biji dari 60%
sampai pada kondisi kadar air dalam biji tidak dapat menurunkan kualitas biji dan
biji tidak ditumbuhi jamur. Pengeringan data dilakukan dengan menjemur pada
6. Penyimpanan
Biji kakao kering dimasukkan ke dalam karung goni. Tiap karung goni
diisi 60 Kg biji kakao kering kemudian karung disimpan dalam ruangan bersih,
kering dan memiliki lubang pergantian udara. Antara lantai dan wadah biji kakao
diberi jarak 8 cm dan jarak dari dinding 60 cm. Biji kakao dapat disimpan selama
Biji kakao yang telah dihasilkan akan mengalami proses pengolahan lebih
lanjut menjadi produk setengah jadi. Tahap – tahap pengolahan biji kakao menjadi
1) Penyangraian
Penyangraian dilakukan untuk membentuk aroma dan cita rasa yang khas
cokelat dari biji kakao serta untuk memudahkan mengeluarkan lemak dari dalam
biji.
2) Pemisahan Kulit
Biji kakao yang telah disangrai kemudian dipecah untuk memisahkan kulit
dengan inti biji. Karena inti biji bersifat elastis, pecahan biji mempunyai ukuran
yang relatif besar dan seragam. Sebaliknya, biji yang mempunyai sifat yang rapuh
Bubuk cokelat atau cocoa powder adalah produk yang diperoleh dari
bungkil kakao yang diubah bentuknya menjadi bubuk (SNI 3747-2009). Untuk
memperoleh cokelat bubuk, maka sebagian lemak cokelat yang ada di dalam pasta
mengepress pasta menggunakan alat press (hidraulik atau mekanis) pada tekanan
400-500 bar dan suhu 90-1000C. Lemak cokelat panas dilewatkan ke filter press
dicetak dan didinginkan. Lemak cokelat ini banyak digunakan oleh industri
cokelat. Bungkil biji hasil dari pengepresan dihaluskan dengan menggunakan alat
penghalus dan diayak untuk memperoleh ukuran partikel bubuk yang seragam
yang menjadi bubuk cokelat. Bubuk cokelat ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
berbagai produk pangan salah satunya minuman bubuk cokelat instan (Adinata,
2015)
berbentuk serbuk, mudah larut dalam air, praktis dalam penyajian dan memiliki
daya simpan yang lama karena kadar airnya yang rendah dan memiliki luas
cokelat cair, susu, dan vanila. Olahan cokelat ini paling banyak dikonsumsi.
Massa kakaonya cukup tinggi, sekitar 80 persen dan rasanya lebih manis. Olahan
yang satu ini pasti disukai anak-anak dan orang tua dengan rasa yang manis dan
8% pati cokelat. Dalam menyiapkan minuman dari kakao atau cokelat batangan,
yaitu dengan cara memanaskan bubuk kakao sampai homogen akan menjadi lebih
penampakan yang kurang menarik ketika dicampurkan dengan air. Karena, pada
saat lemak yang terkandung dalam minuman cokelat masih tinggi maka lemak
Minuman cokelat biasanya terdiri atas 70% gula dan 30% cocoa. Selain
cocoa powder dan gula terdapat bahan tambahan lain yang digunakan dalam
tambahan tersebut seperti vanili, kayu manis, garam, susu dan filled milk. Vanili
dan kayu manis ditambahkan sebagai tambahan cita rasa. Garam yang
yaitu berbentuk bubuk, bubuk ini memberikan hasil lebih baik dibanding
permukaan jika cocoa powder dibuat minuman (Haryadi dan Supriyanto, 2012).
Berdasarkan data dari SNI 3747-2009 berikut ini merupakan syarat mutu cocoa
minuman instan cokelat ini adalah gula. Gula merupakan salah satu kebutuhan
industri pangan menggunakan gula untuk proses produksi salah satu jenis gula
yaitu gula rafinasi. Gula kristal rafinasi merupakan gula sukrosa yang diproduksi
(ALT)
12 Kapang Koloni/ 10g Maks 10
13 Khamir Koloni/ 10g Maks 10
Sumber: SNI 01-3140.2-2006
D. Pengawasan Mutu
tangan konsumen produk tersebut tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Solusi yang
tepat untuk mengatasi hal itu adalah dengan pengawasan (pengendalian) mutu
terhadap produk agar kualitas dari produk tetap terjaga. Adanya mutu produk
yang tetap terjaga maka akan dapat memenuhi permintaan pasar khusunya
kualitas produk atau barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk
proses yang terjadi akan menghasilkan produk sesuai dengan tujuan yang
dan membandingkan kinerja nyata proses dengan tujuan. Hal tersebut meliputi
semua kegiatan dalam rangka pengawasan rutin mulai dari bahan baku, proses
(Puspitasari, 2004).
tingkatan tertentu atau hingga batas toleransi yang dapat diterima oleh konsumen.
Pengawasan mutu bertujuan untuk menciptakan ketertiban dalam hal mutu barang
atau produk untuk perkembangan industri, transaksi perdagangan, perlindungan
Apabila perusahaan ingin membuat atau menetapkan standar mutu sendiri maka
mutu produk harus sesuai dengan harga jual dan perlu adanya tim yang
akhir. Pendekatan bahan baku dilakukan dalam menentukan kualitas bahan baku,
karena bahan baku berpengaruh sangat besar bagi kualitas produk akhir.
Pendekatan proses produksi dilakukan agar semua proses yang berjalan sesuai
dengan standar dan spesifikasi yang ada. Kegiatan produksi sangat mungkin
kegiatan pengawasan yang dimulai dari penyediaan bahan mentah sampai barang
Pendekatan produk akhir dilakukan untuk mengetahui mutu produk akhir tersebut
industri terutama industri yang berkaitan dengan pangan, kosmetik, farmasi, dan
menggunakan produk-produknya.
dari HACCP. GMP secara luas berfokus dan berakibat pada banyak aspek, baik
aspek produksi, maupun proses operasi dan personalnya sendiri. Yang diutamakan
dari GMP adalah agar tidak terjadi kontaminasi terhadap produk selama proses
fisik (bangunan, mesin, perlatan, konstruksi pabrik, dll), faktor higienitas dari
personal yang bekerja dan faktor kontrol operasi termasuk pelatihan dan evaluasi
Selain GMP setiap industri pangan harus memenuhi kebutuhan dan hak
halal adalah bagian dari tanggung jawab perusahaan kepada konsumen muslim.
yang dikonsumsi adalah halal, maka perusahaan harus memiliki Sertifikat Halal
(SH) dari MUI. Sesuai ketentuan MUI, masa berlaku SH adalah dua tahun.
Selama masa tersebut, perusahaan harus dapat memberikan jaminan kepada MUI
untuk menyusun suatu sistem yang disebut Sistem Halal (SH) (MUI, 2008).
Tangerang. Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan selama kurang lebih satu
C. Pengumpulan Data
Mulia, Tangerang..
Tangerang.
cokelat bubuk.
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT. Sekawan Karsa Mulia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
pada bidang bakery ingredient, jenis produk yang dihasilkan yaitu emulsifier,
baking powder, filling bread, cokelat blok, cokelat pasta, minuman cokelat,
dilakukan di pabrik yang terletak di kota Tangerang, Banten. Berikut ini adalah
Alamat Pabrik : Jalan Raya Mauk Km. 7 Karet IV No. 12 Desa Mekar
Jaya, Tangerang
Aplikasi dari produk yang dihasilkan oleh PT. Sekawan Karsa Mulia
PT. Sekawan Karsa Mulia berdiri pada tahun 1997. Arti nama perusahaan
dagang dengan tujuan yang mulia. PT. Sekawan Karsa Mulia mulanya berdiri di
sebuah ruko di Jalan Tiang Bendera, Jakarta Pusat. Aktivitas awal berdirinya
gudang di tempatnya saat ini, yaitu di Jl. Raya Mauk KM 7 Karet IV No. 12, Desa
perusahaan terletak di Jalan Bandengan Utara No. 27-29 Blok A No. 15,
Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Pada tahun tersebut pula
Hingga saat ini, PT. Sekawan Karsa Mulia telah memiliki 8 kantor cabang
Indonesia.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Sedangkan Misi dari PT. Sekawan Karsa Mulia yaitu ”Penuh Percaya Diri
pemilihan lokasi pabrik yaitu letak pasar, bahan baku, tenaga kerja, masyarakat,
Pemilihan lokasi pabrik di Jl. Raya Mauk KM 7 Karet IV No. 12, Desa
ini dikarenakan sistem irigasi yang tidak baik serta seringnya jalan dilalui oleh
kendaraan-kendaraan besar. Jika terjadi hujan sebagian jalan akan tergenang air
dan banjir sehingga menyebabkan terhambatnya proses distribusi bahan baku
maupun produk jadi. Selain jalan yang rusak, tidak adanya sarana transportasi
umum yang melintas di depan pabrik juga membuat karyawan yang tidak
memiliki kendaraan pribadi harus berjalan kaki atau menyewa kendaraan online
untuk mengantarkan samapi ke lokasi pabrik. Denah lokasi pabrik PT. Sekawan
Selain lokasi pabrik, tata letak dari pabrik juga harus diperhatikan agar
berjalan lancar, efektif, ekonomis, aman dan nyaman serta tidak terjadi cross
tata letak pabrik yaitu, efisiensi penggunaan alat, aliran proses produksi, tenaga
kerja, dan keamanan. Selain itu juga tata letak pabrik dibuat agar tercapainya
Ruangan yang terdapat di PT. Sekawan Karsa Mulia yaitu gudang bahan
baku, gudang produk jadi, gudang bahan baku suhu rendah, ruang penimbangan,
kantor, ruang karyawan, ruang bakery, dan toilet. Tata letak pabrik PT Sekawan
atau posisi, juga menunjukan jenjang jabatan sebagai wadah untuk menjalankan
Pabrik PT. Sekawan Karsa Mulia terdpat dua manajer yaitu manajer
PDQA dan manajer produksi serta karyawan bagian administrasi. Manajer PDQA
masing. Struktur organisasi PT. Sekawan Karsa Mulia dapat dilihat pada Gambar
1.
Direktur
Manager Manager
Pabrik PDQA
pabrik terdiri dari bagian administrasi, produksi dan PDQA. Adapun pembagian
waktu kerja karyawan PT. Sekawan Karsa Mulia di pabrik Tangerang dapat
administrasi
Karyawan Karyawan
Karyawan
Keterangan Bagian Bagian
Bagian PDQA
Produksi Administrasi
Jumlah Shift 2 - -
Waktu atau
07.00 – 16.00 08.00 – 17.00 08.00 – 17.00
jumlah jam
atau atau atau
kerja
8 jam kerja 8 jam kerja 8 jam kerja
(shift 1)
16.00 – 01.00
atau
8 jam kerja
(shift 2)
Jumlah hari per Senin- Jumat Senin- Jumat Senin- Jumat
karyawan produksi bagian powder (bread filling, minuman cokelat, pudding, dll),
bagian cokelat (cokelat pasta dan cokelat blok) dan bagian emulsifier. Pada setiap
bagian produksi terdapat satu orang yang bertanggung jawab terhadap tugas dan
target yang diberikan oleh perusahaan. Selain itu, masing-masing terdapat satu
orang yang bertanggung jawab sebagai operator yang menjalankan mesin tersebut.
PT. Sekawan Karsa Mulia juga memiliki peraturan mengenai jam kerja
yaitu 8 jam/ hari dengan 5 hari kerja dalam seminggu yakni Senin sampai Jumat.
Pembagian jam kerja untuk karyawan staf atau kantor yaitu pukul 08.00-17.00,
jam istirahat pada pukul 12.00 sampai 13.00 sedangkan pada hari Jumat pukul
memiliki dua shift pembagian kerja yaitu shift 1 pukul 07.00-16.00 dan shift 2
secara bergantian oleh staf PDQA yang dipilih oleh manajer PDQA, kemudian
pukul 08.20 karyawan menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
Pada briefing ini masing-masing karyawan memaparkan kegiatan apa yang akan
produksi memulai kerja pada pukul 07.00 dan selesai pukul 16.00. Namun, jam
kerja tersebut dapat berubah apabila terjadi peningkatan permintaan produk serta
pada pukul 08.00 petugas produksi akan mengantarkan sampel kepada QC untuk
Ketentuan hari libur karyawan juga diatur oleh PT. Sekawan Karsa Mulia,
karyawan dapat mengambil libur di luar hari yang telah ditentukan apabila:
Cuti yang diperoleh yaitu 6 hari dalam setahun namun tidak diambil
sekaligus.
dengan UMR (Upah Minimum Regional) yang ada. Karyawan yang bekerja di
luar jam atau hari kerja untuk memenuhi target produksi, dihitung sebagai lembur.
Jumat) sistem pemberian upah dihitung per jam kerja. Untuk kegiatan lembur
pada hari Sabtu, sistem pemberian upah/kompensasi dihitung per hari dengan
jumlah yang lebih besar dibandingkan pada kegiatan lembur pada hari kerja.
PT. Sekawan Karsa Mulia juga memperoleh Tunjangan Hari Raya (THR) yang
jumlahnya adalah satu bulan gaji pokok. Fasilitas yang diberikan perusahaan
kesehatan, kendaraan bagi manajer dan kurir, serta rekreasi berupa kegiatan
gathering.
Masing-masing karyawan PT. Sekawan Karsa Mulia dituntut memiliki 8
o Komitmen
mencakup komitmen dalam visi, misi, dan 8 sikap budaya dasar PT. Sekawan
Karsa Mulia.
o Memiliki
Sikap ini berupa rasa tanggung jawab karyawan terhadap tindakan dan
hasil dalam pekerjaan. Selain itu, setiap karyawan juga harus menjadi pionir
dalam perubahan.
o Integritas
Sikap ini berupa kejujuran dan kesediaan karyawan dalam menepati janji
yang telah dibuat, baik janji pada diri sendiri maupun orang lain.
o Inspirasi
Sikap ini berupa keinginan karyawan untuk belajar dari kesalahan dan
tumbuh menjadi pribadi yang dapat mendukung rekan kerja dalam tim. Setiap
karyawan harus berupaya menjadi inspirator untuk kemajuan yang akan datang
o Tim Kerja
Sikap ini berupa tindakan karyawan di dalam tim untuk mampu bertindak
sebagai anggota dan pemimpin. Karyawan juga harus bekerja sama dalam
mecapai target di dalam tim, fokus dalam pekerjaan, selalu ada untuk dapat
menyelesaikan masalah dan bukan untuk sekedar kompromi, serta lentur di dalam
pekerjaan.
o Senang
harus dinikmati dan dihargai, dengan menciptakan suasana senang dan bahagia.
o Konsisten
Sikap ini berupa kedisiplinan dalam bekerja sehingga mencapai hasil yang
Sikap ini berupa rasa syukur kepada Tuhan dan rasa terima kasih kepada
sesama. Setiap karyawan harus menjadi contoh dalam menghargai waktu yang
diberikan, serta tahu berterima kasih kepada siapapun dan apapun yang terjadi di
dalam kehidupannya.
a. Baking Powder
Menurut Faridah dkk (2008), Baking powder memiliki sifat cepat
larut pada suhu kamar dan tahan selama pengolahan. Fungsi bahan
adonan. Produk baking powder dengan tipe ini adalah Dyna Cream
of Tar-tar.
2. Tipe baking powder yang kedua adalah double acting, tipe ini
single acting, hanya saja tipe double acting ini menghasilkan dua
reaksi di dalam adonan, yaitu reaksi antara adonan dengan air atau
pengeluaran gas CO2 kembali pada saat adonan terkena panas oven
b. Bread Improver
mutu adonan roti. Hasil dari pemakaian bread improver adalah roti yang
lembut dan empuk. Bread improver terdiri dari beberapa produk, yaitu Dyna
100, Dyna M, Dyna Soft, Dyna S, Dyna plus, Dyna spring, Dyna Red, Dyna
c. Cake Emulsifier
fungsi melembutkan cake dan membentuk tekstur cake lebih halus. Produk
cake emulsifier yang diproduksi oleh PT. Sekawan Karsa Mulia terdiri dari
Dyna 80, Dyna SP, Dyna TBM, Panther TBM, Panther SP, dan Nesta SP.
d. Cake Improver
cake berkilau semakin lama. Produk yang di produksi oleh PT. Sekawan
Mulia adalah Dyna Mix dan digunakan 3% – 5% dari berat gula yang
e. Cokelat Blok
berjenis dark chocolate. Jenis dark chocolate memiliki warna yang lebih
Sekawan Karsa Mulia yaitu Dyna Choco Dark Premium, Nesta choco
Dark, dan Nesta chocomilk. Produk cokelat blok dengan harga yang lebih
murah ditawarkan dalam produk Nesta Coklat Blok. Produk baru yaitu
Pasha Dark Chocolate yang memiliki kualitas paling baik diantara cokelat
250 gram dan 1 kg. Produk cokelat blok tersebut biasa digunakan untuk
dekorasi kue atau dipping donat. Berikut ini merupakan produk Pasha
Mulia memiliki aneka rasa serta aroma yang berbeda. Rasa yang
Sementara produk bread filling pasta terdiri dari tiga varian rasa yaitu:
d. Pudding Instant
lima varian rasa yaitu Dyna pudding cokelat susu, Dyna pudding
Dyna pudding susu. Pudding instan dikemas dalam kemasan sachet dan
pouch dengan ukuran 110 gram. Berikut ini merupakan pudding instan
kemasan pouch ukuran 110 gram yang diproduksi oleh PT. Sekawan
Karsa Mulia. Akan tetapi, kini produk tepung gula telah dihasilkan oleh
PT Sekawan Karsa Mulia. Terdapat dua bobot kemasan untuk tepung gula
ini yaitu 250 gram, 425 gram dan 10 kg yang dikemas dengan
f. Hydrocoloid
berbentuk bubuk dan berwarna kuning telur. Apabila dilarutkan dalam air,
warna kuning ini akan semakin terlihat dan larutannya memiliki aroma
cookies, cake, vla untuk kue soes, pudding, dan campuran bahan lainnya
Sekawan Karsa Mulia adalah Dyna Custard Powder dalam kemasan zak
Mulia diberi nama Dynakat. Produk ini merupakan minuman instan yang
dalam bentuk sachet ukuran 25g dan pouch 1kg. Berikut ini merupakan
terbaru dari PT. Sekawan Karsa Mulia. Produk ini hampir sama seperti
cabang PT. Sekawan Karsa Mulia berada di pulau Jawa, yaitu di wilayah Serang,
Distributor PT. Sekawan Karsa Mulia berada di daerah Solo, Purwokerto, Bali,
Selain didistribusikan melalui kantor cabang dan distributor, produk dari PT.
Sekawan Karsa Mulia mulai dipasarkan melalui supermarket besar seperti Giant
dan Hypermart.
V. PROSES PRODUKSI MINUMAN COKELAT DYNAKAT
instan Dyanakat adalah bubuk cokelat atau cocoa powder, gula kristal rafinasi,
Bubuk cokelat merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari buah
kakao. Menurut SNI 3747-2009, bubuk cokelat atau cocoa powder merupakan
produk yang dihasilkan dari bungkil kakao yang telah dipisahkan dengan
yang sesuai pada biji kakao atau keping biji kakao (nibs) atau bungkil kakao
(cocoa pre cake) dengan tujuan untuk mengatur keasaman agar tercapai tingkat
yang diinginkan.
cocoa powder alkalized yang memiliki mutu baik dari segi fisik dan kimianya,
sehingga dapat menghasilkan produk minuman bubuk instan yang berkualitas dan
dapat diterima oleh konsumen. Cokelat bubuk atau cocoa powder dapat dilihat
pada Gambar 9.
Gambar 9. Bubuk cokelat atau
cocoa powder
(sumber: https://missjunecompany.com)
2. Gula
Dynakat adalah gula kristal rafinasi. Gula kristal rafinasi merupakan gula sukrosa
yang diproduksi melalui tahapan pengolahan gula kristal mentah (GKM) meliputi:
dihasilkan tekstur gula yang lebih halus dan menghasilkan produk akhir yang
diinginkan. Fungsi utama dari gula rafinasi ini yaitu sebagai pemanis, selain itu
juga berperan sebagai pengawet produk karena gula bersifat dehydrating agent
yang dapat mengikat air sehingga kadar air bahan rendah dan dapat
memperpanjang umur simpan. Gula kristal rafinasi dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Gula kristal rafinasi.
(sumber: https://lampungpro.com)
3. Garam
dihasilkannya cita rasa yang gurih pada produk. Garam yang ditambahkan dalam
garam yang digunakan terlalu banyak akan menyebabkan berubahnya cita rasa
pada produk yang dihasilkan serta akan mempengaruhi daya terima konsumen
dibuat berdasarkan bahan penyusun berupa minyak nabati, protein, penstabil yang
baku susu, susu evaporasi atau susu segar. Produk ini disebut sebagai krimer non
susu karena memanfaatkan minyak nabati sebagai bahan baku seperti halnya
pemanfaatan lemak susu dalam produk krimer. Kelebihannya antara lain umur
dan penanganan, selain itu non dairy creamer aman di konsumsi bagi penderita
lactose intolerence karena terbuat dari lemak nabati yang tidak mengandung
Non dairy creamer yang digunakan dalam pembuatan minuman cokelat ini
selain berfungsi sebagai penambah cita rasa, krimer ini juga berfungsi sebagai
emulsifier atau pengental bahan minuman karena tidak adanya bahan tambahan
pengental lain pada minuman cokelat Dynakat. Krimer nabati dapat dilihat pada
Gambar 12.
Gambar 12. Krimer nabati atau non dairy creamer.
(Sumber: http://www.daganghalal.com)
digunakan untuk memberi flavor, dengan pengecualian rasa asin, manis dan asam,
sebagai bahan pangan. Terdapat tujuh jenis perisa yaitu perisa alami, bahan baku
aromatik alami, preparat perisa, perisa asap, senyawa perisa identik alami,
kimia yang belum teridentifikasi dalam produk alami dan ditujukan untuk
konsumsi manusia, sedangkan perisa artifisial itu sendiri adalah perisa yang terdiri
atas satu atau lebih senyawa perisa artifisial. Perisa vanila ini berfungsi sebagai
penambah aroma vanila dan rasa gurih pada produk yang dihasilkan. Perisa vanila
Dynakat, yaitu:
a. Mixer
mesin mixer yang ada di PT. Sekawan Karsa Mulia terdapat 5 mesin
dimana setiap mesin diatur oleh satu orang yang bertanggung jawab dalam
Pada bagian dalam mesin ini terdapat pengaduk yang berfungsi untuk
tempat keluarnya bahan setelah semua bahan selesai dicampur. Alat mixer
Mesin giling gula adalah mesin yang mampu menggiling gula pasir
menjadi gula putih yang lembut dan halus dalam waktu yang singkat. PT.
menggunakan jenis gula kristal rafinasi dan mesin giling gula yang
bahan baku dengan menggunakan alat mixer terlebih dahulu gula rafinasi
digiling untuk dijadikan sebagai gula halus yang berperan sebagai pemberi
rasa manis pada minuman Dyanakat. Mesin giling dula dapat dilihat pada
Gambar 15.
Gambar 15. Mesin giling gula kristal rafinasi.
(Sumber: https://www.indotrading.com)
c. Alat Pengemas
produk jadi. Alat ini akan langsung mengisi produk yang dihasilkan
kedalam kemasan yang telah disiapkan. Dalam alat ini terdapat pengaturan
berapa panjang dan lebar kemasan yang diinginkan. Mesin ini dikhususkan
d. Utility
1. Timbangan
2. Pallet
bervariasi. Terdapat dua jenis pallet yang biasa digunakan yaitu pallet
berbahan dasar plastik dan kayu. Pallet dapat dilihat pada Gambar 18.
3. Trolley
Akan tetapi alat ini dapat mengangkut barang beserta palletnya sehingga
5. Alat Printing
number dan best before dari produk yang telah dikemas. Batch
alat hot stamping dan secara otomatis batch number dan best before
Gambar 21.
Gambar 21. Alat Printing
(Sumber: http://indonesian.fiberlasercuttingmachines.com)
penggilingan gula kristal rafinasi dan proses mixing. Hal ini dikarenakan
menggunakan bahan yang kering dan berbentuk powder atau bubuk sehingga
tidak diperlukan adanya proses lain. Pada setiap tahap yang dilakukan, untuk
menggunakan sarung tangan, topi, masker, dan sepatu yang telah disediakan oleh
yang telah ada yang tentunya akan menentukan produk yang dihasilkan
terlebih dahulu untuk menjadi tepung gula, selanjutnya tepung gula yang
tepung gula.
mixing yang digunakan yaitu mixer reborn, alat ini dapat mencampur
mutu yang baik. Dalam produksi produk powder, tedapat 5 buah mesin
mixer (A, B, C, D, E) dan setiap mesin ini terdapat 1 orang sebagai
terkecil yaitu gula, cocoa powder, perisa artifisial vanila, garam, dan
terakhir krimer nabati. Setiap bahan yang dimasukkan diberi jeda selama
10 menit. Total waktu yang digunakan dalam proses mixing ini adalah 1
sesuai dengan pedoman yang ada. Karena, apabila bahan yang dimasukkan
tidak sesuai dengan urutan yang benar maka produk yang dihasilkan tidak
(tidak larut).
sebuah wadah yang bersih. Setelah dimasukkan ke wadah yang bersih dan
Control).
d. Pengecekan oleh petugas QC (Quality Control)
yang telah ditetapkan. Apabila produk yang dicek telah sesuai dengan
produk yang telah jadi yaitu dengan cara dimasak. Pemasakan ini tidak
harus sesuai dengan saran penyajian produk sachet namun yang terpenting
sachet Dynakat ukuran 25 gr dilarutkan dalam 150 ml air, namun untuk uji
akan diberi label berwarna putih (QC hold) yang menandakan bahwa
hasil uji yang sesuai dengan standar maka akan diberi label berwarna hijau
produk. Dan apabila produk yang dianalisis kurang sesuai dengan standar
produksi bahwa produk jadi tersebut kurang sesuai standar dengan cara
produksi akan memberi form BTS (Barang Tidak Sesuai) kepada petugas
diuji oleh petugas QC atau produk baru hasil reformulasi petugas PD yang
kemudian diuji kembali oleh QC seperti pada tahap awal sampai produk
jadi tersebut mendapat label berwarna hijau yang artinya siap untuk proses
packaging.
terdapat keterangan yaitu nama produk, BPOM RI, LPPOM MUI, logo
dan barcode. Minuman cokelat Dynakat kemasan sachet 25g dan pouch
(Gambar 23-24)
Gambar 23. Kemasan sekunder (duplex) minuman cokelat Dynakat.
(Sumber: foto pribadi)
Kemasan untaian
(Gambar 25-26)
trolley agar tidak terjadi kerusakan pada kemasan produk Dynakat untuk
Mulia yaitu produk yang pertama kali dihasilkan adalah produk yang
sistem FIFO.
(Good Manufacturing Practies). Sistem ini telah dilakukan oleh PT. Sekawan
Karsa Mulia yaitu dengan cara mencegah tercemarnya pangan oleh cemaran
biologis, kimia dan fisik; mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik
melalui pengawasan mutu terhadap bahan baku, proses produksi, dan produk jadi.
Selain telah berstandar GMP, PT. Sekawan Karsa Mulia juga dapat
memenuhi kebutuhan dan hak konsumen yang beragama Islam yaitu dengan
khawatir akan kehalalan produk yang diproduksi oleh PT. Sekawan Karsa Mulia.
Selain itu PT. Sekawan Karsa Mulia telah menerapkan Personal Higiene System
untuk menjaga kebersihan saat sebelum, sedang dan setelah produksi berlangsung.
Analysis (CoA) dan Sertifikat Halal (SH) oleh QC (Quality Control). Komponen
yang ditinjau diantaranya adalah berat/pcs, pengemas, batch number, expire date,
Pengecekan ini dilakukan pada saat bahan baku tersebut datang, di mana bahan
baku langsung di-sampling dan ditempelkan label QC Hold (berwarna putih) yang
organoleptik (meliputi warna, rasa, kenampakan, aroma) dan kimia meliputi (pH,
Tiap bahan baku memiliki standar yang berbeda. Standar dan sampel
bahan baku untuk minuman cokelat bubuk dynakat dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Standar Mutu Bahan Baku Cokelat Bubuk di PT. Sekawan Karsa Mulia
Standar Sampel
Standar Sampel Standar Sampel Non Non
Standar Sampel Standar Sampel
Kakao Kakao Perisa Perisa Dairy Dairy
Gula Gula Garam Garam
Bubuk Bubuk Vanilin Vanilin Creame Creame
r r
White to White to
Warna Brown Brown White White White White White White
Cleam Cleam
Fresh Fresh
Aroma Normal Normal Normal Normal Normal Normal Typical Typical
Typical Typical
Rasa Pahit Pahit Manis Manis Salty Salty - - Typical Typical
Fine Fine Crystal CrystalCrystal Crystal
Penampaka Free Free
Powde Powde Crystal Crystal Powde Powde Powde Powde
n Flow Flow
r r r r r r
pH 4,0-8,5 6,06 - - 7,0-9,0 7,2 - - 7,0-8,5 7,89
Melting 190- 75-
- - 192oC - - 80oC - -
Point 195oC 85oC
Moisture 7,0% 0,1% 0,095 0,3% 0,05- 5,0%
4,693% 0,087% 0,096% 3,720%
Content maks. maks. % maks. 0,2% maks.
Specific
- - - - - - - - - -
Grafity
Setelah dilakukan analisis sampling dan sample dinyatakan OK atau lolos
sesuai standar maka hasil analisis tersebut ditulis kedalam label QC Release
(berwarna hijau) yang menandakan bahwa bahan baku tersebut dapat digunakan
untuk produksi Dynakat, sedangkan apabila hasil analisis tidak sesuai atau
berbeda dengan standar yang telah ditetapkan maka hasilnya dapat dituliskan di
dalam label QC Reject (berwarna merah) yang menandakan bahwa bahan baku
yang telah dilakukan sampling dapat di-reject atau tukar guling yang artinya
cara membuat surat penolakan bahan baku kepada suplier atau produsen yang
isinya menjelaskan kepada purchasing dan supplier bahwa bahan baku tersebut
tidak sesuai standar yang telah ditetapkan. Diagram alir pengawasan mutu bahan
Bahan baku yang berkualitas apabila tidak diolah dengan proses yang tepat maka
tidak akan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, perlu
kesesuaian bahan baku terhadap formula minuman cokelat Dynakat, hal tersebut
berlangsung sangat penting, karena jika sanitasi tidak diperhatikan dan waktu
tidak dikontrol maka dapat melewati batas yang telah ditentukan dan akan
menyebabkan hasil produk akhir minuman cokelat Dynakat menjadi tidak baik.
Pengawasan mutu pada saat produksi minuman cokelat Dynakat dimulai pada saat
Pada saat persiapan alat dan mesin produksi harus dipastikan bahwa alat
dan mesin tersebut bersih. Caranya yaitu membersihkan dengan menggunakan air
bersih dan untuk mesin mixing setelah dibersihkan dengan air bersih dan
dari kontaminasi baik mikroba maupun pengaruh dari produk powder lain yang
menggunakan alat dan mesin yang sama. Selain itu untuk menjaga agar terhindar
sarung tangan, masker, topi, dll yang telah disediakan oleh perusahaan.
Dynakat harus dihaluskan menjadi tepung gula dan disaring terlebih dahulu untuk
memisahkan benda asing yang masuk dalam bahan. Kemudian tahap demi tahap
bahan baku dimasukkan kedalam mixer yang telah dibersihkan tersebut. Urutan
bahan baku yang dimasukkan kedalam mixer yaitu gula, cocoa powder, garam,
perisa vanilla dan krimer nabati. Lamanya waktu yang digunakan dalam proses
mixing ini sekitar 30 menit sampai 1 jam. Setelah di-mixing produk dimasukkan
ke dalam wadah bersih atau zak yang telah disediakan untuk dilakukan sampling
Dynakat dikemas dengan kemasan sachet 25g dan pouch 1kg. Produk tersebut
maka produk tersebut dilakukan pengujian ulang oleh QC dan apabila di bawah
standar maka produk tersebut di-reject. Jika pada produk yang di-reject tersebut
yang dihasilkan kemudian produk tersebut akan diproduksi kembali hingga sesuai
atau mendekati standar. Setelah sesuai standar produk tersebut akan dikemas dan
pengujian kadar air. Pengaplikasian sample dengan cara dimasak ini tidak harus
sesuai dengan saran penyajian produk sachet namun yang terpenting dosis
tersebut dapat mewakili dari produk yang dihasilkan, misalnya 1 sachet Dynakat
ukuran 25 gr dilarutkan dalam 150 ml air, namun untuk uji panelis dapat
diaplikasikan dalam sebagiannya atau skala kecilnya. Pada analisis kadar air
minuman yang telah dibuat untuk membandingkan sample mana yang sesuai
dengan standarnya. Pengujian panelis dilakukan secara acak, disini tidak ada
pengujian oleh panelis pasti atau panelis terlatih karena pengujian yang dilakukan
lebih mengarah pada tingkat kesukaan konsumen ke sample minuman mana yang
telah dibuat sehingga pengujian di laboratorium dapat dilakukan oleh panelis tidak
terlatih atau semi terlatih. Berikut merupakan standar produk dyanakat dapat
Analisis
Moisture Maksimal 2%
Dynakat gravimetric
Cokelat, milky,
Rasa (after mix) Sensori
manis
Apabila sample minuman yang telah dibuat pengaplikasiannya
tersebut masih menyimpang jauh dari standar maka sample tersebut di-reject.
Diagram alir pengawasan mutu proses produksi dapat dilihat pada Lampiran 10.
VII. ANALISIS SWOT
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Analisis SWOT mencakup empat
1. Strength (kekuatan)
luas.
sejenis lainnya.
2. Weakness (kelemahan)
a. Lingkungan sekitar pabrik yang dapat terbilang kumuh sehingga sangat
b. Letak pabrik yang berada dikawasan industri memiliki akses jalan yang
produk dan kegiatan perusahaan serta akan menambah cost tidak efisien
waktu.
mengkontaminasi produk.
3. Opportunities (peluang/kesempatan)
4. Threasts (ancaman)
dan social.
b. Persaingan dengan industri cokelat yang lain dalam melakukan
pemasaran.
c.
VIII. PENUTUP
A. Kesimpulan
produk.
B. Saran
Haryadi dan Supriyanto. 2012. Teknologi Cokelat. Gajah mada University Press,
Yogyakarta.
Ide, Pangkalan. 2008. Dark Chocolate Healing. PT. Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Misnawi dan J. Selamat. 2008. Cita Rasa, Tekstur, dan Warna Cokelat. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Putri, H. L. R., dkk. 2016. Pengendalian Kualitas Non Dairy Creamer pada
kondisi Proses Pengeringan Semprot di PT. Kievit Indonesia. Jurnal
Pangan dan Agroindustri. Vol. 4 No. 1. Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya, Malang.
Retno. W. D., et a. 2015. Good Manufacturing Practice (GMP) dalam industri
Pangan.http://www.academia.edu/15785422/MAKALAH_Good_Manufac
turing_Practices_GMP_Dalam_Industri_Pangan_Afifah_Naim_K_H3113
016_Desy_Retno_Wulan_H3113028_Ega_Sulistyaningrum_H3113034.
Diakses pada tanggal 24 januari 2018.
Sari, M. P. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. IPB Press.
Bogor.
Siregar, T. 2006. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Coklat. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Sufy, S. 2000. Kreasi Cokelat. Seri Home Industri. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Wulandari, Rini. 2006. Aneka Kreasi Cokelat. PT. Kawan Pustaka, Jakarta.
LAMPIRAN
Gula Kristal v
Rafinasi
v
Pencampuran bahan dalam
Penggilingan alat mixer: cocoa powder,
tepung gula, garam, perisa
v
artifisial valila, Non Dairy
Creammer.
Pengayakan gula halus v
Produk jadi
Pengemasan
START
.
Bahan baku datang
Penyimpanan bahan
baku digudang
OK NOT OK
FINISH
Lampiran 9. Diagram alir pengawasan mutu proses produksi
Pengecekan QC
Penyimpanan dalam
gudang produk jadi Diproduksi
kembali
Produk
didistribusikan Produk baru
Lampiran 10. Diagram alir pengawasan mutu produk akhir
START
Aplikasi sample
Reject Produk
Release dimusnahkan
Produk dapat
didistribusikan Produksi kembali
Produk baru
FINISH
Lampiran 11. Laporan Harian Minggu ke-1
Lampiran 12. Laporan Harian Minggu ke-2
Lampiran 13. Laporan Harian Minggu ke-3
Lampiran 14. Laporan Harian Minggu ke-4
Lampiran 15. Laporan Harian Minggu ke-5