0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas perawatan dan pengobatan tradisional untuk kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir di daerah Tangerang Selatan. Beberapa metode tradisional yang disebutkan adalah minum jahe untuk mual, konsumsi seledri untuk hipertensi, madu untuk anemia selama kehamilan, minum air kelapa muda untuk memperlancar persalinan, dan jamu kunyit asam untuk ibu nifas. Dokumen ini juga
Deskripsi Asli:
Judul Asli
PERAWATAN DAN PENGOBATAN TRADISIONAL DI DAERAH TANGERANG SELATAN
Dokumen tersebut membahas perawatan dan pengobatan tradisional untuk kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir di daerah Tangerang Selatan. Beberapa metode tradisional yang disebutkan adalah minum jahe untuk mual, konsumsi seledri untuk hipertensi, madu untuk anemia selama kehamilan, minum air kelapa muda untuk memperlancar persalinan, dan jamu kunyit asam untuk ibu nifas. Dokumen ini juga
Dokumen tersebut membahas perawatan dan pengobatan tradisional untuk kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir di daerah Tangerang Selatan. Beberapa metode tradisional yang disebutkan adalah minum jahe untuk mual, konsumsi seledri untuk hipertensi, madu untuk anemia selama kehamilan, minum air kelapa muda untuk memperlancar persalinan, dan jamu kunyit asam untuk ibu nifas. Dokumen ini juga
TANGERANG SELATAN Disusun untuk memperoleh nilai tugas individu 2 mata kuliah Etnomedika
Disusun Oleh : Yasmin Nizmadilla (205401446262)
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN (DIV)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NASIONAL 2021 A. Perawatan dan Pengobatan Tradisional Untuk Kehamilan Didaerah tempat saya tinggal masih tebilang cukup banyak yang memilih untuk melakukan perawatan dan pengobatan tradisional untuk kehamilan. Mereka memilih beberapa alternatif pengobatan tradisional untuk beberapa keluhan tergantung sesuai dengan kebutuhannya selama masa kehamilan mereka. Seperti contoh berikut : 1. Keluhan Morning Sickness atau rasa mual atau muntah dipagi hari Ketika mengalami keluhan morning sickness mereka memilih untuk membuat pengobatan tradisional seperti membuat minuman Jahe, serai atau daun pandan yang diseduh dengan air panas diberi sedikit madu, gula atau kayu manis kemudian diminum Ketika masih hangat guna mengurangi rasa mual. Terdapat penelitian yang membuktikan teori ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ayu dkk tahun 2017 yang berjudul “Efektifitas pemberian Jahe hangat dalam mengurangi frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I” peneliti mendapatkan hasil sebelum dilakukan intervensi rata-rata ibu hamil yang menjadi responden mengalami frekuensi mual muntah sebanyak 13 kali dalam sehari, setelah diberikan intervensi minuman jahe hangat rata- rata frekuensi mual muntah menurun menjadi 3,18 kali dalam sehari. Pada penelitian ini juga dijelaskan alasan mengapa jahe dapat mencegah mual dan muntah karena jahe mampu menjadi penghalang serotonin, sebuah senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. 2. Hipertensi dalam Kehamilan Selama masa kehamilan tentu banyak keluhan yang dapat dilalui oleh ibu hamil salah satunya ialah Hipertensi dalam kehamilan yang terkadang dapat disebabkan oleh preeklamsia atau memang sudah memiliki Riwayat penyakit hipertensi. Hipertensi ini beresiko dapat menurunkan aliran darah ke plasenta yang menyebabkan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen selama di kandungan dan dapat beresiko lahir dengan berat badan rendah. Pada daerah saya tinggal, terdapat beberapa ibu hamil yang mengonsumsi jus seledri atau dimakan bersama dengan lauk pauk yang dipercayai seledri dapat menurunkan hipertensi. Seledri mengandung phthallides dan kalium yang memiliki manfaat untuk melemaskan jaringan dinding pembuluh darah, sehingga dapat meningkatkan aliran darah serta mengurangi tekanan darah. Untuk memperoleh manfaat ini ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi kira-kira 4 batang setiap hari. 3. Anemia dalam Kehamilan Anemia merupakan suatu kondnisi ketika keadaan jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam dalah yang disebut Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh (Kemenkes RI, 2013). Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan kadar hemoglobin dalam darah <11gr% pada trimester I dan 3 atau kadar Hb <10,5gr% pada trimester 2. Selama kehamilan Wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah 18% tetapi untuk peningkatan Hb hanya betambah 19% akibatnya, frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi. Masih banyak ibu hamil yang mengalami anemia selama masa kehamilan termasuk di daerah saya tinggal. Beberapa dari mereka mengonsumsi madu setiap hari untuk mengatasi atau bahkan mencegah anemia karena kandungan zat besi yang tinggi dalam madu. Selain kaya zat besi, madu juga mengandung magnesium dan tembaga sehingga dapat meningkatkan kadar Hb. Perawatan ini telah dilakukan penelitian oleh Olnie Maapie Tahun 2019 yang berjudul “efektifitas Pemberian madu murni terhadap peningkatan hemoglobin pada ibu hamil di puskesmas Koya Tondano Kabupaten Minahasa” hasilnya ditemukan pada responden kelompok intervensi rata-rata kadar hemoglobin sebelum diberikan madu murni sebesar 10,86 gr% dan rata-rata kadar hemoglobin setelah diberikan intervensi sebesar 11,70% artinya ada kenaikan rata-rata sebesar 0,84%.
B. Perawatan dan Pengobatan Tradisional Untuk Persalinan
Di daerah saya tinggal saya melihat banyak sekali ibu hamil yang rajin mengonsumsi air kelapa muda. Menurut mereka mengonsumsi air kelapa muda ialah hal yang sudah diberikan secara turun temurun dan dipercayai dapat menyehatkan janin, memperlancar proses persalinan dan mencegah dehidrasi selama proses persalinan. Penelitian mengenai air kelapa ini dilakukan oleh Susilawati dan Ike pada tahun 2019 dengan judul “Pengaruh Pemberian Air Kelapa (Hijau) Muda pada Ibu Bersalin Terhadap Lamanya Persalinan Kala II di Rumah Sakit Umum daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung” didapatkan hasil bahwa rata-rata lama persalinan kala II pada ibu bersalin yang diberikan air kelapa (Hijau) Muda adalah 26,06 menit sedangkan pada rata- rata lama persalinan kala II pada ibu bersalin yang tidak diberikan air kelapa (hijau) muda adalah 56,09 menit. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa air kelapa muda yang mengandung elektrolit, isotonic, mineral dan vitamin lainnya akan menambah kekuatan meneran pada ibu sehingga tidak terjadi persalinan macet atau lama. Pemenuhan cairan elektrolit elektrolit dan isotonic dapat meningkatkan kekuatan his kontraksi. Air kelapa muda yang kaya akan kalsium, kalium, elektrolit, klorida, magnesium, riboflavin dan juga sodium bermanfaat mencegah dehidrasi dan cepat memulihkan stamina. Kemudian selain mengonsumsi air kelapa, mengonsumsi buah nanas juga dipercaya mempermudah proses persalinan. Nanas dianjurkan untuk dikonsumsi. Nanas mengandung enzim bromelain yang dapat mematangkan leher Rahim dapat mempermudah proses persalinan. Penelitian yang dilakukan oleh Yanti Puspita Sari tahun 2010 dengan judul “Pengaruh Konsumsi Buah Nanas oleh Ibu Hamil Terhadap Kontraksi Uterus Ibu Bersalin di Kota Padang Sumatera Barat” ditemukan hasil bahwa ada pengaruh konsumsi buah nanas terhadap kontraksi uterus ibu bersalin dengan p value 0,023 dan dikatakan bahwa konsumsi nanas merupakan factor resiko kontraksi uterus ibu bersalin adekuat. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa nanas dapat mempengaruhi kontraksi uterus saat proses persalinan karena nanas mengandung enizm bromealin yang menstimulasi pengeluaran prostalglandin. Meningkatnya kadar prostalglandin di tubuh ibu dapat menyebabkan stimulasi kontraksi uterus. C. Perawatan dan Pengobatan Tradisional Untuk Nifas Seperti yang kita ketahui Jamu merupakan salah satu obat herbal tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang kita dan diteruskan secara turun temurun sehingga masih sering sekali dikonsumsi oleh masyarakat hingga saat ini. Di daerah saya tinggal masih banyak sekali ibu nifas yang rutin mengonsumsi jamu setelah selesai melewati proses persalinan seperti mengonsumi jamu kunyit asam yang dipercayai dapat mengencangkan otot yang kendur khususnya otot vagina agar kemabli rapat dan mengembalikan tubuh menjadi singset, kemudian jamu beras kencur yang dapat membuat badan terasa segar dan bugar, mengurangi pegal-pegal, mengembalikan stamina dan memperlancar ASI, ada pula yang mengonsumsi jamu temulawak yang mengandung kurkumin sehingga dapat mencegah anemia dan hipertensi selain itu temulawak ini juga dapat mengurangi perut kembung dan rasa nyeri pasca melahirkan. Teori ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratih tahun 2018 berjudul “Pengobatan Tradisional (Jamu) dalam Perawatan Kesehatan Ibu Nifas dan Menyusui di Kabupaten Tegal” pada kesimpulannya dikatakan bahwa konsumsi jamu untuk ibu nifas dari segi medis tidak membahayakan bagi kesehatan tubuh. Komposisi pada jamu yang dikonsumsi mampu mendukung pemulihan kesehatan ibu. Komposisi yang terkandung pada jamu juga dapat merangsang dan membangun hormon prolactin dalam peningkatan produksi ASI sehingga dapat menurunkan kecemasan ibu akan kurangnya produksi ASI. Namun perilaku konsumsi jamu untuk ibu nifas ini tidak semua individu memiliki reaksi yang sama adakalanya dampak negative akan muncul apabila konfisi fisik dan psikologis ibu sedang tidak seimbang. D. Perawatan dan Pengobatan Tradisional Untuk Bayi Baru Lahir Tidak hanya ibu hamil, bersalin ataupun nifas, perawatan dan pengobatan tradisional juga dapat digunakan kepada bayi yang baru lahir. Saat saya masih kecil ketika terkena demam ibu dan nenek saya selalu membuatkan campuran bahan bawang merah yang iris halus kemudian ditumbuk sedikit dan dicampurkan dengan minyak kayu putih atau minyak kelapa dan diletakan tepat diatas ubun-ubun besar kepala saya. Hal ini dilakukan seperti seolah sedang mengompres kepala saya dengan campuran bahan tersebut dan dipercaya bawang merah dengan campuran minyak ini dapat meredakan demam saya. Metode ini sudah dilakukan turun temurun dikeluarga saya sampai semua adik-adik saya pun pernah merasakan metode ini. Setelah saya mencari informasi mengenai pengobatan tradisional di daerah saya pada bayi baru lahir, kebanyakan mereka pernah melakukan metode kompres bawang merah juga kepada anak-anaknya bahkan beberapa mengatakan kompres bawang merah selalu menjadi pilihan pertama yang pasti akan dilakukan ketika anak-anak mereka sedang demam. Alasan mereka menggunakan metode ini bermacam- macam salah satunya untuk menghindari efek samping dari meminum obat kimia. Setelah saya melakukan pencarian saya mendapatkan penelitian mengenai metode kompres bawang ini yang dilakukan oleh Vedija Medhyna dan Rizky Utami Putri tahun 2020 lalu yang berjudul “Pengaruh Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Saat Demam Pasca Imunisasi” hasil yang didapatkan ialah rata-rata suhu tubuh bayi pasca imunisasi sebelum diberikan kompres bawang merah ialah 37,9oC dan setelah diberikan kompres bawang merah rata-rata suhu tubuh bayi pasca imunisasi ialah 37,3 oC. Dalam penelitian tersebut juga dituliskan Bawang merah mempunyai banyak fungsi dalam pengobatan tradisional, bawang merah dapat mengurangi resiko kolesterol, serangan jantung, kanker hingga radang. Secara ilmiah kandungan sulfur dalam bawang merah ini apabila dikonsumsi secara teratur akan menurunkan kolesterol dan menghilangkan gumpalan darah, sedangkan kandungan flavon-glikosida berfungsi sebagai anti radang dan pembunuh bakteri. Kandungan bawang merah yang disebut sikloaliin lah yang berperan dalam menurunkan suhu tubuh manusia. Selain sikloaliin terdapat juga metialiin, kuersetin, kaemfeol, dan floroglusin yang berfungsi sebagai penurun panas atau suhu tubuh sehingga dapat dijadikan sebagai obat penurun panas. Dalam bawang merah juga terkandung asam glutamate yang merupakan natural essence (penguat rasa alamiah), terdapat juga senyawa propil disulfide dan propil metil disulfide yang mudah menguap. Apabila dimanfaatkan sesuai dosis yang tepat maka bawang merah dapat digunakan sebagai penurunan suhu tubuh khususnya pada anak usia 1-5 tahun yang mengalami demam.