Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lilis Safitri

NPM : CG191120554
Kelas : 19-SH3
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

1. Kedudukan Bahasa Indonesia

Kedudukan:

1. BI sebagai Bahasa Nasional

2. BI sebagai Bahasa Negara

•Bahasa Nasional, bersumber pada sumpah pemuda

•Bahasa Negara, bersumber pada UUD 1945

•Bab XV, pasal 36 : "Bahasa negara ialah bahasa Indonesia”

* Bahasa Indonesia sebagai bahasa Resmi

Pasal 25, ayat (3): Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat
nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.

Fungsi BI berdasar Kedudukannya :

BI sebagai Bahasa Nasional, berfungsi sebagai:

-Lambang kebanggaan nasional


-Lambang identitas nasional
-Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar sosial, budaya, dan bahasa
-Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah

BI sebagai Bahasa Negara, berfungsi sebagai:

-Bahasa resmi kenegaraan


-Bahasa pengantar di lembaga pendidikan
-Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk pembangunan dan pemerintahan
-Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta
menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap
sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik,
di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di
dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa
resmi. Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia,
timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi
remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku.
Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut
menggunakan bahasa baku.

3. Menurut pendapat saya, ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan (EYD) diganti dengan
pedoman umum ejaan bahasa indonesia (PUEBI). Penggunaan PUEBI sebelumnya telah diatur
pada peraturan kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Contoh dalam penulisan campus STIAMI :

- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI).

4. • Paragraf adalah suatu rangkaian kalimat yang memiliki suatu gagasan utama.

* Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan
beberapa kalimat penjelas.

5. Contoh paragraf induktif :

Tidak saling berdekatan saat ini adalah sebuah keharusan, sekaligus menjaga imun tubuh agar tetap
sehat. Penggunaan masker juga menjadi kewajiban utama kita agar bisa terhindar dan mencegah
semakin luasnya pandemi ini, terlebih lagi saat ini pemerintah telah menerapkan PSBB sebagai
usaha melimitasi penyebaran virus. Untuk itu, marilah kita ikuti anjuran dari pemerintah agar bisa
terhindar dari virus COVID-19 ini.

Anda mungkin juga menyukai