Anda di halaman 1dari 10

Latar 

 Belakang
Pegujian pembedaan digunakan untuk meetapkan
apakah ada perbedaan sifat sensori atau organoleptik
antara 2 contoh meskipun dalam pengujian terdapat
sejumlah cotoh yang disajikan bersamaan, tetapi untuk
melaksanakan pembedaan selalu ada dua contoh yang di
pertentangkan . Untuk mempertentangkan contoh-
contoh yang di uji dapat menggunakan bahan
pembanding tetapi dapat juga tanpa bhan pembanding
maka sifat-sifat oragonoleptik yang akan di bedakan harus
benar-benar jelas dan di pahami oleh panelis
            Uji-uji ini digunakan untuk menilai pengaruh
macam-macam perlakuan atau modifikasi proses atau
bahan dalam pengolahan pangan bagi industry atau untuk
mengetahui adaya perbedaan atau persamaan diantara 2
produk dari komoditas yang sama.
            Pada uji duo-trio , tiap-tiap anggota panel disajikan
3 contoh, 2 contoh dari bahan yang sama dan contoh
yang ketiga dari bahan lain . Untuk uji duo-trio salah satu
dari 2 contoh yang sana dicicp terlebih dahulu atau di
kenali dan di anggap sebagai contoh baku, sedangkan ke-
2, dalam contohnya lainnya,  kemudian dalam
penyuguhannya ketiga contoh itu dapat diberikan secara
bersamaan atau contoh bakunya diberikan secara
bersamaan atau contoh bakunya diberikan terlebih
dahulu setelah itu kedua contohn ya lainnya disajikan .
1.2 Tujuan
  

Pada praktikum ini bertujuan untuk menetapkan apakah


ada perbedaan sifat sensori atau orgnoleptik antara 2
contoh atau lebih dari 2 contoh .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uji pembeda
            Pengujian pembedaan dilakukan untuk
menetapkan apakah ada perbedaan sifat sensori atau
organoleptik antara 2 contoh .Meskipun dalam pengujian
dapat saja sejumlah contoh disajikan untuk menilai
pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi proses
atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri ,atau
utuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan
antara dua produk dan komoditi yang sama terutama dari
segi konsumen.untuk mempertentangkan contoh-contoh
yang di uji dapat menggunakan bahan pembanding
(Hastuti,1997).
            Pengujian pembedaan dapat terdiri dari :
1. Uji pasangan
2. Uji segitiga
3. Uji duo-trio
4. Uji pembanding ganda
5. Uji pembanding jamak
6. Uji psangan tuggal
7. Uji pasangan jamak
8. Uji tunggal
2.2 uji duo-trio
            Uji duo – trio adalah uji yang di gunakan untuk
mendeteksi adanya perbedaa yang kecil antra dua contoh.
Uji ini relative mudah karena adanya contoh baku dalam
pengujian. Biasanya uji duo-trio digunakan untuk melihat
oerlauana baru terhadap mutu produk ataupun menilai
keseragaman mutu bahan serta digunakan utuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan antara 2 sampel atau
mendeteksi perbedaan sifat yang tigkat perbedaan ya
sangat sedikit , misalnya untuk mendeteksi perbedaan
sifat-sifat hasil yang di proleh dari 2 kondisi yang sedikit
berbeda.dalam uji ini disediakan 3 sampel dengan rrincian
2 sampel sama dan 1 sampel beda, salah satu sampel yang
sama di beri tanda s sebagai standart.karena contoh yang
dinilai ada 2 maka peluang secara acak adalah ½ atau 50%
.uji  duo-trio  merupakan sala satu uji pembeda , uji
pembeda ini basanya digunakan untuk mengetahui
adanya tidaknny perbedaan antara dua sampel yang
disajikan .pada duo-trio ini digunakan sampel yang
disajikan , pada duo-trio ini digunakan sampel
pembanding (Kartika, 1987).
           
2.2.1 Prinsip uji duo-trio
Uji duo-trio bertujuan untuk mencari perbedaan yang
kecil. Setiap panelis disajikan 3 contoh sampel produk
berbeda .uji duo-trio hamper sama dengan uji segitiga
.tetapi dalam uji ini dari awal telah di tentukan
pembanding  yang dibandingkan dengan kedua sampel
lainny , dalam penyajian contoh ketiganya disajikan
bersamaan.Panelis di minta untuk memilih di antara 2
contoh ;aain yang berbeda dengan pembanding
(Hastuti,1987).
2.2.2 Manfaat penggunaan uji duo-trio
            Meurut barasbanyu (2011) manfaat yang dapat
diproleh setelah melakukan uji duo-trio yaitu :
a. Dapat mengetahui perbedaan dari suatu bahan pangan
baik dalam hal pengolahan bahan baku yang digunakan
dan lain-lain.
b. Dapat mengetahui perbedaan antara aroma, warna dan
rasa dalam  beberapa bahan pangan
c. Dapat melatih sensitifitas alat indra dalam uji sensori
atau pun organoleptik
d. Dapat mengetahui perbedaan karateristikyang dimiliki
suatu bahan pangan.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum kali ini dilakukan pada hari sabtu
tanggal - pada puku- yang bertempat di--
3.2 Alar dan Bahan
            Adapun alat yang di gunakan pada praktikum ini
adalah cup kecil, sendok, alat tulis, dan kuisioner dan
bahan yang di gunakan adalah sirup abg kode R dan 307
dan sirup marjan kode 512  Serta Air Mineral
3.3 Prosedur Kerja
            Pada praktikum kali ini disiapkan 3 sampel bahan
yang akan diujikan yaitu, sirup dengan kode R sebagai
sampel baku dan cicip dengan kode 307b dan kode
512  sebagai sampel uji , dicicip terlebih dahulu sampel R
kemudian dicicipi sampel 307 dan 521.Diberi tanda 1 pada
kuisioner untuk sampel yang b erbeda dari sampel baku
.Diamati warna ,aroma dan rasa sirup .
             

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAAN
4.1 Hasil Pengamatan
  

Data Uji Duo-Trio  Sirup


SIRUP

PANELIS WARNA AROMA RASA

307 521 307 521 307 521

P1 0 1 0 1 0 1

P2 1 0 1 1 0 0

P3 0 1 0 1 0 1

P4 0 1 0 1 0 1

P5 0 1 0 1 0 1

P6 0 1 0 1 0 1

P7 0 0 0 1 0 1

P8 0 1 0 1 0 1

P9 0 1 0 1 0 1

P10 0 1 0 1 0 1

P11 0 0 0 1 0 1

P12 0 0 0 1 0 1

P13 0 1 0 1 0 1

P14 0 1 0 1 0 1

P15 0 0 0 0 0 1

P16 0 1 0 1 0 1

P17 0 0 1 0 1 0

P18 0 0 1 0 1 0

P19 1 0 1 0 1 0

P20 0 1 0 1 0 1

P21 0 1 0 1 0 1

P22 0 1 0 1 0 1

P23 1 0 1 0 1 0

P24 1 0 1 0 0 1

P25 0 1 0 1 0 1

P26 0 1 0 1 0 1

P27 0 1 0 1 0 1

P28 0 1 0 1 0 1

P29 0 1 0 1 0 1

P30 0 0 0 0 0 0

P31 0 0 0 0 0 1

P32 1 0 1 0 1 0

P33 0 1 0 1 0 1

P34 1 0 1 0 1 0

P35 0 1 0 1 0 1

P36 0 1 0 1 0 1

P37 1 0 1 0 1 0
4.2 Pembahasan
            Uji duo-trio dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya perbedaan yan kecil angtara 2 sampel .Ada sampel
baku dalam pengujian (R=reference). Biasanya uji duo-trio
digunakan untuk melihat perlakuan baru terhadapt mutu
produk ataupun menilai keseragaman mutu bahan.
            Pengujian duo-trio , Panelis diminta untuk
mengenali contoh yang berbeda atau contoh yang sama
dengan contoh baku, panelis harus mengenali contoh
baku terlebih dahulu da kemudian memilih sala satu dari
2 contoh baku terlebih dahulu dan kemudian memilih sala
stu dari dua contoh yang lain yang berbeda dengan
contoh baku dan ditandai dengan angka 1, peluang untuk
memilih benar adalah 0,5.
            Hasil penilaian panelis di tabulasikan dalam table
dan dibandingkan dengan table duo-trio dengan taraf 5%.
Dari 39 panelis, panelis yang menyatakan berbeda atau
yang menyatakan sirup denga kode 521 bberbeda dengan
sampel R yaitu sebanyak 21 oirang , parameter yang
diamati yaitu warna sirup. Pada table duo-trio jumlah
minimum panelis yang menyatakan beda (benar) dengan
jumlah panelis 39 pada taraf 5% yairu , 27 orang. Sehigga
data dikatakan bahwa tidak ada perbedaan warna pada
sirup. Jjumlah panelis yang menyatakan berbeda yaitu 26
orang  jadi, aroma dari siup yang memiliki kode 521 tidak
berbeda dengan sampel baku.
            Pengujian rasa pada sampel diproleh sebanyak 28
orang panelis yang menyatakan berbeda pada sampel
berkodde 521 berbeda dengan sampel baku “R”. Pada
pengujian ini bahwa sirup marjan dengan  kode 521
memiliki prbedaan pada rasa, sedangkan aroma serta
warna sama dengan sampel baku (R) yaitu sirup
merek ABC dan sampel berkode 307 yang merupakan
sirup merek ABC.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan
dengan sampel sirup merek ABC sebagai sampel baku (R) ,
sampel 307 yaitu sirup merek ABC dan sampel 521 yaitu
sirup merek marjan, dapat di ambil kesimpulan bahwa
sirup marjan (kode 521) berbeda  dari segi rasa dengan
sirup merek ABC ( sampel baku R), sedangkan dari segi
aroma dan warna sirip merek marjan sama dengan sirup
merek ABC, dengan jumlah panelis 39 dengan taraf 5% .
DAFTAR PUSTAKA
Barasbanyu. 2011. Uji pembedaan, triangle dan duo – trio.
Kencana : Bandung
Hastuti, P .1987. Pedoman uji indrawi bahan
pangan. PAU. Pangan dan gizi : Yogyakarta
Kartika, B,dkk. 1987. Pedoman uji indrawi bahan
pangan. PAU pangan dan gizi : Yogyakarta
Yulia, Ade. 2016. Materi Kuliah Evaluasi Sensori. Fakultas
Teknologi Pertanian. Universitas Jambi

Anda mungkin juga menyukai