LAPORAN PRAKTIKUM
UJI INDERAWI
Disusun oleh:
NIM : C1061191007
Kelompok :6
FAKULTAS PERTANIAN
2021
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu timbangan analitik, gelas ukur,
sendok, gelas kecil, label, pulpen dan lembar kerja. Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu garam (NaCl), air sebagai pelarut dan bahan penetral indra
pencicip (roti tawar).
2.2 Prosedur Kerja
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Konsentrasi Bahan (%)
Panelis
0 0,15 0,3 0,45 0,6 0,75
1 0 0 0 0 1 1
2 0 0 0 1 1 1
3 0 0 0 1 1 1
4 0 0 0 1 1 1
5 0 0 0 1 1 1
6 0 0 1 1 1 1
7 0 0 1 1 1 1
8 0 0 0 1 1 1
9 0 0 1 0 0 1
10 0 0 0 0 0 1
11 0 0 1 0 1 1
12 0 0 1 1 1 1
13 0 0 0 1 1 1
14 0 1 1 1 1 1
15 0 0 0 1 1 1
16 0 0 1 1 1 1
17 0 0 1 1 1 1
18 0 1 0 0 1 1
19 0 1 0 0 1 1
20 0 0 0 1 1 1
Jumlah 0 3 8 14 18 20
Frekuens 0 15 40 70 90 100
i
3.2 Pembahasan
BAB IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
UJI INDERAWI
Disusun oleh:
NIM : C1061191007
Kelompok :6
FAKULTAS PERTANIAN
2021
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Tujuan praktikum yaitu untuk memahami teori dan penggunaan uji pembedaan
(discriminative test) dan untuk mengetahui cara pengujian segitiga (triangle test).
BAB II. PROSEDUR PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu gelas kecil, sendok, alat tulis,
dan lembar kerja. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sirup dari 2
produsen yang berbeda.
2.2 Prosedur Kerja
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
BAB IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI INDERAWI
Disusun oleh:
NIM : C1061191007
Kelompok :6
FAKULTAS PERTANIAN
2021
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Uji kesukaan disebut juga uji afektif atau uji hedonic, digunakan untuk
mengukut sikap subjektif panelis terhadap produk. Uji hedonic dapat dilakukan
dengan uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan untuk mengukur
respon panelis secara subjektif tentang atribut sensori suatu produk melalui
wawancara atau diskusi. Uji kualitatif dilakukan untuk menentukan kesukaan
terhadap keseluruhan produk, kesukaan terhadap berbagai atribut sensori produk
atau kesukaan pada atribut sensori spesifik suatu produk.
Kode Sampel
Panelis
242 316 748
1 6 4 7
2 6 6 6
3 3 7 6
4 6 6 7
5 2 6 4
6 3 4 7
7 3 6 7
8 7 6 4
9 7 6 6
10 7 4 6
11 7 6 4
12 4 7 7
13 4 7 6
14 4 7 7
15 6 7 7
16 6 6 7
17 7 6 6
18 7 6 4
19 6 6 7
20 6 4 7
Jumlah 107 117 122
Rata-Rata 5,35 5,85 6,1
Tabel Anova
Kuadra F TABEL
Sumber Jumlah F
DB t
Keragaman Kuadrat HITUNG 1% 5%
Tengah
SAMPEL 2 5.83 2.92 1.44 5.21 3.24
PANELIS 19 22.07 1.16 0.57 2.42 1.87
GALAT 38 76.83 2.02
TOTAL 59 104.73
3.2 Pembahasan
BAB IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI INDERAWI
Disusun oleh:
NIM : C1061191007
Kelompok :6
FAKULTAS PERTANIAN
2021
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Skala terstruktur disebut juga dengan skala kategori, merupakan skala yang
memperlihatkan beberapa tingkatan dari karakteristik sensori. Tingkatan atribut
sensori dapat dinyatakan dengan angka (nomer), kata-kata atau kombinasi angka
dan kata. Permasalahan yang sering terjadi dalam skala terstruktu adalah jarak
psikologis atau interval sensori antara dua skala atribut tidak sama. Contoh jarak
psikologis antara “amat sangat manis” dengan “sangat manis” tidak sama dengan
jarak antara “sedikit tidak manis” dengan “tidak manis” tetapi jarak numerik
antara skala tersebut sama yaitu 1. Selain itu, panelis biasanya menghindari nilai
ekstrim pada skala terstruktur dan cenderung memilih skala tengah.
Salah satu skala tidak terstruktur adalah skala garis. Panjang garis yang
digunakan biasanya 10 cm atau 15 cm (dengan batas-batas skala atau tidak).
Peneliti akan melakukan pengukuran jarak garis yang digunakan untuk merekam
tanda penilaian yang dilakukan panelis pada garis tersebut.
1.2 Latar Belakang