• Uji Botol CDC dilakukan untuk mendeteksi atau membaca karakteristik vektor terhadap insektisida apakah resisten atau rentan. • Uji botol CDC adalah uji menggunakan botol yang dilapisi dengan satu jenis insektisida yang akan memberikan informasi apakah nyamuk yang akan diuji resisten atau susceptible/rentan serta informasi tentang intensitas resistensi. • Metode ini lebih efisien, cepat dan mudah dilakukan dibandingkan dengan uji resistensi yang lain. • Prinsip metode pengujian ini sama dengan uji WHO bioassay, dengan memasukkan insektisida yang telah dilarutkan dengan aceton atau ethanol absolut ke dinding botol bagian dalam secara merata. Dosis yang digunakan dapat disesuaikan dengan intensitas resistensi yang ada. Bahan Dan Alat Uji CDC Bottle 1. Botol Wheaton volume 250 ml berwarna bening beserta tutupnya. Untuk tiap kali uji digunakan 5 buah botol, yaitu 4 botol untuk uji dan 1 untuk control 2. Pipet plastik (disposable pipette) atau micropipette dengan tips dengan volume minimal 1 ml 3. Aspirator untuk mengumpulkan nyamuk yang akan diuji 4. Botol untuk stok larutan insektisida berupa botol berwarna atau botol bening yang dilapisi dengan foil wrapped/aluminium foil (falcon tube) 5. Paper cup untuk penyimpanan sementara nyamuk sebelum dimasukkan ke botol uji 6. Timer untuk menghitung dalam menit 7. Permanent markers/spidol untuk labelling/menandai botol, tutup, dan pipet agar tidak tertukar. 8. Sarung tangan karet sekali pakai (Disposible gloves) 9. Kertas, bolpoint, dan pensil untuk pencatatan data 10. Alas (Lab Mat)/taplak meja untuk menghindari kontaminasi pada meja uji Bahan 1. Technical grade/absolute Aceton atau technical grade/absolute ethanol untuk melarutkan insektisida Bahan 2. Insektisida yang akan di uji (technical grade/senyawa murni atau formulasi) CDC diagnostic doses Larutan Stok • Ambil tabung insektisida technical grade sesuai yang akan di uji • Buka tutup ulir dan tambahkan beberapa tetes aceton ke dalam tabung • Homogenisasi dan pindahkan ke falcon tube (bilas 3x) • Tambahkan aceton hingga 50 ml Larutan Stok Larutan Stok Materi yang di Uji Nyamuk Uji Anopheles Aedes Nyamuk betina spesies tertentu, diutamakan yang dikoleksi dalam bentuk jentik dari alam (F0/ F1/ F2), atau jika tidak memungkinkan dapat menggunakan hasil penangkapan nyamuk dewasa
Nyamuk betina yang akan diuji berumur 3 - 5 hari dengan
kondisi sudah diberi makan larutan gula 10%
Jumlah nyamuk Uji = 10-25 Betina/botol uji
Identifikasi nyamuk bisa sebelum atau sesudah uji Materi yang di Uji Cara Kerja Uji • Washing • Coating • Testing washing • Botol dicuci dengan air bersih • Air hangat atau extran • Dibilas 3x washing • Dikeringkan oven 50°C 15 menit • Suhu ruang 24 jam coating • Siapkan botol kering (4+1), buka tutupnya • Siapkan 2 buah pipet yang sudah ditandai (Kontrol dan Insektisida) • Siapkan larutan stock yang akan diuji • Teteskan 1 ml Aceton pada botol kontrol • Teteskan 1 ml insektisida pada botol uji coating coating • Putar botol yang telah terisi larutan agar larutan menempel pada seluruh permukaan bagian dalam botol • Lakukan pada semua botol uji • Keringkan botol dengan cara membuka tutup botol • Biarkan mengering dengan ditutup kain atau masukkan kedalam laci agar terhindar dari cahaya coating Penggunaan botol yang sudah dilapisi maksimal 5 hari sejak coating dan hanya boleh dipakai sebanyak 5 kali uji Testing • Dengan aspirator masukkan masing² 10-25 nyamuk ke dalam botol uji dan kontrol • Bedakan aspirator kontrol dan uji • Siapkan timer, formulir dan alat tulis • Catat nyamuk mati dan catat di formulir • Apabila nyamuk kontrol lebih dari 10% selama uji maka harus diulang, tapi jika kematian antara 3-10% maka digunakan rumus Abbot Testing Testing Testing Kriteria nyamuk mati Nyamuk dikatakan ‘mati’ apabila nyamuk tidak dapat berdiri Interpretasi hasil C D C B O T T L E B IO AS S AY D AT A R E C O R D ING F O R M
D ate : 11 Nop 2020 ; 14.30 W IB S pes ies : Anopheles
Ins ec tic ide : D eltamethrin 1X D iagnos tic D os e : 12,5 D iagnos tic T ime : 30 menit L oc ation of mos quito c ollec tion :
B ottle I B ottle II B ottle III B ottle IV C ontrol
terpisah • Nyamuk yang hidup dibius dahulu baru di identifikasi PBO (Piperonyl butoxide) • Untuk penggunaan kelambu berinsektisida (gol Pirethroid), jika terduga resisten dan resisten maka diteruskan dengan uji mekanisme menggunakan uji penambahan sinergis (PBO). Apabila kematian nyamuk pada sinergis + insektisida lebih tinggi dibandingkan dengan insektisida saja, maka dapat disimpulkan telah terjadi mekanisme resistensi metabolik. • PBO merupakan penghambat enzym dari enzym yang mendetoxifikasi insektisida TERIMA KASIH