Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GAPURA

A. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dalam hal ini adalah:

- Pembuatan bowplank.

- Pembongkaran gapura lama.

- Pembongkaran pagar BRC.

- Pembuangan bekas bongkaran keluar lokasi.

B. Pekerjaan Tanah
I. Galian Tanah
Setelah melakukan pengukuran dan bouplank dilanjutkan dengan penggalian pondasi Batu kali
dan pondasi plat beton dengan menggunakan tenaga manusia dengan memakai seperangkat
alat gali.

Pekerjaan galian tanah meliputi :

- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta dorong, dan lain-lain
- Tenaga ; diperlukan pekerja dan mandor dengan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi lapangan pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
- Waktu pelaksanaan ; dilakukan setelah bouplank selesai dikerjakan ( minggu ke II dan ke III )
- Cara pelaksanaan ; peralatan harus sudah siap dilapangan pada waktu pelaksanaan
pekerjaan, pekerja menggali tanah sesuai dengan gambar dan teknis penggalian
berdasarkan petunjuk mandor.

II. Urugan Kembali Bekas Galian


Setelah melakukan penggalian dan kerataan sudah tercapai, sambil melajutkan proses
pekerjaan pondasi, pekerjaan urugan tanah dan urugan tanah kembali dapat dilakukan.

- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta dorong dan lain-lain
- Tenaga yang dipakai ; pekerja dan mandor
Waktu pelaksanaan ; dilakukan setelah pekerjaan pondasi

C. Pekerjaan Pondasi
Pasangan batu kali meliputi Pekerjaan Anstamping batu terdiri dari pasir urug dan batu kali yang
ditata sedemikian yang sisi yang kosong diisi dengan urugan pasir dan di siram dengan air sampai
mengisi sela-selabatu yang yang satu dengan yang lain sampai padat. Selanjutnya dilakukan
pekerjaan pasangan pondasi batu kali dengan campuran 1 : 4 sesuai dengan gambar baik ketinggian
dan lebar pondasi.

1. Syarat – syarat material semen, agreat halus ( pasir ) dan air adalah sama dengan pada peraturan
ini.
a. Batu

Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar, seperti pasangan batu atau
lapisan batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan homogen menurut
persetujuan direksi / pengawas dan bersih dari campuran besi, noda – noda , lubang pasir, cacat
atau ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui
direksi.

b. Pasangan batu

Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecah dengan palu secara kasar dan berukuran
sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran antara
6kg s/d 15 kg, akan tetapi batu yang yang lebih kecil dapat dipakai atas yang lebih kecil dapat
dipakai atas persetujuan direksi, ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding. Tetapi
juga harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum diatas.

c. Alas dan sambungan

Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dulu sebelum dipakai dan harus
diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan pokok. Setiap batu harus diberi
alas adukan ( speci), semua sambungan diisi padat dengan adukan speci pada pekerjaan
berlangsung tebal adukan speci tidak lebih dari 50 mm lebarnya. Serta tidak boleh ada batu
berhimpit satu sama lain. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai dipasang.

d. Penyelesaian sambungan

Kecuali jika ditentukan lain, sambungan dengan adukan ( speci ) semen : pasir = 1 : 5 yang
kelihatan harus disiar rata dan halus pada waktu pekerjaan sedang berlangsung dengan
menjaga supaya dijamin adanya keserafgaman warna. Semua sambungan yang tidak kelihatan
harus diiisi rata dengan adukan.

e. Perlindungan perawatan

Dalam melaksanakan pekerjaan pasangan batu dalam cuaca tidak menguntungkan dan dalam
melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai. Pemborong harus memenuhu
persyaratan-persyaratan yang lazim dipakai atau ditentukan oleh direksi. Pekerjaan pasangan
tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan cukup lama sehingga mengakibatkan
speci larut. Speci yang telah dipasang dan larutkarena hujan, harus dibuang dan diganti sebelum
pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerjaan batu kosong yang belum mantap.
2. Semua pekerjaan pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai gambar – gambar dan syarat-syarat
yang ditentukan. Pekerjaan pasang batu kali baru boleh dikerjakan apabila galian tanah telah
diperiksa ukuiran kedalamannya dan telah disetujui oleh direksi / pengawas. Jika pasangan batu kali
terpaksa dihentikan, maka ujung penghentian pasangan batu kali harus bergigi agar penyambungan
berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna, didalam pasangan batu kali sama sekali tidak
boleh terdapat rongga-rongga atau cela-cela.
3. Adukan yang dipergunakan untuk pasangan batu kali adalah 1 PC : 4 PS. Pasangan batu kali yang
terletak pada tanah urug harus didasari dengan lantai kerja, diurug pasir dan dipadatkan setebal sesuai
dengan gambar rencana, setelah tanah urug dibawahnya mengalami proses stabilisasi tanah.
D. Pekerjaan Pasangan Batu Bata
Pekerjaan pasangan bata merah ini meliputi pekerjaan dinding. Untuk pasangan bata merah/batu
bata, sebelum pemasangan dimulai dipersiapkan bata merah dalam keadaan dibasahi dengan air,
untuk mendapatkan hasil yang lurus dan rata pada pemasangan bata merah tiap baris ada tarikan
benang dan waterpas, juga diperhatikan untuk campuran pasangan bata merah seperti yang ada
dalam gambar dan RAB. Untuk pemasangan dinding dengan campuran 1pc : 4psr, pasangan bata ini
meliputi :

- Alat yang digunakan ; molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul, keranjang/kotak takar,
cetok, benang, waterpas
- Tenaga yang dipakai ; pekerja, Tukang batu dan mandor
- Bahan yang digunakan ; bata merah, pasir semen dan air.
1. Untuk pasangan batu bata adukan yang dipergunakan adalah 1PC:4PS

2. Semua bata sebelum dipasang harus direndam dalam air dan bata harus utuh ( tidak patah )
sehingga akan diperoleh hasil pasangan yang rata, lurus dengan siar-siar yang sama.

3. Pasangan batu bata tidak diperkenankan memakai batu bata bekas.

4. Pasangan batu bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi 1 M untuk tiap-tiap hari kerja dan
maksimum setiap 12 m2 harus diberi kolom praktis

5. Pasangan tembok batu bata trasram adukan yang digunakan 1 PC : 4 PS dipasamg diatas sloof
setinggi 40 cm dan dipasang pada semua tembok dan tempat – tempat lain sesuai dengan
gambar atau yang dianggap perlu oleh direksi.

E. Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan plesteran dinding dilaksanakan setelah pasangan beta merah selesai dilaksankan,
pasangan dinding terbebas dari kotoran dan disiram dengan air, ketebalan plesteran 1,5 cm rata
lurus dan tidak bergelombang, campuran adukan 1 Pc : 3 Psr.
- Alat yang digunakan ; molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul, keranjang/kotak takar,
cetok, benang, waterpas
- Tenaga yang dipakai ; pekerja, Tukang batu dan mandor
- Bahan yang digunakan ; pasir semen dan air.
1. Untuk semua pekerjaan plesteran tidak diperkenankan memakai kapur

2. Plesteran dinding bata tebalnya tidak boleh kurang 0,8 cm atau lebih dari 2 cm, kecuali
ditetapkan lain. Dinding bata yang akan diplester harus dibasahi dahulu dengan air yang bersih
sesuai dengan ketentuan

3. Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.

4. Jika hasil plesteran memungkinkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak lurus,
adanya pecahan atau retak, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki.

F. Pekerjaan Batu Candi dan Coating

Pekerjaan pasangan batu candi ini meliputi pelaksanaannya. Untuk pasangan batu candi, sebelum
pemasangan dimulai dipersiapkan batu candi dalam keadaan dibasahi dengan air, untuk mendapatkan
hasil yang lurus dan rata pada pemasangan batu candi tiap baris ada tarikan benang dan waterpas, juga
diperhatikan untuk campuran pasangan batu candi seperti yang ada dalam gambar.

Tahapan Pelaksanaan :

 Permukaan dinding dibersihakan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar

adukan pasangan batu candi.


 Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan dinding batu candi yang rata dan

garis siar/nat yang lurus.


 Buat adukan untuk melekatkan batu candi.

 Rendam batu candi terlebih dahulu dalam air.

 Buat kepalaan pemasangan batu candi yang nantinya dijadikan acuan untuk pemasangan

berikutnya.
 Kemudian lekatkan batu candi selanjutnya pada permukaan dinding dengan acuan pasangan

kepalaan batu candi yang telah dibuat.


 Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan permukaan pasangan batu

candi yang rata.


 Batu batu candi dipasang pada dinding sampai dengan  ketinggian yang direncanakan,

 Cek dengan waterpass untuk kerataan pemasangan batu candi.


 Setelah pemasangan batu batu candi selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang

ada dalam adukan pasangan batu candi. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan
perapihan/finish garis siar/nat. 
 Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan pasangan batu candi dari sisa adukan semen.

Anda mungkin juga menyukai