Modul 5 Dan 6 - Matdas 2b 2020
Modul 5 Dan 6 - Matdas 2b 2020
Tim Matematika
Banyak aplikasi dari aljabar linier yang melibatkan sistem yang terdiri dari 𝑛
persamaan linier dengan 𝑛 variabel yang dinyatakan dalam bentuk:
𝐴𝐱 = 𝜆𝐱
dengan 𝜆 adalah suatu skalar. Dalam hal ini, sistem persamaan linier
dinyatakan dalam bentuk perkalian matriks berukuran 𝑛 × 𝑛 dengan matriks
kolom berukuran 𝑛 × 1 (untuk selanjutnya disebut vektor berdimensi 𝑛 ).
Persamaan semacam ini biasanya muncul dalam studi mengenai vibrasi,
genetika, dinamika populasi, mekanika kuantum, dan ekonomi.
Pada modul ini, akan dipelajari penyelesaian dari sistem-sistem semacam itu
melalui pendekatan aljabar yang dikenal dengan istilah nilai eigen dan
vektor eigen. Namun demikian, pembahasan akan dibatasi pada vektor
berdimensi dua.
Tujuan Instruksional Khusus yang harus dicapai pada pembelajaran ini antara
lain:
Pada modul ini, pembahasan difokuskan pada pemetaan linier, nilai eigen,
dan vektor eigen. Namun demikian, sebelum membahas hal tersebut,
diperlukan pengetahuan mengenai vektor yang akan digunakan dalam
pembahasan materi utama modul ini.
5.1. Vektor
Vektor adalah suatu kuantitas fisik yang memiliki besar dan arah. Suatu vektor
dapat dinyatakan secara geometri sebagai ruas garis berarah atau anak
panah pada ruang berdimensi dua atau ruang berdimensi tiga. Arah anak
panah menunjukkan arah vektor, sedangkan panjang anak panah
menyatakan besarannya. Pangkal anak panah disebut sebagai titik awal
dan ujung anak panah disebut sebagai titik akhir dari vektor. Suatu vektor
dinotasikan dengan huruf kecil tebal (misalnya 𝐚, 𝐱, 𝐯) atau huruf kecil yang
diberi tanda panah di bagian atasnya (misalnya 𝑎⃗, 𝑥⃗, 𝑣⃗).
Contoh 5.1:
3
Vektor 𝐱 = [ ] dapat digambarkan pada sistem koordinat Cartesius
4
berdimensi dua (bidang-𝑥1 𝑥2 ) sebagai ruas garis berarah dengan titik
awal (0, 0) dan titik akhir (3, 4). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.1
berikut.
𝑥2
(𝑥1 , 𝑥2 ) = (3,4)
𝑟 sin 𝛼
𝛼
𝑟 cos 𝛼 𝑥1
Gambar 5.1
3
Jika titik awal suatu vektor tidak berada di (0, 0), maka identifikasi suatu vektor
dilakukan dengan menggeser titik awal vektor tersebut ke (0, 0). Misalkan 𝐱
adalah suatu vektor dengan titik awal (𝑎1 , 𝑎2 ) dan titik akhir (𝑏1 , 𝑏2 ), maka
𝑏1 − 𝑎1
vektor 𝐱 dinyatakan sebagai 𝐱 = [ ].
𝑏2 − 𝑏2
Contoh 5.2:
Vektor 𝐱 dengan titik awal (−1, 2) dan titik akhir (1, 3) dinyatakan sebagai
1 − (−1) 2
𝐱=[ ] = [ ]. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut.
3−2 1
𝑥2
(1, 3)
(−1, 2)
(2, 1)
𝑥1
Gambar 5.2
𝑥1
Misalkan 𝐱 adalah suatu vektor berdimensi dua dengan 𝐱 = [𝑥 ] untuk suatu
2
Contoh 5.3:
3
Vektor 𝐱 = [ ] memiliki panjang ‖𝐱‖ = √32 + 42 = √9 + 16 = 5. Sedangkan
4
−2
vektor 𝐲 = [ ] memiliki panjang ‖𝐲‖ = √(−2)2 + 62 = √4 + 36 = 2√10.
6
4
Jika panjang dari vektor 𝐱 dinyatakan sebagai 𝑟 , yaitu 𝑟 = ‖𝐱‖ , dan 𝛼
menyatakan sudut antara vektor 𝐱 dengan sumbu- 𝑥1 positif, maka
berdasarkan Gambar 5.1 diketahui bahwa 𝑥1 = 𝑟 cos 𝛼 dan 𝑥2 = 𝑟 sin 𝛼 .
Dengan demikian, vektor 𝐱 dapat dinyatakan sebagai
𝑟 cos 𝛼
𝐱=[ ].
𝑟 sin 𝛼
Contoh 5.4:
𝑥1
Jika panjang vektor 𝐱 = [𝑥 ] adalah 4 dan membentuk sudut 120°
2
Jawab:
Sudut 120° dengan sumbu-𝑥1 positif yang diukur searah jarum jam setara
dengan sudut 360° − 120° = 240° (𝛼 = 240°) jika diukur berlawanan arah
jarum jam. Karena panjang vektor 𝐱 adalah 4 (𝑟 = 4), diperoleh
1
4 (− )
4 cos(240°) 2 ] = [ −2 ].
𝐱=[ ]=[
4 sin(240°) 1 −2√3
4 (− √3)
2
Dengan demikian, representasi vektor 𝐱 dalam koordinat Cartesius
−2
adalah 𝐱 = [ ].
−2√3
Contoh 5.5:
3 −2 −3
Misalkan 𝐱 = [ ] , 𝐲 = [ ], dan 𝐳 = [ ] . Tentukan nilai dari −𝐱, 𝐱 + 𝐲, 3𝐳,
1 −1 2
dan ‖−2𝐲‖.
Jawab:
3 −3
−𝐱 = − [ ] = [ ]
1 −1
3 −2 1
𝐱+𝐲=[ ]+[ ]=[ ]
1 −1 0
−3 −9
3𝐳 = 3 [ ] = [ ]
2 6
‖−2𝐲‖ = |−2|‖𝐲‖ = 2√(−2)2 + (−1)2 = 2√5.
1. Rotasi
Setiap vektor di bidang-𝑥1 𝑥2 dapat dirotasikan dengan sudut tertentu.
Hal ini dikemukakan sebagai berikut.
Matriks
cos 𝜃 − sin 𝜃
𝑅𝜃 = [ ]
sin 𝜃 cos 𝜃
merotasikan suatu vektor dengan sudut 𝜃.
Jika 𝜃 > 0 maka arah rotasi berlawanan arah jarum jam. Jika 𝜃 < 0
maka arah rotasi searah jarum jam dengan sudut |𝜃|.
Gambar 5.3
2. Refleksi
Berikut dikemukakan beberapa refleksi yang dapat dilakukan pada
vektor di bidang-𝑥1 𝑥2 .
• Matriks refleksi terhadap sumbu- 𝑥1 dinyatakan sebagai 𝑀1 =
1 0
[ ].
0 −1
• Matriks refleksi terhadap sumbu- 𝑥2 dinyatakan sebagai 𝑀2 =
−1 0
[ ].
0 1
• Matriks refleksi terhadap garis 𝑥1 = 𝑥2 dinyatakan sebagai 𝑀3 =
0 1
[ ].
1 0
𝑥1
Sebagai contoh, mengalikan matriks 𝑀1 dengan vektor 𝐱 = [𝑥 ] berarti
2
𝑥2
(𝑥1 , 𝑥2 )
𝑥1
𝑀1 𝐱
(𝑥1 , −𝑥2 )
Gambar 5.4
(−𝑥1 , 𝑥2 ) (𝑥1 , 𝑥2 )
𝑀2 𝐱 𝐱
𝑥1
Gambar 5.5
𝑥2
(𝑥2 , 𝑥1 )
𝑀1 𝐱 (𝑥1 , 𝑥2 )
𝐱
𝑥1
Gambar 5.6
10
Contoh 5.6:
1. Gunakan matriks rotasi untuk merotasikan vektor berikut sesuai sudut
yang diberikan.
1 𝜋
a. Vektor 𝐱 = [ ] berlawanan arah jarum jam dengan sudut 3 .
3
2 𝜋
b. Vektor 𝐲 = [ ] searah jarum jam dengan sudut 4 .
1
2
2. Gunakan matriks refleksi untuk merefleksikan vektor 𝐱 = [ ].
5
a. Terhadap sumbu-𝑥1 .
b. Terhadap sumbu-𝑥2 .
c. Terhadap garis 𝑥1 = 𝑥2 .
3. Misalkan
1 2
𝐱 = [ ], 𝐲 = [ ].
−1 1
Gunakan matriks refleksi untuk merefleksikan vektor 𝐱, 𝐲 dan 𝐱 + 𝐲
terhadap sumbu- 𝑥1 . Kemudian berikan kesimpulan tentang
hubungan antara ketiga vektor hasil refleksi yang diperoleh.
Jawab:
1. Proses rotasi vektor tersebut dijelaskan sebagai berikut.
𝜋
a. Matriks rotasi untuk sudut (berlawanan arah jarum jam) adalah
3
𝜋 𝜋 1 √3
cos ( ) − sin ( ) −
𝑅𝜋 = [ 3 3 2 2 .
𝜋 𝜋 ]= 1
3 sin ( ) cos ( ) √3
3 3 [2 2 ]
Sehingga vektor hasil rotasi memiliki koordinat
1 √3
−
𝑅𝜋 𝐱 = 2 2 [1] = 1 [1 − 3√3].
3 √3 1 3 2 √3 + 3
[2 2 ]
𝜋
b. Matriks rotasi untuk sudut (searah jarum jam) adalah
4
𝜋 𝜋 √2 √2
cos (− ) − sin (− )
𝑅−𝜋 =[ 4 4 2 2 .
𝜋 𝜋 ]=
4 sin (− ) cos (− ) √2 √2
4 4 −
[ 2 2]
11
Sehingga vektor hasil rotasi memiliki koordinat
√2 √2
𝑅−𝜋 𝐲 = 2 2 [2] = 1 [ 3√2 ].
4 √2 √2 1 2 −√2
−
[ 2 2]
−1 0
b. Matriks refleksi terhadap sumbu-𝑥2 adalah 𝑀2 = [ ].
0 1
Sehingga vektor hasil refleksi memiliki koordinat
−1 0 2 −2
𝑀2 𝐱 = [ ] [ ] = [ ].
0 1 5 5
0 1
c. Matriks refleksi terhadap garis 𝑥1 = 𝑥2 adalah 𝑀3 = [ ].
1 0
Sehingga vektor hasil refleksi memiliki koordinat
0 1 2 5
𝑀3 𝐱 = [ ] [ ] = [ ].
1 0 5 2
1 0
3. Matriks refleksi terhadap sumbu-𝑥1 adalah 𝑀1 = [ ].
0 −1
Sehingga vektor hasil refleksi memiliki koordinat
1 0 1 1
𝑀1 𝐱 = [ ] [ ] = [ ],
0 −1 −1 1
1 0 2 2
𝑀1 𝐲 = [ ] [ ] = [ ],
0 −1 1 −1
1 0 1 2 1 0 3 3
𝑀1 (𝐱 + 𝐲) = [ ] ([ ] + [ ]) = [ ] [ ] = [ ].
0 −1 −1 1 0 −1 0 0
Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh
𝑀1 (𝐱 + 𝐲) = 𝑀1 𝐱 + 𝑀1 𝐲.
12
5.3. Nilai Eigen dan Vektor Eigen
Telah dijelaskan bahwa suatu pemetaan 𝐱 → 𝐴𝐱 mendefinisikan suatu
pemetaan linier. Secara umum, perkalian vektor 𝐱 dengan matriks 𝐴
menghasilkan vektor baru dengan besaran dan arah yang berbeda. Dalam
kasus-kasus tertentu, 𝐴𝐱 dapat dinyatakan sebagai kelipatan skalar dari 𝐱,
yaitu 𝐴𝐱 = 𝜆𝐱, untuk suatu skalar 𝜆. Kondisi ini dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 5.7
Contoh 5.7:
1
Vektor 𝐱 = [ ] merupakan suatu vektor eigen dari
2
3 0
𝐴=[ ]
8 −1
yang terkait dengan nilai eigen 𝜆 = 3 karena
3 0 1 3
𝐴𝐱 = [ ] [ ] = [ ] = 3𝐱.
8 −1 2 6
13
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai prosedur umum untuk menentukan
nilai eigen dan vektor eigen dari suatu matriks bujursangkar.
Contoh 5.8:
Tentukan semua nilai eigen dan vektor eigen dari
1 2
𝐴=[ ].
3 2
Jawab:
Persamaan karakteristik dari 𝐴 adalah
det(𝐴 − 𝜆𝐼) = 0.
14
Karena
1 2 1 0 1 2 𝜆 0 1−𝜆 2
𝐴 − 𝜆𝐼 = [ ]−𝜆[ ]=[ ]−[ ]=[ ]
3 2 0 1 3 2 0 𝜆 3 2−𝜆
dan
det(𝐴 − 𝜆𝐼) = (1 − 𝜆)(2 − 𝜆) − (2)(3)
= 2 − 3𝜆 + λ2 − 6
= λ2 − 3𝜆 − 4
= (𝜆 + 1)(𝜆 − 4).
yaitu
1 2 𝑥1 𝑥1
[ ] [𝑥 ] = (−1) [𝑥 ].
3 2 2 2
𝑦1
• Untuk 𝜆2 = 4, akan ditentukan vektor 𝐲 = [𝑦 ] sehingga
2
𝑦1 𝑦1
𝐴 [𝑦 ] = 4 [𝑦 ],
2 2
yaitu
1 2 𝑦1 𝑦1
[ ] [𝑦 ] = 4 [𝑦 ].
3 2 2 2
Lebih jauh, vektor-vektor eigen dari 𝐴 yang terkait dengan nilai eigen
𝜆1 = −1 dan 𝜆2 = 4 dapat dilihat pada Gambar 5.8 berikut.
Gambar 5.8
17
RANGKUMAN
1. Misalkan
2 1 𝑥1 𝑦1
𝐴=[ ], 𝐱 = [𝑥 ] , 𝐲 = [𝑦 ].
3 4 2 2
𝑥1
Untuk soal 2-4, representasikan setiap vektor 𝐱 = [𝑥 ] yang diberikan pada
2
4. 𝐱 = [−√3].
1
Untuk soal 5-7, diberikan vektor dalam representasi koordinat polar dengan
panjang 𝑟 dan sudut antara vektor dengan sumbu- 𝑥1 positif adalah 𝛼 .
𝑥1
Tentukan representasi dari vektor 𝐱 = [𝑥 ] dalam koordinat Cartesius.
2
14. Gunakan matriks rotasi untuk merotasikan vektor berikut sesuai sudut yang
diberikan.
−1 𝜋
a. Vektor 𝐱 = [ ] berlawanan arah jarum jam dengan sudut 6 .
2
5 𝜋
b. Vektor 𝐲 = [ ] berlawanan arah jarum jam dengan sudut 12.
2
5 𝜋
c. Vektor 𝐳 = [ ] searah jarum jam dengan sudut 7 .
−3
−7
15. Gunakan matriks refleksi untuk merefleksikan vektor 𝐱 = [ ].
1
a. Terhadap sumbu-𝑥1 .
b. Terhadap sumbu-𝑥2 .
c. Terhadap garis 𝑥1 = 𝑥2 .
Untuk soal 16-19, tentukan semua nilai eigen dan vektor eigen dari matriks
yang diberikan.
2 3
16. 𝐴 = [ ].
0 −1
1 0
17. 𝐵 = [ ].
0 −1
−4 2
18. 𝐶 = [ ].
−3 1
2 1
19. 𝐷 = [ ].
2 3
𝑎 0
20. Tentukan semua nilai eigen dari matriks 𝐴 = [ ].
𝑐 𝑏
20
DAFTAR PUSTAKA
Neuhauser, C. 2000. Calculus for Biology and Medicine, 3rd Edition. Pearson
Education,Inc.
Anton, H. and Rorres, C. 2010. Elementary Linear Algebra, 10th Ed. Wiley.