Anda di halaman 1dari 2

PENTING!

1. Berdoa sebelum mengerjakan kegiatan


2. Gunakan masker dan selalu cuci tangan, serta gunakan handsanitizer jika BEPERGIAN

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)


PEMBELAJARAN JARAK JAUH/BELAJAR DI RUMAH
MATA PELAJARAN PRODUKSI PENGOLAHAN HASIL NABATI
KELAS XI untuk Semua Kompetensi Keahlian APHP

Guru Mata Pelajaran: Laurensius Wilfran N, S.Pd.

I. KOMPETENSI DASAR
3.3. Mengaanlisis kebutuhan alat serta cara penggunaannya
4.3. Menentukan kebutuhan alat serta cara pengunaannya
II. INFORMASI PENDUKUNG
Salah satu produk olahan buah adalah sale buah. Sale Buah Sale buah, seperti sale pisang merupakan
salah satu jenis makanan yang terbuat dari pisang yang diawetkan dengan cara pengeringan.

Secara alami maupun buatan dalam almari pengering. Sale pisang memiliki tekstur yang padat dengan
rasa manis, warna kecoklatan dan memiliki aroma yang spesifik. Menurut Munadjim (1983), tidak
semua jenis pisang dapat dibuat menjadi sale, jenis pisang yang baik untuk sale adalah jenis pisang
memiliki rasa manis dan aromanya yang tajam, seperti pisang ambon, pisang raja dan lain-lain.
Menurut Sri Nuryani dan Soedjono (1993), pisang untuk sale sebaiknya dari pisang yang mengandung
kadar karbohidrat relatif tinggi dan pisang benar-benar masak atau pisang yang sudah siap dipanen
kemudian diperam untuk beberapa saat. Menurut Suyanti Satuhu (1992), buah pisang yang kurang
masak dan kurang tua apabila diolah menjadi sale maka sale yang dihasilkan akan berwarna putih
(kurang menarik), dan rasanya pun kurang enak.

Buah pisang yang masih hijau dan sudah cukup tua, dagingnya mengandung 21-25% zat tepung. Bila
buah tersebut diperam atau dibiarkan masak di pohon, maka zat tepung tersebut akan diubah menjadi
beberapa jenis gula, yaitu dekstrosa, levulosa dan sukrosa, di mana ketiga jenis gula tersebut mudah
dicerna di dalam tubuh manusia (RismunAndar, 1989).

Dengan demikian maka untuk mendapatkan sale dengan kualitas yang baik, hendaknya berasal dari
buah yang tua atau dengan tingkat kemasakan tertentu, biasanya ditAndai dengan warna kulit kuning
kehijauan atau kuning, kadang-kadang ditAndai dengan bercak-bercak sawo matang, aroma buah
tajam, konsistensi sedang dan kulit mudah dilepas. Proses pembuatan sale pisang dapat dilakukan
baik secara tradisional maupun secara modern. Secara tradisional proses pembuatan sale 11 pisang
meliputi pengupasan pisang, pengerokan buah, kemudian dikeringkan menggunakan tampah yang
telah dialasi merang di bawah sinar matahari dan dilakukan pengepresan sampai diperoleh ketebalan
tertentu (Made Astawan dan Mita Astawan, 1991).

Secara modern sale dikeringkan dengan alat pengering yang dapat diatur suhu dan lama
pengeringannya. Untuk mengawetkan sale pisang dapat digunakan bahan kimia seperti natrium
bisulfit dan belerang. Setelah buah dikerok, maka pisang diatur di atas rak pengering, kemudian diasap
dengan menggunakan belerang sebanyak 1-2 gr/kg bahan selama 1 jam, setelah itu dipipihkan dan
dikeringkan sampai diperoleh kadar air 20- 30%, pembuatan sale dengan cara ini sale pisang akan
memiliki daya tahan 1-2 bulan (Suyanti Satuhu, 1992). Pada pembuatan sale pisang, akan terjadi
perubahan warna pisang dari kekuningan menjadi kecoklatan. Proses pencoklatan atau browning
sering terjadi pada buah-buahan seperti pisang, peach, pear, salak, pala dan apel. Buah yang memar
juga dapat mengalami proses pencoklatan.
PENTING!
1. Berdoa sebelum mengerjakan kegiatan
2. Gunakan masker dan selalu cuci tangan, serta gunakan handsanitizer jika BEPERGIAN
Berdasarkan hasil informasi diatas:

1) Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam olahan produk tersebut!

3) Jelaskan penggunaan alat-alat yang digunakan!

2) Buatlah proses pembuatan produk tersebut!

Anda mungkin juga menyukai