1828 4218 1 PB
1828 4218 1 PB
Oleh :
MUHAMMAD ABDUL MUSHAWWIR (NIM 096 114 034)
Mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
FIRMAN UMAR
Dosen Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
mengalokasikan waktu yang tersedia dalam suatu berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki dan
interaksi belajar mengajar4.Kesulitan yang dialami dengan demikian memahami dan dapat
guru pada waktu interaksi di antaranya ialah dalam menafsirkanya6. Apersepsi adalah getaran-getaran
hal penggunaan waktu yang tersedia dari membuka tanda yang diterima oleh seorang individu atas
pelajaran sampai menutup pelajaran.Ini suatu obyek tertentu. Obyek tersebut bisa berupa
sesungguhnya melalui tiga tahap yang perlu suatu benda, gejala alam atau sosial, dan tindakan-
mendapatkan perhatian yaitu : tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Apersepsi
a) Membuka pelajaran atau getaran-getaran tersebut diterima melalui
b) Menggarap/membahas bahan panca indra yang kita miliki. Proses penerimaan
c) Menutup pelajaran5 apersepsi inilah yang kita sebut sebagai persepsi.
Demikianlah sebagaian besar waktu Apersepsi berarti penghayatan tentang segala
terkonsentrasi pada tahapan kedua.Ketepatan sesuatu yang menjadi dasar untuk menerima ide-
dalam menggunakan waktu ini perlu mendapat ide baru. Secara umum fungsi apersepsi dalam
perhatian serius dari setiap guru,sehingga kegiatan pembelajaran adalah untuk membawa
diharapkan agar tidak terjadi pembuangan waktu dunia mereka ke dunia kita. Artinya, mengaitkan
yang sia-sia atau sebaliknya kekurangan apa yang telah diketahui atau di alami dengan apa
waktu.Untuk tahap pertama 5 menit, tahap kedua yang akan dipelajari.dapat pula dikatakan
30 menit dan tahap ketiga 10 menit ( untuk waktu menghubungan pelajaran lama dengan pelajaran
45 menit, kalau 2x45 menit tinggal baru, sebagai batu loncatan sejauh mana anak didik
menyusaikannya ). mengusai pelajaran lama sehingga dengan mudah
Mengakhiri Pelajaran menyerap pelajaran baru.
Belajar dapat dikatakan suatu proses yang Sumber-Sumber Apersepsi
tidak pernah berhenti karena merupaka suatu Munif Chatib membagi Sumber-Sumber
proses yang berkelanjutan menuju ke arah Apersepsi yaitu sebagai berikut :
kesempurnaan.Setiap kali berakhir dari suatu A). Zona Alfa
interaksi antara guru dan siswa, hanyalah Zona Alfa ( Alpha Zone ) sebernarnya adalah
merupakan suatu terminal saja untuk kemudian salah satu gelombang otak. Kondisi seseorang
beranjak ke interaksi selanjutnya pada hari atau dalam gelombang delta adalah tidur tanpa mimpi
minggu yang lain.Jadi akhir suatu pelajaran bukan Dalam kondidi delta,otak seseorang bukan total
berarti suatu proses belajar atau interaksi telah beristirahat, melainkan masih bekerja. Bahkan,
selesai sama sekali.Oleh karena itu, suatu kesan kondisi ini dikatakan sebagai kondisi yang prima
perpisahan yang baik pada akhir pelajaran sangat untuk penyembuhan penyakit. Namun kondisi ini
diperlukan agar pertemuan pada kesempatan yang paling tepat untuk proses belajar sebab tidak
lain dapat diterima dan berlansung dengan baik. mungkin guru memberikan materi kepada siswa
C. Apersepsi yang sedang nyaman tidur.7Ada empat cara yang
Pengertian Apersepsi dapat membawa siswa ke kondisi zona gelombang
Apersepsi berasal dari kata apperception, alfa yaitu, fun story, ice breaking, musik, dan brain
yang berarti menafsirkan buah pikiran, jadi gym.
menyatukan dan mengasimilasi suatu pengamatan
6
http://gudangilmuduit.blogspot.com/2011/02/pengertian-
4
Nini Subini dkk,Psikologi Pembelajaran,Mentari apersepsi.html. Senin 11 september 2014 pukul 11.00 WITA
7
Pustaka,Yokyakarta,2012,hlm,20 Munif Chatib. Gurunya manusia. Kaifa Learning Mizan
5
Nini Subini dkk,Ibid,hlm 23 Media Utama. Bandung. 2001. hlm 88
128
kesimpulan penelitian sebagai suatu yang Berkenaan dengan keterampilan guru dalam
berlaku bagi populasi.”11 melaksanakan apersepsi pada proses pembelajaran
Dalam penelitian ini teknik sampel yang PKn di SMP Negeri Kecamatan Benteng
digunakan adalah sampel populasi.. Adapun Kabupaten Kepulauan Selayar, maka hasil
sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi penelitian digambarkan sebagai berikut :
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian Untuk memasuki dunia siswa dalam
ini yaitu : pembelajaran maka guru melakukan beberapa hal :
1. Observasi a) Membawa Siswa Masuk Ke Zona
Observasi adalah teknik yang dipakai untuk Alfa
mengamati kondisi sekolah dan proses Dalam proses pembelajaran siswa
pebelajaran. dituntut untuk bisa fokus dan total dalam menerima
2. Wawancara pelajaran.sebab titik masuknya pembelajaran
Wawancara (Interview) yaitu cara yang kepada siswa ketika mereka fokus terhadap
ditempuh untuk mengumpulkan data atau pelajaran yang diajarkan oleh guru.sebabnya itu
informasi dengan cara tanya jawab lisan penting untuk dilakukan oleh guru memiliki
antara dua orang atau lebih secara langsung. keterampilan apersepsi dalam melakukan proses
Wawancara ini diberikan kepada Semua pembelajaran.
guru mata pelajaran PKn dan siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan salah
Sedangkan data hasil penelitian yang satu guru PKn SMP Negeri 2 Benteng, Andi Cora
terkumpul baik dari hasil observasi, wawancara, Syawal ( Jumat, 19 Februari 2015 ) tentang
maupun dokumentasi, selanjutnya dianalisis apersepsi dalam menarik perhatian siswa,
dengan menggunakan tehnik analisis deskriptif mengatakan :
kualitatif. Dalam memusatkan perhatian siswa kita
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN melakukan apersepsi agar siswa tidak
1 .Pelaksanaan Apersepsi Pada Proses mengantuk dan siswa juga tidak ribut,
Pembelajaran PKn di SMP Negeri Kecamatan dengan mengadakan apersepsi siswa akan
Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. aktif dalam belajar karena jika ada siswa
Penerapan apersepsi dalam pencapai hasil yang tidak memperhatikan maka kita
belajar PKn dimaksudkan agar pembelajarn PKn memberikan sesuatu untuk dijawab.
bermakna bagi siswa.Berdasarkan hasil wawancara ada empat cara membawa siswa ke kondisi
dengan guru PKn dan hasil observasi di kelas zona gelombang alfa, yaitu, fun story, music, ice
dalam penelitian ini menemukan bahwa penerapan breaing dan brain game.
apesrpsi dalam pencapain hasil belajar PKn di Setelah peneliti mengadakan wawancara
SMP Negeri Kecamatan Benteng Kabupaten dan mengamati proses pembelajaran guru PKn di
Kepulauan Selayar berlansung secara ilmiah dan SMP Negeri Kecamatan Benteng Kabupaten
benteuk kegiatan siswa bekerja dan Kepulauan Selayar tidak semua guru PKn
mengalaminya.Dalam konteks ini, siswa perlu menggunakan variasi cara membawa siswa ke
mengamati apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam kondisi zona alfa.Hal ini dapat dilihat pada
dan apa status mereka, dan bagaimana table 1 (terlampir):
mencapainya.Dalam kelas kontekstual, guru Dari tabel 1 (terlampir) terlihat bahwa
berusaha membantu siswa mencapai tujuan. guru lebih cenderung menggunakan metode fun
story untuk membantu siswa masuk ke zona alfa
11
Sukandarrumidi, Ibid.,hlm 46 karena metode ini lebih mudah untuk dilakukan
131
guru dan jarang atau bahkan tidak ada guru yang biasanya dilakukan sebelum inti pembelajaran
menggunakan music dan brain games karena seperti menjelaskan alur diskusi ,memelih
minimnya pemahaman guru terhadap metode moderator , notulen, jumlah kelompok, dan lama
tersebut. diskusi .
b) Warmer ( Pemanasan ) d) Scene Setting
Selain warmer,juga sering digunakan Sudah menjadi kewajiban guru
istilah review,feedbeck,atau tijau ulang. Apapun membangkitkan minat dan penasaran siswa untuk
istilahnya, apabila pada dasarnya guru mencoba mengoptimalkan pembelajaran sehingga interaksi
melakukan peninjaun ulang terlebih dahulu antara murid dan guru maupun guru dan siswa
terhadap materi yang lalu,sebelum materi hari itu terjadi secara aktif olehnya itu penting kiranya
diteruskan.Mengulang materi yang sebelumnya melakukan scene setting.
diajarkan oleh guru biasanya dilakukan pada saat Setelah mengadakan observasi dan
pertemuan kedua, seperti yang dilakukan oleh mengikuti proses pembelajaran guru PKN di SMP
guru, seperti itu pula yang dilakukan oleh guru Negeri kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan
PPKn di SMP Negeri kecamatan Benteng Selayar,pelaksanaan scene setting yang dilakukan
Kabupaten Kepulauan Selayar. guru dapat dilihat pada table 4 (terlampir)
Setelah mengadakan observasi dan Dari tabel 4 (terlampir) terlihat bahwa
mengikuti proses pembelajaran guru PKN di SMP scene setting dengan pola penilain diri
Negeri kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan hampir tidak dilakukan oleh guru sebab
Selayar,warmer berupa games pertanyaan minimnya pemahaman guru terhadap pola
dilakukan semua guru namun penilaian diri hanya tersebut selain itu belum adanya pelatihan-
hampir tidak dilakukan oleh guru yang menjadi pelatihan yang diikuti oleh guru terkait
responden keterampilan apersepsi
Dari tabel 2 (terlampir) terlihat bahwa Setelah menarik perhatian siswa,guru
guru lebih cenderung menggunakan games berusaha menimbulkan motivasi dengan cara
pertanyaan dan nyaris tidak ada yang memberikan kehangatan dan keuantusiasan
menggunakan warner ( pemanasan ) berupa misalnya dengan cara bersikap ramah, bersahabat,
penilain diri karena guru melihat bahwa siswa hangat dan akrab.Dengan cara menimbulkan rasa
lebih senang denga games pertanyaan. ingin tahu, dengan car aide bertentangan, dan
c) Pre – Teach dengan cara memperhatiakn dan menyusaikan
Sudah sepatutnya guru melaksanakan minat siswa.
pre-teach sebelum aktivitas inti agar proses Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu
pembelajaran berjalan normal sebab tanpa ada Arniati pada hari Jumat 20 Februari
pre-teach maka proses pembelajarn akan 2015,mengatakan bahwa :
terganggau sebab tidak ada penjelasan awal Menimbulkan motivasi itu tidak gampang
mengenai tata acar pembelajaran seperti diskusi. dilakukan oleh seorang guru, kita harus
Berikut hasil observasi selama mengikuti memperhatikan dan menyesuaikan minat
proses pembelajaran guru PKN di SMP Negeri siswa dalam proses pembelajaran dan
kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan berusaha bersikap ramah,bersahabat, hangat
Selayar,bahwa pre-teach dilaksanakan semua guru. dan akrab dengan siswa sehingga mereka
Dari tabel 3 (terlampir) terlihat bahwa mempunyai minta belajar yang baik.selain itu
semua guru melaksanakan ,mengingat penting sebaiknya kita memancing perhatian siswa
pre-teach sebelum masuk aktivitas inti.pre-teach untuk memudahkan pemberian motivasi.
132
Dari table 5 (terlampir) menunjukkan hasil b. Faktor siswa, yaitu kurangnya kemampuan
bahwa semua guru sudah berusaha untuk bersikap siswa dalam hal menyiapkan diri belajar
ramah,bersahabat,hangat dan akrab dengan siswa, sebelumnya.
dan dalam hal mengemukakan ide yang c. Faktor fasilitas, yaitu kurang buku-buku yang
bertentangan itu sudah dilakukan itu sudah dapat dijadikan rujukan untuk memperdalam
dilaksanakan olehguru A,B dan Guru D,sedangkan kemampuan melaksanakan apersepsi
guru C Dan Guru E tidak melaksanakannya. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memperhatikan dan menyesuaikan minat siswa memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
dalam hal menimbulkan rasa ingin tahu proses mental dan fisik melalui interaksi antar
dilaksanakan oleh guru A,C dan guru D,sedangkan peserta didik, peserta didik dengan guru,
guru B dan guru E tidak melaksnakannya. lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
evaluasi merupakan salah satu kegiatan rangka pencapaian kompotensi dasar.Pengalaman
utama yang harus dilakukan oleh seorang guru pencapaian yang dimaksud dapat terwujud melalui
dalam kegiatan pembelajaran.Dengan penggunaan pendekatan pembelajaran yang
peneilaian,guru akan mengetahui perkembangan bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
hasil belajar,intelegensia,bakat khusus,minat, Pembelajaran yang berkualitas adalaha
hubungan social, sikap, dan kepribadian siswa atau pembelajaran yang ditujukan pada peserta didik.
peserta didik. Pembelajaran yang mengembangkan kreatifitas,
Ada banyak hal bentuk evaluasi yang pembelajaran yang menciptakan kondisi yang
digunakan guru PKn antara lain dapat digambarkan menyenangkan dan menantang, pembelajaran yang
pada table 6 (terlampir) menyediakan pengalaman belajar yang beragam,
Table 6 (terlampir) menunjukkan hasil pembelajaran dalam wahana belajar melalui
bahwa evaluasi dengan mendemonstrasikan berbuat.Mata pelajaran yang memfokuskan pada
keterampilan dilakasnakan oleh guru, sedangkan pembentukan warga Negara yang memahami dan
meminta siswa mengaplikasikan ide baru dalam mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya
situasi yang lain sama sekali tidak dilaksanakan sebagai warga Negara Indonesia yang cerdas,
guru. Demikian Halnya dengan mengekspresikan terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh
pendapat siswa sendiri dan memberikan soal-soal Pancasila dan UUD 1945.Menuju pencapaian
tertulis itu sudah dilaksanakan oleh guru. tujuan nasional yakni mencerdaskan kehidupan
2. Adapun Beberapa Kendala Yang bangsa sebagai mata pelajaran pendidikan
Dihadapi Oleh Guru Dalam Penerapan kewarganegaraan pembelajaran yang berkualitas.
Apersepsi Berdasarkan hasil observasi/pengamatan
Selama ini pelaksanaan keterampilan yang dikalkuakn pada objek penelitian,
membuka pelajaran berupa apersepsi yang menyangkut Keterampilan guru dalam
dilaksanakan oleh guru masih saja mengalami melaksanakan apersepsi pada pembelajaran
berbagai kendala.setidaknya ada tiga hal yang Pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri
dirasakan menjadi kendala dalam pelaksanaan kecamatan Benteng kabupaten kepulauan Selayar,
apersepsi,yang meliputi : persoalan mendasar yang dihadapi yang menjadi
a. Faktor waktu, yaitu terbatasnya penggunaan penghambat pelaksanaan apersepsi pada
waktu, dikarenakan waktu yang tersedia pembelajaran PKn adalah sebagai berikut :
relative singkat. 1. Minimnya cara yang diketahui terhadap
butir-butir apersepsi sehingga dalam
133
Djamarah, Bakri Syaiful. 1994. Prestasi Belajar S. Nasution. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar.
dan Kompetisi Guru. Surabaya: Usaha Jakarta: Bumi Aksara.
Nasonal. S.Sumarsono, dkk. 2005. Pendidikan
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2009. kewarganegaraan. Jakarta:Gramedia
Metode Penelitian Sosial. Jakarta:. Bumi Pustaka Utama.
Aksara. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Muhibbin Syah, 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus Besar
Rajawali Pers Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Munif Chatib, 2012. Gurunya Manusia. Bandung : User Usman. 2011. Menjadi Guru Profesional.
Kaifa Pustaka Mizan Bandung: Rosdakarya.
Nana Sudjana dan Ibrahim. 2010. Penelitian dan B. Perundang-undangan
Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Undang-undang RI. No. 20. Tahun 2003 Tentang
Algensindo. Sistem Pendidikan Nasional. Bandung:
Oemar Hamalik, 2012. Psikologi Belajar & Citra Umbara.
Mengajar. Bandung : Sinar Baru C. Skripsi
Algensindo Marlina. 2004. Pengaruh Motivasi Belajar
Sardiman A.M. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTP 1
Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang (Skripsi).
Mempengaruhinya . Jakarta: Rineka Cipta. D. Internet
Sukandarrumidi. 2002. Metode Penelitian. http://gudangilmuduit.blogspot.com/2011/02/penge
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. rtian-apersepsi.html.diunduh . Senin 11
Sukardi, 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan ( September 2014 pukul 11.00 WITA.
Kompetensi & Praktiknya). Jakarta: Bumi
Aksara
Lampiran Tabel
Table 1.Hasil pengamatan terhadap variasi cara membawa siswa ke dalam kondisi
zona alfa
No Unsur yang diamati Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E
Cara membawa siswa
masuk ke kondisi
zona alfa ( alfa zona )
1 Fun story
2 Music
3 Ice breaking
4 Brain game
1 Games Pertanyaan
2 Penilaian diri
Sumber : Hasil Observasi guru PKn di SMP Negeri kecamatan Benteng
Kabupaten Kepulauan Selayar,Sabtu 21 Februari 2015
Keterangan :
: muncul
: Tidak Muncul
136
1 Memberi Bersikap
kehangatan ramah
dan Bersahabat
keantusiasan Hangat
Akrab
Mengemuka
kan ide yang
Menimbulk
bertentangan
an rasa
ingin tahu
Memperhatik
an dan
menyusaikan
minat siswa
Sumber : Hasil obersvasi guru PKn di SMP Negeri kecamatan Benteng kabupaten
kepulauan Selayar Sabtu 14 Maret 2015
Keterangan :
: muncul
: Tidak Muncul
baru
dalam
situasi
yang lain
Mengespr
esikan
pendapat
siswa
sendiri
Memberik
an soal-
soal
tertulis
Sumber : Hasil observasi guru PKn di SMP Negeri Kecamatan Benteng
Kabupaten Kepulauan Selayar
Keterangan :
: muncul
: Tidak Muncul