Anda di halaman 1dari 14

124

STUDI TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MELAKSANAKAN


APERSEPSI PADA PEMBELAJARAN PPKN DI SMP NEGERI 1 DAN SMP
NEGERI 2 BENTENG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Oleh :
MUHAMMAD ABDUL MUSHAWWIR (NIM 096 114 034)
Mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
FIRMAN UMAR
Dosen Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ( 1 ) pelaksanaan


keterampilan apersepsi oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri
Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ( 2 ) Untuk mengetahui kendala
yang dihadapi dalam pelaksanaan apersepsi dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMP Negeri Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 5 orang
guru PKn sekaligus dijadikan sampel penelitian.Tehnik pengumpulan data yaitu,
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah
analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ( 1 )
Pelaksanaan Apersepsi pada pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Dan SMP Negeri 2
Benteng Kabupaten kepulauan Selayar,belum sepenuhnya melaksanakan rambu-
rambu apersepsi. ( 2 ) Kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan apersepsi pada
pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Dan SMP Negeri 2 Benteng Kabupaten
kepulauan Selayar yaitu minimnya cara yang diketahui terhadap butir-butir apersepsi,
kurangnya pelatihan guru untuk menambah wawasan pengajaran terkhusus mengenai
apersepsi,adapun pelatihan yang diikuti hanya diklat PPG, Tidak terbiasa
melaksanakan beragam apersepsi, kurangnya latihan dalam proses mengajar
mengenai beragam butir apersepsi,dan sulitnya menemukan kesusaian antara butir
apersepsi dengan materi pelajaran.

Kata Kunci : Keterampilan Guru, Apersepsi


125

PENDAHULUAN peserta didik terhadap materi yang diajarkan.


Pendidikan dewasa ini sering menjadi isu Pelaksanaan apersepsi merupakan sesuatu yang
sentral dalam proses pembangunan bangsa, betapa penting dilakukan untuk memperbaiki proses
tidak melalui pendidikan diharapkan dapat pembelajaran, namun kenyataannya pada
membawa bangsa Indonesia melepaskan diri dari pemberian apersepsi yang diberikan pada setiap
krisis ekonomi, politik, dan sosial. Berbagai awal pertemuan ini di sekolah-sekolah pada
komponen yang turut mempengaruhi pendidikan umumnya masih menghadapi berbagai kendala
tersebut berupa: kurikulum, siswa, sarana atau yakni minimnya cara yang diketahui guru terhadap
fasilitas pendidikan dan guru sebagai pelaksana butir-butir apersepsi,tidak terbiasanya guru
kurikulum melaksanakan beragam apersepsi,dan sulitnya
Dalam mewujudkan pendidikan nasional menemukan kesusaian antara butir apersepsi
diselenggarakan kegiatan pembelajaran yang baik dengan materi pelajaran sehingga optimal tidaknya
yang berlansung di sekolah maupun di luar penerapan apersepsi akan berdampak terhadap
sekolah. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, proses pembelajaran yang berarti pada akhirnya
salah satu komponen pendidikan yang sangat akan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
menentukan adalah guru, mengingat guru memiliki Jika penerapan apersepsi dapat dilakukan dengan
peran sebagai demonstrator, pengelolah kelas, baik oleh guru, maka siswa dapat belajar dengan
mediator, dan fasilitator, serta evaluator. Guru baik
sebagai salah satu komponen pendidikan melalui Kenyataan yang ada terkait keterampilan
kegiatan pembelajaran.Oleh karena itu, guru harus guru dalam melakukan apersepsi bahwa masih ada
dibekali berbagai kemampuan dalam melaksanakan guru yang mengajar dengan mengabaikan
tugas, disamping rasa tanggung jawab atau keterampilan-keterampilan yang sangat
pengabdian demi peningkatan kualitas pendidikan mendasar.seperti dia awal pembelajaran guru
di Indonesia. Proses belajar mengajar merupakan lansung saja masuk pada inti pembelajaran
suatu aspek dari lingkungan sekolah yang ,prosedur semacam ini tidak memungkinkan siswa
diorganisasikan dalam berbagai komponen, siap mental untuk memasuki bahan yang akan
misalnya: tujuan, materi, metode, guru, siswa dan dibicarakan, dan pada akhirnya siswa tdak siap
sebagainya. Kunci utama keberhasilan pendidikan untuk belajar.Optimal tidaknya pelaksanaan
itu, adalah tergantung pada unsur pendidiknya apersepsi akan berdampak terhadap hasil belajar
dalam arti pelaksana pendidikan. Oleh sebab itu siswa.Jika pelaksaan keterampilan apersepsi
sangatlah dituntut adanya kemampuan yang dapat dilakukan oleh guru dengan baik, maka siswa dapat
diandalkan oleh pelaksana pendidikan atau guru belajar dengan baik dan memporoleh motivasi
dalam merancang dan sekaligus melaksanakan yang baik pula
tugas keprofesiannya dengan baik seperti Berdasarkan kenyataan diatas maka issu
mengajar, mengimput nilai, serta mengevaluasi yang menarik adalah bahwa pelaksanaan apersepsi
anak didiknya. SMP Negeri Kecamatan Benteng Kabupaten
Selain itu, diperlukan keterampilan Kepulauan Selayar yang dilaksanakan oleh guru
komunikasi yang baik antara tenaga pendidik dan belum berjalan secara maksimal
peserta didik dalam proses pembelajaran di dalam
maupun di luar kelas. Khususnya pembelajaran TINJAUAN PUSTAKA
dalam kelas, sebelum menyampaikan materi A. Arti guru
pelajaran, tenaga pendidik perlu menyampaikan Dalam kamus besar Bahasa Indonesia ,
apersepsi untuk memberikan rangsangan kepada guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya
126

(mata pencahariannya) mengajar1.Terlepas dari c) Tidak mendomonasi kegiatan dan proses


interpretasi tersebut, guru yang dimaksudkan belajar siswanya
dalam pembahasan ini ialah tenaga pendidik yang d) Memberi kesempatan pada siswanya
pekerjaan utamanya mengajar. untuk belajar menurut keadaan, cara dan
B. Keterampilan Guru kemampuan masing-masing
Keterampilan dalam interaksi belajar e) Menggunakan berbagai jenis strategi
mengajar perlu dikembangkan. Keterampilan belajar-mengajar 3
tersebut meliputi dalam membuka Mengajukan Pertanyaan
pelajaran,memberikan motivasi,dan melibatkan Pertanyaan dalam interaksi belajar
siswa, mengajukan pertanyaan, menggunakan mengajar adalah hal penting karena dapat menjadi
isyarat nonverbal, menanggapi murid,dan perangsang yang mendorong siswa untuk giat
menggunakan waktu. berpikir dan belajar,membangkitkan pengertian
Membuka pelajaran baru.Guru dapat menyelidiki penguasaan
Yang dimaksud dengan membuka pelajaran siswa,mendorong pengetahuan dalam situasi lain,
adalah seberapa jauh kemampuan guru dalam mengarahkan dan menarik perhatian
memulai interaksi belajar mengajar untuk suatu siswa,mengubah pendirian,kepercayaan, atau
jam pelajaran tertentu2.Banyak orang beranggapan prasangka yang keliru
bahwa kesan pertama dari suatu bentuk hubungan Menggunakan Isyarat Nonverbal
merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai Yang dimaksud dengan isyarat nonverbal
tujuan yang diinginkan.Dengan kata lain kesan ialah gerakan-gerakan anggota badan untuk
pertama yang baik akan menghasilkan yang baik memberikan gambaran tentang sesuatu dalam
pula. rangka memperjelas maksud atau penjelasan
Mendorong dan Melibatkan Siswa /uraian yang diucapkan oleh guru.Mimik raut muka
Guru dapat memberikan motivasi ekstrinsik dapat pula digunakan untuk tujuan-tujuan tersebut,
yaitu motivasi yang tujuannya membuat siswa giat misalnya dalam menggerakkan perasaan senang,
dalam belajarnya. metode diskusi dan tanya jawab sedih, setuju, menolak, heran, marah, dan lain
sangat baik untuk memberikan kesempatan agar sebagainya.
siswa aktif terlibat dalam suatu Menanggapi Siswa
pembahasan.Teguran-teguran dapat pula Tanggapan siswa terhadap interaksi belajar
diperguanakan oleh guru untuk memberikan mengajar yang sedang berlansung dapat
motivasi kepada siswa yang kurang berkembang dalam tiga kemungkinan yaitu
memperhatikan pelajaran, lemah, pasif, atau menerima, acuh tak acuh, dan menolak.Kedua
mungkin pemalu.Dalam pelaksanaan prinsip yang terakhir sama buruknya terhadap proses dan
belajar secara aktif,pada guru akan terlihat adanya: hasil belajar,meskipun sebabnya mungkin berasal
a) Usaha mendorong dan membina gairah dari guru sendiri.Guru yang cakap dan bujaksana
belajar/partisipasi siswa secara efektif akan mampu membawa sebagaian besar siswanya
b) Kemampuan menjalankan fungsi/peran untuk menerima interaksi dengan senang dan
sebagai guru inkuiri penuh perhatian.
Menggunakan Waktu
1 Yang dimaksud dengan menggunakan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta, 2005, hlm.45 waktu dalam hal ini ialah ketepatan guru dalam
2
Sardiman,Interaksi Motivasi dan Belajar
3
Mengajar,Jakarta,PT Rajagrafindo Persada,2012,hlm.211. Sardiman,Ibid,hlm,214.
127

mengalokasikan waktu yang tersedia dalam suatu berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki dan
interaksi belajar mengajar4.Kesulitan yang dialami dengan demikian memahami dan dapat
guru pada waktu interaksi di antaranya ialah dalam menafsirkanya6. Apersepsi adalah getaran-getaran
hal penggunaan waktu yang tersedia dari membuka tanda yang diterima oleh seorang individu atas
pelajaran sampai menutup pelajaran.Ini suatu obyek tertentu. Obyek tersebut bisa berupa
sesungguhnya melalui tiga tahap yang perlu suatu benda, gejala alam atau sosial, dan tindakan-
mendapatkan perhatian yaitu : tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Apersepsi
a) Membuka pelajaran atau getaran-getaran tersebut diterima melalui
b) Menggarap/membahas bahan panca indra yang kita miliki. Proses penerimaan
c) Menutup pelajaran5 apersepsi inilah yang kita sebut sebagai persepsi.
Demikianlah sebagaian besar waktu Apersepsi berarti penghayatan tentang segala
terkonsentrasi pada tahapan kedua.Ketepatan sesuatu yang menjadi dasar untuk menerima ide-
dalam menggunakan waktu ini perlu mendapat ide baru. Secara umum fungsi apersepsi dalam
perhatian serius dari setiap guru,sehingga kegiatan pembelajaran adalah untuk membawa
diharapkan agar tidak terjadi pembuangan waktu dunia mereka ke dunia kita. Artinya, mengaitkan
yang sia-sia atau sebaliknya kekurangan apa yang telah diketahui atau di alami dengan apa
waktu.Untuk tahap pertama 5 menit, tahap kedua yang akan dipelajari.dapat pula dikatakan
30 menit dan tahap ketiga 10 menit ( untuk waktu menghubungan pelajaran lama dengan pelajaran
45 menit, kalau 2x45 menit tinggal baru, sebagai batu loncatan sejauh mana anak didik
menyusaikannya ). mengusai pelajaran lama sehingga dengan mudah
Mengakhiri Pelajaran menyerap pelajaran baru.
Belajar dapat dikatakan suatu proses yang Sumber-Sumber Apersepsi
tidak pernah berhenti karena merupaka suatu Munif Chatib membagi Sumber-Sumber
proses yang berkelanjutan menuju ke arah Apersepsi yaitu sebagai berikut :
kesempurnaan.Setiap kali berakhir dari suatu A). Zona Alfa
interaksi antara guru dan siswa, hanyalah Zona Alfa ( Alpha Zone ) sebernarnya adalah
merupakan suatu terminal saja untuk kemudian salah satu gelombang otak. Kondisi seseorang
beranjak ke interaksi selanjutnya pada hari atau dalam gelombang delta adalah tidur tanpa mimpi
minggu yang lain.Jadi akhir suatu pelajaran bukan Dalam kondidi delta,otak seseorang bukan total
berarti suatu proses belajar atau interaksi telah beristirahat, melainkan masih bekerja. Bahkan,
selesai sama sekali.Oleh karena itu, suatu kesan kondisi ini dikatakan sebagai kondisi yang prima
perpisahan yang baik pada akhir pelajaran sangat untuk penyembuhan penyakit. Namun kondisi ini
diperlukan agar pertemuan pada kesempatan yang paling tepat untuk proses belajar sebab tidak
lain dapat diterima dan berlansung dengan baik. mungkin guru memberikan materi kepada siswa
C. Apersepsi yang sedang nyaman tidur.7Ada empat cara yang
Pengertian Apersepsi dapat membawa siswa ke kondisi zona gelombang
Apersepsi berasal dari kata apperception, alfa yaitu, fun story, ice breaking, musik, dan brain
yang berarti menafsirkan buah pikiran, jadi gym.
menyatukan dan mengasimilasi suatu pengamatan
6
http://gudangilmuduit.blogspot.com/2011/02/pengertian-
4
Nini Subini dkk,Psikologi Pembelajaran,Mentari apersepsi.html. Senin 11 september 2014 pukul 11.00 WITA
7
Pustaka,Yokyakarta,2012,hlm,20 Munif Chatib. Gurunya manusia. Kaifa Learning Mizan
5
Nini Subini dkk,Ibid,hlm 23 Media Utama. Bandung. 2001. hlm 88
128

B). Pemanasan ( Warmer ) g. Selalu terkontrol oleh lingkungan


Warmer atau pemanasan adalah mengulang 3. Konsep Pembelajaran
materi yang sebelumnya diajarkan oleh guru. Proses belajar dan mengajar atau yang
Biasanya warmer baik dilakukan pada pertemuan dikenal dengan istilah pembelajaran adalah hal
kedua sebuah materi.. yang sangat penting di dalam pengajaran, proses
C). Pre-teach tersebut merupakan hal yang utama dalam upaya
Pre-teach adalah aktivitas yang harus menyukseskan „kegiatan‟ pengajaran dan
dilakukan sebelum aktivitas inti pembelajaran. pendidikan pada umumnya. Ilmu, keterampilan dan
Biasanya, jika tidak dilakukan pre-teach proses sikap seseorang akan berkembang melalui
belajar akan terganggu. Berikut ini contoh pre- pendidikan „formal‟ dan „informal‟. Dengan
teach : demikian kegiatan proses belajar secara formal
a. Penjelasan awal tentang alur diskusi, dapat diperoleh di mana saja dan kapan saja.
memilih A. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran
b. Moderator, notulen, jumlah kelompok,dan Pembelajaran berasal dari kata ajar
lama waktu diskusi “belajar” yang artinya perubahan tingkah laku.
c. Penjelasan awal tentang prosedur yang Belajar dan pembelajaran sangat erat kaitannya dan
harus dilakukan siswa ketika berkunjung tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Pembelajaran
ke sebuah tempat 8 merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
D. Scene Setting menciptakan keadaan (proses) belajar. Oleh karena
Scene setting adalah aktivitas yang paling itu harus dipahami bagaimana siswa mendapatkan
dekat dengan strategi pembelajaran. Salah satu pengetahuan dari kegiatan belajarnya.
model scene setting, seperti yang dipaparkan oleh Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Bobbi Deporter dalam bukunya Quantum disebutkan “belajar” artinya “berusaha
9
Teaching, adalah AMBAK,berarti Apa Manfaatnya memperoleh kepandaian atau ilmu”. Menurut
Bagiku. Scene setting adalah aktivitas yang pengertian secara psikologis, belajar merupakan
dilakukan guru atau siswa untuk membangun suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah
konsep awal pembelajaran. laku sebagai hasil dari interaksi dengan
Ciri-ciri siswa yang mempunya motivasi setalah lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
mendapat apersepsi,ini dapat melalui proses belajar hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan
mengajar di kelas, seperti : nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
a. Tertarik pada mata pelajaran yang B. Metode Belajar Mengajar
diajarkan Dalam proses belajar mengajar atau proses
b. Mempunyai antusias yang tinggi serta penyampaian materi pendidikan kepada sasaran
mengendalikan perhatiannya terutama pendidikan, maka metode dan alat bantu
pada guru pendidikan turut memegang peranan penting.
c. Ingin selalu bergabung dalam kelas Sebab bagaimanapun pandainya seorang pendidik
d. Ingin identitasnya diakui oleh guru dalam usahanya mengubah tingkah laku tidak
e. Tindakan, kebiasaan, dan moral selalu terlepas dari metode dan alat bantu pendidikan
dalam kontrol diri yang digunakan. Pada umumnya ada dua jenis
f. Selalu mengingat pelajaran dan metode belajar mengajar
mempelajarinya kembali
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan
8
Munif Chatib, Op. Cit, Hlm. 115 Nasional, Jakarta, 2005, hlm. 17
129

C. Media Pendidikan Dalam Mengajar umum tujuan pendidikan kewarganegaraan (PKn)


Soekidjo menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah agar setiap warga Negara menjadi warga
dengan alat bantu (media) pendidikan adalah alat- Negara yang baik ( to be good citizens ), yakni
alat yang digunakan oleh pendidik dalam menjadi warga Negara yang memiliki kecerdasan (
menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat Civic Intellegence ) baik intelektual, emosional,
bantu ini sering disebut dengan peraga, karena social, maupun spiritual,memiliki rasa tanggung
fungsinya untuk membantu dan meragakan sesuatu jawab
dalam proses pengajaran. ( Civic Responsibility ), dan mampu berpartisipasi
4. Mata Pelajaran Pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (
Kewarganegaraan Civic Participation ) agar tumbuh rasa kebangsaan
A. Hakekat Pendidikan Kewarganegraan dan cinta tanah air.Selain itu, kedudukan PKn
Pada dasarnya pendidikan dalam proses demokratisasi adalah dalam rangka
Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu transpormasi nilai-nilai demokrasi.
mata pelajaran wajib dalam kurikulum di semua METODE PENELITIAN
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah Variabel yang digunakan dalam penelitian
dasar (SD) sampai tingkat perguruan tinggi.Hal ini ini adalah variable tunggal yakni pelaksanaan
ditegaskan dalam undang-undang No 20 Tahun apersepsi dalam proses pembelajaran Pendidikan
2003 tentang system pendidikan nasional pasal 37, Kewarganegaraan di SMP Negeri Kecamatan
sebagai berikut Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, Sedangkan
Kurikulum pendidikan dasar maupun Dalam penelitian ini, desain yang digunakan
pendidikan menengah wajib memuat (a) adalah Metode Deskriptif yang dirancang dengan
pendidikan agama, (b) pendidikan desain Expost Pacto untuk mendapatkan
kewarganegaraan, (c) bahasa, (d) matematika, pemaparan dan gambaran mengenai variabel yang
(e) ilmu pengetahuan alam, (f) ilmu akan diteliti. Dengan menggunakan metode ini
pengetahuan social, (g) seni dan budaya, (h) diharapkan peneliti dapat memperoleh informasi
pendidikan jasmani dan olahraga, ( i) yang mendalam tentang gambaran real mengenai
keterampilan kejuruan, (j) muatan tata pelaksanaan apersepsi dalam proses
local.Kurikulum pendidikan tinggi wajib pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
memuat (a) pendidikan agama, (b) pendidikan .Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru
kewarganegaraan (c), bahasa.10 PKn di SMP Negeri Kecamatan Benteng
Berdasarkan pasal tersebut, Pendidikan Kabupaten Kepulauan Selayar yang berjumlah
Kewarganegaraan merupakan salah satu mata lima.
pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan Sampel adalah sebagian kecil dari populasi
kepada warga Negara yang mewakili populasi dalam penelitian. Menurut
B.Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Suharsimi Arikunto (1996: 117) memberikan
Kewarganegaraan penjelasan tentang Sampel sebagai berikut:
Secara epistimologis, Pendidikan “Sampel adalah sebagian atau wakil
Kewarganegaraan dikembangkan dalam tradisi populasi yang diteliti. Dinamakan
Citizenship Education yang tujuannya sesuai penelitian sampel apabila kita bermaksud
dengan tujuan nasional Negara.Namun, secara untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel”. Yang dimaksud dengan
10
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 menggeneralisasikan adalah mengangkat
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
130

kesimpulan penelitian sebagai suatu yang Berkenaan dengan keterampilan guru dalam
berlaku bagi populasi.”11 melaksanakan apersepsi pada proses pembelajaran
Dalam penelitian ini teknik sampel yang PKn di SMP Negeri Kecamatan Benteng
digunakan adalah sampel populasi.. Adapun Kabupaten Kepulauan Selayar, maka hasil
sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi penelitian digambarkan sebagai berikut :
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian Untuk memasuki dunia siswa dalam
ini yaitu : pembelajaran maka guru melakukan beberapa hal :
1. Observasi a) Membawa Siswa Masuk Ke Zona
Observasi adalah teknik yang dipakai untuk Alfa
mengamati kondisi sekolah dan proses Dalam proses pembelajaran siswa
pebelajaran. dituntut untuk bisa fokus dan total dalam menerima
2. Wawancara pelajaran.sebab titik masuknya pembelajaran
Wawancara (Interview) yaitu cara yang kepada siswa ketika mereka fokus terhadap
ditempuh untuk mengumpulkan data atau pelajaran yang diajarkan oleh guru.sebabnya itu
informasi dengan cara tanya jawab lisan penting untuk dilakukan oleh guru memiliki
antara dua orang atau lebih secara langsung. keterampilan apersepsi dalam melakukan proses
Wawancara ini diberikan kepada Semua pembelajaran.
guru mata pelajaran PKn dan siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan salah
Sedangkan data hasil penelitian yang satu guru PKn SMP Negeri 2 Benteng, Andi Cora
terkumpul baik dari hasil observasi, wawancara, Syawal ( Jumat, 19 Februari 2015 ) tentang
maupun dokumentasi, selanjutnya dianalisis apersepsi dalam menarik perhatian siswa,
dengan menggunakan tehnik analisis deskriptif mengatakan :
kualitatif. Dalam memusatkan perhatian siswa kita
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN melakukan apersepsi agar siswa tidak
1 .Pelaksanaan Apersepsi Pada Proses mengantuk dan siswa juga tidak ribut,
Pembelajaran PKn di SMP Negeri Kecamatan dengan mengadakan apersepsi siswa akan
Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. aktif dalam belajar karena jika ada siswa
Penerapan apersepsi dalam pencapai hasil yang tidak memperhatikan maka kita
belajar PKn dimaksudkan agar pembelajarn PKn memberikan sesuatu untuk dijawab.
bermakna bagi siswa.Berdasarkan hasil wawancara ada empat cara membawa siswa ke kondisi
dengan guru PKn dan hasil observasi di kelas zona gelombang alfa, yaitu, fun story, music, ice
dalam penelitian ini menemukan bahwa penerapan breaing dan brain game.
apesrpsi dalam pencapain hasil belajar PKn di Setelah peneliti mengadakan wawancara
SMP Negeri Kecamatan Benteng Kabupaten dan mengamati proses pembelajaran guru PKn di
Kepulauan Selayar berlansung secara ilmiah dan SMP Negeri Kecamatan Benteng Kabupaten
benteuk kegiatan siswa bekerja dan Kepulauan Selayar tidak semua guru PKn
mengalaminya.Dalam konteks ini, siswa perlu menggunakan variasi cara membawa siswa ke
mengamati apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam kondisi zona alfa.Hal ini dapat dilihat pada
dan apa status mereka, dan bagaimana table 1 (terlampir):
mencapainya.Dalam kelas kontekstual, guru Dari tabel 1 (terlampir) terlihat bahwa
berusaha membantu siswa mencapai tujuan. guru lebih cenderung menggunakan metode fun
story untuk membantu siswa masuk ke zona alfa
11
Sukandarrumidi, Ibid.,hlm 46 karena metode ini lebih mudah untuk dilakukan
131

guru dan jarang atau bahkan tidak ada guru yang biasanya dilakukan sebelum inti pembelajaran
menggunakan music dan brain games karena seperti menjelaskan alur diskusi ,memelih
minimnya pemahaman guru terhadap metode moderator , notulen, jumlah kelompok, dan lama
tersebut. diskusi .
b) Warmer ( Pemanasan ) d) Scene Setting
Selain warmer,juga sering digunakan Sudah menjadi kewajiban guru
istilah review,feedbeck,atau tijau ulang. Apapun membangkitkan minat dan penasaran siswa untuk
istilahnya, apabila pada dasarnya guru mencoba mengoptimalkan pembelajaran sehingga interaksi
melakukan peninjaun ulang terlebih dahulu antara murid dan guru maupun guru dan siswa
terhadap materi yang lalu,sebelum materi hari itu terjadi secara aktif olehnya itu penting kiranya
diteruskan.Mengulang materi yang sebelumnya melakukan scene setting.
diajarkan oleh guru biasanya dilakukan pada saat Setelah mengadakan observasi dan
pertemuan kedua, seperti yang dilakukan oleh mengikuti proses pembelajaran guru PKN di SMP
guru, seperti itu pula yang dilakukan oleh guru Negeri kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan
PPKn di SMP Negeri kecamatan Benteng Selayar,pelaksanaan scene setting yang dilakukan
Kabupaten Kepulauan Selayar. guru dapat dilihat pada table 4 (terlampir)
Setelah mengadakan observasi dan Dari tabel 4 (terlampir) terlihat bahwa
mengikuti proses pembelajaran guru PKN di SMP scene setting dengan pola penilain diri
Negeri kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan hampir tidak dilakukan oleh guru sebab
Selayar,warmer berupa games pertanyaan minimnya pemahaman guru terhadap pola
dilakukan semua guru namun penilaian diri hanya tersebut selain itu belum adanya pelatihan-
hampir tidak dilakukan oleh guru yang menjadi pelatihan yang diikuti oleh guru terkait
responden keterampilan apersepsi
Dari tabel 2 (terlampir) terlihat bahwa Setelah menarik perhatian siswa,guru
guru lebih cenderung menggunakan games berusaha menimbulkan motivasi dengan cara
pertanyaan dan nyaris tidak ada yang memberikan kehangatan dan keuantusiasan
menggunakan warner ( pemanasan ) berupa misalnya dengan cara bersikap ramah, bersahabat,
penilain diri karena guru melihat bahwa siswa hangat dan akrab.Dengan cara menimbulkan rasa
lebih senang denga games pertanyaan. ingin tahu, dengan car aide bertentangan, dan
c) Pre – Teach dengan cara memperhatiakn dan menyusaikan
Sudah sepatutnya guru melaksanakan minat siswa.
pre-teach sebelum aktivitas inti agar proses Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu
pembelajaran berjalan normal sebab tanpa ada Arniati pada hari Jumat 20 Februari
pre-teach maka proses pembelajarn akan 2015,mengatakan bahwa :
terganggau sebab tidak ada penjelasan awal Menimbulkan motivasi itu tidak gampang
mengenai tata acar pembelajaran seperti diskusi. dilakukan oleh seorang guru, kita harus
Berikut hasil observasi selama mengikuti memperhatikan dan menyesuaikan minat
proses pembelajaran guru PKN di SMP Negeri siswa dalam proses pembelajaran dan
kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan berusaha bersikap ramah,bersahabat, hangat
Selayar,bahwa pre-teach dilaksanakan semua guru. dan akrab dengan siswa sehingga mereka
Dari tabel 3 (terlampir) terlihat bahwa mempunyai minta belajar yang baik.selain itu
semua guru melaksanakan ,mengingat penting sebaiknya kita memancing perhatian siswa
pre-teach sebelum masuk aktivitas inti.pre-teach untuk memudahkan pemberian motivasi.
132

Dari table 5 (terlampir) menunjukkan hasil b. Faktor siswa, yaitu kurangnya kemampuan
bahwa semua guru sudah berusaha untuk bersikap siswa dalam hal menyiapkan diri belajar
ramah,bersahabat,hangat dan akrab dengan siswa, sebelumnya.
dan dalam hal mengemukakan ide yang c. Faktor fasilitas, yaitu kurang buku-buku yang
bertentangan itu sudah dilakukan itu sudah dapat dijadikan rujukan untuk memperdalam
dilaksanakan olehguru A,B dan Guru D,sedangkan kemampuan melaksanakan apersepsi
guru C Dan Guru E tidak melaksanakannya. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memperhatikan dan menyesuaikan minat siswa memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
dalam hal menimbulkan rasa ingin tahu proses mental dan fisik melalui interaksi antar
dilaksanakan oleh guru A,C dan guru D,sedangkan peserta didik, peserta didik dengan guru,
guru B dan guru E tidak melaksnakannya. lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
evaluasi merupakan salah satu kegiatan rangka pencapaian kompotensi dasar.Pengalaman
utama yang harus dilakukan oleh seorang guru pencapaian yang dimaksud dapat terwujud melalui
dalam kegiatan pembelajaran.Dengan penggunaan pendekatan pembelajaran yang
peneilaian,guru akan mengetahui perkembangan bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
hasil belajar,intelegensia,bakat khusus,minat, Pembelajaran yang berkualitas adalaha
hubungan social, sikap, dan kepribadian siswa atau pembelajaran yang ditujukan pada peserta didik.
peserta didik. Pembelajaran yang mengembangkan kreatifitas,
Ada banyak hal bentuk evaluasi yang pembelajaran yang menciptakan kondisi yang
digunakan guru PKn antara lain dapat digambarkan menyenangkan dan menantang, pembelajaran yang
pada table 6 (terlampir) menyediakan pengalaman belajar yang beragam,
Table 6 (terlampir) menunjukkan hasil pembelajaran dalam wahana belajar melalui
bahwa evaluasi dengan mendemonstrasikan berbuat.Mata pelajaran yang memfokuskan pada
keterampilan dilakasnakan oleh guru, sedangkan pembentukan warga Negara yang memahami dan
meminta siswa mengaplikasikan ide baru dalam mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya
situasi yang lain sama sekali tidak dilaksanakan sebagai warga Negara Indonesia yang cerdas,
guru. Demikian Halnya dengan mengekspresikan terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh
pendapat siswa sendiri dan memberikan soal-soal Pancasila dan UUD 1945.Menuju pencapaian
tertulis itu sudah dilaksanakan oleh guru. tujuan nasional yakni mencerdaskan kehidupan
2. Adapun Beberapa Kendala Yang bangsa sebagai mata pelajaran pendidikan
Dihadapi Oleh Guru Dalam Penerapan kewarganegaraan pembelajaran yang berkualitas.
Apersepsi Berdasarkan hasil observasi/pengamatan
Selama ini pelaksanaan keterampilan yang dikalkuakn pada objek penelitian,
membuka pelajaran berupa apersepsi yang menyangkut Keterampilan guru dalam
dilaksanakan oleh guru masih saja mengalami melaksanakan apersepsi pada pembelajaran
berbagai kendala.setidaknya ada tiga hal yang Pendidikan kewarganegaraan di SMP Negeri
dirasakan menjadi kendala dalam pelaksanaan kecamatan Benteng kabupaten kepulauan Selayar,
apersepsi,yang meliputi : persoalan mendasar yang dihadapi yang menjadi
a. Faktor waktu, yaitu terbatasnya penggunaan penghambat pelaksanaan apersepsi pada
waktu, dikarenakan waktu yang tersedia pembelajaran PKn adalah sebagai berikut :
relative singkat. 1. Minimnya cara yang diketahui terhadap
butir-butir apersepsi sehingga dalam
133

pelaksanaannya membutuhkan kreativitas Berdasarkan hasil wawancara dengan guru


mengatur jalannya pembelajaran. PKn ,menurut penulis , guru dalam melaksanakan
2. Tidak terbiasa melaksanakan beragam apersepsi perlu banyak latihan agar dalam
apersepsi.karena kurangnya pelatihan, pelaksanaan apersepsi dalam kelas dapat berjalan
diskusi dan lokakarya menghambat lancar ,dan guru harus cermat dalam mendesain
pelaksanaan keterampilan apersepsi baim model apersepsi sehingga waktu dapat digunakan
yang bersifat teknis ( pembuatan perangkat dengan baik sehingga menciptakan situasi
yang diperlukan ) dan yang bersifat non pembelajaran yang menimbulkan motivasi.
teknis ( pemahaman terhadap butir-butir PENUTUP
apersepsi ) maka hal tersebut juga Berdasarakan hasil penelitian mengenai Studi
mempengaruhi guru dalam menyusun Tentang keterampilan guru dalam melaksanakan
strategi yang efektif dan efesien. pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Dan SMP
3. Sulitnya menemukan kesusaian antara butir Negeri 2 Benteng Kabupaten kepulauan
apersepsi dengan materi pelajaran Selayar,maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
sehinngga penggunaanya disesuaiakan 1. Pelaksanaan Apersepsi pada pembelajaran
dengan pemahaman yang sesuai dengan PPKn di SMP Negeri 1 Dan SMP Negeri 2
kemampuan guru. Benteng Kabupaten kepulauan
Keterampilan apersepsi pada pembelajaran Selayar,belum maksimal dilaksanakan
PKn di SMP kecamatan Benteng kabupaten sesuai rambu-rambu apersepsi
kepulauan Selayar dalam pelaksanaannya yang 2. Kendala yang dihadapi guru dalam
dihadapi oleh guru kabupaten Kepulauan Selayar pelaksanaan apersepsi pada pembelajaran
dalam penerapan apersepsi PPKn di SMP Negeri 1 Dan SMP Negeri 2
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Benteng Kabupaten kepulauan Selayar
Arniaty Sabtu 14 Maret 2015 sebagai berikut : yaitu
- minimnya cara yang diketahui terhadap a. Minimnya cara yang diketahui
butir-butir apersepsi terhadap butir-butir apersepsi,
- siswa yang terlalu banyak sehingga sulit b. Tidak terbiasa melaksanakan
mengontrol kelas beragam apersepsi,
- kurangnya pelatihan guru untuk c. Sulitnya menemukan kesusaian
menambah wawasan pengajaran antara butir apersepsi dengan
terkhusus mengenai apersepsi,adapun materi pelajaran.
pelatihan yang diikuti hanya diklat PPG. DAFTAR PUSTAKA
Wawancara dengan Ibu Andi Atika senin
16 Maret 2015 : A. Buku
- Tidak terbiasa melaksanakan beragam Bestari, Prayoga. 2005. Kewarganegaraan untuk
apersepsi SMA Kelas X. Bandung: Grafindo Media
- kurangnya latihan dalam proses Pratama.
mengajar mengenai beragam butir Bobbi De Porter, dkk. 2014. Quantum Teaching.
apersepsi Bandung : Kaifa Pustaka Mizan
- sulitnya menemukan kesusaian antara Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan
butir apersepsi dengan materi Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
pembelajaran
134

Djamarah, Bakri Syaiful. 1994. Prestasi Belajar S. Nasution. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar.
dan Kompetisi Guru. Surabaya: Usaha Jakarta: Bumi Aksara.
Nasonal. S.Sumarsono, dkk. 2005. Pendidikan
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2009. kewarganegaraan. Jakarta:Gramedia
Metode Penelitian Sosial. Jakarta:. Bumi Pustaka Utama.
Aksara. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Muhibbin Syah, 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus Besar
Rajawali Pers Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Munif Chatib, 2012. Gurunya Manusia. Bandung : User Usman. 2011. Menjadi Guru Profesional.
Kaifa Pustaka Mizan Bandung: Rosdakarya.
Nana Sudjana dan Ibrahim. 2010. Penelitian dan B. Perundang-undangan
Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Undang-undang RI. No. 20. Tahun 2003 Tentang
Algensindo. Sistem Pendidikan Nasional. Bandung:
Oemar Hamalik, 2012. Psikologi Belajar & Citra Umbara.
Mengajar. Bandung : Sinar Baru C. Skripsi
Algensindo Marlina. 2004. Pengaruh Motivasi Belajar
Sardiman A.M. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTP 1
Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang (Skripsi).
Mempengaruhinya . Jakarta: Rineka Cipta. D. Internet
Sukandarrumidi. 2002. Metode Penelitian. http://gudangilmuduit.blogspot.com/2011/02/penge
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. rtian-apersepsi.html.diunduh . Senin 11
Sukardi, 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan ( September 2014 pukul 11.00 WITA.
Kompetensi & Praktiknya). Jakarta: Bumi
Aksara

Lampiran Tabel

Table 1.Hasil pengamatan terhadap variasi cara membawa siswa ke dalam kondisi
zona alfa
No Unsur yang diamati Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E
Cara membawa siswa
masuk ke kondisi
zona alfa ( alfa zona )
1 Fun story     
2 Music     
3 Ice breaking     
4 Brain game     

Sumber : Hasil Observasi guru PKn di SMP Negeri kecamatan Benteng


135

Kabupaten Kepulauan Selayar,Jumat 20 Februari 2015


Keterangan :
 : muncul
 : Tidak Muncul

Table 2. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan warmer ( pemanasan )


No Unsur yang diamati Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E
Cara tinjau ulang
materi ( warmer )
1 Games Pertanyaan     
2 Penilaian diri     
Sumber : Hasil Observasi guru PKn di SMP Negeri kecamatan Benteng
Kabupaten Kepulauan Selayar,Sabtu 21 Februari 2015
Keterangan :
 : muncul
 : Tidak Muncul

Table 3 Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan Pre-Teach


No Unsur yang diamati Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E
Pelaksanaan Pre-
Teach
1 Pre-Teach     
Sumber : Hasil Observasi guru PKn di SMP Negeri kecamatan Benteng
Kabupaten Kepulauan Selayar,Selasa 24 Februari 2015
Keterangan :
 : muncul
 : Tidak Muncul

Table 4.Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan Scene Setting


No Unsur yang diamati Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E
Pola Scene Setting

1 Games Pertanyaan     
2 Penilaian diri     
Sumber : Hasil Observasi guru PKn di SMP Negeri kecamatan Benteng
Kabupaten Kepulauan Selayar,Sabtu 21 Februari 2015
Keterangan :
 : muncul
 : Tidak Muncul
136

Table 5 Hasil pengamatan apersepsi dalam hal motivasi yang digunakan


guru
N Unsur yang Motivasi yang Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E
o diamati digunakan
Menimbulk yang
an motivasi digunakan

1 Memberi  Bersikap     
kehangatan ramah
dan  Bersahabat
keantusiasan  Hangat     
 Akrab
    
 Mengemuka
    
kan ide yang
Menimbulk
bertentangan
an rasa
ingin tahu     
 Memperhatik
an dan
menyusaikan
minat siswa
    
Sumber : Hasil obersvasi guru PKn di SMP Negeri kecamatan Benteng kabupaten
kepulauan Selayar Sabtu 14 Maret 2015
Keterangan :
 : muncul
 : Tidak Muncul

Table 6. Hasil pengamatan terhadap evaluasi yang diberikan guru


N Unsur yang Evaluasi Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E
o diamati yang
digunakan
1 Mengevaluasi  Mendemo     
nstrasikan
keterampi
lan
 Meminta
siswa
mengaplik     
asikan ide
137

baru
dalam
situasi
yang lain
 Mengespr
esikan
pendapat
siswa
sendiri
 Memberik
an soal-
    
soal
tertulis

    
Sumber : Hasil observasi guru PKn di SMP Negeri Kecamatan Benteng
Kabupaten Kepulauan Selayar
Keterangan :
 : muncul
 : Tidak Muncul

Anda mungkin juga menyukai