Anda di halaman 1dari 1

Kasus 2.

1
Enron: Independence

Sinopsis kasus
Pada tanggal 2 Desember 2001, dunia perekonomian dikejutkan dengan berita yang berasal
dari Houston di Texas, Amerika. Enron, perusahaan ke tujuh terbesar di Amerika, menyatakan dirinya
bangkrut. Bangkrutnya Enron dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis,
melainkan sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin terkemuka
di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang cukup mencengangkan. Selama tujuh
tahun terakhir, Enron melebih-lebihkan laba bersih dan menutup-tutupi utang. Auditor independen,
Arthur Andersen ikut berperan dalam "menyusun" pembukuan kreatif Enron. Lebih buruk lagi, kantor
hukum yang menjadi penasihat Enron, Vinson & Eikins, juga dituduh ikut ambil bagian dalam
korupsi skala dunia ini dengan membantu membuka partnership-partnership kontroversial yang
dianggap sebagai awal dari kehancuran Enron.
Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah melakukan
praktek window dressing yaitu dengan cara penundaan pencatatan piutang karena kasnya digunakan
untuk kepentingan pribadi. Manajemen Enron telah memanipulasi (mark up) pendapatannya sejumlah
US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar. Memanipulasi nilai
pendapatan dan menyembunyikan utang senilai itu tentulah tidak bisa dilakukan sembarang orang.
Diperlukan keahlian khusus dari para profesional yang bekerja pada atau disewa oleh Enron untuk
menyulap angka-angka, sehingga selama bertahun-tahun kinerja keuangan perusahaan ini tampak
tetap stabil dan meningkat. Dengan kata lain, telah terjadi sebuah kolusi tingkat tinggi antara
manajemen Enron, analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.
Arthur Andersen menjadi auditor eksternal Enron sekaligus konsultan manajemennya dengan
bayaran $5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya konsultasi. Hal inilah yang menyebabkan
konflik kepentingan di tubuh Arthur Andersen sendiri, karena pembayaran atas jasa yang
dilakukannya terlampau besar, sehingga memunculkan kurangnya independensi dalam proses
pengauditan laporan keuangan Enron. Andersen juga telah melakukan tindakan yang tidak etis, dalam
kasus Enron adalah dengan menghancurkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus
Enron. Arthur Andersen memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai mencuat ke
permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen
tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum. Sehingga,
pada tahun 2002 perusahaan ini secara sukarela menyerahkan izin praktiknya sebagai Kantor Akuntan
Publik setelah dinyatakan bersalah dan terlibat dalam kasus Enron.
Pendapat saya
Menjadi auditor tidak hanya dituntut memiliki kualitas dan berkompeten tetapi semua harus
seimbang dengan prinsip-prinsip etika yang ada serta mematuhi peraturan yang berlaku. Pada
praktiknya masih ada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang tidak memenuhi standar yang seharusnya
atau melanggar peraturan. Auditor seharusnya menjunjung tinggi kejujuran dan mematuhi kode etik.
Kode etik itu sendiri terdiri dari: Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan
kejujuran.Objektivitas adalah sikap jujur yang tidak dipengaruhi pendapat  dan pertimbangan pribadi
atau golongan dalam mengambil putusan atau tindakan. Kerahasiaan adalah sifat sesuatu yang
dipercayakan kepada seseorang agar tidak diceritakan kepada orang lain yang tidak berwenang
mengetahuinya. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang,
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
jabatannya. Akuntabel adalah kemampuan untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk
menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Perilaku Profesional adalah
tindak tanduk yang merupakan ciri, mutu, dan kualitas suatu profesi atau orang yang profesional di
mana memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.

Nama: Devina Wijaya


NIM : 1117 29505

Anda mungkin juga menyukai