Penyelamatan Puing Sejarah Di Dieng

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Penyelamatan puing-puing sejarah di Dieng

Dieng merupakan sebuah desa yang berada di kabupaten wonosobo, selain dikenal
dengan dataran tinggi dan hawa dinginnya. Dieng saat ini dikenal juga dengan hasil
penemuan baru yaitu puing-puing yang diperkirakan seumuran dengan candi-candi yang ada
di komplek candi dieng berupa patung ganesha.
Adanya penemuan patung ganesha atau patung berbentuk gajah sedang duduk bersila,
banyak menuai perbincangan diberbagai wilayah. Terutama di daerah Wonosobo, dieng
bagian barat. Patung tersebut diperkirakan seumuran dengan candi-candi yang ada di dieng.
Dengan adanya penemuan tersebut, dimungkinkan lagi masih terdapat peninggalan
peninggalan yang lain serta diharapkan dapat ditemukan dengan resiko cacat yang minimum.
Sehingga dapat di identifikasi secara menyeluruhnya.
Patung ganesha yang ditemukan juga hampir 80% utuh, sehingga masih nampak
bagian bagiannya walaupun banyak bagian yang lain sudah hilang atau hancur karena
termakan oleh waktu. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat ikut andil dalam melestarikan
bagian dari sejarah tersebut, dengan melaporkan temuan temuannya kepada pemerintah
terkait. Dengan adanya informasi tersebut diharapkan temuan tersebut dalam dilestarikan
dengan baik dan terawat seperti yang diinginkan oleh pihak yang lebih berpengalaman.
Selain penemuan patung ganesha, ditemukan juga batu bata. Bentuk batu batanya juga
hamper sama dengan batu bata saat ini, naming bentuknya lebih tebal dan lebih besar.
Sehingga ditaksir masyarakat yang membuat patung tersebut sudah memanfaatkan batu bata
sebagai pondasi dari patung ganesha tersebut karena ditemukan berada dibawah patung.
Dengan penemuan batu bata dapat di buktikan jika pada zaman sebelum majapahit
sudah memakai batu bata sebagai pondasi bangunan mereka, mengingat candi dieng
merupakan candi tertua di jawa. Candi di dieng berumur sekitar abad ke 7 hingga abad ke 9
masehi yang merupakan peninggalan agama hindu beraliran syiwa yang diperkirakan
dibangun pada masa pemerintah kerajaan Kalingga pada masa dinasti Wangsa Sanjaya.
Penemuan patung tersebut berada di salah satu lahan milik warga, sehingga
pengambilan puing-puing tersebut harus memperhitungkan perijinan dari pemilik lahan.
Maka, patung ganesha dapat diangkat apabila seijin oleh pemilik lahan. Setelah itu patung
tersebut dipindahkan ke kabupaten atau tempat untuk pelestarian patung tersebut. Sehingga
penggalian patung tersebut harus berhati hati agar lahannya tidak rusak (dapat ditanam
kembali).
Dengan adanya temuan tersebut, dieng menjadi lebih fenomenal dari biasanya.
Sehingga banyak wisatawan banyak berdatangan kesana dengan antusiasme mereka untuk
melihat patung ganesha yang ditemukan belum lama ini. Wisatawan yang datang banyak
melakukan investigasi lebih mendalam disekitar penemuan puing patung ganesha tersebut.
Selain banyak wisatawan yang memiliki antusiasme yang tinggi, masyarakat pun
harus memiliki antusiasme yang tinggi juga. Masyarakat sekitar penemuan tersebut
diharapkan dapat menemukan lagi puing-puing yang lain karena apabila 1 puing ditemukan
harusnya puing yang lain ditemukan juga karena biasanya penempatan puing-puing tersebut
tidak berjauhan atau dalam satu komplek entah itu candi atau area pemukiman pada zaman
dahulu.

Anda mungkin juga menyukai