Anda di halaman 1dari 2

Rahmad Akbar Pratama

Situs Sumberbeji adalah situs petirtaan kuno yang berlokasi di Dusun Sumberbeji, Desa
Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tapaknya berada pada
sebuah sendhang (kolam mata air) yang sejak lama digunakan oleh penduduk setempat
untuk beraktivitas dan sumber irigasi sawah. Penemuan terjadi pada tahun 2019 secara
tidak sengaja di saat warga setempat melakukan kerjabakti membersihkan dasar sendang
dari endapan lumpur yang sudah mulai dangkal, dengan maksud mengembangkan kolam
tersebut sebagai objek wisata desa.
Situs sumber beji diduga dibangun pada zaman kerajaan Airlangga sebelum Majapahit.
Bersama dengan Candi Rimbi (sekitar 6 km ke arah timur) dan beberapa objek
kepurbakalaan lainnya, Petirtaan Sumberbeji telah dimasukkan dalam daftar cagar budaya
yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Jombang pada tahun 2020
Riwayat asal mula situs ini di temukan
Situs petirtaan Sumberbeji ditemukan di lahan sendhang (kolam mata air) seluas kurang
lebih 5000 meter persegi[butuh rujukan]yang dipergunakan warga untuk aktivitas sehari-
hari dan sumber irigasi pertanian.untuk Proses penyelamatan guna pelestarian kedepan
situs ini telah di ekskavasi oleh bpcb jatim dan bantu dinas terkait lainnya
Dalam kegiatan tersebut banyak benda purbakala yang ditemukan, Dua belas arca
pancuran (jaladwara) ditemukan, yang memiliki motif ukiran bermacam-macam seperti
padma (bunga teratai), makara, dewa atau tokoh, serta binatang. Ada satu keunikan tentang
penemuan arca posisi di dinding tengah berbentuk arca garuda dengan tubuh manusia
dengan nama garudeya.
mitologi Hindu tersebut digambarkan dalam kitab Mahabharata. Salah satu bagian cerita
dalam kitab tersebut menceritakan tentang Garuda atau Garudeya. Garuda memiliki kepala,
paruh, dan sayap burung namun badan dan kakinya berupa badan dan kaki manusia.
“Garuda merupakan tokoh yang jadi tunggangan Dewa Wisnu
Itulah arca berbentuk garuda
Apakah yang dimaksud dg pengertian Jaladwara mari saudaraku kita ulas Jaladwara adalah
pancuran air pada candi atau situs petirtaan. Jaladwara berfungsi sebagai komponen saluran
air pada struktur bangunan candi. Jaladwara umumnya berbentuk menyerupai ikan,
mulutnya menganga dan bibir atasnya melingkar ke atas seperti belalai gajah yang diangkat.
Pada bagian belakang terdapat ekor panjang yang berfungsi sebagai saluran air. Sedangkan
di beberapa bangunan candi lainnya Jaladwara ditemukan dalam wujud burung atau
binatang lainnya. Jaladwara ditempatkan di sudut – sudut bangunan candi dan berfungsi
untuk menyalurkan air saat untuk mempercantik suatu bangunan candi yang berfungsi
sebagai petirtaan dengan bahan batu andesit yang dipahat atau di ukir
Dalam situs ini Tidak ditemukan prasasti untuk menguatkan bangunan ini kapan dibangun
tetapi di situs Sumberbeji kuat dugaan yang ditemukan di area ini berdasarkan ciri
bangunan dan ikonografi arca, diperkirakan bangunan ini dibangun sejak era raja Airlangga
(Kerajaan Medang di Kahuripan) dan dipelihara terus pada masa Kerajaan Kadiri sampai era
Majapahit.jadi hasil kesimpulan kalau situs ini dibangun 3 kerajaan yang ada di jatim

Penemuan pecahan benda terbuat dari porselen yang diperkirakan sebagai pecahan
mangkuk atau guci khas Tiongkok dari era Dinasti Song menjadi salah satu pendukung yang
mengindikasikan situs petirtaan Sumberbeji sudah ada sebelum zaman Majapahit. SDinasti
Song berkuasa sejak abad 10 hingga 13 masehi yang berarti sudah ada sebelum Majapahit
yang berkuasa di abad 12 hingga 15 masehi karena hubungan antara kerajaan Nusantara
sangat kental erat hubungannya dengan Tiongkok untuk menjalin hubungan dagang dan
budaya .
Lokasi situs ini terpendam di dasar kolam dengan kedalaman sekitar 2 sampai 3 meter dari
permukaan tanah atau bibir kolam. Ketinggian struktur bangunan situs bervariasi antara 1,2
hingga 1,5 meter.semogah kedepannya situs ini bisa d rekonstruksi ulang di kembalikan
bentuk aslinya guna untuk situs cagar budaya segaligus sebagai destinasi wisata budaya
baru yang ada di kab Jombang oke saudaraku yang budiman hanya itu yang kami bisa saya
sampaikan mudah-mudahan dapat menjadi tambahan manfaat dan tambahan informasi
warisan peninggalan leluhur Nusantara ini yang masih ada sebagai generasi sekarang
patutlah berbangga dengan penemuan ini bukti kalau peradaban leluhur dahulu sudah maju
dan berkembang kewajiban kita harus jaga dan melestarikannya.

Anda mungkin juga menyukai