Anda di halaman 1dari 2

Edward T.

Hall terkenal dikarenakan mengemukakan teori komunikasi nonverbal yang


dikenal sebagai Prosemik dan Kronemik
1. Prosemik
Edward T hall memngatakah bahwa prosemik mempunyai sebuah efek, efek tersebut
digambarkan layaknya Seperti gravitasi yang mempunyai arti adanya dampak dari dua
obyek antara satu dengan yang lain. Hal tersebut juga berbanding terbalik tidak
hanya kepada kuadrat dari jarak mereka, tetapi juga bahkan pangkat tiga dari jarak
antara mereka.
Jenis berdasarkan ruang dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Fixed Feature Space, ruang yang tidak bisa digerakkan tanpa keinginan.
2. Semi Fixed Feature Space, ruang yang bisa digerakkan atas keinginan.
3. Informal Space, ruang, atau jarak di sekitar badan dengan orang lain. Preferensi
ruang kedekatan seseorang saat berinteraksi ditentukan oleh:
a. Jenis kelamin dan posisi
b. Sudut pandang yang dibentuk oleh bahu, dada, punggung yang berada dalam jarak
dan sentuhan (factor kinesthetic)
c. Sentuhan dan jenis sentuhan (factor zero proxemic)
d. Frekuensi dan kontak mata (factor visual code)
e. Persepsi tentang panas tubuh yang dapat dirasakan ketika berinteraksi (factor
thermal
code)
f. Bau yang tercium
g. Volume suara
Hall mengemukakan pula tentang analisis proksemik
1. Posture-sex factor adalah keterkaitan antara pasangan dan waktu berhubungan
seksual.
2. Sociofugal-sociopetal axis, adalah adanya sebuah hambatan ruang dimana hal
tersebut melibatkan antarpersonal dalam berinteraksi.
3. Socialpetal axis adalah hal ketika tidak adanya hambatan dalam ruang
antarpersonal tersebut.
4. Kinesthetic factor, yaitu perilaku prosemik dengan kebiasaan menyentuh tubuh
sehingga menunjukan tingkat keakraban antar orang yang berinetraksi.

Perilaku meraba dan menyentuh, seseorang mungkin dilibatkan dalam setiap cara
meraba- raba, menyentuh, memegang, mengusap, menyinggung, mengecapi makanan dan
minuman, memperpanjang pegangan, membuat tekanan-tekanan pada pegangan, sentuhan
mendadak, ataupun kebetulan menyentuh.
5. Visual code, kebiasaan kontak mata dengan jangkauan (saling memandang) dan tidak
ada
kontak mata sama sekali.
6. Thermal code, mengamati kehangatan dari komunikator terhadap lainnya.
7. Olfactory code adalah sebuah jenis tingkatan dalam kehangatan yang terlibat
dalam waktu ketika orang berbicara maupun berbincang.
8. Voice loudness adalah sebuahkekuatan suara dalam waktu berbicara yang
dihubungkan secara langsung dengan
ruang antar personal seperti antara dua angsa), dan jarak sosial (jarak komunikasi
antar-
spesies).
Zona terbagi sebagai berikut:
a. Zona Intim merupakan zona yang dapat dilakukan dengan kontak fisik yang
berjarak 15 - 46 cm (bersentuhan - 18 inch).
b. Zona Pribadi, zona merupakan zona saat kita di sebuah pesta, kantor, dan lain
sebagainya. Berjarak 46 cm - 1.2 m (18 inch - 4ft).
c. Zona sosial, zona ini berlaku pada orang yang belum dikenal secara baik atau
bahkan asing. Berjarak 1.2 - 3.6 m (4ft - 12ft).
2. Kronemik
Ada 2 jenis waktu:
a. Waktu monokromatik, yaitu segala sesuatu dilakukan satu per satu dan waktu
tersegmentasi menjadi unit-unit kecil yang tepat. Di bawah sistem ini, waktu
dijadwalkan, diatur, dan dikelola.
b. Waktu polikronik, adalah sistem di mana beberapa hal dapat dilakukan sekaligus,
dan pandangan waktu yang lebih luas diperlihatkan dan waktu dirasakan dalam bagian-
bagian fluida yang besar.
Norma-norma waktu ditemukan dalam berbagai kultur dalam bentuk yang berbeda-beda.
Waktu juga memiliki apa yang disebut dengan:

1. Formal time mencakup susunan dan siklus, memiliki nilai, memiliki durasi dan
kedalaman.
2. Informal time didefinisikan secara lebih longgar dalam kultur, dan bekerja pada
tataran psikologis atau sosiologis, serta diungkapkan melalui individu atau
kelompok. Penggunaanya dapat berupa seperti dalam ungkapan, ‘sebentar lagi’.
3. Technical time, menggambarkan penggunaan waktu secara lebih spesifik, seperti
‘kilometer per jam’.

Anda mungkin juga menyukai