Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

MAKALAH TERAPI LAMPU


Dosen Pembimbing: ??

Mata Kuliah :
KEPERAWATAN ANAK
Disusun Oleh : Kelompok 2 (2A/S1 Keperawatan )
1. Shilvira Cahyaning Rahmadani (201901032)
2. Dewi Safitri (201901033)
3. Yunita Rosa M (201901034)
4. Wiwik Wasiah (201901035)
5. Iskarima (201901036)
6. Refa Nur Ismi (201901037)
7. Rena Zyessi Ogtqmim (201901038)
8. Eka Devi Novitasari (201901039)
9. Siti Khodijah (201901040)
10. Uswatun Khasanah (201901041)
11. Erlina (201901042)
12. Lela Sugianti (201901043)
13. Mustika Elok (201901044)
14. Meylinia Rahmawati (201901045)
15. Mery Kris Santy (201901045)
16. M Aldino (201901187)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TA 2020-2021
Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto, (0321) 39020
A. Komplikasi terapi sinar
Komplikasi fototerapi pada bayi meliputi tinja lembek, kepanasan dan dehidrasi
(peningkatan kehilangan air yang tidak terasa [insensible water loss], dan sindrom bayi
perunggu (perubahan warna kulit yang coklat keabu-abuan dan gelap), denyut jantung
dan pernafasan bayi tidak teratur. Untuk mencegah atau meminimalkan efek tersebut,
suhu dipantau untuk mendeteksi tanda awal hipotermia atau hipertermia, dan kulit
diobservasi mengenai dehidrasi dan kekeringan, yang dapat menyebabkan ekskoriasi
dan luka (Wong, 2009). Komplikasi terapi sinar umumnya ringan, sangat jarang terjadi
dan reversibel. Komplikasi yang sering terjadi menurut Sastroasmoro 2004 diantaranya
yaitu :
a. Bronze baby sindrom : mekanisme berkurangnya ekresi hepatik hasil penyinaran
bilirubin
b. Diare : bilirubin indirek menghambat laktase
c. Hemolisis : fotosensitivitas mengganggu sirkulasi eritrosit
d. Dehidrasi : Insesible Water Loss ↑ (30-100%) karena menyerap energi foton
e. Ruam kulit : Gangguan fotosensitasi terhadap sel mastkulit dengan pelepasan histamin
Pelumas minyak atau losion tidak boleh dioleskan ke kulit untuk menghindari kulit
menjadi cokelat atau efek ―gosong. Bayi cukup bulan yang mendapat fototerapi
mungkin perlu tambahan volume cairan untuk mengompensasi kehilangan caian
isensibel dan intestinal. Karena fototerapi meningkatkan ekskresi bilirubin yang tak
terkonjugasi melalui usus, feses cair menunjukkan peningkatan pengeluaran bilirubin.
Sering defekasi menyebabkan iritasi perianal, sehingga penting dilakukan asuhan kulit
yang teliti terutama menjaga kulit bersih dan kering (Wong, 2009)

Anda mungkin juga menyukai