Rakhitis adalah penyakit tulang Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.
Vitamin D berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang.
Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.
PENYEBAB
Rakitis (rickets) dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin D, kalsium, dan fosfor. Vitamin D
dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari usus.
PENGOBATAN
Penanganan rakitis (rickets) biasanya berupa pendekatan ortopedi, yakni dengan
menggunakan alat khusus untuk mengoreksi kelainan tulang. Penanganan juga dilakukan
berdasarkan penyebabnya.
GEJALA
Rakitis menyebabkan pertumbuhan tulang menjadi terhambat sehingga memicu kelainan
bentuk tulang, terutama pada anak-anak. Gejala rakitis pada anak-anak yang umumnya terjadi
adalah:
-Nyeri pada tulang.
-Tulang rapuh.
-Permasalahan pada gigi.
-Perubahan bentuk tulang.
-Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
Akromegali
Akromegali adalah kelainan yang muncul karena tubuh kelebihan hormon pertumbuhan (growth
hormone), sehingga terjadi pertumbuhan secara berlebihan pada berbagai jaringan tubuh, otot
dan tulang, khususnya pada kaki, tangan, dan wajah.
Penyebab
Penyebab akromegali adalah tingginya produksi hormon pertumbuhan (GH) yang dihasilkan
oleh kelenjar hipofisis. Sembilan puluh lima persen kasus akromegali memperlihatkan adanya
tumor pada kelenjar hipofisis, yang merupakan penyebab meningkatnya produksi GH. Dalam
kasus yang jarang terjadi, keturunan bisa menjadi faktor pemicu.
Pengobatan Akromegali
Pengobatan akromegali difokuskan untuk mengurangi tingkat keparahan gejala, mengatur
kadar hormon yang berlebih, dan mengembalikan fungsi kelenjar hipofisis. Berikut ini adalah
tiga metode pengobatan yang umumnya disarankan pada kasus akromegali:
· Operasi.
· Obat-obatan :
o Dopamine agonist.
O Analog somatostatin.
o Antagonis hormon pertumbuhan.
· Radioterapi :
o Terapi radiasi konvesional.
o Terapi pisau gamma (gamma knife).
o Terapi radiasi proton.
Beberapa gejala yang dapat dialami adalah:
-Kaki dan tangan membesar.
-Struktur wajah berubah.
-Ukuran lidah, hidung, dan bibir membesar.
-Struktur gigi melebar.
-Kulit berminyak dan kasar.
-Pertumbuhan kulit secara abnormal.
-Keringat berlebih, hingga bau badan.
-Pusing.
-Lemas.
-Otot melemah.
-Nyeri sendi dan kemampuan gerak menjadi terbatas.
-Fungsi penglihatan menurun.
-Suara serak dan mendalam (pelebaran pita suara dan sinus).
-Mendengkur kencang saat tidur.
-Rongga membesar (barrel chest).
-Gangguan siklus menstruasi pada wanita.
-Kesulitan ereksi pada pria.
Osteomielitis
Osteomielitis adalah infeksi tulang yang disebabkan Kondisi ini jarang terjadi, namun dapat
menimbulkan dampak serius. Infeksi bakteri pada tulang ini dapat menyebar dari aliran darah
ke tulang.
Penyebab Osteomielitis
Penyebab utama osteomielitis adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri tersebut bisa
terdapat di kulit namun tidak menimbulkan masalah kesehatan. Saat sistem imunitas tubuh
sedang lemah karena suatu penyakit, maka bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi pada
area luka atau bekas operasi.
· Melalui jaringan atau sendi yang terinfeksi.
· Melalui luka terbuka.
· Melalui aliran darah.
Pengobatan Osteomielitis
Penanganan pada osteomielitis bertujuan untuk menghentikan infeksi dan mempertahankan
fungsi normal dari tulang. Salah satu penanganannya adalah dengan pemberian antibiotik yang
membantu mengendalikan infeksi.
Gejala lainnya yang dapat menyertai, yaitu:
-Area infeksi berwarna merah dan bengkak.
-Area yang terinfeksi menjadi kaku atau tidak bisa digerakan.
-Keluarnya cairan dari area infeksi.
-Lemas.
-Demam dan menggigil.
-Merasa gelisah atau tidak enak badan.
-Mual.
-Lemas.
Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun. Kondisi ini membuat
tulang menjadi keropos dan rentan retak.
Osteoporosis umumnya baru diketahui setelah ditemukan retak pada tulang, setelah pasien
mengalami jatuh ringan. Retak pada pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang
adalah kasus yang paling banyak ditemui pada penderita osteoporosis.
Penyebab Osteoporosis
Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kepadatan tulang seiring pertambahan usia.
Osteoporosis terjadi pada semua orang, namun beberapa orang lebih berisiko dan lebih cepat
mengalami kondisi ini dibandingkan yang lain.
Penanganan osteoporosis mengutamakan langkah-langkah untuk menghindari penderita jatuh
maupun mengalami keretakan. Berikut ini adalah langkah-langkah awal yang disarankan bagi
penderita osteoporosis, serta orang-orang lanjut usia, atau berisiko terhadap kondisi berikut ini.
Pengobatan
Jaga tubuh Anda tetap bugar dan sehat dengan olahraga dan mengatur pola makan. Tubuh
yang aktif dapat membantu Anda tetap bebas bergerak dan mengurangi risiko terjatuh serta
mengalami keretakan tulang.
Berkonsultasilah dengan dokter jika Anda mulai sulit berjalan atau sulit berdiri dengan tegap.
Dokter akan mendiskusikan tindakan pencegahan agar Anda tidak cedera saat beraktivitas. Hal
ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan penyebab cedera seperti kualitas
penglihatan, penggunaan obat-obatan, serta kekuatan otot dan keseimbangan.
Mengalami keretakan tulang karena jatuh adalah risiko yang akan terjadi ketika Anda menua.
Meski demikian, kondisi ini bukan tidak bisa dihindari. Ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi risiko retak tulang yang dapat terjadi akibat jatuh.
Gejala
Umumnya tidak ada tanda-tanda terjadinya osteoporosis di awal masa menurunnya kepadatan
tulang. Namun beberapa kondisi berikut dapat menjadi gejala terjadinya osteoporosis, antara
lain sakit punggung, postur tubuh bungkuk, menurunnya tinggi badan, lebih sering mengalami
cedera/keretakan tulang.
Berkurangnya kepadatan dapat membuat tulang rentan untuk retak. Keretakan biasanya terjadi
pada tulang belakang, pergelangan tangan, lengan, atau tulang pangkal paha.
Tetanus
Tetanus adalah kejang bersifat spasme (kaku otot) yang dimulai pada rahang dan leher. Kondisi
ini disebabkan oleh racun berbahaya bakteri Clostridium tetani, yang masuk menyerang saraf
tubuh melalui luka kotor.
Penyebab
Ada beberapa tipe tetanus, yaitu tetanus umum, terlokalisir, cephalic, dan neonatorum. Tipe
terlokalisir dan cephalic termasuk jenis yang jarang terjadi.
Tetanus dikatakan terlokalisir bila mengenai bagian tubuh tertentu yang akan mengalami kejang
lokal. Ini terjadi ketika tubuh hanya memiliki kekebalan parsial terhadap racun tetanus dan bisa
menjadi tetanus umum yang menyebar ke bagian tubuh lain.
Tetanus cephalic terjadi akibat infeksi telinga tengah. Sama seperti tetanus terlokalisir, tetanus
ini juga berpotensi menjadi tetanus umum.
Sementara tetanus neonatorum adalah tetanus yang dialami oleh bayi baru lahir karena proses
penanganan persalinan yang tercemar spora bakteri tetanus. Jenis tetanus ini dapat terjadi
karena kekebalan tubuh sang bayi terhadap tetanus masih lemah.
Pengobatan
Untuk mendiagnosis tetanus, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik. Termasuk
pemeriksaan luka sambil menanyakan riwayat penyakit, vaksinasi yang pernah diterima, serta
gejala dan tanda klinis yang dialami pasien.
Sementara langkah pengobatan tetanus bertujuan untuk memberikan terapi suportif;
memusnahkan spora, dan menghentikan perkembangan bakteri. Caranya bisa dengan
membersihkan luka yang kotor, menghentikan produksi neurotoksin, menetralkan neurotoksin
yang belum menyerang saraf tubuh, mencegah komplikasi, serta menangani komplikasi bila
sudah terjadi.
Gejala
Apabila berhasil memasuki tubuh, spora Clostridium tetani akan menjadi bakteri tetanus yang
aktif. Spora tersebut kemudian akan berkembang biak untuk melepaskan neurotoksin atau
racun yang menyerang sistem saraf.
Neurotoksin yang mengacaukan kinerja saraf itu berpotensi menyebabkan pengidap mengalami
kejang yang menyerupai kekakuan otot. Inilah gejala utama tetanus yang bisa menyebabkan
rahang pengidap mengatup rapat dan tidak bisa dibuka atau biasa disebut dengan istilah
rahang terkunci (lockjaw). Selain itu, masalah sukar menelan juga bisa dialami oleh pengidap
tetanus.
Polio
polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang
sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi polio. Pada kasus yang
parah, penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, atau dan kematian.
Penyebab
Penyakit polio disebabkan oleh polio virus yang umumnya masuk melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus tersebut. Sama halnya
seperti cacar, polio hanya menjangkiti manusia. Dalam tubuh manusia, virus polio menjangkiti
tenggorokan dan usus. Selain melalui kotoran, virus polio juga bisa menyebar melalui tetesan
cairan yang keluar saat penderitanya batuk atau bersin. Dalam beberapa kondisi, infeksi virus
ini dapat menyebar ke aliran darah dan menyerang sistem saraf.
Pengobatan
Diagnosis awal polio dapat dilakukan dengan menanyakan gejala yang dialami pasien, apakah
telah diberikan vaksin polio sebelumnya atau melakukan kontak dengan penderita polio, dan
melalui pemeriksaan fisik. Pemeriksaan sampel cairan serebrospinal, tinja, atau lendir akan
dilakukan untuk memastikan hasil diagnosis.
Belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan polio jika virus polio sudah menjangkiti
seseorang. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai perawatan pendukung untuk
mencegah komplikasi dan membuat penderita merasa lebih nyaman, seperti terapi fisik untuk
mencegah hilangnya fungsi otot, obat pereda nyeri, pola makan yang bernutrisi, istirahat yang
cukup, dan alat bantu pernapasan jika diperlukan. Lamanya pengobatan tergantung dari tingkat
keparahan infeksi virus yang masuk dan menyerang tubuh.
Gejala
Kebanyakan penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka terinfeksi karena virus polio
pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali.gejala polio:
-Muntah
-Lemah otot
-Demam
-Meningitis
-Merasa letih
-Sakit tenggorokan
-Sakit kepala
-Kaki, tangan, leher, dan punggung terasa kaku dan sakit
Atrofi Otot
Atrofi otot dapat dikenali melalui tampilan otot, misalnya salah satu otot lengan yang secara
signifikan tampak lebih kecil dibandingkan dengan sisi lain yang normal. Atrofi otot ini dapat
dipulihkan, tetapi tergantung kondisi dan penyebabnya. Sehingga cara penanganan juga bisa
berbeda-beda.
Penyebab
secara umum, ada dua jenis atrofi otot, yaitu:
· Atrofi yang disebabkan karena otot tidak digunakan
Hati-hati bagi Anda yang pekerjaan sehari-harinya lebih banyak menghabiskan 1waktu pada
posisi duduk. Atrofi otot jenis ini menyerang orang yang tingkat aktivitasnya rendah. Misalnya
pada Anda yang sehat tetapi terlalu banyak duduk, sehingga otot-otot tubuh melemah karena
minimnya gerakan aktif. Selain itu, atrofi otot juga bisa terjadi karena terlalu lama berbaring
akibat mengidap suatu penyakit, contohnya pada penderita stroke.
· Atrofi neurogenik
Pada jenis ini, atrofi terjadi karena adanya cedera atau penyakit pada otot maupun saraf-saraf
yang berhubungan langsung dengan otot. Kondisi ini umumnya cenderung lebih cepat terjadi
daripada atrofi karena otot yang lama tidak digunakan, karena sifatnya yang tiba-tiba. Misalnya,
pada penderita polio, cedera saraf tulang belakang dan sindrom carpal tunnel.
Pengobatan
Atrofi otot yang disebabkan karena terlalu lama otot tersebut tidak digunakan, dapat diatasi
dengan olahraga secara teratur. Otot-otot yang awalnya mengalami penurunan massa dan
menjadi lemah akibat kurang gerak, perlahan-lahan dapat pulih kembali melalui latihan-latihan
otot yang dilakukan secara rutin.
Bunion
Penyakit bunion merupakan suatu benjolan pada ibu jari kaki yang terdapat pada sisi terluar hal
ini menyebabkan ibu jari menjadi terdorong menuju jari kaki lainnya sehingga dapat
menimbulkan rasa nyeri hebat saat berjalan atau saat memakai alas kaki yang sempit.
Penyebab
Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui tetapi ada beberapa faktor diduga memicu
kondisi ini seperti :
Keturunan
Perilaku seperti menggunakan sepatu yang sempit
Trauma pada kaki
Pengobatan
Pengobatan dengan metode non bedah seperti :
menggunakan bantalan pada sisi luar jari kaki
menggunakan sepatu yang lebih besar
Kompres dengan menggunakan es daerah yang bengkak
Obat-obatan untuk meredakan nyeri
Lordosis
Lordosis terjadi jika tulang belakang pada punggung bawah melengkung ke depan secara
berlebihan. Normalnya, tulang pada punggung bawah memang melengkung, tapi jika
lengkungan terlalu masuk ke dalam, ini disebut dengan lordosis. Lordosis dapat memengaruhi
punggung bawah dan leher Anda.
Penyebab
Lordosis bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti:
Achondroplasia, di mana tulang tumbuh tidak normal karena mutasi genetik, sehingga
akan menghasilkan perawakan tubuh yang pendek
Spondylolisthesis, di mana tulang belakang tergelincir ke depan, sehingga
menyebabkan kelengkungan
Osteoporosis
Distrofi otot
Obesitas
Diskitis, peradangan pada ruang di antara tulang belakang
Gejala
Kifosis
Kelengkungan yang terjadi pada punggung atas (lebih dari 50 derajat) dinamakan dengan
kifosis. Orang dengan kifosis terlihat dari postur tubuhnya yang membungkuk. Kifosis paling
sering terjadi pada wanita yang sudah tua, ini berhubungan dengan usia dan osteoporosis.
Penyebab
Gejala
(tampak bungkuk)
Gejala :
Tulang belikat tidak merata dengan satu yang lebih tinggi dari yang
lain
beberapa terapi fisik, mengajarkan teknik peregangan otot kaki untuk engurangi nyeri,
menyarankan sepatu yang cocok, dan menyarankan melakukan balutan tertentu (tapping) untuk
mengurangi peregangan otot. Selain itu, Anda juga dapat meminum obat anti-radang seperti
ibuprofen atau diklofenak.
Mikrosefalus
Mikrosefali adalah gangguan sistem saraf langka yang menyebabkan kepala bayi menjadi kecil dan
tidak sepenuhnya berkembang.
Penyebab
Masalah dengan gen (mikrosefali kongenital)
Pengaruh lingkungan (mikrosefali akuisita)
Infeksi virus, termasuk rubella (campak Jerman), cacar, dan mungkin Zika, yang disebarkan oleh nyamuk.
Infeksi parasit, seperti toksoplasmosis atau sitomegalovirus.
Bahan kimia toksik seperti timbal.
Tidak mendapatkan makanan atau nutrisi yang cukup.
Alkohol.
Obat-obatan.
Ketidaknormalan kromosom.
Menurunnya kadar oksigen ke otak janin.
Perdarahan atau penyumbatan pembuluh darah otak pada bayi baru lahir.
Cedera pada otak setelah lahir.
Cacat medulla spinaslis atau otak.
Gejala
Osteogenesis imperfecta (OI), juga disebut penyakit tulang rapuh, adalah sejenis gangguan
struktur tulang. Orang yang menderita penyakit ini memiliki tulang yang mudah rusak, sering
kali akibat trauma yang ringan atau tidak tampak. Selain patah tulang, penderita OI terkadang
memiliki kelemahan otot atau kelemahan sendi (sendi longgar), dan mereka sering kali memiliki
kelainan tulang termasuk perawakan pendek, skoliosis (kelengkungan tulang belakang), dan
Ada 4 tipe osteogenesis imperfecta yang banyak dikenal, ditandai dengan frekuensi keretakan
OI Tipe I adalah bentuk kondisi yang paling ringan dan umum terjadi.
OI Tipe III juga memiliki tanda-tanda dan gejala yang relatif parah.
OI Tipe IV mirip dengan tipe I. Penderita sering kali membutuhkan bantuan kawat gigi
atau kruk untuk berjalan. Harapan hidup normal atau mendekati normal.
Gejala :
Tuli
Sklera biru
Sendi longgar
Malformasi skeletal
Fraktur
Patah kaki adalah kondisi di mana salah satu tulang pada kaki seseorang mengalami patah atau retak.
Penyebab:
Ankilosis
Ankilosis atau ankylosis (bahasa Inggris) merupakan gangguan pada sendi yang menyebabkan
sendi menjadi kaku atau bahkan tulang-tulang saling melekat satu sama lainnya. Jika terserang
ankilosis, maka tungkai dan lengan akan sulit digerakkan pada mulanya dan kemudian tidak dapat
digerakkan sama sekali saat ankilosis bertambah parah. Ankilosis disebabkan oleh radang pada
jaringan ikat di sekitar sendi atau penumpukan asam urat.Ankilosis paling sering menyerang lutut,
namun juga dapat menyerang pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan leher.
Jenis-jenis ankilosis
Ankilosis terbagi menjadi 2 macam, yaitu ankilosis asli atau lengkap dan ankilosis palsu atau
dihubungkan oleh sendi yang terserang ankilosis sudah dalam kondisi menyatu. Sebaliknya,
seseorang dikatakan menderita ankilosis palsu jika fungsi sendi sudah menurun, namun permukaan
Berdasarkan posisi tungkai atau lengan yang menjadi kaku saat terserang ankilosis, ankilosis juga
Hidrosefalus adalah penumpukan cairan pada rongga otak atau yang disebut dengan ventrikel.
Cairan ini akan terus bertambah sehingga ventrikel di dalam otak membesar dan menekan
struktur dan jaringan otak di sekitarnya. Jika tidak segera ditangani, tekanan ini dapat merusak
-Buruknya mekanisme penyerapan cairan akibat radang atau cedera pada otak.
-Infeksi janin saat masih di dalam kandungan yang menyebabkan radang pada jaringan otak
janin.
-Tumor otak.
Legg-Calve-Perthes (atau perataan kepala tulang paha) adalah berkurangnya aliran darah
menuju komponen kepala tulang paha pada sendi pinggul. Kekurangan aliran darah menuju
kepala tulang paha mengakibatkan gangguan pinggul dan ankylosis. Biasanya hanya satu
pinggul yang terpengaruh, tapi kadang-kadang gejalanya dapat muncul pada kedua sisi.
Legg-Calve-Perthes bukan penyakit yang umum. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak
berumur 4-12 tahun, anak laki-laki lebih sering mengalaminya daripada anak perempuan.
Gejala :
Sakit pinggul
Penyebab
Penyebab anak terkena perataan kepala tulang paha adalah ischemia (embolisme)
area sendi. Jika tulang tidak mendapatkan aliran darah yang cukup, struktur tulang akan
sedang dipelajari.