Anda di halaman 1dari 19

Rakhitis

Rakhitis adalah penyakit tulang  Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.
Vitamin D berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang.
Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.
PENYEBAB
Rakitis (rickets) dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin D, kalsium, dan fosfor. Vitamin D
dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari usus.
PENGOBATAN
Penanganan rakitis (rickets) biasanya berupa pendekatan ortopedi, yakni dengan
menggunakan alat khusus untuk mengoreksi kelainan tulang. Penanganan juga dilakukan
berdasarkan penyebabnya.
GEJALA
Rakitis menyebabkan pertumbuhan tulang menjadi terhambat sehingga memicu kelainan
bentuk tulang, terutama pada anak-anak. Gejala rakitis pada anak-anak yang umumnya terjadi
adalah:
-Nyeri pada tulang.
-Tulang rapuh.
-Permasalahan pada gigi.
-Perubahan bentuk tulang.
-Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.

Akromegali
Akromegali adalah kelainan yang muncul karena tubuh kelebihan hormon pertumbuhan (growth
hormone), sehingga terjadi pertumbuhan secara berlebihan pada berbagai jaringan tubuh, otot
dan tulang, khususnya pada kaki, tangan, dan wajah.
Penyebab
Penyebab akromegali adalah tingginya produksi hormon pertumbuhan (GH) yang dihasilkan
oleh kelenjar hipofisis. Sembilan puluh lima persen kasus akromegali memperlihatkan adanya
tumor pada kelenjar hipofisis, yang merupakan penyebab meningkatnya produksi GH. Dalam
kasus yang jarang terjadi, keturunan bisa menjadi faktor pemicu.
Pengobatan Akromegali
Pengobatan akromegali difokuskan untuk mengurangi tingkat keparahan gejala, mengatur
kadar hormon yang berlebih, dan mengembalikan fungsi kelenjar hipofisis. Berikut ini adalah
tiga metode pengobatan yang umumnya disarankan pada kasus akromegali:
·       Operasi.
·       Obat-obatan :
o   Dopamine agonist.
O   Analog somatostatin.
o   Antagonis hormon pertumbuhan.
·       Radioterapi :
o   Terapi radiasi konvesional.
o   Terapi pisau gamma (gamma knife).
o   Terapi radiasi proton.
Beberapa gejala yang dapat dialami adalah:
-Kaki dan tangan membesar.
-Struktur wajah berubah.
-Ukuran lidah, hidung, dan bibir membesar.
-Struktur gigi melebar.
-Kulit berminyak dan kasar.
-Pertumbuhan kulit secara abnormal.
-Keringat berlebih, hingga bau badan.
-Pusing.
-Lemas.
-Otot melemah.
-Nyeri sendi dan kemampuan gerak menjadi terbatas.
-Fungsi penglihatan menurun.
-Suara serak dan mendalam (pelebaran pita suara dan sinus).
-Mendengkur kencang saat tidur.
-Rongga membesar (barrel chest).
-Gangguan siklus menstruasi pada wanita.
-Kesulitan ereksi pada pria.

Osteomielitis   
Osteomielitis adalah infeksi tulang yang disebabkan Kondisi ini jarang terjadi, namun dapat
menimbulkan dampak serius. Infeksi bakteri pada tulang ini dapat menyebar dari aliran darah
ke tulang.
Penyebab Osteomielitis
Penyebab utama osteomielitis adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri tersebut bisa
terdapat di kulit namun tidak menimbulkan masalah kesehatan. Saat sistem imunitas tubuh
sedang lemah karena suatu penyakit, maka bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi pada
area luka atau bekas operasi.
·       Melalui jaringan atau sendi yang terinfeksi.
·       Melalui luka terbuka.
·       Melalui aliran darah.
Pengobatan Osteomielitis
Penanganan pada osteomielitis bertujuan untuk menghentikan infeksi dan mempertahankan
fungsi normal dari tulang. Salah satu penanganannya adalah dengan pemberian antibiotik yang
membantu mengendalikan infeksi.
Gejala lainnya yang dapat menyertai, yaitu:
-Area infeksi berwarna merah dan bengkak.
-Area yang terinfeksi menjadi kaku atau tidak bisa digerakan.
-Keluarnya cairan dari area infeksi.
-Lemas.
-Demam dan menggigil.
-Merasa gelisah atau tidak enak badan.
-Mual.
-Lemas.

Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun. Kondisi ini membuat
tulang menjadi keropos dan rentan retak.
Osteoporosis umumnya baru diketahui setelah ditemukan retak pada tulang, setelah pasien
mengalami jatuh ringan. Retak pada pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang
adalah kasus yang paling banyak ditemui pada penderita osteoporosis.
Penyebab Osteoporosis
Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kepadatan tulang seiring pertambahan usia.
Osteoporosis terjadi pada semua orang, namun beberapa orang lebih berisiko dan lebih cepat
mengalami kondisi ini dibandingkan yang lain.
Penanganan osteoporosis mengutamakan langkah-langkah untuk menghindari penderita jatuh
maupun mengalami keretakan. Berikut ini adalah langkah-langkah awal yang disarankan bagi
penderita osteoporosis, serta orang-orang lanjut usia, atau berisiko terhadap kondisi berikut ini.
Pengobatan
Jaga tubuh Anda tetap bugar dan sehat dengan olahraga dan mengatur pola makan. Tubuh
yang aktif dapat membantu Anda tetap bebas bergerak dan mengurangi risiko terjatuh serta
mengalami keretakan tulang.
Berkonsultasilah dengan dokter jika Anda mulai sulit berjalan atau sulit berdiri dengan tegap.
Dokter akan mendiskusikan tindakan pencegahan agar Anda tidak cedera saat beraktivitas. Hal
ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan penyebab cedera seperti kualitas
penglihatan, penggunaan obat-obatan, serta kekuatan otot dan keseimbangan.
Mengalami keretakan tulang karena jatuh adalah risiko yang akan terjadi ketika Anda menua.
Meski demikian, kondisi ini bukan tidak bisa dihindari. Ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi risiko retak tulang yang dapat terjadi akibat jatuh.

Gejala
Umumnya tidak ada tanda-tanda terjadinya osteoporosis di awal masa menurunnya kepadatan
tulang. Namun beberapa kondisi berikut dapat menjadi gejala terjadinya osteoporosis, antara
lain sakit punggung, postur tubuh bungkuk, menurunnya tinggi badan, lebih sering mengalami
cedera/keretakan tulang.

Berkurangnya kepadatan dapat membuat tulang rentan untuk retak. Keretakan biasanya terjadi
pada tulang belakang, pergelangan tangan, lengan, atau tulang pangkal paha.

Tetanus
Tetanus adalah kejang bersifat spasme (kaku otot) yang dimulai pada rahang dan leher. Kondisi
ini disebabkan oleh racun berbahaya bakteri Clostridium tetani, yang masuk menyerang saraf
tubuh melalui luka kotor.
Penyebab
Ada beberapa tipe tetanus, yaitu tetanus umum, terlokalisir, cephalic, dan neonatorum.  Tipe
terlokalisir dan cephalic termasuk jenis yang jarang terjadi.
Tetanus dikatakan terlokalisir bila mengenai bagian tubuh tertentu yang akan mengalami kejang
lokal. Ini terjadi ketika tubuh hanya memiliki kekebalan parsial terhadap racun tetanus dan bisa
menjadi tetanus umum yang menyebar ke bagian tubuh lain.
Tetanus cephalic terjadi akibat infeksi telinga tengah. Sama seperti tetanus terlokalisir, tetanus
ini juga berpotensi menjadi tetanus umum.
Sementara tetanus neonatorum adalah tetanus yang dialami oleh bayi baru lahir karena proses
penanganan persalinan yang tercemar spora bakteri tetanus. Jenis tetanus ini dapat terjadi
karena kekebalan tubuh sang bayi terhadap tetanus masih lemah.
Pengobatan
Untuk mendiagnosis tetanus, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik. Termasuk
pemeriksaan luka sambil menanyakan riwayat penyakit, vaksinasi yang pernah diterima, serta
gejala dan tanda klinis yang dialami pasien.
Sementara langkah pengobatan tetanus bertujuan untuk memberikan terapi suportif;
memusnahkan spora, dan menghentikan perkembangan bakteri. Caranya bisa dengan
membersihkan luka yang kotor, menghentikan produksi neurotoksin, menetralkan neurotoksin
yang belum menyerang saraf tubuh, mencegah komplikasi, serta menangani komplikasi bila
sudah terjadi.

Gejala
Apabila berhasil memasuki tubuh, spora Clostridium tetani akan menjadi bakteri tetanus yang
aktif. Spora tersebut kemudian akan berkembang biak untuk melepaskan neurotoksin atau
racun yang menyerang sistem saraf.
Neurotoksin yang mengacaukan kinerja saraf itu berpotensi menyebabkan pengidap mengalami
kejang yang menyerupai kekakuan otot. Inilah gejala utama tetanus yang bisa menyebabkan
rahang pengidap mengatup rapat dan tidak bisa dibuka atau biasa disebut dengan istilah
rahang terkunci (lockjaw). Selain itu, masalah sukar menelan juga bisa dialami oleh pengidap
tetanus.

Polio
polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang
sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi polio. Pada kasus yang
parah, penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, atau dan kematian.
Penyebab
Penyakit polio disebabkan oleh polio virus yang umumnya masuk melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus tersebut. Sama halnya
seperti cacar, polio hanya menjangkiti manusia. Dalam tubuh manusia, virus polio menjangkiti
tenggorokan dan usus. Selain melalui kotoran, virus polio juga bisa menyebar melalui tetesan
cairan yang keluar saat penderitanya batuk atau bersin. Dalam beberapa kondisi, infeksi virus
ini dapat menyebar ke aliran darah dan menyerang sistem saraf.
Pengobatan
Diagnosis awal polio dapat dilakukan dengan menanyakan gejala yang dialami pasien, apakah
telah diberikan vaksin polio sebelumnya atau melakukan kontak dengan penderita polio, dan
melalui pemeriksaan fisik. Pemeriksaan sampel cairan serebrospinal, tinja, atau lendir akan
dilakukan untuk memastikan hasil diagnosis.
Belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan polio jika virus polio sudah menjangkiti
seseorang. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai perawatan pendukung untuk
mencegah komplikasi dan membuat penderita merasa lebih nyaman, seperti terapi fisik untuk
mencegah hilangnya fungsi otot, obat pereda nyeri, pola makan yang bernutrisi, istirahat yang
cukup, dan alat bantu pernapasan jika diperlukan. Lamanya pengobatan tergantung dari tingkat
keparahan infeksi virus yang masuk dan menyerang tubuh.

Gejala
Kebanyakan penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka terinfeksi karena virus polio
pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali.gejala polio:
-Muntah
-Lemah otot
-Demam
-Meningitis
-Merasa letih
-Sakit tenggorokan
-Sakit kepala
-Kaki, tangan, leher, dan punggung terasa kaku dan sakit

Atrofi Otot
Atrofi otot dapat dikenali melalui tampilan otot, misalnya salah satu otot lengan yang secara
signifikan tampak lebih kecil dibandingkan dengan sisi lain yang normal. Atrofi otot ini dapat
dipulihkan, tetapi tergantung kondisi dan penyebabnya. Sehingga cara penanganan juga bisa
berbeda-beda.
Penyebab
secara umum, ada dua jenis atrofi otot, yaitu:
·       Atrofi yang disebabkan karena otot tidak digunakan
Hati-hati bagi Anda yang pekerjaan sehari-harinya lebih banyak menghabiskan 1waktu pada
posisi duduk. Atrofi otot jenis ini menyerang orang yang tingkat aktivitasnya rendah. Misalnya
pada Anda yang sehat tetapi terlalu banyak duduk, sehingga otot-otot tubuh melemah karena
minimnya gerakan aktif. Selain itu, atrofi otot juga bisa terjadi karena terlalu lama berbaring
akibat mengidap suatu penyakit, contohnya pada penderita stroke.
·       Atrofi neurogenik
Pada jenis ini, atrofi terjadi karena adanya cedera atau penyakit pada otot maupun saraf-saraf
yang berhubungan langsung dengan otot. Kondisi ini umumnya cenderung lebih cepat terjadi
daripada atrofi karena otot yang lama tidak digunakan, karena sifatnya yang tiba-tiba. Misalnya,
pada penderita polio, cedera saraf tulang belakang dan sindrom carpal tunnel.
Pengobatan
Atrofi otot yang disebabkan karena terlalu lama otot tersebut tidak digunakan, dapat diatasi
dengan olahraga secara teratur. Otot-otot yang awalnya mengalami penurunan massa dan
menjadi lemah akibat kurang gerak, perlahan-lahan dapat pulih kembali melalui latihan-latihan
otot yang dilakukan secara rutin.

Bunion
Penyakit bunion merupakan suatu benjolan pada ibu jari kaki yang terdapat pada sisi terluar hal
ini menyebabkan ibu jari menjadi terdorong menuju jari kaki lainnya sehingga dapat
menimbulkan rasa nyeri hebat saat berjalan atau saat memakai alas kaki yang sempit.
Penyebab
Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui tetapi ada beberapa faktor diduga memicu
kondisi ini seperti :
 Keturunan
 Perilaku seperti menggunakan sepatu yang sempit
 Trauma pada kaki
Pengobatan
Pengobatan dengan metode non bedah seperti :
 menggunakan bantalan pada sisi luar jari kaki
 menggunakan sepatu yang lebih besar
 Kompres dengan menggunakan es daerah yang bengkak
 Obat-obatan untuk meredakan nyeri

Lordosis
Lordosis terjadi jika tulang belakang pada punggung bawah melengkung ke depan secara
berlebihan. Normalnya, tulang pada punggung bawah memang melengkung, tapi jika
lengkungan terlalu masuk ke dalam, ini disebut dengan lordosis. Lordosis dapat memengaruhi
punggung bawah dan leher Anda.
Penyebab
Lordosis bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti:

 Achondroplasia, di mana tulang tumbuh tidak normal karena mutasi genetik, sehingga
akan menghasilkan perawakan tubuh yang pendek
 Spondylolisthesis, di mana tulang belakang tergelincir ke depan, sehingga
menyebabkan kelengkungan
 Osteoporosis
 Distrofi otot
 Obesitas
 Diskitis, peradangan pada ruang di antara tulang belakang

Gejala

 Punggung tampak melengkung, dengan pantat yang lebih jelas

 Memiliki kesenjangan yang besar antara punggung bawah dan lantai

ketika berbaring telentang di permukaan yang keras dan tidak berubah

ketika Anda membungkuk ke depan

 Nyeri punggung dan ketidaknyamanan di punggung

 Masalah bergerak cara-cara tertentu

Kifosis
Kelengkungan yang terjadi pada punggung atas (lebih dari 50 derajat) dinamakan dengan
kifosis. Orang dengan kifosis terlihat dari postur tubuhnya yang membungkuk. Kifosis paling
sering terjadi pada wanita yang sudah tua, ini berhubungan dengan usia dan osteoporosis.

Penyebab

Beberapa hal yang bisa menyebabkan kifosis adalah:

 Postur tubuh yang buruk


 Radang sendi
 Osteoporosis
 Spina bifida, cacat lahir di mana terbentuk celah pada tulang belakang bayi
 Penyakit Scheuermann, kondisi yang menyebabkan tulang punggung atas terangkat,
seperti punuk
 Infeksi tulang belakang
 Tumor pada tulang belakang
 Perkembangan tulang punggung yang tidak normal selama masa kehamilan (kifosis
kongenital)

Gejala

 Kepala tampak lebih ke depan dibandingkan dengan tubuh ke bawah

(tampak bungkuk)

 Bahu atau kurva ke punggung atas

 Kelelahan di punggung atau kaki


Skoliosis
Orang dengan skoliosis mempunyai tulang belakang yang melengkung ke samping.
Lengkungan tulang bisa berbentuk seperti huruf S atau C. Sudut kelengkungan pada skoliosis
bisa terjadi dalam rentang kecil sampai besar. Tapi, jika kelengkungan sudah mencapai lebih
dari 10 derajat, maka ini sudah dianggap sebagai skoliosis. Orang dengan skoliosis bisa dilihat
dari bahu atau pinggulnya yang tidak rata.
Penyebab
Skoliosis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

 Genetik dari keluarga


 Kelainan pada perkembangan tulang belakang saat di rahim (skoliosis kongenital)
 Cedera
 Infeksi
 Cacat lahir
 Distrofi otot
 Cerebral palsy
 Marfan syndrome
 Down syndrome
 Fungsional, seperti salah satu kaki lebih panjang atau kejang otot

Gejala :

 Tulang belikat tidak merata dengan satu yang lebih tinggi dari yang

lain

 Pinggang atau pinggul tidak seimbang

 Condong ke arah satu sisi


Calcaneal spur
Calcaneal spur disebabkan oleh adanya kumpulan kalsium pada tulang tumit bagian bawah
yang menyebabkan terbentuknya penonjolan tulang.Kebanyakan kondisi ini tidak menyebabkan
rasa nyeri tetapi pada beberapa orang kondisi ini dapat menyebabkan munculnya nyeri yang
berkepanjangan, terutama berjalan atau berlari, bila penonjolan tulang ini menyebabkan
peradangan.

beberapa terapi fisik, mengajarkan teknik peregangan otot kaki untuk engurangi nyeri,
menyarankan sepatu yang cocok, dan menyarankan melakukan balutan tertentu (tapping) untuk
mengurangi peregangan otot. Selain itu, Anda juga dapat meminum obat anti-radang seperti
ibuprofen atau diklofenak.
Mikrosefalus
Mikrosefali adalah gangguan sistem saraf langka yang menyebabkan kepala bayi menjadi kecil dan
tidak sepenuhnya berkembang.
Penyebab
 Masalah dengan gen (mikrosefali kongenital)
 Pengaruh lingkungan (mikrosefali akuisita)
 Infeksi virus, termasuk rubella (campak Jerman), cacar, dan mungkin Zika, yang disebarkan oleh nyamuk.
 Infeksi parasit, seperti toksoplasmosis atau sitomegalovirus.
 Bahan kimia toksik seperti timbal.
 Tidak mendapatkan makanan atau nutrisi yang cukup.
 Alkohol.
 Obat-obatan.
 Ketidaknormalan kromosom.
 Menurunnya kadar oksigen ke otak janin.
 Perdarahan atau penyumbatan pembuluh darah otak pada bayi baru lahir.
 Cedera pada otak setelah lahir.
 Cacat medulla spinaslis atau otak.

Gejala

 Penundaan perkembangan (keterlambatan duduk, berdiri, berjalan, dan berbicara)


 Masalah menelan makanan atau yang berkaitan dengan makan
 Gangguan pendengaran
 Hiperaktif (kesulitan memusatkan perhatian atau duduk diam)
 Gangguan bicara
o Gangguan pengelihatan
o Kejang-kejang
o Postur tubuh yang pendek
o Gangguan pendengaran.
Osteogenesis Imperfecta

Osteogenesis imperfecta (OI), juga disebut penyakit tulang rapuh, adalah sejenis gangguan

struktur tulang. Orang yang menderita penyakit ini memiliki tulang yang mudah rusak, sering

kali akibat trauma yang ringan atau tidak tampak. Selain patah tulang, penderita OI terkadang

memiliki kelemahan otot atau kelemahan sendi (sendi longgar), dan mereka sering kali memiliki

kelainan tulang termasuk perawakan pendek, skoliosis (kelengkungan tulang belakang), dan

pembungkukan tulang yang panjang.

Ada 4 tipe osteogenesis imperfecta yang banyak dikenal, ditandai dengan frekuensi keretakan

dan keparahan kondisi.

 OI Tipe I adalah bentuk kondisi yang paling ringan dan umum terjadi.

 OI Tipe II adalah bentuk OI yang paling parah.

 OI Tipe III juga memiliki tanda-tanda dan gejala yang relatif parah.

 OI Tipe IV mirip dengan tipe I. Penderita sering kali membutuhkan bantuan kawat gigi

atau kruk untuk berjalan. Harapan hidup normal atau mendekati normal.

Gejala :

 Tulang yang lemah dan rapuh

 Tuli

 Sklera biru

 Gigi lemah dan berubah warna

 Sendi longgar

 Malformasi skeletal
Fraktur

Patah kaki adalah kondisi di mana salah satu tulang pada kaki seseorang mengalami patah atau retak.

Gejala dan tanda klinis pada penderita patah kaki adalah:

Kaki menjadi sensitif.


Memar.
Pembengkakan.
Rasa nyeri yang parah.
Perubahan bentuk dan panjang dari kaki yang patah.
Tidak bisa berjalan.
Tulang yang berada di bagian bawah patahan tampak terpelintir tidak normal.
Kaki akan menekuk pada bagian yang patah, bukan pada persendian.

Penyebab:
Ankilosis

Ankilosis atau ankylosis (bahasa Inggris) merupakan gangguan pada sendi yang menyebabkan

sendi menjadi kaku atau bahkan tulang-tulang saling melekat satu sama lainnya. Jika terserang

ankilosis, maka tungkai dan lengan akan sulit digerakkan pada mulanya dan kemudian tidak dapat

digerakkan sama sekali saat ankilosis bertambah parah. Ankilosis disebabkan oleh radang pada

jaringan ikat di sekitar sendi atau penumpukan asam urat.Ankilosis paling sering menyerang lutut,

namun juga dapat menyerang pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan leher.

Jenis-jenis ankilosis

Ankilosis terbagi menjadi 2 macam, yaitu ankilosis asli atau lengkap dan ankilosis palsu atau

sebagian.Ketika seseorang dikatakan menderita ankilosis asli, permukaan tulang-tulang yang

dihubungkan oleh sendi yang terserang ankilosis sudah dalam kondisi menyatu. Sebaliknya,

seseorang dikatakan menderita ankilosis palsu jika fungsi sendi sudah menurun, namun permukaan

tulang-tulang yang dihubungkan sendi tersebut belum saling melekat.

Berdasarkan posisi tungkai atau lengan yang menjadi kaku saat terserang ankilosis, ankilosis juga

sering dibagi menjadi ankilosis lurus dan ankilosis bersudut.


Hidrosefalus

Hidrosefalus adalah penumpukan cairan pada rongga otak atau yang disebut dengan ventrikel.

yang mengakibatkan ventrikel-ventrikel di dalamnya membesar dan menekan organ tersebut.

Cairan ini akan terus bertambah sehingga ventrikel di dalam otak membesar dan menekan

struktur dan jaringan otak di sekitarnya. Jika tidak segera ditangani, tekanan ini dapat merusak

jaringan dan melemahkan fungsi otak.

Beberapa pemicu terjadinya hidrosefalus di antaranya adalah :

-Buruknya mekanisme penyerapan cairan akibat radang atau cedera pada otak.

-Terhambatnya aliran cairan serebrospinal akibat kelainan pada sistem saraf.

-Infeksi janin saat masih di dalam kandungan yang menyebabkan radang pada jaringan otak

janin.

-Perdarahan di dalam otak.

-Tumor otak.

-Cedera parah di kepala.


Legg-Calve-Perthes Disease

Legg-Calve-Perthes (atau perataan kepala tulang paha) adalah berkurangnya aliran darah

menuju komponen kepala tulang paha pada sendi pinggul. Kekurangan aliran darah menuju

kepala tulang paha mengakibatkan gangguan pinggul dan ankylosis. Biasanya hanya satu

pinggul yang terpengaruh, tapi kadang-kadang gejalanya dapat muncul pada kedua sisi.

Legg-Calve-Perthes bukan penyakit yang umum. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak

berumur 4-12 tahun, anak laki-laki lebih sering mengalaminya daripada anak perempuan.

Gejala :

 Sakit pinggul

 Nyeri pada paha atau selangkangan atau lutut

Penyebab

Penyebab anak terkena perataan kepala tulang paha adalah ischemia (embolisme)

area sendi. Jika tulang tidak mendapatkan aliran darah yang cukup, struktur tulang akan

mudah patah dan berkurang kepadatannya. Namun, penyebab embolisme masih

sedang dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai