Anda di halaman 1dari 10

Yayasan ITTIHAADUL ASAATIIDZ

MADRASAH TSANAWIYAH BONGAS


Sekretariat : Jl. Bongas Rw. 03 Desa Bongas Kec. Cililin Kab. Bandung Barat
NSM : 121232170125 NPSN : 69927374 E-mail : mtsbongas@gmail.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : PERATURAN-PERATURAN YANG DITERAPKAN DI
LINGKUNGAN SEKOLAH
Kelas / Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik mengetahui peraturan-peraturan yang ada di sekolah
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ekspositori
2. Alat / Media : Zoom meeteng, Google meet
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Menyapa, mengecek kesiapan peserta didik, penyampaian topik dan tujuan kegiatan
1.2. Mengecek kesiapan peserta didik
1.3. Menyampaikan topik
1.4. Tujuan kegiatan
2. Tahap Inti
2.1.Konseli/Siswa mengerti akan pentingnya melaksanakan peraturan yang diterapkan disekolah
2.2.Pentingnya memiliki rasa tanggung jawab sebagai siswa untuk melaksanakan peraturan
sekolah
2.3. Memiliki sikap kedisiplinan disekolah
3. Tahap Penutup
3.1. Ucapkan terimakasih
3.2. Bersyukur atas semua nikmat dan kemudahan pemebelajaran
3.3. Salam perpisahaan
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses :
. Apakah kamu memahami tentang peraturan sekolah?
. Bagaimana perasaan kamu setelah menerima materi tadi?
2. Evaluasi Hasil :
. Apa yang akan kamu lakukan setelah menerima materi tadi dalam menerapkan dan melaksanakan
peraturan sekolah

Cimahi, April 2021

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

H. Daday Nurhadiat, S.Ag Endang Siti Nurlena. S.Pd


NUPTK.9643746648200022 NIM. 19010248

MODUL
PERATURAN – PERATURAN YANG DITERAPKAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

A. DEFINISI PERATURAN DISEKOLAH

Peraturan atau tata tertib Semua sekolahan, baik di jenjang Sekolah Dasar,
Menengah hingga Atas tentunya memiliki peraturan masing-masing yang tidak boleh
dilanggar oleh setiap warga yang ada di dalam sekolah tersebut. Kemudian hal itu wajib
dilaksanakan apabila siswa melanggarnya akan mendapatkan suatu finesmant/hukuman.
Aturan dalam lingkungan sekolah Peraturan dalam lingkungan sekolah biasanya tertulis
yang dibuat oleh sekolah-sekolah. Peraturan tertulis ini, dibuat agar suasana belajar
menjadi tertib dan nyaman. Tidak hanya peraturan untuk siswa-siswa saja tetapi juga
berlaku untuk setiap guru yang ada. Jika siswa atau guru tersebut melanggar aturan,
maka akan diberikan hukuman. Terutama bagi siswa-siswa yang melanggar aturan
sekolah. Seperti melakukan kekerasan dan membawa senjata tajam, bisa saja di
keluarkan dari sekolah. Adapun aturan-aturan yang dibuat dalam lingkungan sekolah
yaitu:
 Siswa hadir setiap hari senin sampai sabtu.
 Selambat-lambatnya datang 5 menit sebelum belajar dimulai.
 Melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah ditetapkan guru.
 Jika ingin ke WC meminta izin terlebih dahulu kepada guru.
 Tidak boleh mencoret-coret dinding.
 Dilarang memakai perhiasan yang berlebihan.

Contoh Tata Tertib Sekolah


Tata Tertib Sekolah hendaknya mencerminkan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan,
kejujuran, ketertiban, kebersihan, dan sopan santun. Dalam rangka pembudayaan budi
pekerti luhur hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk dimasukan ke dalam tata tertib
berdasarkan kurikulum pedoman dan pembinaan guru (1986:21), antara lain:
1. Semua warga sekolah wajib mengucapkan salam selamat pagi, selamat siang, dan
sebagainya apabila bertemu atau bertatap muka.
2. Berdoa sebelum atau sesudah proses belajar mengajar.
3. Kewajiban untuk melakukan ibadah bersama guna melatih berdisiplin beribadah,
dan jiwa kebersamaan seperti: sholat dhuhur bagi pemeluk agama Islam.
4. Kewajiban mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh sekolah seperti
memperingati hari-hari besar keagamaan.

B. FAKTOR PENYEBAB SISWA MELANGGAR TATA TERTIB SEKOLAH

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan, dapat


diketahui faktor-faktor penyebab siswa melanggar tata tertib yaitu faktor yang berasal
dari dalam diri siswa yang bersangkutan (internal) maupun dari luar dirinya
(eksternal) (Judjiran, 2007: 153).
a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang tumbuh
berdasarkan keinginan dan dorongan melalui hasrat yang mengarah ke dalam bentuk
tindakan ataupun perbuatan. Adapun faktor yang berasal dari dalam diri individu
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kurangnya minat siswa Minat
Merupakan dorongan dan keiginan dalam diri seseorang yang membuat seseorang
itu semangat atau tidak semangat dalam menjalankan aktivitasnya. Begadang dan
terlambat bangun juga merupakan faktor yang menyebabkan siswa terlambat ke
sekolah. Berdasarkan observasi dan penjelasan dari hasil wawancara bahwa siswa
tidak datang ke sekolah dan alfa 3 kali berturut-turut disebabkan kurangnya minat
datang ke sekolah, perasaan malas dan begadang serta paksaan orang tua dan tidak
ada perhatian orang tua terhadap anak tentang perkembangan anaknya sehingga ketika
di panggil datang untuk ke sekolah untuk menyelesaikan masalah anaknya yang tidak
hadir ke sekolah barulah orang tua sadar bahwa anaknya selama ini tidak masuk ke
sekolah.

2) Keinginan Siswa untuk Mengikuti Trend


Keinginan siswa untuk mengikuti trend khususnya dalam berpakaian. Hal tersebut
sesuai pengamatan,sebelum bel berbunyi peneliti mengamati ada beberapa siswa yang
memakai celana pensil dan akhirnya siswa yang memakai celana pensil ketahuan oleh
salah seorang guru, dan siswa tersebut ditindak lanjuti dengan mengganti pakaiannya
dengan kain sarung. Berdasarkan pernyataan wawancara dari beberapa informan dan
observasi menunjukkan bahwa siswa-siswa di sekolah ingin terlihat gaul sehingga
mereka memakai celana pensil, mereka juga tidak ingin dikatakan jadul dan
ditertawakan oleh teman-temannya sehingga mereka memakai celana yang
sebenarnya tidak sesuai dengan tata tertib yang ada di sekolah.

3) Siswa Tidak Takut Terhadap Sanksi


Siswa tidak takut dengan sanksi walaupun sanksi tersebut diterapkan oleh sekolah.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat jam istirahat, siswa lebih suka main HP di
kelas dari pada kekantin, mereka sibuk dengan HP masing-masing, ada yang main
game, membuka FB, dan lain sebagainya. Sanksi yang diberikan apabila ketahuan
bawa HP kedalam kelas berupa HP diambil dan dikembalikan ketika ujian semester
jika telah sering membawanya maka tidak dikembalikan kecuali telah tamat dari
sekolah, jika HPnya berisi foto yang mengandung pornografi maka HP tidak
dikembalikan lagi.

4) Ketidak pedulian Siswa Terhadap Aturan yang ada di Sekolah


Pelanggaran tata tertib sekolah terlihat dari pengamatan atau hasil observasi
penelitian,di gerbang sekolah pada jam 07.25-08.00 bahwa peneliti temui siswa ada
yang terlambat, ada siswa yang tidak memakai seragam yang tidak sesuai aturan.
Perilaku yang melanggar tata tertib sekolah tersebut terjadi karena ketidak pedulian
siswa terhadap aturan tata tertib sekolah. Selain berdasarkan pengamatan yang
peneliti lakukan, hasil wawancara juga mendukung kenapa siswa melanggar tata tertib
sekolah, kecenderungan siswa melanggar tata tertib sekolah di sebabkan ketidak
pedulian siswa terhadap aturan yang ada di sekolah tersebut.

5) Siswa Ingin Merasa Bebas


Siswa belum menganggap bahwa pentingnya perilaku disiplin yang dituangkan
dalam bentuk tata tertib sekolah dan belajar bagi perubahan perilaku dan prestasinya.
Siswa merasa ditingkat pertama (SMP atau sederajat) bebas dari aturan. Keinginan
siswa bebas dari aturan diamati langsung oleh peneliti, berdasarkan beberapa hasil
wawancara dan hasil observasi diketahui bahwa adanya keinginan siswa untuk bebas
dalam berpakaian. Mereka mengatakan bahwa selama bersekolah mereka tidak pernah
merasa bebas dalam berpakaian dan perasaan bosan untuk mematuhi tata tertib di
sekolah telah mereka rasakan. Dengan sikap ingin bebas siswa berani untuk
melanggar tata tertib sekolah tanpa menghiraukan sanksi yang didapatkannya dan
apabila hari hujan maka hujan merupakan alasan bagi siswa untuk melanggar tata
tertib sekolah.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu yang terdiri dari
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. pergaulan
siswa dengan teman sebaya disekolah maupun di masyarakat dan interaksi didalam
keluarga. SMP pada umumnya adalah anak yang membutuhkan pergaulan dengan
teman sebaya. Begitu juga di sekolah untuk mengikuti tata tertib yang ada, siswa juga
bisa dipengaruhi oleh teman sebayanya. Jika teman sebayanya yang dekat dengannya
sering melanggar otomatis bisa mempengaruhi siswa tersebut untuk mengikutinya
karena siswa pada masa remaja membutuhkan kelompok teman sebaya yang seide
sehingga siswa tidak ingin berbeda dan dikucilkan oleh teman sebayanya tersebut.
adapun faktor penyebab yang berasal dari luar diri individu siswa dapat dirincikan
sebagai berikut:
1) Faktor Teman Sebaya

Observasi peneliti,bahwa ada siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib


sekolah secara bersama-sama dengan teman sebaya mereka. Mereka bersama-sama
merokok ketika belum sampai ke lokasi sekolah, siswa-siswa tersebut mampir di
warung dan merokok terlebih dahulu sebelum masuk ke lokasi sekolah. ketika siswa
terlambat karena mampir di warung untuk merokok satu batang rokok. Sehingga
mereka terlambat datang ke sekolah, begitu juga dengan siswa yang cabut pada jam
pelajaran, mereka cabut karena ikut- ikutan temannya. Apabila dikaitkan dengan teori
yang peneliti gunakan bahwa siswa tidak lagi mengamati apa yang dilihatnya tetapi
telah melakukan apa yang dilihatnya atau eksperimentasi aktif.
2) Faktor Guru

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada siswa bahwa ada siswa kelas
VIII yang tidak mengerjakan tugas sosiologi disebabkan oleh adanya perasaan bosan
untuk mengikuti pelajaran dan tidak suka dengan metode yang digunakan guru
tersebut, ada siswa yang keluar, ada yang berbicara dengan temannya dan lain
sebagainya Ungkapan dari beberapa informan menunjukan bahwa siswa melakukan
pelanggaran karena mereka bosan. Mereka bosan belajar di kelas, apalagi jika
pelajaran yang tidak mereka pahami sehingga mereka lebih memilih tidak
memperhatikan pelajaran dan tidur didalam kelas, berbicara dengan teman dan
sebagainya.

C. UPAYA (SOLUSI) SEKOLAH DALAM MENGATASI SISWA YANG


MELANGGAR TATA TERTIB SEKOLAH

Upaya yang dilakukan sekolah SMP untuk mengatasi perilaku siswa yang
melanggar tata tertib sekolah yaitu upaya preventif dan represif.

a. Upaya Preventif
Upaya preventif merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah siswa
berbuat hal-hal yang dikategorikan melanggar tata tertib sekolah. Sedangkan upaya
represif adalah langkah yang diambil untuk menahan perilaku melanggar tata tertib
sesering mungkin atau untuk menghalangi pelanggaran yang lebih berat lagi serta
langkah menindak dan menghukum siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Sesuai
pengamatan peneliti yang dilakukan bahwa pihak sekolah telah melakukan tindak
lanjut sebelum terjadi pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.Diawal seorang siswa
mendaftar sekolah pada umumnya didaftarkan oleh orang tua siswa dan pada saat itu
pihak sekolah memberitahukan dan mensosialisasikan kepada orang tua tata tertib
yang ada di sekolah itu, sehingga pihak sekolah berharap kerja sama orang tua untuk
saling mengginggatkan anak-anaknya. Adapun upaya yang dilakukan pihak sekolah
bagi siswa dan orang tua adalah sebagai berikut:

1) Sosialisasi Tata Tertib Sekolah

Sekolah mensosialisasikan tata tertib atau aturan yang harus ditaati oleh siswa
SMP dengan berbagai macam cara. Salah satu cara tersebut adalah dengan
mengenalkan tata tertib yang ada pada saat siswa baru sudah positif diterima di SMP.
Selanjutnya sosialisasi tata tertib yang ada di SMP dilanjutkan pada saat kegiatan
MOS (masa orientasi siswa). Selain itu siswa juga diberikan oleh sekolah panduan
tata tertib yang memuat tata tertib yang harus dijalankan serta sangsi yang akan
diberikan apabila siswa melanggar tata tertib tersebut. Panduan tata tertib tersebut
hendaknya dapat dibaca, dipahami serta mematuhi tata tertib yang tertulis dalam
panduan tersebut.
2) Kepala Sekolah Memberi pengarahan pada saat upacara

Kepala sekolah merupakan seseorang yang memiliki status tertinggi di lingkungan


sekolah sehingga sangat diperlukan perannya dalam membangun suasana sekolah
yang sesuai dengan visi dan misi sekolah yang diharapkan. Kepala sekolah juga
berperan dalam memberikan pengarahan agar siswa bisa mematuhi aturan dan tata
tertib sekolah. pengarahan tersebut seperti yang dilakukan pada saat kegiatan upacara
bendera. Pada hari senin pagi peneliti juga ikut dalam upacara, peneliti berdiri di
belakang siswa dan mengamati siswa dan 15 orang guru yang mengikuti upacara
bendera dan peneliti mendengar langsung apa yang disampaikan bapak kepala sekolah
sebagai pembina upacara yang mana bapak kepala sekolah memberi pengarahan agar
siswa lebih giat dalam belajar serta mematuhi tata tertib dan lebih disiplin lagi
terhadap aturan.
b. Upaya Represif

Upaya represif merupakan upaya yang dilakukan setelah dilakukan tindakan


pelanggaran. Upaya represif merupakan tindak lanjut dari upaya preventif. Tujuan
dilakukan upaya represif adalah untuk mengatasi tindakan pelanggaran yang terjadi
seminim mungkin, baik itu untuk mengatasi siswa yang melanggar tata tertib sekolah
gunanya untuk memperbaiki kinerja guru agar tercapai tujuan pendidikan yang
diharapkan baik pihak sekolah maupun pihak siswa itu sendiri.
1) Melaksanakan razia

Razia merupakan salah satu upaya sekolah di SMP untuk mengatasi adanya
pelanggaran tata tertib di sekolah. Razia ini dilakukan pihak sekolah tidak memiliki
jadwal terkadang mendadak saja sesuai musyawarah guru-guru. Sesuai dengan hasil
wawancara peneliti bahwa razia tidak dilaksanakan secara rutin dan jadwalnya tidak
ditentukan dan lebih sering dilakukan secara mendadak sehingga siswa tidak dapat
menghindari adanya razia tersebut.
2) Memberikan sanksi

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa.
Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.
Ancaman sanksi atau hukuman sangat penting karena dapat memberikan dorongan
dan kekuatan bagi siswa untuk mentaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman, hukuman
atau sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. Sanksi seharusnya
diberikan secara adil kepada setiap siswa yang melanggar tata tertib sekolah. selain
itu, sanksi juga hendaknya bersifat mendidik.

D. DAFTAR PUSTAKA
Judjiran, DKK. 2007. Perkembangan peserta didik. Padang: UNP Press
Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Reka Cipta.
Kadir, Abdul, dkk. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Martono, Nanang. 2014. Sosiologi Pendidikan Micheal Foucaul. Jakarta: PT Grafindo
Persada.
https://www.yukbelajar.id/melaksanakan-aturan-dalam-berbagai-lingkungan/

LEMBAR KEGIATAN SISWA ( LKS )


Nama Siswa : ...........................................................
No.Absen : ...........................................................
Mata Pelajaran : ...........................................................

1. Apa yang dimaksud tata tertib ?


2. Apa tujuan diadakan tata tertib ?
3. Sebutkan tata tertib disekolah dan dirumah !
4. Sebutkan 2 contoh tata tertib disekolah !
5. Sebutkan 2 contoh tata tertib dirumah !
6. Berikan contoh macam-macam tata tertib !
7. Sebutkan aktifitas dari awal bangun sampai tidur ?
8. Apa kewajiban siswa disekolah
9. Apabila ruang kelas terlihat kotor,apa yang dilakukan setelah bangun tidur ?
10. Apakah sanksi yang diberiakan oleh terhadap terlalu berlebihan ?

Jawaban !
1. Tata tertib adalah sikap baik dan teratur untuk memahami peraturan
2. Tujuan tata tertib adalah Untuk menjaga ketertiban dan keamanan
3. Disekolah :
- Menjaga kebersihan kelas
- Menghormati guru yang sedang mengajar
- Tidak terlambat
Dirumah :
- Sopan santun kepada orang tua
- Mematuhi nasihat orang tua
- Membantu orang tua
4. Contoh tata tertib disekolah
- Memakai seragam seragam sekolah sesuai jadwal dan aturan
- Jika tidak masuk sekolah memberi tahu kepada guru
5. Contoh tata tertib dirumah
- Meminta izin kepada kedua orang tua jika ingin pergi
- Mencuci pakaian sendiri
- Merapikan tempat tidur
6. Macam – macam tata tertib : Tata tertib disekolah,rumah,dan lingkungan
masyarakat
7. ( Jawaban kegiatan siswa )
8. Kewajiban siswa disekolah : Datang tepat waktu,memakai pakaian sesuai hari dan
aturan,mematuhi peraturan disekolah
9. Membersihkan ruang kelas dengan cara menyapu
10. ( Jawaban siswa )

Anda mungkin juga menyukai