PENDAHULUAN
KERANGKA PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak
menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan
dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di
sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Menurut Wikipedia (1993) disiplin sekolah
Refers to students coplying with a code of behavior often known as the school rules. Yang
dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, seperti aturan tentang standar
berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar.
Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Rachman (1999) mengemukakan
bahwa tujuan disiplin sekolah adalah:
1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
2. Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar.
3. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya
dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah
4. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya
serta bagi lingkungannya.
Dan oleh karena itu perlu dikembangkan disiplin preventif dan disiplin korektif. Disiplin
preventif adalah upaya menggerakkan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang
berlaku. Sedangkan disiplin korektif adalah upaya mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi
peraturan. Bagi yang melanggar diberi sanksi untuk memberi pelajaran dan memperbaiki
dirinya sehingga memelihara dan mengikuti aturan yang ada. Karena pada hakikatnya tata
tertib sekolah baik yang berlaku umum maupun khusus meliputi tiga unsur (Arikunto,
1990:123-124) yaitu:
1. Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan yang dilarang.
2. Akibat atau sanksi yang menjadi tanggungjawab pelaku atau pelanggar peraturan.
3. Cara atau prosedur untuk menyampaikan peraturan kepada subjek yang dikenai tata
tertib sekolah tersebut.
Sehubungan dengan permasalahan keterlambatan siswa, seorang guru hendaknya
mampu menumbuhkan disiplin dalam diri siswa, terutama disiplin diri.Dalam kaitan ini guru
dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya, setiap siswa berasal
dari berbagai latar belakang, karakteristik yang berbeda dan kemampuan yang
berbeda pula. Dalam hal ini guru harus dapat melayani berbagai perbedaan tersebut
agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan mengembangkan dirinya secara
optimal.
2. Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya.
3. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat; peraturan-peraturan atau tata tertib
sekolah harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar tidak
terjadi pelanggaran-pelanggaran yang mendorong perilaku negatif atau tidak disiplin,
diantaranya siswa datang terlambat ke sekolah.
Pada bab ini peneliti akan menguraikan sejumlah hasil penelitian yang dilaksanakan
di MAN 2 Blitar. Pembahasan yang diteliti yaitu mengenai dampak siswa yang terlambat
sekolah terhadap prestasi belajar di MAN 2 Blitar. Untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan peneliti, peneliti melakukan dokumentasi sebagai metode penelitian utama secara
mendalam kepada siswa-siswi di MAN 2 Blitar.
Dokumentasi yang dilakukan adalah dokumentasi tentang seputar faktor-faktor
penyebab keterlambatan siswa, sanksi yang diterima oleh siswa yang sering terlambat serta
solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat, kemudian peneliti akan menganalisa dan
membahas data yang telah diperoleh. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode
kualitatif. Dengan metode tersebut, peneliti berusaha memaparkan data yang diperoleh dari
hasil pendokumentasian.
A. Faktor Penyebab Keterlambatan Siswa
Dari hasil dokumentasi yang telah peneliti lakukan, sebagian besar siswa MAN 2
Blitar masih belum bisa beradaptasi dengan jam masuk sekolah yang dimajukan 15 menit
lebih awal menjadi pukul 06.45 WIB, dari yang awalnya siswa-siswi masuk sekolah pukul
7.00 WIB.
Berbagai macam alasan dikemukakan oleh para siswa yang terlambat seperti jarak
dari rumah ke sekolah yang jauh, bangun kesiangan, faktor angkutan umum, ban motor
bocor, dan berbagai macam lagi alasan yang diberikan siswa terlambat. Hal ini sesuai dengan
alasan siswa bahwa saya datang terlambat ke sekolah karena ban motor bocor serta belum
ada bengkel yang buka pada pagi hari, makanya saya terlambat.
Namun ada juga beberapa alasan lain siswa yang terlambat seperti sebelum berangkat
ke sekolah para siswa bermain hp dulu serta menonton acara tv kesukaan mereka, hal ini
sesuai dengan alasan bahwa Saya sebelum berangkat ke sekolah biasanya main hp, dengerin
lagu atau menonton tv. Ataupun alasan seperti saya datang terlambat karena rumah saya
jauh dari sekolah serta kadang-kadang menunggu teman untuk pergi bareng.
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan
siswa MAN 2 Blitar masih rendah. Hal ini dikarenakan masih ada saja siswa yang terlambat
setiap harinya. Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam
alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat, diantaranya adalah siswa yang tinggal
jauh dari sekolah, masalah transportasi, bangun kesiangan dan sebagainya. Alasan-alasan
seperti inilah yang sering dikemukakan siswa ketika datang terlambat pada saat jam pelajaran
pertama sudah dimulai.
Berbagai macam sanksi yang dibuat oleh sekolah untuk mengatasi siswa terlambat,
mulai dari sanksi yang ringan seperti membaca doa di depan kantor guru , mengisi buku
hokum dan pengurangan poin dan sebagainya sampai kepada pemberian sanksi yang berat
yaitu dipulangkan dan pemanggilan orang tua siswa yang terlambat. Namun, hal tersebut
belum sepenuhnya mampu untuk mengatasi siswa terlambat meskipun frekuensi siswa
terlambat semakin sedikit setiap hari.
Siswa yang terlambat sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajarnya karena
dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang pada akhirnya dapat mengganggu fikiran
tentang materi yang sedang dibahas atau diterangkan oleh Bapak atau Ibu guru terutama pada
mata pelajaran jam pertama.
B. Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa yang terlambat datang ke sekolah, ada
beberapa upaya yang mungkin bisa dilakukan diantaranya:
1. Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru
disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat danterbuka;
2. Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan
mendorong kepatuhan siswa;
3. Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,sehingga membantu
siswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku
yang salah.
DAFTAR PUSTAKA
Alamat : RT/RW 05/01 Sei Bahar XXII , Kec. Bahar Selatan Kab.
Muara Jambi, Jambi.
Riwayat Pendidikan :
Hobi : Membaca
Riwayat Pendidikan :
Hobi : Menggambar