Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS KETERLAMBATAN SISWA SMAN 1 MAROS

DISUSUN OLEH

1. Alfian Adisaputra HY (03)


2. Andi Syaripa Nur Anggryani Adil (04)
3. Syahiqah Murtafiah Syahrir (32)

SMA NEGERI 1 MAROS


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Proposal : Analisis Keterlambatan Siswa SMAN 1 Maros


2. Kelas : XI Mipa 1
3. Ketua Kelompok
Nama : Alfian Adisaputra HY
NIS : 1813741

4. Anggota Kelompok
a. Nama : Andi Syaripa Nur Anggryani Adil
NIS : 1813742
b. Nama : Syahiqah Murtafiah Syahrir
NIS : 1813772

5. Guru Pembimbing
Nama : Ilham Abdullah, S.Pd., M.Pd.

NIP : 197604262007011013

Maros, ...................2020

Guru Pembimbing Ketua Kelompok

Ilham Abdullah, S.Pd., M.Pd. Alfian Adisaputra HY

NIP 197604262007011013 NIS 1813741

Mengetahui,
Kepala UPT SMA Negeri 1 Maros

Takbir, S.Pd.,M.Pd.
NIP 197010171991011002

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan perlindunganNyalah sehingga peneliti dapat menyelesaikan dengan tuntas
proposal penelitian ini sesuai dengan harapan penulis.

Peneliti menulis proposal penelitian ini dengan judul “Analisis Keterlambatan


Siswa SMAN 1 Maros”. Harapan peneliti dalam membuat proposal penelitian ini adalah
agar kita semua dapat memahami pentingnya kedisiplinan dalam kehidupan,supaya kita
bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Penulisan ini juga bertujuan
untuk menyelesaikan proposal penelitian ini yang diberikan oleh guru Bahasa
Indonesia.

Dalam kesempatan ini, peneliti mengucapkan rasa terima kasih kepada;

1) Bapak Takbir,S.Pd.,M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Maros yan telah


memberikan dukungan selama proses penulisan proposal penelitian ini,
2) Bapak Ilham Abdullah,S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan kepada peneliti mulai awal sampai akhir penulisan.

Peneliti menyadari bahwa dalam proses penulisan proposal penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, peneliti
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik. Peneliti menerima kritik dan
saran guna penyempurnaan proposal penelitian ini.
Akhir kata,peneliti berharap semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.

Maros,08 Februari 2020

Peneliti

3
DAFTAR ISI

4
Analisis Keterlambatan Siswa SMA Negeri 1 Maros

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Tata tertib sekolah merupakan usaha sekolah untuk memelihara perilaku
siswa agar tidak menimpang. Salah satu peraturan yang harus dilaksanakan
siswa yaitu datang tepat waktu ke sekolah. Kehadiran siswa saat masuk ke
sekolah sangat penting bagi proses pembelajaran, karena dapat menunjang
siswa dalam menyerap ilmu saat proses pembelajaran.
Berdasarkan fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa
SMAN 1 Maros yang sering terlambat. Terdapat sekitar 400 kasus
keterlambatan dalam sebulan di SMAN 1 Maros. Banyaknya siswa yang
terlambat mengakibatkan proses kegiatan belajar mengajar pada saat jam
pelajaran pertama menjadi tidak efektif. Keterlambatan siswa SMAN 1
Maros disebabkan oleh beberapa hal diantaranya, bangun kesiangan akibat
begadang dengan alasan tugas, insomnia, kurangnya persiapan di pagi hari,
sulit mendapatkan angkutan umum, dan terkena macet dalam perjalanan ke
sekolah.
Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu aturan yang tegas dan
disertai dengan sanksi yang dapat membuat siswa menjadi lebih disiplin dan
nantinya akan berguna bagi ketertiban sekolah dan bagi dirinya sendiri.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesadaran bagi siswa bahwa
kedisiplinan pada akhirnya berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Keterlambatan Siswa SMAN 1 Maros”.

5
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apa saja faktor yang menjadi penyebab keterlambatan siswa SMAN 1
Maros datang ke sekolah?
2. Apa konsekuensi/sanksi yang diberikan oleh sekolah kepada siswa
SMAN 1 Maros yang terlambat datang ke sekolah?
3. Bagaimana solusi dalam mengatasi keterlambatan siswa?
3. Cara Pemecahan Masalah
Cara pemecahan masalah yang akan digunakan untuk mengurangi
tingkat keterlambatan siswa SMAN 1 Maros adalah :
1. Jangan tidur larut malam agar dapat bangun lebih awal, dan untuk
mengantisipasi jangan lupa untuk memasang alarm.
2. Mengatur waktu sebaik mungkin, misalnya mengerjakan tugas lebih
awal dan mempersiapkan perlengkapan sekolah sebelum tidur.
3. Usahakan berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan.
4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab keterlambatan siswa
SMAN 1 Maros.
2. Untuk mengetahui konsekuensi/sanksi apa yang diberikan oleh sekolah
kepada siswa SMAN 1 Maros yang terlambat datang ke sekolah.
3. Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi keterlambatan siswa.
5. Ruang Lingkup
Pada penelitian ini terfokus pada upaya pengurangan jumlah keterlambatan
siswa di SMAN 1 Maros.
6. Manfaat Penelitian
1. Untuk menginformasikan faktor yang menjadi penyebab keterlambatan,
konsekuensi/sanksi yang diberikan oleh sekolah kepada siswa yang
terlambat,dan solusi dalam mengatasi keterlambatan siswa SMAN 1
Maros agar siswa bisa datang tepat waktu dan menjadi pribadi yang
disiplin dan taat aturan sekolah.

6
2. Guru dapat melaksanakan kegiatan mengajar dengan efektif di kelas
tanpa adanya siswa yang terlambat.
3. Untuk menumbuhkan citra sekolah yang memiliki siswa tertib dan
disiplin.

B. Kerangka Teori

1. Keterlambatan
a. Tinjauan Tentang Analisis Keterlambatan Siswa
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan
sebenarnya atau penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
[ CITATION ebt12 \l 1057 ]
Manurut Ervianto (1998) keterlambatan adalah sebagian waktu
pelaksanaan yang tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana
kegiatan sehingga menyebabkan satu atau beberapa kegiatan menjadi
tertunda atau tidak dapat dilaksanakan tepat sesuai jadwal yang telah
direncanakan. [ CITATION Der18 \l 1057 ]
Keterlambatan merupakan adanya tingkah laku menyimpang yang
menyalahi aturan/tata tertib yang ada di sekolah baik tertulis maupun
tidak tertulis. Keterlambatan siswa ada 2 kemungkinan yaitu terlambat
karena sengaja dan keterlambatan karena tidak disengaja.
[ CITATION ira14 \l 1057 ]
a.       Terlambat sengaja
Kebanyakan siswa menlanggar terlambat sengaja dikarenakan;
mereka malas berbaris, mereka belum sempat merokok, karena ada mata
pelajaran pertama yang mereka tidak suka atau dengan alasan yang tidak
sesuai dan tidak bisa diterima alasan yang rasional.

7
b.      Terlambat tidak sengaja
Kemungkinan siswa yang mempunyai rumah lebih jauh dengan
lingkungan sekolah kemungkinan besar terjadi mereka akan terlambat
namun hal ini tidak termasuk terlambat sengaja, siapa tahu dengan
keterlambatannya itu ada beberapa hal tidak diduga olehnya seperti:
tidakada kendaraan (karena sopir angkot mogok kerja), bis yang mereka
tumpangi bannya bocor sehingga terlambat, kemungkinan hujan lebat
atau dengan alasan yang rasional. Tempat tinggal yang jauh menjadi
kendala kedisiplinan waktu. Memang ada sebagian dari mereka yang
rumahnya sangat jauh dari sekolah bahkan tidak ada transportasi yang
mendukung. Untuk sampai pada jalan besar mereka harus jalan berkilo-
kilo yang memakan waktu lama. Sehingga pada saat sampai di sekolah
sudah terlambat.

b. Faktor-faktor penyebab siswa sering datang terlambat


Keterlambatan siswa disebabkan oleh beberapa faktor, faktor pribadi
yang bersumber dari diri sendiri yang malas dan tidak disiplin, faktor
keluarga: misalnya disuruh orang tua untuk mengantarkan ke pasar atau
ke rumah sakit, dan lingkungan juga sangat mempengaruhi kerja sama
untuk menghasilkan sebuah kedisiplinan antara diri sendiri (siswa).
Keluarga dan lingkungan memegang peranan penting. Siswa yang
terlambat tentunya tidak dapat dibiarkan begitu saja, meminta tanda
tangan kepada wali kelas dan surat
izin masuk kepada kepala sekolah sebagai hukuman tidak akan membuat
mereka bosan untuk terlambat. Begitu pula dengan apel susulan bahkan
mengaji secara bergiliran di dalam mesjid. Namun hukuman di
atas ialah salah satu usaha meminimalisir angka keterlambatan tiap
harinya. Lalu, hukuman seperti apa yang dapat membuat siswa jera dan
tidak terlambat lagi? Semoga cara ini bisa membantu, dan termasuk
hukuman yang mendidik.
1)        Tingkatkan peranan kontrak belajar yang menitik beratkan pada
keterlambatan siswa lengkap dengan hukumannya.

8
2)        Tanamkan sikap disiplin waktu dan disiplin sikap pada satpam
sekolah untuk tidak membukakan gerbang sekolah setelah bel masuk
berbunyi dan masa dispensasi usai.
3)        Setiap siswa yang terlambat dikumpulkan jadi satu untuk menerima
intruksi menjadi petugas upacara sebagai hukuman.
Memberikan beban dan tanggung jawab dapat melatih siswa untuk
menyelesaikan tugasnya tepat waktu sehingga tidak terlambat lagi.
Hukuman tersebut di atas hanya beberapa pilihan untuk siswa yang
sering terlambat, digunakan cara tersebut agar hukuman yang berupa
kekerasan fisik tidak berlaku lagi, dan digantikan oleh hukuman yang
lebih mendidik.

2. Kedisiplinan
a. Pengertian Pelanggaran Kedisiplinan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pelanggaran diartikan sebagai perbuatan atau perkara melanggar
aturan. Sedangkan disiplin diartikan sebagai tata tertib (di sekolah,
kemiliteran,dsb.), ketaatan dan kepatuhan pada peraturan atau dengan
kata lain sebagai cara pendekatan yang mengikuti ketentuan yang
pasti dan konsisten untuk memperoleh pengertian dasar studi.
Kedisiplinan menurut Riberu (dalam Maria J Wanta, 2005:139),
“disiplin berasal dari kata latin disciplina yang berkaitan dengan
istilah discare (belajar) dan discipulus (murid)”. Disiplin dapat
diartikan sebagai penbataan perilaku,dan peri kehidupan dengan
ajaran yang dianut.[ CITATION rep19 \l 1057 ]
Disiplin merupakan suatu sikap atau perilaku yang pasti
diharapkan oleh setiap pendidik agar kegiatan pembelajaran yang
dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Jika kita berbicara tentang disiplin
maka pastilah kita memandang pada suatu peraturan, organisasi,
kerja sama, mematuhi prosedur dan lain-lain. Namun apakah kita
tahu tentang apa disiplin itu sendiri? Secara etimologi disiplin berasal

9
dari bahasa Inggris Desciple, discipline, yang artinya penganut atau
pengikut. Ditinjau dari segi tirminologi disiplin menurut para ahli
pendidikan mendefinisikan berbagai pengertian disiplin.

Menurut Suharsimi Arikunto (1980: 114), disiplin adalah kepatuhan


seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong
oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa adanya
paksaan dari pihak luar.Menurut Thomas Gordon (1996: 3), disiplin
adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan
ketetapan, atau perilaku yang dipe roleh dari pelatihan yang
dilakukan secara terus menerus. [ CITATION Suh \l 1057 ]
Sikap disiplin menjadi bagian integral dari keabsahan ibadahibadah
keagamaan. Dalam ajaran Islam, masalah disiplin menduduki peran
sentral karena hampir ibadah-ibadah islam mengandung unsurunsur
pengajaran disiplin seperti kewajiban untuk mendirikan shalat, puasa
dan ibadah lainnya dengan syarat serta rukun-rukun yang ada
didalamnya, semua ini tidak lain ditujukan sebgai proses tarbiyah
bagi umat muslim agar memiliki kepribadian yang baik dengan
mengetahui dan memahami kewajibannya kepada sang pencipta
(Azra, 2002: 2007)

b. Manfaat Kedisiplinan
Berbagai macam peraturan di sekolah dibuat agar siswa dapat
belajar memahami pentingnya kedisiplinan dalam kehidupan.
Melalui aturan yang dibuat di sekolah dapat menjadi bekal bagi
siswa dalam mempersiapkan diri menerima dan mematuhi aturan-
aturan yang berlaku di sekolah. Menurut Tulus(2007.220)
mengungkapkan bahwa manfaat disiplin antara lain: menata
kehidupan bersama, membangun dan melatih kepribadian, dan
menciptakan lingkungan yang kondusif.

10
c. Tujuan Kedisiplinan
Maria (2005: 176) menyatakan bahwa tujuan kedisiplinan adalah
mengubah sikap dan perilaku anak agar manjadi benar dan dapat
diterima oleh masyarakat.Pada dasarnya kedisiplinan merupakan
pengajaran, bimbingan, dan dorongan yang dilakukan orang dewasa
untuk menolong seorang agar mencapai perkembangan yang
optimal. Tujuan kedisiplinan menurut Imas Matsuroh (dalam
Buchari, 2010: 116) yaitu:

1) Jangka pendek : mengubah perilaku seseorang agar terlatih dan


terkendali dengan mengajarkan bentuk-bentuk perilaku yang pantas
dan tidak pantas atau yang masih asing baginya.

2) Jangka panjang : perkembangan pengendalian diri dan


pengarahan diri secara optimal.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
kedisplinan adalah membentuk sikap an perilaku seseorang sesuai
dengan yang diharapkan oleh lingkungan sekitar.
Pada penelitian ini tujuan kedisiplinan yang dimaksud adalah pada
kedisiplinan yang ada di sekolah berupa tata tertib sekolah.Tujuan
adanya kedisiplinan di sekolah ini agar melatih perkembangan
pengendalian diri secara optimal seperti pada tujuan kedisiplinan
jangka panjang.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan

Kurniawan (2011: 28-29) menyebutkan bahwa ada 4 faktor dominan


yang mempengaruhi dan membentuk disiplin, yaitu sebagai berikut:

1) Kesadaran diri

2) Pengikutan dan ketaatan

3) Alat pendidikan

4) Hukuman

11
Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1) Kesadaran diri Merupakan pemahaman diri bahwa disiplin dianggap


penting sebagaisuatu kebaikan dan keberhasilan diri, selain itu kesadaran
diri menjadimotif dalam mempengaruhi kedisiplinan diri.

2) Pengikutan dan ketaatan Sebagai langkah penerapan dan praktik atas


peraturan yang mengaturperilaku individu.Hal ini sebagai kelanjutan dari
adanya kesadarandiri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri
17 yang kuat.Tekanan dari luar dirinya sebagai upaya mendorong,
menekan, danmemaksa agar disiplin diterapkan dalam diri seseorang
sehinggaperaturan-peraturan dapat diikuti dan dipraktikkan.

3) Alat pendidikan Sebagai sarana untuk mempengaruhi, mengubah,


membina, dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang
ditentukan.

4) Hukuman Sebagai upaya untuk menyadarkan, mengoreksi, dan


meluruskan yangsalah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai
dengan harapan.

C. Metode Penelitian
1. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Metode penelitian ini digunakan untuk membahas
suatu permasalahan dengan cara meneliti, mengolah data, menganalisis, dan
mendeskripsikan dengan pembahasan yang teratur dan sistematis.
2. Partisipan dan Tempat Penelitian
a. Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu siswa SMAN 1 Maros yang pernah
mengalami keterlambatan.

12
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan elemen penting dari sebuah penelitian,
karena disanalah peneliti dapat memperoleh berbagai informasi yang
berkaitan dengan masalah yang sedang ditelitinya. Tempat penelitian
adalah tempat dimana peneliti akan melakukan penelitian untuk
memperoleh data dan informasi. Lokasi penelitian dalam penelitian ini
adalah SMAN 1 Maros karena di sekolah tersebut masih banyak siswa
yang tidak tepat waktu datang ke sekolah.

3. Analisis data

Analisis data yang digunakan adalah jenis Analisis Naratif. Jenis analisis
satu ini berfokus pada cara bagaimana sebuah cerita dan ide
dikomunikasikan ke seluruh bagian terkait.

D. Penjadwalan Kegiatan Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih dua minggu. Berikut rincian

No. Kegiatan Minggu ke-


1 2
1. Pengumpulan data 
2. Analisis data 
3. Pengumpulan hasil analisis data 
4. Penyusunan dan pengajuan judul 
5. Penyusunan laporan penelitian 

DAFTAR PUSTAKA

13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai