Anda di halaman 1dari 2

Apresiasi seni musik

Music adalah bagiandari budaya dan ekspresi manusia. Di dalam music terdapat tatanan ritmis
yang berhubungan dengan otak kiri dan tekstur suara yang berhubungan dengan otak kanan.
Music memungkinkan kita mengalami keterhanyutan dan keterhubungan engan sesuatu yang
mempesona.
Dalam berbagai eksperimen seperti yang dilakukan di pusat Neurobiologi Pembelajaran dan
Memori Universitas California, disimpulkan bahwa music dapat membangkitkan pola – pola
otak yang inheren dan meningkatkan penggunaan otakdalam menyelesaikan tugas – tugas
penalaran yang kompleks. Music yang dimaksud adalah music yanag memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. Memiliki tempo sekitar enam puluh ketukan per menit, sama dengan panjang pola
gelombang otak alfa yaitu saat otak berada dalam keadaan waspada yang relaks. Keadaan ini
merupakan keadaan yang sangat reseptif / kondusif (bagi otak) untuk proses pembelajaran.
2. Tidak memiliki beat (instrument yang mempertegas ritme, seperti : drum, timpani, dan
perkusi lain) yang terus – menerus. Volume music lirih sehingga kehadirannya mengalun
tanpa diadari.
3. Memiliki unsur music (warna suara, ritme, melodi, harmoni) yang komposisi (harmoni/
tekstur) nya sangat diperhitungkan (tidak asal asyik tapi berisik) sehingga tidak ada bagian
yang tidak terarah. Dapat diinterpretasikan tanpa bahasa lirik.
4. Tidak menggunakan lirik karena dapat mengalihkan perhatian dari bahasa music yang natural
universal (perasaan) ke bahasa verbal.
Music yang sesuai dengan karakteristik tersebut adalah music dari periode Barok, Klasik,
Romantik. Music seperti ini cocok dibunyikan pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan volume suara yang lirih, terdengar tetapi tidak mengganggu.
Berikut adalah klasifikasi karya – karya music yang dianjurkan karena telah diteliti memiliki
pengaruh pada proses pembelajaran (Quantum Learning). Karya – karya itu dibagi – bagi
menurut pengaruhnya, yaitu untuk :
- Relaksasi
- Meningkatkan daya ingat
- Menunjang pemikiran
- Meningkatkan imajinasi
- Penguat I.Q
- Belajar bahasa
Sebagai bahan alternative (tapi belum diteliti), musk yang karakternya mendekati karakter music
klasik yang dapat mempengaruhi proses belajar adalah ebberapa komposisi music karya Kitaro.
Menghayati music periode klasik memerlukan pengarah apresiasi dan interpretasi. Hal ini
disebabkan karena generasi masa kini kebanyakan sejak kecil hanya mengenal music pop yang
menekankan bahasa lirik dan harmoninya kebanyakan megandalkan keterpaduan melodi dan
akor.
Music klasik cenderung menggunakan music itu sendiri sebagai bahasa, meskipun tidak detail
seperti bahasa lirik. Namun, karakteristiknya imajinatif da dapat diinterpretasikan secara
universal oleh hamper semuma perasaan. Harmoninya mengutamakan keterpaduan nada / melodi
utama dengan nada / melodi lain (pengiring). Mendengarkan dan menginterpretasikan karya
music klasik dpat membangkitkan imajinasi dan kepekaan rasa terhadap nilai – nilai manusiawi.

Anda mungkin juga menyukai