Cece Sutia
Disajikan dalam PJJ Tikomdik
Dinas Pendidikan Jawa Barat
27 Maret 2020
Kompetensi Dasar
3.9 Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan tubuh,
rongga tubuh, simetri tubuh, dan reproduksi
4.10 Menyajikan laporan perbandingan kompleksitas lapisan penyusun
tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh, rongga
tubuh, dan reproduksinya
Materi Penting:
1. Ciri Khas Filum
2. Dasar Pengelompokkan Kelas
3. Reproduksi Hewan
Simetri Tubuh
Lapisan Tubuh
A. Ciri-Ciri Umum Hewan (Animalia)
❑ Istilah Porifera berasal dari bahasa Latin, yaitu porus = lubang kecil
dan ferre = membawa, sehingga disebut hewan berpori. Hal itu
disebabkan pada tubuh Porifera terdapat banyak pori.
❑ Diploblastik
❑ Porifera merupakan hewan yang paling sederhana karena belum
memiliki organ-organ khusus seperti hewan pada umumnya.
❑Pencernaan intraseluler
❑Saraf Diffus
❑ Reproduksi : vegetatif (kuncup/tunas) generatif (pembentukan
gemmulae)
Struktur Tubuh Porifera
Arkeosit, berfungsi
melaksanakan reproduksi sel
Skleroblast, berfungsi untuk
membentuk spikula.
Koanosit, pencernaan
intraseluler
Amoebosit, berfungsi untuk
mengambil dan mengedarkan
sari makanan
Klasifikasi Porifera dan Peran
Kelas Hydrozoa
❑ Ciri khas kelas ini memiliki bentuk polip yang lebih
dominan dibandingkan bentuk medusanya.
❑ Contoh ubur-ubur tentara portugis (Physalia physalis)
Kelas Scyphozoa
❑ Ciri utama kelas ini adalah bentuk tubuh medusa
lebih dominan daripada bentuk polipnya dan
memiliki lapisan mesoglea yang tebal.
❑ Contohnya ubur-ubur kuping (Aurelia)
Kelas Anthozoa
❑ Semua anggota kelas Anthozoa tidak memiliki
bentuk medusa
❑ Cnidaria dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual.
❑ Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembentukan
tunas atau kuncup, misalnya pada Hydra.
Kelas Turbellaria
Kelas Trematoda
❑ Ciri khas Trematoda adalah memiliki dua alat
isap (sucker) yang dilengkapi dengan gigi kitin,
satu terletak di sekitar mulut dan satu lagi
terletak di permukaan ventral tubuhnya.
❑ Contoh cacing hati (Fasciola hepatica).
Kelas Cestoda
❑ Disebut juga cacing pita karena bentuk
tubuhnya yang pipih dan panjang seperti pita.
❑Contoh Taenia saginata (di sapi) dan Taenia
solium (di babi)
Siklus Hidup Fasciola hepatica
Siklus Hidup Taenia sp
4. Filum Nemathelminthes (Nematoda)
❑ Fertilisasi internal
❑ Pencernaan sempurna
Contoh Nemathelminthes
Siklus Ascaris sp (cacing perut)
5. Filum Annelida
❑ Hermaprodit
6. Filum Mollusca
❑ Kata Mollusca berasal dari bahasa Latin molluscus, yang berarti lunak.
❑ Sesuai dengan namanya, filum Mollusca merupakan kelompok hewan
bertubuh lunak, bersimetri bilateral, dan tidak bersegmen.
❑ Hampir semua Mollusca memiliki cangkang yang terbuat dari zat kapur
(kalsium karbonat) untuk melindungi tubuhnya yang lunak.
❑ Hampir semua anggota Mollusca memiliki lidah parut (radula) di dalam
mulutnya.
❑ Sebagian besar anggota Mollusca, hidup di laut, tetapi ada yang hidup
di air tawar dan di darat.
❑ Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang (ktenidia) yang
terletak di rongga mantel, sedangkan yang hidup di darat bernapas
dengan paru-paru sederhana.
❑ Untuk bergerak, sebagian besar Mollusca memiliki kaki otot dengan
bentuk yang berbeda-beda untuk tiap jenisnya.
❑ Untuk berkembang biak, Mollusca memiliki jenis kelamin yang terpisah,
tetapi ada pula yang hermafrodit.
❑ Anggota filum Mollusca dibagi menjadi lima kelas berdasarkan simetri
tubuh, sifat-sifat kaki, cangkang (eksoskeleton), dan insangnya.
❑ Kelima kelas itu adalah Amphineura, Scaphopoda, Cephalopoda,
Bivalvia, dan Gastropoda.