Anda di halaman 1dari 3

BAB 8

AKAR NASIONALISME DAN DEMOKRASI DI INDONESIA

A. Akar nasionalisme di Indonesia


 Pengertian
 Nasionalisme
 Berasal dari bahasa Inggris ( Nation ) atau bahasa Belanda ( Natie )
 Adalah paham untuk mencintai bangsa dan negara sendiri ( secara singkat
berarti cinta tanah air)
B. Akar demokrasi di Indonesia
 Pengertian
 Demokrasi
 Berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos ( rakyat ) dan Kratos ( kekuasaan /
kekuatan )
 Adalah bentuk pemerintahan dimana semua warga negara memiliki hak setara
dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
 Wakil rakyat diwakili oleh anggota dewan yang duduk dalam lembaga legeslatif
(DPR/MPR) yang dipilih dalam pemilihan umum setiap 5 tahun sekali
 Pelaksanaan
 Pada awal kemerdekaan
 Pada awal kemerdekaan Indonesia belum dapat mengatur sistem pemerintahan
dengan baik karena terdapat gangguan dari luar (agresi militer belanda I & II )
dan dari dalam (disintegrasi bangsa / upaya pemberontakan )
 sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan Soekarno sebagi presiden
dan Muhammad Hatta sebagai wakil presiden, pembentukan lembaga
kelengkapan negara, dan pembentukan komite nasional Indonesia pusat (KNIP)
 susuna kabinet (menteri)
 kabinet pertama berakhir tanggal 14 November 1945,
 kabinet Sutan Syahrir (karena situasi yang mengancam sehingga Soekarno
memindahkan ibu kota ke Yogyakarta )
 kabinet Sutan Syahrir II berakhir tanggal 2 Oktober 1946
 kabinet Sutan Syahrir III 2 Oktober – 3 Juli 1947
 kabinet Amir Syafirudin I 3 Juli – 11 November 1947
 kabinet Amir Syafirudin II 11 November 1947 – 1 Januari 1948
 kabinet Muhammad Hatta berakhri 4 Agustus 1948 (ketika Yogyakarta
diserbu oleh belanda Soekarno membentuk Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia (PDRI) di Bukittinggi (Medan) dan berakhir tanggal 13 Juli 1949
 kabinet susanto tritoprojo (berperan dalam masa transisi / perpindahan RI
menjadi RIS
 Demokrasi Liberal di Indonesia
 RIS dibubarkan dan kembali menjadi negara kesatuan sistem pemerintahan
masih menganut sistem parlementer yang liberal ( kabinet dipimpin oleh
perdana menteri dan bertanggung jawab langsung kepada parlemen sedangkan
presiden hanya berkedudukan sebagai kepala negara )
 Sistem ini menganut multi partai sehingga pada tahun 1950 hingga 1959
pergantian kabinet berlangsung sangat cepat Karena mosi tidak percaya dari
partai oposisi yang berdampak pada ketidakstabilan politik sehingga presiden
mengumumkan dekrit presiden tanggal 5 juli 1959
 Demokrasi Terpimpin di Indonesia
 Dilaksanakan dari tahun 1959 hingga 1965
 Sistem demokrasi yang semua keputusan dan pemikiran terpusat pada Soekarno
 Pendukung utama Demokrasi Terpimpin ini adalah TNI – AD dan Partai
Komunis Indonesia (PKI) atau yang dikenal dengan NASAKOM (Nasionalis,
Agama dan Komunis bersatu )
 Pelaksanaan demokrasi tempimpin mendorong penerapan sistem ekonomi
etatisme yaitu sistem perekonomian yang kegiatannya diatur dan dikendalikan
oleh pemerintah selain itu dilaksanaka juga kebijakan devaluasi atau
pemotongan nilai mata uang (Rp 1.000 menjadi Rp 1)
 Demokrasi Pancasila Masa Orde Baru
 Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang konstitusional dan mengedepankan
mekanisme kadaulatan rakyat dalam penyelengaraanya
 Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang mengutamakan mufakat yang
penerapannya memiliki beberapa ciri antara lain
1. pemerintah dijalankan dengan didasari oleh konstitusi
2. pelaksanaan pemilu diselenggarakan setiap 5 tahun sekali
3. penghargaan terhadap hak asasi manusia serta perlindungan terhadak hak –
hak minoritas
 Tugas MPR sebagai lembaga tertinggi
1. Menetapkan garis – garis besar haluan negara (GBHN)
2. Memilih presiden dan wakil presiden sebagai kepala pemerintahan
 tugas presiden penyelengara pemerintahan tertinggi setelah MPR dan
betanggung jawab kedapa siding umum MPR, presiden tidak bertanggung
jawab kepada DPR tetapi DPR bertugas mengawasi pelaksanaan dari keputusan
MPR
 Demokrasi Indonesia Masa Reformasi
 pengertian reformasi perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada di suatu
masa
 merujuk pada demonstrasi mahasiswa tahun 1998 yang menginginkan Soeharto
mundur sebagai Presiden
 diawali dengan penyerahan kekuasaan dari Soeharto kepada BJ Habibie tanggal
21 Mei 1998
 lembaga tinggi dan lembaga tertinggi ditingkatkan dengan menegaskan fungsi
dan tanggungjawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata
hubungan yang jelas antara lembaga Eksekutif, Legeslatif, dan Yudikatif
 pelaksanaan demokrasi diawali dengan pembentukan DPR / MPR hasil pemilu
1999 yang memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya lembaga
tinggi lainya yang bertujuan membangun kehiduan yang lebih demokratis

Anda mungkin juga menyukai