Anda di halaman 1dari 4

1.

Judul Laporan Kegiatan Gardu Centing ( Gerakan Posyandu Cegah Stunting)


dalam Upaya Perbaikan Gizi
Latar Belakang Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang
disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang
cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan di masa
yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai
perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Anak stunting
mempunyai Intelligence Quotient (IQ) lebih rendah
dibandingkan rata – rata IQ anak normal.

Stunting didefinisikan sebagai keadaan dimana status gizi pada


anak menurut TB/U dengan hasil nilai Z Score = <-2 SD, hal ini
menunjukan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek
hasil dari gagal pertumbuhan. Stunting pada anak juga menjadi
salah satu faktor risiko terjadinya kematian, masalah
perkembangan motorik yang rendah, kemampuan berbahasa
yang rendah, dan adanya ketidakseimbangan fungsional.

Gizi buruk yang terjadi di Indonesia bukan hanya gizi kurang


saja tapi juga gizi lebih. Oleh karena itu, memperkuat posyandu
di seluruh Indonesia merupakan kunci sukses dalam upaya
perbaikan gizi. Tujuan posyandu yaitu fokus melayani ibu dan
anak serta mensejahterakan kesehatan masyarakat dengan
program dan pelayanan terpadu.

Permasalahan - Pandemi COVID-19 berisiko untuk menurunkan capaian


pelayanan anak balita di posyandu tahun 2021.
- Kurangnya pengetahuan orangtua terkait kecukupan gizi
pada balita.
- Proporsi status gizi berdasarkan berat badan dan tinggi
badan terhadap usia provinsi Lampung masih lebih buruk
dari rata rata nasional.
Perencanaan dan - Intervensi dilakukan dalam bentuk Konseling, Informasi
pemilihan intervensi dan Edukasi (KIE) kepada ibu dengan Balita yang
dideteksi mengalami gangguan pertumbuhan.
- Tujuan umum adalah mengurangi angka kejadian stunting
atau kurang gizi kronis di desa Sukaratu. Tujuan khusus
adalah memberikan penjelasan yang lebih rinci kepada ibu
tentang stunting atau kurang gizi kronis yang akan
berdampak negatif pada balita, komplikasi yang akan
terjadi.
- Target peserta adalah ibu-ibu yang mempunyai balita yang
mengikuti “Gardu Centing” di Desa Sukaratu.

Pelaksanaan
Monitoring dan Monitoring dan evaluasi dalam jangka pendek dilakukan
Evaluasi dengan interaksi terhadap peserta dengan memberikan
pertanyaan balik tentang konseling, Informasi dan Edukasi
(KIE) yang telah disampaikan. Monitoring dan evaluasi
dilakukan dengan melihat garis pertumbuhan pada Kurva KMS
buku KIA setiap bulannya dan evaluasi tiap bulan dengan
melihat jumlah kunjungan yang ada
1. Judul Laporan Peran Posyandu Balita dalam Upaya Perbaikan Gizi di Desa
Sidodadi
Latar Belakang Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang
rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga
membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang
cukup dan memadai. Bila sampai terjadi kurang gizi pada masa
balita dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan dan
gangguan perkembangan mental.

Menurut hasil Riskesdas tahun 2018 prevalensi gizi buruk


sebesar 3,9% dan gizi kurang sebesar 13,8%. Data gizi buruk di
indonesia tahun 2016 sebanyak 3,40%, gizi kurang sebanyak
14,43%, tahun 2017 jumlah balita gizi buruk sebanyak 3,80%,
gizi kurang sebanyak 14,00%.

Status gizi pada balita harus sangat dijaga dan diperhatikan


secara serius dari orang tua, karena terjadi malnutrisi pada masa
ini akan bisa menyebabkan kerusakan yang irreversibel. Sangat
mungkin ukuran tubuh pendek adalah salah satu indikator atau
petunjuk kekurangan gizi yang berkepanjangan pada balita.
Kekurangan gizi yang lebih fatal akan berdampak pada
perkembangan otak.

Jumlah balita ditimbang di posyandu merupakan data indikator


terpantaunya pertumbuhan balita melalui pengukuran perubahan
berat badan setiap bulan sesuai umur. Balita yang rutin
menimbang adalah balita yang selalu terpantau
pertumbuhannya. Secara kuantitatif indikator balita ditimbang
menjadi indikator pantauan sasaran (monitoring covered),
sedangkan secara kualitatif merupakatan indikator cakupan
deteksi dini (surveillance covered). Semakin besar presentase
balita ditimbang semakin tinggi capaian sasaran balita yang
terpantau pertumbuhannya, dan semakin besar peluang masalah
gizi bisa ditemukan secara dini.
Permasalahan - Pandemi COVID-19 berisiko untuk menurunkan capaian
pelayanan anak balita di posyandu tahun 2021.
- Masih banyaknya ibu-ibu yang tidak membawa anak-anak
mereka untuk mengikuti kegiatan posyandu rutin dengan
alasan bekerja atau takut anaknya menjadi sakit dan
tertular penyakit selama masa pandemi COVID-19.
- Masih banyak ibu-ibu yang tidak tahu jadwal posyandu di
masa pandemi Covid-19
Perencanaan dan Intervensi dilakukan dalam bentuk wawancara dan pemberian
pemilihan intervensi edukasi. Materi ini dipilih karena dianggap lebih mudah untuk
dipahami. Target peserta adalah ibu-ibu yang mempunyai balita
yang mengikuti posyandu balita di Desa Sidodadi.

Pelaksanaan Penyuluhan, penimbangan berat badan balita dan konseling gizi


untuk balita dilakukan pada hari Senin, 14 Juni 2021 pukul
09.00 WIB di Posyandu Desa Sidodadi. Peserta adalah seluruh
ibu yang sedang mengikuti kegiatan posyandu dan ibu-ibu
kader posyandu dengan jumlah 20 orang. Penyuluhan dan sesi
tanya dijawab dilakukan kurang lebih selama 20 menit.

Monitoring dan Monitoring dan evaluasi dalam jangka pendek dilakukan


Evaluasi dengan interaksi terhadap peserta dengan memberikan
pertanyaan balik tentang materi yang disampaikan. Monitoring
dan evaluasi dilakukan dengan melihat garis pertumbuhan pada
Kurva KMS buku KIA setiap bulannya dan evaluasi tiap bulan
dengan melihat jumlah kunjungan yang ada

Anda mungkin juga menyukai