Anda di halaman 1dari 4

BUDAYA BATAK

1. Bahasa
 Bahasa yang digunakan dalam suku ini adalah bahasa Batak dan kadang juga
digunakan Bahasa Indonesia juga bahasa melayu.
 Klasifikasi bahasa yang ada dalam suku ini yakni bahasa Batak Toba, Batak Karo,
Batak Simalungun, Batak Pakpak, dan Batak Mandailing-Angkola.
 Contoh penggunaan bahasa batak dan artinya:
- Nunga mangan ho? Artinya apakah kamu sudah makan?
- Dang modom dope ho? Artinya belum tidurkah kamu?
- Eta mardalani tu Bangkok hita bulan depan. Artinya ayo jalan-jalan ke
Bangkok kita bulan depan.
- Jam piga ho mulak? Artinya jam berapa kamu pulang?
- Naeng tudia do ho? Artinya mau kemanakah kamu?

2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


 Untuk data penduduk sendiri pada Suku Batak yakni sekitar 8.466.969 orang atau
3,58 persen dari total penduduk Indonesia. Untuk lulusan setiap jenjangnya, Orang-
orang suku Batak bertarget mengejar pendidikan sampai tingkat sarjana karena
umumnya orang tua suku batak mempunyai motto ”Orangtua mendorong anak
mereka bersekolah hanya untuk menjadi kaya, bukan menjadi ilmuwan.” dan
setelah sarjana umumnya ada yang melanjutkan untuk merantau ke kota atau hanya
mecari kerja di desa saja.
 Teknologi dari suku Batak sendiri yaitu Masyarakat Batak telah mengenal dan
mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam
dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat
tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak
juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak
(sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang
panjang). Unsur teknologi lainnya yaitu kain ulos yang merupakan kain tenunan yang
mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat Batak.

3. Peralatan dan Perlengkapan hidup


 Alat Memasak
1) Panutuan dan Tutu
Panutuan dan Tutu adalah alat untuk menggiling bumbu dapur. Panutuan
dan Tutu terbuat dari batu atau kayu. Panutuan adalah wadah tempat
bumbu akan digiling, sedangkan Tutu adalah batu atau kayu penggiling
bumbu itu. Tutu ini dinamai juga Papene.

2) Hansung atau Hiong

Hansung atau Hiong adalah bejana untuk mengambil air dari sumber air
(sumur, pancuran atau sungai) dan sekaligus tempat penyimpanannya.
Hansung atau Hiong adalah tabung besar yang terbuat dari bambu besar
dengan ruas buku yang panjang. Kadang-kadang kulit luarnya dibuang, tetapi
kadang-kadang tidak. Kulit yang tidak dibuang sering dihiasi dengan tulisan
atau ukiran mitis. Selain untuk menampung dan menyimpan air, Hansung
atau Hiong digunakan juga untuk menampung air aren yang dikenal dengan
tuak. Di tanah Karo bejana ini disebut Kitang.

3) Ompon

Ompon adalah sejenis karung berbentuk silinder. Ompon terbuat dari kulit
kayu atau dari ayaman Baion atau pandan. Besarnya dan volumenya tidak
tentu. Ada ompon yang bisa menampung padi sebanyak 20-30 porsanan
atau panuhukan. Porsanan atau Panuhukan adalah ukuran umum sebanyak
orang bisa memikul. “porsan” atau “tuhuk” berarti pikul.
4) Hurhuran

Hurhuran adalah parutan yang terbuat dari kayu dan sebatang besi.
Fungsinya ialah untuk memarut,bisanya orang batak menggunakannya
untuk memarut kelapa.

5) Ampang

Ampang adalah adalah sejenis bakul yang terbuat dari anyaman rotan yang
dibelah dan dihaluskan. Bagian bibir Ampang berbentuk bundar yang
terbuat dari rotan bulat. Tetapi bagian dasar berbentuk bujursangkar.
Ampang diperkuat oleh empat rangka dari sudut bujursangkar pada bagian
dasar yang menopang bibir Ampang yang berbentuk bundar. Ampang
digunakan sebagai alat pengukur isi untuk padi.

 Alat Pertanian
1) Panasapi

Panasapi merupakan Gagang yang terbuat dari paku dan tulang sasap
(belikat) kerbau, dipakai untuk membersihkan dan meluruskan pematang
sawah.

2) Auga
Auga adalah alat yang bahannya terbuat dari kayu dan paku, merupakan
perlengkapan membajak sawah dengan menggunakan duo ekor kerbau.

3) Halak-halak

Halak-halak adalah Orang-orangan dari ijuk berfungsi sebagai penjaga sawah


dari serangan burung.

4) Harang

Harang adalah Sejenis keranjang yang terbuat dari kulit bambu, digunakan
untuk tempat membawa abu dapur atau pupuk kandang ke sawah untuk
memupuk tanaman.

Anda mungkin juga menyukai