Puji syukur hanya untuk Allah SWT, karena atas bimbingannya penyusun
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Akhir kata penyusun ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu, khususnya pada guru bidang study yang telah memberikan tugas
pembuatan makalah ini, mudah-mudahan bisa menjadi media pembelajaran dan
mampu menambah pengetahuan bagi penulis.
Penyusun
A. PENDAHULUAN
Pada zaman purbakala, Gandang itu tidak saja digunakan untuk acara
persembahyangan atau persembahan kepada dewa-dewa dengan tarian dan
nyanyian, tetapi juga untuk menggetarkan semangat perjuangan para tentara untuk
maju berperang dan digunakan sebagai alat komunikasi.
Gandang Tatau juga memiliki unsur budaya yang sangat tinggi karena alat
ini selain sebagai alat musik juga digunakan sebagai perlengkapan ritual yang
sering digunakan pada berbagai acara adat suku Dayak seperti upacara ritual
dayak seperti saat menggelar upacara Tiwah (upacara kematian) dan upacara
penyambutan tamu kehormatan dengan menggunakan alat musik tradisional
Dayak Kalteng yang terdiri dari beragam alat musik seperti Gong, Kangkanong
dan tidak ketinggalan Gandang termasuklah di dalamnya Gandang Tatau.
2. Gandang Manca
Gandang Manca adalah Gandang yang terdiri dari sepasang Gandang
oleh karena itu Gandang Manca juga sering disebut oleh masyakarat Dayak di
Kalimantan Tengah sebagai Gandang atau Gendang Kembar. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya, kedua pasang Gandang yang terdapat pada Gandang
Manca ini adalah Gandang Paningkah dan Gandang Panggulung.
Mengenai perbedaan kedua jenis Gandang yang terdapat pada Gandang
Manca ini dapat anda baca pada tautan tersebut, namun yang pasti kedua gandang
tersebut memang memiliki banyak perbedaan khususnya pada ketebalan kulit
yang digunakan sebagai lapisan membran yang ada pada bagia sebagai penutup
dari rongga gandang tersebut.
Gandang Manca ini juga merupakan gandang yang terdiri atau dua
membran di kedua ujung rongga dengan ukuran diameter lapisannya yang berbeda
atau dalam arti kata setiap rongga gandang ini ditutup oleh membran atau sebuah
selaput penghasil getaran nada yang melapisinya.
3. Gandang Bontang
Gandang Bontang merupakan satu diantara alat musik khas suku Dayak,
Gandang ini bentuknya mirip dengan Gandang Tatau, tetapi ukurannya jauh lebih
kecil dan lebih pendek serta berukuran diameter antara 20 hingga 30 centimeter
dengan panjang antara 30 sampai dengan 50 sentimeter. Membran yang menutupi
permukaan Gandang Bontang terbuat dari kulit hewan yang tebal.
Gandang sebagai salah satu alat musik tradisional khas suku dayak yang
biasanya disunakan untuk mengiringi sebuah tarian dayak atau lagu yang
dinyanyikan. Karena itu, alat musik Gandang pun sangat populer sebagai sebuah
bagian harmoni di kalangan masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah.