Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MUSIK GEREJA

Dosen Pengampu : Agus Budi Handoko S.Th,. M.Sn

Disusun oleh

NAMA : YUSIANIE

KELAS :D

SEMESTER : IV

NIM : 13.02.11.0996

PRODI : PAK

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TINGGI (STAKN)

PALANGKARAYA

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke-hadirat Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat
karunia-Nya, maka makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.Tujuan penulisan makalah
ini yaitu untuk memenuhi tugas matakuliah Musik Gereja di tahun ajaran 2015, tentang
“MUSIK TRADISIONAL KALIMANTAN TENGAH GANDANG GERANTUNG”.Dengan
membuat makalah ini saya diharapkan untuk lebih mengetahui tentang hal tersebut. Dalam
membuat makalah ini, saya banyak mengalami kesulitan, karena kurangnya sumber ilmu
pengetahuan yang menunjang.Namun, PujiTuhan pada akhirnya saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Palangka Raya, Mei 2015

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Musik gandang gerantung adalah musik khas dari Kalimantan Tengah.Sejak
masa lampau, masyarakat Suku Dayak Kalimantan Tengah atau Kalteng telah
mengenal seni musik dan perangkatnya. Selain digunakan sebagai sarana hiburan,
seni musik tradisional ini juga erat hubungannya sebagai pelengkap berbagai ritual
adat.Dalam perkembangannya, masyarakat Suku Dayak Kalteng mengenal berbagai
alat pendukung musik tradisional. Sebagian merupakan alat musik yang berasal dari
karya cipta masyarakat Suku Dayak sendiri. Sebagian lagi merupakan serapan dari
budaya musik tradisional daerah luar. Garantung merupakan alat musik tradisional
khas suku Dayak Kalimantan Tengah yang tak terpisahkan dalam berbagai ritus
kehidupan masyarakat Suku Dayak Kalimantan Tengah. Selain Garantung,
masyarakat Dayak Ngaju juga menyebutnya dengan Gong dan Agung.Secara
umum,alat musik Garantung Kalimantan Tengah ini tidak memiliki warna yang
mengkilap dengan warna khas gamelan dari daerah lainnya denga sepuhan, akan
tetapi dibiarkan tetap berwarna hitam dan kasar pada permukaannya. Dalam
memainkan alat musik Garantung tidaklah sulit, sehingga alat musik ini dapat
dimainkan oleh berbagai kalangan, baik orang tua, kaum muda, bahkan oleh anak-
anak, dan wanita, selama mereka mampu dan paham pakem dari musik yang akan
dimainkan.

b. Batasan Masalah
Saya hanya akan membahas tentang musik gandang gerantung.

c. Tujuan penulisan
1. Supaya kita dapat mengerti dan mengetahui tentang musik gandang gerantung.
2. Sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Musik Gereja.
BAB II

ISI

a. Pengertian Musik Gandang Gerantung

Dalam setiap upacara adat, pesta pernikahan, acara kematian, suara musik
dalam bentuk Gandang Garantung. Musik Gandang Garantung adalah gabungan dari
suara beberapa alat musik yaitu buah gandang atau kendang yang dimainkan oleh satu
orang. Garantung atau gong berjumlah lima buah,tiga gong dimainkan oleh seorang
dan dua lainnya dimainkan oleh orang yang berbeda.

Gandang adalah alat musik gendang. Namun gendang yang satu ini adalah
gendang yang ukurannya besar. Bahkan panjangnya bisa mencampai 1 sampai 2
meter dengan diameter sekitar 40 cm. Alat musik ini terbuat dari kulit sapi, rusa atau
ular sawah/piton (panganen). Biasanya alat musik jenis ini digunakan untuk upacara
adat diantaranya tiwah (upacara kematian), wara, bantang dan upacara penyambutan
tamu.
Garantung merupakan alat musik tradisional sejenis Gong, namun banyak
perbedaan antara alat musik gong dan garantung, perbedaan antara gong dan
garantung diantaranya terletak pada bunyi yang dihasilkan, bunyi yang dihasilkan
oleh alat musik gong pada gamelan Jawa terdengar getaran bunyi lebih panjang,
sedangkan bunyi yang dihasilkan oleh Garantung getaran bunyi pendek. Umumnya
Garantung terbuat dari bahan baku logam seperti besi, kuningan, atau perunggu.

b. Sejarah Musik Gandang Gerantung

Menurut sejarah Garantung masuk ke wilayah Kalimantan, khususnya


Kalimantan Tengah dibawa oleh para pedagang dari tanah Jawa, tepatnya pada saat
hubungan dagang antara pedagang dari Kalimantan dan Kerajaan Majapahit. Meski
begitu, ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa masuknya Garantung ke
daratan Kalimantan dibawa oleh para pedagang asal Yunan (Cina), India dan Melayu
yang pada masanya memiliki pengaruh besar bagi perkembangan masyarakat Suku
Dayak.

Menurut sejarah dan galian kepurbakalaan, sejumlah kalangan memercayai


bahwa gandang merupakan alat musik tradisional dari daratan Cina sejak sekitar
3.000 tahun yang lalu dan kemudian berkembang ke seluruh dunia dibawa oleh para
perantau yang membawa tradisi kesenian ke luar Cina.Pada zaman purbakala,
gandang itu tidak saja digunakan untuk acara persembayangan atau persembahan
kepada dewa-dewa dengan tarian dan nyanyian, tetapi juga untuk menggetarkan
semangat perjuangan para tentara untuk maju perang dan digunakan sebagai alat
komunikasi.

c. Fungsi Musik Gandang Gerantung

Di kalangan masyarakat Suku Dayak, Garantung juga dipercaya sebagai salah


satu benda adat yang diturunkan dari Lewu Tatau (Surga atau Khayangan dalam
bahasa Sangiang) sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi dengan roh-roh
leluhur.Dalam komunitas masyarakat Suku Dayak, Garantung juga digunakan untuk
memberi tahu masyarakat luas tentang adanya suatu acara atau pesta yang
dilaksanakan oleh salah satu keluarga, dan dari salah satu kampung ke kampung
lain.Begitu juga ketika acara kematian atau upacara Tiwah khususnya para pemeluk
Kaharingan, pada saat jenazah masih disemayamkan di rumah duka, Garantung akan
dimainkan untuk mengantarkan roh orang yang meninggal ke alam roh.

Tari Kanjan sebagai salah satu tarian sakral untuk mengantarkan roh orang
yang meninggal ke alam roh, Garantung menjadi salah satu alat untuk mengiringi
tarian tersebut. Garantung akan dimainkan dengan irama khusus dan sakral.Selain
sebagai alat musik tradisional, dalam komunitas masyarakat adat Suku Dayak,
Garantung juga menjadi salah satu benda berharga yang berfungsi sebagai barang adat
dan dijadikan sebagai alat tukar untuk menilai sesuatu barang atau jasa.Keperluan
sebagai barang adat itu masih berlangsung hingga sekarang, khususnya pada acara
adat perkimpoian, Garantung menjadi salah satu mas kimpoi atau barang permintaan
yang harus diserahkan kepada pihak ahli waris mempelai perempuan.Salah satu istilah
dalam persyaratan adat perkawinan yaitu Garantung Kuluk Pelek dalam bahasa
Ngaju.

Pada perkembangan selanjutnya, karena terbatasnya jumlah Garantung, maka


nilai sebuah garantung kemudian dihitung dalam bentuk nilai mata uang yang berlaku
pada saat perjanjian perkimpoian adat kedua mempelai dilakukan.Selain itu, dahulu
Garantung juga menjadi salah satu penanda status sosial seseorang. Semakin banyak
garantung dimiliki oleh seseorang atau keluarga tersebut, maka akan semakin tinggi
ststus sosial yang bersangkutan dan semakin tinggi pula ia dihormati oleh masyarakat.
d. Jenis dan Nada Dasar Musik Gerantung

Dilihat dari Jenisnya, Garantung terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:

• Garantung Bandih (bende dalam istilah di Jawa) yang berbentuk kecil tetapi
memiliki nada yang tinggi.

• Garantung Lisung dengan ukuran sedang yang bernada dasar : D atau C

• Garantung Papar berukuran besar yang bernada dasar : A

• Garantung Tantawak berukuran kecil yang bernada dasar : G atau E

e. Cara memainkan
Garantung lebih merujuk pada instrumen Kempul. Namun dalam hal ini,
Garantung lebih mendominasi permainannya untuk hal melodi pada ansambel ritual
dan merupakan instrumen utama, dan Garantung dimainkan dengan tempo yang lebih
cepat. Sedangkan dalam memainkannya, Garantungdibunyikan dengan menggunakan
pemukul atau stick (alat tabuh) yang terbuat dari bahan kayu, tak ada bahan yang
khusus untuk pemukul Garantung yang terpenting kayu tersebut kuat untuk
dipergunakan sebagai alat pemukulnya. Pada ujung pemukul tidak dilapisi dengan
kain, karet ataupun bahan lainnya. Besarnya alat pemukul pun tidak ada ukuran
tertentu, yang penting sesuai untuk menghasilkan bunyi apabila Garantung
dimainkan.
f. Alat Musik Gandang

Masyarakat Suku Dayak mengenal dengan baik alat musik gandang sebagai
salah satu alat musik dari kelompok membranophone untuk mengiringi tarian dan
lagu yang dinyanyikan. Karena itu, alat musik gandang pun sangat populer sebagai
sebuah bagian harmoni di kalangan masyarakat Suku Dayak.Bebunyian gandang
merupakan pelengkap perangkat musik yang terdiri atas berbagai jenis alat musik
termasuk rangkaian instrumen lain di antaranya; garantung (gong, Red), dan
kangkanong (kenong, Red).
Gandang dibuat dari bahan kayu dengan rongga, sementara membran atau
selaput getar dibuat dari kulit hewan atau binatang dengan ukuran besar, antara lain;
sapi, kerbau, kambing atau jenis kulit binatang lain untuk menutupi rongga dan diikat
dengan rotan.Sebelum kulit binatang itu dijadikan selaput getar atau membran
gandang, kulit binatang itu dikeringkan dan dipasangkan menutupi semua bagian
rongga dan untuk mengencangkan membran digunakan beberapa baji pada simpei
(simpul, Red).

Di kalangan masyarakat Suku Dayak dikenal berbagai jenis gandang, antara


lain; gandang tatau, gandang manca dan gandang bontang. Ketiga jenis gandang itu
memiliki ukuran yang berbeda dan penggunaan yang berbeda pula.

1. Gandang tatau (gendang tunggal, Red) adalah jenis gandang yang agak besar dan
panjang. Panjangnya bisa mencapai satu-dua meter dengan garis tengah atau
diameter mencapai lebih kurang 40 centimeter.Pada gandang tatau, salah satu
bagian ujungnya dipasang membran yang terbuat dari kulit sapi, rusa atau
panganen (ular sawa atau piton, Red) dan pada bagian pangkalnya dibiarkan
terbuka untuk menguatkan suara ketika membran ditabuh.Gandang tatau biasanya
digunakan pada upacara-upacara adat, antara lain acara tiwah (upacara kematian,
Red) dan upacara penyambutan tamu dengan alat musik pengiring lainnya terdiri
atas gong sebanyak tiga-lima buah dan seperangkat kangkanong.
2. Gandang manca lebih umum dikenal masyarakat Suku Dayak sebagai gandang
kembar yang terdiri atas sepasang gendang, yang terdiri atas gandang panggulung
dan gandang paningkah yang memiliki perbedaan ketebalan membran pada bagian
penutup rongga.Gandang manca ini juga merupakan gendang yang terdiri atas dua
membran di kedua ujung rongga dengan ukuran diamater yang berbeda, dalam
artian, rongga gandang ditutup oleh membran atau selaput getar yang melapisinya.
3. Pada gandang panggulung, membran yang melapisi ujung rongga pada diameter
yang lebih besar dengan kulit yang lebih tebal dan pada ujung rongga yang lebih
kecil dipasang membran dengan kulit yang lebih tipis.Sementara gandang
paningkah merupakan kebalikan dari gandang panggulung, yang pada bagian
ujung diameter yang lebih besar ditutup oleh membran yang tipis, dan pada ujung
lainnya dengan diameter yang lebih kecil menggunakan membran yang lebih
tebal.
4. Gandang bontang bentuknya mirip dengan gandang tatau, tetapi ukurannya jauh
lebih kecil dan lebih pendek serta berukuran diameter antara 20-30 centimeter dan
panjang antara 30-50 centimeter. Membran yang menutupinya pun dari kulit
hewan yang tebal.Cara membunyikan gandang bontang ini pun biasanya tidak
dengan cara ditabuh menggunakan telapak tangan seperti gandang-gandang
lainnya, melainkan dengan cara dipukul menggunakan rotan dan umumnya juga
digunakan untuk mengiringi balian bawo atau balian dadas.
g. Gambar Gandang Garantung
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Sebagai penutup dari makalah ini, saya akan memberikan kesimpulan dari uraian-
uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya sebagai berikut:

1. Dalam suku Dayak Kalimantan Tengah upacara adat, pesta pernikahan, acara
kematian, suara musik dalam bentuk Gandang Garantung. Musik Gandang
Garantung adalah gabungan dari suara beberapa alat musik yaitu buah gandang
atau kendang yang dimainkan oleh satu orang. Garantung atau gong berjumlah
lima buah,tiga gong dimainkan oleh seorang dan dua lainnya dimainkan oleh
orang yang berbeda.
2. Menurut sejarah Garantung masuk ke wilayah Kalimantan, khususnya Kalimantan
Tengah dibawa oleh para pedagang dari tanah Jawa, tepatnya pada saat hubungan
dagang antara pedagang dari Kalimantan dan Kerajaan Majapahit.
3. Menurut sejarah dan galian kepurbakalaan, sejumlah kalangan memercayai bahwa
gandang merupakan alat musik tradisional dari daratan Cina sejak sekitar 3.000
tahun yang lalu dan kemudian berkembang ke seluruh dunia dibawa oleh para
perantau yang membawa tradisi kesenian ke luar Cina.

b. Saran

Melalui makalah ini, kita dapat belajar bersama-sama mempelajari tentang

“MUSIK TRADISIONAL KALIMANTAN TENGAH GANDANG

GERANTUNG”. Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan.Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat konstruktif, agar makalah ini dapat lebih baik. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat untuk bahan ajar dan mengajar bagi kita semua, Amin.

Anda mungkin juga menyukai