Anda di halaman 1dari 4

Kesetimbangan Asam Basa

Kimia SIMAK UI: Kesetimbangan Asam Basa

1. [SIMAK UI 2019] Suatu larutan Kondisi awal penyangganya sebelum ditambahkan


penyangga dibuat dengan mencampurkan 50 NaOH:
mL CH3COOH 0,15 M (𝐾 = 2 × 10− )
𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 50 × 0,15 = 7,5 mmol.
dengan 50 mL CH3COONa 0,30 M. Jika ke
dalam larutan tersebut ditambahkan 25 mL 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂− = 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 = 50 × 0,3 = 15 mmol.
NaOH 0,1 M, konsentrasi ion CH3COO-
𝑂𝐻 − dari NaOH sebanyak 25 × 0,1 = 2,5 mmol akan
setelah penambahan basa adalah …
beraksi dengan 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂𝐻, (satuan dalam tabel
a. 0,06 M mmol)

b. 0,10 M 𝑂𝐻 − 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂𝐻 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂− 𝐻 𝑂

c. 0,14 M m 2,5 7,5 15

d. 0,18 M r -2,5 -2,5 +2,5

e. 0,22 M s 0 5 17,5

Setelah ditambahkan basa, mol 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂− = 17,5


mmol dalam volume (50 + 50 + 25) = 125 mL.
Sehingga, konsentrasinya adalah:
17,5
= 0,14 M
125
∴ [𝐶]

2. [SIMAK UI 2019] Ke dalam 300 mL Misalkan asam benzoat sebagai 𝐻𝐴. 2,8 gram KOH
larutan asam benzoat 0,2 M ditambahkan ekuivalen dengan 0,05 mol = 50 mmol KOH. (Satuan
KOH sebanyak 2,8 g. tabel dalam mmol)

Jika 𝐾 asam benzoat sebesar 6 × 10− dan 𝐻𝐴 𝐾𝑂𝐻 𝐾𝐴 𝐻 𝑂


diketahui 𝐴 K = 39; O = 16, pH larutan
m 60 50
setelah pencampuran adalah …
r -50 -50 50
a. 5 – log (5/6)
s 10 0 50
b. 5 – log (6/5)
Ion 𝐴− berasal dari 𝐾𝐴, yaitu sebanyak 50 mmol.
c. 5
Menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach,
d. 9 + log (6/5)
𝐻𝐴
e. 9 + log (5/6) 𝑝𝐻 = 𝑝𝐾 − log
𝐴−
1
𝑝𝐻 = 5 − log 6 − log
5
1
𝑝𝐻 = 5 − log 6 + log
5
6
𝑝𝐻 = 5 − log
5
∴ [𝐵]

3. [SIMAK UI 2019] Senyawa berikut Senyawa akan lebih asam apabila bentuk ion
merupakan senyawa organik yang bersifat konjugasinya lebih stabil. Kita tinggal membandingkan
asam. stabilitas 𝐶𝑂𝑂− pada:

1. FCH2CH2COOH 1. FCH2CH2COO-

2. ClCH2CH2COOH 2. ClCH2CH2COO-

1
Kesetimbangan Asam Basa

3. BrCH2CH2COOH 3. BrCH2CH2COO-

4. CH3CHFCOOH 4. CH3CHFCOO-

Manakah pernyataan di bawah ini yang Muatan negatif di COO- akan lebih stabil apabila
benar? ditempatkan suatu gugus yang sangat elektronegatif
sehingga muatan negatifnya dapat dinetralisir.
(1) Senyawa 1 merupakan senyawa dengan
Berdasarkan keelektronegatifan, 𝐹 > 𝐶𝑙 > 𝐵𝑟.
keasaman paling rendah.
Sehingga, 1 lebih asam dari 2, 2 lebih asam dari 3.
(2) Senyawa 2 lebih asam dari senyawa 3.
Membandingkan keasaman 1 dan 4 cukup meninjau
(3) Senyawa 3 lebih asam dari senyawa 1. jarak F ke COO- nya, posisi F di 4 lebih dekat sehingga
dapat lebih menstabilkan muatan negatif ion COO-.
(4) Senyawa 4 merupakan senyawa dengan
keasaman yang paling tinggi. Sehingga, urutan keasamannya, dari yang paling kuat:
4>1>2>3
Pernyataan (2) dan (4) BENAR.
∴ [𝐶]

4. [SIMAK UI 2018] Larutan buffer dibuat Pada kondisi awal sebelum penambahan, terdapat:
dengan melarutkan 200 mL asam asetat 0,15
𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 200 × 0,15 = 30 mmol.
M dan 100 mL natrium asetat 0,25 M.
Perubahan pH larutan buffer setelah 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂− = 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 = 100 × 0,25 = 25 mmol.
ditambahkan 50 mL HCL 0,1 M adalah …
HCl sebanyak 0,1 × 50 = 5 mmol akan bereaksi dengan
(𝑝𝐾 asam asetat = 4,7)
𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂− berdasarkan reaksi:
a. 4,7 – log 1,25 𝐻 + + 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂− → 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂𝐻
b. 4,7 – log 1,5 (Satuan dalam tabel adalah mmol)
c. 4,7 – log 1,75 𝐻+ 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂− 𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂𝐻
d. 4,7 + log 1,25 m 5 25 30
e. 4,7 + log 1,5 r -5 -5 +5

s 0 20 35

Menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach,


𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂𝐻
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 − log
𝐶𝐻 𝐶𝑂𝑂−
35
𝑝𝐻 = 4,7 − log
20
𝑝𝐻 = 4,7 − log 1,75
∴ [𝐶]

5. [SIMAK UI 2017] Urutan kekuatan basa Karena 𝐾 = 10 −


= 𝐾 ⋅ 𝐾 dan 𝐾 konstan, maka:
konjugasi dari senyawa berikut mulai dari 1
yang paling lemah adalah asam oksalat 𝐾 ∝
𝐾
(𝐾 = 5,6 × 10− ) < asam arsenat (𝐾 =
5,8 × 10− ) < asam format (𝐾 = 1,8 × Dalam artian untuk asam yang lebih kuat, 𝐾 basa
10− ) konjugasinya lebih kecil.

SEBAB Berdasarkan 𝐾 −nya, asam oksalat > asam arsenat >


asam format, sehingga berdasarkan 𝐾 −nya, asam
oksalat < asam arsenat < asam format.

2
Kesetimbangan Asam Basa

Semakin besar nilai 𝐾 atau 𝐾 dari asam Karena 𝐾 yang lebih kecil artinya basanya lebih
atau basa, tingkat kekuatan asam atau lemah, sehingga urutan basa konjugasi dari yang paling
basanya semakin kuat. lemah adalah konjugasi dari asam oksalat < asam
arsenat < asam format.

Pernyataan BENAR dan alasan BENAR. Berhubungan


sebab akibat.
∴ [𝐴]

6. [SIMAK UI 2017] HC2O4- (𝑝𝐾 𝐻 𝐶 𝑂 = 𝑝𝐾 berbanding terbalik dengan 𝐾 . Ketika 𝑝𝐾 lebih


1,25) merupakan basa yang lebih lemah kecil artinya dia lebih asam.
dibandingkan dengan C H O
Perhatikan penjabaran di nomor (5), sehingga jelas
(𝑝𝐾 𝐶 𝐻 𝑂𝐻 = 10)
bahwa pernyataan BENAR dan alasan BENAR karena
SEBAB fenol merupakan asam yang lebih lemah, basa
konjugasinya lebih kuat. Berhubungan sebab akibat.
Keasaman H2C2O4 lebih kuat daripada
keasaman fenol (C6H5OH) ∴ [𝐴]

7. [SIMAK UI 2014] Based on the following Reaksi asam-basa lebih cenderung menyukai
equilibrium reacitons: pembentukan produk yang merupakan asam dan/atau
basa yang lebih lemah.
𝑁 𝐻+ + 𝑁 𝐻 → 𝑁 𝐻+ + 𝑁 𝐻
𝐻𝐹 + 𝑁 𝐻 → 𝑁 𝐻 + + 𝐹 − Gunakan teorema Bronsted-Lowry di sini: donor
𝑁 𝐻 + 𝐻𝐹 → 𝑁 𝐻 + + 𝐹 − 𝐻 + adalah asam dan aseptor 𝐻 + adalah basa.
The correct order of acidity rates is … 𝑁 𝐻+ + 𝑁 𝐻 → 𝑁 𝐻+ + 𝑁 𝐻
𝐻𝐹 + 𝑁 𝐻 → 𝑁 𝐻 + + 𝐹 −
a. NH+ > HF > N H+
𝑁 𝐻 + 𝐻𝐹 → 𝑁 𝐻 + + 𝐹 −
b. NH+ > N H+ > HF
Keterangan: Warna merah melambangkan asam dan
c. HF > NH+ > N H+ warna biru melambangkan basa. Asam yang berada di
produk lebih lemah dari asam yang berada di reaktan,
d. HF > N H+ > NH+
sehingga urutannya, dari yang paling asam:
e. N H+ > HF > NH+
𝐻𝐹 > 𝑁 𝐻 + > 𝑁 𝐻 +
∴ [𝐷]

8. [SIMAK UI 2014] HF is a weak acid (𝐾 = Rumus [𝐻 + ] untuk garam yang terdiri dari asam lemah
6,7 × 10− ) and NH3 is a weak base (𝐾 = dan basa lemah,
1,8 × 10− ). In A 1.0 M solution of 𝑁 𝐻 𝐹 ,
𝐾 ⋅𝐾
which of the following condition is possible. [𝐻 + ] =
𝐾
a. 𝐹 − is less basic than 𝐻 𝑂
Karena 𝐾 > 𝐾 , maka [𝐻 + ] > 𝐾 = 10− , sehingga
b. 𝑁 𝐻 + is more basic than 𝐻 𝑂 pH dari larutan ini asam.
c. Hydrolisis degree of 𝑁 𝐻 + is greater than ∴ [𝐸]
𝐹−
d. pH of solution is basic

e. pH of solution is acidic

3
Kesetimbangan Asam Basa

9. [SIMAK UI 2014] Di antara molekul di Ampiprotik adalah molekul yang bisa bertindak sebagai
bawah ini, yang bersifat ampiprotik adalah … asam maupun sebagai basa.

(1) NH3 NH + H+ → NH+ terjadi ketika NH3 bertindak


sebagai basa, namun bisa juga terjadi
(2) SO4 2-

NH + OH− → NH− + H O ketika NH3 bertindak


(3) HPO42-
sebagai asam.
(4) NO2-
HPO −
+ H+ → H PO− terjadi ketika
HPO −
bertindak sebagai basa, namun bisa juga terjadi

HPO − + OH− → PO − + H O ketika HPO −

bertindak sebagai asam.

SO − dan NO− hanya bisa berperan sebagai aseptor


proton karena tidak lagi memiliki proton untuk
didonorkan.

Pernyataan (1) dan (3) BENAR.


∴ [𝐵]

10. [SIMAK UI 2014] Perhatikan beberapa Buffer, larutan yang mempertahankan nilai pH, hanya
campuran berikut! bisa dibentuk oleh asam lemah dengan basa
konjugasinya atau basa lemah dengan asam
Campuran Zat pertama Zat kedua
konjugasinya. Campuran tersebut hanya bisa
I 100 mL 100 mL didapatkan dengan mereaksikan asam lemah
CH3COOH HCL 0,05 M berlebih dengan basa kuat atau mereaksikan basa
0,1 M lemah berlebih dengan asam kuat.

II 100 mL 100 mL NH3 Campuran (I) merupakan campuran asam lemah


NaOH 0,1 M 0,15 M dengan asam kuat. Tidak memenuhi syarat.

III 100 mL 100 mL Campuran (II) merupakan campuran basa kuat dengan
CH3COOH KOH 0,15 M basa lemah. Tidak memenuhi syarat.
0,1 M
Campuran (III) yang berlebih adalah basa kuatnya,
IV 100 mL HCL 100 mL NH3 bukan asam lemahnya. Tidak memenuhi syarat.
0,1 M 0,15 M
Campuran (IV) merupakan campuran basa lemah
Yang akan menghasilkan larutan yang dapat berlebih dengna asam kuat. Memenuhi syarat.
mempertahankan nilai pH adalah … Hanya campuran (IV) yang dapat mempertahankan
a. I, II, III nilai pH.

b. I, III ∴ [𝐷]

c. II, III

d. IV

e. I, II, III, IV

Anda mungkin juga menyukai