Anda di halaman 1dari 16

BAHASA INDONESIA

“Penulisan huruf &Pemenggalan Kata”

Oleh kelompok 1:
Dandy Eka Saputra 1601051008
Muhammad Digma.Anbiya 1601051011
Santi Komala Dewi 1601051014
Valen Miranda 1601051001

Dosen : Ayu Setiyo Putri,S.Pd,M.Pd.

JURUSAN D3 PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

hidayatnya,penulis dapat menyelesaikan tugas bahasa indonesia yang berjudul

“Penulisan huruf &Pemenggalan kata” yang diajukan sebagai tugas untuk

memperoleh nilai semester ganjil TA 2016/2017.

Ucapan terimakasih,penulis tujukan kepada :

1. Tuhan YME,atas rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Ibu Ayu Setiyo Putri,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen bidang study yang telah

membimbing dan memberi pengarahan.

3. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

kritik dan saran dari pembaca sangat bermanfaat untuk penyempurnaan tugas ini.

Bandar Lampung,20 September 2016

...........................

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1. Penulisan Huruf
a. Huruf Abjad
b. Huruf Vokal
c. Huruf Konsonan
d. Huruf Diftong
e. Gabungan Huruf Konsonan
f. Huruf Kapital
g. Huruf Miring
h. Huruf Tebal
2. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan Kata Dasar
2. Pemenggalan Kata Jadian (Kata Kompleks)
BAB III PENUTUP
1. Simpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah

Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat

Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran

di sekolah dasar,bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Pelajaran bahasa

Indonesia diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di dalamnya

(kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan

pokoknya adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar

setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu tidak

saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis,

mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan

penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Bahasa tulis mencakup

sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup

macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca. Ada beberapa hal yang perlu

dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas dalam makalah ini. Hal-

hal yang dimaksud adalah penulisan huruf dan pemenggalan kata pada bahasa Indonesia

yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.


2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana penulisan hururf pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan?

b. Bagaimana pemenggalan kata pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan?

3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui cara-cara penulisan huruf dan pemenggalan kata sesuai dengan

Ejaan Yang Disempurnakan.

b. Mahasiswa dapat menerapkan dalam pembuatan laporan-laporan,

makalah, karya tulis, dan skripsi yang sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. PEMAKAIAN HURUF

A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama tiap
huruf disertakan di sebelahnya.
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
Aa a Jj je Ss es
Bb be Kk ka Tt te
Cc ce Ll el Uu u
Dd de Mm em Vv fe
Ee e Nn en Ww we
Ff ef Oo o Xx eks
Gg ge Pp pe Yy ye
Hh ha Qq ki Zz zet
Ii i Rr er

B. Huruf Vokal
 Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri atas huruf a, e*,
i, o, dan u. * Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (
„ ) dapat digunakan jika ejaan
kata menimbulkan keraguan.
Misalnya :
Di mana kecap itu dibuat? Coba kecap dulu makanan itu.

C. Huruf Konsonan
 Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-
huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
Huruf Contoh Pemakaian Dalam Kata
Konsonan Di Awal Di Tengah Di Akhir
b bahasa sebut adab
c cakap kaca -
d dua ada abad
f fakir kafir maaf
g guna tiga balig
h hari saham tuah
j jalan manja mikraj
k kami paksa sesak
l lekas alas kesal
m maka kami diam
n nama anak daun
p pasang apa siap
q Quran furqan -
r raih bara putar
s sampai asli lemas
t tali mata rapat
v varia lava -
w wanita hawa -
x xenon - -
y yakin payung -
z zeni lazim juz

D. Huruf Diftong
 Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au,
dan oi.
Huruf Contoh Pemakaian Dalam Kata
Diftong Di Awal Di Tengah Di Akhir
ai ain syaitan pandai
au aula saudara harimau
oi - boikot amboi

E. Gabungan Huruf Konsonan


 Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan.
Gabungan Huruf Contoh Pemakain Dalam Kata
Konsonan Di Awal Di Tengah Di Akhir
kh khusus akhir tarikh
ng ngilu bangun senang
ny nyata hanyut -
sy syarat isyarat arasy

F. Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat dan  petikan langsung.
Misalnya:
Dia membaca buku
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk
Tuhan.
Misalnya:
Islam, Kristen, Quran, Alkitab.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan, jabatan, instansi yang diikuti nama orang atau
nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik Gubernur Jawa Tengah
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
Catatan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de,
van, dan der (dalam bahasa Belanda), von (dalam bahasa Jerman), atau da
(dalam nama Portugal).
Misalnya: J.J de Hollander Vasco da Gama Dalam nama orang tertentu, huruf
kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata  bin atau binti.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini Siti Fatimah binti Salim
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Misalnya:  
bangsa Eskimo  bahasa Indonesia
6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan
hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah bulan Maulid  bulan Agustus hari Galungan  
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa
sejarah.
Misalnya:
Perang Dunia I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
c. Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang
tidak digunakan sebagai nama.
Misalnya:
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri
geografi.
Misalnya:
Jawa Barat  
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi
yang diikuti nama diri geografi.
Misalnya:
Bukit Barisan Gunung Semeru
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara,
lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi,
kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau dan untuk.
Misalnya:
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) didalam judul buku, majalah, surat kabar, dan
makalah. Kecuali, kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang
tidak terletak pada posisi awal.
Misalya:
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.
Misalnya:
Dr. Doktor
Catatan: Gelar akademi dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk
singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.
12. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang
digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Adik bertanya, “itu apa, Bu?” Besok Paman akan datang.
b. Huruf kapitaltidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan ataun penyapaan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam
penyapaan.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu? Surat Anda sudah kami terima dengan baik.

G. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah,
dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk
dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda
petik.
2 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.
3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan
yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
b. ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia
penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Misalnya:
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta
H. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku,bab,bagian
bab,daftar isi,daftar tabel,daftar lambang,daftar pustaka,indeks,dan lampiran.
Misalnya:
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB I PENDAHULUAN
Bagian Bab : 1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
Daftar,Indeks,dan Lampiran:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
2. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan
sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan
polisemi.
Misalnya:
kalah v 1 tidak menang …2 kehilangan atau merugi..; 3 tidak lulus …; 4
tidak menyamai.

2. PEMENGGALAN KATA

1. Pemenggalan Kata Dasar


Pemenggalan kata dasar, baik kata Indonesia maupun kata serapan, dilakukan
dengan berpegangan pada prinsip otografis.

a. Pemenggalan kata yang mengandung huruf-huruf vokal yang berurutan di


tengahnya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
Contoh:
Buah > bu-ah
Main > ma-in
Saat > sa-at
Ideal > i-de-al

b. Pemengglan bagian kata yang terdiri atas satu huruf vokal (termasuk akhiran
–i).
dia > di-a
dua > du-a
tua > tu-a
menulis > me-nu-lis-i
melukai > me-lu-ka-i

c. Suku kata yang mengandung gugus vokal au, oi, ae, ei, eu, dan ui, baik
dalam kata-kata Indonesia maupaun dalam kata-kata serapan, diperlakukan
sebagai satu suku.
Contoh:
aula > au.la
pulau > pu.lau
santai > san.tai
amboi > am.boi
Akan tetapi, kata seperti Mei, prei, dai, dan sai dipengga; menjadi:
Me-i
pre-i
da-i
sa-i

d. Pemenggalan kata yang mengandung sebuah huruf konsonan dilakukan


sebelum huruf konsonan tersebut.
Contoh:
bapak > ba-pak
kabar > ka-bar
lawan > la-wan
sopan > so-pan
tahan > ta-han
wajar > wa-jar

e. Pemenggalan kata yang mengandung dua huruf konsonan berurutan yang


tidak mewakili satu fonem dilakukan di antara kedua huruf konsonan tersebut.
Contoh:
april > ap-ril
janji > jan-ji
pindah > pin-dah
runding > run-ding
swasta > swas-ta

f. Pemenggalan kata yang di tengahnya terdapat gabungan huruf konsonan


(digraf) yang mewakili fonem tunggal dilakukan dengan tetap mempertahankan
kesatuan digraf tersebut.
Contoh:
akhlak > akh-lak
bangsa > bang-sa
bunyi > bu-nyi
ikhlas > ikh-las
mutakhir > mu-ta-khir
nyanyian > nya-nyi-an

g. Pemenggalan kata yang mengandung tiga atau empat huruf konsonan


berurutan di tengahnya dilakukan di antara huruf konsonan pertama dan huruf
konsonan kedua.
Contoh:
bentrok >ben-trok
ultra >ul-tra
bangkrut>bang-krut.
makhluk>makh-luk
h. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk trans, sbb.
1) Jika trans diikuti bentuk bebas, pemenggalannya dilakukan dengan
memisahkan trans sebagai bentuk utuh dan bagian lainnya dipenggal kata dasar.
Contoh:
transmigrasi >trans-mi-gra-si
transfusi >trans-fu-si
transaksi >trans-ak-si
2) Jika trans diikuti oleh bentuk terikat, pemenggalan seluruh kata dilakukan
dengan mengikuti pola pemenggalan kata dasar.
Contoh:
Transenden >tran-sen-den
transit >tran-sit
Catatan:
transkrip dan transkripsi dipenggal menjadi tran-skrip dan tran-skrip-si.

i. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk eks- dilakukan sbb.


1) Jika unsur ek- ada dalam kata yang mempunyai bentuk sepadan yang
mengandng unsur in- atau –im, pemenggalannya dilakukan antara eks dan unsur
berikutnya. Contoh:
ekstra >eks-tra (bandingkan dengan intra)
ekspor >eks-por (bandingkan dengan impor)
eksplisit >eks-pli-sit (bandingkan dengan implisit)
eksternal >eks-ter-nal (bandingkan dengan internal)
eksklusif >eks-klu-sif (bandingkan dengan inklusif)
2) Bentuk lain yang mengandung unsur eks- dipenggal sebagai kata utuh.
Pemenggalan eks dilakukan di antara k dan s.
Contoh:
ekstrem >ek-strem
eksistensi >ek-sis-ten-si
eksodus >ek-so-dus

j. Pemenggalan kata yang terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu
unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain. Dilakukan di antara unsur-unsurnya.
Contoh:
endoskop à endo-skop >en-do-skop
teleskop à tele-skop >te-le-skop
telegraf à tele-graf >te-le-graf
bioskop à bio-skop >bi-o-skop
biologi à bio-logi >bi-o-lo-gi
demokrasi à demo-krasi >de-mo-kra-si
ionosfer à iono-sfer >i-o-no-sfer
Kecuali:
en-dos-ko-pi
te-le-gra-fis
at-mo-sferis

k. Pemengglalan unsur serapan asing yang berakhiran –isme, sbb.


1) Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –isme dan –isme itu
didahului oleh huruf vokal, dilakukan setelah huruf vokal.
Contoh:
Egoisme >e-go-is-me
Hinduisme >hin-du-is-me
Heroisme >he-ro-is-me
2) Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –isme dan –isme
didahului eleh sebuah huruf konsonan, dilakukan sebelum huruf konsonan
tersebut.
Contoh:
absolutisme >ab-so-lu-tis-me
komunisme >ko-mu-nis-me
fanatisme >fa-na-tis-me

l. Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –anda, –asi, -ida, -ika,
-ikel, dan –tas dilakukan sebagai berikut.
Contoh:
1) –anda: propaganda>pro.pa.gan-da
ayahanda >a-yah-an-da
2) –asi: dedikasi >de-di-ka-si
interogasi >in-te-ro-ga-si
3) –ida: klorida >klo-ri-da
oksida >ok-si-da
4) –ika: logika >lo-gi-ka
matematika>ma-te-ma-ti-ka
5) –ikel: artikel>ar-ti-kel
partikel>par-ti-kel
6) –tas: aktivitas>ak-ti-vi-tas
fasilitas>fa-si-li-tas

m. Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –ak, -al, -ans, -at, -if, -ik,
-is, -or, dan –ur dilakukan sebagai berikut:
1) amoniak>a-mo-ni-ak
2) nasional>na-si-o-nal
3) ambulans>ambu-lans
4) emirat>e-mi-rat
5) relatif>re-la-tif
6) balistik>ba-lis-tik
7) jurnalis> jur-na-lis
8) aktor>ak-tor
9) kultur>kul-tur

n. Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –i dan –iah dilakukan


sebagai berikut.
Contoh:
monarki>mo-nar-ki
deputi>de-pu-ti
badani>ba-da-ni
insani>in-sa-ni
fotografi>fo-to-gra-fi

2. Pemenggalan Kata Jadian (Kata Kompleks)


Pemenggalan kata jadian (kata kompleks) dilakukan dengan berpegangan pada
prinsip gramatikal:

a. Awalan dan akhiran diperlakukan sebagai satuan terpisah.


Contoh:
Berasas > ber-a-sas
Pelajar > pel-a-jar
Hitungan > hi-tung-an
Beruang > ber-u-ang
Beruang > be-ru-ang
Mengukur > meng-u-kur

b. Bentuk gabungan dipenggal lebih dahulu atas satuan-satuannya.


Contoh:
Bagaimana > bagai mana > ba-gai-ma-na
Serbaguna > serba guna > ser-ba-gu-na
Audiovisual > audio visual > au-di-o-vi-su-al
Infrastruktur > infra struktur > in-fra-struk-tur
Saputangan > sapu tangan > sa-pu-ta-ngan
Ekstrakulikulerà ekstra kulikuler > eks-tra-ku-ri-ku-ler
BAB III

PENUTUP

1.Simpulan
Ejaan bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A
sampai Z. Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa
Indonesia sehingga dapat mengikuti perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf
tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, dan gabungan
huruf konsonan. Dalam EYD, terdapat aturan-aturan untuk dapat disebut ejaan
yang sempurna. Yakni: penulisan huruf seperti penggunaan huruf kapital atau
huruf besar, huruf tebal dan penggunaan huruf miring,serta pemenggalan kata
dasar dan kata jadian.

2.Saran
Aturan dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dibuat adalah
untuk pandulan para orang yang sedang menulis sebuah karya atau karangan,
oleh karena itu dalam menulis harus disesuaikan dengan Ejaan Yang
Disempurnakan. Sebagai warga negara Indonesia tidak ada salahnya kita
menerapkan makalah ini dalam pemakaian huruf dan penulisan kata, misalnya
dalam menulis surat, membuat karya tulis, membuat laporan, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.academia.edu/11431080/makalah_pemakaian_huruf_dan_penul
isan_kata_bahasa_indonesia
 https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/hakikat-hakiki-
kemerdekaan/pedoman-umum-ejaan-bahasa-indonesia-yang-
disempurnakan/
 http://rahimiramadhani96.blogspot.co.id/2014/05/pemenggalan-kata.html

Anda mungkin juga menyukai