Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN

PT. KARYA HALIM SAMPOERNA PALANGKARAYA

Disusun Oleh :

BIMA ANDRI SETIAWAN


NIM. 17 39 05

Dosen Pembimbing :

MARETINA EKA SINTA, S.T., M.T.


NIDN. 11 020379 01

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI UNIVERSITAS KRISTEN PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN / PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) yang dilaksanakan di PT. KARYA HALIM SAMPOERNA
PALANGKA RAYA pada Sabtu, 08 Agustus 2020 dengan baik dan sesuai rencana.
Laporan ini ditujukan sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan KKL yang
telah penulis laksanakan. Dalam laporan ini penulis mencoba untuk mengurai
mengenai profil perusahaan yang dikunjungi selama KKL dan memaparkan kegiatan
yang dilaksanakan disana.
Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari perhatian serta
bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Para dosen Fakultas Teknik Universitas Kristen Palangka Raya yang telah
membimbing dan mendampingi selama KKL berlangsung.
2. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Penulis sadar bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan saran dan kritik membangun yang seyogianya dapat membuat laporan
ini menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang baik
kepada penulis sendiri dan kepada para pembaca secara umumnya.

Palangka Raya, 10 Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..........................................................................................3
A. PT. Karya Halim Sampoerna.........................................................................................3
B. Visi dan Misi.................................................................................................................4
BAB III
KEGIATAN YANG DIAMATI.......................................................................................................5
A. Persiapan Bahan Baku..................................................................................................5
B. Bahan Baku Aspal.........................................................................................................6
C. Filter.............................................................................................................................6
D. Bin Dinding...................................................................................................................7
E. Proses Pengeringan Agregat Pada Unit Dryer..............................................................8
F. Pengumpul Debu (Dust Collector)................................................................................8
G. Proses Pemisahan Agregat Pada Hot Screen................................................................9
H. Bin Panas (Hot Binn)...................................................................................................10
I. Proses Akhir Mixer.....................................................................................................10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................................12
1. Kesimpulan.................................................................................................................12
2. Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
DOKUMENTASI.......................................................................................................................15
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lokasi PT. Karya Halim Sampoerna...........................................................3


Gambar 2. Agregat Material Aspal................................................................................5
Gambar 3. Bahan Baku Aspal.......................................................................................6
Gambar 4. Filter Material Aspal....................................................................................7
Gambar 5. Unit Dryer....................................................................................................8
Gambar 6. Alat Pengumpul Debu (Dust Collector)......................................................9
Gambar 7. Asphalt Mixer.............................................................................................11
Gambar 8. Keberangkatan Peserta KKL.....................................................................15
Gambar 9. Alat Berat Pengangkut Material................................................................15
Gambar 10. Ruang Kontrol.........................................................................................16
Gambar 11. Mixer Control..........................................................................................17
Gambar 12. Lokasi Kegiatan KKL PT. Karya Halim Sampoerna..............................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa memiliki peran yang besar dalam proses pembangunan bangsa ini.
Sebagai Agen of Change, mahasiswa berperan untuk melakukan perubahan-
perubahan yang dianggap perlu untuk mencapai kemajuan. Hanya dengan belajar
dibangku kuliah, tidaklah cukup untuk membekali mahasiswa agar memiliki
kemampuan yang memadai. Perlu adanya kunjungan secara nyata sebagai
pengalaman aplikatif.
Kuliah kerja lapangan adalah salah satu bentuk belajar praktek yang
merupakan agaenda rutin yang dilakukan oleh Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Kristen Palangka Raya. Kali ini mahasiswa Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Kristen Palangka Raya berkesempatan
melaksanakan kegiatan kunjungan KKL ke PT. Karya Halim Sampoerna
Palangka Raya.
KKL dilakukan bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
mengenai dunia kerja sehingga mahasiswa dapat menyelaraskan dengan teori
yang sudah didapat ditiap kunjungan yang dilakukan, selain itu para mahasiswa
selanjutnya diberikan tugas untuk melaporkan hasil kunjungan tersebut dalam
bentuk laporan.

B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan yakni dengan rumusan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan PT. Karya Halim Sampoerna Palangka Raya?
2. Bagaimana rangkaian kegiatan di PT. Karya Halim Sampoerna Palangka
Raya?

1
2

C. Tujuan Penulisan
Penulisan laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) memiliki tujuan
antara lain :
1. Menjelaskan yang dimaksud dengan PT. Karya Halim Sampoerna
Palangkaraya.
2. Menjelaksan rangkaian kegiatan di PT. Karya Halim Sampoerna
Palangkaraya.
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. PT. Karya Halim Sampoerna


PT. Karya Halim Sampoerna mengkhususkan diri dalam pengembangan,
produksi penyediaan aspal/bitumen batuan alam olahan dengan memproduksi
aspal campuran panas dengan kinerja yang unggul dalam segala kondisi cuaca.
Selain itu, PT. Karya Halim Sampoerna merupakan perusahaan yang
melayani jasa pengaspalan dan pembangunan konstruksi jalan, baik itu proses
pembangunan jalan dari awal maupun perbaikan. PT. Karya Halim Sampoerna
selalu berusaha untuk dapat lebih memacu potensi dan sumber daya yang ada
dalam melakukan usaha penyaluran aspal yang sangat dibutuhkan dalam proses
pembangunan saat ini.
PT. Karya Halim Sampoerna berlokasi di Jalan Mahir Mahar km. 4,6 No.
88, Kel. Menteng, Kec. Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan
Tengah.

Gambar 1. Lokasi PT. Karya Halim Sampoerna

3
4

B. Visi dan Misi


1. Visi
Menjadi perusahaan penyedia solusi terbaik dalam mendukung
pembangunan infrastruktur jalan raya di Kalimantan Tengah. Dan menjadi
perusahaan publik terkemuka, berbasis produk yang berkualitas dan
mampu menjadi pelopor pembangun yang peduli kepada daerah.
2. Misi
a. Menjadi pilihan utama para pelanggan
b. Mengembangkan profesionalisme karyawan dan mengunjungi tinggi
nilai-nilai etika bisnis.
c. Serta mengedepankan safety dalam operasianal dan ramah lingkungan
dalam proses produksi
BAB III

KEGIATAN YANG DIAMATI

A. Persiapan Bahan Baku


Bahan baku batu pecah/agregat. Agregat adalah bahan utama yang
digunakan untuk lapisan permukaan perkerasan jalan atau beton, agregat ini
diperoleh dari hasil penambangan batu-batuan pada sungai yang ada di daerah
Kalimatan Tengah, kemudian batu-batuan tersebut diproses melalui mesin
perengkahan Stone Crusher yang menghasilkan beberapa jenis agregat sesuai
dengan yang diinginkan. Dalam pekerjaan konstruksi menurut standard SNI
(Standar Nasional Indonesia) tentang penggunaan agregat yang diproduksi
dengan ukuran 1, ½, ¾ inch, dan abu batu pada umumnya, yang selanjutnya
disimpan di gudang untuk dijadikan stock dan sebagian di simpan pada bin-bin
penampungan bahan baku untuk pembuatan aspal. Bahan baku batu
pecah/agregat dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. Agregat Material Aspal

5
6

B. Bahan Baku Aspal


Aspal ialah bahan baku yang digunakan untuk mengikat antara agregat
yang satu dengan yang lainnya atau juga sebagai katalis agar agregat dapat
menjadi satu padu, kuat, keras dan tahan terhadap perubahan cuaca. Jenis aspal
yang digunakan ialah aspal emulasi yang diperoleh dari hasil penyulingan
minyak bumi, diimpor dari berbagai produsen yang ada di dalam maupun luar
negeri. Bahan baku aspal dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Bahan Baku Aspal

C. Filter
Filter adalah bahan penambah pada proses percampuran antara agregat
dengan aspal yang berfungsi untuk menutupi pori-pori yang ada pada
permukaan aspal yang disebabkan karena kurangnya campuran dari gradasi
agregat pada unit timbangan. Bahan pengisis yang ditambahkaan terdiri atas
debu kapur (limestone dust), abu terbang. Bahan pengisi yang ditambahkan
harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan
pengayakan sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia) 03-1968-1990 harus
mengandung bahan yang lolos ayakan No. 200 (75 icron) tidak kurang dari
75% terhadap beratnya. Batu kapur sebagai filter bahan pengisi pori-pori pada
aspal dapat dilihat pada gambar berikut.
7

Gambar 4. Filter Material Aspal

D. Bin Dinding
Bin dingin (coold bin) adalah bak tempat menampung material agregat
dari tiap-tiap fraksi mulai dari agregat halus sampai agregat kasar yang
diperlukan dalam memproduksi campuran aspal panas (hot mix). Bagian
pertama dari AMP (Aspal Mixing Plant) adalah bin dingin, yaitu tempat
penyimpanan fraksi agregat kasar, agregat sedang, agregat halus dan pasir. Bin
dingin harus terdiri dari minimum 3 sampai 5 bak penampung (bin). Masing-
masing bin berisi agregat dengan gradasi tertentu. Agregat-agregat tersebut
harus terpisah satu sama lain, untuk menjaga keaslian gradasi dari masing
masing bin sesuai dengan rencana campuran kerja (RCK). Untuk
memisahkannya, dapat dipasang pelat baja pemisah antara bin. Dengan
demikian maka loader (alat pengangkut) yang digunakan mengisi masing-
masing bin harus mempunyai bak (bucket) yang lebih kecil dari mulut pemisah
masing-masing bin. Jika pemisah tidak ada maka pengisian masing-masing bin
tidak boleh berlebih yang dapat berakibat tercampurnya agregat.
8

E. Proses Pengeringan Agregat Pada Unit Dryer


Agregat yang diperoleh dari hasil penambangan dan telah diproses di
unit stone crusher yang kemudian disimpan pada bin-bin dingin (Cool bin)
yang sesuai dengan ukuran masing-masing selanjutnya disuplai atau diangkut
menuju dryer dengan menggunakan belkonveyor untuk dikeringkan dengan
unit dryer tujuannya untuk menghilangkan kadar air, kadar air harus seminim
mungkin karena kalau tidak akan berpengaruh pada pencampuran aspal
nantinya. Proses pengeringan pada dryer adalah dengan cara membakar agregat
di dalam kilen yang berputar dengan suhu ±150 0 C proses pembakaran dengan
menggunakan bahan bakar solar lama pembakaran ini belangsung selama ± 45
detik dengan kapasitas ± 80 ton/jam. Unit dryer yang ada pada PT. Karya
Halim Sampoerna dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 5. Unit Dryer

F. Pengumpul Debu (Dust Collector).


Alat pengumpul debu (dust collector) harus berfungsi sebagai alat
pengontrol polusi udara di lingkungan lokasi AMP (aspal mixing plant). Gas
buang yang keluar dari sistem pengering ditambah dengan dorongan kipas
pengeluar (exhaust fan) akan dialirkan ke pengumpul debu. Alat pengumpul
debu yang tidak berfungsi dengan baik akan menyebabkan terjadinya polusi
udara, dan ini terlihat jelas dari adanya kotoran atau debu di pohon-pohon atau
9

atap rumah di sekitar lokasi AMP (Aspal Mixing Plant). Pada PT. Karya Halim
Sampoerna yang digunakan adalah sistem pengumpul debu jenis basah (wet
scrubber dust collector), debu yang terbawa gas buangan disemprot dengan air,
sehingga partikel berat akan terjatuh ke bawah dan gas yang telah bersih keluar
dari cerobong asap. Partikel berat tersebut kemudian dialirkan ke bak
penampung (bak air). Jika pada bak air penampung terlihat jelaga yang
mengambang dengan jumlah yang cukup banyak, maka hal ini menunjukkan
terjadi pembakaran yang tidak sempurna pada pengering (dryer). Untuk
mencegah hal yang tidak diinginkan maka dilakukan koreksi atau perbaikan
pada pengering (dryer).

Gambar 6. Alat Pengumpul Debu (Dust Collector)

G. Proses Pemisahan Agregat Pada Hot Screen.


Agregat yang panas yang telah melalui proses pembakaran
dari dryer selanjutnnya di bawa oleh hot elevator menuju ke atas tower untuk di
10

lakukan pemisahan pada hot screen, peroses pemisahan agregat ini adalah
dengan cara gravitasi agregat dijatuhkan pada ayakan/screen yang dirancang
sedikit miring agar dapat mengayak atau memisahkan agregat sesuai dengan
ukurannya masing-masing. Pada screen dilengkapi alat bantu
yaitu vibrator yang berfungsi untuk menggetarkan ayakan agar terjadi ayakan
yang optimal. Agregat yang telah disaring/dipisahkan berdasarkan ukurannya
kemudian masuk pada unit hot bin guna untuk menampung sementara agregat
yang akan masuk pada timbangan.

H. Bin Panas (Hot Binn)


Bin panas (hot bin) dipasang pada AMP (aspal mixing plant) jenis
takaran (batch). Pada AMP (aspal mixing plant) jenis takaran umumnya akan
terdapat 4 bin yang dilengkapi dengan pembatas yang rapat dan kuat dan tidak
boleh berlubang serta mempunyai tinggi yang tepat sehingga mampu
menampung agregat panas dalam berbagai ukuran fraksi yang telah dipisah-
pisahkan melalui unit ayakan panas.

I. Proses Akhir Mixer.


Mixer adalah alat untuk proses pencampuran dimana agregat yang telah
dipanaskan dan telah melalui timbangan ditakar sesuai dengan komposisi yang
diinginkan selanjutnya dituangkan kedalam mixer dengan membuka pintu bin
panas menggunakan sistem hidrolik yang dikendalikan secara otomatis/manual.
Proses pencampuran pada mixer adalah proses pencampuran antara agregat
panas, aspal, dan filler dengan suhu ± 1500C cara pengadukan
dilakukan dengan memutar poros pengaduk dengan menggunakan motor listrik
lama pengadukan antara 30-40 detik pengadukan dengan kapasitas 800 kg/ 30-
40 detik setelah itu agregat yang telah sehomogen mungkin dicampurkan maka
akan dituang langsung ke dalam truk pengankut dengan cara membuka pintu
bukaan yang ada pada bagian bawah mixer dengan control hidrolik. Campuran
aspal beton yang telah keluar dari mixer ini bersuhu ± 1500C dan setiap jamnya
11

suhunya akan berkurang ± 2.5 - 50C. Alat mixer dapat dililat pada Gambar
berikut.

Gambar 7. Asphalt Mixer


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah salah satu bentuk belajar praktek
yang merupakan agaenda rutin yang dilakukan oleh Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Kristen Palangka Raya. KKL dilakukan bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai dunia kerja sehingga
mahasiswa dapat menyelaraskan dengan teori yang sudah didapat ditiap
kunjungan yang dilakukan.
Dari kunjungan ke PT. Karya Halim Sampoerna, mahasiswa mengetahui
bahwa PT. Karya Halim Sampoerna merupakan perusahaan yang melayani jasa
pengaspalan dan pembangunan konstruksi jalan, baik itu proses pembangunan
jalan dari awal maupun perbaikan.
KKL ke PT. Karya Halim Sampoerna adalah suatu strategi yang memberi
peluang peserta mengalami proses belajar melalui meninjau langsung pada
pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya KKL, penulis dapat merasakan
bagaimana pelaksanaan praktek langsung di lingkungan dunia kerja yang
dibimbing oleh pihak perusahaan, dan bahkan kami dapat mengukur sejauh
mana penguasaan ilmu sipil.

2. Saran
Dari pelaksanaan KKL yang telah dijalani, penulis memiliki beberapa
saran yang diharapkan dapat menjadi masukan demi perbaikan pelaksanaan
program ini di masa mendatang, diantaranya:

12
13

a. Pihak Universitas diharapkan dapat mempersiapkan program ini lebih


matang sehingga tidak terkesan mendadak dan apa yang menjadi tujuan dari
program ini benar-benar dapat dirasakan oleh mahasiswa.
b. Sebelum pelaksanaan KKL, sebaiknya mahasiswa diberikan pembekalan
yang lebih terperinci terlebih dahulu tentang tujuan pelaksanaan serta apa
kewajiban yang harus dilakukan mahasiswa selama program berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Herman Technic. 2016. Proses Pembuatan Aspal Jalan. Indonesia.

PT. Karya Halim Sampoerna. 2020. Profil Perusahaan. Palangka Raya.

Univesitas Batanghari. 2016. Pembekalan Kuliah Kerja Lapangan. Jambi.

14
DOKUMENTASI

Gambar 8. Keberangkatan Peserta KKL

Gambar 9. Alat Berat Pengangkut Material


Gambar 10. Ruang Kontrol
Gambar 11. Mixer Control

Gambar 12. Lokasi Kegiatan KKL PT. Karya Halim Sampoerna

Anda mungkin juga menyukai