Anda di halaman 1dari 12

MODUL

KEBIJAKAN KESEHATAN PEMERINTAH DI BIDANG KESEHATAN

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL INDONESIA

D III KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

PENDAHULUAN ......................................................................................................................

TUJUAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN UMUM.......................................................................................................................................

TUJUAN KHUSUS ...............................................................................................................................

URAIAN MATERI :

- SEJARAH PERKEMBANGAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL ......................................


- PENGERTIAN KEBIJAKAN KESEHATAN NASIONAL
- TUJUAN KEBIJAKAN KESEHATAN NASIONAL
- PRIN SIP KEBIJAKAN KESEHATAN NASIONAL
- PERMENKES JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
- LINGKUP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
- SYARAT –SYARAT PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
- KARTU INDONESIA SEHAT (KIS )

KEPUSTAKAAN .............................................................................................................................

EVALUASI PEMBELAJARAN

TUGAS MAHASISiWA
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Ilahi dengan Rahmat dan hidayahnya mdul pembelajaran
metodologi keperawatan terselesaikan tepat waktu untuk pemebelajaran semester ganjil ini. Modul
ini dapat dipergunakan sebagai acuan mahasiswa sehingga terarah dalam mengikuti perkulihan dan
diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan materi yang ada dalam modul lebih luas lagi dengan
tugas-tugas diberikan oleh penulis modul sehingga jangkauan materi berwawasan lebih luas lagi ,
diharapkan mahasiswa memahami isi subtasi dari bahan ajar jaminan kesehatan nasional indonesia.

Dengan terselesaikan modul ini ,kami mengucapkan terimakasih atas motivasi yang diberikan oleh :

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sultan ageng Tirtayasa


2. Ketua Program Study D3 Keperawatan Fakultas kedokteran Untirta

Dengan penuh harap dari penulis agar modul kelompok kuliah dasar keperawatan dapat ditempuh
mahasiswa dengan mencapai kompetensi yang maksimal melalui evaluasi .

Penulis

Serang 14 Agustus 2021

Hj Erna Lestari SKp MPH


TUJUAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH :

Menguasi Konsep kebijakan kesehatan di bidang kesehatan secara komperhensip tentang Jaminan
Kesehatan Nasional Indonesia

TUJUAN UMUM :

Diharapkan mahasiswa memahami konsep kebijakan pemerintah di bidang kesehatan tentang


jaminan kesehatan nasional indonesia

TUJUAN KHUSUS ;

1. Mahasiswa mampu menguraikan sejarah Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia


2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Jaminan Kesehatan nasional
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan Jaminan kesehatan nasional
4. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip Permenkes jaminan kesehatan nasional ,
5. Mahasiswa mampu mengenal lingkup jaminan kesehatan nasional
6. Mahasiswa mampu mengerti syarat-syarat menjadi peserta jaminnan kesehatan nasional
7. Mahasiswa mampu mengerti kartu Indonesia Sehat

URAIAN POKOK BAHASAN :

1. SEJARAH PERKEMBANGAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL


Jaminan pemeliharaan kesehatan di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak zaman kolonial
Belanda, dan setelaah kemerdekaan, pada tahun 1949, setelah pengakuan kedaulatan
Pemerintah Belanda ,upaya untuk menjamin kebutuhan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat khususnya pegawai negeri sipil beserta keluarga ,tetap dilanjutkan Prof
GA Siwabessy , selalu menteri kesehatan yang menjabat pada saat itu mengajukan
sebuah gagasan untuk perly segera menyelenggarakan program asuransi kesehatan
semesta ( Universal health insurence).
Sejarah perkembangan jaminan kesehatan di Indonesia dari tahun 1960 – 2014
a. 1960 -1970
- Surat keputusan Menteri Kesehatan RI No 865 tahun 1960 memperkenalkan
program pemeiharaan kesehatan disebut “ Jakarta Pilot Project di Jakarta
- Menteri kesehatan Prof GA Siwabessy membentuk Badan Penyelenggara
dana Pemeliharaan Kesehatan ( BPDPK) yang diberada didepartemen
kesehatan untuk mengelola asuransi pegawai negeri
- Menteri Tenaga kerja Awaloedin Djamin membentuk tim kerja Kesejahteraan
pegawai Negeri (TKKPN)
- KePres no 122 tahun 1968menetapkan potongan gaji pegawai negeri sebesar
5 % untuk membiayai pemeliharaan kesehatan

b. 1971-1980
- PerPres no 8 tahun 1977 menetapkan iuran sebesar 2 % gaji pokok berlaku
pada pegawai aktif dan pensiunan
- Sistem kapitasi kepada mulai diperkenalkan di puskesmas Jakarta
- BPDPK membatasi jumlah anak yang ditanggung sebanyak 3 0rang
c. 1981-1990
- PP 2 No 22 dan 23 tahun tahun 1984 menetapkan pengelolaan asuransi
kesehatan PNS dipisahkan dari Departemen Kesehatan
- BPDPBK berubah menjadi perusahan umum Husada bahakti disingkat PHB
d. 1991-2000
- Perum BPHB ditingkatkan keleluasannya menjadi PT Asuransi Kesehatan
Perser ataun PT Askes melalui PP no 6 tahun 1992
- UU No 23 tahun 1992 tentang tenaga kesehatan mewajibkan Pemerintah
menyelenggarakan program jaminan
- PerMenkes No 571 tahun 1993 Pemerintah Menyelenggarakan JKM
- Kepmenkes No 1122 tahun 1994 mengatur pemberian tanda pengenal bagi
keluarga miskin dalam bentuk kartu sehatuntuk berobat ke Puskesmas
- Surat keterangan tidak mampu (SKTM) dapat diguanakan untuk pengobatan
fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah
- Pengembangan dokter keluarga dalam penyelenggaraan Program JPKM
berdasarkan KepMenkes no 56 tahun 1996
e. 2000-2014
- Berdasarkan KepMenkes no 781 tahun 2003 , No 1099 tahun 2003 dan 1141
tahun 20-3 , pemerintah melaksanakan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga (JPK Gakin ) di 3 Propinsi dan 13 Kabupaten
- Penyelenggarakan Program Jaminan Masyarakat Miskin ( JKMM/Askeskin)
- Pemerintah mengesahkan UU No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional
- Pemerintah membentuk UU no 24 tahun 2021 tentanf Badan Pelaksana
Jaminan Sqsial (BPJS)
- Implemtasi Jaminan Kesehatan Nasional melalui UU SISn
- PT Askes dibubakan diganti dengan BPJS Kesehatan mulai beroperasi 1
Januari 2014 – sekarang

2. LATAR BELAKAN Jaminan Kesehatan Nasional


Kesehatan adalah hak dasar setiap orang dan semua warga negara berhak
mendapatkan layanan kesehatan . UUD 45 ,mengamanatkan bahwa janinan
kesehatan bagi masyrakat khususnya yang n=miskin dan tidak mampu adalah
tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah. Pada UUD 45 Perubahan ,pasal 34
ayat 2 menyebutkan bahwa negara mengembangkan Sisten Jaminan Sosisl bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pe,erintah menjalankan UUD 45 tersebut dengan
mengeluarkan TT no 40 th 2004 tentang sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) untuk
memberikan jaminan sosial menyeluruh bagi setiap orang dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang layak menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang
sejag=htera ,adil ,makmur . Didalam UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan juga
ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memeperoleh
akses atau sumber daya dibidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan terjangkau seseuai dengan UUNo 40 tahun 2004, SJSN
diselenggatakan dengan mekanisme Asuransi Sosial dimana setiap peserta wajib
membayar iuran guna memberikan perlindungan atas resiko sosial ekonomi yang
menimpa peserta dan/atau anggota . Dalam SJSN terdapatlah JKN yang merupakan
bentuk komitmen pemerintah terhadap pelaksanaan JKM Indonesia seluruhnya.
Sebelum JKN pemerintah telah berupaya merintis beberapa bentuk jamain sosial
bagi PNS, pensiunan dan veteran < JPK JAMSOSTEK bagi pegawai BUMN dan
swata ,serta jaminan kesehatan bagi TNI dan Polri. Untuk masyarakat miskin ,tidak
mampu semenjalk tahun 2005. Kementrian Kesehatan telah melaksanakan program
jaminan kesehatan sosial, yang awalnya dikenal dengan nama program jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin (JPKMM) atau lebih populer dengan
nama ASKESKIN ( asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin) ( lihat sejarah diatas
perubahan nama –nama JKN
3. Pengertian Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia
Jaminan kesehatan Nasional (JKN ) merupakan bagian dari Sistem jaminan Sosial
Nasional ( SJSN ) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme
asuransi kesehatan ssial yang bersifat wajib ( mandatory) berdasarkan
Undang-Undang No 40 tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk
memenuhi kebutihan dasar kesehatan masyarakat yang layak diberikan
kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iuran dibayar oleh
Pemerintah. Peogram ini mulai diimplementasikan sejak januari 2014
4. TUJUAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Menjamin peserta memperoleh manfaat kesehatan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
- Membeikan kepastian finasial bagi masyarakat saat membutuhkan pelayanan
kesehatan
5. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional
- Meningkatkan derajad kesehatan seluruh bangsa Indonesia
- Memberikan dan melaksanakan program promotif dan preventif khususnya
peserta yang menserita penyakit kronis adalah prolanis atau program
pengelolaan penyakit kronis ( DM , Stroke< Jantung , hipertensi dll )
- Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh ,
mulai dari peningkatan kesehatan ( Promotif), pencegahan Sakit ( preventif )
pengobatan (kuratif ) termasuk obat-obat dan bahan medis habis pakai ,
meliputi pelayanan kesehatan perorangab yang bersifat non spesifik (primer )
meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap yang diberikan oleh :
 Puskesmas atau yang setara
 Praktek amndiri dokter
 Praktek mandiri dokter gigi
 Klinik pratama atau yang setara termasuk Faskes tingkat pertama milik
TNI /POLRI
 Rumas Sakit kelas D Pratama atau yang setara
 Faskes penunjang apotik dan Laboratorium
- Rawat Jalan tingkat pertama (RJTP ):

a). Manfaat yang ditanggung :

1. Pelayanan promosi kesehatan perorangan (promotif dan preventif ) :


a. Penyuluhan kesehatan perorangan
b. Immunisasi rutin Keluarga berencana : konse;ing ,kontrasepsi
,vasektomi dan tubektomi kerjasama dengan BKKBN
c. Skrining riwayat kesehatan dan pelayanan penapisan kesehatan
tertentu
d. Peningkatan kesehatan bagi peserta penderita penyakit kronis
2. Pelayanan kuratif dan rehabilitatif ( pengobatan ) mencakup :
a. Administrasi pelayanan
b. Pemeriksaan ,pengobatan dan konsultasi medis
c. Tindakan medis non spesifik ,baik operatif maupun non operatif
d. Pelayanan obat , alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
e. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama
3. Pemeriksaan, pengobatan dan tindakan pelayanan kesehatan gigi
tingkat pertama

b). Prosedur Pelayanan

1(. Peserta datang Ke Faskes tingkat pertama (FKTP) ,tempat peserta


kesehatan ,menunjukan kartu peserta JKN-KIS /KIS digital dengan atau
(KTP/SIM /KK)

2) peserta memperoleh layanan kesehatan pada (FKTP) tempat peserta


terdaftar

3) apabila peserta melakukan kunjungan keluar domisili karena tujuan


tertentu yang bukan merupakan kegiatan rutin, atau dalam keadaan
kedaruratan medis ,peserta dapat megakses pelayanan RJTP pada FKTP
lain yang diluar wilayah FKTP terdaftar . paling banyak 3 kali kun jungan
dalam waktu maksimal bulan FKTP yang sama

4). Setelah mendapatkan pelayanan peserta mendatangani bukti


pelayanan pada lembar yang disediakan oleh masing-masing FKTP
5) atas indikasi medis apabila peserta memerlukan pelyankes lanjutan ,
peserta dirujuk kr Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan yang bekerjasama
dengan BPJS kesehatan sesuai sistem rujukan berjenjang secara online

- Pelayanan JKN tidak dapat dimanfaatkan untuk untuk kasus –kasus yang tidak
ssuai prosedur seperti : penyalah guaan narkoba . ketergantungan alkohol,
sengaja menyakiti diri sendiri atau melakukan hobi berbahaya, pelayanan
kosmetik ,dan estetik , pelayanan orthodonsi dan lpelayanan infertilitas .
sedang pelaayanan penyakit akibat bencana atau kejadian luar biasa menjadi
tanggung jawab pemerintah .

6. PRINSIP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL


a.Program Jaminan Kesehatan Nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip
asuransi sosial , prinsip ekuitas, yaitu kesamaan dalam memperolehpelayanan sesuai
dengan kebutuhan medis yang tidak terkait dengan besaran iuran yang telah
dibayarkan
b. BAGAIMANA PRINSIP PELAKSANAAN PROGRAM JKN
sesuai dengan UU th 40n th 2004 tentang SJSN, maka jaminan kesehatan Nasional
dikelola dengan prinsip :
- Gotong Royong : dengan kewajiban peserta membeyar iuran maka akan
terjadi prinsip gotong royong dimana yang sehat membantu yang sakit ,yang
kaya membantu yang miskin
- Nirlaba : Badan penyelenggara Jaminan sosial tidak diperbolehkan mengambil
untung > Dana dikumpulkan dari masyarakat adalah dana amanat .sehingga
hasil pengembangannya harus dimanfaatkan untuk kepentingan peserta
- Keterbukaan . kehati-hatian .akuntabilitas, effesiensi dan effektifitas . Prinsip
manajemen ini mendasari seluruh pengeloalaan dana yang berasal dari
iuaran peserta dan hasil pengembangan
- Protabilitas . Prinsip ini menjamin bahwa sekalipun peserta berpindah tempat
tinggal atau pekerjaan ,selama masih diwilayah Negara RI tetap dapat
mempergunakan hak sebagai peserta JKN
- Kepeertaan bersifat wajib ., agar seluruh raktyar menjadi peserta sehingga
dapat terlindungi . Penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan
ekonomi rakyat dan Pemerintah., serta kelayakan penyelenggraan program
- Dana Amanat : dana yang terkumpul merupakan dana titipan kepada badan
pengelola untk dikelola dengan baik –baik demim kepentingan peserta
- Hasil pengloaan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk
pengembangan program dan untuk sebesar-besarnay kepentingan peserta
7. PERATURAN PEMERINTAH JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Sebagai landasan hukum JKN terdapat pada : UUD 45, Peraturan Pemerintah <
Perpres. PerMenkes < Kemenkes, Surat Edaran dapat anda cari .

Kebijakan peraturan pemerintah mengenai JKN bisa anda pelajari pada :


- NO 64 tahun 2020 tentang perubahan kedua atas peraturan Presiden Nomor
82 tahun 2018 .
- Peraturan Presiden Nomor 75 tahun 2019 - UU nomor 40 th 2004
- Peraturan Pemerintah (PP ) Jaminan Kesehatan Indonesia antara lain :
 PP 101 th 2012 tentang penerima bantuan iuran jaminan kesehatan
 PP No 82 th 2013 tentang modal awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan
 PP nomor 85 th 2013 ; tentang tatacara hubungan antar lembaga BPJS
 Ppno 86 tahun 2013 tentang cara pengenaan sanki administrasi pada pemberi
kerja selain penyelnggara negara dan setiap orang , selain pemeberi kerja
,penerima nbantuan iuran dlam BPJS
 PP no 87 20153, tentang pengelolaan aset jaminan sosial kesehatan
 PP non 88 2013 ; tentang tata cara pengenaan sanki administratif bagi
anggoat Dewan Pengawas dan aanggota dereksi BPJS

8. RUANG LINGKUP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 tahun 2014 , tentang pedoman


pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional , terdapat ruang lingjup
pengaturan Pedoman Pelaksanaan JKN ini meliputi : penyelenggaraan ,peserta dan
kepesertaan,pelayanan kesehatan ,pendanaan, badan penyelenggara dan hubungan
antar lembaga ,monitoring dan evaluasi ,pengawasan, dan penangguhan keluhan

9. SYARAT-SYARAT JAMINAN KESEHATAN NASIONAL


Kepesertaan Program JKN wajib baginpenduduk Indonesia .termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enem) bulan di Indonesia ,yang telah membayar
iuran .Peserta JKN erdiri dari peserta penerima bantuan iuran ( PBI) , untuk yang
miskin dan tidak mampu dan peserta Non Penerima Bantuan iuaran ( Non PBI )

10. KARTU INDONESIA SEHAT

Program jaminan kesehatan KIS merupakan program asuransi kesehatan sosial memberikan
perlindungan kesehatan bagi seluruh penduduk indonesia dengan jaminan pada hampir
seluruh rakyat . Hal ini berkaitan dengan UUD 45 pasal 34 ayat 2

Program Kartu Indonesia Sehat merupakan sebuah layanan jaminan kesehatan yang
dikhususkan untuk masyarakat yang kurang mampu agar mendapakan layanan kesehatan ,
sesuai kondisi dengan penyakit dideritanya penenerima KIS , dan tidak sama sekali iuaran
perbulan (gratis) KIS merupakan perluasaan program JKN yang diluncurkan pada th 2014
KIS berfungsi sebagai kartu jaminan kesehatan yang dipergunakan untuk mendapatkan
layanan kesehatan

KIS merupakan singkatan dari Kartu Indonesia Sehat . Kis adalah tanda kepesertaan Progran
JKN yang diterbitkan oleh BPJS Kesehatan yang dipergunakan untuk memperoleh laynan
kesehatan yang komperhensif pada fasilitas kesehatan melalui mekanisme rujukan
berjengjang dan atas infdikasi medis . Untuk kartu tanda kepersertaan lain seperti eks
ASKes, eks Jamkesmas ,kartu JKN BPJS Kesehatan <masih tetap berlaku sesuai ketentuan
sepanjang belum diganti dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS)

Jadi disimpulkan bahwa JKNN adalah nama Program ,PBJS kesehatan adalah lembaga yang
menjalankan ,dan KIS adalah kartu keanggotaannya

a. TIGA PERBEDAAN KIS DENGAN BPJS YANG PERLU DIKETAHUI

Jika berbicara mengenai asuransi kesehatan kehadiran kartu indonesia sehat dan badan
Peneyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan yang lebih populer dikenal dengan nama BPJS
kesehatan atau merupakan layanan proteksi kesehatan yang cukup terjangkau namun
manfaatnya beragam . Namun diluar biaya ,fungsi ,serta manfaat serupa yang ditawarkan ,
perbedaan Kis dan BPJS selalu muncul dalam diskusi . Pasalnya baik KIS maupun BPJS sama-
sama merupakan layanan proteksi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
yang bertujuan menjaminkesehatan seluruh masyarakat ditanah air .

b. PERBEDAAN KIS DENGAN BPJS

Meskipun memiliki skema yang berbeda , nyatanya KIS dan BPJS masuk dalam program
pemerintah ysng sama yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diluar perbedaan KIS dan
BPJS , program tersebut dicanangkan oleh pemerintah lalu dikelola oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial agar program tersebut dapat dihjalankan dengan baik serta
tepat sasaran . Meskipun adanya perbedaan KIS dan BPJS Kesehatan , pemerintah ingin
memberi kepastian bahwa seluruh orang di Indonesia bisa terlindungi dengan jaminan
kesehatan yang adil, komperhensip dan merata diluar aspek biaya dan tata kellola , berikut
ini adalah perbedaan KIS dan BPJS yang perlu diketahui agar mendapatkan layanan
kesehatan yang sesuai : 1. Kewajiban memiliki layanann, lokasi layanan kesehatan , 3
perbedaan disegi manfaat .
KEPUSTAKAAN

JKN , Jaminan Kesehatan Nasional , Untuk Indonesia lebih sehat , Pusat pemberdayaan dan
jaminan kesehatan Sekjen Kementrian RI , Jakarta

New Jamkesmas . Portal Resmi BPJS ,Kesehatan , Jakarta 13 oktober 2017

Martabat , www. Jamsosindonesia .Com ,2019, Memahami manfaat JKN dan Posedur
Pelayanan , JamSOs Indonesia , Jakarta

Kementrian Kesehatan , 2014, Peraturan Menteri Kesehatan No 28 tahun 2014 tentang


Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional , Jakarta

Peraturan presiden RI no 19 th 2016 tentang perubahan kedua atas peraturan presiden no


12 th 2013 tentang Ja minan Kesehatan Nasional , Jakarta
EVALUASI PEMBELAJARAN

Instruksi : Berilah jawaban Singkat pertanyaan dibawah ini dan bagi sesuai kelompok

1. Carilah Peraturan Pemerintah yang belum dijelaskan di materi baghasan diatas ?


2. Carilah Peraturan Kementrian Kesehatan dan jelaskan yang belumtercantum dalam
pokok bahasaan diatas ?
3. CarilaH Keputusan Presiden Yang belum dijelaskan diatas ?
4. Uraikan dengan detail UUD, UU yang mengatur jaminan Kesehatan N asional
5. Sebutkan susunan managemen Jaminan Kesehatan Nasional
6. Jelaskan teknik mendapatkan kartu kis ?
7. Program apa sajakah yang dapat dijangkau JKN dengan Kartu KIS ?
8. Carilah contoh Implemtasi JKN di Indonesia ? masing 2 kelompok membuat contoh
satu implementasi di DKI, Jabar, Banten , Bali, Jateng, Jogyakarta , DI Aceh

SELAMAT MENGERJAKAN DAN LAPORKAN SETELAH PERTEMUAN KE 2 selesai

Anda mungkin juga menyukai