Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KELUARGA PENYAKIT ASMA


KEPERAWATAN KELUARGA

Dosen Pengampu : Fertin Mulyanasari, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh:

Wulan Safitri

344070180113

Kelas 3B

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN AJARAN 2020/2021


LAPORAN PENDAHULUAN

1. Pengertian

Menurut Depkes RI, dikutip oleh Effendy, 1998 : 32

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.

Menurut Sayekti 1994 dikutip Suprajitno, 2004 : 1

Keluarga adalah satu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara
orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri,
atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Menurut UU. No. 10 Tahun 1992

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas suami-istri atau
suami-istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.

Asma adalah suatu keadaan dimana saluran napas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan;
penyempitan ini bersifat berulang namun reversible, dan diantara episode penyempitan
bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal (sylvia A.dkk, yang
dikutip oleh Amin Huda Nurarif, 2015)

Asma adalah suatu gangguan pada saluran bronkhial yang mempunyai ciri
bronkospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran napas) terutama pada
percabangan trakeobronkhial yang dapat di akibatkan oleh berbagai stimulus seperti oleh
faktor biokemikal, endokrin, infeksi, otonomik, dan psikologi (Somantri, 2009).

Dan menurut Davey (2008), asma merupakan keadaan inflamasi kronis yang
menyebabkan obstruksi saluran pernapasan reversible dan gejala berupa batuk, mengi
atau wheezing, dada terasa terikat dan sesak napas.
2. Tipe dan struktur keluarga
a. Tipe Keluarga
Nuclear family (keluarga inti): terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang masih menjadi
tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari keluaga yang lainnya.
b. Struktur Keluarga

Ny.R (41
Tn.S (48
Tahun)
Tahun)

Tn. R ( 22 Ny. A An. E ( 2


An. E ( 9
Tahun) ( 18 Tahun )
Tahun )
Tahun)

3. Tugas dan fungsi keluarga

Tugas keluarga menurut Friedman (1998) dalam bidang kesehatan yaitu:


 Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya
 Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
 Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
 Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan perkembangan
kepribadian anggota keluarga
 Mempertahankan hubungan social balik antara keluarga dan lembaga kesehatan
yang ada
Pada dasarnya tugas pokok keluarga yaitu:
 Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
 Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
 Pembagian masing-masing anggota sesuai dengan kedudukannya masing-masing
 Pengatur jumlah anggota keluarga
 Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
 Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
 Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
4. Fokus pengkajian keluarga
Hal yang menjadi focus saya dalam pengakjian masalah keluarga ini adalah karena
adanya keturunan penyakit Asma dan karena masalah pola kebiasaan sehari-hari yang
tidak baik seperti merokok, karena itu bisa menyebabkan timbulnya penyakit Asma pada
keluarga.
5. Diagnosa keperawatan
a. Pola Nafas Tidak Efektif
b. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
6. Luaran dan intervensi

No. Luaran Intervensi


1. Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi
keperawatan pada masalah Pola Observasi
nafas selama 2x24 jam pola  Monitor
nafas membaik dengan kriteria frekuensi,irama,
hasil : kedalaman dan upaya
 Dispnea menurun nafas
 Penggunaan otot  Monitor pola nafas
bantu nafas menurun
 Pemanjangan fase Terapeutik
ekspirasi menurun  Atur interval
 Frekuensi nafas pemantauan respirasi
membaik sesuan kondisi pasien
 Kedalaman nafas Edukasi
membaik  Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan

2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas


keperawatan pada masalah Observasi
bersihan jalan nafas selama 2x24  Monitor pola nafas
jam bersihan jalan nafas (frekuensi,kedalaman,u
meningkat dengan kriteria hasil : saha nafas)
 Wheezing menurun  Monitor bunyi nafas
 Dispnea menurun tambahan (mis.
 Gelisah menurun Gurgling, mengi,

 Frekuensi nafas membaik whzeeng, ronkhi

 Pola nafas membaik kering)


Terapeutik
 Pertahankan kepatenan
jalan nafas dengan
heed-tilt dan chin-lift
 Posisikan semi fowler
atau fowler
 Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi
 Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator, eskpektoran,
mukolitik, jika perlu

7. Daftar Pustaka
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-keluarga-menurut-para-ahli/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62302/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-sunitig0a0-5108-2-bab2.pdf

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta:
DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta:
DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai