Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR

OKSIGENASI

Disusun Oleh :

INDAH WIWI RAHAYU

NIM : C1021016

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

2022
BAB 1

KONSEP DASAR OKSIGENASI

1.1 Kebutuhan dasar Oksigenasi

1.1.1 Bersihan jalan napas tidak efektif

Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk


mempertahankan jalan napas tetap paten. Pengertian lain juga mengartikan bahwa
bersihan jalan napas tidak efektif merupakan keadaan dimana individu mengalami
ancaman yang nyata atau potensial berhubungan dengan ketidakmampuan untuk batuk
secara efektif.

1.1.2 Pola napas tidak efektif

Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.


Keefektifan jalan napas sangat dipengaruhi oleh keadaan sistem kesehatan paru.
Beberapa kelainan sistem pernapasan seperti obstruksi jalan napas, atau keadaan yang
dapat mengakibatkan obstruksi jalan napas, infeksi jalan napas, serta gangguan-
gangguan lain yang dapat menghambat pertukaran gas dan empisema

1.2 Tujuan pemenuhan kebutuhan dasar Oksigenasi

1.2.1 Bersihan jalan napas tidak efektif

Tujuan dilakukannya tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dengan


kriteria hasil sputum berkurang atau bahkan tidak ada sekresi yang tertahan, batuk
efektif, pola dan frekuensi napas membaik

1.2.2 Pola napas tidak efektif

Tujuan dilakukannya tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dengan

kriteria hasil tekanan ekspirasi dan inspirasi meningkat, dypsnea (3 sedang), frekuensi
dan kedalaman napas membaik

1.3 Faktor yang berhubungan

Terdapat faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi, yaitu :


a. Faktor fisiologis

Gangguan pada fungsi fisiologis akan berpengaruh pada kebutuhan oksigen


seseorang. Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi pernapasannya , diantaranya
adalah :

1) Penurunan kapasitas angkut oksigen

2) Hipersekresi jalan napas, dan lain-lain

1.2 Gangguan atau masalah yang muncul

Permasalahan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari
adanya gangguan yang terjadi pada sistem respirasi, baik pada anatomi maupun fisiologis
dari organ-organ respirasi. Gangguan pada masalah keperawatan tersebut adalah
insufisiensi pernapasan, yaitu kondisi yang menyebabkan terganggunya pengangkutan
oksigen dari paru-paru ke jaringan. Misalnya seperti penurunan aliran darah ke jaringan
yang disebabkan oleh curah jantung yang rendah.

1.3 Tanda dan gejala

Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, manifestasi klinis yang dari


gangguan oksigenasi tersebut, yaitu :

a. Gejala dan tanda mayor :

1) Subjektif : -

2) Objektif :

- Batuk tidak efektif

- Sputum berlebih

- Mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering

b. Gejala dan tanda minor :

1) Subjektif :

- Dipsnea

2) Objektif :
- Frekuensi napas berubah

- Pola napas berubah

BAB 2

ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian

2.1.1 Keluhan utama

Gejala yang menjadi keluhan utama adalah sesak napas. Keluhan utama lain
yang biasa muncul pada pasien dengan gangguan kebutuhan oksigen antara lain
batuk, peningkatan produksi sputum, dispnea, wheezing.

2.1.2 Riwayat kesehatan sekarang

Berisi tentang kapan terjadinya sesak nafas, penyebab terjadinya sesak nafas,
serta upaya yang telah dilakukan oleh pasien untuik mengatasinya

2.1.3 Riwayat kesehatan dahulu

Adanya riwayat sesak nafas atau penyakit lain yang ada kaitannya dengan
pernafasan pada kasus terdahulu serta tindakan medis yang pernah didapat
maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita

2.1.4 Riwayat kesehatan keluarga

Adanya riwayat sakit yang sama pada keluarga atau penyakit lain yang
berpotensi menurun atau menular pada anggota keluarga lain

2.1.5 Pemeriksaan fisik

Meliputi kedaan fisik pasien, misalnya kesadaran, suara bicara, tinggi badan,
berat badan, tanda-tanda vital dan lain-lain

2.1.6 Pemeriksaan penunjang

Berisi hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter untuk menentukan


diagnosis penyakit pada pasien serta tingkat keparahannya

2.2 Diagnosa keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap
smasalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi
yang berkaitan dengan kesehatan

2.3 Intervensi

Perencanaan merupakan langkah awal dalam mentapkan tujuan dan kriteria hasil yang
diharapkan bagi klien dan merencanakan intervensi. Intervensi keperawatan merupakan
segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan
penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan

N Diagnosa Tujuan Kriteria Intervensi Rasional


o Keperawata Umum Hasil
n

1. Pola napas Setelah 1. Tekanan Pemantauan - Untuk


tidak efektif dilakukan ekspirasi (4 Respirasi : mengetahui
berhubunga intervensi cukup frekuensi,
Observasi
n dengan 3x24 jam meningkat) irama,
hambatan maka pola -Monitor kedalaman
2. Tekanan
upaya napas napasakan frekuensi,irama,kedalam upaya napas
inspirasi (4
dengan membaik an dan upaya napas atau buruk
cukup
diagnosa -Monitor pola napas
meningkat) - Untuk
dispnea
- Monitor kemampuan mengetahui
3. Dispnea
batuk efektif kemampuan
(3 sedang)
batuk
4. Frekuensi - Monitor adanya
produksi sputum - Untuk
napas (3
mengetahui
sedang) - Monitor saturasi
adanya sputum
5. Kedalama oksigen

n napas (4 Terapeutik
cukup
- Atur interval waktu
membaik)
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien

- Dokumentasikan hasil
pemantauan

Edukasi

- Jelaskan tujuan dan


prosedur pemantauan

-Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

2. Bersihan Setelah Bersihan Latihan batuk efektif : -Untuk


jalan napas dilakukan jalan napas memaksimalka
Observasi
tidak efektif intervensi : n ventilasi
berhubunga 3x24 jam -Identifikasi kemampuan
1. Batuk -Untuk
n dengan maka batuk
efektif (3 memenuhi
sekresi yang pernapasa Terapeutik
sedang) kebutuhan
tertahan n akan
-Atur posisi semi fowler oksigen
dengan meningkat 2. Frekuensi
napas(4 atau fowler -Untuk
diagnosa
batuk yang cukup Edukasi memperbaiki

tidak efektif membaik) pola napas


-Jelaskan tujuan dan
3. Pola prosedur batuk efektif -Untuk
napas (4 mengoptimalka
-Anjurkan tarik nafas
cukup n pernapasan
dalam
membaik)
DAFTAR PUSTAKA

SHINTIANI, LENI. ASUHAN KEPERAWATAN POLA NAFAS TIDAK


EFEKTIF. UNIVERSITAS AIRLANGGA

https://repository.unair.ac.id/97894/4/4.%20BAB
%201%20PENDAHULUAN.PDF

ASUHAN KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAFAS

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/466/3/BAB%202.pdf

KHOIRUNNISAK, LAILATUL. (2021). LAPORAN PENDAHULUAN DAN


ASUHAN KEPERAWATAN DASAR KEBUTUHAN OKSIGENASI. INSTITUT
ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

https://www.academia.edu/45574686/.LAPORAN_PENDAHULUAN_DAN_ASK
EP_KEBUTUHAN_OKSIGENASI

Anda mungkin juga menyukai