Anda di halaman 1dari 9

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan industri terbesar yang
bergerak dalam bidang makanan olahan, antara lain adalah mie instan, dairy atau
produk berbasis susu, makanan ringan, penyedap makanan, makanan mienuman
bernutrisi atau khusus, mienuman, serta kemasan masing-masing produk tersebut.
Untuk produk makanan olahan Mie Instan, perusahaan meiliki divisi tersendiri
seperti PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk-Divisi Noodle. Macam-macam
produk yang diproduksi pada divisi tersebut yaitu normal noode (Indomie,
Sarimie, Supermie, Sakura), cup noodle (Pop Mie), dried noodle (Mie Telur Cap
3 Ayam), Real Meat, Snack Bite, Krip-krip, dan My Noodle.
Dengan mengawali produksi Mie Instan pada pabrik di daerah Ancol,
jakarta, Divisi Noodle saat ini telah beroperasi dan memiliki 16 cabang pabrik
yang terbesar di Indonesia. Pabrik-pabrik tersebut tersebar di empat pulau antara
lain Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dari keseluruhan cabang
perusahaan yang telah beroperasi, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi
Noodle Cabang Cibitung merupakan pabrik cabang terbesar di seluruh Indonesia.

2.2 Deskripsi Umum PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk-


Divisi Noodle Cabang Cibitung
Pabrik Cabang Cibitung telah berdiri atau beroperasi sejak tahun 1992 dan
telah memproduksi berbagai jenis produk mie instan serta produk lainnya.
Produk- produk tersebut diproduksi serta dipasarkan dengan area pemasaran lokal
maupun ekspor. Dengan total produksi untuk area lokal sebesar ± 50 juta
pcs/week, wilayah yang menjadi area pemasaran oleh Pabrik Cibitung meliputi
wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bogor, Depok, Bekasi dan Karawang.
Sedangkan untuk area pemasaran ekspor, dengan total produksi sebesar ±15 juta
pcs/week, produk tersebut akan dipasarkan hingga ±80 Negara.

7
8

PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki divisi tersendiri bergerak pada


bidang marketing atau kegiatan penjualan dan pemasaran ke pasar internasional.
Saat ini PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk-Divisi Noodle Cabang Cibitung
beroperasi dengan jumlah total karyawan ±2900 orang dan luas total perusahaan
25,75 ha yang terdiri dari tiga pabrik produksi. Pabrik pertama (P1) didirikan pada
tahun 1992, pabrik kedua (P2) didirikan pada tahun 1996, serta pabrik ketiga
didirikan pada tahun 2001, Jenis-jenis makanan olahan yang diproduksi pada
Pabrik Cabang Cibitung ini yaitu normal noodle (Indomie, Sarimie, Supermie,
Sakura), cup noodle (Pop Mie), dried noodle (Mie Telur Cap 3 Ayam), dan
produk lain (Kriuk-Kremes, EPS Cup, Roti).

2.3 Perjanjian Kerja Sama


Perjanjian kerja sama yang ada merupakan perjanjian yang dilaksanakan
antara PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Cibitung dengan
Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Sektor Rokok, Tembakau, Makanan, dan
Mienuman PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle. Perjanjian tersebut
berisi kesepakatan mengenai hak-kewajiban pekerja serta hak-kewajban
perusahaan.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan


PT. Indofood Sukses Makmur Tbk-Divisi Noodle Cabang Cibitung
dipimpin oleh General Manager (GM) yang membawahi beberapa kepala
departemen antara lain:
1. Factory Manager (FM), bertanggung jawab dalam proses manufacturing
yang ada pada pabrik dan membawahi 4 departemen yaitu:
a. Production Manager (PM), bertanggung jawab pada kegiatan
produksi di Pabrik 1, Pabrik 2, dan Pabrik 3.
b. Warehouse Manager, bertanggung jawab dalam penyimpanan bahan
baku (raw material) dan produk jadi (finishing goods).
c. Technical Manager, bertanggung jawab dalam perbaikan maupun
perawatan mesin-mesin produksi guna menjamien kelancaran
berlangsungnya proses produksi.
9

d. PPIC Manager, bertanggung jawab dalam perencanaan atau


penjadwalan produksi, penyediaan bahan baku, serta pengadaan
produk jadi.
2. Branch Process Development and Quality Control Manager,
bertanggung jawab dalam pengawasan mulai bahan baku sampai dengan
produk jadi dengan urutan langkah Incoming Quality Control, Process
Quality Control, dan Outgoing Quality Control.
3. Branch Human Resources Manager, bertanggung jawab dalam
menangani sumber daya manusia yang ada di perusahaan.
4. Area Sales and Promotion Manager, bertanggung jawab dalam proses
promosi dan penjualan produk.
5. Finance and Accounting Manager, bertanggung jawab dalam
merencanaakan, mengkoordinir, dan mengendalikan semua kegiatan yang
berhubungan dengan Finanial Accounting, Treasury, dan Perpajakan.
10

Berikut ini merupakan gambaran struktur organisasi PT. Indofood Sukses


Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Cibitung

PM

Adm.

Production Shift
Supervisor

Adm.

Adm. SAP

Koord. Dan Product Section


Koord. SILO
Inggridient Alkali Supervisor

Opr. Opr. Opr. SILO

Asisten Operator Asisten Operator Asisten Opr. SILO

Helper Helper Helper

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk-Divisi Noodle
Cabang Cibitung

2.5 Departemen pada Perusahaan


Berdasarkan penjelasan pada poin sebelumnya, dapat diketahui gambaran
umum mengenai departemen yang ada di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk-
Divisi Noodle Cabang Cibitung. Departemen-departemen tersebut antara lain:
1. Departemen Produksi
Departemen produksi merupakan departemen yang bertugas pada seluruh
kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi, mulai dari pengolahan
raw material hingga produk dikemas atau finished goods. Pada pabrik cabang
cibitung ini, departemen produksi dibagi menjadi tiga sesuai pembagian area
pabrik, yaitu pant 1 (P1), plant 2 (P2), plant 3 (P3).
11

Pada plant tersebut terdapat supervisor yang bertanggung jawab dalam


proses produksi di masing-masing plant,yaitu Production Shift Supervisor
P1,P2, dan P3. Masing-masing supervisor tersebut membawahi:
- Production Shift Section
- Operator
- Helper
Proses yang berlangsung pada P1 merupakan produksi normal noodle dan
cup noodle. Kapasitas mesin yang digunakan 43200pcs/jam/line untuk 1 line
normal noodle dan 19000 pcs/jam/line untuk 1 line cup noodle. Jumlah yang
digunakan pada P1 sebanyak 9 line, dengan rincian 7 line aktif dan 2 line yang
saat ini tidak aktif. Line 1 hingga 4 dan memproduksi normal noodle.
Sedangkan line 5 hingga 6 memproduksi cup noodle yang masing-masing
terbagi untuk produksi ekspor dan local. Pada plant 2 (P2) proses yang
berlangsung adalah produksi normal noodle dan dried noodle dengan
perbandingan total produksi lebih kecil dibandingkan plant lainnya. Kapasotas
mesin yang digunakan yaitu 16000 pcs/jam/line untuk 1 line normal noodle,
10000 pcs/jam/line untuk 1 line dried noodle, dan 14000 pcs/jam/line untuk
produksi 5 in 1. Secara garis besar proses yang berlangung pada P1 dan P2
hampir sama yaitu memproduksi blok mie, akan tetapi perbedaannya terletak
pada terget penjualan dimana P2 lebih memperhatikan produksi untuk
penjualan ekspor. Pada P2 terdapat line sejumlah 15 line yaitu line 16 hingga
30. Dimana 8 line digunakaan untuk produksi mie untuk penjualan eksport.
Sedangkan pada plant 3 (P3), produk yang dihasilkan adalah normal
noodle, real meat, Kriuk-kremes, EPS Cup, serta roti. Produk yang dihasilkan
pada P3 ini bervariasi, sehingga jenis mesin yang digunakan pun lebih
bervariasi atau beragam jenisnya dibandingkan plant lainnya. Produksi normal
noodle dilakukan dengan jumlah line sebanyak 2 line, yaitu line 31 dan 32
dengan kapasitas untuk line mesin sebesar 43200 pcs/jam/line. Produksi Kriuk-
kremes pada plant ini digunakan untuk bumbu atau pelengkap pada produk
normal noodle seperti Indomie maupun Sarimie. Produksi EPS cup sebagai
kemasan cup noodle seperti Pop Mie menggunakan jenis mesin molding dan
mesin printing dengan total line sebanyak 4 line. Pada plant ini juga diproduksi
12

roti yang diproduksi dengan tujuan konsumsi internal Indofood pada event-
event tertentu seperti meeting baik di pabrik cabang Cibitung maupun meeting
manajemen pusat.

2. Departemen Warehouse
Departemen warehouse terdiri dari beberapa bagian yaitu Warehouse Raw
Material (WHRM) dan Warehouse Finishing Good (WHFG) dengan masing-
masing bagian tersebut dapat dibagi kembali menjadi bagian lokal dan ekspor.
Masing-masing bagian tersebut terdapat supervisor yang bertanggung jawab
antara lain WH RM Supervisor, WH FG Supervisor, WH RM Export
Supervisor, WH FG Supervisor. Masing-masing supervisor tersebut
membawahi:
- Warehouse Section
- Stock Keeper
- Helper
Tugas dari WHRM Lokal maupun ekspor adalah menerima raw material
dari supplier yang kemudian akan disimpan dalam warehouse RM masing-
masing plant. Setelah itu raw material tersebut akan dikirimkan ke bagian
produksi. Sedangkan tugas dari WHFG adalah menerima produk jadi dari
produksi hingga menuju gudang penyimpanan sementara di warehouse FG.

3. Departemen Production Planning Inventory Control (PPIC)


Departemen PPIC terdiri dari dua bagian yaitu PPIC local dan PPIC
ekspor. PPIC berperan sebagai perencanaan produksi dengan berdasarkan
permientaan pasar yang dilakukan dan Marketing hingga menuju ke
departemen produksi. Departemen PPIC memiliki alur kerja sebagai berikut:

MATERIAL MASTER
CONFIRMED WORK REQUIRED PRODUCTION
ORDER (CWO) PLANNING (MRP) SCHEDULER (MPS)

Gambar 2.2 Alur Kerja Divisi Production Planning Inventory Control (PPIC)
13

Prosedur pada departemen PPIC diawali dengan penerimaan Confirmed


Work Order (CWO) dari Marketing. Pesanan produk tersebut diberikan untuk
penyediaan raw material untuk tiga minggu ke depan (N + 3). Berdasarkan CWO
tersebut, dilanjutkan dengan membuat Material Required Planning. MRP
mempersiapkan raw material dengan jumlah tertentu yang dibutuhkan sesuai
pesanan. Setelah mengetahui ketersediaan bahan-bahan untuk proses produksi,
tahap selanjutnya yang berperan adalah Master Production Scheduler. MPS
bertugas untuk membuat perencanaan produksi untuk 1 atau 2 hari kedepan
dengan perencanaan sesuai kapasitas mesin, shift, regu, jam kerja, dan kualitas
produk.

4. Departemen Teknik
Departemen teknik dapat dibagi menjadi dua sub-departemen yaitu
departemen Teknik Produksi dan Teknik Utility. Teknik Produksi dibagi dari
setiap plant sehingga masing-masing plant dipimpin oleh supervisor yaitu
teknik Produksi Supervisor P1, Teknik Produksi Supervisor P2, dan Teknik
Produksi Supervisor P3 yang masing-masing membawahi:
- Teknik Shift Production Section, yang membawahi Teknik Shift
Production Field
- Teknik Preventive Maintenance Section, yang membawahi Teknik
Preventive Maintanence Field
- Teknik EPS Section, yang membawahi Field EPS Field
Sedangkan untuk sub-departemen Teknik Utility dipimpin oleh supervisor
yaitu Teknik Utility Supervisor yang membawahi:
- Teknik Civil & Mechanic Section, yang membawahi Teknik Civil &
Mechanic Field
- Teknik Boiler Genset & Compressor Section, yang membawahi Teknik
Boiler Genset & Compressor Field
- Teknik Electrical AC & Communication Section, yang membawahi
Teknik Electrical AC & Communication Field
- Teknik Workshop Section, yang membawahi Teknik Workshop Field
14

Secara garis besar, tugas pokok dari departemen teknik yaitu:


a. Mengendalikan kelancaran pada mesin proses produksi yang mampu
mempengaruhi downtime produksi
b. Mengendalikan Repair Maintenance Cost
c. Mengendalikan Utility Consumption Cost
d. Melakukan Improvement mesin sehingga meningkatkan efisiensi
mesin
Dari tugas pokok tersebut, departemen Teknik mengontrol laporan kerja
baik Laporan Harian, Laporan Mingguan, dan Laporan Bulanan. Contoh
bentuk Laporan Mingguan yaitu:
a. Laporan downtime mesin-mesin Produksi, Boiler, dan Genset
b. Laporan rekapitulasi downtime mesin-mesin Produksi, Boiler dan
Genset
c. Laporan realisasi dan rencana kerja bulanan departemen Teknik

5. Departemen Process Development Quality Control (PDQC)


Merupakan departemen yang bertanggung jawab dalam proses
pengontrolan kualitas produk secara keseluruhan, baik raw material maupun
finished good, serta melakukan pengembangan-pengembangan produk. Faktor
utama dari proses Quality Control yaitu Bahan Baku Utama, Bumbu
(seasoning), Bahan Tambahan Pangan (ingredient), Pengemasan/pelengkap
baik primer (etiket,cup) maupun skunder (karton). Bagian Quality Control
(QC) terdiri dari QC RM Lokal/Ekspor, QC Proses, dan QC FG Lokal/Ekspor
dimana masing-masing bagian tersebut dikordinasikan oleh supervisor pada
setiap plant. Pada proses produksi, produk dapat didistribusikan melalui tiga
proses pengerjaan yaitu Incoming Quality Control (IQC), Process Quality
Control (PQC), dan Outgoing Quality Control (OQC).
IQC merupakan tahap pertama dalam proses Quality Control yang
berfungsi untuk pengontrolan raw material atau bahan-bahan sebelum
dilakukan proses produksi. Contoh barang yang dianalisa adalah tepung,
ingredients, bumbu, alkali, dll. Pihak yang bertangung jawab pada tahap ini
adalah QC RM local dan ekspor. Kemudian tahap PQC merupakan tahap
15

pengontrolan pada tahap produksi hingga menjadi prosuk jadi. Contoh produk
yang dianalisa adalah bentuk mie, berat mie, lipatan mie, tingkat kematangan
dan kekeringan mie, kondisi bumbu dan minyak dalam bungkus mie,
penggunaan etiket, serta penggunaan kode produksi yang tercantum pada
bungkus mie. Proses berikut adalah OQC yang bertujuan utnuk memastikan
kesesuaian produk mie dengan metode sampling sebelum didistribusikan. Pada
tahap ini, pihak yang bertanggung jawab adalah QC FG local dan ekspor.
Selain ketiga tahap tesebut terdapat Process Development Quality Control
(PDQC) yang bertugas untuk melakukan analisa terhadap kompetitor dengan
melakukan survey untuk varian mie serta analisa lainnya.

Anda mungkin juga menyukai